Anda di halaman 1dari 4

DIFUSI GAS

Oleh: Rendhika Taufik Yudoseno (1112016200036)


Dewi Yuniati dan Melinda Indana Nasution

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014


ABSTRAK

Gas sebagai salah satu sifat dan bentuk alam memiliki karakteristik yang khas. Gas
tidak mempunyai bentuk dan volume tertentu, melainkan menyesuaikan dengan bentuk dan
volume dari tempatnya. Keadaan gas merupakan yang relative mudah dipelajari, karena
antaraksi antar molekul dalam gas paling kecil dan sifat masing-masing molekul dapat lebih
mudah diamati. Dengan menggunakan prinsip difusi gas, dapat diketahui jarak yang
ditempuh ketika suatu molekul bercampur. Jarak ini nantinya dapat digunakan untuk
menghitung massa molekul relatif suatu senyawa yang tidak diketahui.

INTRODUCTION

Pada tahun 1846 Thomas Graham mwnunjukkan eksperimen bahwa laju efusi gas
melalui lubang kecil kedalam vakum berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa
molarnya. Dengan asumsi gas berbeda yang dikaji mempunyai suhu dan tekanan yang sama
(Oxtoby, 2001). Thomas Graham menerangkan bahwa molekul gas yang secara difusi dapat
melewati pori sekat per satuan waktu, berbanding terbalik dengan akar berat molekul M dari
gas itu (Anonim).
Gambaran langsung tentang gerakan acak diperlihatkan oleh difusi (diffusion), yakni
campuran antara molekul satu gas dengan molekul gas lainnya yang terjadi secara sedikit
demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya. Difusi selalu berlangsung dari suatu daerah dengan
konsentrasi lebi tinggi kedaerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Meskipun pada
kenyataannya bahwa kecepatan molekul sangat besar, proses difusi memerlukan waktu
relative lama hingga selesai. Difusi gas selalu terjadi secara berangsur-angsur, dan tidak
secara seketika seperti kecepatan molekul yang diperkirakan (Raymond Chang,2004).
Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara sertamerta (spontan).
Bila difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika
mereka bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu diantara yang lain. Pengujian
eksperimen graham menunjukkan bahwa sebenarnya lebih mengukur laju efusi daripada laju
difusi.

Berdasarkan teori kinetik gas mengandung asumsi sebagai berikut :
1. Gas terdiri dari partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul) yang sangat
banyak jumlahnya
2. Volume sesungguhnya dari partikel-partikel gas dapat diabaikan terhadap volume
wadah sesungguhnya.Hal ini berarti partikel-partikel gas dapat bergerak bebas
3. Tidak ada interaksi (baik tarik-menarik atau tolak-menolak) antara partikel-
partikel,sehingga partikel-partikel ini bergerak dalam garis lurus (hukum gerak
newton I)
4. Terdapat tumbukan elastis antara partikel dengan partikel dan atara partikel dengan
dinding wadah.Hal ini berarti bahwa energi kinetik total dan momentum garis
ditetapkan sebelum dan sesudah tumbukan.
5. Energi kinetik gas berbanding langsung dengan temperatur

Suatu gas dengan rapatan tinggi akan berdifusi lebih lambat daripada gas yang
berapatan rendah. Menurut Thomas Graham, laju difusi dua gas berbanding terbalik dengan
akar (kuadrat) rapatan mereka. Laju difusi merupakan perbandingan antara jarak dengan
waktu difusi. Untuk waktu difusi yang sama gas satu dengan yang lain, maka perbandingan
laju difusi sebanding dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh gas dalam berdifusi
dengan L1 dan L2 adalah jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 selama berdifusi, Mr1 dan
Mr2 masing-masing adalah massa molekul relative dari gas 1 dan gas 2 (Isana Supiah).


MATERIAL AND METHOD


Alat :
Pipa gelas
Pipet tetes
Statif dan ring
Stopwatch
Senter
Mistar

Bahan :
HCL 12M
Zat X
Kapas

Langkah kerja :
1. Siapkan pipa gelas. Pastikan dalam keadaan kering.
2. Letakkan dalam posisi horizontal menggunakan statif
3. Dalam waktu yang bersamaan, teteskan 2 tetes HCl ke dalam pipa padaujung yang
satu, dan ujung satunya lagi dengan 2 tetes zat X
4. Tutup kedua ujung pipa gelas yang telah ditetesi dengan kedua zat tersebut
menggunakan kapas dan biarkan beberapa saat
5. Amati kabut yang terbentuk dikedua ujung pipa gelas,catat waktunya
6. Ukur panjang panjang kabut dikedua ujung pipa gelas menggunakan mistar
7. Lakukan lagi percobaan hingga 3 kali pengulangan







RESULT AND DISCUSSION

Nama Zat Waktu (Detik) Jarak yang ditempuh
(cm)
Rata Rata Jarak
yang ditempuh
HCl 30 9 15
30 14,50
30 21,50
Zat X 30 7,14 11,9
30 11,50
30 17,06

Perhitungan

1
2
=
2
1

(
15
11,9
)
2
= (
2

36,5
)
2


(1,2605)
2
= (
2

36,5
)
2

1,5889 = (
2

36,5
)
2

Mr 2 = 57,99485

Difusi gas merupakan campuran antara molekul satu gas dengan molekul gas lainnya
yang terjadi secara sedikit demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya (Raymond Chang, 2004).
Untuk mengetahui kecepatan pergerakan molekul gas dalam percobaan digunakan
sebuah buret bekas yang kedua ujungnya terbuka satu sama lain, dimana ujung yang satu
ditetesi larutan HCl pekat dan yang satunya lagi ditetesi dengan zat X. Kedua zat diteteskan
secara bersamaan dan ditutup dengan kapas agar kabut tidak menyebar keluar pipa gelas.
Dari percobaan didapatkan massa molekul gas X yaitu sebesar 57,99485. Ketika
diamati dalam percobaan, larutan zat X berbentuk cairan, baunya khas (menyengat) dan
mudah menguap. Hasil massa molekul relatif yang didapatkan sedikit berbeda dari literature
kesalahan dapat terjadi disebabkan ketidaktelitian praktikan dalam melihat kabut putih (zat
yang menguap) didalam pipa gelas.

CONCLUSION

Dari hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Difusi gas adalah suatu peristiwa dimana molekul gas yang satu bercampur dengan
molekul gas yang lainnya yang terjadi secara berangsur-angsur.
2. Dengan memngetahui jarak yang ditempuh gas ketika mengalami difusi, dapat
ditentukan massa molekul relative senyawa tersebut menggunakan teori hukum
Graham.
3. Dalam percobaan didapatkan massa molekul relative zat X yaitu sebesar 57,99485.


REFERENCE

Chang, Raymond, 2004. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Dogra, S.K & S. Dogra. 2009. KIMIA FISIK DAN SOAL-SOAL. Jakarta: UI Press.
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Anonim, Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II.
(http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Isana%20Supiah%20YL.,%20Dra.,%20M.Si./P
KF2.pdf ). Diakses tanggal 12 April 2014 pukul 15.10 WIB.
Anonim, Teori Kinetis Untuk Panas.
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/bab7-
teri_kinetis_untuk_panas.pdf ) Diakses tanggal 14 April 2014 pukul 23.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai