Anda di halaman 1dari 1

Latar BElakang

Saat ini berbagai tempat keadaan tanahnya sangat memprihatinkan baik di daerah perkotaan ataupun
pedesaan, hal ini dikarenakan lahan tersebut kosong dan tidak terawat atau pengolahan tanah yang
salah.
Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan pada tanah agar berkembang dengan baik
sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik
(sintetis). Pupuk non organic yaitu pupuk majemuk atau komersil bisa dibuat dalam bermacam-macam
bahan . Pemilihan bahan pupuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran
lainnya.
Pupuk buatan dapat diterapkan untuk dapat mengefisienkan biayta yang dikeluarkan, oleh karena itu
dilakukan praktikum untuk membuat suatu pupuk buatan yaitu pupuk majemuk atau pupuk komersil.

Tinjauan Puataka
Pupuk buatan atau sebutan lainnya pupuk anorganik, adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-
pabrik pupuk, dengan meramu bahan-bahan kimia (anorganik) dengan kadar hara tinggi.
Misalnya, pupuk Urea yang kadar hara nitrogen 45-46%. Artinya setiap 100 kg Urea, di
dalamnya terdapat 45-46 kg N (Nitrogen)
Kalium klorida lebih dikenal dengan singkatan KCl. Sama halnya dengan pupuk ZK, KCl ini juga
ada dua macam, yaitu KCl 80 mengandung K (K2O) 52-53%; KCl 90 mengandung K (K2O) 53-
58 %.
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang. Kandungan
unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %.
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua
jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam
bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O.

Perbandingan antara N, P, dan K untuk memperoleh pupuk campur dihitung dengan rumus
perhitungan nilai pembanding dibagi kadar unsur tunggal dan kemudian dikali jumlah pupuk
yang akan dibuat. Perbandingan menentukan tingkat kemampuan tanaman dalam menyerap
unsure yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai