Pin =
(
udara
A v
3)
Keterangan :
Pi = daya yang dihasilkan (W/
udara
= massa jenis udara
A = luas penampang (m
2
)
v = kecepatan angin (m/det)
Pout = T =
rad/s
Keterangan :
Pout = daya yang tersedia (W/
T = torsi (Nm)
= kecepatan sudut
n = putaran sudut (rpm)
Cp =
Keterangan :
Cp = Power Coefficient / koefisien daya
Pout = daya yang dihasilkan (W/
Pin = daya yang tersedia (W/
TSR =
Keterangan :
TSR = Tip Speed Ratio
R = jari-jari
n = putaran sudut (rpm)
v = kecepatan angin (m/det)
0.0000000
0.0005000
0.0010000
0.0015000
0.0020000
0.0025000
0.0030000
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000
C
P
TSR
Grafik Percobaan
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 4
5. TUGAS
Data Pengamatan :
Catatan : R = 0.55 m
r = 0.20 m
No.
Kecepatan
Angin
Putaran
poros
F Torsi A Kinir Pin Pout w
Cp TSR
m / det. rpm N Nm m^2 (W/m^2) (W/m^2) (rad/s)
1 7.76 968.1 0.1 0.02 0.94985 266.312 2.027 101.328 0.0000761 7.182
2 7.52 955.7 0.4 0.08 0.94985 242.359 8.002 100.030 0.000330187 7.316
3 7.6 921.7 1.2 0.24 0.94985 250.177 23.153 96.471 0.00092547 6.981
4 7.59 856 3 0.6 0.94985 249.191 53.757 89.595 0.002157257 6.492
5 7.75 815.9 3.7 0.74 0.94985 265.284 63.194 85.398 0.002382131 6.060
6 7.85 743.3 4.7 0.94 0.94985 275.686 73.131 77.799 0.002652682 5.451
7 6.64 844.6 0.1 0.02 0.94985 166.844 1.768 88.401 0.000105969 7.322
8 6.44 834.8 0.4 0.08 0.94985 152.217 6.990 87.376 0.000459216 7.462
9 6.41 808.5 0.8 0.16 0.94985 150.100 13.540 84.623 0.000902045 7.261
10 6.6 777.1 1.4 0.28 0.94985 163.847 22.774 81.336 0.001389969 6.778
11 6.37 744.4 2.3 0.46 0.94985 147.307 35.840 77.914 0.002433033 6.727
12 6.72 673.7 3.4 0.68 0.94985 172.947 47.949 70.514 0.002772489 5.771
13 5.4 677.8 0.2 0.04 0.94985 89.740 2.838 70.943 0.000316215 7.226
14 5.2 670.7 0.5 0.1 0.94985 80.134 7.020 70.200 0.000876033 7.425
15 5.35 631.7 1 0.2 0.94985 87.271 13.224 66.118 0.001515241 6.797
16 5.42 589.6 1.5 0.3 0.94985 90.741 18.513 61.711 0.002040248 6.262
17 5.63 552.8 2 0.4 0.94985 101.702 23.144 57.860 0.002275647 5.652
18 5.62 510.7 2.5 0.5 0.94985 101.161 26.727 53.453 0.002641977 5.231
19 4.43 516.9 0.1 0.02 0.94985 49.547 1.082 54.102 0.000218387 6.717
20 4.41 496.1 0.5 0.1 0.94985 48.879 5.193 51.925 0.001062321 6.476
21 4.6 462.7 0.9 0.18 0.94985 55.473 8.717 48.429 0.00157145 5.790
22 4.62 414.9 1.5 0.3 0.94985 56.199 13.028 43.426 0.002318147 5.170
23 4.44 371 1.8 0.36 0.94985 49.883 13.979 38.831 0.002802397 4.810
24 4.74 138.3 2.2 0.44 0.94985 60.693 6.369 14.475 0.001049402 1.680
Grafik percobaan :
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0 1 2 3 4 5 6 7 8
C
p
TSR
Grafik Hubungan TSR vs Cp
Percobaan 1
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0 1 2 3 4 5 6 7 8
C
p
TSR
Grafik Hubungan TSR vs Cp
Percobaan 2
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0 1 2 3 4 5 6 7 8
C
p
TSR
Grafik Hubungan TSR vs Cp
Percobaan 3
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0 1 2 3 4 5 6 7 8
C
p
TSR
Grafik Hubungan TSR vs Cp
Percobaan 4
0.0000000
0.0005000
0.0010000
0.0015000
0.0020000
0.0025000
0.0030000
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000
C
P
TSR
Grafik Percobaan
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 4
6. PEMBAHASAN
Dari Praktikum ini dapat kita lihat bahwa besarnya kecepatan angin
berbanding lurus dengan Rpm dan daya yang tersedia pada angin, semakin besar
kecepatan angin yang dihasilkan blower maka semakin besar pula Rpm dan daya
Input yang dihasilkan. Dapat kita lihat juga bahwa besarnya diameter kincir juga
berbanding lurus dengan daya input yang dihasilkan angin dan kecepatan kincir.
