TENTANG RETRIBUSI PRAKTEK FARMASIS / APOTEKER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH Menimbang Mengingat : : a. bahwa dalam rangka meningkatkan PAD dan dalam upaya menunjang pelayanan dan pembangunan kesehatan masyarakat maka terhadap Farmasis/Apoteker yang akan praktek perlu dikenakan retribusi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang etribusi Praktek Farmasis / Apoteker; !. "ndang#"ndang $omor %& 'ahun !((% tentang )esehatan *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun !((% $omor !--, 'ambahan +embaran $egara $omor &.(/0; %. "ndang#"ndang $omor !1 'ahun !((2 tentang Pajak Daerah dan etribusi Daerah *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun !((2 $omor .!, 'ambahan +embaran $egara $omor &31/0 sebagaimana telah dirubah dengan "ndang#"ndang $omor &. 'ahun %--- *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--- $omor %.3, 'ambahan +embaran $egara $omor .-.10; &. "ndang#"ndang $omor 1 'ahun !((( tentang Perlindungan )onsumen *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun !((( $omor .%, 'ambahan +embaran $egara $omor &1%!0; .. "ndang#"ndang $omor 3 'ahun %--! tentang Pembentukan )ota Prabumulih *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--! $omor 13, 'ambahan +embaran $egara $omor .!!&0; /. "ndang#"ndang $omor !- 'ahun %--. tentang Pembentukkan Peraturan Perundang#undangan *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--. $omor /&, 'ambahan +embaran $egara $omor .&1(0; 3. "ndang#"ndang $omor &% 'ahun %--. tentang Pemerintahan Daerah *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--. $omor !%/, 'ambahan +embaran $egara $omor ..&20; 2. "ndang#"ndang $omor && 'ahun %--. tentang Perimbangan )euangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--. $omor !%3, 'ambahan +embaran $egara $omor ..&10; 1. Peraturan Pemerintah $omor &% 'ahun !((3, tentang 'enaga )esehatan *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun !((3 $omor .(, 'ambahan +embaran $egara $omor &3&20; (. Peraturan Pemerintah $omor %/ 'ahun %--- tentang )ewenangan Pemerintah dan )ewenangan Propinsi sebagai Daerah 4tonom *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--- $omor /., 'ambahan +embaran $egara $omor &(/%0; !-. Peraturan Pemerintah $omor 33 'ahun %--! tentang etribusi Daerah *+embaran $egara epublik ,ndonesia 'ahun %--! $omor !!(, 'ambahan +embaran $egara $omor .!&(0. !!. Peraturan Daerah )ota Prabumulih $omor &- 'ahun %--& tentang Pembentukan 4rganisasi Dan 'ata )erja Dinas Daerah )ota Prabumulih * +embaran Daerah )ota Prabumulih 'ahun %--& $omor .%0; Menetapkan : Dengan Persetujuan 5ersama D67A$ P67A),+A$ A)8A' DA6A9 )4'A PA5"M"+,9 dan 7A+,)4'A PA5"M"+,9 M6M"'":)A$ : P6A'"A$ DA6A9 '6$'A$; 6',5":, PA)'6) FAMA:,: / AP4'6)6 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : !. Daerah adalah Daerah )ota Prabumulih. %. Pemerintah )ota adalah Pemerintah )ota Prabumulih. &. 7alikota adalah 7alikota Prabumulih. .. 7akil 7alikota adalah 7akil 7alikota Prabumulih /. Dewan Perwakilan akyat Daerah yang selanjutnya disebut DPD adalah Dewan Perwakilan akyat Daerah )ota Prabumulih. 3. Dinas )esehatan adalah Dinas )esehatan )ota Prabumulih. 2. )epala Dinas adalah )epala Dinas )esehatan )ota Prabumulih. 1. Farmasis adalah :arjana Farmasis yang telah lulus pendidikan tinggi ke<armasian di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah epublik ,ndonesia dan telah mengu=apkan sumpah <armasi. (. :urat Penugasan *:P0 adalah surat yang diberikan oleh Departemen )esehatan atau :erti<ikat egistrasi )onsil Farmasi. !