Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS CFD ALIRAN LAMINAR DIANTARA DUA PELAT SEJAJAR

1. Abstrak
Analisis aliran laminar diantara dua pelat sejajar dengan menggunakan
Software CFD Comsol Multhiphysics 3.2 untuk mensimulasikan aliran, distribusi
kecepatan, tekanan dan parameter lain dalam fluid dynamics. Dengan pendekatan
incompressible navier-stokes dengan asumsi steady state analysis. Hasil berupa
visualisasi aliran dan distribusi kecepatan serta tekanan yang dipengaruhi oleh
variable pada keadaan yang telah ditetapkan. Kemudian dibandingkan pengaruh mesh
terhadap simulasi.

2. Pengantar (Objective)
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran laminar yang terjadi
diantara dua plat sejajar dengan menggunakan simulasi CFD dengan bantuan software
COMSOL. Simulasi dilakukan dengan mengasumsikan objek pada keadaan fluida
incompressible dengan persamaan Navier-Stroke dan kondisi steady state. Analisa
dilakukan untuk mengetahui distribusi kecepatan pada aliran serta distribusi
tekanan yang terjadi pada saat aliran melalui dua pelat sejajar. Praktikum ini
juga bertujuan mengetahui pengaruh grid atau mesh pada simulasi yang dilakukan
terhadap objek. Hasil yang didapatkan dibandingkan dengan hasil referensi lain
untuk mengetahui tingkat validitas dari visualisasi yang dihasilkan.
Metode
Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan bantuan paket CFD dengan software
COMSOL . Dengan Asumsi incompressible navier-stokes dan kondisi steady states.
Secara umum metode pendekatan yang digunakan dalam paket CFD dalam hal ini
software COMSOL antara lain:

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai ialah untuk mengetahui karakteristik visualisasi aliran
pada pada aliran laminar diantara dua pelat sejajar.
3. Kajian Literatur
Kondisi aliran laminar diantara dua pelat tipis sejajar ditunjukan pada Gambar
dibawah ini. Panjang plat didefinisikan sebesar L meter dan jarak diantaranya H
meter. Kedua plat ini diletakkan horizontal dalam sebuah aliran dengan kecepatan
konstan ke arah horizontal. Jika kecepatan alir tersebut kecil atau viskositas
kinematiknya besar maka bilangan Reynoldsnya kecil. Jika hal ini terjadi pada
aliran tersebut, maka aliran itu disebut aliran laminar.

Gambar. Aliran antara plat pararel


Untuk mempelajarinya lebih lanjut, kita asumsikan plat tersebut sangat tipis,
sehingga aliran yang melaluinya tidak dipengaruhi oleh ketebalan plat. Kemudian,
perhatian kita ditujukan pada aliran diantar kedua plat, bukan diatas ataupun
dibawah plat. Dari hal tersebut, domain alirannya bisa kita ambil sebagai sebuah
persegi panjang sederhana. Pada sisi kiri, kecepatan aliran seragam dengan arah
horizontal dari kiri ke kanan, sehingga batas ini disebut inlet. Platnya
didefinisikan sebagai tembok solid yang tetap sehingga kecepatannya sama dengan
nol. Karena terdapat perlambatan aliran pada plat yang disebabkan oleh geseran
akibat friksi, dan terbentuklah dua lapisan batas pada plat seperti pada gambar
dibawah ini. Lapisan batas ini bertambah ketebalannya sepanjang plat dari kiri ke
kanan. Pada akhir dari plat tersebut, aliran meninggalkan domain dan sisi kanan
dari domain tersebut bisa didefinisikan sebagai outlet.

Dari gambaran diatas kita dapat melihat bahwa aliran tersebut adalah simetris,
kemudian dengan membaginya menjadi dua akan memudahkan perhitungan. Pada gambar
dibawah ini ditunjukkan domain persegipanjang dan empat jenis batas yang kita
gunakan. Batas-batas tersebut adalah tembok solid pada sisi bawah dimana
kecepatannya adalah nol, bidang simetris pada sisi atas dimana komponen kecepatan
vertikalnya adalah nol dan turunan dari kecepatan horinzontal terhadap
ketinggiannya juga nol, sebuah inlet dengan kecepatan horizontal yang seragam dari
kiri ke kanan, dan sebuah outlet dengan tekanan seragam pada sisi kanan.
Kita juga harus menentukan nilai massa jenis dan viskositas. Untuk menyederhanakan
permodelan, maka kita ρ sama dengan 1 kg/m3 dan µ sama 1 kg/m.s. Sehingga bilangan
Reynoldsnya kita dapatkan

Permodelan yang pernah dilakukan terdapat pada gambar berikut:

Permodelan diatas adalah distribusi kecepatan pada aliran laminar antara 2 plat
sejajar dengan menggunakan software fluent.

Kondisi boundary layer

Distribusi tekanan

4. Pemodelan CFD
Pemodelan Geometri
Boundary Conditions
Asumsi / Mesh Data
Cases/Skenario

5. Validasi

6. Analisis dan Pembahasan

7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai