Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan di anugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, agar manusia
dapat memanfaatkanya dengan baik untuk kehidupannya, dengan ilmu pengetahuan
tersebut manusia dapat mengetahui manfaat serta mudharat dari setiap benda yang ada
di sekitar kita.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia pun
dapat mengetahui hal-hal yang kecil yang kasat oleh mata. Bahkan hal-hal yang berada
di luar bumi, akan tetapi kebanyakan manusia telah terpaut dengan apa yang telah
mereka ketahui dan melupakan Tuhan yang telah memberi mereka pengetahuan.
Tetapi tidak banyak orang yang mengerti bahwa dalam Al-Quran juga terdapat
ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keilmuan modern seperti biologi, fisika, dan kimia.
Maka dari itulah makalah ini disusun, guna menyajikan tentang ilmu biologi, fisika, dan
kimia serta perkembangannya ditinjau dari ilmu Al-Quran.
B. Rumusan Masalah
Kami sebagai penyusun, merumuskan masalah yang akan kami presentasikan
dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian ilmu Biologi dan bagaimana perkembangannya menurut Al-Quran?
2. Apa pengertian ilmu Fisika dan bagaimana perkembangannya menurut Al Quran?
3. Apa pengertian ilmu Kimia dan bagaimana perkembangannya menurut Al Quran?
C. Tujuan
- Agar dapat mengetahui tentang relasi antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu
Al-Quran.
- Agar memahami tentang mukjizat Al-Quran dan pengetahuan yang ada di
dalamnya.






2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Biologi
a. Pengertian Biologi
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda
"biologie", yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bio(hidup) dan
logos ("lambang", "ilmu"). Akan tetapi ada juga yang menggunakan istilah ilmu hayat
(diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
b. Perkembangan Ilmu Biologi Menurut Al-Quran
Selama berabad-abad manusia mencari jawaban tentang asal usulnya, dengan
berbagai fosil dan artefak yang telah di temukan, mereka menerka-nerka awal
kehidupan, tapi mereka hanya mendapatkan sebuah anggapan yang tak tentu
kebenarannya.[1]Al Quran memberi jawabannya dengan jelas dari pertanyaan di atas,
yaitu Q.S. 21 : 30 ;
Artinya:
Dan Kami menjadikan setiap yang hidup dari air
Q.S. 24 : 45 ;
Artinya:
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air
Kemudian makhluk-makhluk berkembang biak dan proses kejadian makhluk pun
berubah menjadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Hal ini sesuai dengan teori
omne vivum ex ovo dan omne ovum ex vivo.
Sebenarnya ayat-ayat Al Quran telah menerangkan kepada kita tentang awal
terjadinya kehidupan dibumi, serta proses-proses alam lainnya, misalnya;
Artinya:
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan,
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih
berpaling? (Q.S Al-Anam [6]: 95)
Contoh bukti hubungan Al-Quran dan Biologi

[1] Maurice B.1999,Asal-Usul Manusia,Surabaya:Mizan

3

"Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Al Qur'an,
96:15-16)
Ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" dalam ayat di atas
sungguh menarik. Penelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan
mengungkapkan bahwa bagian prefrontal, yang bertugas mengatur fungsi-fungsi khusus
otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. Para ilmuwan hanya mampu
menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan Al
Qur'an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu. Jika kita lihat bagian dalam tulang
tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah frontal cerebrum (otak
besar). Buku berjudul Essentials of Anatomy and Physiology, yang berisi temuan-
temuan terakhir hasil penelitian tentang fungsi bagian ini, menyatakan:
Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di
bagian depan lobi frontal, dan bagian prefrontal. Ini adalah daerah korteks
asosiasi(Seeley, Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of
Anatomy & Physiology, 2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211; Noback,
Charles R.; N. L. Strominger; and R. J. Demarest, 1991, The Human Nervous System,
Introduction and Review, 4. edition, Philadelphia, Lea & Febiger , s. 410-411)[2].
Buku tersebut juga mengatakan:
Berkaitan dengan keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah
prefrontal juga diyakini sebagai pusat fungsional bagi perilaku menyerang(Seeley,
Rod R.; Trent D. Stephens; and Philip Tate, 1996, Essentials of Anatomy & Physiology,
2. edition, St. Louis, Mosby-Year Book Inc., s. 211)
Jadi, daerah cerebrum ini juga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan
memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung jawab atas perkataan benar dan
dusta.
Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar
merujuk pada penjelasan di atas. Fakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan
selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al Qur'an sejak dulu.
A. Ilmu Fisika

[2] http://www.keajaibanalquran.com

4

a. Pengertian
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup dari
aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara. [3].
b. Perkembangan Ilmu Fisika Menurut Al Quran.
Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan ilmu fisika :
Gejala Fisis
Artinya:
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Al Imran :190)
Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna
antara lain adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan
banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
Artinya:
" Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik
atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-
bayangnya diwaktu pagi dan petang" (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk
gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang
telah ditetapkan-Nya.
Artinya:
" Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan
dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama,
sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat". (Al Insyiqaaq 16-19)
Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan
antara lain behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya
ketidaktahuan kita seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-
raguan kita seperti halnya kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan
ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta penjelasan secara nyata dan membawa isyarat
keindahan dan keagungan-Nya.
Model dan Perumusan Fisika

[3] http;//budakfisika.blogspot.com/2008/09

5

Artinya:
" Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam
perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran " (az Zumar :27)
Artinya:
"Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah,
Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. "(Luqman :26)
Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-
penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang
sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk
perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.
Besaran Fisis
Artinya:
" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran". (Al Qamar: 49)
Artinya:
" Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya." (Al Furqan :2)
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata " Ukuran" adalah apa yang ada di
alam ini dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan
dengan sifat dan ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai
hukum atau aturan.
Dimensi dan Ruang
Artinya:
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap
ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup ( bagi kamu) bahwa sesungguhnya
Dia menyaksikan segala sesuatu ?"
(Al Fushshilat :53).
Dalam kata kata "tanda-tanda (kekuasaan) Allah" tersirat sifat dan perilaku
seluruh ciptaan Nya dengan berbagai proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung
dalam pengertian "ufuk", selain yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk
dalam makna dimensi-dimensi.
Dinamika

6

Artinya:
"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar Rahman: 60)
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari
interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa
potensiyang dimiliki suatu benda.
Usaha dan Energi
Artinya:
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan
(ar Rad : 4).
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi
daerah, wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan..
Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif
maupun kompetitif.
Impuls dan momentum
Artinya:
" Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi
tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan." (Al
Jaatsiyah :22)
Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas
lagi. Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling
menerima antar manusia, mahluk atau benda.
Getaran
Artinya:
" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur'an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak
membantah." (Al Kahfi :54)

Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang
mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita
perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan

7

alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang.
Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.
Gelombang
Artinya:
" Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin
sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari
rahmatNya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu
dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur." (Ar Ruum : 46)
Secara umum "angin" disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk
menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan.
Kita merasakan kedekatan makna "angin" dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja
gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang
elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad
raya ini.
Elastisitas
Artinya:
" Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca." (ar Rahman: 7)
Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui
manusia dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan
pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa
pemuaiannya atau keseimbangannya , namun ada suatu sifat yang menertai dalam
peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.
Fluida bergerak atau mengalir
Artinya:
" Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum
yang berakal. (Al Jaatsiyah : 5)
Artinya:
" Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir." (Al
Jaatsiyah : 13)

8

Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali
dengan ayat 5, dengan terjemahan "tshriifirriyaahi" sebagai perkisaran angin kita
dituntun untuk mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh
ayat 13, menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.
Suhu dan Kalor
Artinya:
"Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan
berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)
Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis
benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan
berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia.
Energi itu termasuk suhu dan kalor.
B. Ilmu Kimia
a. Pengertian
Ilmu kimia adalah salah satu cabang dari IPA yang mempelajari tentang materi,
komposisi materi, sifat materi, dan perubahan materi serta energi yang menyertai
perubahan tersebut.
Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa, misalnya
batu, kayu, udara, dan lain-lain.
Komposisi materi adalah unsur-unsur yang menyusun suatu materi berdasarkan proporsi
tertentu, misalnya air(H2O), maksudnya unsur-unsur air terdiri dari 2 atom hidrogen
dan 1 atom oksigen.
Sifat materi adalah ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan suatu
materi dengan materi yang lainnya, misalnya air bersifat cair berbeda dengan batu yang
bersifat keras[4].
Perubahan materi adalah proses berubahnya suatu materi menjadi materi yang
baru, misalnya kayu berubah menjadi arang atau abu setelah mengalami proses
pembakaran.