Dengan kecepatan angin yang sama maka semakin besar pula daya input dan
kecepatan kincirnya.
Jadi Besarnya daya Input dipengaruhi oleh kecepatan angin dan Diameter
kincir. Dapat kita hitung dimana adalah kerapatan angin, R
diameter kincir, dan v adalah kecepatan angin.Besarnya beban berbanding lurus
dengan Pout dan berbanding terbalik dengan Rpm, semakin besar beban maka Pout
akan semakin besar dan Rpm akan semakin melambat. Besarnya daya keluaran juga
dipengaruhi oleh besarnya diameter beban yang berbanding lurus dengan torsi.
Semakin besar diameter beban semakin besar pula torsi yang dihasilkan maka daya
keluaran akan semakin besar karena Pout : Torsi x (2n/60).
Dari data yang kita peroleh dari 4 variasi kecepatan, harga torsi dan kecepatan
yang semakin besar akan menunjukan Pout yang semakin besar pula dan Rpm akan
semakin melambat. Itu berarti percobaan yang kami lakukan sesuai dengan teori
yang kami pelajari.
TSR adalah perbandingan kecepatan ujung sudut dengan kecepatan angin.
Kecepatan ujung sudut (u) dipengaruhi oleh besarnya Rpm dan jari-jari kincir. Pada
hasil percobaan, dapat kita lihat bahwa usemakin besar rpm maka semakin besar pula
kecepatan kincirnya (u), dan TSR berbanding lurus dengan kecepatan ujung sudu dan
berbanding terbalik dengan kecepatan angin.
Dari grafik yang kami peroleh, harga TSR mempengaruhi besarnya Cp. Harga Cp
dapat berubah ubah sesuai dengan TSR-nya sesuai dengan grafik yang ada, dan
pada data 1 sampai 3 terjadi perbedaan yang sedikit, tetapi pada data ke 4 terjadi
peningkatan Cp yang besar.
Efisiensi (cp), adalah perbandingan (Pout/Pin)100%. Dapat kita lihat dari data
praktikum, jika Pout semakin besar dalam Pin yang sama, maka efisiensinya semakin
besar. Kualitas kincir angin ditentukan oleh efisiensinya, jika efisiensinya semakin
besar maka semakin baik pula kualitas kincir anginnya.
Harga Cp paling besar yang kami peroleh adalah 0.073, dimana Vangin = 6.35
m/s, T = 0.16 Nm, Rpm = 640 km/jam masih jauh dari efisiensi maksimal yang dapat
dicapai oleh kincir angin. Saya mengambil kesimpulan hal tersebut terjadi karena
bentuk dari kincir angin yang kurang menyerap kecepatan (energi) angin yang ada,
mungkin kita harus mendesain bentuk kincir angin yang dapat menyerap energi
angin lebih banyak (menghasilkan Po yang besar). Kita juga harus menyesuaikan
bentuk kincir dan besar kincir angin sesuai dengan kecepatan (energi) angin yang
tersedia.
7. KESIMPULAN
Dari praktikum kincir angin, kami sedikit menemukan kesulitan dalam mencari
data. Kesulitan pada paraktikum ini adalah pada proses mencari dahta dari kecepatan
angin dan putaran poros karena ketidak stabilan angin dan poros tersebut. Tetapi
perubahn gaya (F) dan torsi (T) tetaplah meningkat.
Praktikum ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa karena kami jadi mengetahui proses
pencarian data dari kincir angin