100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan61 halaman
Deskripsi:
Laporan praktikum laboratorium mikrobiologi akuatik. Sub Tema dalam praktikum ini ialah (Pemeriksaan Bakteri Koliform dalam Air).
adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mempelajari tekhnik pemeriksaan bakteri coli dalam berbagai jenis perairan.
Laporan praktikum laboratorium mikrobiologi akuatik. Sub Tema dalam praktikum ini ialah (Pemeriksaan Bakteri Koliform dalam Air).
adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mempelajari tekhnik pemeriksaan bakteri coli dalam berbagai jenis perairan.
Laporan praktikum laboratorium mikrobiologi akuatik. Sub Tema dalam praktikum ini ialah (Pemeriksaan Bakteri Koliform dalam Air).
adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mempelajari tekhnik pemeriksaan bakteri coli dalam berbagai jenis perairan.
Oleh : Nama : Adi Imam ah!"di #tam$"k : I%A% &'&&' Kelom(ok : ) (Lima) Asisten Pem$im$in* : +"lfathri Randi PROGRAM #TU,I MANA-.M.N #UMB.R,A/A P.RAIRAN 0AKULTA# P.RIKANAN ,AN ILMU K.LAUTAN UNI).R#ITA# 1ALUOL.O K.N,ARI 2&&3 I4 P.N,A1ULUAN A4 Latar Belakan* Air merupakan habitat utama yang paling baik untuk setiap kehidupan organisme, baik organisme yang bersifat patogen maupun non patogen. Air berfungsi sebagai bahan untuk kehidupan organisme yang paling utama. Berbagai media patogen sering kali ditularkan melalui air yang tercemar sehingga sering kali ditularkan penyakit pada hewan maupun manusia. Mikroba ini biasanya terdapat saluran pencernaan dan mencemari air melalui tinja atau kotoran manusia. Mikroba ini biasanya karena telah tercemar oleh mikroba maka harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperiksa kualitasnya sebelum digunakan oleh manusia. Bakteri coli tidak dipakai sebagai indikator untuk mengetahui adanya pencemaran air buangan rumah tangga. Jumlah bakteri tersebut merupakan kriteria penentu kualitas air atau makanan yang diperiksa. Makin banyak jumlah coli menunjukkan bahwa air atau makanan mempunyai kualitas air yang makin jelek. Untuk dapat mengetahui kualitas air dari perairan yang ada, apakah telah tercemar oleh mikroba atau tidak maka dilakukan suatu penelitian untuk memeriksa mikroba pada suatu perairan. Untuk itu dilakukan beberapa cara untuk mendeteksi bakteri coli yaitu dengan uji duga, uji kemantapan dan uji lengkap. B4 T"5"an dan Manfaat Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari tekhnik pemeriksaan bakteri coli dalam berbagai jenis perairan. edangkan manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat melihat secara langsung bakteri coli yang nampak pada media percobaan. II4 TIN-AUAN PU#TAKA Metode uji duga merupakan metode tahap awal yang digunakan untuk mengamati bakteri yang ada dalam suatu perairan. !asil dari metode ini akan didapatkan bakteri coli yang ditandai dengan adanya gelembung gas. Tetapi disamping bakteri coli ada juga mikroorganisme lain yang ada didalamnya. Untuk menghilangkan mikroorganisme tersebut maka digunakan tahap kedua pembuktian tentang adanya bakteri coli dalam perairan yaitu uji kemantapan. Untuk menghilangkan semua mikroorganisme tersebut maka dilakukan tahap akhir yaitu uji kelengkapan. "engan menggunakan uji lengkap ini maka akan diketahui berapa banyak bakteri coli yang ada dalam suatu perairan #!adioetomo, $%&'(. )ada metode uji lengkap pemeriksaan bakteri coli dari berbagai jenis perairan menggunakan laktosa cair karena larutan ini merupakan reaksi kunci dari prosedur laboratorium untuk menentukan