UNTUK MENINGKATKAN pH TANAH GAMBUT Rini 1 , Hazli Nurdin 2 , Hazar Su!ani " , T#$u% B& Pra'#(!) * 1 Laboratorium Pendidikan Kimia, MP! "KP #ni$ersitas Riau, Pekanbaru 2 Laboratorium %lektrokimia, Jurusan Kimia, "MP!, #ni$ersitas !ndalas, Padan& ' Laboratorium (r&anik, Jurusan Kimia, "MP!, #ni$ersitas !ndalas, Padan& ) Laboratorium lmu tana*, Jurusan lmu +ana*, "aperta, #ni$ersitas !ndalas, padan& ABSTRA+T The research of fly ash as ameliorant to decrease the humic acid in peat soil of Rimbo Panjang, Riau. It is found that fly ash at 10 ton/Ha shoed the best result decresing pH of peat soil !"." to #.$#% and humic acid content !0.&'&$ g/g to 0.0'(& g/g%. Keywords: ,l- as*, peat soil, p., *umi/ a/id PEN,AHULUAN Riau adalah propinsi yang mempunyai industri bergera) dalam bidang pulp dan )ertas. *da dua perusahaan pulp dan )ertas bers)ala internasional beroperasi di propinsi Riau yaitu PT. Indah +iat Pulp and Paper yang mampu memprodu)si )ertas dan pulp &00 juta ton pertahun dan PT. Riau *ndalan Pulp and Paper dengan )apasitas produ)si &,0-$00 ribu ton pulp pertahun. +apasitas produ)si yang besar sebanding dengan limbah industri yang dihasil)an. .imbah tersebut antara lain adalah sampah- sampah organi), limbah cair dan limbah padat. /iantara beberapa bentu) limbah padat produ) sisa industri pulp dan )ertas adalah ,l- as* yaitu limbah pabri) dari hasil abu sisa pada boiler pabri) pulp 011 . Informasi yang diperoleh dari )aryaan pabri), untu) setiap harinya dihasil)an ,l- as* sebanya) &00 ton per hari. "l- as* bersifat basa !mempunyai pH 10-1$% dan mengandung )ation-)ation yang diperlu)an tanaman seperti 2a, 3g, 4n, +, dan P serta tida) mengandung logam-logam berat yang berbahaya bagi tanah dan tanaman, sehingga dapat dijadi)an amelioran untu) memperbai)i sifat )imia tanah )hususnya tanah gambut 0&1 . Riau merupa)an salah satu daerah yang memili)i )aasan tanah gambut yang cu)up luas. .ahan-lahan yang telah dibu)a maupun yang masih tersedia untu) perluasan areal pertanian sebagian besar terdiri dari tanah gambut dan mis)in unsur hara. 3enurut data statisti) ,&,#$5 dari seluruh dataran di daerah Riau terdiri dari tanah gambut 0$1 . Pemanfaatan tanah gambut untu) pertanian dihadap)an pada beberapa masalah yaitu6 !1% )etebalan dan taraf de)omposisi, !&% status hara ma)ro dan mi)ro yang rendah, !$% )emasaman tanah dan )andungan asam-asam organi), !"% adanya lapisan pirit, dan !,% tata air yang buru). 7alaupun banya) masalah yang dihadapi, pengalaman menunju))an baha dengan pengelolaan tanah yang tepat, tanah gambut dapat dijadi)an lahan yang produ)tif 0"1 . 8paya perbai)an ting)at )esuburan tanah gambut telah banya) dila)u)an, meliputi6 !1% pencucian bahan9bahan beracun 0,,#,(1 , !&% pengapuran dan penambahan bahan 0&,:,',101 , !$% penambahan unsur hara ma)ro dan mi)ro 0#,111 , !"