Anda di halaman 1dari 27

Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme.

Enzim pencernaan banyak


terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang
dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H
2
O
2
) bila
tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan
adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H
2
O
2
) dapat diuraikan menjadi air
(H
2
O) dan oksigen (O
2
) yang tidak berbahaya.Cara kerja yang dilakukan enzim adalaqh
sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama
lainnya.Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel
pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi
aktif.Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Dalam praktikum ini saya akan menguj adanya enzim katalase yang terdapat dalam
organel hati dan organel selain hati yaitu jantung dan lemak ayam dan juga yang terdapat
dalam tumbuhan disini peneliti akan mengambil sempel daun muda melinjo dan melinjo.

B.RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H
2
O
2
?
Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Apakah enzim katalase terdapat pada tumbuhan ?
Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?

C.TUJUAN
Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2.
Mengetahui pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase.
Mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase di dalam tumbuhan.
Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada organel selain hati









BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini
diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah
menguraikan Hidogen Peroksida (H
2
O
2
), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H
2
O
2
ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard
pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat
oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H
2
O) dan oksigen (O
2
) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H
2
O
2
) menjadi air
(H
2
O) dan oksigen (O
2
). Penguraian peroksida (H
2
O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H
2
O --> H
2
O + O
2

Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
b. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH =
7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.
c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan,
maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi
enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan
substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka
konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
d. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor
terhadap laju reaksi.

































B. VARIABEL BPENELITIAN
Variabel terikat : dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah banyak gelembung dan
percikan percikan api yang ditimbulkan
Variabel bebas : dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah NaOH, HCl, Suhu,garam
Variabel terkontrol : dalam penelitian ini variable terkontrolnya adalah H2O2, ekstrak hati
ayam, ekstrak jantung, ekstrak daun melinjo, ekstrak melinjo, ekstrak lemak

C. ALAT DAN BAHAN
a) ALAT
pisau
lidi
tabung reaksi
spiritus
cawan petri
mortal

b) BAHAN
Hati ayam (secukupnya)
Hati ayam yang didinginkan (secukupnya)
Jantung ayam (secukupnya)
Lemak/gajih ayam (secukupnya)
Daun muda belinjo (secukupnya)
biji melinjo (secukupnya)
Larutan H
2
O
2

Larutan HCL
Larutan NaOH



D. CARA KERJA
Percobaan 1 (hati + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. memotong hati kurang lebih berbentuk dadu (1x1cm)
3. memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi
4. memasukan 5 tetes H
2
O
2
dalam tabung reaksi
5. kemudian menutup tabung reaksi menggunakan kertas
6. membakar lidi menggunakan spiritus sampai berbentuk bara
7. memasukan lidi yang berubah menjadi bara kedalam tabung reaksi
8. mengamati bara api tersebut dan mencatat hasilnya

Percobaan 2 ( Hati + HCL + H
2
O
2
)
1. siapkan alat dan bahan
2. potong hati ayam berbentuk dadu berukuran dadu 1x1 cm
3. masukan potongan hati ayam tersebut kedalam tabung reaksi
4. memasukan 5 tetes HCL dan setelah itu meneteskan 5 tetes H
2
O
2

5. tutup bagian atas tabung reaksi menggunakan kertas
6. mengamati adanya gelembung yang terjadi
7. membakar lidi dengan spiritus sampai menjadi bara ujungnya
8. masukan ujung lidi tersebut kedalam tabung reaksi
9. amati nyala bara yang berada pada ujung lidi
10. catat hasil pengamatan yang terjadi

Percobaan 3 (Hati + NaOH + H
2
O
2
)
1. siapkan alat dan bahan
2. potong hati ayam berbentuk dadu berukuran 1x1 cm
3. masukan potongan hati ayam tersebut kedalam tabung reaksi
4. menetesi tabung reaksi dengan NaOH dan H
2
O
2
sebanyak 5 tetes
5. menutup tabung reaksi dengan kertas
6. mengamati gelembung yang terjadi
7. membakar lidi dengan spiritus sehingga menjadi bara ujungnya
8. memasukan ujung lidi yang berbentuk bara kedalam tabung reaksi
9. amati nyala bara yang beada pada ujung lidi
10. catat hasil pengamatan yang terjadi

Percobaan 4 (Hati direbus + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. memotong hati ayam berbentuk dadu dengan ukuran 1x1 cm
3. memasukan hati ayam kedalam tabung reaksi dan menambahkan sdikit air
4. merebus hati ayam tersebut dengan menggunakan spiritus sampai mendidih
5. menghilangkan air rebusan pada tabung reaksi hingga kering
6. menambahkan 5 tetes H
2
O
2
kedalam tabung reaksi
7. menutup tabung reaksi dengan kertas
8. mengamati ada tidaknya gelembung pada reaksi tersebut
9. membakar lidi dengan spiritus sampai menjadi bara
10. memasukan lidi tersebut kedalam tabung reaksi
11. amati nyala bara sewaktu didalam tabung reaksi
12. catat hasil pengamatan yang terjadi


Percobaan 5 (Hati dingin + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. memotong hati ayam yang sudah didinginkan berbentuk dadu berukuran 1x1 cm
3. memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi
4. meteskan H
2
O
2
sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. mengamati gelembung yang muncul atau tidak
6. membakar lidi hingga menjadi bara (ujungnya)
7. memasukan ujung lidi yang berbentuk bara kedalam tabung reaksi
8. amati nyala bara yang berada pada tabung reaksi
9. catat hasil pengamatan yang terjadi


Percobaan 6 (jantung + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. jantung ayam dipotong berbentuk dadu berukuran 1x1 cm
3. memasukan potongan jantung ayam tersebut kedalam jantung reaksi
4. menetesi H
2
O
2
sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. membakar lidi dengan spiritus sampai menjadi bara
6. memasukan bara lidi tersebut kedalam tabung reaksi
7. mengamati reaksi yang terjadi pada nyala bara didalam tabung
8. catat pengamatan yang terjadi

Percobaan 7 ( lemak + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. memotong lemak secukupnya kira-kira sebesar dadu berukuran 1x1 cm
3. memasukan potongan lemak tesebut kedalam tabung reaksi
4. menetesi lemak dengan H
2
O
2
sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. membakar lidi dengan spiritus sampai menjadi bara pada ujungnya
6. memasukan lidi tersebut kedalam tabung reaksi (tidak sampai menyentuh bahan)
7. mengamati dan mencatat hasil

Percobaan 8 (biji melinjo + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. menumbuk biji melinjo menggunakan mortal
3. memasukan tumbukan biji melinjo tersebut kedalam tabung reaksi
4. menetesi dengan H
2
O
2
sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. mengamati reaksi yang terjadi
6. membakar lidi sampai menjadi bara ujungnya
7. memasukan bara lidi tersebut kedalam tabung reaksi
8. mengamati nyala bara didalam tabung reaksi
9. mengamati dan mencatat hasil pengamatan

Percobaan 9 (daun muda + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. menumbuk daun muda dengan mortal sampai lembut
3. memasukan tumbukan daun muda kedalam tabung reaksi (jangan sampai menempel di
dinding)
4. menetesi dengan H
2
O
2
sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. mengamati reaksi yang terjadi
6. membakar lidi dengan spiritus sampai ujungnya menjadi bara
7. memasukan bara ujung lidi tersebut kedalam tabung reaksi
8. mengamati nyala bara didalam tabung reaksi
9. mengamati dan mencatat hasil pengamatan

Percobaan 10 (Hati + NaCl + H
2
O
2
)
1. menyiapkan alat dan bahan
2. memotong hati dengan ukuran 1x1 cm
3. memasukan potongan hati tersebut kedalam tabung reaksi
4. meteskan sebanyak 5 tetes lalu menutup tabung dengan kertas
5. mengamati reaksi yang terjadi
6. membakar ujung lidi dengan spiritus sampai berbentuk bara
7. memasukan bara ujung lidi tersebut kedalam tabung reaksi
8. mengamati nyala bara didalam tabung reaksi
9. catat hasil dari pengamatan yang terjadi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA PERCOBAAN

NO PERLAKUAN
GELEMBUNG NYALA/TIDAK
percobaan 1 percobaan 2 percobaan 1 percobaan 2
1 hati + H
2
O
2
+++ +++ ++++ ++++
2 Hati + HCL + H
2
O
2
++ ++ - -
3 Hati + NaOH + H
2
O
2
+ + - -
4 Hati direbus + H
2
O
2
+ + - -
5 Hati dingin + H
2
O
2
++ ++ + +
6 jantung + H
2
O
2
++ ++ + +
7 lemak + H
2
O
2
+ + - -
8 biji melinjo + H
2
O
2
++ ++ + +
9 daun muda + H
2
O
2
+++ +++ - -
10 Hati + garam + H
2
O
2
++ ++ + +

Keterangan gelombang :
+ : gelembung sedikit
++ : gelembung sedang
+++ : gelembung banyak
++++ : gelembung banyak sekali
- : tidak ada gelembung

Keterangan nyala/tidak (bara ujung lidi) :
+ : menyala
++ : menyala sedang
+++ : menyala terang
++++ : menyala terang sekali
- : tidak menyala









B. PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
dengan reaksi sebagai
berikut :
2H
2
O
2
2H
2
O + O
2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
hati ayam jantung,lemak,tumbuhan melinjo dan daun muda melinjo (sebagaiperbandingan).
Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.Kemudian semua itu dibuat
ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada Hati + H
2
O
2
(hidrogen peroksida)
Saat hati diberi H
2
O
2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H
2
O
2

menjadi H
2
O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H
2
O
2
juga diuraikan menjadi oksigen (O
2
).Dan itu
membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase.dalam percobaan hati +H
2
O
2

terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim
katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph
netral. kita dapat bekerja optimal pada pH netral
Pada Hati +HCL+H
2
O
2

Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan
agar keaadaan hati menjadi terlalu asam.Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa
tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati+H
2
O
2
yang berfungsi sebagai pembanding
akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja
hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H
2
O
2
menjadi H
2
O (air) dan tidak timbul
nyala api itu berarti tidak adanya penguraian dari H
2
O
2
menjadi O
2
.Dan membuktikan bahwa
pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja
secara optimal.

Pada Hati+NaOH+H
2
O
2

Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H
2
O
2
ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H
2
O
2
ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,itu
membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H
2
O
2
menjadi H
2
O (air)
tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati(direbus) + H
2
O
2

Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah
itu ditambah dengan H
2
O
2
.Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan
ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini
disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
. Itu membuktikan juga bahwa
dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui
bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati(didinginkan)+H
2
O
2

Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan percobaan keempat
sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan
H
2
O
2
mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang dan ketika
dimasukkan bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit sangat berbeda keadaannya
apabia dibandingkan dengan hati saat dididihkan.Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim
katalase akan bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya
juga kurang optimal yaitu hnya ada sedikit gelembung dan nyala api yang sedikit.
Pada jantung + H
2
O
2

Pada penelitian keenam ini ekstraknya menggunakan jantung yang kemudian
ditambah dengan H
2
O
2
dan apabila dibandingkan dengan ekstrak yang menggunakan hati +
H
2
O
2
memang sedikt berbeda yaitu terjadi pada banyaknya gelembung kalau menggunakan
jantung hanya menghasilkan gelembung yang jumlahnya sedang kemudian jika dimasukkan
bara api kedalamnya hanya muncul sedikit api meskipun hasilnya begitu akan tetapi sudah
menunjukkan didalam jantung mengandung enzim katalase.

Pada Lemak + H
2
O
2

Pada percobaaan yang ketujuh menggunakan ekstrak lemak yang ditambah dengan H
2
O
2

Menghasilkan pengamatan sedikitnya gelembung yang muncul menandakan tidak
sempurnanya H
2
O
2
menguraikan menjadi H
2
O(air) dan terlihat jika dimasukkan bara api
kedalamnya ternyata tidak timbul nyala api membuktikan bahwa H
2
O
2
tidak diuraikan
menjadi O2.karena tidak adanya timbul api dan tidak sempurnanya H2O2 menguraikan
menjadi H2O dan O
2
maka membuktikan bahwa didalam lemak tidak ada enzim katalase.

Pada biji melinjo + H
2
O
2

Biji yang ditumbuk kemudian ditambah dengan H
2
O
2
ternyata hanya muncul gelembung
gelembung yang keaadaanya sedang itu membuktikan bahwa H
2
O
2
tidak dapat menguraikan
secara sempurna menjadi H
2
O(air) dan ternyata ketika dimasukkan bara api kedalamnya
hanya timbul sedikit api membuktikan bahwa H
2
O
2
tidak sempurnanya menguraikan menjadi
O
2.