potabolitas air #aman tidaknya air untuk diminum(. Metode ini juga menggunakan media *A miring karena perubahan warna dan bentuk bakteri coli ada yang dapat diketahui. elain itu media *A miring tadi dapat digunakan untuk menyimpan kultur air dalam jangka waktu pendek. Air sumur yang biasanya berasal dari mata air mempunyai bakteri coli paling sedikit jika dibandingkan dengan jenis air lain karena telah mengalami penyaringan selama perjalanannya menembus suspensi didalamnya termasuk mikroorganisme lain menjadi tersingkirkan #)elc+er, $%&&(. )ada air laut terdapat berbagai bakteri coli. Bakteri coli ini mungkin berasal dari sampah,sampah yang dibuang oleh manusia. Mungkin juga berasal dari hewan,hewan laut yang telah mati, atau juga berasal dari kotoran manusia. Mungkin juga berasal dari pencemaran udara yang terbuka. )ada air comberan terdapat paling banyak bakteri colinya. -ni disebabkan karena semua kotoran yang berupa makanan busuk hasil air cucian masyarakat dan semua bentuk kotoran lainnya yang ada di tempat itu #"jida, $%%.(. III4 M.TO,. PRAKTIKUM A4 akt" dan Tem(at )raktikum ini dilaksanakan pada hari Jum/at, 01 *o2ember 0..3 pada pukul .%... 4-TA sampai selesai di 5aboratorium )erikanan 6akultas )erikanan dan -lmu 7elautan Uni2ersitas !aluoleo, 7endari. B4 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut 8 a. )ipet steril b. Jarum ose c. 5ampu Bunsen d. -nkubator e. Tabung reaksi edangkan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut 8 a. ampel air b. Media laktosa cair c. Media *A miring d. Media 9ndo agar atau 9MBA 64 Prosed"r Ker5a )rosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut 8 $. Uji duga a. Mengocok sampel air hingga homogen. b. Memindahkan sampel air ke dalam tabung laktosa cair dengan menggunakan pipet steril sebagai berikut 8 : tabung berisi $. ml sampel air : tabung berisi $ ml sampel air : tabung berisi .,$ ml sampel air c. Menginkubasi selama 0 ; 01 jam. d. Mengamati terbentuknya gas setelah diinkubasikan. 0. Uji kemantapan a. Menyiapkan media 9MBA. b. Mengambil jarum ose kemudian mensterilkannya di atas lampu Bunsen. c. Mencelupkan jarum ose ke dalam tabung reaksi dan membuat cawan gores pada media 9MBA dari setiap tabung uji duga. d. Menginkubasi selama 0 ; 01 jam. e. Mengamati koloni yang terbentuk dari bakteri coli. :. Uji lengkap a. Memindahkan semua koloni tersangka dari semua cawan )etri agar #9MBA( dengan menggunakan jarum ose ke laktosa cair dan media agar miring. b. Menginkubasikan selama 01 jam dan mengamati pada media agar miring dengan pewarnaan gram. c. Mengamati berapa banyak bakteri coli yang ada. I)4 1A#IL ,AN P.MBA1A#AN A4 1asil Pen*amatan !asil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut 8 $. Uji duga Tabel )engamatan Media 5aktosa Brouth ampel air $. ml $. ml $. ml $ ml .,$ ml Air tawar Air laut 0. Uji kemantapan <ambar air laut Air tawar Media 9MBA Mikroba tumbuh, tapi koloni dibentuk karena media terlalu cair. :. Uji lengkap Media 5aktosa Brouth Media 5aktosa Brouth Media *A Media *A umber air 5aktosa Brouth Media *A Air laut koloni Air tawar koloni B4 Pem$ahasan Bakteri coli merupakan bakteri yang tidak patogenik dan biasanya terdapat di dalam tanah, air, padi dan juga pada saluran pencernaan manusia dan hewan. "ari hasil pengamatan uji duga dengan menggunakan air sungai, sebelum diinkubasikan larutan laktosa yang dicampurkan dengan air sungai tersebut sebanyak $. ml, $ ml dan .,$ ml berwarna kuninh dimana tabung yang berisi $. ml air sungai lebih encer. Tetapi setelah diinkubasi selama $ ; 01 jam warna menjadi lebih keruh dari semula. !al ini disebabkan pada jenis air yang digunakan telah tumbuh dan berkembang biak bakteri coli dan mikroorganisme lainnya. )ada semua tabung terdapat gas yang menandakan bahwa bakteri coli ada pada masing,masing tabung. Menurut !adioetomo #$%&'( menyatakan bahwa di dalam tabung yang berisi masing,masing jenis air yang digunakan disamping ada bakteri coli juga ada mikroorganisme lain yang berkembang di dalamnya. !al ini terjadi karena perpadatan yang terjadi berbeda,beda, yang mana pada waktu memasukkan sampel air ke dalam tabung reaksi mikroorganisme yang terdapat di udara ikut masuk dan berkembang biak di dalamnya. )ada uji kemantapan, hasil pengamatan yang diperoleh yaitu berupa mikroba yang sudah tumbuh tetapi tidak membentuk suatu koloni karena media terlalu cair. Bakteri coli tersebut tidak dapat dipastikan bentuknya, apakah basil, cocus atau bentuk lainnya. )ada masing,masing tabung reaksi terdapat tabung kecil yang disebut tabung durham. etelah diinkubasi, di dalam tabung durham tersebut akan muncul gelembung gas yang menandakan ada bakteri coli yang tumbuh. )ada metode terakhir yaitu uji lengkap, pada tabung reaksi yang berisi laktosa cair ditambahkan dengan media 9MBA yang sudah diinkubasi selama 0 ; 01 jam menjadi berwarna kuning. -ni disebabkan pengaruh dari bakteri coli tersebut. Bakteri coli tersebut telah mencemari air dan berkembang biak dalam tabung reaksi tersebut. )ada masing,masing tabung terdapat gelembung gas yang menandakan ada bakteri coli pada larutan tersebut. )ada media *A yang tampak pada masing,masing tabung reaksi dari jenis air sungai adalah koloni yang berwarna hitam yang merupakan bakteri coli yang sesungguhnya. )4 P.NUTUP A4 Kesim("lan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut 8 $. "ari ketiga uji yang dilakukan diperoleh hasil yang positif, yaitu adanya bakteri coli di dalam tabung. 0. "engan adanya gelembung gas yang timbul membuktikan bakteri memfermentasi laktosa. B4 #aran Adapun saran saya adalah agar selama praktikum berlangsung para asisten harus hadir mengingat praktek ini membutuhkan pengamatan yang teliti. ,A0TAR PUTAKA "jida, *., $%%.. Metode Instrumental dalam Mikrobiologi Umum. U*!A )ress. Ujung )andang. !adioetomo, =. ., $%&'. Mikrobiologi dalam Praktek. )T <ramedia. Jakarta. )elc+ar, M. J., $%&&. Dasar-Dasar Mikrobiologi. U- )ress. Jakarta. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AKUATIK (Pen*e7atan Bakteri) Oleh : Nama : Adi Imam ah!"di #tam$"k : I%A% &'&&' Kelom(ok : ) (Lima) Asisten Pem$im$in* : +"lfathri Randi PROGRAM #TU,I MANA-.M.N #UMB.R,A/A P.RAIRAN 0AKULTA# P.RIKANAN ,AN ILMU K.LAUTAN UNI).R#ITA# 1ALUOL.O K.N,ARI 2&&3 I4 P.N,A1ULUAN A4 Latar Belakan* )ada umumnya sel,sel bakteri memperlihatkan sifat yang transparansi atau tembus pandang, sehingga menyebabkan timbul kesulitan dalam mengamati bagian,bagian yang menyusun tubuh bakteri. Untuk memperjelas pengamatan tersebut, maka digunakan metode pewarnaan terhadap bakteri #protoplasma(. )ewarnaan terhadap bakteri dikenal dua macam yang secara umum disebut pewarnaan sederhana dan pewarnaan majemuk. )ewarnaan sederhana seperti yang telah diketahui merupakan suatu metode pewarnaan yang menggunakan +at,+at warna, sedang pewarnaan majemuk menggunakan +at warna lebih dari satu. )ada pewarnaan majemuk dikenal tipe pewarnaan gram, yang merupakan prosedur pewarnaan yang lebih jelas dan sangat spesifik dalam mengklasifikasikan bakteri