Anda di halaman 1dari 4

METODE PEMERIKSAAN TES GARPU TALA

1. Tujuan instruksional khusus


a. Melakukan pemeriksaan fungsi pendengaran menurut cara :
a) Rinne
b) Weber
c) Schwabah
b. Menerangkan tujuan pemeriksaan pendengaran cara rinne, webber dan
scwabbahserta menyimpulkan hasil pemeriksaan tersebut
2. Alat dan bahan
a. Ruang sunyi (tingkat kebisingan 30 dB)
b. Penala berfrekuensi 512Hz
3. Cara Kerja
a. Rinne
1) Penala digetarkan pada punggung tangan atau siku, dengan
tujuan supaya tidak terlalu keras (meja, besi)
Frekuensi yang dipakai biasanya 512, 1024 dan 2048 Hz.
2) Tekankan ujung tangkai penala pada prosesus mastoideum salah
satu telinga OP tangan pemeriksa tidak boleh menyentuh jari
jari penala
3) Tanyakan kepada OP apakah ia mndengar bunyi penala
mendengung di telinga yang diperiksa. Bila mendengar, OP
disuruh mengacungkan jari telunjuk. Begitu tidak mendengar
lagi, jari telunjuk diturunkan.
4) Apakah saat itu pemeriksa mengangkat penala dari prosesus
mastoideus Op dan kemudian ujung jari penala ditempatkan
sedekat-dekatnya ke depan liang telinga OP. Tanyakan apakah
OP mendengar dengungan itu.
b. Schwabbah
1) Getarkan penala berfrekuensi 512 seperti cara diatas
2) Tekankan ujung tungkai pada prosessus mastoideus salah satu
telinga OP
3) Suruh OP mengacungkan jarinya pada saat dengungan bunyi
menghilang
4) Pada saat itu dengan segera pemeriksa memindahkan penala dari
prosessus mastoideus OP ke prosessus mastoideus sendiri. Bila
dengungan penala masihh dapat didengar oleh pemeriksa maka
hasil pemeriksaan ialah Scwabbah memendek (BC penderita
kecil/pendek BC pemeriksaSNHL
5) Apabila dengungan penala yang ditanyakan berhenti oleh OP,
juga tidak terdengar oleh pemeriksa, maka hasil pemeriksaan
mungkin Scwabbah normal atau Scwabbah memanjang. Untuk
memastikan dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
a) Penala digetarkan, ujung tungkai penala mula-mula
ditekankan ke prosesus mastoideus pemeriksa sampai
tidak terdengar lagi dengungan
b) Kemudian, ujung tangkai penala segera ditekankan ke
prosesus mastoideus OP
c) Bila dengungan masih dapat didengar oleh OP maka hasil
pemeriksaan ialah Scwabbah memanjang
d) Bila dengungan setelah dinyatakan berhenti oleh
pemeriksa, juga tidak dapat didengar oleh OP maka hasil
pemeriksaan ialah Scwabbah Normal.
c. Weber
1) Getarkan penala yang berfrekuensi 512 seperti pada butir
sebelumnya
2) Tekanlah ujung penala pada dahi OP, apakah ia mendengar
dengungan buyi penala sama kuat di kedua telinganya atau
terjadi lateralisasi

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Identitas probandus
Nama : Tri Ujiana Sejati
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pada pemeriksaan tes webber, tes rinne, tes scwabbah didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Rinne
Pada pemeriksaan rinne ini dilakukan tujuannya adalah untuk
mengetahui hantaran tulang, dan hantaran udara pada probandus. Hasil
pada pemeriksaan ini adalah OP masih mendengar dengungan melalui
hantaran udara, maka hasilnya adalah normal.
2. Schwabbah
Pada pemeriksaan schwabbah yang dilakukan didapatkan hasil
dengungan penala yang berhenti oleh OP juga tidak didengar oleh
pemeriksa, maka hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan schwabbah
normal.
3. Weber
Pada pemeriksaan webber ini hasil yang didapatkan adalah probandus
mendengar dengungan aural dextra/telinga kanan sama dengan aural
sinistra/ telinga kiri sehingga menunjukan bahwa tes webber normal.

B. PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan tes webber, tes rinne, tes scwabbah pada praktikum kai ini
didapatkan hasil yang normal. namun hasil tersebut tidak cukup valid
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:
1. Faktor pasien
a. Pasien menderita kelainan telinga
b. Pasien masih belum mengerti atau belum paham dengan perintah
pemeriksa pada saat dilakukan pemeriksaan tersebut diatas.
2. Faktor alat pemeriksaan
a. Tidak ada skala pengukuran, sehingga perhitungan dengan manual
b. Alat pemeriksaan sederhana, sehingga membutuhkan operator
manusia yang kemampuan yang baik.
Namun pada pemeriksaan tes garpu tala ini juga bisa menunjukan
abnormalitas pasien jika didapatkan sebagai berikut :
1. Rinne
a. AC (air conduction) lebih lama atau sama dengan BC (bone
conduction)
Artinya: Rinne=+ : bila OP masih mendengar dengungan melalui
udara) normal atau sensorineural hearing loss/SNHL).
b. BC (bone conduction) lebih kecil dari pada AC (air conduction)
Artinya: Rinne=- : bila OP tidak lagi mendengar dengungan
melalui udara) conductive hearing loss/CHL).
2. Schwabbah
a. Memendek
Bila dengungan masih dapat didengar oleh pemeriksa (BC
penderita kecil/pendek BC pemeriksaSNHL
b. Memanjang
Bila dengungan penala yang telah dinyatakan berhenti OP, juga
tidak terdengar oleh pemeriksa, maka hasil bisa menunjukkan
normal atau CHL.
3. Webber
Terjadi lateralisasi atau bisa disebut dengan peristiwa terdengarnya
dengungan penala luar pada salah satu telinga. Bila dengungan lebih
kuat terdengar di telinga kiri, disebut lateralisasi kekiri.
a. AD lebih keras dari AS
Lateralisasi kanan-CHL AD/SNHL AS
b. AD lebih kecil dari AS
Lateralisasi kiri-CHL AS/SNHL AD

Anda mungkin juga menyukai