[4] Sumbawa P. Rano,1987,Ilmu Alamiah Dasar,Surabaya;Usaha Nasional

9

b. Perkembangan Ilmu Kimia Menurut Al Quran
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS:3:190) Sebagaimana
telah dikemukan pada urain sebelumnya, Al-Quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan
atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Quran adalah kitab
petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Quran memberikan petunjuk
mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang
ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang
berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-Quran di sana-sini
kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia.
Untuk itu, tidak mengherankan jika para ilmuwan Muslim memperoleh inspirasi
yang amat besar dari Al-Quran untuk mengembangkan ilmu ini. Misalnya, dengan
berbagai konteks yang berbeda kita temukan dalam Al-Quran tentang emas dan perak
sebagai logam mulia (Q.S Ali Imran [3]: 14 dan Al-Taubah [9]: 34), sebagai barang
perhiasan yang mewah (Q.S Al-Zukhruf [43]: 33-53), dan sebagai tanda karunia Allah
yang akan diberikan kepada para penghuni surga (Q.S Al-Hajj [22]: 23 dan Al-Kahfi
[18]: 31).
Besi disebut-sebut sebagai logam yang mengandung banyak manfaat (Q.S Al-
Hadid [57]: 25), sebagai contoh benda yang paling keras (Q.S Al-Isra [17]: 51),
sebagai zat yang berwarna merah jika dipanaskan sehingga dapat digunakan sebagai
bahan konstruksi bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96), menjadi bahan pokok untuk
membuat barang-barang lainnya seperti baju besi (baju perang, Q.S Saba [34]: 10-11),
dan menjadi alat penyiksaan di neraka (Q.S Al-Hajj [22]: 21).
Demikian pula dengan timah dan tembaga yang disebut Al-Quran sebagai
bahan pelengkap konstruksi sebuah bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96) serta ter yang
dalam Surah Ibrahim [14]: 50) disebutkan sebagai pakaian penghuni neraka.
Al-Quran juga menyebutkan adanya sebuah benda yang mungkin bisa disebut
sebagai atom dan benda lain yang lebih kecil dari atom (Q.S Al-Zalzalah [99]: 7-8)
dalam kaitannya dengan nilai perbuatan manusia. Tidak ada satupun yang tersembunyi
dari Tuhan, apakah itu lebih besar atau lebih kecil daripada atom (Q.S Saba[34]:22).
Dalam Al-Quran, ditemukan pula keterangan tentang reaksi-reaksi exothermal dan

10

endothermal dalam hubungannya dengan pemanasan benda tertentu yang dikemukakan
dalam konteks hukum neraka (Q.S Al-Kahfi [18]: 29; Al-Hajj [22]: 21 dan Ibrahim
[14]: 50; dalam hubungannya dengan konstruksi bangunan (Q.S Al-Kahfi [18]: 96;























11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk menutup uraian diatas penulis perlu mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Ajaran Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Alquran banyak sekali
memberi motivasi untuk intzhar/ meneliti, baik secara tersurat atau tersirat.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan ilmu alam secara khusus, sejalan
dengan ajaran Islam yang meiginginkan kemudahan dan kesejahteraan bagi umat
manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang bertujuan untuk kepentingan
pribadi atau kelompok, tanpa menghiraukan kepentingan orang lain, bertentangan
dengan tujuan ajaran Islam.
B. Saran
Jika orang non-muslim saja dapat menemukan kebenaran ilmiah tentang Islam
melalui pengamatannya, maka orang Islam yang mendalami sains seharusnya dapat
menghantarkan mereka ketingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi, insya Allah.
Oleh karena itu bagi pembaca, marilah kita bersama-sama mempelajari dengan
sungguh-sungguh tentang hal di atas agar kita menjadi manusia yang hebat, apalagi kita
semua sudah memiliki pondasi iman yang kuat maka jika kita mendalami tentang ilmu
biologi, fisika dan kimia maka kita dapat mempertemukan ayat-ayat Allah dalam Al-
Quran yang berhubungan dengan biologi, fisika dan kimia (ayat-ayat Qauliyah) dengan
ayat -ayat Allah berupa ayat-ayat Qauniahnya (Bentangan Alam semesta) Allah Swt.





12

DAFTAR PUSTAKA
.
Baiquni, A. 1983. Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, Jakarta : Pustaka.
Bucauille, Maurice. 1999. Asal Usul Manusia, Surabaya : Mizan.
http://budakfisika.blogspot.com
http://www.keajaibanalquran.com
Rano, Sumbawa P. 1978. Ilmu Alamiah Dasar, Surabaya : Usaha Nasional

Anda mungkin juga menyukai