% penggunaan jenis dan ;arietas tanaman yang toleran terhadap )emasaman tanah yang tinggi 0(,1$1 . Pemecahan masalah pada tanah gambut sudah banya) dila)u)an. Pada prinsipnya memperbai)i )ondisi tanah gambut yaitu dengan menai))an pH tanah dan I<<= 6 1'(:-#&:> 1$& Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim. mening)at)an )etersediaan hara tanaman. =amun cara-cara yang ditempuh )adang- )adang dinilai )urang pra)tis dan )urang diarah)an untu) mengatasi permasalahan utama pada tanah gambut 01"1 . Permasalahan utama pada tanah gambut untu) pengembangan lahan pertanian adalah )andungan asam-asam organi) beracun yang tinggi dan sangat erat hubungannya dengan )omposisi bahan organi) tanah gambut. /engan )ata lain masalah yang perlu diatasi terlebih dahulu pada tanah gambut adalah asam-asam organi) ini. 8paya selanjutnya, setelah dapat mengendali)an asam-asam organi) tersebut adalah pemenuhan hara ma)ro maupun mi)ro bagi tanaman 01,1 . +andungan asam-asam organi) yang tinggi pada tanah gambut menyebab)an tanah gambut mempunyai pH yang rendah !bersifat asam%. <alah satu asam organi) yang terdapat dalam jumlah besar pada tanah gambut adalah asam humat. *sam humat merupa)an bagian dari asam organi) bersifat asam yang larut dalam basa, namun mengendap dalam asam. *sam humat dapat terbentu) dari organisme )hususnya tumbuh-tumbuhan yang telah mati dan terurai menjadi bahan organi) tanah. <ecara teoritis, bahan amelioran yang ideal adalah mempunyai sifat-sifat )ejenuhan basa tinggi, dapat mening)at)an pH gambut, serta memili)i )andungan unsur hara yang leng)ap, sehingga juga berfungsi sebagai pupu) dan mempunyai )emampuan memperbai)i stru)tur tanah gambut. "l- as* menjadi salah satu alternatif yang memberi harapan dapat memperbai)i sifat )imiai tanah gambut se)aligus mampu mengurangi beban limbah terhadap ling)ungan. "l- as* adalah abu sisa boiler pabri) pulp. 3aterial ,l- as* sendiri berasal dari sisa-sisa chip dan cang)ang )elapa sait. +andungan asam humat yang berada dalam tanah gambut dapat dinetralisir oleh ,l- as* yang bersifat basa !pH 10-1$% sehingga dapat mengurangi )andungan asam humat dalam tanah gambut yang menga)ibat)an pH tanah menjadi nai). METO,OLOGI Ala( dan Ba%an *lat-alat yang diguna)an dalam penelitian ini yaitu6 )ertas saring hatman "&, pengaya) octagen &,0 ?m. .umpang, pH meter, meteran, alat tulis, timbangan, peralatan gelas, ember, )arung, indi)ator uni;ersal, sentrifus dan pipet tetes, dan sha)er. @ahan-bahan yang diguna)an dalam penelitian ini adalah ,l- as* yang diperoleh dari PT. I+PP, sampel tanah dari lahan gambut daerah Rimbo Panjang, a)uades, larutan =aAH 0,1 3 dan larutan H2. 0,1 3, dan jagung sebagai tanaman indi)ator. Pr)'#dur Penelitian dila)sana)an secara e)sperimen dengan 1 fa)tor, " perla)uan, dan $ )ali ulangan. "l- as* a)an ditabur )e dalam peta) percobaan !,0 cm B "0 cm B ,0 cm% dengan dosis ,l- as* sebagai beri)ut6 Po C Tanpa pemberian "l- as* P1 C /iberi "l- as* dengan dosis ,0 g/peta) P 1 C /iberi "l- as* dengan dosis 100g/peta) P & C /iberi "l- as* dengan dosis &00g/peta) P $ C /iberi"l- as* dengan dosis $00g /peta) <ebelum dila)u)an penelitian dipilih lahan gambut yang mempunyai topografi datar !di Rimbo Panjang +ecamatan +ampar%, )emudian lahan diguna)an untu) pengambilan tanah penelitian. @ahan gambut diambil secara aca) dan dimasu))an )e dalam )arung plasti) untu) diang)ut )e tempat penelitian. @ahan gambut di)eringangin)an selama 1 minggu di tempat teduh !di baah pohon% dan dibersih)an dari ranting serta a)ar tanaman. "l- as* diambil dari tempat penampungan !PT. Indah +iat% )emudian dimasu))an )e dalam )arung dan diang)ut )e tempat penelitian. Peta) percobaan dibuat dan )ayu dengan u)uran panjang ,0 cm, lebar "0 cm dan tinggi ,0 cm sebanya) 1& peta). Tiga peta) sebagai )ontrol dan ' peta) yang lain diberi)an ,l- as* dengan dosis tertentu. @ahan gambut yang telah )ering angin dibersih)an dari ranting dan a)ar tanaman, ditimbang sama banya) !D $& )g% untu) masing-masing peta) )emudian dimasu))an )e dalam peta) percobaan. Tinggi tanah gambut I<<= 6 1'(:-#&:> 1$$ J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009 dalam peta) percobaan D "0 cm. /ua minggu sebelum penanaman, ,l- as* ditabur )e dalam peta) percobaan sesuai dengan dosis perla)uan. Penaburan ,l- as* dila)u)an merata pada permu)aan tanah gambut. <ebagai petunju) produ)tifitas tanah, pada penelitian ini diguna)an tanaman jagung. Penanaman dila)u)an dengan sistem tugal, dimana setiap lobang ditanami $ biji. <etelah 1 minggu dila)u)an penjarangan dengan meninggal)an 1 batang tiap rumpun. P#r'iapan Sap#l un(u- U.i La/)ra()riu 2ara pengambilan sampel tanah sangat menentu)an )ea)uratan hasil analisis. Tanah gambut yang telah diberi perla)uan diambil secara aca) pada masing-masing plot dengan )edalaman &0-$0 cm. 8ntu) menghindari subje)ti;itas dalam pengambilan sampel, ma)a titi) pengambilan sampel tanah menyebar merata )e seluruh daerah di dalam plot. Pengambilan sampel tanah pada masing- masing plot di)umpul)an dalam satu adah lalu diadu)-adu) hingga merata, selanjutnya diambil ,00 g dan dimasu))an )e dalam )antong plasti). +emudian setiap )emasan sampel tanah diberi label yang menanda)an lo)asi pengambilan sampel. <elanjutnya tanah gambut aal, ,l- as* dan tanah gambut yang telah diberi perla)uan di)eringangin)an selama seminggu di tempat yang teduh pada udara terbu)a. Tanah yang sudah di)eringangin)an digerus lalu diaya) dengan pengaya) octagon &,0 ?m. <ampel tanah yang diperoleh selanjutnya dibaa )e laboratorium untu) dianalisis lebih lanjut. U.i La/)ra()riu 8ji laboratorium meliputi analisis pH ,l- as*, pH tanah gambut, )andungan asam humat ,l- as*, dan )andungan asam humat gambut. Tahapan analisis bahan gambut meliputi6 analisis pra perla)uan, minggu )e-$ !setelah diin)ubasi%, minggu )esembilan, serta minggu )etiga belas. *nalisis pra perla)uan dila)u)an untu) mengetahui berapa pening)atan pH, penurunan )andungan asam humat pada tanah gambut setelah perla)uan. HASIL ,AN ,ISKUSI P#r(u/u%an Tanaan Indi-a()r Tanaman indi)ator dalam penelitian ini adalah tanaman jagung ;arietas arjuna. Tanaman jagung ;arietas arjuna disamping memili)i organ tanam yang leng)ap !a)ar, batang, daun dan buah% juga tahan terhadap penya)it, masa tanam pende) !'0 hari%, dan menghenda)i pH tanah mende)ati netral untu) pertumbuhannya 01#1 . Pertumbuhan tanaman indi)ator !tanaman jagung% pada perla)uan tanpa ,l- as* sangat terhambat. Tanaman hanya dapat tumbuh dan bertahan selama 1 minggu. Ini disebab)an oleh pH tanah gambut yang rendah menyebab)an terhambatnya perpanjangan pertumbuhan a)ar primer, menghalangi pembentu)an a)ar dan bulu a)ar serta menghambat sintesis /=* dalam sel a)ar 01(1 . Pemberian ,l- as* &00 g/ peta), pertumbuhan tanaman indi)ator telah cu)up bai). Ini tampa) pada organ tumbuh tanaman yang ber)embang dengan bai) antara lain pertumbuhan a)ar tanaman panjang dan banya) cabangnya, batangnya tumbuh dengan )o)oh dan besar, daunnya lebar dan berarna hijau, cepat berbunga dan buahnya padat berisi. Hal ini diduga )arena pH tanah sudah mengarah )e netral !#,$#%, )etersediaan unsur9unsur hara yang dibutuh)an oleh tanaman telah mencu)upi untu) pertumbuhannya. 3enurut .ingga dan 3arsono 01#1 , derajat )easaman yang bai) untu) tanaman jagung adalah ,,,-(,0. Tanaman yang pH-nya )urang dari ,,, menga)ibat)an unsur-unsur mi)ro !*l, Ee, 4n, 3n, dan 2u% banya) terlarut sehingga meracuni tanaman. Pada perla)uan ,l- as* $00 g/peta), pertumbuhan tanaman indi)ator tida) berbeda nyata dengan &00 g/peta). Hanya saja pertumbuhan batangnya lebih subur dan tinggi, tetapi lambat berbunga !minggu )e-'%, tong)olnya besar namun buahnya jarang. Hal ini disebab)an oleh )elebihan unsur-unsur hara tertentu sehingga )eseimbangan haranya juga terganggu. /itinjau dari segi efisiensi e)onomi untu) diterap)an pada s)ala lapangan ma)a )ondisi optimum penambahan ,l- as* pada perla)uan &00 g/peta). I<<= 6 1'(:-#&:> 1$" Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim. U.i La/)ra()riu Ketersediaan !0al Kandun&an !sam .umat dan p. . 2 ( pada +ana* 1ambut, "l- !s* +andungan asam humat dan pH tanah gambut di daerah Rimbo Panjang, ,l- as* dari PT. I+PP sebagai acuan aal penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 memperlihat)an baha tanah gambut di daerah Rimbo Panjang memili)i pH yang rendah !pH )ecil dari ",,% dan )andungan asam humat yang tinggi. =ilai pH ini hampir sama dengan nilai pH gambut pada penelitian *mri dan Rosmimi yaitu sebesar ",, 01:1 dan penelitian Rini sebesar $,& 0101 . Hal ini menunju))an baha tanah gambut di daerah Rimbo Panjang mengandung bahan-bahan organi) yang tinggi )arena masih banya) mengandung serabut-serabut. Pelapu)an bahan organi) tersebut a)an menghasil)an asam- asam organi) yang menyebab)an tanah gambut menjadi asam dan )ejenuhan basa rendah. @erdasar)an sifat )ematangannya, gambut di daerah Rimbo Panjang termasu) gambut hemi) )arena saat digenggam dan diperas hanya 1/$ bagian )eluar dari celah- celah jari genggaman 0$1 . "l- as* memili)i pH H & A yang bersifat basa !10,"$(% dan tida) mengandung asam humat. Tingginya pH ,l- as* disebab)an )arena ,l- as* banya) mengandung )ation-)ation basa. +ation-)ation basa pada ,l- as* dapat mening)at)an pH dengan menetralisir asam- asam organi) yang ada pada bahan gambut. 2& Nilai p. . 