Anda di halaman 1dari 11

Dasar Pertimbangan Pencabutan

05. Dasar pertimbangan pencabutan PSAK 32: Akuntansi


Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan
Jalan Tol adalah:
(a) Dampak dari konvergensi ke standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau
IFRS) yang mengakibatkan perlunya pencabutan PSAK untuk suatu industri tertentu yang sudah ada pengaturannya
dalam PSAK lain yang mengacu ke IFRS.
(b) Adanya inkonsistensi antara pengaturan dalam PSAK 32, 35 dan 37 dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK lain.
(c) Adanya tumpang tindih pengaturan dalam PSAK 32, 35, dan 37 dengan PSAK lain untuk suatu transaksi dan
peristiwa lainnya.
(d) Adanya perubahan konsep atau peraturan yang menjadi dasar penyusunan PSAK untuk suatu industri tertentu
sehingga pengaturan dalam PSAK tersebut tidak sesuai dengan konsep atau peraturan yang ada sekarang.
KETENTUAN TRANSISI
09. Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang terjadi setelah tanggal
efektif.
10. Untuk meningkatkan daya banding, maka entitas dianjurkan untuk menyajikan kembali laporan keuangan
sajian untuk periode yang berakhir sebelum tanggal efektif. Dampak penerapan Pernyataan untuk periode sebelum
periode sajian diakui dalam saldo laba awal periode sajian paling awal.
TANGGAL EFEKTIF
11. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK
37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2010. Penerapan dini diperkenankan.


Setelah PSAK 32 dicabut anda mengacu ke PSAK sesuai dengan substansi transaksinya, karen PSAK sekarang bersifat principle base
bukan ruled base lagi. Misalnya, untuk aset tetap kehutanan silakan mengacu ke PSAK 16, untuk tanah silakan mengacu ke PSAK 47:
Akuntansi Tanah, untuk Pendapatan silakan mengacu PSAK 23, dan lain-lain. Sehingga dalam membuat laporan keuangan sekarang anda
sudah tidak bisa hanya mengacu ke satu PSAK saja.


PSAK 32
h) Rincian pendapatan operasional dirinci menurut jenis kegiatan

PENDAPATAN DAN BEBAN

Pendapatan
13 Pendapatan operasional meliputi pendapatan dari penjualan hasil hutan, bai k
berupa kayu olahan, hasil tebangan maupun hasil hutan lainnya.
14 Pendapatan harus diakui dengan menggunakan dasar akrual.

Beban
15 Beban harus diakui dengan menggunakan dasar akrual.
16 Harga pokok produksi kayu tebangan dan hasil hutan lainnya meliputi beban yangterjadi dalam hubungannya dengan kegiatan-
kegiatan seperti: perencanaan, penanaman,pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian kebakaran dan
pengamanan hutan,pemungutan hasil hutan, pemenuhan kewajiban terhadap negara, pemenuhan kewajibanlingkungan dan sosial,
dan pembangunan sarana dan prasarana. Perlakuan akuntansiuntuk kegiatan yang berkaitan dengan produksi kayu
tebangan dan hasil hutan lainnyadiatur sebagai berikut: (a)

PerencanaanBiaya-biaya yang berhubungan dengan perolehan Hak Pengusahaan Hutan (HPH)termasuk luran Hak
Pengusahaan Hutan (IHPH), biaya penyusunan Rencana KaryaPengusahaanHutan(RKPH)danRencanaKaryaLimaTahunan(RKL)
dikapitalisasikansecara terpisah sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasikan selama
masama n f a a t n y a s e b a g a i b i a y a p r o d u k s i . Bi a y a - b i a y a y a n g
b e r h u b u n g a n d e n g a n penyusunan RKT dimasukkan sebagai biaya produksi dalam periode
berjalan.(b)

PenanamanBiaya yang berhubungan dengan kegiatan penanaman pada hutan alam dibebankansebagai biaya produksi hasil
hutan. Sedangkan biaya berhubungan dengan usaha penanaman bukan untuk diproduksi, misalnya
penanaman untuk hutan lindung,disajikan sebagai beban lain-lain.Biaya yang timbul sebagai akibat
kegiatan pengusahaan hutan, seperti: 1) biayapenanaman kembali untuk jalur tebang yang telah
diproduksi; 2) biaya penanamantanah kosong; 3) biaya penanaman kiri-kanan jalan; 4)
l ands capi ng; dan 5) biayauntuk upaya konservasi lainnya, harus diestimasi dan dibebankan
sebagai biayaproduksi walaupun kegiatannya belum dilaksanakan. Jumlah estimas i
kewajibanyang masih tersisa harus dievaluasi setiap akhir periode.Pada Hutan Tanaman Industri: (i)

