Anda di halaman 1dari 8

Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.

PEMBERIAN FLY ASH (ABU SISA BOILER PABRIK PULP)


UNTUK MENINGKATKAN pH TANAH GAMBUT
Rini
1
, Hazli Nurdin
2
, Hazar Su!ani
"
, T#$u% B& Pra'#(!)
*
1
Laboratorium Pendidikan Kimia, MP! "KP #ni$ersitas Riau, Pekanbaru
2
Laboratorium %lektrokimia, Jurusan Kimia, "MP!, #ni$ersitas !ndalas, Padan&
'
Laboratorium (r&anik, Jurusan Kimia, "MP!, #ni$ersitas !ndalas, Padan&
)
Laboratorium lmu tana*, Jurusan lmu +ana*, "aperta, #ni$ersitas !ndalas, padan&
ABSTRA+T
The research of fly ash as ameliorant to decrease the humic acid in peat soil of Rimbo Panjang,
Riau. It is found that fly ash at 10 ton/Ha shoed the best result decresing pH of peat soil !"." to
#.$#% and humic acid content !0.&'&$ g/g to 0.0'(& g/g%.
Keywords: ,l- as*, peat soil, p., *umi/ a/id
PEN,AHULUAN
Riau adalah propinsi yang mempunyai industri
bergera) dalam bidang pulp dan )ertas. *da
dua perusahaan pulp dan )ertas bers)ala
internasional beroperasi di propinsi Riau yaitu
PT. Indah +iat Pulp and Paper yang mampu
memprodu)si )ertas dan pulp &00 juta ton
pertahun dan PT. Riau *ndalan Pulp and Paper
dengan )apasitas produ)si &,0-$00 ribu ton
pulp pertahun.
+apasitas produ)si yang besar sebanding
dengan limbah industri yang dihasil)an.
.imbah tersebut antara lain adalah sampah-
sampah organi), limbah cair dan limbah padat.
/iantara beberapa bentu) limbah padat produ)
sisa industri pulp dan )ertas adalah ,l- as*
yaitu limbah pabri) dari hasil abu sisa pada
boiler pabri) pulp
011
. Informasi yang diperoleh
dari )aryaan pabri), untu) setiap harinya
dihasil)an ,l- as* sebanya) &00 ton per hari.
"l- as* bersifat basa !mempunyai pH 10-1$%
dan mengandung )ation-)ation yang
diperlu)an tanaman seperti 2a, 3g, 4n, +, dan
P serta tida) mengandung logam-logam berat
yang berbahaya bagi tanah dan tanaman,
sehingga dapat dijadi)an amelioran untu)
memperbai)i sifat )imia tanah )hususnya
tanah gambut
0&1
.
Riau merupa)an salah satu daerah yang
memili)i )aasan tanah gambut yang cu)up
luas. .ahan-lahan yang telah dibu)a maupun
yang masih tersedia untu) perluasan areal
pertanian sebagian besar terdiri dari tanah
gambut dan mis)in unsur hara. 3enurut data
statisti) ,&,#$5 dari seluruh dataran di daerah
Riau terdiri dari tanah gambut
0$1
.
Pemanfaatan tanah gambut untu) pertanian
dihadap)an pada beberapa masalah yaitu6 !1%
)etebalan dan taraf de)omposisi, !&% status
hara ma)ro dan mi)ro yang rendah, !$%
)emasaman tanah dan )andungan asam-asam
organi), !"% adanya lapisan pirit, dan !,% tata
air yang buru). 7alaupun banya) masalah
yang dihadapi, pengalaman menunju))an
baha dengan pengelolaan tanah yang tepat,
tanah gambut dapat dijadi)an lahan yang
produ)tif
0"1
.
8paya perbai)an ting)at )esuburan tanah
gambut telah banya) dila)u)an, meliputi6 !1%
pencucian bahan9bahan beracun
0,,#,(1
, !&%
pengapuran dan penambahan bahan
0&,:,',101
, !$%
penambahan unsur hara ma)ro dan mi)ro
0#,111
,
!"% penggunaan jenis dan ;arietas tanaman
yang toleran terhadap )emasaman tanah yang
tinggi
0(,1$1
. Pemecahan masalah pada tanah
gambut sudah banya) dila)u)an.
Pada prinsipnya memperbai)i )ondisi tanah
gambut yaitu dengan menai))an pH tanah dan
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$&
Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.
mening)at)an )etersediaan hara tanaman.
=amun cara-cara yang ditempuh )adang-
)adang dinilai )urang pra)tis dan )urang
diarah)an untu) mengatasi permasalahan
utama pada tanah gambut
01"1
.
Permasalahan utama pada tanah gambut untu)
pengembangan lahan pertanian adalah
)andungan asam-asam organi) beracun yang
tinggi dan sangat erat hubungannya dengan
)omposisi bahan organi) tanah gambut.
/engan )ata lain masalah yang perlu diatasi
terlebih dahulu pada tanah gambut adalah
asam-asam organi) ini. 8paya selanjutnya,
setelah dapat mengendali)an asam-asam
organi) tersebut adalah pemenuhan hara ma)ro
maupun mi)ro bagi tanaman
01,1
.
+andungan asam-asam organi) yang tinggi
pada tanah gambut menyebab)an tanah
gambut mempunyai pH yang rendah !bersifat
asam%. <alah satu asam organi) yang terdapat
dalam jumlah besar pada tanah gambut adalah
asam humat. *sam humat merupa)an bagian
dari asam organi) bersifat asam yang larut
dalam basa, namun mengendap dalam asam.
*sam humat dapat terbentu) dari organisme
)hususnya tumbuh-tumbuhan yang telah mati
dan terurai menjadi bahan organi) tanah.
<ecara teoritis, bahan amelioran yang ideal
adalah mempunyai sifat-sifat )ejenuhan basa
tinggi, dapat mening)at)an pH gambut, serta
memili)i )andungan unsur hara yang leng)ap,
sehingga juga berfungsi sebagai pupu) dan
mempunyai )emampuan memperbai)i stru)tur
tanah gambut. "l- as* menjadi salah satu
alternatif yang memberi harapan dapat
memperbai)i sifat )imiai tanah gambut
se)aligus mampu mengurangi beban limbah
terhadap ling)ungan.
"l- as* adalah abu sisa boiler pabri) pulp.
3aterial ,l- as* sendiri berasal dari sisa-sisa
chip dan cang)ang )elapa sait. +andungan
asam humat yang berada dalam tanah gambut
dapat dinetralisir oleh ,l- as* yang bersifat
basa !pH 10-1$% sehingga dapat mengurangi
)andungan asam humat dalam tanah gambut
yang menga)ibat)an pH tanah menjadi nai).
METO,OLOGI
Ala( dan Ba%an
*lat-alat yang diguna)an dalam penelitian ini
yaitu6 )ertas saring hatman "&, pengaya)
octagen &,0 ?m. .umpang, pH meter,
meteran, alat tulis, timbangan, peralatan gelas,
ember, )arung, indi)ator uni;ersal, sentrifus
dan pipet tetes, dan sha)er.
@ahan-bahan yang diguna)an dalam penelitian
ini adalah ,l- as* yang diperoleh dari PT.
I+PP, sampel tanah dari lahan gambut daerah
Rimbo Panjang, a)uades, larutan =aAH 0,1 3
dan larutan H2. 0,1 3, dan jagung sebagai
tanaman indi)ator.
Pr)'#dur
Penelitian dila)sana)an secara e)sperimen
dengan 1 fa)tor, " perla)uan, dan $ )ali
ulangan. "l- as* a)an ditabur )e dalam peta)
percobaan !,0 cm B "0 cm B ,0 cm% dengan
dosis ,l- as* sebagai beri)ut6
Po C Tanpa pemberian "l- as*
P1 C /iberi "l- as* dengan dosis ,0 g/peta)
P
1
C /iberi "l- as* dengan dosis 100g/peta)
P
&
C /iberi "l- as* dengan dosis &00g/peta)
P
$
C /iberi"l- as* dengan dosis $00g /peta)
<ebelum dila)u)an penelitian dipilih lahan
gambut yang mempunyai topografi datar !di
Rimbo Panjang +ecamatan +ampar%,
)emudian lahan diguna)an untu) pengambilan
tanah penelitian. @ahan gambut diambil secara
aca) dan dimasu))an )e dalam )arung plasti)
untu) diang)ut )e tempat penelitian. @ahan
gambut di)eringangin)an selama 1 minggu di
tempat teduh !di baah pohon% dan
dibersih)an dari ranting serta a)ar tanaman.
