Anda di halaman 1dari 2

Susunan neuromuskular terdiri dari upper motor neuron (UMN ) dan Lower Motor Neuron

(LMN). Berdasarkan perbedaan anatomik dan fisiologi kelompok UMN dibagi menjadi jaras
piramidal dan ekstrapiramidal. Jaras piramidal terdiri dari traktus kortiko spinal dan traktus
kortiko bulbar.
1. Traktus kortiko spinal yaitu traktus yang berjalan melalui koters serebri precentralis,
korona radiata, kapsula interna, pedunkulus serebri, pons dan basal medula kemudian
menyilang di daerah dekusasio piramidalis menjadi traktus kortiko spinal lateral.
Sedang traktus kortiko spinal yang tidak menyilang menjadi traktus kortiko spinal
anterior, serabut ini menyilang lebih bawah melalui komisura anterior medula
spinalis. Kedua jenis traktus kortiko spinal menuju cornu anterior medula spinalis.
Traktus kotiko spinal memiliki fungsi untuk gerakan-gerakan otot tubuh dan anggota
gerak.
2. Traktus kortiko nuklear yaitu impuls yang disalurkan dari dari area motorik di korteks
precentralis, menuju sustansia alba serebri, krus posterior kapsula interna, bagian
sental pedenkuus serebri, menuju nukleus kranial batang otak. Traktus kortiko bulbar
memiliki fungsi untuk gerakan otot kepala dan leher (Mardjono, 2010).
Jaras ekstrapiramidal, yaitu terdiri atas kompenen-kompenen, yakni: corpus striatum,
globus palidus, inti-inti talamik, nukleus subtalamik, substansia nigra, formatio retikularis
batang otak, serebelum berikut dengan korteks motorik tambahan. Jaras ektrapiramidal
mebentuk sebuah sirkuit striatal bersama-sama dengan komponennya. Jaras
ektrapiramidal menerima masukan sensorik (input) melalui impuls ascenden non spesifik
( sistem retikulo sistem) dan menyalurkan impuls motorik hasil pengolahan sirkuit striatal
ke motor neuron (Mardjono, 2010).
Lower motor neuron merupakan saraf-saraf yang menyalurkan impuls dari cornu anterior
medula spinalis , radik anterior, nervus spinal, neuro muskular junction, hingga otot skelet
(Mardjono, 2010).
Sindorm paresis spastik sentral, yaitu kumpulan gejala yang timbul akibat adanya lesi di
salah satu bagian dari Uper Motor Neuron, sindrom tersebut antara lain.
1. Penurunan kekuatan otot dan gangguan kontrol motorik halus.
2. Peningkatan tonus spastik
3. Reflek regang yang berlebihan/ hiperreflek.
4. Klonus
5. Hilangnya reflek ekteroseptif (reflek abdominal, reflek plantar, dan reflek kremaster)
6. Reflek patologis
7. Masa otot tetap baik (Mardjono, 2010).
Sindrom paralisis flasid yaitu kumpulan gejala yang timbul akibat adanya lesi di salah
satu bagian dari Lower Motor Neuron, sindrom tersebut antara lain:
1. Penurunan kekuatan kasar
2. Hipotonia/ atonia otot
3. Hiporefleksia/ arefleksia
4. Atrofi otot (Mardjono, 2010).

Mardjono M, Sidharta P. 2010. Neurologi Klinis Dasar, ed 5. Jakarta: Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai