Anda di halaman 1dari 18

ANTI VIRUS FARMAKOLOGI

Anti Virus
1. Pendahuluan
Selama bertahun-tahun terdapat anggapan bahwa sangatlah sulit untuk mendapatkan
kemoterapi antivirus dengan selektivitas yang tinggi. Siklus replikasi virus yang
dianggap sangat mirip dengan metabolisme normal manusia menyebabkan setiap
usaha untuk menekan reproduksi virus juga dapat membahayakan sel yang terinfeksi.
Bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan pengertian yang lebih
dalam mengenai tahap-tahap spesifik dalam replikasi virus sebaga target kemoterapi
anti virus semakin jelas bahwa kemoterapi pada infeksi virus dapat di!apai dan
reproduksi virus dapat ditekan dengan efek yang minimal pada sel hospes.
Siklus replikasi virus secara garis besar dapat dibagi menjadi 10 langkah :adsorpsi
virus ke sel (pengikatan, attachment), penetrasi virus ke sel, uncoating (dekapsidasi),
transkripsi tahap awal, translasi tahap awal, replikasi genom virus, transkripsi tahap
akhir assembly virus da penglepasan virus. "#V juga mengalami tahapn-tahapan
diatas dengan bebrapa modifikasi yaitu pada transkripsi awal $tahap %& yang digati
dengan reverse trans!ription ' translasi awal $tahap (& diganti dengan integrasi ' dan
tahap akhir $assembly dan peglepasan& terjadi bersamaan sebagai proses )budding*
dan diikuti dengan maturasi virus. Semua tahap ini dapat menjadi target intervensi
kemoterapi. Selain daripada tahapan yang spesifik pada replikasi virus ada sejumlah
en+im hospes dan proses-proses yang melibatkan sel hospes yang berperan dalam
sintesis protein virus. Semua proses ini juga dapat dipertimbangkan sebagai target
kemoterapi antivirus
,. P-.BA"ASA/ 0BA1 A/1#V#23S
-mpat golongan besar ativirus yang akan dibahas dalam dua bagian besar yaitu
pembahasan mengenai antinonretrovirus dan antiretrovirus. 4lasifikasi pembahasan
obat antivirus dalam bab ini dapat dilihat pada skema di bawah ini 5
Sedangakn tempat kerja utama obat pada replikasi virus dapat kita lihat pada skema di
bawah ini 5
A/1# /0/2-120V#23S
,.1.1. A/1# V#23S 3/134 "-2P-S
0bat-obat yang aktif terhadap virus herpes umumnya merupakan antimebolit yang
mengalami bioktivasi melalui en+im kinase sel hospes atau virus untuk membentuk
senyawa yang dapat menghambat 6/A polimerase virus. 7ambaran mekanisme kerja
obat-obat antimetabolit $analog purin dan pirimidin& dapat dilihat pada skema di
bawah ini 5
Ansiklovir dimetabolisme oleh en+im kinase virus menjadi senyawa intermediet.
Senyawa intermediet asiklovir $dan obat-obat seperti idoksuridin sitarabin vidarabin
dan +idovudin& dimetabolisme lebih lanjut oleh en+im kinase sel hospes menjadi
analog nukleotida yang bekerja menghambat replikasi virus
1& AS#480V#2
Adapun mekanisme kerja asiklovir yaitu 5
.ekanisme 4erja
Asiklovir bekerja pada 6/A polimerase virus seperti 6/A polimerase virus herpes.
Sebelum dapat meghambat sintesis 6/A virus asiklovir harus mengalami fosfolirasi
intraseluler dalam tiga tahap unutk menjadi bentuk tifosfat. 9osfolirasi intraseluler
dalam tiga tahap untuk menjadi bentuk trifosfat. 9osfolirasi pertama dikatalisis oleh
timidin kinase virus proses selanjutnya berlagsung dalam sel yang terinfeksi virus
2esistensi
2esistensi terhadap asilovir disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau
pada gen timidin kinase virus atau pada gen 6/A polimerase
#ndikasi
#nfeksi "SV-1 dan "SV-, baik lokal maupun sistemik $termasuk keratitis herpetik
herpetik ensefalitis herpes genitalia herpes neonatal dan herpeslabialis& dan infeksi
V:V $Varisel dan herpes :oster&.
6osis
3ntuk herpes genital ialah ( kali sehari ,;; mg tablet sedangkan untuk herpes +oster
ialah %< %;; mg sehari. Penggunaan topikal untuk keratitis herpetik adalah dalam
bentuk krim ophtalmi! => dan krim (> untuk herpes labialis
-fek samping
Asiklovir pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Asiklovir topikal dalam
pembawa polietilen glikol dapat menyebabkan iritasi mukosan dan rasa bakar yang
sifatnya sementara jika dipakai pada luka genitalia. Asiklovir oral walaupun jarang
dapat menyebabkan insufisiensi renal dan neurotoksitas
,& VA8AS#480V#2
.erupakan ester 8-valil dari asiklovir dan hanya terdapat dalam formulasi oral.
Setelah ditelan valasiklovir dengan !epat diubah menjadi asiklovir melalui en+im
valasiklovir hidrolase di saluran !erna dan di hati
9armakokinetik
Bioavailabilitas oralnya = hingga ( kali asiklovir $(%>& dan waktu paruh eliminasinya
,-= jam. ?aktu paruh intraselnya 1-, jam. 4urang dari 1> dari dosis varasiklovir
ditemukan diurin selebihnya dieliminasi sebagai asiklovir.
.ekanisme kerja dan resistensi
Sama dengan asiklovir
#ndikasi
Varasiklovir terbukti efektif dalam terapi infeksi yang disebabkan oleh virus herpes
simple< virus varisela-+oster dan sebagai profilaksis terhadap penyakit yang
disebabkan sitomegalo virus.
Sediaan dan dosis
3ntuk herpes genital peroral ,< sehari(;; mgtablet selam 1; hari. 3ntuk herpes
+oster =< sehari , tablet (;; mg selama @ hari
-fek samping
Sama dengan asiklovir. Pernah terdapat laporan varasiklovir menyebabkan
mikroangiopati trombotik pada pasien imunosupresi yang menerima berbagai ma!am
obat.
=& 7A/S#480V#2
Berbeda dengan asiklovir akan tetapi metabolisme dan mekanisme kerjanya sama
dengan asiklovir yang sedikit berbeda adalah pada gangsiklovir terdapat karbon =*
dengan gugus hidroksil
.ekanisme kerja
7angsiklovir diubah menjadi gansiklovir monofosfat oleh en+im fosfotranssilase yang
dihasilkan sel yang terinfeksi sitomegalovirus. 7ansiklovir monofosfat merupakan
substrat fosfotransfirase yang lebih baik dibandingkan dengan asiklovir. ?aktu paruh
eliminasi gansiklivir trifosfat sedikitnya 1, jam sedangkan asiklovir hanya 1-, jam
2esistensi
Penurunan fosfolirasi gansiklvir karena mutasi pada fosfotransferase virus yang
dikode oleh gen 38A@ atau karena mutasi pada 6/A polimerase virus
#ndikasi
#nfeksi B.V terutama B.V retinitis pada pasien imuno!ompromised $misalnya
A#6S& baik untuk terapi atau pen!egahan
Sediaan dan dosis
3ntuk induksi diberikan #V 1;mgCkgChari $,<(mgCkg setiap 1, jam& selama 1%-,1
hari lanjutkan dengan pemberian maintenan!e peproral =;;; mgChari $=< sehari %
kapsulD ,(;mg&.
-fek samping
.ielosupresi dapat terjadi pada terapi dengan gansiklovir.
/eitropenia terjadi pada 1(-%;> pasien dan trombosit topenia terjaadi pada (-,;>.
:idovudin dan obat sitotoksik lain dapat meningkatkan resiko mieloktosisitas
gangsiklofir. 0bat-obat nefrotoksik dapat menggangu ekskresi gangsiklovir.
2obenesid dan aiklovir dapat mengurangi klirens renal gansiklovir
%& VA87A/S#480V#2
.erupakan ester 58-faline
.ekanisme kerja dan resistensi
Sama dengan gansiklovir
#ndikasi
#nfeksi B.V. Valgansiklovir oral merupakan sediaan yang diharapkan dapat
menggantikan gansiklovir #V dalam terapi dan pen!egahan infeksi B.V
6osis
3ntuk induksi diberikan peroral ,< A;; mgChari $, tablet %(; mgChari& selama ,1 hari
dilanjutkan dengan terpai maintenan!e 1< A;; mgChari. 6osis harus dikurangi pada
pasien dengan gangguan ginjal
-fek samping
Sama dengan gangsiklovir. 8aporan efek samping lain yang terjadi dengan terapi
valgansiklovir adalah sakitt kepala dan gangguan gastrointestinal
(& P-/S#480V#2
Struktur kimia pensiklovir mirip dengan gansiklovir. .etabolisme dan mekanisme
kerjanya sama dengan asiklovir namun perbedaannya pensiklovir bukan 6/A-!hain
terminator obligat
.ekanisme kerja
Pada prisnsipnya sama dengan asiklovir
2esistensi
2esistensi pada pensiklovir disebabkan oleh mutasi pada timidin kinase atau dengan
6/A polimearase virus. 4ejadian resistensi selama pemakaian klinis sangat jarang.
Virus herpes yang resistens terhadap asiklovir juga resisten terhadap pensiklovir
#ndikasi
#nfeksi herpes simple< mukokutan khususnya herpes labialis re!urent $!old sores&
6osis
6iberikan se!ara topukal dalam bentuk 1> krim.
-fek samping
2eaksi lokal pada tempat aplikasi namun jarang terjadi
E& 9A.S#480V#2
.ekanisme kerja
9amsiklofir merupakan prodrug pensiklovir. 9amsiklovir diubah melalui proses
hirolisis pada , gugus asetilnya dan oksidasi pada posisi E- kemudian bekerja seperti
pada pensiklovir.
2esistensi
Sama dengan pensiklovir
#ndikasi utama
"SV-1 "SV-, dan V:V
6osis
Peroral @(; mg perhari $,(; mg tablet setiap F jam =< sehari& dan 1(;; mgChari $(;;
mg setiap F jam&
-fek samping
3mumnya dapat ditolerasi degan baik namun dapat juga menyebabkan sakiat kepala
diare dan mual. 3rtikaria ruam sering terjadi pada pasien lansia. Pernah juga terdapat
laporan halusiansi dan konfusional state $kebingungan&.
@& 90S4A2/-1
.ekanisme kerja
0bat ini membentuk kompleks dengan 6/A polimerase virus pada tempat ikatan
pirofosfat men!egah pe!ahnya pirofosfat dari nukleosida trifosfat dan akan
menghambat proses pemanjangan primer-template
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 6/A polimerase virus.
#ndikasi
2etinitis B.V pada pasien A#6S infeksi herpes mukokutan yang resisten terhadap
asiklovir $devisiensi timidin kinase virus& serta infeksi "SV dan V:V pada pasien
imuno!ompromise
6osis
0bat ini tersedia dalam bentuk larutan untuk pemberian #V dengan kadar ,% mgCml
dalam botol berisi ,(; dan (;; ml.
-feks sampimg
/efrotoksisitas dan hipokalsemia simptomatik
F& #604S32#6#/
.ekanisme kerja dan resistensi
.ekanisme anti virus idoksuridin berlum sepenuhnya dapat dipahami namun derivat
idoksuridin yang telah mengalami fosforilasi dapat mengganggu bebagai sistem
en+im
#ndikasi
"SV keratitis
6osis
6iberikan se!ara topikal dalam bentuk tetes mata $;1>&
-fek sampig
/yeri pruritus inflamasi atau edeme pada mata atau kelopak mata. 2eaksi alergi
jarang terjadi
A& 12#9832#6#/
.ekanisme kerja dan resistensi
1rifluridin monofosfat menghambat timidilat sinteta sese!ara irreversible dan trifudin
trifosfat merupakan penghambat kompotettif dari trimidin trifosfat yang akan
bergabung ke 6/A oleh 6/A polimerase
#ndikasi
"SV keratitits
6osis
1etes mata topikal $1>&
-fek samping
.erasa tidak nyaman saat penetesan obat dan edeme palpebra.. jarang terjadi reaksi
hipersensivitas iritasi keratitis pun!tata superfisial dan keratopati epitel
1;& B2#V36#/
.ekanisme kerja
Brivudin $setelah mengalami fosforilasi intraseluler& bekerja sebagai penghambat
kompotititf 6/A polimerase virus. Brivudin juga bekerhja sebagai substrat alternatif
dan bergabung pada 6/A virus yang menyebabkan penurunan integritas dan fungsi
6/A virus
#ndikasi
#nfeksi "SV-1 dan V:Vterutama herpes +o+ter
6osis
1erapi herpes +o+ter 1,( mgC hari 1< sehari
11& S#6090V#2
.ekanisme kerja
.enghambat sintesis 6/A virus dengan !ara memperlambat dan akhirnya
menghentikan perpanjangan rantai.