Pada daunmuda melinjo + H
2
O
2

Pada percobaan yang kesembilan menggunakan ekstrak daun melinjo dan ketika ditambah
dengan H
2
O
2
yang terlihat gelembung yang keadaanya banyak membuktikan bahwa H
2
O
2
dapat menguraikan

menjadi H
2
O(air) dan saat dimasukkan bara api kedalamnya ternyata tidak
timbul nyala api membuktikan bahwa H
2
O
2
tidak dapat menguraikan menjadi O
2
.dan karena
tidak munculnya nyala api meskipun adanya gelembung membuktikan bahwa tidak adanya
enzim katalase didalam daun muda melinjo
Pada Hati+garam+ H
2
O
2

Pada percobaan yang kesepuluh ini ekstrak hati ditambah dengan garam lalu ditambah lagi
dengan H
2
O
2
terlihat bahwa muncul adanya gelembung akan tetapi dalam jumlah yang
sedikit itu membuktikan bahwa dalam menguraikan H
2
O
2
kurang optimal,sedangkan ketika
dimasukkan bara api kedalamnya hanya muncul sedikit api lalu mati kembali.dari
pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh ph sangatlah penting dan kurang
optimal bekerja apabila pada ph yang tidak netral.

BAB V

PENUTUP


KESIMPULAN
1. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :
Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
2. Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2

2H
2
O
2
2H
2
O + O
2



3. Enzim katalase juga terdapat didalam tumbuhan itu terbukti dari percobaan menggunakan
biji melinjo akan tetapi kurang optimal dalam menguraikannya
4. Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati tetapi dalam percobaan hanya
jantung saja yang mengandung enzim tersebut didalam lemak tidak ada enzim katalase


SARAN
Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul
















PUSTAKA LAINNYA :
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari
bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga
memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan
salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif
dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hidrogen peroksida (H
2
O
2
). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu
enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi
karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satun ya
adalah enzim katalase. Untuk mengetahui tentang enzim ini maka peneliti berusaha mencari
tahu dengan melakukan praktikum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H
2
O
2
?
2. Apa faktor enzim katalase yang mempengaruhi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H
2
O
2

2. Mengetahui faktor enzim katalase yang mempengaruhi
DASAR TEORI
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup.Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga biokatalisator.
Enzim dapat bertindak sebagai katalis,yakni dapat mempercepat suatu reaksi kimia tanpa
merubah reaksi kimia tersebut.
Komponen enzim
Secara kimia enzim yang lengkap atau haloenzim tersusun dari dua komponen:
a.komponen protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas protein.Sifatnya labil
(mudah berubah),tidak tahan akan panas dan mudah terpengaruh oleh suhu dan tingkat
keasaman.
Misal : NAD+
b.bagian nonprotein (gugus prostetik)
1. gugus prostetik yang berasal dari molekul nonorganik disebut kofaktor. Contoh :
besi,tembaga,seng.
2. gugus prostetik,yaitu gugus yang berasal dari molekul organik kompleks yang disebut
dengan koenzim.misal:NADH,FADH,koenzim A dan VitB.
Cara Kerja Enzim
molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat
menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk. Setelah enzim dihasilkan dari reaksi,enzim kemudian
dilepaskan.Enzim bebas membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain.
http://mr-fabio2.blogspot.com/2008/09/laporan-enzim-katalase.html, 24 agustus 2010, 12.59
WIB
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat pelaksanaan
Rabu, 18 Agustus 2010 pukul 12.00- 15.00 di Laboratorium Biologi SMAN 1Jetis

B. Variabel
1. Variabel bebas : Perlakuan terhadap ekstrak hati, jantung dan gajih ayam
2. Variabel terikat : Munculnya gelembung dan nyala api
3. Variabel kontrol : Banyaknya menetesi cairan KOH, HCL, H
2
O
2


C. Obyek
Hati, Jantung dan gajih ayam

A. Alat :
- rak tabung reaksi
- 18 buah tabung reaksi
- 2 buah pipet ukur
- 2 buah tabung ukur
- 5 buah gelas kimia
- 1 pasang sarung tangan
- 1 set penumbuk
- Korek api
- 1 buah pyrex
- 1 buah kaki tiga
- 1 buah kassa
- 1 buah lampu spirtus
- Penjepit tabung
- Tissue
B. Bahan :
- Hati ayam (secukupnya)
- Jantung ayam (secukupnya)
- Lemal/ gajih ayam (secukupnya)
- 5 ml larutan H
2
O
2

- 5 ml larutan HCl
- 5 ml larutan KOH

C. Cara Kerja:
1. Menyiapkan 5 buah tabung reaksi
2. Mengambil ekstrak dari hati / jantung / gajih kemudian menuangkan ke dalam 5 buah
tabung reaksi
3. Menambah HCL pada tabung 2 dan KOH pada tabung 3. Rendam tabung 4 dan
didihkan lalu memasukkan tabung 5 dalam friser.
4. Menuangkan H
2
O
2
sebanyak 0,5 ml pada masing-masing tabung. Menguji dengan bara
api dari lidi
5. Mengamati gelembung yang muncul dan nyala api yang timbul






HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
Keterang
an :
+++++ :
Banyak/
Terang
+++ :
Cukup
banyak/ Cukup terang
++ : Sedikit/ Redup
+ : Sedikit sekali/ Sangat redup
- : Tidak ada
-
B. Pembahasan
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup, salah satunya adalah sel tumbuhan. Enzim katalase adalah enzim perombak hidrogen
peroksida yang bersifat racun dan merupakan sisa/hasil sampingan dari metabolisme. Apabila
H
2
O
2
tidak diuraikan oleh enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel
tumbuhan. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H
2
O
2
menjadi substansi yang
tidak berbahaya,yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan

Dari hasil praktikum diketahui dalam extrak hati dengan H2O2 terdapat banyak sekali
gelembung gas O
2
, itu menandakan bahwa di dalam ectrak hati terdapat enzim
katalase.
Pada ectrak hati dengan HCL + H
2
O
2
, pada percobaan pertama terdapat sedikit sekali
gelembung sedangkan pada percobaan kedua tidak terdapat gelembung. Pada hasil
dua percobaan itu tidak sama, tetapi tetap dapat disimpulkan bahwa dalam larutan itu
ada sedikit sekali gelembung. Hal itu dikarenakan HCl dapat dapat merangsang/
mempengaruhi untuk membentuk enzim katalase walaupun hanya sedikit.
Pada ectrak hati dengan KOH + H
2
O
2
pada percobaan pertama terdapat sedikit
gelembung sementara pada percobaan kedua terdapat sedikit sekali gelembung. Pada
hasil dua percobaan itu tidak sama, tetapi tetap dapat disimpulkan bahwa dalam
No Indikator Gelembung Nyala Api
1 Hati + H
2
O
2
++++ ++++ +++++ +++++
2 Hati + HCl + H
2
O
2
+ - - -
3 Hati +KOH + H
2
O
2
++ + - -
4 Hati rebus + + -
5 Hati es +++ +++
6 Jantung ++ +
7 Gajih ++ -
larutan itu tidak banyak gelembung gelembunga yang dihasilkan. Hal itu
dikarenakanKOH dapat dapat merangsang/ mempengaruhi untuk membentuk enzim
katalase walaupun hanya sedikit.
Pada ectrak hati rebus terdapat sedikit gelembung gas gelembung, dan ectrak hati
dalam freezer memiliki cukup banyak gelembung, itu menandakan bahwa kinerja
enzim dipengaruhi oleh suhu. Artinya enzim itu rusak atau sudah tidak aktif.
Pada Jantung dan gajih juga terdapat sedikit gelembung. Hal itu dikarenakan, enzim
katalase tidak hanya terdapat pada hati melainkan juga pada organ lain, seperti
jantung dan lemak/ gajih

Fungsi enzim katalase adalah menetralkan H
2
O
2
yang merupakan sisa-sisa metabolisme saat
oksidasi. Subtrat di peroksisom yaitu badan mikro.
H2O2 adalah senyawa beracun yang jika tidak dinetralkan dapat membahayakan.
Faktor-faktor lain dapat mempengaruhi kerja enzim adalah : suhu, konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim, adanya aktivator serta inhibitor. Semakin tinggi konsentrasi substarat dan
konsentrasi enzim, maka kinerja enzim akan meningkat. Namun pada kondisi tertentu
(maksimum) kinerja ini tidak dapat dipercepat kembali. Aktivator merupakan zat yang
memicu kerja enzim, sedangakan inhibitor justru akan menghambat kerja enzim
Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H
2
O
2
menjadi H
2
O
2
dan O
2
, dimana
kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a. suhu
dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH, dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.
Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja
enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim
yaitu sebagai katalisator/pemercepat reaksi
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh enzim katalase terhadap H
2
O
2
adalah berperan dalam penguraian racun dari
H
2
O
2
menjadi H
2
O
2
dan O
2
,
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim adalah : suhu, konsentrasi substrat,
konsentrasi enzim, adanya aktivator serta inhibitor. Semakin tinggi konsentrasi substarat dan
konsentrasi enzim, maka kinerja enzim akan meningkat. Namun pada kondisi tertentu
(maksimum) kinerja ini tidak dapat dipercepat kembali.
B. Saran
1. Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul

Tip dan trik
Seringkali siswa telah melakukan prosedur sesuai petunjuk yang diberikan, namun ternyata
hasilnya bisa berbeda dengan kelompok lain, atau hasilnya berbeda dengan teorinya. Berikut
ini tip dan trik agar praktikum enzim katalase ini berhasil dengan bagus.
Air adalah medium reaksi. Jika kadar air cukup, maka reaksi lebih cepat berjalan. Jadi
tambahkan air dengan cukup saat membuat ekstrak hati.
Tingkat kelarutan ekstrak hati berpengaruh terhadap kecepatan penguraian peroksida.
Maka buatlah ekstrak hati sehalus mungkin.
Enzim katalase terdapat di dalam sel-sel hati. Jika jumlah enzim meningkat, maka
reaksi juga berjalan lebih cepat. Jadi tambahkan porsi hati lebih banyak.
Jika kadar perosida sedikit, maka gelembung yang dihasilkannya juga sedikit. Agar
gelembung yang dihasilkan lebih banyak, tambahkan sedikit lagi peroksida. Tapi
ingat, ekstrak hati yang dibuat harus cukup.
















PUSTAKA LAINNYA :
PEMBAHASAN :
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
dengan reaksi sebagai
berikut :
2H
2
O
2
2H
2
O + O
2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.
Kemudian semua itu dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah
sebagai berikut :
Pada Hati + H
2
O
2
( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H
2
O
2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H
2
O
2

menjadi H
2
O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H
2
O
2
juga diuraikan menjadi oksigen ( O
2
) .Dan itu
membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase.dalam percobaan hati + H
2
O
2

terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim
katalase yang berguna untuk menetralkan racun.
Pada Hati + HCL + H
2
O
2

Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan
agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa
tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H
2
O
2
yang berfungsi sebagai pembanding
akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja
hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H
2
O
2
menjadi H
2
O ( air ) dan tidak timbul
nyala api itu berarti tidak adanya penguraian dari H
2
O
2
menjadi O
2
.Dan membuktikan bahwa
pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja
secara optimal.
Pada Hati + NaOH + H
2
O
2

Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H
2
O
2
ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu
basa. Kemudian ditambah H
2
O
2
ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,itu
membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H
2
O
2
menjadi H
2
O ( air )
tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati ( direbus ) + H
2
O
2

Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah
itu ditambah dengan H
2
O
2
.Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan
ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini
disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
. Itu membuktikan juga bahwa
dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui
bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati ( didinginkan ) + H
2
O
2

Pada percobaan yang kelima ini berbanding terbalik dengan percobaan keempat
sebelumnya tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan
H
2
O
2
mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang dan ketika
dimasukkan bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit sangat berbeda keadaannya
apabia dibandingkan dengan hati saat dididihkan.Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim
katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim
katalase akan bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya
juga kurang optimal yaitu hanya ada sedikit gelembung dan nyala api yang sedikit.

IX. ANALISA DATA PENGAMATAN :
1. Apakah gelembung gas terbentuk? Jelaskan reaksi kimianya sehingga terbentuk
gelembung gas tersebut!
Katalase + H
2
O
2
H
2
O + O
2

2. Dari hasil percobaan, faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
Ph ( Derajat Keasaman )
3. Di dalam tubuh proses apakah yang menghasilkan H
2
O
2
?
Proses Oksidasi
4. Apa yang terjadi jika di dalam sel tubuh kita banyak tertimbun H
2
O?
Keracunan
5. Apakah usaha untuk menetralkan H
2
O
2
tersebut?
Meninggkatkan proses Oksidasi
6. Apakah enzim katalase juga terdapat pada tumbuhan? Jika ya di organ tubuh apa?
Iya, Peroksison
7. Bagaimanakah cara membuktikannya melalui percobaan?