-. :urat ,>in Praktek Farmasis adalah :urat ,>in yang diberikan oleh 7alikota melalui Dinas )esehatan kepada <armasis untuk melaksanakan praktek pengabdian proses. !!. Masa 5akti adalah masa pengabdian pro<esi <armasis dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh pemerintah pada suatu sarana pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian. !%. Program )esehatan adalah suatu kegiatan pembangunan kesehatan yang bersi<at menyeluruh, meliputi penggunaan berbagai sumber yang terintegrasi dilaksanakan se=ara berkesinambungan dengan penjadwalan waktu yang jelas guna men=apai tujuan. !&. Apotek adalah suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan ke<armasian dan penyaluran perbekalan <armasi kepada masyarakat. !.. etribusi Praktek Farmasis yang selanjutnya disebut etribusi adalah biaya yang dipungut atas Pemberian ,>in Praktek Farmasis. !/. 7ajib etribusi adalah orang pribadi yang menurut Peraturan Perundang ? undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. !3. Masa etribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk meman<aatkan tempat khusus retribusi. !2. :urat )etetapan etribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat :)D, adalah :urat )eputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terhutang. % !1. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk men=ari, mengumpulkan dan mengelola data atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerah berdasarkan Peraturan Perundang? undangan etribusi Daerah. !(. Penyelidikan 'indak Pidana di 5idang etribusi Daerah adalah serangkaian kegiatan tindakan yang dilakukan oleh Penyelidik Pengawal $egeri :ipil yang selanjutnya disebut penyidik untuk men=ari serta mengumpulkan bukti, dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangka. BAB II PERIZINAN Pasal % *!0 Farmasis / Apoteker yang akan melaksanakan pekerjaan ke<armasian wajib memiliki :urat ,>in Praktek dari 7alikota melalui Dinas )esehatan. *%0 :urat ,>in Praktek Farmasis/Apoteker *:,PF0 di peroleh dengan mengajukan permohonan kepada 7alikota melalui )epala Dinas )esehatan dengan melampirkan : a. Foto =opy )artu 'anda Penduduk *)'P0 Pemohon; b. :alinan atau <oto=opy ,jasah dan +apa> :umpah Farmasis/Apoteker,. yang dilegalisir oleh pimpinan sekolah; =. :urat )eterangan :ehat dan tidak buta warna; d. Pas<oto ukuran .@3 sebanyak & *tiga0 lembar; e. Melampirkan da<tar nama?nama <armasis pimpinan sekolahnya. <. Membayar peri>inan sesuai ketentuan yang berlaku *&0 :,PF berlaku untuk jangka waktu / * lima 0 tahun dan dapat diperbaiki dengan mengajukan permohonan baru BAB III SANKSI ADMINISTRASI Pasal *!0 7alikota melalui Dinas )esehatan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap <armasis/Apoteker yang bekerja dalam daerah berkoordinasi dengan organisasi pro<esi dan se=ara periodik sekurang? kurangnya setiap tahun mengadakan pertemuan ! *satu0 kali. *%0 7alikota melalui Dinas )esehatan dan organisasi pro<esi sebagai mana dimaksud ayat *!0 dapat memberikan peringatan lisan atau tertulis kepada <armasis/apoteker yang melakukan pelanggaran. *&0 Farmasis/Apoteker yang telah & *tiga0 kali diberi peringatan dan tidak menunjukan adanya perbaikan, maka dengan 5erita A=ara Pemeriksaan 7alikota melalui Dinas )esehatan berwenang mengambil tindakan sanksi berupa Pen=abutan :urat ,>in Praktek tersebut. *.0 Apabila teguran atau peringatan se=ara sebagaimana dimaksud ayat *&0 tidak diindahkan, 7alikota melalui )epala Dinas )esehatan berwenang mengambil tindakan sanksi berupa Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasis / Apoteker *:,PF0. & Pasal 4 )lasi<ikasi :anksi Administrasi berupa Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmsis/Apoteker