05. Dasar pertimbangan pencabutan PSAK 32: Akuntansi
Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol adalah: (a) Dampak dari konvergensi ke standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau IFRS) yang mengakibatkan perlunya pencabutan PSAK untuk suatu industri tertentu yang sudah ada pengaturannya dalam PSAK lain yang mengacu ke IFRS. (b) Adanya inkonsistensi antara pengaturan dalam PSAK 32, 35 dan 37 dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK lain. (c) Adanya tumpang tindih pengaturan dalam PSAK 32, 35, dan 37 dengan PSAK lain untuk suatu transaksi dan peristiwa lainnya. (d) Adanya perubahan konsep atau peraturan yang menjadi dasar penyusunan PSAK untuk suatu industri tertentu sehingga pengaturan dalam PSAK tersebut tidak sesuai dengan konsep atau peraturan yang ada sekarang. KETENTUAN TRANSISI 09. Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang terjadi setelah tanggal efektif. 10. Untuk meningkatkan daya banding, maka entitas dianjurkan untuk menyajikan kembali laporan keuangan sajian untuk periode yang berakhir sebelum tanggal efektif. Dampak penerapan Pernyataan untuk periode sebelum periode sajian diakui dalam saldo laba awal periode sajian paling awal. TANGGAL EFEKTIF 11. Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan dini diperkenankan.
Setelah PSAK 32 dicabut anda mengacu ke PSAK sesuai dengan substansi transaksinya, karen PSAK sekarang bersifat principle base bukan ruled base lagi. Misalnya, untuk aset tetap kehutanan silakan mengacu ke PSAK 16, untuk tanah silakan mengacu ke PSAK 47: Akuntansi Tanah, untuk Pendapatan silakan mengacu PSAK 23, dan lain-lain. Sehingga dalam membuat laporan keuangan sekarang anda sudah tidak bisa hanya mengacu ke satu PSAK saja.
PSAK 32 h) Rincian pendapatan operasional dirinci menurut jenis kegiatan
PENDAPATAN DAN BEBAN
Pendapatan 13 Pendapatan operasional meliputi pendapatan dari penjualan hasil hutan, bai k berupa kayu olahan, hasil tebangan maupun hasil hutan lainnya. 14 Pendapatan harus diakui dengan menggunakan dasar akrual.
Beban 15 Beban harus diakui dengan menggunakan dasar akrual. 16 Harga pokok produksi kayu tebangan dan hasil hutan lainnya meliputi beban yangterjadi dalam hubungannya dengan kegiatan- kegiatan seperti: perencanaan, penanaman,pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian kebakaran dan pengamanan hutan,pemungutan hasil hutan, pemenuhan kewajiban terhadap negara, pemenuhan kewajibanlingkungan dan sosial, dan pembangunan sarana dan prasarana. Perlakuan akuntansiuntuk kegiatan yang berkaitan dengan produksi kayu tebangan dan hasil hutan lainnyadiatur sebagai berikut: (a)
PerencanaanBiaya-biaya yang berhubungan dengan perolehan Hak Pengusahaan Hutan (HPH)termasuk luran Hak Pengusahaan Hutan (IHPH), biaya penyusunan Rencana KaryaPengusahaanHutan(RKPH)danRencanaKaryaLimaTahunan(RKL) dikapitalisasikansecara terpisah sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasikan selama masama n f a a t n y a s e b a g a i b i a y a p r o d u k s i . Bi a y a - b i a y a y a n g b e r h u b u n g a n d e n g a n penyusunan RKT dimasukkan sebagai biaya produksi dalam periode berjalan.(b)
PenanamanBiaya yang berhubungan dengan kegiatan penanaman pada hutan alam dibebankansebagai biaya produksi hasil hutan. Sedangkan biaya berhubungan dengan usaha penanaman bukan untuk diproduksi, misalnya penanaman untuk hutan lindung,disajikan sebagai beban lain-lain.Biaya yang timbul sebagai akibat kegiatan pengusahaan hutan, seperti: 1) biayapenanaman kembali untuk jalur tebang yang telah diproduksi; 2) biaya penanamantanah kosong; 3) biaya penanaman kiri-kanan jalan; 4) l ands capi ng; dan 5) biayauntuk upaya konservasi lainnya, harus diestimasi dan dibebankan sebagai biayaproduksi walaupun kegiatannya belum dilaksanakan. Jumlah estimas i kewajibanyang masih tersisa harus dievaluasi setiap akhir periode.Pada Hutan Tanaman Industri: (i)
Apabila tidak tersedia pohon slap tebang, maka biaya yang berhubungandengan usaha penanaman dikapitalisasi sebagai "HTI dalam pengembangan"sampai umur slap tebang dan diamortisasi selama jangka waktu masakonsesi, dan amortisasi dimulai sejak penebangan dilakukan serta dibukukansebagai biaya produksi. Amortisasi dapat dilakukan dengan menggunakanmetode garis lurus atau metode Unit of Production. (ii)
Apabila tersedia pohon slap tebang, maka biaya tersebut dibukukan sebagai biayaproduksi.(c)
Pemeliharaan dan Pembinaan Hutan Biayayangberhubungandenganusahapemeliharaandanpembinaanhutandibebankansebagai biaya produksi. Kewajiban yang timbul sehubungan dengan pemeliharaan danpembinaan hutan yang belum dilaksanakan sampai dengan tanggal pelaporan, harusdiestimasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban.Pada Hutan Tanaman Industri:(i)
Apabila tidak tersedia pohon siap tebang, maka biaya yang berhubungandengan usaha pemeliharaan dan pembinaan hutan dikapitalisasi sebagai "HTIdalam pengembangan" sampai umur siap tebang dan diamortisasi selama jangkawaktumasakonsesi,danamortisasidimulaisejakpenebangandilakukansertadibukukan sebagai biaya produksi. Amortisasi dapat dilakukan denganmenggunakan metode garis lurus atau metode Uni t of Pr oduct i on. (ii)
Apabi l a t er s edi a pohon s i ap t ebang, bi a ya ya ng ber hubungan dengan us ahapemeliharaan dan pembinaan hutan tersebut dibukukan sebagai biaya produksi.
(d)
Pengendalian Kebakaran dan Pengamanan HutanPembangunan dan atau pengadaan sarana pengendalian kebakaran dan pengamananh u t a n me l i p u t i t e t a p i t i d a k t e r b a t a s p a d a p e mb a n g u n a n me n a r a a p i , p o s jaga, pembuatan hilaran api dan pengadaan mobil pemadam kebakarandikapitalisasi sebagai biaya ditangguhkan dan disusutkan selama masa manfaatmaksimum sampai akhir masa konsesi. Biaya-biaya yang berhubungan denganusaha pengendalian kebakaran dan pengamanan hutan meliputi pengerahan tenaga,penggunaan bahan, dan perlengkapan serta premi asuransi kebakaran dibebankansebagai biaya produksi.Kewajiban yang timbul sehubungan dengan pengendalian kebakaran dan pengamananhutan yang belum dilaksanakan pada tanggal neraca, harus diestimasi dan disajikansebagai bagian dari kewajiban. Beban yang timbul dibebankan sebagai biaya produksipada periode berjalan secara akrual.(e)
Pemungutan Hasil HutanBiaya yang berhubungan dengan pemungutan hasil hutan dibebankan sebagai biayaproduksi.(f)
Pemenuhan Kewajiban Terhadap NegaraKewajiban perusahaan pengusahaan hutan terhadap negara antara lain meliputi Kewajiban Teknis dan KewajibanFinansial. Kewajiban teknis meliputi, tetapi tidakterbatas pada, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Penyajian EvaluasiLingkungan(PEL),RencanaKelolaLingkungandanRencanaPemantauanLingkungan(RPL). Kewajiban finansial meliputi, tetapi tidak terbatas pada, luran Hasil Hutan(IHH), Biaya Pengukuran dan Pengujian Hasil Hutan (BPPHH), Dana Reboisasi (DR),dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) areal.Biaya yang berhubungan dengan penyusunan AMDAL, RPL, dan RKL dikapitalisasisebagai beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya sebagaibiaya produksi.Biaya yang berhubungan dengan pemenuhan kewajiban finansial yang ditetapkanoleh pemerintah seperti IHH, DR, BPPHH, dan PBB areal dibebankan sebagai biayaproduksi dengan menggunakan dasar akrual.(g)
Pemenuhan Kewajiban Lingkungan dan SosialKewajiban terhadap lingkungan dan sosial antara lain mencakup bina desa hutan/Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH). Biaya yang berhubungan dengan studi diagnostik bina desa hutan/PMDH dibukukansebagaibebanditangguhkandandiamortisasiselamamasa manfaatnyasebagaibiayaproduksi. Sedangkan biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan bina desa hutan/PMDH dibebankan sebagai biaya produksi.(h)
Pembangunan Sarana dan PrasaranaBiaya pembangunan jalan induk dan cabang dikapitalisasi dan disusutkan selamamasa manfaatnya dan dibukukan sebagai biaya produksi. Biaya pembangunan jalanranting dibebankan sebagai biaya produksi
PSAK 23 Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena itu, hal tersebut dikeluarkan dari pendapatan. Demikian juga dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi meliputi jumlah yang ditagih atas nama prinsipal, yang tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan pendapatan, yang merupakan pendapatan adalah komisi yang diterima.
PengukuranPendapatan 08. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. 09. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas. 10. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau dapat diterima. Misalnya, entitas dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga dibawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah ditentukan antara: (a) tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari
penerbit dengan penilaian kredit yang sama; atau (b) tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat ini dari barang atau jasa. Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga sebagaimana dijelaskan paragraf 30 dan 31, dan sesuai PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 11. Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Hal ini sering terjadi dengan komoditas seperti minyak atau susu di mana penyalur menukarkan persediaan di beberapa lokasi untuk memenuhi permintaan dengan dasar tepat waktu dalam suatu lokasi. Jika barang dijual dan jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. Ketika nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara andal, maka pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer. PengidentifikasianTransaksi 12. Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dari transaksi tunggal, agar mencerminkan substansi dari transaksi tersebut. Misalnya, jika harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut ditunaikan. Sebaliknya, 23.6 Hak Cipta 2009 Ikatan Akuntan Ind onesiaPENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009) 123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama jika transaksi tersebut terkait sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat pada rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan. Misalnya, entitas dapat menjual barang dan pada saat yang sama, menyetujui perjanjian yang terpisah untuk membeli kembali barang tersebut di kemudian hari, sehingga meniadakan pengaruh yang sesungguhnya dari transaksi tersebut, maka dalam hal ini kedua transaksi tersebut diberlakukan bersamaan. PenjualanBarang 13. Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi: (a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; (b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; (c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; (d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut; dan (e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal. 14. Penentuan kapan entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan kepada pembeli memerlukan pengujian atas keadaan transaksi tersebut. Pada umumnya, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang bersamaan dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli. Hal ini terjadi pada kebanyakan penjualan eceran. Dalam hal lain, pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan terjadi 23.7 Hak Cipta 2009 Ikatan A kuntan Ind onesia123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009) pada saat yang berbeda dengan pemindahan hak milik atau penguasaan atas barang tersebut. 15. Jika entitas tersebut menahan risiko signifikan dari kepemilikan, transaksi tersebut bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui. Entitas dapat menahan risiko kepemilikan yang signifikan dengan berbagai cara. Contoh situasi dimana entitas menahan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan adalah: (a) jika entitas menahan kewajiban untuk kinerja tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal; (b) jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan pembeli dari penjualan barang yang bersangkutan; (c) jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya, dan instalasi tersebut merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh entitas; dan (d) jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan terjadi retur. 16. Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan yang diakui. Misalnya, penjual mungkin menahan hak milik atas barang semata-mata untuk melindungi kolektibilitas jumlah yang jatuh tempo. Dalam hal seperti itu, jika entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan secara signifikan, transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan harus diakui. Contoh lain entitas yang hanya menahan risiko yang tidak signifikan dari kepemilikan adalah dalam penjualan eceran dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas. Pendapatan dalam hal ini diakui pada waktu penjualan dilakukan jika penjual dapat mengestimasi secara andal retur yang akan terjadi dan mengakui liabilitas untuk retur berdasarkan pengalaman sebelumnya dan faktor-faktor lain yang relevan.23.8 Hak Cipta 2009 Ikatan Akuntan Ind onesiaPENDAPATAN ED PSAK No. 23 (revisi 2009) 123456789 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 17. Pendapatan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas. Terkadang kemungkinan besar tersebut baru tercapai pada saat imbalan diterima atau ketidakpastian dihilangkan. Misalnya, belum ada kepastian bahwa pemerintahan asing akan memberi ijin pengiriman imbalan atas penjualan di negara asing. Jika ijin diberikan, ketidakpastian tersebut hilang dan pendapatan diakui. Namun, jika ketidakpastian timbul dari kolektibilitas jumlah tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak tertagih atau jumlah yang kemungkinan pemulihannya tidak besar lagi, diakui sebagai beban bukan sebagai penyesuaian terhadap jumlah pendapatan yang diakui semula. 18. Pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi yang sama atau peristiwa lain diakui secara bersamaan, proses ini biasanya mengacu pada pengaitan pendapatan dengan beban. Beban, termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan telah dipenuhi. Tetapi, pendapatan tidak diakui jika beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan andal. Dalam keadaan demikian, setiap imbalan yang diterima untuk penjualan barang tersebut diakui sebagai liabilitas.
PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan Tujuan : PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan PSAK ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto Ruang Lingkup : PSAK ini diterapkan untuk semua persediaan, kecuali: Pekerjaan dalam proses dari kontrak konstruksi (PSAK 34) Persediaan terkaot real estat (PSAK 44) Instrumen keuangan (PSAK 50, 55) Aset biolojik dari hasil hutan (PSAK 32) Hasil tambang umum dan migas (Psak 33 dan 29) Definisi : Persediaan Tersedia untuk dijual dalam usaha biasa Dalam proses produksi untuk penjualan tsb Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau pemberian jasa Nilai realisasi neto Estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk membuat penjualan Nilai wajar Jumlah dimana suatu aset dipertukarkan, atau kewajiban diselesaikan, diantara pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar. Nilai khusus entitas Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umurmanfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban. Pengukuran Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya persediaan harus meliputi semua : Biaya Pembelian, meliputi : Harga Beli Bea Import Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak) Biaya angkut Biaya penanganan Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau jasa. Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa, dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian Biaya Konversi, meliputi : 1. Biaya Langsung terkait produksi Tenaga kerja langsung 2. Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel : Overhead Produksi tetap - Penyusutan Aset - Pemeliharaan Aset - Biaya Manajemen dan administrasi pabrik Overhead produksi variabel - Bahan tidak langsung - Tenaga kerja tidak langsung Biaya Lain-lain Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar persediaanberada dalam kondisi dan lokasi saat ini Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban periode terjadinya : Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak normal. Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya. Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi. Biaya penjualan Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban Rumus biaya: FIFO Rata-rata tertimbang. Identifikasi khusus, untuk biaya persediaan yang not ordinary interchangeable. Rumus biaya harus sama untuk semua persediaan yang sifat dan kegunaannya sama. Pengukuran setelah pengakuan awal: diukur dengan Nilai realisasi neto (Net Realizable Value) Rumus NRV: Finished Goods = SP - CS Goods in process = SP - CS CC Raw materials and supplies = Replacement Cost Dimana: SP = selling price CS = cost to sell CC = cost to complete Pengakuan sebagai Beban: Diakui sebagai beban saat pengakuan pendapaan atas penjualan Penurunan nilai menjadi NRV diakui pada periode terjadinya Pemulihan kembali penurunan diakui pada periode terjadinya Pengungkapan Laporan keuangan harus mengungkapkan: Kebijakan akuntansi dalam pengukuran, termasuk rumus biaya. Total jumlah tercatat dan jumlah nilai tercatat sesuai klasifikasi entitas Jumlah tercatat persediaan dengan NRV Jumlah prsediaan yang menjadi beban (Beban Pokok Penjualan) Jumlah penurunan nilai dan pemulihannya Penyebab pemulihan persediaan Nilai tercatat persediaan yang menjadi jaminan kewajiban