Apabila tidak tersedia pohon slap tebang, maka biaya yang berhubungandengan usaha penanaman
dikapitalisasi sebagai "HTI dalam pengembangan"sampai umur slap tebang dan
diamortisasi selama jangka waktu masakonsesi, dan amortisasi dimulai sejak penebangan
dilakukan serta dibukukansebagai biaya produksi. Amortisasi dapat dilakukan dengan menggunakanmetode
garis lurus atau metode
Unit of Production.
(ii)

Apabila tersedia pohon slap tebang, maka biaya tersebut dibukukan sebagai biayaproduksi.(c)

Pemeliharaan dan Pembinaan Hutan Biayayangberhubungandenganusahapemeliharaandanpembinaanhutandibebankansebagai biaya produksi. Kewajiban yang
timbul sehubungan dengan pemeliharaan danpembinaan hutan yang belum dilaksanakan sampai dengan tanggal
pelaporan, harusdiestimasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban.Pada Hutan Tanaman
Industri:(i)

Apabila tidak tersedia pohon siap tebang, maka biaya yang berhubungandengan usaha pemeliharaan
dan pembinaan hutan dikapitalisasi sebagai "HTIdalam pengembangan" sampai umur siap
tebang dan diamortisasi selama jangkawaktumasakonsesi,danamortisasidimulaisejakpenebangandilakukansertadibukukan sebagai biaya
produksi. Amortisasi dapat dilakukan denganmenggunakan metode garis lurus atau metode
Uni t of Pr oduct i on.
(ii)

Apabi l a t er s edi a pohon s i ap t ebang, bi a ya ya ng ber hubungan dengan
us ahapemeliharaan dan pembinaan hutan tersebut dibukukan sebagai biaya produksi.

(d)

Pengendalian Kebakaran dan Pengamanan HutanPembangunan dan atau pengadaan sarana pengendalian kebakaran dan
pengamananh u t a n me l i p u t i t e t a p i t i d a k t e r b a t a s p a d a p e mb a n g u n a n
me n a r a a p i , p o s jaga, pembuatan hilaran api dan pengadaan mobil pemadam
kebakarandikapitalisasi sebagai biaya ditangguhkan dan disusutkan selama masa manfaatmaksimum
sampai akhir masa konsesi. Biaya-biaya yang berhubungan denganusaha pengendalian
kebakaran dan pengamanan hutan meliputi pengerahan tenaga,penggunaan bahan, dan perlengkapan serta premi asuransi
kebakaran dibebankansebagai biaya produksi.Kewajiban yang timbul sehubungan dengan pengendalian kebakaran dan
pengamananhutan yang belum dilaksanakan pada tanggal neraca, harus diestimasi dan disajikansebagai bagian dari
kewajiban. Beban yang timbul dibebankan sebagai biaya produksipada periode berjalan secara akrual.(e)

Pemungutan Hasil HutanBiaya yang berhubungan dengan pemungutan hasil hutan dibebankan sebagai
biayaproduksi.(f)

Pemenuhan Kewajiban Terhadap NegaraKewajiban perusahaan pengusahaan hutan
terhadap negara antara lain meliputi
Kewajiban Teknis
dan
KewajibanFinansial.
Kewajiban teknis
meliputi, tetapi tidakterbatas pada, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Penyajian
EvaluasiLingkungan(PEL),RencanaKelolaLingkungandanRencanaPemantauanLingkungan(RPL).
Kewajiban finansial
meliputi, tetapi tidak terbatas pada, luran Hasil Hutan(IHH), Biaya Pengukuran dan Pengujian Hasil
Hutan (BPPHH), Dana Reboisasi (DR),dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) areal.Biaya yang berhubungan
dengan penyusunan AMDAL, RPL, dan RKL dikapitalisasisebagai beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa
manfaatnya sebagaibiaya produksi.Biaya yang berhubungan dengan pemenuhan kewajiban finansial yang
ditetapkanoleh pemerintah seperti IHH, DR, BPPHH, dan PBB areal dibebankan sebagai biayaproduksi dengan menggunakan
dasar akrual.(g)

Pemenuhan Kewajiban Lingkungan dan SosialKewajiban terhadap lingkungan dan sosial antara lain
mencakup bina desa hutan/Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH).
Biaya yang berhubungan dengan studi diagnostik bina desa hutan/PMDH dibukukansebagaibebanditangguhkandandiamortisasiselamamasa
manfaatnyasebagaibiayaproduksi. Sedangkan biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan bina desa hutan/PMDH dibebankan sebagai
biaya produksi.(h)

Pembangunan Sarana dan PrasaranaBiaya pembangunan jalan induk dan cabang dikapitalisasi dan
disusutkan selamamasa manfaatnya dan dibukukan sebagai biaya produksi. Biaya pembangunan jalanranting
dibebankan sebagai biaya produksi



PSAK 23
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal.

Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh
entitas untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai,
bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.
Oleh karena itu, hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Demikian juga dalam hubungan keagenan, arus
masuk bruto manfaat ekonomi meliputi jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, yang tidak
mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan
pendapatan, yang merupakan pendapatan adalah komisi yang diterima.





















PengukuranPendapatan
08. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
09. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas
dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan oleh entitas.
10. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah
jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, jika arus masuk dari kas atau
setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari
kas yang diterima atau dapat diterima. Misalnya, entitas dapat memberikan kredit bebas bunga kepada
pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga dibawah pasar sebagai imbalan
dari penjualan barang. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai
wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah
ditentukan antara:
(a) tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari












penerbit dengan penilaian kredit yang sama; atau
(b) tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat ini dari
barang atau jasa.
Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga
sebagaimana dijelaskan paragraf 30 dan 31, dan sesuai PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran.
11. Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa,
maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Hal ini sering
terjadi dengan komoditas seperti minyak atau susu di mana penyalur menukarkan persediaan di beberapa
lokasi untuk memenuhi permintaan dengan dasar tepat waktu dalam suatu lokasi. Jika barang dijual dan
jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut
dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar
dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Ketika
nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara andal, maka pendapatan tersebut
diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara
kas yang ditransfer.
PengidentifikasianTransaksi
12. Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada setiap
transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut
pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dari transaksi tunggal, agar
mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Misalnya, jika harga penjualan dari suatu produk
termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan
diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut ditunaikan. Sebaliknya, 23.6 Hak Cipta
2009 Ikatan Akuntan Ind onesiaPENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009) 123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama jika transaksi tersebut
terkait sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat pada
rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan. Misalnya, entitas dapat menjual barang dan pada saat
yang sama, menyetujui perjanjian yang terpisah untuk membeli kembali barang tersebut di kemudian hari,
sehingga meniadakan pengaruh yang sesungguhnya dari transaksi tersebut, maka dalam hal ini kedua
transaksi tersebut diberlakukan bersamaan.
PenjualanBarang
13. Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
(a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli;
(b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang
ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
(c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir
kepada entitas tersebut; dan
(e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan
andal.
14. Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan
kepada pembeli memerlukan pengujian atas keadaan transaksi tersebut. Pada umumnya, pemindahan
risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak milik atau
penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini terjadi pada kebanyakan penjualan eceran.
Dalam hal lain, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi 23.7 Hak Cipta 2009 Ikatan A kuntan Ind
onesia123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
38 PENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009)
pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut.
15. Jika entitas tersebut menahan risiko signifikan dari kepemilikan, transaksi tersebut bukanlah
penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas dapat menahan risiko kepemilikan yang signifikan dengan
berbagai cara. Contoh situasi dimana entitas menahan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan
adalah:
(a) jika entitas menahan kewajiban untuk kinerja tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan
jaminan normal;
(b) jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari penjualan
barang yang bersangkutan;
(c) jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya, dan instalasi tersebut merupakan bagian
signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh entitas; dan
(d) jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam kontrak dan
entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur.
16. Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, transaksi tersebut adalah
penjualan dan pendapatan yang diakui. Misalnya, penjual mungkin menahan hak milik atas barang
semata-mata untuk melindungi kolektibilitas jumlah yang jatuh tempo. Dalam hal seperti itu, jika entitas
telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan, transaksi tersebut adalah penjualan
dan pendapatan harus diakui. Contoh lain entitas yang hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari
kepemilikan adalah dalam penjualan eceran dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas.
Pendapatan dalam hal ini diakui pada waktu penjualan dilakukan jika penjual dapat mengestimasi secara
andal retur yang akan terjadi dan mengakui liabilitas untuk retur berdasarkan pengalaman sebelumnya
dan faktor-faktor lain yang relevan.23.8 Hak Cipta 2009 Ikatan Akuntan Ind onesiaPENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009)
123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
17. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut akan mengalir kepada entitas. Terkadang kemungkinan besar tersebut baru tercapai pada saat
imbalan diterima atau ketidakpastian dihilangkan. Misalnya, belum ada kepastian bahwa pemerintahan
asing akan memberi ijin pengiriman imbalan atas penjualan di negara asing. Jika ijin diberikan,
ketidakpastian tersebut hilang dan pendapatan diakui. Namun, jika ketidakpastian timbul dari
kolektibilitas jumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak tertagih atau
jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi, diakui sebagai beban bukan sebagai
penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula.
18. Pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi yang sama atau peristiwa lain diakui secara
bersamaan, proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan beban. Beban, termasuk
jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal jika
kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan telah dipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak diakui
jika beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap imbalan yang
diterima untuk penjualan barang tersebut diakui sebagai liabilitas.

PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan
Tujuan :
PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan
PSAK ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai
beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto
Ruang Lingkup :
PSAK ini diterapkan untuk semua persediaan, kecuali:
Pekerjaan dalam proses dari kontrak konstruksi (PSAK 34)
Persediaan terkaot real estat (PSAK 44)
Instrumen keuangan (PSAK 50, 55)
Aset biolojik dari hasil hutan (PSAK 32)
Hasil tambang umum dan migas (Psak 33 dan 29)
Definisi :
Persediaan
Tersedia untuk dijual dalam usaha biasa
Dalam proses produksi untuk penjualan tsb
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau pemberian jasa
Nilai realisasi neto
Estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk membuat
penjualan
Nilai wajar
Jumlah dimana suatu aset dipertukarkan, atau kewajiban diselesaikan, diantara pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan
dalam suatu transaksi yang wajar.
Nilai khusus entitas
Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umurmanfaat atau yang
diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban.
Pengukuran
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau realisasi neto, mana yang lebih rendah.
Biaya persediaan harus meliputi semua :
Biaya Pembelian, meliputi :
Harga Beli
Bea Import
Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak)
Biaya angkut
Biaya penanganan
Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau jasa.
Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa, dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian
Biaya Konversi, meliputi :
1. Biaya Langsung terkait produksi
Tenaga kerja langsung
2. Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel :
Overhead Produksi tetap
- Penyusutan Aset
- Pemeliharaan Aset
- Biaya Manajemen dan administrasi pabrik
Overhead produksi variabel
- Bahan tidak langsung
- Tenaga kerja tidak langsung
Biaya Lain-lain
Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar persediaanberada dalam kondisi dan lokasi saat
ini
Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban periode terjadinya :
Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak normal.
Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.
Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi.
Biaya penjualan
Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat atau
yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban
Rumus biaya:
FIFO
Rata-rata tertimbang.
Identifikasi khusus, untuk biaya persediaan yang not ordinary interchangeable.
Rumus biaya harus sama untuk semua persediaan yang sifat dan kegunaannya sama.
Pengukuran setelah pengakuan awal:
diukur dengan Nilai realisasi neto (Net Realizable Value)
Rumus NRV:
Finished Goods = SP - CS
Goods in process = SP - CS CC
Raw materials and supplies = Replacement Cost
Dimana: SP = selling price CS = cost to sell CC = cost to complete
Pengakuan sebagai Beban:
Diakui sebagai beban saat pengakuan pendapaan atas penjualan
Penurunan nilai menjadi NRV diakui pada periode terjadinya
Pemulihan kembali penurunan diakui pada periode terjadinya
Pengungkapan
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
Kebijakan akuntansi dalam pengukuran, termasuk rumus biaya.
Total jumlah tercatat dan jumlah nilai tercatat sesuai klasifikasi entitas
Jumlah tercatat persediaan dengan NRV
Jumlah prsediaan yang menjadi beban (Beban Pokok Penjualan)
Jumlah penurunan nilai dan pemulihannya
Penyebab pemulihan persediaan
Nilai tercatat persediaan yang menjadi jaminan kewajiban

Anda mungkin juga menyukai