Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TRAINING, EMPOWERMENT DAN PERFORMANCE APPRAISAL

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. TELKOM KENDARI



By. La Hatani
Staf Pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unhalu
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan dan menguji secara empiris
pengaruh training, empowerment dan performance appraisal terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Telkom Kendari. Jenis penelitian ini adalah eksplanatori sehingga
menggunakan data primer yang dikumpulkan secara Cross-Section melalui kuesioner.
Teknik penentuan sampel adalah Purposive Sampling dengan metode analisis deskriptif dan
regresi multivariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa training, empowerment dan
performance appraisal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja
karyawan pada PT. Telkom Kandatel Kendari, dibuktikan dengan nilai probabilitas F = 0,000
< =0,05. Namun secara parsial hanya satu variabel yang tidak berpengaruh yaitu
performance appraisal. Nilai koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,767 dapat diartikan bahwa
76,7% proporsi variabel dari prestasi kerja ditunjukan oleh keseluruhan variabel training,
empowerment, dan performance appraisal. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel
training, empowerment,dan performance appraisal dapat memberikan kontribusi pengaruh
atau peran sebesar 76,7% terhadap peningkatan prestasi kerja dan sisanya dijelaskan oleh
faktor lain diluar model penelitian ini.
Kata Kunci : Training, Empowerment dan Performance Appraisal
ABSTRAC
The research this doing with purpose for to know influence of training, empowerment
dan performance appraisal for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel
Kendari. The kind of research this is ecsplanatory so that use the primer data and collected
with cross-section through questioner. The pulling of the sample technique is purposive
sampling with Description and Multiple linear regression analysis method. The result of
research this to indicate that the influence of training, empowerment dan performance
appraisal have significant to influenced for performance appraisal to PT. Telkom Kandatel
Kendari. The result of test probability at level of significant 0,000 < 0,05. According to result
analysis that can summarized that training, empowerment dan performance appraisal have
significant to influenced for performance appraisal employee to PT. Telkom Kandatel
Kendari. The result Summarized, then to suggest to PT. Telkom Kandatel Kendari so that
attention seurious training, empowerment dan performance appraisal so that can increase
performance appraisal employee.

Key Word : Training, Empowerment, Performance Appraisal

PENDAHULUAN
Lingkungan kegiatan dalam sebuah perusahaan begitu dinamis, kekuatan internal dan
eksternal cenderung mendorong terjadinya perubahan. Adanya perubahan dan tekanan
kompetitif menuntut setiap perusahaan harus mengubah atau mengadopsi strategi baru
agar tetap mampu bersaing. Perubahan strategi akan menentukan arah setiap fungsi dari
organisasi perusahaan, termasuk fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Tidak


dapat dipungkiri perhatian terhadap kondisi internal perusahaan (Internal focus) dapat
dilakukan melalui pendekatan kebijakan sumber daya manusia (Human Resource policy),
artinya antisipasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk menghadapi cepatnya
perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis melalui konsistensi organisasi
dalam menerapkan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia ( Human Resource
Management Strategy)
Penekanan pentingnya pendekatan strategis bagi setiap perusahaan melibatkan adanya
hubungan starategi perusahaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
strategis dalam bidang struktur, budaya, dan pengembangan sumber daya perusahaan.
Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah praktek-praktek manajemen SDM yang
umumnya dilakukan pada perusahaan. Hal ini sesuai dengan asumsi universal, yang
menyatakan bahwa praktek manajemen SDM lebih baik dalam mendorong kinerja
dibandingkan dengan yang lain dan oleh karena itu perusahaan-perusahaan harus
mengdopsi cara ini (Harel, et, al.1999). Harris dan Ogbonna (2001) berpendapat bahwa
Strategi SDM saat ini menjadi menarik untuk di kembangkan dalam peningkatan kinerja.
Peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui pengembangan budaya organisasi yang di
fokuskan secara internal dengan menggunakan pendekatan strategi fungsional yaitu Human
Resource Management Strategy.
Osterman (1994); Pfeifer (1994); MacDuffie (1995), berpendapat bahwa teori strategi
sumber daya manusia saat ini menjadi menarik untuk dikembangkan dalam praktek
peningkatan kinerja. Kochan dan Dyer (1993); mengatakan bahwa penerapan kebijakan
strategi sumber daya manusia akan memberikan hasil dalam meningkatkan kinerja
organisasi. Huselid (1995) dan Becker & Gerhart (1996) berpendapat bahwa manajemen
sumber daya manusia merupakan sebuah sistem untuk meningkatkan kinerja
organisasional, manajemen sumber daya manusia mampu memaksimumkan kemampuan
yang dimiliki organisasi.
Dalam mengatur praktek-praktek manajemen SDM, mengacu pada item-item yang
dikembangkan oleh (Huselid, et, al.1997). Item-item tersebut disesuaikan dengan kondisi
pada umumnya khususnya pada perusahaan. Ada tiga indikator dari praktek manajemen
SDM yang mencerminkan strategi SDM yang, meliputi: pelatihan (training), Pemberdayaan
(empowerment) dan Penilaian Kinerja (performance appraisal).
Pelatihan (training) haruslah meningkatkan efektifitas karyawan, meningkatkan kepuasan
karyawan, dan memenuhi program kesempatan kerja sama karyawan. Diagnosis aspek
situasi lingkungan dan organisasional serta analisis pekerjaan merupakan langkah pertama
dalam menyusun program pelatihan dan pengembangan. Selanjutnya salah satu metode


yang dapat digunakan pemimpin untuk menciptakan tingkat motivasi yang tinggi dari
bawahan adalah melalui pemberdayaan.
Pemberdayaan (empowerment) diartikan sebagai membagi kekuasaan (power sharing)
atau mendelegasikan kekuasaan dan wewenang di dalam organisasi (Daft, 1999). Senada
dengan pendapat Luthans (1995) pemberdayaan adalah wewenang untuk membuat
keputusan dalam kegiatan operasional individual tanpa harus memperoleh persetujuan dari
siapapun. Dalam pendegelasian tersebut, pemimpin bisa memberikan pengetahuan kepada
bawahan tentang seluk beluk tugas dan wewenangnya sehingga bawahan bisa berhasil
dalam menyelesaikan tugas dan wewenang yang diembannya.
Penilaian Kinerja (performance appraisal) penilaian kinerja berbicara tentang kinerja
karyawan dan akuntabilitas ditengah kompetisi global, perusahaan menuntut kinerja yang
tinggi seiring dengan itu, karyawan membutuhkan umpan balik atas kinerja. PT. Telkom
Kandatel Kendari merupakan perusahaan (persero) yang memiliki tiga bidang usaha yaitu
bidang usaha utama, bidang usaha terkait dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha
utama telkom yaitu menyelenggarakan jasa telpon lokal dan jarak jauh dalam negeri
sedangkan bidang terkait termasuk sistem telepon bergerak seluler, sirkit langganan, teleks,
pengawasan transponder satelit, VSAT dan jasa nilai tambah tertentu.
Bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak langsung berhubungan
dengan pelayanan jasa dan telokomunikasi namun keberadaanya mendukung kelancaran
bidang utama dan bidang terkait, yang termasuk dalam bidang pendukung adalah :
pelatihan, sistem informasi, properti, dan riset teknologi informasi. Strategi Manajemen SDM
yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan untuk itu diperlukan pelatihan, pemberdayaan, dan
penilaian kinerja sangat penting dalam meningkatkan prestasi kerja pada PT. Telkom
Kandatel Kendari.
Mencermati fenomena empiris dan berdasarkan kajian teori, penelitian ini penting
dilakukan untuk mengkaji pengaruh Training, Empowerment dan Performance Appraisal
terhadap Prestasi kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara empiris pengaruh Training,
Empowerment dan Performance Appraisal pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Fokus kajian
dalam penelitian ini adalah Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia yang meliputi :
Training, Empowerment dan Performance Appraisal terhadap Prestasi Kerja karyawan Pada
PT. Telkom Kandatel Kendari
METODE PENELITIAN
Pendekatan studi ini adalah conclusive research atau confirmatory research dengan
menggunakan metode eksperimental (causal research). Penelitian confirmatory dengan