"l- as* diambil dari tempat penampungan !PT.
Indah +iat% )emudian dimasu))an )e dalam
)arung dan diang)ut )e tempat penelitian.
Peta) percobaan dibuat dan )ayu dengan
u)uran panjang ,0 cm, lebar "0 cm dan tinggi
,0 cm sebanya) 1& peta). Tiga peta) sebagai
)ontrol dan ' peta) yang lain diberi)an ,l- as*
dengan dosis tertentu.
@ahan gambut yang telah )ering angin
dibersih)an dari ranting dan a)ar tanaman,
ditimbang sama banya) !D $& )g% untu)
masing-masing peta) )emudian dimasu))an )e
dalam peta) percobaan. Tinggi tanah gambut
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$$
J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009
dalam peta) percobaan D "0 cm. /ua minggu
sebelum penanaman, ,l- as* ditabur )e dalam
peta) percobaan sesuai dengan dosis
perla)uan. Penaburan ,l- as* dila)u)an merata
pada permu)aan tanah gambut. <ebagai
petunju) produ)tifitas tanah, pada penelitian
ini diguna)an tanaman jagung. Penanaman
dila)u)an dengan sistem tugal, dimana setiap
lobang ditanami $ biji. <etelah 1 minggu
dila)u)an penjarangan dengan meninggal)an 1
batang tiap rumpun.
P#r'iapan Sap#l un(u- U.i La/)ra()riu
2ara pengambilan sampel tanah sangat
menentu)an )ea)uratan hasil analisis. Tanah
gambut yang telah diberi perla)uan diambil
secara aca) pada masing-masing plot dengan
)edalaman &0-$0 cm. 8ntu) menghindari
subje)ti;itas dalam pengambilan sampel, ma)a
titi) pengambilan sampel tanah menyebar
merata )e seluruh daerah di dalam plot.
Pengambilan sampel tanah pada masing-
masing plot di)umpul)an dalam satu adah
lalu diadu)-adu) hingga merata, selanjutnya
diambil ,00 g dan dimasu))an )e dalam
)antong plasti). +emudian setiap )emasan
sampel tanah diberi label yang menanda)an
lo)asi pengambilan sampel.
<elanjutnya tanah gambut aal, ,l- as* dan
tanah gambut yang telah diberi perla)uan
di)eringangin)an selama seminggu di tempat
yang teduh pada udara terbu)a. Tanah yang
sudah di)eringangin)an digerus lalu diaya)
dengan pengaya) octagon &,0 ?m. <ampel
tanah yang diperoleh selanjutnya dibaa )e
laboratorium untu) dianalisis lebih lanjut.
U.i La/)ra()riu
8ji laboratorium meliputi analisis pH ,l- as*,
pH tanah gambut, )andungan asam humat ,l-
as*, dan )andungan asam humat gambut.
Tahapan analisis bahan gambut meliputi6
analisis pra perla)uan, minggu )e-$ !setelah
diin)ubasi%, minggu )esembilan, serta minggu
)etiga belas. *nalisis pra perla)uan dila)u)an
untu) mengetahui berapa pening)atan pH,
penurunan )andungan asam humat pada tanah
gambut setelah perla)uan.
HASIL ,AN ,ISKUSI
P#r(u/u%an Tanaan Indi-a()r
Tanaman indi)ator dalam penelitian ini adalah
tanaman jagung ;arietas arjuna. Tanaman
jagung ;arietas arjuna disamping memili)i
organ tanam yang leng)ap !a)ar, batang, daun
dan buah% juga tahan terhadap penya)it, masa
tanam pende) !'0 hari%, dan menghenda)i pH
tanah mende)ati netral untu)
pertumbuhannya
01#1
.
Pertumbuhan tanaman indi)ator !tanaman
jagung% pada perla)uan tanpa ,l- as* sangat
terhambat. Tanaman hanya dapat tumbuh dan
bertahan selama 1 minggu. Ini disebab)an oleh
pH tanah gambut yang rendah menyebab)an
terhambatnya perpanjangan pertumbuhan a)ar
primer, menghalangi pembentu)an a)ar dan
bulu a)ar serta menghambat sintesis /=*
dalam sel a)ar
01(1
.
