Anda di halaman 1dari 1

Tahun Prekursor

1822 1812-1821 terjadi pertumbuhan kubah lava


27 Des, Terjadi rentetan gempa vulkanik terasa oleh
desa-desa di Jateng. Getaran gempa berulang
selama 30 jam, disertai suara gemuruh dan lontaran
batu
29 Des, pagi hari terjadi hujan kerikil di sekitar
lereng Merapi, sorenya terjadi goncangan selama >
1 jam
30 Des, goncangan makin keras kemudian diikuti
letusan utama. Hujan kerikil dan pasir hingga
Boyolali, Muntilan dan Yogya
1872 Tidak ada gejala awal yang tercatat
15 April awal letusan
17-20 April puncak letusan
Hujan abu/kerikil sampai Krawang (Jawa Barat),
Bawen/Madura (Jawa Timur)
terbentuk kawah 480 x 600 M
2
, terjadi longsoran
besar (fountain collapse) secara radial ke K. Apu,
Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro dan
Gendol
VEI 4, Hartmann : D
1930 30 Jan 1930 tercatat tremor, kemudian meningkat
tajam 25 Nop, menjelang munculnya lava baru,
posisinya 250 m di bawah lava lama, disusul
guguran lava ke K. Senowo, Batang dan Blongkeng
18 Des terjadi AP besar, jarak 11 km ke K. Batang
19 Des pukul 07.30 terjadi awan panas besar 12 km,
mengubur 13 desa, 1.369 meninggal, termasuk
pengamat Budi Kartodihardjo (Pengamat Pos
Maron)
Letusan terjadi akibat longsornya kubah lama dan
baru setelah terjadi hujan pada 8-9 Des dan 16 Des
(9 jam). Letusan ini gabungan antara debris
avalanche dan awan panasyangdisertai letusan
lateral. Jumlah material yng dilontarkan sekitar 26
juta M
3

Anda mungkin juga menyukai