bila dibandingkan dengan pewarnaan sederhana. Banyak spesies bakteri yang memberikan pola penyebaran warna yang berbeda,beda antara satu dengan yang lainnya sehingga metode pewarnaan digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri dalam satu kelompok tertentu. "ari uraian di atas, untuk dapat melakukan pengecatan terhadap bakteri dengan baik dan benar, maka perlu dilakukan suatu pengecatan atau praktikum yang sifatnya dapat menunjang pengetahuan tentang pengecatan bakteri. B4 T"5"an dan Manfaat Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut 8 a. Untuk melihat bentuk bakteri dan mempelajari cara pewarnaan. b. Untuk mengenal cara pewarnaan dan mempelajari bentuk bakteri gram. edangkan manfaat dari praktikum ini adalah praktikan dapat melihat bentuk bakteri dan melakukan cara pewarnaan baik pewarnaan sederhana maupun pewarnaan gram. II4 TIN-AUAN PU#TAKA )ewarnaan tunggal atau sederhana adalah salah satu pewarnaan yang hanya menggunakan satu macam +at pewarna. >at pewarna yang digunakan adalah methylen blue, gentien 2iolet, basic fuchsin atau safranin. 4alaupun ketiga +at warna ini termasuk dalam +at warna basa tetapi kecepatan dan tingkat pewarnaan sel dari +at,+at warna ini berbeda. Methylen blue akan bereaksi dengan muatan negatif tetapi sel dengan kecepatan paling lambat, membutuhkan waktu :. sampai 3. detik untuk mewarnai bakteri #utedja, $%%$(. )emberian warna pada bakteri atau jasad renik lainnya dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarnaan pada lapisan tipis, atau olesan yang sudah difiksasi dinamakan perwarnaan sederhana. 5apisan tadi disirami dengan larutan warna dalam jangka waktu tertentu, kemudian larutan +at warna dicuci dengan air murni dan kaca obyeknya dikeringkan dengan kertas hisap. )ada beberapa jenis mikroorganisme terutama yang menggunakan +at warna methylen blue, beberapa granula dalam sel lainnya, namun biasanya sel,sel bakteri ditemui akan terwarna secara keseluruhan atau merata #)elc+ar, $%&3(. )ewarnaan majemuk dikenal pula dengan pewarnaan gram, merupakan metode pewarnaan yang menggunakan +at warna labih dari satu. >at warna yang digunakan dikenal dua tipe secara umum yaitu +at warna primer dan +at warna sekunder atau +at warna tandingan. >at warna primer biasanya digunakan untuk +at warna kristal 2iolet atau methylen blue. edangkan +at warna tandingan digunakan +at warna safranin #4inarno, $%&'(. III4 M.TO,. PRAKTIKUM A4 akt" dan Tem(at )raktikum ini dilaksanakan pada hari elasa, ' "esember 0..3 pada pukul .%... 4-TA sampai selesai di 5aboratorium )erikanan 6akultas )erikanan dan -lmu 7elautan Uni2ersitas !aluoleo, 7endari. B4 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut 8 a. Mikroskop b. Jarum ose c. 7aca benda d. )ipet tetes e. ?awan )etri edangkan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut 8 a. Biakan murni b. >at warna #methylen blue, amonium oksalat, kristal, larutan yodium, larutan safranin atau karbol fuchsin( c. Air a@uades d. Alkohol aseton 64 Prosed"r Ker5a )rosedur keja praktikum kali ini adalah sebagai berikut 8 $. )ewarnaan sederhana a. Membuat olesan bakteri pada kaca benda. b. Memfiksasi. c. Memberi pewarnaan biakan selama 0 menit. d. Mencuci dengan air. e. Mengering anginkan. f. Mengamati di bawah mikroskop. g. Menggambar bentuk bakteri dengan warna yang timbul. 0. )ewarnaan gram a. Membuat olesan bakteri pada kaca benda. b. Memfiksasi. c. Membuat +at warna utama yaitu amonium oksalat kristal ungu #berupa larutan( selama $,0 menit, kemudian mencuci dengan air mengalir. d. Memberi mordan yaitu larutan yodium dalam 7J #yodium lugol( selama $,0 menit kemudian mencuci dengan air mengalir. e. Meneteskan larutan alkohol asetat sedikit demi sedikit sehingga noda yang berwarna menjadi tidak berwarna. f. Meneteskan +at warna penutup yaitu larutan safranin berwarna merah atau karbol fuchsin selam 0,: menit. g. Mengamati di bawah mikroskop kemudian menggambar bentuk dengan warnanya. I)4 1A#IL ,AN P.MBA1A#AN A4 1asil Pen*amatan !asil pengamatan praktikum ini adalah sebagai berikut 8 $. )ewarnaan sederhana 0. )ewarnaan gram 7eterangan 8 4arna ungu 8 gram # ( 4arna lain 8 gram # ( B4 Pem$ahasan )ewarnaan atau pengecatan mikroba banyak dilakukan baik secara langsung #bersama bahan yang ada( ataupun secara tidak langsung #melalui biakan murni(. )engenalan bantuk atau morfologi mikroba, terutama yang tidak mempunyai butir warna harus dilakukan melalui pewarnaan, maka bentuk tersebut tidak akan teramati dengan jelas. )ada pengamatan terhadap pewarnaan sederhana yang dilakukan untuk mengamati bentuk bakteri, menggunakan biakan murni Escherichia coli. etelah melalui pengecatan, bakteri tersebut tidak terlihat bentuk, hanya terlihat dari warna yang digunakan yaitu warna biru. 4arna biru tersebut adalah methylen blue sehingga bakteri nampak berwarna biru. )ada pengamatan terhadap pewarnaan gram yang dilakukan terhadap mikroba, juga menggunakan mikroba biakan murni yaitu dari bakteri coli. "ari hasil pengamatan terlihat bahwa bakteri yang tampak terdiri atas dua macam yaitu dari jenis gram positif dan gram negatif. !al ini diketahui dari warna yang ditimbulkan oleh kedua pengamatan tersebut, dimana pada gram positif warna yang ditimbulkan adalah warna merah, sedangkan pada gram negatif warna yang ditimbulkan adalah warna ungu. )ada gram positif terlihat adanya warna hitam yang disebabkan oleh tebaran bakteri yang tidak merata. !asil dari gram positif dan gram negatif ini disebabkan oleh perbedaan kandungan dinding sel bakteri, yaitu bahwa kandungan senyawa pepti doblikan pada dinding sel gram positif lebih tebal bila dibandingkan dengan gram negatif sehingga warna dari gram negatif dan bakteri pada gram positif berbeda. "alam proses pewarnaan, ada faktor,faktor penentu di dalam keberhasilan pewarnaan mikroba yaitu fiksasi, peluntur warna, sifat substrat, intensifikasi pewarnaan dan +at warna penutup. !al ini patut mendapat perhatian ketika akan melakukan pewarnaan guna berhasilnya pengecatan terhadap mikroba yang akan diidentifikasi. )4 P.NUTUP A4 Kesim("lan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut 8 $. )ewarnaan sederhana hanya menggunakan satu jenis +at warna dan bakteri yang terlihat berwarna biru. 0. )ewarnaan gram terdiri dari gram positif yang berwarna ungu dan gram negatif berwarna merah. B4 #aran Adapun saran saya yaitu agar asisten lebih memperhatikan praktikan dalam melakukan pengamatan agar kami memperoleh hasil yang lebih baik. ,A0TAR PU#TAKA )elc+ar, M. J., $%&3. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik. <ramedia. Jakarta. utedja, M., $%%$. Mikrobiologi Tanah. =ineka ?ipta. Jakarta. 4inarno, 6. <., $%&'. Mikrobiologi. Angkasa. Bandung. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI AKUATIK (K"lt"r Mikro$a dan Tekhnik Isolasi ) Oleh : Nama : Adi Imam ah!"di #tam$"k : I%A% &'&&' Kelom(ok : ) (Lima) Asisten Pem$im$in* : +"lfathri Randi PROGRAM #TU,I MANA-.M.N #UMB.R,A/A P.RAIRAN 0AKULTA# P.RIKANAN ,AN ILMU K.LAUTAN UNI).R#ITA# 1ALUOL.O K.N,ARI 2&&3 I4 P.N,A1ULUAN A4 Latar Belakan* )ada umumnya mikroba yang hidup di alam terdapat dalam populasi campuran. angat jarang mikroba di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. "engan demikian, agar mikroba tersebut dapat diidentifikasikan, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu spesies tersebut dipisahkan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni. Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasikan mikroba. Untuk mengamati ciri, ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies. )roses mendapatkan biakan murni dari suatu biakan campuran dengan cara memisahkan satu spesies dari spesies yang lain disebut isolasi. )ada dasarnya metode,metode pemisahan menjadi satu spesies mempunyai prinsip sama yaitu mengencerkan mikroba tersebut sehingga diperoleh satu spesies yang terpisah. etiap koloni yang terpisah yang tampak dalam cawan )etri berasal dari satu sel, metode yang biasa dilakukan untuk memperoleh biakan murni adalah tekhnik cawan gores #treak plate( dan cawan tuang #)our plate(. B4 T"5"an dan Manfaat Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mendapatkan biakan murni dari suatu campuran mikroba. edangkan manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui proses biakan murni dari suatu biakan campuran atau disebut dengan tekhnik isolasi. II4 TIN-AUAN PU#TAKA )rinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam,macam mikroba. !al ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel,sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya #utedjo, $%%$(. "ikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. "ua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Aang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies indi2idu. "engan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati #!adioetomo, $%&'(. Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri,ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies #Tim )engasuh Mata 7uliah, 0..3(. Bakteri yang memiliki flagella sering kali membentuk koloni yang menyebar terutama jika menggunakan lempengan agar basah, untuk mencegah menyebarnya koloni maka harus digunakan agar benar,benar kering #"wijoseputro, $%%1(. II4 M.TO,. PRAKTIKUM A4 akt" dan Tem(at )raktikum ini dilaksanakan pada hari Jum/at, $. *o2ember 0..3 pada pukul .%... 4-TA sampai selesai. 7emudian dilanjutkan pada hari elasa, $1 *o2ember 0..3 pukul $1... 4-TA sampai selesai dan pada hari =abu, $' *o2ember 0..3 pukul $1... 4-TA sampai selesai, bertempat di 5aboratorium )erikanan 6akultas )erikanan dan -lmu 7elautan Uni2ersitas !aluoleo, 7endari. B4 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut 8 $. ?awan )etri 0. 5ampu Bunsen :. Jarum ose 1. <elas a@ua '. Mikroskop edangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut8 $. Media *A 0. Media )"A :. Air kolam 64 Prosed"r Ker5a )rosedur kerja praktikum kali ini adalah sebagai berikut 8 a. Metode ?awan <ores #treak plate( $. Mencairkan media *A dan )"A dengan penangas air. 0. Menuangkan ke dalam cawan petri steril secara aseptik. :. Membuat suspensi dari bahan yang diamati. 1. Mengambil satu ose suspensi dan menggoreskannya pada cawan petri yang sudah berisi media. '. Memberikan etiket #dengan cara menuliskan nomor kelompok, nomor kegiatan dan tanggal pelaksanaan praktikum dan menginkubasikan pada temperatur yang sesuai(. 