adalah sebagai berikut : a. "ntuk pelanggaran ringan, Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasisnya selama?lamanya & *tiga0 bulan. b. "ntuk pelanggaran sedang, Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasisnya selama?lamanya 3 *enam0 bulan. =. "ntuk pelanggaran berat, Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasisnya selama?lamanya ! *satu0 tahun. Pasal ! *!0 :etiap Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasis ditetapkan, 7alikota melalui Dinas )esehatan terlebih dahulu memperhatikan pertimbangan dari Majelis Pembinaan 6tika Farmasis / Apoteker Daerah :umatera :elatan dan )ota. *%0 Pertimbangan sebagaimana dimaksud ayat *!0 disampaikan ke Dinas )esehatan dengan dilampirkan 5erita A=ara Pemeriksaan. Pasal 6 *!0 )eputusan Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasis/Apoteker *:,PF0 disampaikan kepada <armasis /apoteker yang bersangkutan dalam waktu selambat?lambatnya !. *empat belas0 hari sejak diterima pertimbangan dari Majelis Pembinaan 6tika Farmasis Daerah *MP6FD0 :umatera :elatan atau )ota. *%0 )eputusan sebagaimana dimaksud ayat *!0 disebutkan lamanya jangka waktu Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasis / Apoteker *:,PF0. *&0 8ang bersangkutan dapat mengajukan keberatan kepada 7alikota melalui Dinas )esehatan dalam waktu !. *empat belas0 hari setelah )eputusan diterima. Pasal " *!07alikota melalui Dinas )esehatan melaporkan setiap Pen=abutan :urat ,>in Praktek Farmasis *:,PF0 kepada Menteri )esehatan dengan tembusan ke Dinas Propinsi :umatera :elatan dan 5PD ,katan :arjana Farmasi ,ndonesia :umatera :elatan dan )ota. *%0 +aporan sebagaimana dimaksud ayat *!0 dilampiri dengan 5erita A=ara Pemeriksaan. BAB I# PENYELENGGARAAN PRAKTEK FARMASIS / APOTEKER Pasal $ *!0 Farmasis/Apoteker selama menjalankan tugas pro<esinya wajib mentaati semua ketentuan Peraturan Perundang?undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh 7alikota. *%0 Farmasis/Apoteker selama menjalankan tugas pro<esinya wajib meningkatkan pengetahuan pro<esinya. . BAB # LARANGAN Pasal % Farmasis / Apoteker dilarang: a. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan )ode 6tik Farmasis. b. Menjalankan pro<esinya di luar tempat yang ter=antum dalam :urat ,>in Praktek Farmasis *:,PF0. BAB #I NAMA OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 10 Dengan nama etribusi Praktek Farmasis/Apoteker dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan pemberian i>in Praktek Farmasis/Apoteker. Pasal 11 4byek etribusi adalah pelayanan pemberian i>in Praktek Farmasis/Apoteker Pasal 12 :ubyek etribusi adalah orang pribadi atau badan yang melaksanakan kegiatan Praktek Farmasis/Apoteker BAB #II GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 1 etribusi penyelenggaraan Praktek Farmasis/Apoteker digolongkan sebagai retribusi Peri>inan tertentu BAB #III &ARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN 'ASA Pasal 14 'ingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan pelayanan yang diberikan. BAB I( PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 1! Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya 'ari< etribusi didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya penyelengaraan pemberian i>in yang bersangkutan. / BAB ( STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 16 5esarnya 'ari< etribusi yang dikenakan atas pemberian :urat ,>in Praktek Farmasis /Apoteker *:,PF0 adalah sebesar p. !--.---,# *seratus ribu rupiah0. BAB (I MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERHUTANG Pasal 1" *!0 Masa retribusi Praktek Farmasis / Apoteker adalah jangka waktu tertentu yang lamanya / * lima 0 tahun *%0 etribusi terutang terjadi pada saat ditetapkannya :)D atau dokumen lain yang dipersamakan BAB (II WILAYAH PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 1$ etribusi yang terhutang dipungut di 7ilayah Daerah tempat pelayanan jasa dan <asilitas diberikan. BAB (III TATA &ARA PEMUNGUTAN Pasal 1% *!0 Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. *%0 etribusi dipungut dengan menggunakan :urat )etetapan etribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. *&0 9asil pemungutan sebagaimana dimaksud ayat *!0 disetor ke )as Daerah melalui pemegang kas. BAB (I# INSTANSI PEMUNGUT Pasal 20 ,nstansi pemungut adalah Dinas )esehatan dan dapat dikerjasamakan dengan unit kerja / instansi lain atas persetujuan 7alikota. 3 BAB (# PENGURANGAN) KERINGANAN DAN PEMBEBASAN Pasal 21 - *!0 7alikota dapat memberikan pengurangan, keringanan, pembebasan retribusi ! *%0 'ata =ara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan 7alikota. BAB (#I KETENTUAN PIDANA Pasal 22 *!0 7ajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan )euangan Daerah dian=am pidana kurungan paling lama 3 * enam 0 bulan atau denda paling banyak . * empat 0 kali jumlah retribusi yang terutang. *%0 'indakan pidana dimaksud dalam ayat *!0 adalah pelanggaran. *&0 Denda sebagaimana dimaksud ayat *!0 di setor ke kas daerah. BAB (#II PENYIDIKAN Pasal 2 *!0 Pejabat Pegawai $egeri :ipil tertentu di lingkungan pemerintah daerah di beri wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah. *%0 7ewenang penyidikan sebagaimana maksud dalam ayat *!0 adalah : a. Menerima, men=ari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas. b. Meneliti, men=ari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi. =. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi. d. Memeriksa buku?buku, =atatan?=atatan dan dokumen ? dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi. e. Melakukan pengeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan pen=atatan dan dokumen ? dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut. <. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi. g. Menyuruh berhenti melarang seseorang meningkatkan ruang atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang di bawa sebagaimana di maksud pada huru< 6. h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana etribusi. i. Memanggil orang untuk di dengar keterangannya dan di periksa sebagaimana tersangka atau saksi. j. Menghentikan penyidikan. k. Melakukan tindakan lain yang dianggap perlu untuk kelan=aran penyidikan tindak pidana di bidang etribusi menurut hukum yang dapat di pertanggung jawabkan. 2 *&0 Penyidik sebagaimana di maksud dalam ayat *!0 memberitahukan di mulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum mulai Pejabat Polisi $egara epublik ,ndonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang ?undang nomor 1 tahun !(1! tentang 9ukum A=ara Pidana. BAB (#III KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 9al ? hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh 7alikota. Pasal 2! Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam +embaran Daerah )ota Prabumulih.
Ditetapkan di Prabumulih pada tanggal %1 Auni %--3 7A+,)4'A PA5"M"+,9 Bap / dto AB9MA$ DAA+,+, Diundangkan di Prabumulih pada tanggal %( Auni %--3 :6)6'A,: DA6A9 )4'A PA5"M"+,9 Bap / dto A5D"+ +A',6F M6$D,74 +6M5AA$ DA6A9 )4'A PA5"M"+,9 'A9"$ %--3 $4M4 . :6, B :alinan sesuai dengan aslinya an. :6)6'A,: DA6A9 A:,:'6$ P6M6,$'A9A$ ub. )6PA+A 5A;,A$ 9")"M DA$ 4'A+A 7A9,D,$ DA$'A), :9 P6M5,$A ')., 1 $,P. ..- -!3 /(3 (