Anda di halaman 1dari 14

Dr.

Sri Adi Sumiwi, MS, Apt


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Dosis distribusi frekuensi individu yang memberikan
respons (dalam persen) pada rentang dosis tertentu
( dalam log dosis) akan tergambar dalam bentuk kurva
distribusi normal

Bila distribusi frekuensi tersebut dibuat kumulatif
maka akan diperoleh kurva berbentuk sigmoid yang
disebut kurva log dosis-persen
Kurva frekuensi distribusi normal dan kumulatif
50
100
% individu yang responsif
Log dosis
Distribusi frekuensi kumulatif (sigmoid)
Distribusi kumulatif
(normal)
Kurva log dosis-persen responsif untuk suatu hipnotik-
sedatif
I
ED50 LD50
Kematian
Hipnosis
Log Dosis
Indeks Terapi= LD50/ED50
Dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% hewan
percobaan disebut ED50, sedangkan dosis yang
menimbalkan kematian pada 50% hewan percobaan.

Obat ideal menimbulkan efek terapi pada 50% hewan
percobaan.

.
Hubungan dosis respons bertingkat
1. Kekuatan
Parameter ini mencerminkan hubungan dosis
respon tergantung sumbu dosis.

2. Kemanjuran maksimum
Parameter ini mencerminkan batas hubungan
dosis- respons atas sumbu respon

B
A
C
D
Log Dosis
Respon


Dari segi KEKUATAN
Obat A dan obat B dikatakan lebih kuat dari obat C
karena posisi relatifnya sepanjang sumbu dosis
Obat B lebih kuat dari obat A.


Dari segi KEMANJURAN
Obat A, C dan D mempunyai kemunjuran maksimum
d ari pada obat B
Potensi suatu obat bisa tergantung atas
- cara pemberian,
- absorpsi,
- distribusi ke seluruh tubuh
- bersihannya dari dalam darah.
Kekuatan obat penting untuk menentukan dosis.

Untuk tujuan terapi kekuatan obat harus dinyatakan
dalam unit dosis dengan istilah titik akhir terapi
utama (misal: dosis 50 mg untuk sedasi ringan,
1g/kg/menit untuk peningkatan denyut jantung.)
Bentuk Kurva-Dosis Respons.
Kurva dosis -respons yang sangat curam misalnya
kurva D mungkin mempunyai konsekuensi klinik
yang penting pada manusia jika bagian atas kurva
menampilkan tingkat dosis-respons yang tak
mamuaskan.

Obat D lebih berbahaya dari obat A, B dan C yang
lebih landai karena peningkatan sedikit dosis respon
nya tinggi.
Kurva Dosis efek Kuantal
Relevansi klinik hubungan dosis respon kuantitatif
dalam satu , terbatas dalam penerapan ke pasien lain,
yang berhubungan dengan besarnya potensi
variabilitas , diantara pasien dalam hal keparahan
penyakit dan respon terhadap obat.

Beberapa kesulitan ini bisa dihindari dengan
menentukan dosis obat yang diperlukan untuk
menghasilkan besar efek tertentu dalam banyak
pasien atau hewan coba serta membuat diagram
distribusi frekuensi kumulatif
Jika ED50 dua obat untuk menghasilkan efek kuantal
khusus sebesar 5 dan 500 mg, artinya obat pertama 100
kali lebih kuat dari pada obat kedua bagi kedua efek
khusus itu.
Seseorang dapat memperoleh selektivitas kerja suatu
obat yang berharga dengan membandingkan ED 50
nya
Dua efek kuantal dapat berbeda dalam suatu populasi
(misal: supresi batuk terhadap sedasi suatu obat opiat;
ada peningkatan denyut jantung terhadap
peningkatan vasokontriksi bagi simpatomimetik)
Kurva dosis efek kuantal bisa digunakan untuk
menghasilkan informasi batas keamanan yang
diperkirakan suatu obat utama yang digunakan untuk
menghasilkan efek khusus.

Variasi dalam Respon Obat
Satu individu bisa berespon berbeda terhadap obat
serupa pada waktu yang berbeda selama terapi.
Respon idiosinkrasi ini disebabkan oleh faktor genetik
dalam metabolisme obat atau oleh mekanisme
imunologi termasuk reaksi alergi
Respon menurun karena pemberian obat kontinyu
yang menghasilkan keadaan toleransi relatif terhadap
obat
Farktor yang mempengaruhi
variasi respon
Kecepatan absorpsi suatu obat,
Distribusi obat ke seluruh organ
Proses membuang obat dari darah (Clerance)

Perbedaan ini dapat diramalkan
berdasarkan
usia,
berat badan,
jenis kelamin,
keadaan penyakit
fungsi hepar dan ginjal pasien.

Anda mungkin juga menyukai