X. KESIMPULAN :
1. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :
Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena
enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Konsentrasi enzim.Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata
reaksi.
2. Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2

2H
2
O
2
2H
2
O + O
2






















PUSTAKA LAINNYA :
D. Alat dan Bahan
1. Rak dan 5 tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Pembakar spiritus
4. Lidi dan korek api
5. Hati Ayam
6. Larutan HCL 5%
7. Larutan NaOH 5%
8. Larutan H
2
O
2
25%
9. Es batu
10. Kaki 3
11. 3 gelas kimia
12. Pisau / cuter / silet
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan tabung reaksi A, B, C, D, dan E.
2. Mencincang hati ayam dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil
kemudian menambahkan beberapa tetes air agar mudah dimasukkan ke dalam tabung.
3. Mengisi tabung reaksi masing-masing tabung A, B, C, D, dan E dengan cincangan hati ayam
hingga ketinggian 1,5 cm.
4. Mendinginkan lebih dahulu hati ayam pada tabung E pada es batu.
5. Memanaskan lebih dahulu hati ayam pada tabung Dpada air mendidih kemudian di
dinginkan.

6. Melakukan urutan langkah pengujian sebagai berikut:

a. Tabung A + 6 tetes H
2
O
2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
b. Tabung B + 10 tetes NaOH baru kemudian + 6 tetes H
2
O
2
dan segera menutupnya dengan
ibu jari kanan kemudian mengamati kemunculan gelembungg gas, Membuka dengan segera
ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
c. Tabung C + 10 tetes HCl + 6 tetes H
2
O
2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan
kemudian mengamati kemunculan gelembungg gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
d. Tabung D + 6 tetes H
2
O
2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
e. Tabung E + 6 tetes H
2
O
2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati
kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
7. Mengisikan hasil percobaan pada tabel pengamatan


BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
Larutan Ektrak hati + H2O2 Keterangan
Gelembung Nyala Api
Netral +++ Nyala terang
Asam - Padam
Basa ++ Tetap
Dipanaskan + Padam
Didinginkan +++ Nyala terang

Keterangan :
+ + + = banyak gelembung
+ + = gelembungnya sedang
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung




BAB V
PEMBAHASAN

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
dengan reaksi sebagai
berikut :
2H
2
O
2
2H
2
O + O
2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
1. Ekstrak ditambah H
2
O
2
(hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H
2
O
2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H
2
O
2

menjadi H
2
O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul
nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H
2
O
2
juga diuraikan menjadi oksigen (O
2
).
2. Ekstrak ditambah NaOH dan H
2
O
2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H
2
O
2
ternyata terbentuk gelembung udara yang sedang,
saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
3. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam. Kemudian ditambah H
2
O
2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika
dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H
2
O
2
, ternyata timbul gelembung udara
yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.
Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah
rusak sehingga tidak dapat menguraikan H
2
O
2
menjadi H
2
O dan O
2
.
5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H
2
O
2

Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H
2
O
2
, ternyata
menimbulkan gelembung udara sangat banyak saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan
juga menimbulkan nyala api terang.


BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H
2
O
2
menjadi air (H
2
O) dan Oksigen
(O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500C, dan pada kondisi
asam maupun basa.
B. Saran
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran) untuk
melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang
mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.




BAB V
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah sifat H2O2?
H2O2 besifat korosif dan sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan-
bahan anorganik yang tidak dibutukan bagi tubuh.
2. Mengapa pada percobaan ini menggunakan hati?
Karena hati adalah organ tubuh yang banyak mengandung enzim katalase yang dapat
nengubah H2O2 menjadi 2 H2O dan O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.
3. Apa yang anda ketahui tentang katalase, dimanakah dibuat dalam sel?
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.Enzim katalase
dihasilkan di bagian mikro tepatnya peroksisom.
4. Gelembung gas apakah yang terbentuk? tuliskan reaksi penguraiannya!
Gelembung gas yang terbentuk adalah gelembung hydrogen.Gelembung gas ini
terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami
oksidasi.Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaks ielektrolisis yang menghasilkan gas
hidrogen sebagaiberikut.
HCl(aq) H+(aq)+Cl-(aq)
Reaksireduksi:2H+(aq)+2e- H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase!
a. Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung
pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi
bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.
b. Konsentrasi Substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka
pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim
dengan substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian
aktif.Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit
substrat.Bila konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan
dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim
substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi.Namun
dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah
besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak
bertambah besar.