Pemberian ,l- as* &00 g/ peta), pertumbuhan
tanaman indi)ator telah cu)up bai). Ini tampa)
pada organ tumbuh tanaman yang ber)embang
dengan bai) antara lain pertumbuhan a)ar
tanaman panjang dan banya) cabangnya,
batangnya tumbuh dengan )o)oh dan besar,
daunnya lebar dan berarna hijau, cepat
berbunga dan buahnya padat berisi. Hal ini
diduga )arena pH tanah sudah mengarah )e
netral !#,$#%, )etersediaan unsur9unsur hara
yang dibutuh)an oleh tanaman telah
mencu)upi untu) pertumbuhannya.
3enurut .ingga dan 3arsono
01#1
, derajat
)easaman yang bai) untu) tanaman jagung
adalah ,,,-(,0. Tanaman yang pH-nya )urang
dari ,,, menga)ibat)an unsur-unsur mi)ro !*l,
Ee, 4n, 3n, dan 2u% banya) terlarut sehingga
meracuni tanaman. Pada perla)uan ,l- as* $00
g/peta), pertumbuhan tanaman indi)ator tida)
berbeda nyata dengan &00 g/peta). Hanya saja
pertumbuhan batangnya lebih subur dan tinggi,
tetapi lambat berbunga !minggu )e-'%,
tong)olnya besar namun buahnya jarang. Hal
ini disebab)an oleh )elebihan unsur-unsur hara
tertentu sehingga )eseimbangan haranya juga
terganggu. /itinjau dari segi efisiensi e)onomi
untu) diterap)an pada s)ala lapangan ma)a
)ondisi optimum penambahan ,l- as* pada
perla)uan &00 g/peta).
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$"
Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.
U.i La/)ra()riu
Ketersediaan !0al Kandun&an !sam .umat
dan p. .
2
( pada +ana* 1ambut, "l- !s*
+andungan asam humat dan pH tanah gambut
di daerah Rimbo Panjang, ,l- as* dari PT.
I+PP sebagai acuan aal penelitian dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 memperlihat)an baha tanah gambut
di daerah Rimbo Panjang memili)i pH yang
rendah !pH )ecil dari ",,% dan )andungan asam
humat yang tinggi. =ilai pH ini hampir sama
dengan nilai pH gambut pada penelitian *mri
dan Rosmimi yaitu sebesar ",,
01:1
dan
penelitian Rini sebesar $,&
0101
. Hal ini
menunju))an baha tanah gambut di daerah
Rimbo Panjang mengandung bahan-bahan
organi) yang tinggi )arena masih banya)
mengandung serabut-serabut. Pelapu)an bahan
organi) tersebut a)an menghasil)an asam-
asam organi) yang menyebab)an tanah
gambut menjadi asam dan )ejenuhan basa
rendah. @erdasar)an sifat )ematangannya,
gambut di daerah Rimbo Panjang termasu)
gambut hemi) )arena saat digenggam dan
diperas hanya 1/$ bagian )eluar dari celah-
celah jari genggaman
0$1
.
"l- as* memili)i pH H
&
A yang bersifat basa
!10,"$(% dan tida) mengandung asam humat.
Tingginya pH ,l- as* disebab)an )arena ,l-
as* banya) mengandung )ation-)ation basa.
+ation-)ation basa pada ,l- as* dapat
mening)at)an pH dengan menetralisir asam-
asam organi) yang ada pada bahan gambut.
2& Nilai p. .
2
( pada +ana* 1ambut Setela*
Penamba*an "l- !s*
Rata-rata nilai pH tanah gambut di daerah
Rimbo panjang dengan a)tu analisis bahan
gambut yang dila)u)an pada minggu )etiga,
)esembilan, dan )etiga belas dengan dosis ,l-
as* Po !0 )g/plot%, P1 !,0 g/peta)%, P&!100
g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00
g/peta)% dapat dilihat pada Fambar 1.