2 ( pada +ana* 1ambut Setela* Penamba*an "l- !s* Rata-rata nilai pH tanah gambut di daerah Rimbo panjang dengan a)tu analisis bahan gambut yang dila)u)an pada minggu )etiga, )esembilan, dan )etiga belas dengan dosis ,l- as* Po !0 )g/plot%, P1 !,0 g/peta)%, P&!100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)% dapat dilihat pada Fambar 1. Ta/#l 1& Kandun$an A'a Hua( dan pH Tana% Ga/u( A0al, Fly Ash <ampel +andungan *sam humat !gr/gr% pH Tanah Fambut *al "l- as* 0,&'&$ - ",$,( 10,"$( Ga/ar 1. Hubungan pH tanah gambut dengan dosis fly ash yang berbeda selama penelitian Po !0 )g/plot%, P1 !,0 g/peta)%, P&!100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)% I<<= 6 1'(:-#&:> 1$, J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009 /ari pengamatan pH H & A aal, lahan gambut di daerah Rimbo Panjang memili)i pH H & A yang tergolong asam. +easaman lahan gambut berasal dari H G yang dapat dipertu)ar)an dan H G !a)tif% larutan. Ion H G tersebut berada dalam )eadaan seimbang dalam larutan tanah sehingga menyebab)an pH larutan menjadi rendah 01'1 . *nalisa pH H & A dila)u)an untu) setiap perla)uan pada minggu )etiga setelah ,l- as* serta minggu )esembilan dan )etiga belas. /ari penelitian didapat)an baha penambahan ,l- as* yang bersifat basa dapat mening)at)an pH tanah gambut. Pening)atan pH pada penelitian ini adalah sebesar &,$ satuan pH. 3enurut Eoth 01(1 , pening)atan nilai pH terjadi )arena jumlah H G yang terlarut dinetralisasi oleh ion AH - yang berasal dari hidrolisis )ation-)ation basa yang terdapat pada ,l- as*, terutama )alsium dan sebagian H G yang dapat dipertu)ar)an terionisasi untu) mengembali)an )eadaan yang seimbang. Humlah H G yang dipertu)ar)an a)an ber)urang dengan perlahan-lahan sehingga H G terlarut a)an menurun dan pH a)an mening)at dengan perlahan. @ila amelioran diberi)an )e dalam tanah, )emung)inan ia berea)si adalah dengan air dan dengan )oloid tanah 0'1 . Rea)si ,l- as* yang mengandung )ation-)ation basa yang dibutuh)an tanaman, seperti )alsium dengan air dapat digambar)an sebagai beri)ut6 0&01 2a2A $ G H & A 2a &G G H2A $ - G AH - /ari rea)si hidrolisa ini a)an disumbang)an ion AH - sehingga pH lahan gambut mengalami pening)atan. Pening)atan pH juga terjadi )arena )ation- )ation basa, seperti )alsium pada ,l- as* mengalami pertu)aran )ation dengan )oloid tanah !misel% yang banya) menyerap asam- asam organi) seperti asam humat. Rea)si pertu)aran )ation tersebut dapat digambar)an sebagai beri)ut6 0&11 H-3isel-H G 2a2A $ 2a-3isel G H & A G 2A &
*)ibat adanya adsorpsi )alsium tersebut, ma)a persentase )ejenuhan basa dari )omple)s adsorpsi a)an nai). /engan demi)ian pH larutan tanah juga a)an mening)at. Hal ini dimung)in)an )arena basa-basa dari ,l- as* telah berea)si dengan H G yang merupa)an sumber )easaman lahan gambut yang dapat berasal dari asam-asam organi) seperti asam humat. Pada dosis ,l- as* Po, pH tanah gambut di daerah Rimbo Panjang juga mengalami sedi)it pening)atan, namun pening)atannya tida) begitu nyata yaitu sebesar 0,10#. Hal ini disebab)an oleh jumlah )ation-)ation basa pada lahan gambut hanya sedi)it )arena tida) ada sumbangan )ation-)ation basa dari ,l- as*. Pada penambahan dosis ,l- as* P 1 , P & , P $ , dan P " terjadi pening)atan nilai pH pada a)tu analisa bahan gambut minggu )etiga dan )esembilan. Pening)atan nilai pH sesuai dengan