Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Infeksi saluran pernafasan akut adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun
bawah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, tanpa atau disertai radang parenkim paru.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan parenkim paru.
1

Pneumonia merupakan suatu peradangan pada parenkim paru. Definisi lainnya
disebutkan Pneumonia Balita merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut,
yaitu terjadi peradangan atau iritasi pada salah satu atau kedua paru, yang disebabkan oleh
infeksi. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pada anak yang sangat serius dan
merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling banyak
menyebabkan kematian pada Balita. Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada
anak Balita di dunia dan ini merupakan 30 % dari seluruh kematian. Di negara berkembang
Pneumonia merupakan kematian utama.
2
Gizi buruk sebagai salah satu komplikasi dari bronkopneumonia merupakan masalah
yang membutuhkan perhatian khusus terutama di negara-negara berkembang. Gizi buruk
merupakan faktor risiko penting terjadinya kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita.
Di Indonesia KEP dan defisiensi mikronutrien juga menjadi masalah kesehatan penting dan
darurat di masyarakat terutama anak balita. Kasus kematian balita akibat gizi buruk kembali
berulang, terjadi secara masif dengan wilayah sebaran yang hampir merata di seluruh tanah
air. Diagnosis gizi buruk dapat diketahui melalui gejala klinis, antropometri dan pemeriksaan
laboratorium. Gejala klinis gizi buruk berbeda-beda tergantung dari derajat dan lamanya
deplesi protein dan energi, umur penderita, modifikasi disebabkan oleh karena adanya
kekurangan vitamin dan mineral yang menyertainya.
2
Perkembangan motorik berbeda tingkatannya pada setiap individu. Anak usia 6 bulan
bisa dengan mudah menggerakkan kepala kanan dan kiri, sementara yang lainnya mungkin
akan bisa setelah berusia 9 bulan atau lebih.
3
Demikian pula stimulasi lingkungan, status gizi, ras dan genetik mempunyai pengaruh
penting dalam perkembangan motorik. Hal ini dapat dilihat perbedaan kemampuan rata-rata
perkembangan motorik anak di berbagai Negara. Dibandingakan anak-anak di Amerika dan
Eropa Barat, maka perkembangan motorik milestone pada anak Indonesia tergolong rendah.
Di Amerika, anak mulai berjalan pada umur 11,412,4 bulan11, dan anak-anak di Eropa
antara 12,413,6 bulan12. Sedangkan di Indonesia, pada sampel yang diteliti adalah rata-rata
14,02 bulan.
3

Anda mungkin juga menyukai