2esistensi
mutasi pada 6/A polimerase virus. #solat B.V yang sangat resisten terhadap
gangsiklovir $mutasi pada gen 38-A@ kinase dan 6/A polimerase& juga resisten
terhadap sidofovir
#ndikasi
B.V retinitis pada pasien A#6S. Sidofovir juga efektif untuk terapi "SV yang
resisten terhadap asiklovir herpes genitalia rekuren B#/-### lesi-papiloma laring dan
kutan lesimoluskum !ontangiosum infeksi adenovirus dan P.8
6osis
6iberikan se!ara intavena ( mgCkg Cminggu selama , minggu pertama kemudian (
mgCkg setiap , minggu
-fek samping
/efrotoksisitas merupakan efek samping terberat sidofovir intravena
1,& 90.#V#2S-/
.ekanisme kerja
.erupakan komplemen terhadap sikuens m2/A unutk transkripsi awal B.V dan
menghambat replikasi B.V melalui mekanisme yang seGuen!e-spe!ifik dan
mekanisme non spesifik lainnya termasuk hambatan pengikatan virus ke sel
#ndikasi
B.V retinitis pada pasien A#6S
6osis
0bat ini tersedia dalam bentuk larutan obat untuk suntikan intravitreal yang
mengandung ;,( ml dengan kadar EE mgCml. Berikan se!ara suntikan intravitreal
=== Hg $;;(ml& setiap , minggu sebanyak , dosis dilanjutkan dengan 1 dosis tiiap
minggu
-fek samping
#ritis terjadi pada ,(> pasien yang dapat diatasi dengan kortikosteroid topikal
,.1., A/1# V#23S 3/134 #/983-/:A
1& A.A/1A6#/ 6A/ 2#.A/1A6#/
.emilki mekanisme kerja yang sama. -fikasi keduanya terbatas hanya terbatas pada
influen+a A saja
.ekanisme 4erja
.erupakan antivirus yang bekerja pada ., virus suatu kanal ion transmembran yang
diaktifasi oleh ph
2esistens
.utasi pada domain transmembran protein ., virus menyebabkan resistensi virus
terhadap amantadin dan rimantadin.
9armakokinetik
#ndikasi
Pen!egahan dan terapi awal infeksi virus influen+a A $amantadin juga diindikasikan
untuk terapi penyakit parkinson&
6osis
Amantadin dan rimantadin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup untuk penggunaan
oral
2esistensi
2esistensi terhadap amantadin dan rimantadin disebabkan oleh mutasi yang dapat
mengubah asam amino pada kanal ., virus
-fek samping
7astrointestinal ringan yang terganatung dosis. -fek samping SSP seperti
kegelisahan kesulitan berkonsentrasi insomnia dan kehilangan nafsu makan
,& #/"#B#102 /-32A.#/#6AS- $0S-8 1A.#V#2 :A/A.#V#2&
.erupakan obat antivirus dengan mekanisme kerja yang sama terhadap virus
influen+a A dan B yang serupa
.ekanis kerja
Asam /-asetil neuraminat merupakan komponen mukoprotein pada sekresi respirasi'
virus berikatan pada mukus namun yan gmnyebabkan penetrasi virus kepermukaan
sel adalah aktifitas en+im neuraminidase
2esistensi
6isebabkan adanya hambatan ikatan pada obat dan hambatan aktifitas en+im
neuraminidase
#ndikasi
1erapi dan pen!egahan infeksi virus influensa A dan B
6osis
:amanivir diberikan perinhalasi dengan dosis ,( mgChari $,<(mg setiap 1, jam&
selama ( hari. 0seltamivir diberikan peroral dengan dosis 1(; mg perhari $,<@( mg
kapsul setiap 1, jam& selam 1( hari
-fek samping
3mumnya +amanifir dapat ditoleransi dengan baik
=& 2#BAV#2#/
.ekanisme kerja
2ibavirin merupakan analog guanosin yan g!in!in purinnya tidak lengkap
2esistensi
"ingga saat ini belum ada !atatan mengenai resistensi terhadap ribavirin
Spektrum aktifitas
Virus 6/A dan 2/A khususnya orthomy<ovirus $ifluensa A dan B& paramy<ovirus
$!a!ar air& dan arenavirus $lasaa junin dll&
#ndikasi
1erapi infeksi 2SV pada bayi dengan risiko tingi
6osis
Peroral dalam dosis F;;-1,;; mgChari untuk terapi infeksi "BV' atau dalam bentuk
aerosol $larutan ,; mgCm8&.
-fek samping
2ibavirin aerosol dapat menyebabkan iritasi konjungtiva yan gringan ruam yang
bersifat sementara
,.1.= A/1# V#23S 3/134 "BV 6A/ "BV
1& 8A.#V36#/
8amivudin bekerja dengan !ara menhentikan sintesis 6/A se!ara kompetitif
menghambat polimerase virus. 8amivudin tidak hanya aktif terhadap "BV saja
namun juga terhadap varian pre!orel!ore-promoter.
2esistensi
2esistensi terhadap lamivudin disebabkan oleh mutasi pada 6/A polimerase virus
9armakokinetik
Biovailabilitas oral lamivuddin adalah F;> B maa< ter!apai dalam ;(-1( jam
setelah pemberian dosis. 8amivudin didistribusikan se!ara luas dengan Vd setara
dengan volume !airan tubuh. ?aktu paruh plasmanya sekitar A jam dan sekitar @;>
dosis diekskresikan dalam bentuk utuh di urin
Iindikasi
#nfeksi "B"
6osis
Peroral 1;; mg perhari $dewasar&'untuk anak-anak 1 mgCkg
-fek samping
0bat ini umumnya dapat ditoleransikan dengan baik
,& A6-90V#2
.ekanisme kerja dan resistensi
Adefovir merupakan penghambat replikasi "BV sangat kuat yang bekerja idak hanya
sebagai 6/A !hain terminator namun diduga juga meningkatkan aktifitas sel /4
dan menginduksi produksi interferon endogen
Spe!trum aktifitas
"BV "#V dan retrovirus lain
9armakokinetik
Adefovir sulit di absorbsi namun bentuk dipivo<il prodrugnya diabsorbsi se!ara !epat
dan metabolisme oleh esterase di mukosa usus menjadi adefovir dengan
biovailabilitas sebesar (;>. #katan protein plasma dapat diabaikan Vd setara degnan
!airan tubuh total. ?aktu paruh eliminasi setelah pemberian oral adefovir dipivo<il
sekitar (-@ jam. Adefovir dieliminasi dalam keadaan tidak berubah oleh ginajl melalui
sekresi tubulus aktif
#ndikasi
#nfeksi "BV. Adefovir terbukti efektif dalam terapi ifeksi "BV yang resisten
terhadap lamivudin
6osis
Peroral dosis tinggal 1; mgChari
-fek samping
Pada umumnya adefovir 1; mgChari dapat ditoleransi dengan baik
=& -/1-4AV#2
.ekanisme kerja dan resistensi
-ntekavir menalami fosforilasi menjadi bentuk trifosfat yang aktif yang berperan
sebagai kompetitor substrat natural$deoksiguanosin trifosfat& serta menghambat "BV
polimerase.
Spe!trum aktifitas
-ntekavir aktif terhadap B.V "SV1 dan , serta "BV
9armakokinetik
-ntekavir diabsorbsi baik peroralBma< ter!apai antara ;(-1( jam setelah
pemberian tergantung dosis. -ntekavir dimetabolisme dalam jumlah ke!il' dan
merupakan substrat sistem sitokrom.1 1C,nya pada pasien dengan fungsi ginjal
normal adalah @@-1%A jam. -ntekavir dieliminasi terutama lewat filtrasi glomerulus
dan sekresi tubuh. 1idak perlu dilakukan penyesuaian dosis pada pasien dengan
penyakit hati sedang hingga perut
#ndikasi
#nfeksi "BV
6osis
Peroral ;( mgChari dalam keadaan perut kosong
-fek samping
-fek samping yang sering terjadi dalam studi klinis enteka!ir adalah sakit kepala
infeksi saluran nadaas ata batuk pusing nyeri abdomen atas dan mual
%& #/1-2V-20/
.ekanisme kerja
Virus dapat dihambat oleh interferon pada beberapa tahap dan tahapan hambatannya
berbeda pada tiap virus. /amun bebrapa virus dapat juga melawan efek interveron
dengan !ara menghambat kerja protein tertentu yang diinduksi oleh interferon. Salah
satunya adalah resistensi hepatitis B virus terhadap interferon yang disebabkan oleh
hambatan aktifitas protein kinase oleh "BV
9armakokinetik
Setelah pemberian intravena konsentrasi plasma pun!ak di!apai dalam =; menit.
Setelah % hinggga F jam setelah infus interferon tidak lagi terdeteksi dalam plasma
karena mengalami klirens renal yang !epat. Setelah terapi interferon dihentikan
interferon akan dieliminasi dari tubuh dalam waktu 1F-=E jam.
#ndikasi
#nfeksi kronik "BV infeksi kronik "BV sarkoma kaposi pada pasien "#V beberapa
tipe malignansi dan multiple s!lerosis
6osis
#infeksi "BV
#nfeksi "BV
-fek samping
efek samping yang paling umum timbul adalah symptoms fatigue leukopenia dan
depresi
A/1#2-120V#23S
/3B8-0S#6A 2-V-2S- 12A/SB2#P1AS- #/"#BA102
1& :#60V36#/
.ekanisme kerja
1arget +idovidin adalah en+im reverse trans!riptase $21& "#V +idovudine bekerja
dengan !ara menghambat en+im reverse trans!rip-tase virus setelah gugus
a+idotimidin $A:1& pada +idovudine mengalami fosforilasi. 6an akan menghambat
reaksi reverse trans!riptase
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada en+im reverse tran!riptase. 1erdapat laporan resistensi
silang dengan analognukleosida lainnya
Spektrum aktifitas
"#V $tipe1 dan,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
:idovudin tersedia dalam bentuk kapsul 1;; mg tablet =;; mg dan sirup ( mgC( m8.
6osis peroral E;; mg perhari
-fek samping
Anemia neutropenia sakit kepala mual
,& 6#6A/0S#/
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
virus
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada reserve tran!riptase
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V terutama infeksi "#V tingkat lanjut
6osis
1ablet dan kapsul salut enterik. Peroral %;; mg perhari dalam dosis tunggal atau
terbagi
-fek samping
6iare pankreatiitis neuropati perifer
=& :A8S#1AB#/
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
virus
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada reserve tran!riptase. 6ilaporkan ada resistensi silang
dengan lamivudin
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V terutama infeksi "#V tingkat lanjut yang tidak responsif terhadap
+idovudin
6osis
6iberikan peroral ,.,( mg perhari $satu tablet ;@( mg setiap F jam&
-fek samping
Pankreatiitis /europati perifer stomatitis
%& S1AV36#/
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
2esistensi
Virusdisebabkan oleh mutasi pada 21 kodon @( dan kodon (;
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V terutama infeksi "#V tingkat lanjut dikombinasikan dengan anti "#V
lainnya
6osis
Peroral F; mg perhari $satu kapsul %; mg setiap 1, jam&
-fek samping
/europati perifer sakit kepala mual dan ruam
(& 8A.#V36#/
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 21 kodon 1F%
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,& dan "BV
#ndikasi
#nfeksi "#V dan "BV
6osis
Peroral =;; mgChari $satu tablet 1(; mg dua kali sehari. untuk terapi "#V lamivudin
dapat dikombinasikan dengan +idovudin atau dengan +idovudin dan abakavir
-fek samping
Asidosis laktat dan hepatomegali dengan steatosis. -fek samping lain adalah sakit
kepala dan mual
E& -.12#S#1AB#/
.ekanisme kerja
0bat ini diubah ke bentuk trifosfat oleh en+im seluler. .ekanisme kerja selanjutnya
sama dengan lamivudin
2esistensi
1erdapat laporan resistensi silang antara lamivudin dan emtrisitabin
#ndikasi
#nfeksi "#V dan "BV
6osis
Peroral sekali sehari ,;; mg kapsul
-fek samping
/yeri abdomen dengan rasa keram diare kelemahan otot sakit kepala lipodistrofi
mual rinitis prutiyis dan ruam
@& ABA4AV#2
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 21 kodon 1F% E( @% dan 11(
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
Peroral E;; mg perhari $, tablet =;; mg&
-fek samping
.ual muntah diare reaksi hipersensitif gangguan gastrointestinal
/3B8-01#6- 2-V-2S- 12AB2#P1AS- #/"#BA102 $/t21#&
1-/090V#2 6#S0P204S#8
0bat ini digunakan dalam kombinasi dengan obat antiretrovirus lainnya
.ekanisme kerja
0bat ini bekerja pada "#V 21 dengan !ara menghentikan pembentukan rantai 6/A
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 21 kodon E(
9armakokinetik
Spektrum aktifitas
"iv $tipe 1 dan ,& serta berbagai retrovirus lainnya dan "B3
#ndikasi
#nfeksi "#V dengan efafiren+' tidak boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan
abakavir
Sediaan dan 6osis
Peroral sekali sehari =;; mg tablet
-fek samping
.ual muntah flatulens diare
/0/-/3B8-0S#6A 2-V-2S- 12A/SB2#P1AS- #/"#BA102 $/"21#&
1& /-V#2AP#/
.ekanisme kerja
Bekerja pada situs alosetrik tempat ikatan non-substrat "#V-1 21
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 21
Spektrum aktifitas
"#V tipe 1
#ndikasi
#nfeksi "#V-1 dalam kombinasi dengan anti "#V lainnya terutama /21#
6osis
Peroral ,;; mg perhari selama 1% hari pertama $satu tablet ,;; mg per hari&
kemudian %;; mg per hari $dua kali ,;; mg tablet&
-fek samping
2uam demam fatigue sakit kepala somnolens mual dan penongkatan en+im hati
,& 6-8AV#26#/
.ekanisme kerja
Sama dengan nevirapim
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada 21. 1idak ada resistensi silang dengan nevirapin dan
efaviren+
Spektrum aktifitas
"#V tipe 1
#ndikasi
#ndikasi "#V-1 dikombinasi dengan anti "#V lainnya terutama /21#
6osis
Peroral 1,;; mg perhari $, tablet ,;; mg = kali sehari& obat ini juga tersedia dalam
bentuk tablet 1;; mg
-fek samping
2uam peningkatan tes fungsi hari
=& A9AV#2-/:
.ekanisme kerja
Sama dengan nevirapin
2esistensi
2esistensi terhadap efavirens disebabkan oleh mutasi pada 21 kodon 1;;1@A dan
1F1
Spektrum aktifitas
"#V tipe 1
#ndikasi
#nfeksi "#V-1 dalam kombinasi dengan anti "#V lainnya terutama /21# dan /t21#
6osis
peroral E;; mg perhari $sekali sehari tablet E;; mg sebaliknya sebelum tidur untuk
mengurangi efek samping SSPnya
-fek samping
Sakit kepala pusing mimpi buruk sulit berkonsentrasi dan ruam
P201-AS- #/"#BA102 $P#&
1& SA43#/AV-2
.ekanisme kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi merupakan "#V protease peptidomimeti!
inhibator
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada en+im protease terjadi resistensi silang dengan P# lainya
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V dalam kombinasi dengan anti "#V lain
6osis
Peroral =E;; mg perhari atau 1F;; mg per hari sama dengan makanan atau sampai
dengan dua setelah makan lengkap
-fek samping
6iare mual nyeri abdomen
,& 2#10/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinaver
2esistensi
6isebabkan oleh mutsi awal pada protease kodon B,
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V dalam kombinasi dengan anti "#V lainya
6osis
Peroral 1,;; mg perhari $E kapsul 1;; mg dua kali sehari bersama dengan makanan
-fek samping
.ual muntah diare
=& #6#/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Spektrum aktifitas
"#V $tipe1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V dalam kombinasi dengan anti "#V lainnya seperti /21#
6osis
Peroral ,%;; mg perhari obat ini tersedia dalam kapsul 1;; ,;; === dan %;; mg
-fek samping
.ual batu ginjal
%& /-89#/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
2esistensi
6isebabkan terutam oleh mutasi pada protease kodon =;
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
Peroral ,,(; mgChari bersama dengan makanan
-fek samping
6iare mual muntah
(& A.P2-/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
2esistensi
6isebabkan oleh mutasi pada protease kodon (;
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
Peroral ,%;; mgChari $F kapsul 1(;; mg ,kali sehari diberikan bersama atau tanpa
makanan tapi tidak boleh bersama dengan makanan
-fek samping
.ual diare ruam peri oralCoral
E& 80P#/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
2esistensi
Belum diketahui hingga saat ini
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
Peroral 1;;; mg perhari $= kapsul 1EEE mg , kali sehari& diberikan bersamaan
dengan makanan
-fek samping
.ual muntah peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida penigkatan y-71
@& A1A:A/AV#2
.ekanisme kerja
Sama dengan sakuinavir
Spektrum aktifitas
"#V $tipe 1 dan ,&
#ndikasi
#nfeksi "#V
6osis
Peroral %;; mgChari bersama dengan makanan
-fek samping
"iperbilirubinnemia mual perubahan -47 $jarang&
V#2A8 -/12J #/"#BA102
-nfurvirtid merupakan obat pertama yang masuk ke dala golongan viral entry
inhibator. 0bat golongan ini bekerja dengan !ara menghambat fusi virus ke sel. Selain
enfuvirtid' bisiklam saat ini sedang berada dalam studi klinis. 0bat ini bekerja dengan
!ara menghambat masukkan "#V ke sel melalui reseptor BKB2%
-/93V#21#6
.ekanisme kerja
-fuvirtid menghambat masuknya "#V-1 ke dalam sel dengan !ara menghambat fusi
virus ke membran sel
2esistensi
Perubahan genotip pada gp%1 asam amino =E-%( menyebabkan resistensi terhadap
enfuvirtid
9armakokinetik
6apat dilihat pada tabel dibawah ini
6osis
-nfuvirtid A; mg $1m8& ,<sehari di injeksikan subkutan di lengan atas bagian paha
anterior atai di abdomen.
-fek samping
2eaksi lokal sperti nyeri ertitema pruritus iritasi dan nodulCkistaa

P a g e L
1
BAB #P-/6A"383A/A.

8atar belakang
Selama bertahun-tahun terdapat anggapan bahwa sangatlah sulit untuk mendapat
kemoterapi antivirus dengan selektifitas yang tinggi. Siklus replikasi virusyang
dianggap sangat mirip dengan metabolisme normal manusia menyebabkansetiap
usaha untuk menekan reproduksi virus juga dapat membahayakan sel yangterinfeksi.
Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pengertian yanglebih dalam
mengenai tahap-tahap spesifik dalam replikasi virus sebagai targetkemoterapi anti
virus semakin jelas bahwa kemoterapi pada infeksi virus dapatdi!apai dan reproduksi
virus dapat ditekan dengan efek yang minimal pada selhorpes.Perkembangan obat anti
virus baik sebagai profilaksis ataupun terapi belummen!apai hasil seperti apa yang
diinginkan oleh umat manusia. Berbeda dengan antimikroba lainya antiviral yang
dapat menghambat atau membunuh virus juga akandapat merusak sel hospes dimana
virus itu berada. #ni karena replikasi virus 2/Amaupun 6/A berlangsung didalam
sel hospes dan membutuhkan en+im dan bahanlain dari hospes. 1antangan bagi
penelitian ialah bagaimana menemukan suatu obatyang dapat menghambat se!ara
spesifik salah satu proses replikasi virus seperti 5 peletakan
un!oanting
dan replikasi. Analisis biokimiawi dari proses sintesis virustelah membuka tabir bagi
terapi yang efektif untuk beberapa infeksi seperti 5 virushespes beberapa virus saluran
napas dan
human immunodefi!ien!y virus
$"#V&.6engan men!uatnya masalah penyakit
a!Guired-immuno-defi!ien!y-syndrom
$A#6S& maupun virus lainnya maka kegiatan penelitian men!ari obat anti viral
telahmendapat dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak baik swasta
maupun pemerintah terutama di /egara maju.Sejumlah obat anti virus dapat
dikembangkan didekade (; dan E; saat inimemiliki pemamfaatan terbatas. 0bat ini
adalah idoksuridin vidarabin dan sitarabin.

P a g e L
,

0bat ini bersifat tidak selektif dalam menghambat replikasi virus sehingga
banyak fungsi sel hospes juga dihambat. 1oksisitas misalnya supresi sumsum tulang
telahmenghalangi obat di atas digunakan se!ara parental ke!uali vidarabin.
"anyaidoksuridin dan vidarabin yang saat ini masih dapat digunakan se!ara topikal
sebagaiobat pilihan kedua dan ketiga pada herpes
simple< keratin konjun!tifitis.
0bat antivirus generasi baru pada umumnya bekerja lebih selektif terutama asiklovir
sehinggatoksisitasnya lebih rendah.Berdasarkan pemaparan materi diatas maka
penulis tertarik untuk membuatmakalah yang berjudul Anti Virus
ANTI VIRUS

Virus
adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus
menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan
metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya
kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol
infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella.
Definisi antivirus
Anti virus adalah :
Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk
replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak
diri. Misalnya, Amantadine Symmetrel! adalah sintesis antivirus dimana kerjanya
menghambat multiplikasi virus influen"a A, #iberikan dalam waktu $%&%' jam
dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama
pada individu berisiko tinggi seperti orang&orang yang immunosuppressed atau di
rumah sakit. (imantadine )lumadine! yang terkait dalam struktur dan anti&
influen"a * tindakan untuk amantadine tapi memiliki lebih sedikit efek samping.

BEBERAPA OBAT ANTI VIRUS
+ama obat *enis ,irus -ipe kimia -arget
,idarabine Herpesviruses
Analog
nukleosida

,irus polymerase
A.y.lovir
Herpes simple/
HS,!
Analog
nukleosida
,irus polymerase
0an.y.lovir and ,al.yte 1
valgan.i.lovir!
2ytomegalovirus
2M,!
Analog
nukleosida

,irus polymerase
needs virus 345'
kinase for
a.tivation!
+u.leoside&analog reverse
trans.riptase inhibitors
+(-6!: A7- 7idovudine!,
dd6 #idanosine!, dd2
7al.itabine!, d%-
Stavudine!, 8-2
4amivudine!
(etroviruses H6,!
Analog
nukleosida
(everse
trans.riptase
+on&nu.leoside reverse
trans.riptase inhibitors
++(-6!: +evirapine,
#elavirdine
(etroviruses H6,!
Analog
nukleosida

(everse
trans.riptase
9rotease 6nhibitors:
Sa:uinavir, (itonavir,
6ndinavir, +elfinavir
H6,
Analog
peptida
H6, protease
(ibavirin
;road spe.trum:
H2,, HS,, measles,
mumps, 4assa fever
-ria"ole
.arbo/amide
(+A mutagen
Amantadine < (imantadine 6nfluen"a A strains
-ri.y.li.
amine
Matri/ protein <
haemagglutinin
(elen"a and -amiflu
6nfluen"a strains A
and ;
+euramini.
a.id mimeti.
+euraminidase
6nhibitor
9le.onaril 9i.ornaviruses Small .y.li.
;lo.ks atta.hment
and un.oating
6nterferons Hepatitis ; and 2 9rotein
2ell defense
proteins a.tivated

Antivirus yang telah dikembangkan pada umumnya kurang efektif karena adanya
replikasi dari virus yang sangat .epat sehingga menimbulkan mutasi yang
membuat mereka tahan terhadap obat. =bat anti retrovirus digunakan untuk
menghambat H6,, dan walaupun resistensi terhadap obat tunggal berkembang
dengan .epat, tetapi penggunaan inhibitor protease dikombinasi dengan $
reserve trans.riptase inhibitor menurunkan se.ara dramatis angka mortalitas dan
morbiditas karena A6#S. Meskipun efek samping sering timbul, tetapi pengobatan
anti H6, harus terus&menerus untuk men.egah timbulnya resistensi

Anda mungkin juga menyukai