menggunakan metode eksperimental bertujuan untuk memperoleh pengujian yang tepat
dalam menarik kesimpulan hubungan sebab akibat antara variabel dan selanjutnya memilih
alternatif tindakan (Mudrajad Kuncoro, 2003). Alasan yang mendasari menggunakan
penelitian konklusif (confirmatory research) dengan menggunakan metode eksperimental
(causal research) karena tujuan penelitian adalah menganalisis dan menguji secara empiris
besarnya tingkat signifikansi pengaruh Training, Empowerment dan Performance Appraisal
terhadap Prestasi kerja Karyawan pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Selanjutnya menarik
kesimpulan menerima atau menolak teori atau hasil penelitian terdahulu.
Rancangan studi ini meliputi: populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, skala pengukuran data, uji validitas dan reliabilitas
dan metode analisis data. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul secara
cross-section melalui kuisioner. Skala pengukuran data adalah skala likert 5 point.
Penentuan skala dibuat dari skala 5 (sangat setuju/secara total diaplikasikan) sampai
dengan skala 1 (tidak setuju/tidak diaplikasikan). Kemudian untuk memperoleh data yang
valid dan reliabel terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Telkom Kandatel Kendari
sebanyak 73 orang. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive
sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sebanyak 43 responden dengan
pertimbangan karena : (1). Pemimpin bukan sampel tetapi yang menilai kinerja para
karyawan (2). Para karyawan tersebut berkompoten dalam bidang Human Resource pada
setiap divisi/bagian, (3). Cukup representatif untuk mewakili populasi (4). Telah memenuhi
kriteria penguji dan analisis secara statistika inferensial.
Metode analisis data yang digunakan yaitu : (a) Analisis statistika deskriptif, bertujuan
untuk mendeskriptifkan masing-masing variabel penelitian ini dalam bentuk jumlah, rata-rata
maupun angka persentase, dan (b) Analisis statistika inferensial, yaitu Regresi multivariat
dengan tujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh Training,
Empowerment dan Performance Appraisal pada PT. Telkom Kandatel Kendari baik secara
parsial maupun simultan dengan persamaan : Y = b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ei. Kemudian tingkat
kepercayaan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 95% atau =0,05. Model
Hubungan kausal dari penerapan analisis regresi multivariat dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Desain Hubungan antar Variabel Penelitian




Training (X
1
)
b
1

b
2

Prestasi Kerja (Y) Empowerment (X
2
)
ei



b
2


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Performance
Appraisal (X
3
)
Hasil Penelitian
Hasil analisis data dalam penelitian ini dengan mengkombinasikan hasil temuan dari
pendekatan analisis statistika deskriptif dan regresi multivariat yang dilakukan sebelumnya
agar terjadi proses sintesa demi penyempurnaan hasil temuan penelitian ini. Hasil analisis
regresi multivariat ternyata juga sama dengan hasil analisis statistika dekriptif, sehingga
dapat memperkuat hasil temuan studi ini. Lebih jelasnya urain hasil pengujian dan analisis
statistika dekriptif dan regresi multivariat sebagai berikut:
A. Variabel Training X
1

Hasil perhitungan analisis regresi multivariat diperoleh nilai t
hitung
variabel training
(X
1
) sebesar 5,075 lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 2,021. Selanjutnya berdasarkan
nilai sig. t = 0,000 < = 0,05 berarti variabel training secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Kemudian nilai
mean variabel training adalah sebesar 4,6 menunjukkan mayoritas responden
menyatakan sangat setuju adanya program training dengan alasan perusahaan telah
memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan untuk mengikuti pelatihan,
mempunyai rencana pelatihan yang baik dan memberikan pelatihan yang luas bagi
karyawannya.
B. Variabel Empowerment (X
2
)
Mean variabel empowerment sebesar 4,8 yang berarti bahwa perusahaan sangat
setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan bagi karyawan yang ada dengan alasan
telah diberikan keleluasaan dalam berkreatifitas. Keterlibatan mereka dalam
pengambilan keputusan dengan alasan perusahaan memberikan kebebasan karyawan
dalam mengembangkan inisiatif. Pemberian upah yang relatif lebih tinggi dari pada
perusahaan sejenis. Pemberian peluang yang cukup dalam ikut berpartisipasi dalam
perusahaan serta keterlibatan langsung dalam pengambilan keputusan. Hasil
perhitungan analisis regresi multivariat, menunjukkan bahwa nilai t
hitung
variabel
empowerment (X
2
) = 3,612 > t
tabel
= 2,021 atau Sig. t = 0,001 < = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel empowerment (X
2
) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
C. Variabel Performance Appraisal (X
3
)


Mean variabel performance Appraisal sebesar 4,05 berarti mayoritas responden
setuju dengan kebijakan perusahaan dalam menentukan besarnya upah selalu
didasarkan pada kemampuan kerja dari para karyawan dan perusahaan juga
memberikan perhatian yang cukup bagi pengembangan diri karyawannya. Selanjutnya
hasil perhitungan analisis regresi multivariat, diperoleh t
hitung
variabel Performance
Appraisal (X
3
) = -0,441 < t
tabel
= 2,021 dengan nilai sig. t = 0,662 > dari = 0,05
menunjukkan bahwa variabel performance appraisal (X
3
) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
D. Variabel Prestasi Kerja (Y)
Dalam penelitian ini, pengukuran prestasi kerja dari 43 karyawan melalui penilaian
pimpinan pada setiap divisi, dengan maksud untuk mengetahui bagaimana kemampuan
dan keterampilan setiap karyawan dalam melaksanakannya pekerjaan. Sehubungan
dengan penilaian prestasi kerja maka dapat diukur melalui : kualitas kerja, kemampuan
melakukan pekerjaan, keterampilan kerja, tanggung jawab dan disiplin. Mean variabel
prestasi kerja sebesar 4,4 berarti pimpinan rata-rata memberikan penilaian baik untuk
setiap karyawan dalam hal kualitas kerja, kemampuan melakukan pekerjaan,
keterampilan kerja, tanggung jawab dan disiplin, dengan alasan setiap karyawan dalam
melaksanakan kewajiban harus bertanggung jawab atas pekerjaan yanh dilakukan pada
perusahaan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapat dijelaskan masing-masing
variabel baik variabel bebas maupun terikat adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Variabel Training Terhadap Prestasi Kerja
Training adalah salah satu bentuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam meningkatkan kemampuan atau ketrampilan khusus karyawan PT. Telkom
Kandatel Kendari. Berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap variabel training yang
dimaksud disini adalah kesempatan yang luas dala mengikuti pelatihan, perencanaan
yang baik tentang pelatihan dan luasnya pelatihan bagi karyawan memberikan dampak
langsung bagi prestasi kerja. Diperoleh rata-rata tanggapan responden mengenai training
yang diberikan yakni sangat setuju. Hasil uji t yang dilakukan dengan cara
membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
, serta nilai signifikan t dengan level of
signifikan = 0,05 (5%). Variabel training secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari. Dapat disimpulkan variabel training
terbukti menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dimana pelatihan


yang dilakukan adalah penggunaan internet dengan berbagai aplikasinya dan
pemeliharaan dan perawatan jaringan telepon. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perusahaan ingin meningkatkan prestasi kerja maka pelatihan akan menjadi prioritas
utama dalam strategi manajemen sumber daya manusia untuk dilakukan.
Hasil temuan dalam penelitian ini sesuai dengan teori universalistik yang
dikemukan oleh Delery dan Doty (1996), yang menyatakan bahwa srategi manajemen
sumber daya manusia yang dijabarkan dalam praktek-praktek manajemen sumber daya
manusia yang salah satunya adalah training akan dapat memberikan pengaruh langsung
bagi peningkatan kinerja organisasi. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan riset
terdahulu yanng dilakukan oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana
praktek-praktek manajemen sumber daya manusia dilihat dari indikator training dan
beberapa praktek-praktek Manajemen Sumber Daya Manusia lain, memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.
2. Pengaruh Variabel Empowerment Terhadap Prestasi Kerja
Empowerment adalah salah satu bentuk pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memberdayakan potensi yang mereka miliki baik kemampuan maupun
keterampilan. Berdasarkan hasil analisis deskripsi terhadap variabel empowerment
yanng dimaksud dalam studi ini adalah karyawan diberikan keleluasaan dalam
bekreatifitas dan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Tanggapan
responden mengenai variabel empowerment mayoritas menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan uji t variabel empowerment secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
Mengacu pada temuan di atas berarti variabel empowerment terbukti menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
Hal ini juga sesuai dengan teori Universalistik yang dikemukan oleh Delery dan Doty
(1996), yang menyatakan bahwa srategi manajemen sumber daya manusia yang
dijabarkan dalam praktek-praktek manajemen sumber daya manusia yang meliputi
training dan empowerment akan dapat memberikan pengaruh langsung bagi peningkatan
kinerja organisasi. Hasil temuan dalam penelitian ini juga sesuai dengan riset terdahulu
yanng dilakuakn oleh Wan et.al (2002); Harel dan Tzafrir (1999), dimana praktek-praktek
manajemen sumber daya manusia yang meliputi training dan empowerment yang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.
3. Pengaruh Variabel Performance Appraisal Terhadap Prestasi Kerja
Performance Appraisal adalah salah satu bentuk pengembangan sumber daya
manusia (SDM) dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan maupun


proses evaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka. Berdasarkan
hasil analisis deskripsi terhadap variabel performance appraisal yang pengukuranya
melalui pemberian upah yang selalu didasarkan pada kemampuan kerja dari para
karyawan dan perusahaan juga memberikan penekanan bagi pengembangan diri
karyawannya. Tanggapan responden mengenai variabel empowerment mayoritas
responden menyatakan setuju. Kemudian hasil uji t yang dilakukan dengan cara
membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
menunjukkan bahwa nilai t
hitung
variabel
performance appraisal sebesar -0,441 < t
tabel
sebesar 2,021 dengan nilai signifikan t =
0,662 < =0,05. Dapat disimpulkan variabel performance appraisal secara parsial tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom Kandatel Kendari.
Temuan dalam penelitian ini berarti bahwa variabel performance appraisal bukan
merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Telkom
Kandatel Kendari walaupun dilihat dari deskripsi variabel penelitian dapat disimpulkan
bahwa karyawan PT. Telkom Kandatel Kendari setuju dalam performance appraisal yang
diberikan pihak PT. Telkom Kandatel Kendari. Mengenai pemberian besarnya upah
selalu didasarkan pada kemampuan kerja dari para karyawan dan perusahaan juga
memberikan penekanan bagi pengembangan diri karyawan. Hal ini dikarenakan bahwa
karyawan tidak menginginkan dengan adanya penekanan dalam pengembangan. Pada
dasarnya para karyawan ingin diberi kebebasan dalam berkreatifitas untuk meningkatkan
kemampuan diri. Namun penilaian kinerja karyawan secara tidak langsung memberikan
dampak terhadap prestasi kerja karyawan sebagai bukti bahwa penilain kinerja yang
sebahagian besar mengarah pada aspek organisasi. Dengan demikian performance
apraisal tidak akan berdampak langsung terhadap prestasi kerja karyawan. Hasil analisis
sesuai dengan riset yang telah dilakukan oleh Harris dan Ogbonna (2000), yang
menyimpulkan bahwa strategi manajemen sumber daya manusia tidak sepenuhnya
berdampak langsung bagi peningkatan prestasi kerja karyawan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan studi ini, maka kesimpulan yang dapat
ditarik dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif variabel mean variabel training = 4,6 menunjukkan mayoritas
responden menyatakan sangat setuju adanya program training; variabel empowerment =
4,8 berarti karyawan sangat setuju dalam penerapan konsep pemberdayaan; variabel
performance Appraisal = 4,05 artinya mayoritas responden setuju dengan kebijakan
perusahaan dalam menentukan besarnya upah didasarkan pada kemampuan kerja dan
perhatian bagi pengembangan diri karyawan; variabel prestasi kerja = 4,4 berarti


pimpinan memberikan penilaian baik setiap karyawan dengan alasan setiap karyawan
dalam melaksanakan tugas harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang diembannya.
2. Hasil analisis regresi multivariat menunjukkan aktivitas strategi manajemen sumber daya
manusia terdiri dari : training, empowerment dan performance appraisal secra simultan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Sedangkan secara parsial ada dua
variabel berpengaruh secara signifikan yaitu, variabel training dan variabel
empowerment sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
prestasi kerja yaitu variabel performance appraisal.
3. Koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,767 dapat diartikan 76,70% proporsi variabel dari
prestasi kerja dijelaskan oleh variabel training; empowerment; dan performance
appraisal. Dengan demikian training, empowerment, dan performance appraisal dapat
memberikan kontribusi pengaruh sebesar 76,7% terhadap prestasi kerja dan sisanya
23,3% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel lain diluar model dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syaifuddin, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan
Kompetitif. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang :
Universitas Dipanegoro
Glueck, F. William and Lawrence R. Jauch, 1999. Strategi Management and Business
Policy. Edisi Kedua. Terjemahan, Murad dan Henri Sitanggang. Jakarta.
Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain. 1998. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga
Harris, Lioyd C. And Emmanuel Ogbonna. 2000. Strategic Human Resource Management,
Market Orientation, and Organizational Performance, Journal of Business
Research, 51.p.157-166
Herel, Gedaliahu H. and Shay S. Tzafrir. 1999. The The Effecct of Human Resource
Management Practices on The Perceptions of Organizational and Market
Performance of The Firm. Journal of Human Resource Management, Vol. 38.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode riset Untuk bisnis dan Ekonomi, Bagaimana menulis
tesis? Erlangga, Surabaya.
Kochan T.A, and Dyer L. 1993. Managing Transformational Change: The role of Human
Resource Professionalls. Internasional Journal Human Reseource
Management.4.p.569-590
Mangkuprawira, Tb. Sjafri.2003.Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta :
Ghalia Indonesia
Notoatmodjo, 1992. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta
Pearce and Robinson. 1997.Manajemen Strategik : formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, terjemahan, Ir. Agus Maulana MSM. Jakarta : Binarupa Aksara
Purnomo, Ratno. 2003. Pencapaian Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan Melalui
Fungsi dan Peran Sumber Daya Manusia. Semarang : STIE Stikubank.
Santoso, Singgih, 2004. SPSS Statistika Multivariat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo


Simamora, Henry. 2004. Manajemen SDM. Edisi Ke III.. Yogyakarta : STIE. YKPN
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Tarsito
Supranto, J. 1997. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta
Wan,David et, al. 2002. Strategic Human Resource Management and Organizational
Performance in Singapore. Compensation & Benefits Review

Anda mungkin juga menyukai