Ta/#l 1& Kandun$an A'a Hua( dan pH Tana% Ga/u( A0al, Fly Ash
<ampel
+andungan
*sam humat
!gr/gr%
pH
Tanah Fambut *al
"l- as*
0,&'&$
-
",$,(
10,"$(
Ga/ar 1. Hubungan pH tanah gambut dengan dosis fly ash yang berbeda selama penelitian Po !0 )g/plot%,
P1 !,0 g/peta)%, P&!100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)%
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$,
J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009
/ari pengamatan pH H
&
A aal, lahan gambut
di daerah Rimbo Panjang memili)i pH H
&
A
yang tergolong asam. +easaman lahan gambut
berasal dari H
G
yang dapat dipertu)ar)an dan
H
G
!a)tif% larutan. Ion H
G
tersebut berada dalam
)eadaan seimbang dalam larutan tanah
sehingga menyebab)an pH larutan menjadi
rendah
01'1
.
*nalisa pH H
&
A dila)u)an untu) setiap
perla)uan pada minggu )etiga setelah ,l- as*
serta minggu )esembilan dan )etiga belas. /ari
penelitian didapat)an baha penambahan ,l-
as* yang bersifat basa dapat mening)at)an pH
tanah gambut. Pening)atan pH pada penelitian
ini adalah sebesar &,$ satuan pH. 3enurut
Eoth
01(1
, pening)atan nilai pH terjadi )arena
jumlah H
G
yang terlarut dinetralisasi oleh ion
AH
-
yang berasal dari hidrolisis )ation-)ation
basa yang terdapat pada ,l- as*, terutama
)alsium dan sebagian H
G
yang dapat
dipertu)ar)an terionisasi untu)
mengembali)an )eadaan yang seimbang.
Humlah H
G
yang dipertu)ar)an a)an ber)urang
dengan perlahan-lahan sehingga H
G
terlarut
a)an menurun dan pH a)an mening)at dengan
perlahan. @ila amelioran diberi)an )e dalam
tanah, )emung)inan ia berea)si adalah dengan
air dan dengan )oloid tanah
0'1
.
Rea)si ,l- as* yang mengandung )ation-)ation
basa yang dibutuh)an tanaman, seperti )alsium
dengan air dapat digambar)an sebagai beri)ut6
0&01
2a2A
$
G H
&
A 2a
&G
G H2A
$
-
G AH
-
/ari rea)si hidrolisa ini a)an disumbang)an
ion AH
-
sehingga pH lahan gambut mengalami
pening)atan.
Pening)atan pH juga terjadi )arena )ation-
)ation basa, seperti )alsium pada ,l- as*
mengalami pertu)aran )ation dengan )oloid
tanah !misel% yang banya) menyerap asam-
asam organi) seperti asam humat. Rea)si
pertu)aran )ation tersebut dapat digambar)an
sebagai beri)ut6
0&11
H-3isel-H G 2a2A
$
2a-3isel G
H
&
A G 2A
&

*)ibat adanya adsorpsi )alsium tersebut, ma)a
persentase )ejenuhan basa dari )omple)s
adsorpsi a)an nai). /engan demi)ian pH
larutan tanah juga a)an mening)at. Hal ini
dimung)in)an )arena basa-basa dari ,l- as*
telah berea)si dengan H
G
yang merupa)an
sumber )easaman lahan gambut yang dapat
berasal dari asam-asam organi) seperti asam
humat. Pada dosis ,l- as* Po, pH tanah gambut
di daerah Rimbo Panjang juga mengalami
sedi)it pening)atan, namun pening)atannya
tida) begitu nyata yaitu sebesar 0,10#. Hal ini
disebab)an oleh jumlah )ation-)ation basa
pada lahan gambut hanya sedi)it )arena tida)
ada sumbangan )ation-)ation basa dari ,l- as*.
Pada penambahan dosis ,l- as* P
1
, P
&
, P
$
, dan
P
"
terjadi pening)atan nilai pH pada a)tu
analisa bahan gambut minggu )etiga dan
)esembilan. Pening)atan nilai pH sesuai
dengan dosis ,l- as* yang diberi)an, dimana
pening)atan tertinggi diperoleh pada dosis P".
Hal ini sesuai dengan teori yang di)emu)a)an
oleh Pathan
0'1
baha perubahan pH a)an nyata
apabila diberi)an cu)up amelioran sehingga
seluruh ion H
G
yang terserap dapat diganti)an
oleh )ation-)ation basa, terutama oleh )ation
2a
&G
.
"l- as* yang bersifat su)ar larut a)an sema)in
berea)si dengan tanah gambut sebanding
dengan lamanya a)tu pengambilan sampel
bahan gambut )arena )ation-)ation basa 2a
&G
dan 3g
&G
yang terdapat dalam ,l- as* a)an
lebih banya) mengalami pertu)aran dengan
ion H
G
yang ada dalam larutan tanah. <elain
itu, adanya sumbangan )ation-)ation basa dari
,l- as* mengi)at butir-butir tanah
menyebab)an )ejenuhan basa tanah gambut
a)an sema)in tinggi )arena pencucian )ation-
)ation basa a)an ber)urang. +ejenuhan basa
berhubungan erat dengan pH dimana lahan
dengan pH rendah umumnya mempunyai
)ejenuhan basa rendah, sedang)an lahan
dengan pH yang tinggi mempunyai )ejenuhan
basa yang tinggi pula
0&&1
.
Pada minggu )etiga belas untu) semua
perla)uan terjadi penurunan nilai pH bila
dibanding)an dengan analisa minggu
)esembilan. Hal ini terjadi )arena )ation-
)ation basa dan unsur-unsur hara lainnya telah
diserap tanaman dalam jumlah yang besar
untu) pertumbuhan dan sebagian ada yang
hilang tercuci oleh air, sehingga terjadi
pertu)aran )ation-)ation basa, seperti 2a
&G
dengan ion H
G
pada )oloid tanah. Rea)sinya
dapat digambar)an sebagai beri)ut 6
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$#
Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.
3isel-2a G &H
G
3isel-&H G 2a
&G

Hal ini sesuai dengan penelitian Ritchey dan
<nuffer baha pada saat panen )ation-)ation
basa terang)ut oleh tanaman bai) di dalam biji
maupun serasah tanaman sehingga pH tanah
mengalami penurunan
0&$1
. Hal ini juga sesuai
dengan pendapat Pathan, yang mengata)an
baha pertu)aran )ation-)ation basa, seperti
2a
&G
dengan ion H
G
berlangsung secara
e)ui;alen. *pabila terjadi penurunan ion H
G
atau terjadi penambahan ion 2a
&G
, ma)a rea)si
a)an beralih )e )iri. <ebali)nya, ji)a terjadi
penambahan ion H
G
atau terjadi penurunan ion
2a
&G
, ma)a rea)si a)an beralih )e )anan,
sehingga menyebab)an pH tanah gambut
sedi)it mengalami penurunan
0'1
.
Spektrum n,ra Mera* !sam .umat
<ebelum ditentu)an )onsentrasinya, asam
humat yang diperoleh melalui metode e)stra)si
dan gra;imetri yang di)embang)an oleh Tan
terlebih dahulu di)ara)terisasi dengan
spe)trofotometer infra merah. Ini bertujuan
untu) memasti)an baha e)stra) yang
diperoleh adalah benar asam humat. Hasil
pengu)uran asam humat dengan
spe)trofotometer infra merah dapat dilihat
pada Fambar &.
Hasil pengu)uran asam humat mengguna)an
spe)trofotometer infra merah menunju))an
baha gambar yang diperoleh sesuai dengan
spe)trum infra merah diperoleh dari literatur
sebagai acuan.
Ga/ar 2. <pe)trum infra merah dari asam humat pada tanah gambut
Ta/#l 2& Gu$u' 1un$'i)nil a'a %ua( #n$$una-an Sp#-()2)()#(#r In2ra M#ra%
Fugus Eungsionil Panjang Felombang ! 23
-1
%
Peregangan A-H dan =-H
Peregangan 2-H
Peregangan 2-A dari gugus +arbo)sil
Peregangan 2CA aromati), 2 CA i)atan ganda yang
ter)onjugasi dengan fibrasi )arbonil
$"00
&'$1
1(1$
1#&,
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$(
J. Ris. Kim. Vol. 2, No. 2, September 2009
Ga/ar ". Hubungan )onsentrasi asam humat tanah gambut dengan dosis fly ash yang berbeda selama
penelitian o !0 )g/plot%, P1 !,0 g/peta)%, P&!100 g/peta)%, P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)%
Kandun$an A'a Hua( Ba%an Ga/u(
S#(#la% P#na/a%an Fly Ash
Pengaruh penambahan ,l- as* terhadap
)andungan asam humat tanah gambut dapat
dilihat pada Fambar $.
