Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
Tumor parotis adalah tumor yang menyerang kelenjar liur parotis.

Dari tiap 5 tumor
kelenjar liur, 4 terlokalisasi di glandula parotis, 1 berasal dari kelenjar liur kecil atau
submandibularis dan 30 % adalah maligna. Disebutkan baha adanya perbedaan geogra!ik dan
suku bangsa" pada orang #skimo tumor ini lebih sering ditemukan, penyebabnya tidak
diketahui. $inar yang mengionisasi diduga sebagai !aktor etiologi.
1,%,3
Dalam rongga mulut terdapat 3 kelenjar liur yang besar yaitu kelenjar parotis, kelenjar
submandibularis, dan kelenjar sub lingualis. &elenjar parotis merupakan kelenjar liur utama
yang terbesar dan menempati ruangan di depan prosesus mastoid dan liang telinga luar. Tumor
ganas parotis pada anak jarang didapat. Tumor paling sering pada anak adalah karsinoma
mukoepidermoid, biasanya jenis derajat rendah.

'assa dalam kelenjar liur dapat menjadi ganas
seiring dengan bertambahnya usia. (re)alensi tumor ganas yang biasanya terjadi pada orang
dengan usia lebih dari 40 tahun adalah %5 % tumor parotis, 50 % tumor submandibula, dan satu
setengah sampai dua pertiga dari seluruh tumor kelenjar liur minor adalah ganas.
1,%,3,4
&eganasan pada kelenjar liur sebagian besar asimtomatik, tumbuhnya lambat, dan
berbentuk massa soliter. *asa sakit didapatkan hanya 10+%,% pasien dengan keganasan pada
kelenjar parotisnya. *asa nyeri yang bersi!at episodik mengindikasikan adanya peradangan atau
obstruksi daripada akibat dari keganasan itu sendiri. 'assa pada kelenjar liur yang tidak nyeri
die)aluasi dengan aspirasi menggunakan jarum halus -Fine Needle Aspiration) atau biopsi.
(encitraan menggunakan .T+$can dan '*/ dapat membantu. 0ntuk tumor ganas, pengobatan
dengan eksisi dan radiasi menghasilkan tingkat kesembuhan sekitar 50%, bahkan pada
keganasan dengan derajat tertinggi.
%,3
BAB II
KELENJAR PAROTIS
%.1 1natomi &elenjar (arotis
&elenjar parotis adalah kelenjar liur yang berpasangan, berjumlah %. &elenjar parotis
merupakan kelenjar liur yang terbesar. 'asing+masing beratnya rata+rata %5 gram dan
bentuknya irregular, berlobus, berarna antara hijau dan kuning -yellowish) terletak dibaah
meatus akustik eksternus diantara mandibula dan otot sternokleidomastoideus.
4
Gambar 2.1
(royeksi &elenjar (arotis Terhadap 2rgan 3ain
5
&elenjar parotis bentuknya ber)ariasi, jika dilihat dari lateral 50% berbentuk segitiga, 30%
bagian atas dan baahnya membulat. 4iasanya kelenjar parotis berbentuk seperti piramida
terbalik dengan permukaan+permukaannya sebagai berikut" permukaan superior yang kecil,
super!icial, anteromedial, dan posteromedial. 4entuk konka) pada permukaan superior
berhubungan dengan bagian tulang raan dari meatus akustik eksternus dan bagian posterior
dari sendi temporomandibular. Disini sara! auriculotemporal mempersara!i kelenjar parotis.
(ermukaan super!isialnya ditutup oleh kulit dan !ascia super!icial yang mengandung cabang
!asial dari sara! aurikuler, nodus lim!atikus parotis super!icial, dan batas baah dari platisma.
4
4agian anterior kelenjar berbatasan dengan tepi posterior ramus mandibula dan sedikit
melapisi tepi posterior muskulus masseter. 4agian posterior kelenjar dikelilingi oleh telinga,
prosesus mastoid, dan tepi anterior muskulus stemokleidomastoideus. 4agian dalam yang
merupakan lobus medial meluas ke rongga para!aring, dibatasi oleh prosesus stiloideus dan
ligamentum stilomandibular, muskulus digastrikus, serta selubung karotis. Di bagian anterior
lobus ini terletak bersebelahan dengan bagian medial ptetygoideus. 4agian lateral hanya
ditutupi oleh kulit dan jaringan lemak subkutaneus. 5aringan ikat dan jaringan lemak dari !asia
leher dalam membungkus kelenjar ini. &elenjar parotis berhubungan erat dengan struktur
penting di sekitarnya yaitu )ena jugularis interna beserta cabangnya, arteri karotis eksterna
beserta cabangnya, kelenjar lim!a, cabang auriculotemporalis dari ner)us trigerninus dan ner)us
!asialis.
4
(endarahan kelenjar parotis berasal dari arteri karotis eksterna dan cabang+cabang di
dekat kelenjar parotis. Darah )ena mengalir ke )ena jugularis eksterna melalui )ena yang keluar
dari kelenjar parotis.
4
6odul kelenjar lime ditemukan pada kulit yang berada di atas kelenjar parotis -kelenjar
preaurikuler7 dan pada bagian dari kelenjar parotis itu sendiri. 1da 10 kelenjar lim!atik yang
terdapat pada kelenjar parotis, sebagian besar ditemukan pada bagian super!icial dari kelenjar
diatas bidang yang berhubungan dengan sara! !asialis. &elenjar lim!e yang berasal dari kelenjar
parotis mengalirkan isinya ke nodus lim!atikus ser)ikal atas.
4