dosis ,l- as* yang diberi)an, dimana pening)atan tertinggi diperoleh pada dosis P". Hal ini sesuai dengan teori yang di)emu)a)an oleh Pathan 0'1 baha perubahan pH a)an nyata apabila diberi)an cu)up amelioran sehingga seluruh ion H G yang terserap dapat diganti)an oleh )ation-)ation basa, terutama oleh )ation 2a &G . "l- as* yang bersifat su)ar larut a)an sema)in berea)si dengan tanah gambut sebanding dengan lamanya a)tu pengambilan sampel bahan gambut )arena )ation-)ation basa 2a &G dan 3g &G yang terdapat dalam ,l- as* a)an lebih banya) mengalami pertu)aran dengan ion H G yang ada dalam larutan tanah. <elain itu, adanya sumbangan )ation-)ation basa dari ,l- as* mengi)at butir-butir tanah menyebab)an )ejenuhan basa tanah gambut a)an sema)in tinggi )arena pencucian )ation- )ation basa a)an ber)urang. +ejenuhan basa berhubungan erat dengan pH dimana lahan dengan pH rendah umumnya mempunyai )ejenuhan basa rendah, sedang)an lahan dengan pH yang tinggi mempunyai )ejenuhan basa yang tinggi pula 0&&1 . Pada minggu )etiga belas untu) semua perla)uan terjadi penurunan nilai pH bila dibanding)an dengan analisa minggu )esembilan. Hal ini terjadi )arena )ation- )ation basa dan unsur-unsur hara lainnya telah diserap tanaman dalam jumlah yang besar untu) pertumbuhan dan sebagian ada yang hilang tercuci oleh air, sehingga terjadi pertu)aran )ation-)ation basa, seperti 2a &G dengan ion H G pada )oloid tanah. Rea)sinya dapat digambar)an sebagai beri)ut 6 I<<= 6 1'(:-#&:> 1$# Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim. 3isel-2a G &H G 3isel-&H G 2a &G
Hal ini sesuai dengan penelitian Ritchey dan <nuffer baha pada saat panen )ation-)ation basa terang)ut oleh tanaman bai) di dalam biji maupun serasah tanaman sehingga pH tanah mengalami penurunan 0&$1 . Hal ini juga sesuai dengan pendapat Pathan, yang mengata)an baha pertu)aran )ation-)ation basa, seperti 2a &G dengan ion H G berlangsung secara e)ui;alen. *pabila terjadi penurunan ion H G atau terjadi penambahan ion 2a &G , ma)a rea)si a)an beralih )e )iri. <ebali)nya, ji)a terjadi penambahan ion H G atau terjadi penurunan ion 2a &G , ma)a rea)si a)an beralih )e )anan, sehingga menyebab)an pH tanah gambut sedi)it mengalami penurunan 0'1 . Spektrum n,ra Mera* !sam .umat <ebelum ditentu)an )onsentrasinya, asam humat yang diperoleh melalui metode e)stra)si dan gra;imetri yang di)embang)an oleh Tan terlebih dahulu di)ara)terisasi dengan spe)trofotometer infra merah. Ini bertujuan untu) memasti)an baha e)stra) yang diperoleh adalah benar asam humat. Hasil pengu)uran asam humat dengan spe)trofotometer infra merah dapat dilihat pada Fambar &. Hasil pengu)uran asam humat mengguna)an spe)trofotometer infra merah menunju))an baha gambar yang diperoleh sesuai dengan spe)trum infra merah diperoleh dari literatur sebagai acuan. Ga/ar 2. <pe)trum infra merah dari asam humat pada tanah gambut Ta/#l 2& Gu$u' 1un$'i)nil a'a %ua( #n$$una-an Sp#-()2)()#(#r In2ra M#ra% Fugus Eungsionil Panjang Felombang ! 