c. Suhu
Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang
menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia
berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat.
Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat
menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian
aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi
berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.
Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan
reaksi.
Peningkatan suhu meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak
terkatalisis dengan cara meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari besarnya
molekul. Bagaimanapun energy panas dapat meningkatkan energy kinetic dari enzim ke titik
yang mana kelebihan energy pelindung untuk dapat mengganggu interaksi non-kovalen yang
berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari enzim.Cincin polipeptida kemudian mulai
terbuka atau terdenaturasi, yang disertai dengan pengurangan kecepatan dari aktivitas
katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim berada dalam keadaan stabil, konformasi,
kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel, yang mana enzim itu berada.Enzim pada
umumnya stabil pada temperatur 45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme
termofilik yang berada pada sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang
hidrotermal bawah laut dapat stabil pada suhu kurang lebih 100oC.

d. Pengaruh Ph
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH
lingkungannya.Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda.
Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian
aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. Disamping pengaruh terhadap
struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya
proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim. Terdapat suatu
nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi.pH
tersebut dinamakan pH optimum.

e. Pengaruh Inhibator
1. Hambatan Reversibel
Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor.Hambatan
terhadap aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena
hambatan tersebut merupakan mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada
tubuh.Disamping itu hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme
kerja enzim.Hambatan reversible dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan tidak
bersaing.

a. Hambatan bersaing
Disebabkan karena adanya molekul yang mirip dengan substrat, yang dapat pula
membentuk kompleks, yaitu kompleks enzim inhibitor. Pembentukan kompleks enzim
inhibitor ini sama dengan pembentukan kompleks enzim substrat,
yaitu melalui penggabungan inhibitor dengan enzim pada bagian aktif enzim. Dengan
demikian terjadi persaingan antara inhibitor dengan substrat terhadap bagian aktif
enzim.Inhibitor yang menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor bersaing. Inhibitor
bersaing menghalangi terbentuknya kompleks enzim substrat dengan cara membentuk
kompleks enzim inhibitor yang tidak dapat membentuk hasil reaksi P. Dengan demikian
adanya inhibitor bersaing dapat mengurangi peluang bagi terbentuknya kompleks enzim
substrat dan hal ini menyebabkan berkurangnya kecepatan reaksi.

b. Hambatan tidak bersaing
Tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang
melakukannya disebut inhibitor tidak bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung
dengan enzim pada suatu bagian enzim diluar bagian aktif.
Penggabungan antara inhibitor dengan enzim ini terjadi pada enzim bebas, atau pada
enzim yang telah mengikat substrat yaitu kompleks enzim substrat.

2. Hambatan Irreversibel
Hambatan irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversible
dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk
enzim.Dengan demikian mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.
a. Konsentrasi Ion Hidrogen
Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalisis menunjukkan
ketergantungan yang signifikan dari konsentrasi ion hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler
menunjukkan aktivitas optimal pada nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion
H menunjukkan keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah serta
efek pada enzim, substrat, atau keduanya.
b. Ion Logam
Ion-ion logam, yang menjalankan peranan katalitik dan structural pada lebih seperempat
dari semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi peranan pengatur, khususnya bagi reaksi
dimana ATP merupakan substrat. Kalau kompleks ATP ion logam tersebut merupakan
substrat, aktifitas maksimal secara khas akan terlihat pada rasio molar ATP terhadap logam di
sekitar satu. Kelebihan logam atau kelebihan ATP merupakan hambatan karena senyawa-
senyawa nukleosida di dan trifosfat membentuk kompleks yang stabil dengan kation-kation
dwi-valensi, konsentrasi intraseluler nukleotida dapat mempengaruhi konsentrasi intraseluler
ion-ion logam bebas dan dengan demikian mempengaruhi pula aktivitas enzim-enzim
tertentu.
c. Efektor Alosterik
Aktivitas katalitik enzim-enzim pengatur tertentu diatur oleh efektor alosterik berbobot
molekul rendah yang umumnya tanpa atau mempunyai sedikit kemiripan structural dengan
substrat ataupun koenzim bagi enzim yang diatur itu.Inhibisi umpan balik merupakan istilah
yang mengacu pada penghambatan aktivitas suatu enzim dalam lintasan biosintesis oleh
produk akhir dari lintasan terakhir.

Anda mungkin juga menyukai