Fambar $ memperlihat)an baha pada plot
yang tida) diberi ,l- as* )andungan asam
humat dari minggu )e $ sampai minggu )e 1$
mengalami pening)atan, yaitu dari 0,&$"& g/g
di minggu )e $I 0,&"1$ g/g di minggu )e ' dan
mencapai 0,$0$: g/g di minggu )e 1$. Hal ini
disebab)an )arena tida) adanya sumbangan
)ation basa dari amelioran ,l- as* yang
diharap)an dapat menetralisir sebagian asam
humat yang terdapat pada tanah gambut. /an
hal ini juga menyebab)an pH tanah menjadi
asam.
Pada minggu )e $ dan minggu )e ' pemberian
dosis ,l- as* P1 !,0 g/peta)%, P& !100 g/peta)%,
P$ !&00 g/peta)%, dan P" !$00 g/peta)% terlihat
baha )andungan asam humat terus menurun
dengan bertambahnya amelioran dre&s yang
diberi)an )arena sema)in banya) ,l- as* yang
diberi)an ma)a sema)in banya) )ation basa
yang disumbang)an untu) menetral)an gugus
asam yang terdapat pada asam humat sehingga
)adar asam humat menjadi ber)urang.
Pada minggu )e 1$ )andungan asam humat
mengalami pening)atan dibanding)an pada
minggu )e $ dan )e ' )arena sebagian )ation
basa terang)ut oleh tanaman dan ada yang
hilang tercuci oleh air, juga terjadi proses
de)omposisi asam-asam organi) pada tanah
sehingga asam humat menjadi bertambah.
KESIMPULAN
Pemberian amelioran ,l- as* pada tanah
gambut dapat mening)at)an nilai pH dan
menurun)an )andungan asam humat tanah
gambut. +enai)an nilai pH tanah gambut
sebesar &,$ satuan pH setelah penambahan ,l-
as* &00 g/peta), sedang)an penurunan
)andungan asam humat sebesar 0,1',1 g
dimana pening)atan optimum diperoleh pada
analisis minggu )esembilan setelah perla)uan.
,A1TAR PUSTAKA
1. @appeda T+ I Riau, Kebi2aksanaan
pemerinta* dalam pen&emban&an 1ambut
di daera* Riau, Pe)anbaru, &00".
&. /. 2. *driano, and H. T. eber, Influence
of fly ash on <oil Physical properties and
Turgrass establishment, Journal o,
en$ironmental 3ualit-, $06 ,'#-#01,
!&001%.
$. =oor, Pertanian di la*an 1ambut.
+anisius, Hogja)arta, &00&.
". R. H. <merni), * ne ay to use <olid-
<tate carbon-1$ nuclear magnetic
resonance spectroscopy to study the
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$:
Vol. 2, No. 2, September 2009 J. Ris. Kim.
sorption of organic compounds to soil
organic matter, Journal o, en$ironmental
3ualit-, $"6 11'"-1&0", !&00,%.
,. 8. <ilins, and R. .. Rothell, Eorest
peatland drainage ang subsidence affect
soil ater retention and transport
properties in an *lberta peatland, Soil
S/ien/e So/iet- o, !meri/a Journal, #&6
10":-10,#, !1'':%.
#. T. @. Prasetyo, Penin&katan Serapan
"os,at Pada +ana* 1ambut melalui
Pen&endalian !sam4!sam Mera/un,
dalam Prosiding <eminar HITI di @ogor,
1''#.
(. =otohadiprairo, +ana* dan Lin&kun&an,
/ire)torat Hendral Pendidi)an Tinggi,
/epartemen Pendidi)an dan +ebudayaan,
Ha)arta,1'':.
:. /. J *bbott, 3. J. Jssington, H. T.
*mmons, Ely ash and .ime-<tabiliKed
biosolid miLtures in mine spoil
reclamation, Journal o, en$ironmental
3ualit-, $06 #0:-#1#, !&001%
'. <. 3. Pathan, .. *. F *ylmore, T. /.
