Anda di halaman 1dari 8

III.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan case control

yaitu membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol

berdasarkan status terpaparnya (Murty, 1997) dengan menggunakan pendekatan

retrospektif dimana efek diidentifikasi pada saat ini kemudian faktor risiko

diidentifikasi terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmodjo, 2002).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini rencana dilaksanakan pada bulan Maret 2009 sampai dengan

April 2009 di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kecamatan Sampara Kabupaten

Konawe.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang pernah menderita ISPA

yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe 2008.

Jumlah populasi 1.149 kasus ISPA dan 383 kasus pneumonia.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah :

24
a. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua balita yang pernah ISPA

dan terpilih sebagai sampel yang pernah berkunjung ke Puskesmas

Sampara 2008. Sedangkan respondennya ibu balita, pengambilan sampel

dilakukan secara Porporsive Sampling. Besar sampel dalam penelitian ini

diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut :

zα 2 .p.q
n= (Sopiyudin, D., 2005)
d2

Keterangan :

n = Besar Sampel
zα = Deviasi normal standar ditentukan. Karena α yang ditentukan
sebesar 5% maka zα = 1,96.
Q = Probabilitas gagal atau yang tidak mengalami kasus sebesar (1-p)
maka q = 1 - 0,2 = 0,8
d = Tingkat kecermatan yang diinginkan ditentukan sebesar 0,1
p = Taksiran prevalensi penderita ISPA yang mengalami ISPA berat,
karena belum diketahui maka ditentukan sebesar 0,2

Berdasarkan perhitungan rumus di atas maka besar sampel yang

diambil dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:

(1,96 ) 2 x 0,2 x0,8


n =
(0,1) 2
0,614656
= 0,01
= 61,5 dibulatkan menjadi 62

Shingga besar sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak

62 sampel.

b. Kontrol adalah keluarga yang memiliki balita sehat sebanyak 62 keluarga.

Kelompok kontrol diambil dari tetangga kelompok kasus yang memiliki

25
ukuran yang sama seperti umur dan jenis kelamin, hal ini untuk

memudahkan peneliti dalam pengumpulan data dan jika mengambil

banyak faktor yang harus disamakan dengan kasus dapat menyebabkan

kesulitan untuk mendapat kontrol (Sastroasmoro dan Ismael,1995)

Jumlah total sampel adalah jumlah sampel kasus ditambah dengan jumlah

sampel kontrol, sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 124.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner (daftar

pertanyaan) dan Komputer dengan program Statistical Product and Service

Solution (SPSS), sebagai alat bantu dalam mengumpul data serta mengolah data

hasil penelitian.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :

a. Asap dapur

b. Kebiasaan merokok

c. ASI Ekslusif

d. Status imunisasi

e. Berat badan lahir rendah (BBLR)

2. Variabel terikat

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kejadian ISPA

26
F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti didefinisikan sebagai berikut :

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang bersifat akut dengan

adanya batuk, pilek, serak, demam, baik disertai maupun tidak disertai napas

cepat atau sesak napas, yang berlangsung sampai 14 hari.

Kriteria Objektif :

Menderita (1) : Bila hasil diagnosa dokter atau paramedis terlatih

pada catatan medis menunjukkan balita menderita

ISPA.

Tidak menderita (2) : Bila hasil diagnosa dokter atau paramedis terlatih

pada catatan medis menunjukkan balita tidak

menderita ISPA. (Depkes R.I., (2002)

2. Umur

Umur < 1 tahun dan 1 – 5 tahun merupakan matching dimana umur balita

yang menjadi sampel kasus harus sama dengan umur balita yang menjadi

kontrol.

3. Jenis kelamin

Jenis kelamin laki-laki dan perempuan merupakan matching dimana jenis

kelamin yang menjadi sampel kasus harus sama dengan jenis kelamin sampel

kontrol.

27
4. Asap Dapur

Asap dapur adalah asap/polusi yang ditimbulkan oleh bahan bakar yang

berasal dari kayu/arang yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.

Kriteria Objektif :

Terpapar (1) : Bila asap dapur masuk dalam rumah dan terhirup

oleh penghuni rumah. (Depkes R.I., (2002)

Tidak terpapar (2 : Bila asap dapur tidak masuk dalam rumah

5. Kebiasaan Merokok Dalam Rumah

Kebiasaan merokok dalam rumah yaitu terdapatnya seorang anggota keluarga

atau lebih yang mengisap rokok dalam rumah.

Kriteria Objektif :

Ada (1) : Bila terdapat seorang atau lebih dalam rumah

Tidak ada (2) : Bila tidak terdapat perokok dalam rumah

(Depkes R.I., (2002)

6. ASI Ekslusif

ASI Ekslusif adalah memberikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan, tanpa

makanan dan minuman lainnya.

Kriteria Objektif :

ASI Ekslusif (1) : Bila sesuai dengan definisi tersebut di atas

Bukan ASI Ekslusif (2) : Bila tidak sesuai dengan definisi tersebut di atas.

(Depkes R.I., (2002)

28
7. Status Imunisasi

Status imunisasi adalah pemberian imunisasi secara lengkap kepada bayi yaitu

BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali , hepatitis 3 kali serta campak 1 kali.

Kriteria Objektif :

Lengkap (1) : Bila pemberian imunisasinya lengkap

Tidak lengkap (2) : Bila pemberian imunisasinya tidak lengkap

(Depkes R.I., (2002)

8. BBLR

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 gram.

Kriteria Objektif :

BBLR (1) : Bila berat badan bayi baru lahir < 2500 gram

Bukan BBLR (2) : Bila berat badan bayi baru lahir ≥ 2500 gram

(Depkes R.I., (2002)

G. Prosedur Penelitian / Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara langsung

dengan responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah tersedia, baik itu

data asap dapur, kebiasaan merokok dalam rumah, ASI esklusif, status

imunisasi dan berat badan lahir rendah (BBLR).

29
2. Data Sekunder

Datas sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan di

Puskesmas Sampara, Dinkes Kabupaten Konawe, Dinkes Prop. Sultra dan

instansi terkait lainnya.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer

melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows

versi 12.0.

I. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dari masing-masing variabel

dengan tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel dependent

dan independent. Karena rancangan penelitian ini adalah case control,

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen digunakan

uji statistik Odds Ratio (OR) tabel kontigensi 2x2 dengan tingkat kepercayaan

95 % (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji tersebut di atas ditarik kesimpulan

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai p < α maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara variabel

dependent dengan independent.

30
b. Jika nilai p ≥ α maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara

variabel dependent dengan independent.

J. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi serta tabel analisis pengaruh antara variabel disertai

narasi.

31

Anda mungkin juga menyukai