Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO 1

No. ID dan Nama Peserta : Andika


No. ID dan Nama Wahana : RSUD Leuwiliang
Topik : Apendisitis Akut
Tanggal (kasus) : 20 Juni 2013
Nama Pasien : Tn. A No. RM : 008528
Tanggal Presentasi : - No. dan Nama Pendamping :
dr. Suci Syamsiah
dr. Andrian Wulur
Tempat Presentasi : -
Objektif Presentasi :



Deskripsi : Lima belas jam SMRS pasien mengeluh nyeri perut di bawah pusat. Setelah
sekitar 4 jam, nyeri perut berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Nyeri terasa terus
menerus. Pasien juga mengeluh mual (+), muntah > 3x, demam (+), nafsu makan berkurang.
BAB dan BAB normal.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat mengalami sakit yang sama sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat sakit yang sama disangkal

Tujuan :
1. Mengetahui prinsip tatalaksana salah satu kasus gawat darurat bidang bedah.
2. Mengetahui manajemen salah satu kasus akut abdomen khususnya apendisitis akut.
Bahan bahasan :





Data pasien : Nama : Tn. A No. register : 008528
Nama RS : RSUD Leuwiliang Telp : - Terdaftar sejak : -

Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/ gambaran klinis :
Lima belas jam SMRS pasien mengeluh nyeri perut di bawah pusat. Setelah sekitar 4
jam, nyeri perut berpindah dan menetap di perut kanan bawah. Nyeri terasa terus menerus.
Pasien juga mengeluh mual (+), muntah > 3x, demam (+), nafsu makan berkurang. BAB dan
BAB normal.
2. Riwayat pengobatan :
Untuk keluhan saat ini pasien belum berobat kemanapun selain di RSUD leuwiliang
3. Riwayat penyakit sekarang :
Saat ini keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri perut kanan bawah yang menetap,
disertai demam tinggi dan mual.
4. Riwayat penyakit terdahulu :
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat kencing batu/pasir, atau infeksi saluran kemih
5. Riwayat pekerjaan :
Pasien adalah seorang pelajar
6. Riwayat Keluarga :
Tidak ada riwayat keluarga terkait penyakit saat ini yang diderita pasien
Tanggal 20/6/2013
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: kompos mentis
Tanda vital:
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 112 kali/menit, reguler, isi cukup
Napas : 20 kali/menit
Suhu : 38.5 C

Status generalis
Kepala
Mata : CA (-), sklera tidak ikterik, bleeding -/-
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP normal
Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I-II normal, regular, tidak terdapat murmur maupun gallop
Abdomen : datar lembut, BU (+) Normal, Nyeri tekan titikMc Burney (+),
Nyeri lepas (+), Rovsing Sign (+)
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-, tidak terdapat sianosis, CRT<2

Lab
Hb : 15,1 gr/dl
Leukosit : 17.500/mm3
Trombosit : 233.000/mm3
Ht : 45
LED : 52 mm/jam
Hitung Jenis : Basofil 0%, Eosinofil 0%, Batang 1%, Segmen 90%, Limfosit 5%,
Monosit 4%

Tatalaksana
- Urinalisa
- Pemeriksaan laboratorium dan rontgen pre-op
- Konsul dr. Sp. B :
IVFD RL 20gtt/m
Ceftriaxone 2x1 gr IV, skin test
Metronidazole 3x500 mg IV
Pro Appendektomi CITO

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad malam



Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui prinsip tatalaksana salah satu kasus gawat darurat bidang bedah.
2. Mengetahui manajemen salah satu kasus akut abdomen khususnya apendisitis akut.

TINJAUAN PUSTAKA

INSIDENSI
Terdapat sekitar 250.000 kasus appendicitis yang terjadi setiap tahunnya dan terutama terjadi
pada anak usia 6-10 tahun. Appendicitis lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan
dengan perbandingan 3:2
ETIOLOGI
Penyebab dari obstruksi appendiks meliputi:
1. Hiperplasia folikel lymphoid
2. Carcinoid atau tumor lainnya
3. Benda asing (pin, biji-bijian)
4. Infeksi bakteri atau terkadang parasit
GEJALA KLINIS
Gejala Appendicitis Akut
Frekuensi
(%)
Nyeri perut 100
Anorexia 100
Mual 90
Muntah 75
Nyeri berpindah 50
Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian anorexia/mual/muntah kemudian nyeri
berpindah ke RLQ kemudian demam yang tidak terlalu tinggi)
50
*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam


TATALAKSANA
Untuk pasien yang dicurigai Appendicitis :
- Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan untuk mengurangi gejala
- Penelitian menunjukkan bahwa pemberian analgetik tidak akan menyamarkan gejala
saat pemeriksaan fisik.
- Pertimbangkan KET pada wanita usia reproduksi.
- Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala sepsis dan yang membutuhkan
Laparotomy

Anda mungkin juga menyukai