(ersara!an kelenjar parotis oleh sara! preganglionic yang berjalan pada cabang petrosus
dari sara! glossopharyngeus dan bersinaps pada ganglion otik. $erabut postganglionic mencapai
kelenjar melalui sara! auriculotemporal.
4
&elenjar parotis memiliki saluran untuk mengeluarkan sekresinya yang dinamakan
Stensens duct yang akan bermuara di mulut dekat gigi molar %8 lokasi biasanya ditandai oleh
papilla kecil.
4
Gambar 2.2
Muara dari duktus parotis
5
%.% 9isiologi &elenjar (arotis
$etiap hari diproduksi 1 sampai % liter air liur dan hampir semuanya ditelan dan direabsorbsi.
(roses sekresi dibaah kendali sara! otonom. 'akanan dalam mulut merangsang serabut sara!
yang berakhir pada nucleus pada traktus solitaries dan pada akhirnya merangsang nukleus sali)a
pada otak tengah. (engeluaran air liur juga dirangsang oleh penglihatan, penciuman melalui
impuls dari kerja korteks pada nukleus sali)a batang otak. 1kti)itas simpatis yang terus
menerus menghambat produksi air lir seperti pada kecemasan yang menyebabkan mulut kering.
2bat+obatan yang menghambat akti)itas parasimpatis juga menghambat produksi air liur seperti
obat antidepresan, tran:uilli;ers, dan obat analgesic opiate dapat menyebabkan mulut kering
-<erostomia7.
=
1ir liur terdiri atas air dan mucin, membentuk seperti lapisan gel pada mukosa oral dan
membasahi makanan -lubrikasi7. 3ubrikasi penting untuk mengunyah dan pembentukan bolus
makanan sehingga memudahkan untuk ditelan. 1ir liur juga mengandung amylase, yang
berperan dalam pencernaan karbohidrat. 1ir lir mengandung en;im antibakteri seperti lysozyme
dan mm!"o#lob!l" yang membantu mencegah in!eksi serius dan mengantur !lora bakteri
yang menetap di mulut. $aluran air liur relati)e impermeabel terhadap air dan mensekresi
kalium, bikarbonat,kalsium, magnesium, ion !os!at dan air. 5adi produk akhir dari kelenjar air
liur adalah hipotonik, cairan yang bersi!at basa yang kaya akan kalsium dan !os!at. &omposisi
ini penting untuk mencegah $em"eralsas enamel gigi.
=
Gambar 2.%
$truktur mikroskopis kelenjar air liur
=
BAB III
TU&OR PAROTIS
3.1 De!inisi
'enurut kamus kedokteran Dorland edisi %,, Tumor dide!inisikan sebagai pertumbuhan baru
suatu jaringan dengan multiplikasi sel+sel yang tidak terkontrol dan progresi!, disebut juga
neoplasma. &elenjar (arotis adalah kelenjar air liur terbesar yang terletak di depan telinga.
>
3.% #pidemiologi
Tumor pada kelenjar liur relati! jarang terjadi, persentasenya kurang dari 3% dari seluruh
keganasan pada kepala dan leher. &eganasan pada tumor kelenajar liur berkaitan dengan
paparan radiasi, !aktor genetik, dan karsinoma pada dada. $ebagian besar tumor pada kelenjar
liur terjadi pada kelenjar parotis, dimana =5% + >5% dari seluruh tumor berasal dari parotis dan
>0% dari tumor ini adalah adenoma pleomorphic jinak -benign pleomorphic adenomas).
>,,,10,11
3.3 (resentasi
Tumor kelenjar liur baik itu jinak atau ganas akan muncul sebagai suatu massa berbentuk
soliter, berkembang diantara sel+sel pada kelenjar yang terkena. (embesaran menyeluruh atau
berulang dari kelenjar yang terkena sepertinya akibat kalkulus atau peradangan dan pembesaran
kelenjar air liur global yang jarang dapat dilihat pada penyakit sistemik seperti diabetes
mellitus, my?oedema, sindroma .ushing, dan peminum alcohol. (embesaran kelenjar parotis
juga dapat dilihat pada anore?ia ner)osa. (asien dengan tumor jinak atau keganasan derajat
rendah dapat menampilkan gejala pertumbuhan massa yang lambat untuk beberapa tahun.
1%,13
(ertumbuhan yang cepat dari massa dan rasa sakit pada lesi itu berkaitan dengan perubahan ke
arah keganasan, tetapi bukan sebagai alat diagnostik. &eterlibatan sara! !asialis -6.@//7
umumnya sebagai indikator dari keganasan,alaupun gejala ini hanya nampak pada 3% dari
seluruh tumor parotis dan prognosisnya buruk. Tumor ganas pada kelenjar parotis dapat meluas
ke area retromandibular dari parotis dan dapat mengin)asi lobus bagian dalam, meleati
ruangan parapharyngeal. 1kibatnya, keterlibatan dari sara! kranial bagian baah dapat terjadi
berupa dis!agia, sakit dan gejala pada telinga. 3ebih lanjut lagi dapat melibatkan struktur
disekitarnya seperti tulang petrosus, kanal auditorius eksternal, dan sendi
temporomandibular.
Error' Boo(mar( "o) $e*"e$.
Tumor ganas dapat bermetastasis ke kelenjar lim!e
melalui ruangan parapharyngeal dan ke rangkaian jugular bagian dalam, dan ke pre-post facial
nodes.
13
Gambar %.1
1denoma (leomorphic
14
'enurut Armstrong et al, sebanyak 1A % dari pasien dengan tumor parotis dan >% pasien
dengan tumor pada submandibula atau sub lingual secara klinis menunjukkan keterlibatan
kelenjar lim!e pada penampilannya.
15
3.4 (emeriksaan
(ada anamnesis harus ditanyakan mengenai radiasi terdahulu pada daerah kepala+leher, operasi
yang pernah dilakukan pada kelenjar ludah dan penyakit tertentu yang dapat menimbulkan
pembengkakan kelenjar ini -diabetes,sirosis,hepatitis, alkoholisme7. 5uga obat+obat seperti
opiate, antihipertensi, deri)ate !enotia;in, dia;epam, dan klordia;epoksid dapat menyebabkan
pembengkakan, karena obat+obat ini menurunkan !ungsi kelenjar ludah.
1A
Dengan inspeksi dalam keadaan istirahat dan pada gerakan dapat ditentukan apakah ada
pembengkakan abnormal dan dimana, bagaimana keadaan kulit dan selaput lendir di atasnya
dan bagaimana keadaan !ungsi ner)us !asialis. &adang+kadang pada inspeksi sudah jelas adanya
!iksasi ke jaringan sekitarnya, dan langsung tampak adanya trismus. (enderita juga harus
diperiksa dari belakang, untuk dapat melihat asimetrisitas yangmungkin lolos dari perhatian
kita.
1A

(alpasi yang dilakukan dengan teliti dapat mengarah ke penilaian lokalisasi tumor dengan tepat,
ukuran -dalam cm7, bentuknya, konsistensi, dan hubungan dengan sekelilingnya. 5ika mungkin
palpasi harus dilakukan bimanual. (alpasi secara sistematis dari leher untuk lim!adenopati dan
tumor Barthin yang jarang terjadi juga harus dilakukan. 4erikut ini kelainan patologi yang
dapat terjadi "
1A

1. (enyakit dengan metastase ke kelenjar lymph
%. *eacti)e lymph nodes
3. C/@ in!ection
4. $arcoidosis
5. 'asseteric hypertrophy
A. (rominent trans)erse cer)ical process o! .1
=. .hronic parotitis
>. 3ymphangioma -paediatric7
,. Caemangioma.
3.5 (emeriksaan (elengkap
(emeriksaan sitologik -biopsi jarum kecil7 sangat penting dalam diagnostic pembengkakan yang
dicurigai tumor kelenjar ludah. Dengan metode ini pada umumnya dapat dicapai diagnosis kerja
sementara. Dan pada mayoritas tumor klinis dan sitologik benigna, tidak diperlukan lagi
pemeriksaan tambahan dengan pencitraan.
1A
9oto rontgen kepala dan leher dapat menunjukkan ada atau tidak ada gangguan tulang, tau
mungkin penting juga untuk diagnostic di!erensial -batu kelenjar ludah8 kelenjar lim!e yang
mengalami kalsi!ikasi7. 9oto toraks diperlukan untuk menemukan kemungkinan metastasis
hematogen. Dengan ekogra!i atau .T, tetapi lebih baik lagi dengan '*/ dapat diperoleh
gambaran mengenai si!at pembatasan dan hubungan ruang tumornya" ukuran, lokalisasi,
letaknya di dalam atau di luar kelenjar lim!e. 1denoma pleomor! dapat dibedakan dari tumor
kelenjar ludah yang lain dengan '*/. 'etode ini tidak dapat membedakan antara tumor
benigna dan maligna. (emeriksaan dengan rontgen kontras glandula parotidea dan glandula
submandibularis -sialogra!i7 diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut in!lamasi -kronik7 atau
kalsi!ikasi dan dapat mempunyai arti untuk diagnosis di!erensial.
1A
3.A Tumor 5inak &elenjar 3iur
1. (ada 1nak+1nak
Tumor kelenjar jinak yang paling sering pada anak+anak adalah hemangioma kelenjar parotis.
&ulit terletak di baah massa mempunyai perubahan arna kebiru+biruan, dan kemungkinan
terdapat !luktuasi dalam ukuran dari massa bila anak menangis. Tumor ini akan menunjukkan
peningkatan ukuran yang sedikit demi sedikit selama empat sampai enam bulan pertama
kehidupan, tetapi mulai tampak resolusinya pada usia dua tahun. Dang mirip dengan
hemangioma adalah lim!angioma, yang juga timbul pada daerah kelenjar parotis. 1denoma
pleomor!ik merupakan tumor ketiga terbanyak yang ditemui, dan paling sering tumor padat,
ditemukan pada anak+anak. Tumor jinak lain termasuk neuro!ibroma dan lipoma. Tumor
kelenjar liur pada anak+anak paling sering mengenai kelenjar parotis, sedang daerah
submandibula dan kelenjar liur minor jarang terjadi.
1
4. (ada Deasa
4.1 1denoma (leomor!ik
Tumor campur jinak ini menyebabkan =5 % kelenjar parotis, baik jinak maupun ganas pada
deasa. &elainan ini paling sering pada daerah parotis, dimana tampak sebagai pembengkakan
tanpa nyeri yang bertahan untuk aktu lama di daerah depan telinga atau daerah kaudal kelenjar
parotis. Tumor ini tidak menimbulkan rasa nyeri atau kelemahan sara! !asialis. (ada daerah
parotis, meskipun diklasi!ikasikan sebagai tumor jinak, dalam ukurannya tumor dapat
bertambah besar dan menjadi destrukti! setempat. *eseksi bedah total merupakan satu+satunya
terapi. (eraatan sebaiknya dilakukan untuk mencegah cedera pada sara! !asialis dan sara!
dilindungi alaupun jika letaknya sudah berdekatan dengan tumor.
1,13

Tumor dapat berkembang pertama kali pada lobus pro!unda dan meluas ke daerah
retromandibula. (ada keadaan ini sara! !asialis dilindugi secara hati+hati dan di retraksi dengan
lembut sehingga tumor dapat diangkat dari lokasinya yang dalam ke ruang para!aringeal.
&adang+kadang adenoma pleomor!ik lobus pro!unda tampak di dalam mulut. Cal ini dapat kita
sadari dengan adanya de)iasi palatum mole dan arkus tonsilaris ke garis tengah oleh massa
lateral dari daerah tonsil. *eseksi sebaiknya dilakukan melalui leher daripada melalui dalam
mulut. &etika mengangkat tumor parotis, seluruh lobus super!icial, atau bagian kelenjar lateral
dari sara! !asialis, diangkat sekaligus untuk keperluan biopsy, dipotong dengan
mempertahankan sara! !asialis. (emeriksaan patologis dari pemotongan beku tidak dapat
memberikan asal tumor yang sebenarnya dan operasi radikal mungkin dibutuhkan jika hasil
pemotongan permanen sudah diperoleh. E(elepasanF adenoma pleomor!ik pada lobus
super!icial kelenjar parotis tidak dianjurkan karena kemungkinan kekambuhan yang tinggi.
1,13
$ecara histologi, adenoma pleomor!ik berasal dari bagian distal saluran liur, termasuk
saluran intercalated dan asini. .ampuran dari epitel, mioepitel dan bagian stroma diakilkan
dengan namanya" tumor campur jinak. Dari ketiga jenis diatas dapat lebih mendominasi
dibandingkan jenis lain namun ketiga jenis tersebut harus ada untuk mengkon!irmasi
diagnosis.
1,13
(ada saat operasi massa tumor tampak berkapsul, tetapi pemeriksaan patologis
menunjukkan perluasan keluar kapsul. 5ika seluruh tumor dengan massa kelenjar parotis yang
normal mengelilingi tumor direseksi, insidens kekabuhannya kurang dari > persen.
$eadandainya adenoma pleomor!ik kambuh, terdapat kemungkinan cedera yang besar pada
paling sedikit satu dari bagian sara! !asialis ketika tumor direseksi ulang.
1,13
'eskipun tumor ini dianggap jinak, terdapat kasus kekambuhan yang berkali+kali
dengan pertumbuhan yang berlebihan di mana tumor meluas dan mengenai daerah kanalis
eksterna dan dapat meluas ke rongga mulut dan ruang para!aringeal. Tumor yang kambuh dapat
mengalami degenerasi maligna, tetapi insidens ini kurang dari A persen. Terapi iradiasi terhadap
tumor yang kambuh berulang kali dan tidak dapat direseksi diberikan pengobatan paliati!.
1,13
Gambar %.2
1denoma (leomor!ik
1>
Diagnosis banding untuk adenoma pleomor!ik adalah neoplasma maligna" karsinoma
kistik adenoid, adenokarsinoma polimor!ik derajat rendah, neoplasma adne?a dalam, dan
neoplasma mesenkimal. &omplikasi yang jarang dari adenoma pleomor!ik adalah perubahan ke
arah ganas yaitu karsinoma e?+pelomor!ik adenoma -carcinoma ex-pleomorphic adenoma) atau
nama lainnya tumor campur jinak yang bermetastasis -benign metastaing mixed tumors).
1,

(rognosis adenoma pleomor!ik adalah sempurna, dengan angka kesembuhan mencapai
,A %.
1,
4.% 3im!omatosum 1denokistoma (apilar -Tumor Barthin7
Tumor jinak kelenjar liur lain yang relati)e sering. Tumor ini paling sering terjadi pada
pria usia 50+A0 tahun dan ada hubunganya dengan !aktor resiko merokok. Tumor ini juga
merupakan tumor yang paling sering terjadi bilateral. Tumor ini dikenali berdasarkan
histologinya dengan adanya struktur papil yang tersusun dari lapisan ganda sel granular
eusino!il atau onkosit, perubahan kistik, dan in!iltrasi lim!ostik yang matang.
1,
Gambar %.+
Gambaran histopatologi tumor arthin pada kelenjar parotis
%0
Tumor ini berasal dari epitel duktus ektopik. .T+$can dapat menunjukkan suatu massa dengan
batas jelas pada bagian postero+in!erior dari lobus super!icial parotis. 5ika pemeriksaan
radiosialografi dilakukan maka dapat dilihat peningkatan akti)itas yang berhubungan dengan
adanya onkosit dan peningkatan isi dari mitokondrianya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan histology.
1,
Gambar %.,
Tumor Barthin
%1
Terapi terdiri dari reseksi bedah dengan melindungi sara! !asialis. Tumor ini berkapsul
dan tidak mungkin kambuh.
Tumor jinak kelenjar liur lain yaitu"
1,1,
1. 1denoma oksi!il -sel asido!ilik7
%. 1denoma sel serosa
3. 2nkositoma
Terapi serupa pada adenoma pleomor!ik.
*uang para!aringeus merupakan daerah asal primer untuk tumor jinak. (aling sering
adalah tumor kelenjar liur yang timbul dari lobus pro!unda kelenjar parotis dan meluas ke dalam
ruang para!aringeal. Tumor yang berasal neurogenik seperti schanoma mungkin berasal pada
daerah ini dari sara! )agus atau jaras simpatetik ser)ikalis. Tumor ini nampak sebagai massa
lunak yang menekan dinding !aring lateral ke arah medial. Tumor ini sebaiknya dilakukan
pendekatan melalui leher daripada dalam mulut karena adanya pembuluh darah yang besar dan
sara! kranialis yang penting pada ruang ini. Ar)ero#ram pendahuluan tidak hanya
menunjukkan e!ek tumor pada lokasi dari arteri karotis interna tapi juga berguna dalam
mendeteksi tumor kemodektoma atau tumor neurogenik dalam ruangan ini.
1