23 -1 % Peregangan A-H dan =-H Peregangan 2-H Peregangan 2-A dari gugus +arbo)sil Peregangan 2CA aromati), 2 CA i)atan ganda yang ter)onjugasi dengan fibrasi )arbonil $"00 &'$1 1(1$ 1#&, I<<= 6 1'(:-#&:> 1$( J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009 Ga/ar ". Hubungan )onsentrasi asam humat tanah gambut dengan dosis fly ash yang berbeda selama penelitian o !0 )g/plot%, P1 !,0 g/peta)%, P&!100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)% Kandun$an A'a Hua( Ba%an Ga/u( S#(#la% P#na/a%an Fly Ash Pengaruh penambahan ,l- as* terhadap )andungan asam humat tanah gambut dapat dilihat pada Fambar $. Fambar $ memperlihat)an baha pada plot yang tida) diberi ,l- as* )andungan asam humat dari minggu )e $ sampai minggu )e 1$ mengalami pening)atan, yaitu dari 0,&$"& g/g di minggu )e $I 0,&"1$ g/g di minggu )e ' dan mencapai 0,$0$: g/g di minggu )e 1$. Hal ini disebab)an )arena tida) adanya sumbangan )ation basa dari amelioran ,l- as* yang diharap)an dapat menetralisir sebagian asam humat yang terdapat pada tanah gambut. /an hal ini juga menyebab)an pH tanah menjadi asam. Pada minggu )e $ dan minggu )e ' pemberian dosis ,l- as* P1 !,0 g/peta)%, P& !100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)% terlihat baha )andungan asam humat terus menurun dengan bertambahnya amelioran dre&s yang diberi)an )arena sema)in banya) ,l- as* yang diberi)an ma)a sema)in banya) )ation basa yang disumbang)an untu) menetral)an gugus asam yang terdapat pada asam humat sehingga )adar asam humat menjadi ber)urang. Pada minggu )e 1$ )andungan asam humat mengalami pening)atan dibanding)an pada minggu )e $ dan )e ' )arena sebagian )ation basa terang)ut oleh tanaman dan ada yang hilang tercuci oleh air, juga terjadi proses de)omposisi asam-asam organi) pada tanah sehingga asam humat menjadi bertambah. KESIMPULAN Pemberian amelioran ,l- as* pada tanah gambut dapat mening)at)an nilai pH dan menurun)an )andungan asam humat tanah gambut. +enai)an nilai pH tanah gambut sebesar &,$ satuan pH setelah penambahan ,l- as* &00 g/peta), sedang)an penurunan )andungan asam humat sebesar 0,1',1 g dimana pening)atan optimum diperoleh pada analisis minggu )esembilan setelah perla)uan. ,A1TAR PUSTAKA 1. @appeda T+ I Riau, Kebi2aksanaan pemerinta* dalam pen&emban&an 1ambut di daera* Riau, Pe)anbaru, &00". &. /. 2. *driano, and H. T. eber, Influence of fly ash on <oil Physical properties and Turgrass establishment, Journal o, en$ironmental 3ualit-, $06 ,'#-#01, !&001%. $. =oor, Pertanian di la*an 1ambut. +anisius, Hogja)arta, &00&. ". R. H. <merni), * ne ay to use <olid- <tate carbon-1$ nuclear magnetic resonance spectroscopy to study the I<<= 6 1'(:-#&:> 1$: Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim. sorption of organic compounds to soil organic matter, Journal o, en$ironmental 3ualit-, $"6 11'"-1&0", !&00,%. ,. 8. <ilins, and R. .. Rothell, Eorest peatland drainage ang subsidence affect soil ater retention and transport properties in an *lberta peatland, Soil S/ien/e So/iet- o, !meri/a Journal, #&6 10":-10,#, !1'':%. #. T. @. Prasetyo, Penin&katan Serapan "os,at Pada +ana* 1ambut melalui Pen&endalian !sam4!sam Mera/un, dalam Prosiding <eminar HITI di @ogor, 1''#. (. =otohadiprairo, +ana* dan Lin&kun&an, /ire)torat Hendral Pendidi)an Tinggi, /epartemen Pendidi)an dan +ebudayaan, Ha)arta,1'':. :. /. J *bbott, 3. J. Jssington, H. T. *mmons, Ely ash and .ime-<tabiliKed biosolid miLtures in mine spoil reclamation, Journal o, en$ironmental 3ualit-, $06 #0:-#1#, !&001% '. <. 3. Pathan, .. *. F *ylmore, T. /. 2olmer, Properties of se;eral fly ash materials in relation to usea as soil amendments, Journal o, en$ironmental 3ualit-, $&6 #:(-#'$, !&00$%. 10. Rini, 3u)htar, RoKalinda, Pen&&unaan "l- as* 5!bu Sisa 6oiler Pabrik Pulp7 dan 8re&s 5Limba* 6a&ian Re/auti/i9in& Pabrik pulp7 untuk menin&katkan Mutu +ana* 1ambut, .aporan Penelitian Hibah Pe)erti, 8ni;ersitas Riau, Pe)anbaru, &00,. 11. 3. Eu)ushima, +. =a)ayasu, <. Tana)a, and H. =a)amura, 2hromium !III% binding abilities of humic acids, !naliti/a /*imi/a a/ta, $1(6 1',-&0#, 1'',. 1&. T. @. Prasetyo, Penin&katan Serapan "os,at Pada +ana* 1ambut melalui Pen&endalian !sam4!sam Mera/un, dalam Prosiding <eminar HITI di @ogor, 1''#. 1$. F. <un, +. R. Fray, and @iddlestone, Treatment of agriculture and domestic effluent in constructed donflo reed beds employing recirculation, %n$ironmental te/*nolo&- Journal, 1'6 ,&'-,$#, 1'':. 1". T. Harti)ainen, H. Ruus)anen, 3. Manhatato, and P. H. 3arti)ainen, Remo;al of ammonia from air by peat biofilter, %n$ironmental te/*nolo&- Journal, 1(6 ",-,$, 1''#. 1,. *. R& Hill, and M, +arda3i, /enitrification and Arganic 2arbon *;ailability in Riparian 7etland <oils and <ubsurface <ediments, Soil S/i. So/. !m. J., #:, !&00")& 1#. P. .ingga, dan 3arsono, Petunju) Penggunaan Pupu) Penebar <adaya, Ha)arta, &00,. 1(. Eoth, /. Hendry, 8asar:8asar lmu +ana*, Fajah 3ada, 8ni;ersity Press, Hogja)arta, 1'':. 1:. *. I. *mri, dan Rosmimi, *meliorasi Tanah Fambut dengan *bu @atubara 8ntu) Pertumbuhan produ)si Hagung ! ;ea Ma- L%, Jurnal Penelitian Media n,ormasi dan Komunikasi lmia*, .embaga Penelitian 8ni;ersitas Riau Pe)anbaru, >MI!I%6 '-1$, !&00(%. 1'. =& H#r(-)rn, A& P#rin, I& P#rin)4a, ,& K)4al#4'-ii, M& 5ud)4, 6& P#(r)'!an, and A& K#((rup, 2omparati;e *nalysis of Partial <tructures of a Peat Humic and Eul;ic *cid 8sing Ane- and To-/imensional =uclear 3agnetic Resonance <pectroscopy, Journal o, %n$ironmental <ualit-, $16 $(,-$:(. &0. J. 2. TeiLeira, H. <amama, and @run. *, <tudy of different leaching methods of metallic element from coal fly ash, %n$ironmental te/*nolo&- Journal, 1$, 11:(-11'&, !1''&%. &1. +. Nonebayashi, 2hemical alteration of tropical peat soils as sho by a)sman proLimate analysis and properties of humic acids. In coastal loland ecosystem in southern Thailand and 3alaysia, Jd., +. +yuma, P. Mijarnsorn and *. 4a)aria. <hoado-pronting. 2o <a)yo)u, +uoto, 1''&, &":-�,. &&. +. A& Ar)n'')n and N& G& A E-#lund, @iological Jffects of 7ood *sh *pplication to Eorest and *Ouatic Jcosystems, J. %n$iron. <ual., $$6 1,',- 1#0,, !&00")& &$. +. /. Ritchey, and H. /. <nuffer, limestone, Fypsum and magnesium oLide influence restoration of an abandoned *ppalachian pasture, !&ronom- Journal, '"6 :$0-:$', !&00&%. I<<= 6 1'(:-#&:> 1$'