2olmer, Properties of se;eral fly ash
materials in relation to usea as soil
amendments, Journal o, en$ironmental
3ualit-, $&6 #:(-#'$, !&00$%.
10. Rini, 3u)htar, RoKalinda, Pen&&unaan
"l- as* 5!bu Sisa 6oiler Pabrik Pulp7 dan
8re&s 5Limba* 6a&ian Re/auti/i9in&
Pabrik pulp7 untuk menin&katkan Mutu
+ana* 1ambut, .aporan Penelitian Hibah
Pe)erti, 8ni;ersitas Riau, Pe)anbaru,
&00,.
11. 3. Eu)ushima, +. =a)ayasu, <. Tana)a,
and H. =a)amura, 2hromium !III% binding
abilities of humic acids, !naliti/a /*imi/a
a/ta, $1(6 1',-&0#, 1'',.
1&. T. @. Prasetyo, Penin&katan Serapan
"os,at Pada +ana* 1ambut melalui
Pen&endalian !sam4!sam Mera/un,
dalam Prosiding <eminar HITI di @ogor,
1''#.
1$. F. <un, +. R. Fray, and @iddlestone,
Treatment of agriculture and domestic
effluent in constructed donflo reed beds
employing recirculation, %n$ironmental
te/*nolo&- Journal, 1'6 ,&'-,$#, 1'':.
1". T. Harti)ainen, H. Ruus)anen, 3.
Manhatato, and P. H. 3arti)ainen,
Remo;al of ammonia from air by peat
biofilter, %n$ironmental te/*nolo&-
Journal, 1(6 ",-,$, 1''#.
1,. *. R& Hill, and M, +arda3i,
/enitrification and Arganic 2arbon
*;ailability in Riparian 7etland <oils and
<ubsurface <ediments, Soil S/i. So/. !m.
J., #:, !&00")&
1#. P. .ingga, dan 3arsono, Petunju)
Penggunaan Pupu) Penebar <adaya,
Ha)arta, &00,.
1(. Eoth, /. Hendry, 8asar:8asar lmu
+ana*, Fajah 3ada, 8ni;ersity Press,
Hogja)arta, 1'':.
1:. *. I. *mri, dan Rosmimi, *meliorasi
Tanah Fambut dengan *bu @atubara
8ntu) Pertumbuhan produ)si Hagung ! ;ea
Ma- L%, Jurnal Penelitian Media
n,ormasi dan Komunikasi lmia*,
.embaga Penelitian 8ni;ersitas Riau
Pe)anbaru, >MI!I%6 '-1$, !&00(%.
1'. =& H#r(-)rn, A& P#rin, I& P#rin)4a,
,& K)4al#4'-ii, M& 5ud)4, 6&
P#(r)'!an, and A& K#((rup, 2omparati;e
*nalysis of Partial <tructures of a Peat
Humic and Eul;ic *cid 8sing Ane- and
To-/imensional =uclear 3agnetic
Resonance <pectroscopy, Journal o,
%n$ironmental <ualit-, $16 $(,-$:(.
&0. J. 2. TeiLeira, H. <amama, and @run. *,
<tudy of different leaching methods of
metallic element from coal fly ash,
%n$ironmental te/*nolo&- Journal, 1$,
11:(-11'&, !1''&%.
&1. +. Nonebayashi, 2hemical alteration of
tropical peat soils as sho by a)sman
proLimate analysis and properties of humic
acids. In coastal loland ecosystem in
southern Thailand and 3alaysia, Jd., +.
+yuma, P. Mijarnsorn and *. 4a)aria.
<hoado-pronting. 2o <a)yo)u, +uoto,
1''&, &":-&#0,.
&&. +. A& Ar)n'')n and N& G& A E-#lund,
@iological Jffects of 7ood *sh
*pplication to Eorest and *Ouatic
Jcosystems, J. %n$iron. <ual., $$6 1,',-
1#0,, !&00")&
&$. +. /. Ritchey, and H. /. <nuffer,
limestone, Fypsum and magnesium oLide
influence restoration of an abandoned
*ppalachian pasture, !&ronom- Journal,
'"6 :$0-:$', !&00&%.
I<<= 6 1'(:-#&:> 1$'

Anda mungkin juga menyukai