Tumor yang paling sering pada ruang para!aringeal adalah adenoma pleomor!ik. &edua
yang tersering adalah karsinoma adenokistik maligna. &elompok terbesar dari tumor+tumor lain
adalah yang berasal dari neurogenik, seperti schanoma dan neuroma. 4eberapa tumor dari
ruangan para!aringeal sebaiknya ditangani, melalui pendekatan trans+ser)ikal eksternal.
Tindakan ini akan memberikan control yang lebih baik terhadap pembuluh darah utama pada
daerah ini. 5uga mencegah metastasis tumor, yang dapat terjadi pada pendekatan melalui
transoral. &arena edema pasca operasi yang luas dapat terjadi, sering dibutuhkan trakeostomi.
1

Tabel %.1 (erbedaan 'assa+'assa (ada &elenjar 3iur
1A
5inak &emungkinan &eganasan
'eningkat
Ganas
1.(arotis
%.0sia 'uda
3.Banita
4.9ungsi sara!
!asialis utuh
5.&istik
A.Durasinya lama
-H% tahun7
=.1simptomatik
>.Tidak adenopati
1. $ubmandibula
%. (aresis
3. &eras
4. tumbuh cepat
5. *asa tidak enak
1. &elenjar liur minor
%. 3ebih tua
3. (ria
4. (aralisis
5. &eras seperti batu
A. 2nset cepat
=. 6yeri
>. 1denopati ser)ikal
3.= Tumor Ganas (ada &elenjar 3iur
1. Tumor Ganas &elenjar 3iur pada 1nak
1.1 &arsinoma mukoepidermoid
Tumor ganas parotis pada anak jarang. Tumor paling sering pada anak adalah karsinoma
mukoepidermoid, biasanya derajatnya rendah. Tumor ini merupakan jenis terbanyak dari
keganasan kelenjar liur yang diakibatkan oleh radiasi. /nsidens kejadian paling tinggi didapat
pada usia antara dekade 30+40. Campir =5% pasien mempunyai gejala pembengkakan yang
asimtomatis, 13 % dengan rasa sakit, dan sebagian kecil lainnya dengan paralisis ner)us !asialis.
Tumor ini berasal dari sel epithelial interlobar dan intralobar duktus sali)a. Tumor ini tidak
berkapsul, dan metastasis kelenjar lim!e ditemukan sebanyak 30+40 %. (enentuan derajat
keganasan berdasarkan patologi klinik terdiri atas derajat rendah,menengah, dan tinggi.
1,%%
Tumor derajat rendah menyerupai adenoma pleomor!ik -berbentuk o)al,batas tegas, dan adanya
cairan mukoid7. Tumor derajat menengah dan derajat tinggi ditandai dengan adanya proses
in!iltrati!. (asien+pasien usia muda biasanya berderajat rendah.
%%
(ada keadaan tertentu,bahkan setelah dilakukan reseksi adekuat, jika terdapat bukti
penyakit metastasis, terapi radiasi pasca+operasi disarankan. (erlu dipertimbangkan secara hati+
hati untuk memberikan radiasi pada anak untuk mendapatkan gambaran komplikasi potensial
yang akan datang. (ada keadaan tertentu seperti jika timbul in)asi)e pada sara! atau pembuluh
darah, atau timbulnya penyakit metastasis perlu dilakukan radiasi.
%%

1.% 1denokarsinoma
'erupakan keganasan parotis kedua paling sering pada anak+anak. Tumor ini terdapat pada 4 %
dari seluruh tumor parotis dan %0 % dari tumor sali)a minor. $ebagian besar pasien tanapa
gejala ->0%7, 40 % dari tumor ditemukan ter!iksasi pada jaringan diatas atau dibaahnya, 30 %
pasien berkembang metastasis ke nodus ser)ikal, %0 % menderita paralisis ner)us !asialis, dan
15 % merasa sakit pada ajahnya.
%%,%3,%4
Tumor ini berasal dari tubulus terminal dan intercalated atau strained sel duktus.
5enis jenis yang lain adalah jenis keganasan yang tidak berdi!erensiasi yang secara keseluruhan
mempunyai angka harapan hidup yang buruk. &anker sel asini dan karsinoma adenokistik pada
aalnya hampir mempunyai perjalanan penyakit yang jinak, dengan harapan hidup yang lama,
hanya menunjukkan kekambuhan terakhir pada daerah yang pertama kali timbul atau distal dari
daerah tersebut atau metastasis paru. Terapi tetap reseksi adekuat,total, regional.
%%,%3,%4
4. Tumor Ganas &elenjar 3iur pada Deasa
Dengan bertambahnya usia, kemungkinan baha massa dalam kelenjar liur menjadi ganas
bertambah besar, pada umumnya yang sering terjadi pada orang dengan usia 40 tahun adalah %5
% tumor parotis, 50 % tumor submandibula, dan satu setengah sampai dua pertiga dari seluruh
tumor kelenjar liur minor adalah ganas.
1

4erdasarkan derajat keganasannya, tumor kelenjar liur dapat dibagi menjadi derajat tinggi,
sedang, dan rendah.
1

