Anda di halaman 1dari 10

PENANGANAN DIABETES MELLITUS PADA IBU HAMIL

Engkus Kusmiati (078115009)





I. PENDAHULUAN
Diabetes mellitus merupakan komplikasi medis yang paling umum terjadi selama kehamilan.
Pengendalian kadar glukosa darah adalah hal penting selama kehamilan. Pada pasien yang telah
menderita DM sebelumnya jika kemudian hamil maka akan cukup rawan untuk terjadi
komplikasi pada janin yang dikandung, dan juga kesehatan si ibu dapat memburuk apabila
terjadi komplikasi-komplikasi diabetik. Akhir dari kehamilan penderita DM dapat dibuat lebih
aman apabila ditangani dengan penatalaksanaan yang tepat, perawatan yang optimum meliputi
inisiasi terapi intensif sebelum konsepsi. Pasien-pasien ini memerlukan diagnosis dan
penatalaksanaan prenatal yang khusus.
II. SASARAN TERAPI
Sasaran terapi diabetes secara umum adalah mengontrol kadar glukosa darah agar tetap
stabil. Sedangkan sasaran utama terapi diabetes pada ibu hamil adalah mengontrol kadar
glukosa darah preprandial kurang dari 100mg/dL, dalam hal ini digunakan kriteria diagnostik
yang spesifik.

III. TUJUAN TERAPI
Tujuan terapi diabetes pada ibu hamil adalah untuk mencegah kelainan janin yang
disebabkan oleh hiperglikemik yang terjadi pada 4-8 minggu pertama kehamilan dan untuk
mengurangi angka kesakitan serta angka kematian ibu dan janin yang terkait dengan diabetes.

IV. STRATEGI TERAPI
Strategi terapi diabetes mellitus pada ibu hamil meliputi manajemen diet, menjaga berat
badan ibu tetap ideal, terapi insulin untuk menormalkan kontrol glikemik dan olah raga.

a. Manajemen Diet
Kebutuhan kalori dalam kehamilan kira-kira 5 kkal/kg lebih besar daripada orang dewasa
yang tidak hamil.pembatasan pemasukan karbohidrat yang dimurnikan merupakan tindakan
yang baik. Protein dalam jumlah yang cukup hendaknya termasuk dalam diet (yaitu 1,5
gram/kg berat badan). Diet yang konsisten biasanya diberikan, termasuk makan 3 kali sehari dan
makan ringan sebelum tidur.
Tujuan manajemen diet pada ibu hamil dengan diabetes secara langsung dapat menjaga perkembangan
dan pertumbuhan janin, menjaga berat badan si ibu tetap ideal, dan menormalkan konsentrasi glukosa
darah si ibu. Pasien sering memperoleh manfaat dari pemeliharaan diet individu dengan nutrisi. Oleh
karena itu, pengurangan pada hiperglikemia postprandial merupakan tujuan yang penting.
b. Terapi Insulin
Insulin adalah pilihan hipoglikemik selama kehamilan karena mempunyai catatan keamanan yang
tidak dapat dipungkiri lagi baik bagi ibu maupun janinnya. Obat hipoglikemik oral tidak dianjurkan
karena gagal mengontrol hiperglikemia dan potensial menyebabkan hipoglikemik pada empat minggu
pertama kelahiran. Kebutuhan insulin selama kehamilan bervariasi, pada umumnya kebutuhan insulin:
1. Pada trimester I lebih rendah
2. Meningkat setelah umur kehamilan 24 minggu
3. Tiba-tiba menurun segera setelah masuk masa post-partum sehingga harus dipantau ketat.
Insulin yang dapat digunakan untuk terapi diantaranya:

1. HUMULIN
Komposisi : Humulin R Reguler soluble human insulin (rekombinant DNA origin). Humulin N
isophane human insulin (rekombinant DNA origin). Humulin 30/70 reguler soluble
human insulin 30% & human insulin suspensi 70% (rekombinant DNA origin).
Indikasi : IDDM
Dosis : Dosis disesuaikan dengan kebutuhan individu. Diberikan secara injeksi SK, IM, Humulin R
dapat diberikan secara IV. Humulin R mulai kerja jam, lamanya 6-8 jam,
puncaknya 2-4 jam. Humulin N mulai kerja 1-2 jam, lamanya 18-24 jam,
puncaknya 6-12 jam. Humulin 30/70 mulai kerja jam, lamanya 14-15 jam,
puncaknya 1-8 jam.
Kontraindikasi : Hipoglikemik.
Peringatan : Pemindahan dari insulin lain, sakit atau gangguan emosi, diberikan bersama obat
hiperglokemik aktif.
Efek sampinng : Jarang, lipodistropi, resisten terhadap insulin, reaksi alergi local atau sistemik.
Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
2. INSULATARD HM/ INSULATARD HM PENFILL

Komposisi : Suspensi netral isophane dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli.
Indikasi : DM yang memerlukan insulin
Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal biasanya diberikan 1-2x/hari (SK). Onset: jam.
Puncak: 4-12 jam. Terminasi: setelah 24 jam. Penfill harus digunakan dengan Novo
pen 3 dengan jarum Novofine 30 G x 8mm.
Kontraindikasi : Hipoglikemia.
Faktor resiko : pada kehamilan kategori B

3. ACTRAPID HM/ACTRAPID HM PENFILL
Komposisi : Larutan netral dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli
Indikasi : DM
Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal, biasanya diberikan 3 x atau lebih sehari. Penfill SK, IV,
IM. Harus digunakan dengan Novo Pen 3 & jarum Novofine 30 G x 8 mm. Tidak
dianjurkan untuk pompa insulin. Durasi daya kerja setelah injeksi SK: jam,
puncak: 1-3 jam. Terminasi setelah 8 jam.
Kontraindikasi : hipoglikemia, insulinoma. Pengunaan pada pompa insulin.
Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit lain yang meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.
Efek samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.
Interaksi obat : MAOI, alcohol, bloker meningkatkan efek hipoglikemik. Kortikosteroid, hormon
tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan kebutuhan insulin.
Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
4. HUMALOG/HUMALOG MIX 25

Komposisi : Per Humalog insulin lispro. Per Humalog Mix 25 insulin lispro 25%, insulin lispro
protamine suspensi 75%.
Indikasi : Untuk pasien DM yang memerlukan insulin untuk memelihara homeostasis normal glukosa.
Humalog stabil awal untuk DM, dapat digunakan bersama insulin manusia kerja
lama untuk pemberian pra-prandial
Dosis : Dosis bersifat individual. Injeksi SK aktivitas kerja cepat dari obat ini, membuat obat ini dapat
diberikan mendekati waktu makan (15 menit sebelum makan)
Kontraindikasi : hipoglikemia. Humalog mix 25 tidak untuk pemberian IV.
Peringatan : Pemindahan dari terapi insulin lain. Penyakit atau gangguan emosional. Gagal ginjal atau
gagal hati. Perubahan aktivitas fisik atau diet. Hamil.
Efek samping : Hipoglikemia, lipodisatrofi, reaksi alergi local & sistemik.
Interaksi obat : Kontrasepsi oral,kortikosteroid, atau terapi sulih tiroid dapat menyebabkan kebutuhan
tubuh akan insulin meningkat. Obat hipoglikemik oral, salisilat, antibiotik sulfa,
dapat menyebabkan kebutuhan tubuh akan insulin menurun.
Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
5. MIXTARD 30 HM/MIXTARD HM PENFILL

Komposisi : Produk campuran netral berisi 30% soluble HM insulin & 70% isophane HM insulin
(monokomponen manusia). Rekombinan DNA asli.
Indikasi : DM yang memerlukan terapi insulin.
Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal biasanya diberikan 1-2 x/hari. Onset: jam. Puncak 2-8
jam. Terminasi setelah 24 jam. Penfill harus digunakan dalam Novo Pen 2 dengan
jarum Novofine 30 G x 8 mm.
Kontraindikasi : Hipoglikemia, insulinoma.
Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit yang dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.
Efek samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.
Interaksi obat : MAOI, alkohol, bloker meningkatkan efek hipoglikemik.Kortikosteroid, hormon
tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan kebutuhan insulin.
Faktor resiko : pada kehamilan kategori B.
c. Olah raga
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki
sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olah raga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal
ketika dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.
Penatalaksanaan Diabetes Melitus menurut Pemenuhan Kebutuhan Gizi Reproduksi, 2006, yaitu :
1. Mangatur diet.
Diet yang dianjurkan pada bumil DMG adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr karbohidrat, 125 gr
protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan konsumsi natrium. Penambahan berat badan bumil DMG
tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi kalsium dan vitamin D secara adekuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diit diabetes mellitus sebagai berikut ;
a. Diit DM harus mengarahkan BB ke berat normal, mempertahankan glukosa darah sekitar normal,
dapat memberikan modifikasi diit sesuai keadaan penderita misalnya penderita DMG, makanan
disajikan menarik dan mudah diterima.
b. Diit diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makanan antara (snack) dengan
interval tiga jam.
c. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya pepaya, pisang, apel, tomat,
semangka, dan kedondong.
d. Dalam melaksanakan diit sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J yaitu ;
J1 ; Jumlah kalori yang diberikan harus habis.
J2 ; Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan interval.
J3 ; Jenis makanan yang manis harus dihindari.
e. Penentuan jumlah kalori
Untuk menentukan jumlah kalori penderita DM yang hamil/menyusui secara empirik dapat
digunakan umus sebagai berikut ;
( TB 100 ) x 30 T1 + 100 T3 + 300
T2 + 200 L + 400
Ket : TB : Tinggi badan. T3 : Trimester III
T1 : Trimester I L : Laktasi/menyusui
T2 : Trimester II

DIIT IBU HAMIL DENGAN DIABETESMILLITUS
9:42 PM Lita Dwilistyowati No comments
Email This

BlogThis!

Share to Twitter

Share to Facebook

DIABETES mellitus pada kehamilan dalam istilah kedokteran disebut diabetes mellitus gestasional.
Diabetes mellitus ini mungkin hanya berlangsung selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut
meski sudah tidak hamil lagi.


Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan
dapat berlanjut mengidap diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan
pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali.

Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang, pernah
melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 g, pernah mengalami preeklamsia
(keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan
cacat bawaan.

Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat
diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan
sebelumnya.

Penatalaksanaan diabetes pada kehamilan sebaiknya dilakukan secara terpadu antara dokter
kebidanan, penyakit dalam, ahli gizi, dan spesialis anak. Sasaran penatalaksanaan adalah mencapai
kadar gula darah yang normal yaitu gula darah puasa kurang dari 105 mg/dl dan dua jam sesudah
makan kurang dari 120 mg/dl. Sasaran dapat dicapai dengan melakukan pengaturan makan.

Bila diperlukan maka diberikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah mencapai normal.
Biasanya bila kadar gula darah puasa melebihi atau sama dengan 130 mg/dl di samping perencanaan
makan perlu diberikan insulin.

Bila kadar gula darah puasa di bawah 130 mg/dl, penatalaksanaan dapat dimulai dengan
perencanaan makan saja. Dalam perencanaan makan dianjurkan jumlah kalori sebesar 35 kal/kg
berat badan ideal, kecuali bila penderita gemuk jumlah kalori dikurangi. Pada kehamilan biasanya
perlu dipertimbangkan penambahan kalori sebanyak 300 kal. Agar janin dalam kandungan dapat
tumbuh secara baik dianjurkan untuk mengkonsumsi protein sebesar 1-1,5 g.

Penggunaan insulin biasanya dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan sesuai kebutuhan untuk
mencapai kadar gula darah yang normal. Biasanya Anda akan diajari menyuntik insulin sendiri agar
tidak tergantung orang lain.

Untuk itu Anda perlu mempelajari prinsip-prinsip sterilitas, mengenal berbagai macam insulin, serta
memahami dosis dan penyediaan insulin yang tepat.

Anda tidak perlu khawatir terhadap pengaruh buruk insulin pada pertumbuhan janin. Justru
pemberian insulin ini diharapkan dapat membantu tercapainya kadar gula darah normal sehingga
janin dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari kesulitan waktu melahirkan.

Bila gula darah tidak dikendalikan, maka terjadi keadaan gula darah ibu hamil yang tinggi
(hiperglikemia) yang dapat menimbulkan risiko pada ibu dan juga janin.

Risiko pada janin dapat terjadi hambatan pertumbuhan karena timbul kelainan pada pembuluh
darah ibu dan perubahan metabolik selama masa kehamilan. Sebaliknya dapat terjadi makrosomia
yaitu bayi pada waktu lahir besar akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Juga pernah dilaporkan
terjadinya cacat bawaan karena diabetes mellitus yang tidak diobati waktu kehamilan.

Risiko lain adalah meningkatnya kadar bilirubin bayi serta gangguan napas dan kelainan jantung.
Pada ibu hamil diabetes mellitus yang tidak diobati dapat menimbulkan risiko terjadinya penyulit
kehamilan berupa preeklamsi, cairan ketuban yang berlebihan, dan infeksi saluran kemih.

Jadi penatalaksanaan diabetes mellitus pada kehamilan perlu dilakukan dengan baik untuk
meningkatkan taraf kesehatan ibu dan bayi.

DIIT IBU HAMIL dengan DM

Tujuan :

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, agar penderita
mencapai keadaan faali normal (gula darah normal) dan dapat melakukan pekerjaan sehari hari
seperti biasa

Mengatur BB BB yg memadai

Meningkatkan status kesehatan

Syarat :

Jumlah kalori ditentukan berdasarkan TB dan usia kehamilan dan kelainan metabolik

Jumlah KH sesuai kesanggupan tubuh utk menggunakannya. Gula murni tidak diperbolehkan

Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yg diberikan

Makanan diberikan sesuai jadual yg teratur

Kebutuhan Kalori

TB-100) x 30 kkal + T1 (100 kkal)


T2 (200 kkal)

T3 (300 kkal)

L ( 400 kkal)

Komposisi zat gizi :


KH : 60 % total kalori

Protein : 20 % total kalori

Lemak : 20 % total kalori

Pola Pemberian Makan

3 kali makanan utama

3 kali makanan selingan

Interval pemberian 3 jam

Pagi 20% total kebutuhan

Siang dan malam a 25% total kebutuhan

Selingan 10% total kebutuhan

Tertib 3 J (Tepat jenis,jumlah dan jam)

Bulan Puasa

Makan pagi & selingan makan buka puasa

Makan siang sesudah tarawih

Selingan sore Mau tidur malam

Makan malam & selingan malam Makan sahur

Bahan makanan yg baik diberikan : semua bahan makanan boleh diberikan dlm jml yg telah
ditentukan

Bahan makanan yg tidak boleh diberikan gula murni seperti yg terdapat pada :

Gula pasir, gula jawa

Sirup, jam, jally, buah diawetkan dg gula, susu kental manis, minuman botol ringan, es krim

Kue-kue manis, dodol, cake

Abon, dendeng, sarden

Posted in: Diit Bumil dengan DM

Anda mungkin juga menyukai