3. Memilih satu koloni yang berbeda, baik warna maupun strukturnya. B. Mengambilkan sedikit dari koloni,koloni tersebut dengan jarum ose dan mensuspensikan ke dalam air steril dan melakukan pengamatan mikroskopik. &. Memindahkan masing,masing koloni pada agar miring, menginkubasikan pada temperatur yang sesuai selama 01,0& jam. %. Melakukan kembali sseperti nomor B. $.. -solasi telah berhasil, apabila didalam suatu tabung hanya terdapat satu mikroba. $$. Melakukan pekarjaan secara aseptik. b. Metode ?awan Tuang #)our plate( $. Mencairkan media *A atau )"A dengan penangas air dan mendinginkannya sampai 1.,'. . ?. 0. Menginokulasikan $ ml suspensi bahan yang akan diamati. :. Melakukannya seperti diatas #pada prosedur cawan gores( pada nomor ' sampai $$. III4 1A#IL ,AN P.MBA1A#AN A4 1asil Pen*amatan Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut8 $. )enanaman - 0. )engamatan :. )engamatan Mikroskop Air tawar Air laut B4 Pem$ahasan )ada pengamatan tekhnik isolasi mikroba dengan menggunakan cawan gores, cawan petri yang berisi media *A dan )"A, disterilkan di atas lampu bunsen, begitu pula dengan jarum ose. etelah jarum ose terlihat merah membara, kemudian dicelupkan ke dalam sampel air kolam dan digoreskan pada media *A dan )"A secara +ig,+ag. !al ini dilakukan agar mikroba yang tumbuh pada media tersebut tidak hanya pada satu tempat saja. ?ara penggoresannya tidak boleh terlalu dalam karena akan susah untuk mengambil mikroba yang sudah tumbuh pada media tersebut. etelah itu, jarum ose disterilkan kembali di atas lampu bunsen. 7emudian media yang sudah digores tadi dimasukkan ke dalam o2en, dan dibiarkan selam 01 jam agar mikrobanya tumbuh. etelah 01 jam, maka diadakan pengamatan dan dari pengamatan tersebut dapat kita lihat bahwa pada media yang telah digores tadi berwarna putih kapas dan putih susu. -ni menandakan bahwa pada media tersebut telah tumbuh koloni mikroba. 7emudian pada pengamatan selanjutnya, kita mengambil koloni mikroba pada media tersebut dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan di atas lampu bunsen, dan melakukan pengamatan di bawah mikroskop. "ari pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop, kita temukan beberapa jenis mikroba. Ada yang berbentuk seperti benang, batang bahkan ada yang mempunyai flagel. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh jumlah koloni yang berbeda, beda. !al ini disebabkan banyak faktor diantaranya masalah perbedaan cara penggoresan media. Media cawan gores ini dapat dikatakan berhasil karena sel,sel bakteri saling terpisahkan satu sama lainnya. !al ini didukung oleh pernyataan !adioetomo #$%&'( yang mengatakan bahwa bila menggunakan tekhnik penggoresan yang baik maka pada suatu area tertentu pada permukaan medium yang digores sel,sel bakteri akan terpisahkan satu dengan yang lainnya. I)4 P.NUTUP A4 Kesim("lan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jenis mikroba yang didapat dari pengamatan di bawah mikroskop berbeda,beda bentuknya, dimana kita mendapatkan mikroba dengan bentuk seperti benang, batang bahkan ada yang mempunyai flagel. B4 #aran aran saya kiranya pada praktikum selanjutnya kita dapat menjaga ketertiban di dalam laboratorium dan pelaksanaan praktikum harus tepat waktu. ,A0TAR PU#TAKA "wijoseputro. $%%1. Dasar-Dasar Mikrobiologi. "jambatan. Jakarta. !adioetomo, =. ., $%&'. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. <ramedia. Jakarta. utedjo. $%%$. Mikrobiologi Tanah. =ineka ?ipta. Jakarta. Tim )engasuh Mata 7uliah. 0..%. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik. Jurusan )erikanan 6akultas )erikanan dan -lmu 7elautan Uni2ersitas !aluoleo. 7endari.