1. Tumor ganas derajat tinggi
Dang termasuk derajat tinggi yaitu"
1

1. &arsinoma mukoepidermoid
%. &arsinoma sel skuamosa
3. 1denokarsinoma yang tidak berdi!erensiasi
4. &arsinoma adenokistik -silindroma7
&arsinoma adenokistik -silindroma7 merupakan tumor kelenjar liur spesi!ik yang termasuk
tumor dengan potensial ganas derajat tinggi. Tumor ini di dapat pada 3 % dari seluruh tumor
parotis, 15 % tumor submandibular, dan 30 % tumor kelenjar liur minor. $ebagian dari pasien
merasa asimptomatik, alaupun sebagian besar tumor ter!iksasi pada struktur di atas atau di
baahnya. &eterlibatan tulang terdapat pada 1,5 kasus, %5 % terdapat rasa sakit di ajah, %0 %
terdapat keterlibatan ner)us !asialis, dan metastasis lim!atik terjadi sebanyak 15 %. Tumor ini
ditandai dengan penyebaran perineural aal. 1sal tumor ini dipikirkan dari sel mioepitel.
Terdapat 3 pola pertumbuhan yaitu" cribri!orm, solid, dan tubular. Tumor ini berbeda dari
tumor+tumor sebelumnya karena mempunyai perjalanan penyakit yang panjang ditandai oleh
kekambuhan lokal yang sering, dan kekambuhan dapat terjadi setelah 15 tahun. (enderita
dengan karsinoma adenokistik mempunyai angka harapan hidup tinggi hingga lima tahun,
angka harapan hidup yang secara keseluruhan sepuluh tahun ditemukan kurang dari %0
persen.
1,%%
Terapi tumor ganas derajat tinggi meliputi reseksi bedah radikal tumor primer, jika perlu
struktur )ital yang berdekatan seperti mandibula, maksila, dan bahkan tulang temporalis. 1gar
eksisi yang sempurna pada tumor+tumor ganas ini, bagian sara! !asialis yang berdekatan dengan
tumor harus dieksisi. (encangkokan sara! untuk mengembalikan kontinuitas sara! dapat
dipertimbangkan man!aatnya karena dapat mengembalikan !ungsi sara! !asialis tersebut. 5ika
telah menunjukkan paralisis sara! !asialis, maka prognosisnya buruk.
1
Tabel %.2 Tumor+Tumor Ganas &elenjar 3iur (ada 2rang Deasa
1
1. &arsinoma mukoepidermoid
Derajat rendah
Derajat tinggi
%. &arsinoma adenokistik
3. &anker sel asini
4. 1denokarsinoma
'enghasilkan mucus
Tidak berdi!erensiasi
5. &arsinoma yang timbul pada adenoma pleomor!ik
A. &arsinoma sel clear
=. &arsinoma sel skuamosa
%. Tumor ganas derajat sedang dan rendah
Dang termasuk jenis tumor derajat ini adalah karsinoma mukoepidermoid dan karsinoma sel
asini. 5ika tumor+tumor ini terjadi pada daerah kelenjar parotis,dilakukan parotidektomi total
dan sara! !asialis dilindingi jika perlindingan ini tidak membahayakan reseksi total dari
keganasan. /n)asi langsung pada sara! akan menghalangi perlindungan bagian sara! tersebut.
(otongan beku harus dilakukan untuk menyingkirkan adanya in)asi sara!, dan in)asi ini selalu
terjadi pada bagian kranial. 5ika memungkinkan dilakukan cangkok sara! pada aktu reseksi
bedah.
1
(embedahan leher radikal bukan merupakan bagian rutin dari reseksi aal untuk
keganasan parotis tetapi dibutuhkan jika teraba adanya metastasis ser)ikal atau jika terdapat
kekambuhan tumor ganas pada daerah parotis. (embedahan leher radikal digabung dengan
reseksi parotis radikal yang luas. 5ika pada aktu operasi ditemukan baha salah satunya
berhubungan dengan tumor ganas parotis, prosedur yang lebih disukai adalah parotidektomi
total denga pengangkatan sekitarnya, jaringan lunak yang berdekatan. $ara! !asialis dilindungi
jika tidak membahayakan reseksi tumor. .angkok sara! !asialis dilakukan jika mungkin,
khususnya jika jaras sara! harus direseksi. 5ika mungkin, bagian dari mata dilindungi, karena ini
akan menyebabkan sejumlah masalah yang besar pasca+operasi. 6odus digastrikus bagian atas
dan nodus+nodus di daerah kelenjar parotis diangkat pada aktu prosedur operasi aal. 5ika
nodus+nodus ini menunjukkan keganasa, dianjurkan pembedahan leher radikal komplit atau
pengobatan radiasi pasca+operasi.
1
&arsinoma mukoepidermoid derajat tinggi dan karsinoma sel skuamosa merupakan
tumor yang kemungkinan besar dapat menimbulkan metastasis ser)ikal. Terdapat insiden
sebesar 40 % adanya metastasis untuk karsinoma sel skuamosa dan 1A % untuk karsinoma
mukoepidermoid derajat tinggi. &arsinoma adenokistik, adenokarsinoma, dan karsinoma asini
dapat bermetastasis langsung ke leher tetapi kemungkinan besar menyebar oleh karena
perluasan langsung. Tumor ini juga kemungkinan besar menimbulkan metastasis secara
hematogen ke paru+paru. Dilakukan reseksi untuk tumor+tumor parotis ini dan nodus
subdigastrikus. 5ika pada saat itu ditemukan terdapat metastasis, dapat dilakukan pembedahan
leher total.
1

(aralisis sara! !asialis merupakan tanda prognosis buruk, hal ini juga merupakan indikasi
dari kemungkinan terbesar adanya metastasis ser)ikal dan merupakan indikasi untuk dilakukan
pembedahan leher radikal.
1
0ntuk terapi pasca+operasi dianjurkan terapi radiasi untuk kebanyakan tumor parotis
ganas. Terapi radiasi tambahan dapat menurunkan angka kekambuhan total. Terapi radiasi
bukan merupakan terapi pengganti untuk reseksi bedah yang adekuat dan tidak menurunkan
angka kekambuhan jika batas tumor positi!.
1
(rognosis untuk deasa dengan tumor parotis ganas tergantung dari stadium dan ukuran
tumor pada saat ditemukan, ada atau tidaknya paralisis sara! !asialis, dan menunjukkan
metastasis ser)ikal. (atologi spesi!ik dari tumor penting dalam memastikan harapan hidup dan
prosedur operasi yang luas diperlukan. &eluhan aal dari nyeri dalam beberapa penelitian
menunukkan tanda prognosis yang buruk.
1,15,1A,1,
Tabel %.% &lasi!ikasi T6' dari Tumor &elenjar 3iur
1
T
T0 Tidak ada tumor primer
T1 0kuran tumor I % cm, penyebaran ekstra parenkim -+7
T% 0kuran tumor %+4 cm, penyebaran ekstra parenkim -+7
T3 0kuran tumor 4+A cm, atau ada penyebaran ekstra parenkim tanpa adanya keterlibatan 6.@//
T4 a 0kuran tumor J A cm, tanpa perluasan lokal
T4 b 0kuran tumor J A cm, atau ada keterlibatan 6.@// , atau ada in!iltrasi intracranial
6
6? 'etastasis &G4 belum dapat ditentukan
60 'etastasis &G4 -+7
61 'etastasis &G4 K 3 cm, ipsilateral, soliter
6% 'etastasis &G4 3+A cm soliterLmultipel, ipsilateralLkontralateralLbilateral
6% a 'etastasis &G4 3+A cm soliter, ipsilateral
6% b 'etastasis &G4 3+A cm multipel, ipsilateral
6% c 'etastasis &G4 3+A cm multipel, bilateral
63 'etastasis &G4 J A cm
'
'0 'etastasi jauh -+7
'1 'etastasis jauh -M7
%.1 &arsinoma sel asini
Terjadi pada sekitar 3 % dari tumor parotis. Tumor ini menyerang lebih banyak anita
dibanding pria. (uncak insidens antara usia dekade 5 dan A. Terdapat metastasis ke nodus
ser)ikal pada 15% kasus. Tanda patologik khas adalah adanya amiloid. 1sal mula sel ini
dipikirkan dari komponen serosa asinar dan sel duktus intercalated.
%4
%.% &arsinoma sel skuamosa
0mumnya terjadi pada pria usia tua dan ditandai dengan pertumbuhan cepat. /nsiden metastasis
ke nodus lim!atikus sebanyak 4= %. Tumor ini biasanya terdapat pada kelenjar parotis. Tumor
ini dipikirkan berasal dari sel duktus ekskretorius.
%4
%.3 &arsinoma duktus sali)a
Tumor ini jarang, menyerupai kanker duktus mammae. Duktus $tensen lebih sering terkena
dibandingkan dengan duktus Bharton. Tumor ini memiliki kecenderungan untuk terjadi
berulang pada tempat yang sama -35%7 dan dapat berkembang ke metastasis jauh -A%%7,
dengan hanya %3 % pasien yang dapat hidup selama 3 tahun.
%%,%4
%.4 &arsinoma mioepitel
Tumor ini jarang. Tumor ini unik karena terdapat di!erensiasi mioepitel dengan struktur
immunohisto+kimia dan struktur ultra yang unik. Diobati dengan radiasi pasca operasi dan
kemoterapi jika diindikasikan.
%4
%.5 2nkositoma maligna
$erupa dengan )ariasi benigna kecuali ditandai dengan adanya metastasis jauh, metastasis ke
nodus ser)ikal, dan pembuluh darah, sara!, atau in)asi ke lim!atik.
%4
%.A 3esi lim!oepitel maligna
Tumor ini jarang, ditandai dengan adanya area jinak dan ganas pada satu tumor. 4agian maligna
meakili kanker anaplastik yang berasal dari duktal. 'etastasis ke nodus lim!atikus telah
berulang kali ditemukan.
%4
%.= 3im!oma maligna
3im!oma maligna primer dari kelenjar sali)a jarang, pada umumnya di dapat pada lelaki usia
tua. Cal ini juga diamati pada sekitar 5+10% pasien dengan tumor Barthin kelenjar parotis.
Terapi optimal adalah biopsy dengan terapi radiasi pada daerah itu. (rognosis lebih baik untuk
lim!oma kelenjar sali)a daripada lim!oma nodus dengan penampilan histology yang mirip.
%3,%4
%.> 'etastasis ke &elenjar (arotis dari tempat lain
&elenjar parotis dapat menjadi tempat metastasis dari keganasan yang berasal dari kulit, ginjal,
paru, payudara, prostat, dan saluran pencernaan.
%4
3.> &omplikasi sesudah parotidektomi
1. $indroma 9rey
!ustatory sweating saat parotidektomi terdapat pada 50 % pasien. Terjadi re+iner)asi silang
pada system persara!an otonom kelenjar parotis yang terjadi setelah dilakukan parotidektomi.
$ara! parasimpatis, yang dirangsang oleh bau dan rasa dari makanan sekarang menginer)asi
kelenjar keringat dan pembuluh darah melalui asetilkolin, lalu mengakibatkan keringatan dan
kemerahan pada kulit di atas area tersebut.
%%
4. (aralisisL(aresis ner)us !asialis
&ejadian paralisisLparesis ner)us paresis setelah operasi tumor sali)a jinak biasanya kecil
-K5%7.H%%.%4
3., Terapi tambahan
&arena banyaknya sub tipe histology dari keganasan parotis, pernyataan umum yang berkaitan
dengan kegunaan terapi tambahan tidak dapat dibuat. 5ika dapat di bedah, pembedahan adalah
modalitas utama dalam pengobatan untuk sebagian besar tumor ganas kelenjar parotis. /ndikasi
umum untuk terapi radiasi pasca operasi yaitu"
%4
1. Diameter terbesar tumor H 4 cm
%. Tumor derajat tinggi
3. /n)asi tumor ke struktur lokal, lim!atik, sara!, dan pembuluh darah
4. Tumor berada sangat dekat dengan sara!
5. Tumor berasal dari dalam atau luar lobus dalam
A.Tumor muncul kembali setelah dilakukan reseksi ulang
=. 4atas yang positi! dari pemeriksaan akhir patologi
>. &eterlibatan nodus lim!atikus regional
Tidak ada kemoterapi yang telah terbukti e!ekti! sebagai modalitas terapi tunggal. 0ntuk
beberapa sub tipe histology, beberapa ahli menyarankan kombinasi antara kemoterapi dan
radiasi. $aat ini, penggunaan immunoterapi sedang dalam tahap percobaan.
%4
3.10 (rognosis
$esudah terapi adekuat pada tumor benigna terjadi residi! lokal kurang dari 1% kasus. 6amun,
jika tumor benigna tidak diangkat secara luas, sering timbul residi! lokal. Cal ini terutama dapat
terjadi jika hanya dikerjakan enukleasi sederhana. (ada operasi ulang terdapat kemungkinan
yang lebih besar kerusakan sara! penting seperti ner)us !asialis dan dalam beberapa kasus
residi! demikian adalah maligna.
1A,1,,%%,%3,%4
(rognosis pada tumor maligna sangat tergantung pada histology, perluasan lokal dan besarnya
tumor dan jumlah metastasis kelenjar leher. 5ika sebelum penanganan tumor maligna telah ada
kehilangan !ungsi sara!, maka prognosisnya lebih buruk. &etahanan hidup 5 tahun kira+kira 5%,
namun hal ini masih tetap tergantung kepada histologinya.
1A,%4
BAB I-
KESI&PULAN
&elenjar parotis adalah kelenjar liur yang berpasangan, berjumlah %. &elenjar parotis
merupakan kelenjar liur yang terbesar. Tumor pada kelenjar liur relati! jarang terjadi,
persentasenya kurang dari 3% dari seluruh keganasan pada kepala dan leher. &eganasan pada
tumor kelenajar liur berkaitan dengan paparan radiasi, !aktor genetik, dan karsinoma pada dada.
$ebagian besar tumor pada kelenjar liur terjadi pada kelenjar parotis, dimana =5% + >5% dari
seluruh tumor berasal dari parotis dan >0% dari tumor ini adalah adenoma pleomorphic jinak
-benign pleomorphic adenomas).
Tumor kelenjar liur baik itu jinak atau ganas akan muncul sebagai suatu massa
berbentuk soliter, berkembang diantara sel+sel pada kelenjar yang terkena. (ertumbuhan yang
cepat dari massa dan rasa sakit pada lesi itu berkaitan dengan perubahan ke arah keganasan,
tetapi bukan sebagai alat diagnostik. &eterlibatan sara! !asialis -6.@//7 umumnya sebagai
indikator dari keganasan,alaupun gejala ini hanya nampak pada 3% dari seluruh tumor parotis
dan prognosisnya buruk.
Tumor parotis dapat dibagi menjadi % yaitu jinak dan ganas. Tumor kelenjar jinak yang
paling sering pada anak+anak adalah hemangioma kelenjar parotis. (ada deasa tumor jinak
nya adalah adenoma (leomor!ik dan 3im!omatosum 1denokistoma (apilar -Tumor Barthin7.
Tumor jinak kelenjar liur lain yaitu 1denoma oksi!il -sel asido!ilik7, 1denoma sel serosa, dan
2nkositoma.
Tumor Ganas (ada &elenjar 3iur dapat terjadi pada anak dan deasa. Tumor ganas
kelenjar liur paling sering pada anak adalah karsinoma mukoepidermoid, biasanya derajatnya
rendah. (ada deasa dapat berupa &arsinoma mukoepidermoid,&arsinoma sel skuamosa,
1denokarsinoma yang tidak berdi!erensiasi, &arsinoma adenokistik -silindroma7.
0ntuk terapi dilakukan reseksi tergantung dari stadiumnya. Terapi tambahan berupa
radiasi pasca operasi atau kemoterapi dapat diberikan dengan mempertimbangkan resiko+resiko
yang harus dihadapi nantinya. 0ntuk prognosis sesudah terapi adekuat pada tumor benigna
terjadi residi! lokal kurang dari 1% kasus. 6amun, jika tumor benigna tidak diangkat secara
luas, sering timbul residi! lokal.
TU&OR PAROTIS


(embimbing "
dr.(anusunan $ihombing, $p.4
disusun oleh "
Bella 1yu (ratiy -0=310%,%7
Theresia 3estari &abakoran -113104=4.(7
9aldhi #ko (rasetya -0A3100A07
&#(16/T#*116 &3/6/& $#6/2*
06/@#*$/T1$ '131C1D1T/
416D1* 31'(06G
%014
&1T1 (#6G16T1*
(uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Dang 'aha #sa karena atas rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas re!erat &epaniteraan &linik $enior $'9 4edah tentang Tumor
(arotis. Terima kasih kepada dr.(anusunan $ihombing, $p.4 selaku pembimbing yang telah membimbing
kami.
&ami menyadari baha terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan tugas re!erat Tumor (arotis
ini. 2leh karena itu kritik dan saran yang membangun serta memberikan dampak positi! sangat penulis
harapkan.
(enulis
D19T1* (0$T1&1
http"LL.aboutcancer.comLsali)aryNanatomyNnett.gi!.1ccesed 'ay 14 , %011
http"LL.aboutcancer.comLparotidNanatomyNcummings%.jpg. 1ccesed 'ay 14 , %011
http"LL.aboutcancer,comLparotidNanatomyN050,.gi!.1ccsed 'ay 14,%011
http"LLilmubedah.in!oLkanker+kelenjar+liur+pengobatan+%0110%03.html. 1ccesed 'ay 14 , %011
http"LLkoasku.blogspot.comL%00>L1%Lre!erat+tht+tumor+parotis.html . 1ccesed 'ay 14,%011

Anda mungkin juga menyukai