I4 P.N,A1ULUAN A4 Latar Belakan* terilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. uatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk 2egetatif walaupun bentuk non2egetatif #spora(. ?ara aseptik adalah suatu cara kerja untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroba atau unsur lain yang tidak dikehendaki. Teknik aseptik dilaboratorium akan mempengaruhi keberhasilan percobaan dalam praktikum mikrobiologi terutama dalam hal mencegah tercemarnya suatu biakan sekaligus melindungi diri dari pencemaran mikroba terutama mikroba penyebab penyakit. terilisasi yang umum digunakan ada tiga cara yaitu secara fisik, mekanik dan kimia. terilisasi fisik adalah sterilisasi dengan penggunaan panas basah dan panas kering. terilisasi mekanik adalah sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar dengan cara penyulingan. treilisasi kimia adalah sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia, bahan,bahan yang tidak dapat disterilkan pada suhu tinggi misalnya alkohol. B4 T"5"an dan Ke*"naan Tujuan dari praktikum ini adalah memahami cara sterilisasi dan pekerjaan aseptik di labolatorium dan melatih mengerjakanproses sterilisasi dan aseptik dalam labolatorium. 7egunaan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan memahami serta menambah wawasan sehubungan dengan mikroskop II4 TIN-AUAN PU#TAKA terilisasi adalah suatu proses dimana bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. uatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk 2egetatif walaupun bentuk non2egetatif #spora(. ?araCcara sterilisasi adalah sebagai ecara fisis pemanasan basah, ecara mekanis dengan penyaringan, ecara fisis pemanasan kering, ecara kimia , Teknik aseptik. Teknik aseptik merupakan penyeterilan dengan teknik yang dapat memperkecil pencemaran bakteri pada alat dan bahan #)rayetno, 0..&(. Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses isolasi dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam,macam, mulai dari yang sederhana sampai digital #terprogram(. Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. )emanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. "engan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. 7elemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan panas secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan8 sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara, negara yang sedang berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf. Autoklaf yang lebih komplit menggunakan sumber energi dari listrik. Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila pengatur automatis ini berjalan dengan baik. Maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan lain. 7elemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka pekerjaan persiapan media menjadi sia,sia dan kemungkinan menyebabkan kerusakkan total pada autoklaf. ebagai sumber uap, juga berasal dari air yang ditambahkan ke dalam autoklaf dan didihkan. Autoklaf gas atau listrik portable pada umumnya mempergunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf, sedangkan autoklaf besar pada laboratorium komersil pada umumnya menggunakan uap dari boiler sentral #Anonim, 0..&(. terilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses pembebasan alat, bahan kimia dari semua organisme baik yang bersifat patogen maupun yang bersifat non patogen. edangkan cara aseptik adalah suatu kerja untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroba atau unsur lain yang tidak dikehendaki. terilisasi yang umum digunakan ada tiga cara yaitu secara fisik, mekanik dan kimia. terilisasi fisik adalah sterilisasi dengan penggunaan panas basah yaitu apabila panas yang digunakan bersama,sama dengan uap air dan alat yang umum digunakan dengan autocla2e dan panas kering yaitu apabila panas yang digunakan tanpa kelembaban dan yang umum digunkan adalah o2en dan lampu bunsen. terilisasi mekanik adalah sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar dengan cara penyulingan. treilisasi kimia adalah sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia, bahan, bahan yang tidak dapat disterilkan pada suhu tinggi misalnya alkohol #*ur, dkk., 0..B(. terilisasi adalah proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. uatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi artinya bebas dari mikroorganisme hidup. uatu benda atau substansi hanya dapat steril atau tidak steril tidak akan pernah setengah steril atau hampir steril #Michael, $%&&(. III4 M.TO,. PRAKTIKUM A4 akt" dan Tem(at )raktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 01 oktober 0..& pada pukul $:.:.,$'.:. 4-TA, bertempat di 5aboratorium A 6akultas )erikanan dan -lmu 7elautan Uni2ersitas !aluoleo 7endari. B4 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 0 berikut ini 8 Tabel 0. Alat dan Bahan beserta kegunaannya pada praktikum sterilisasi dan teknik aseptik *o. Alat dan Bahan 6ungsinya A. $ 0 : 1 ' 3 B & Alat 8 7aca penutup 7aca objek Buku gambar )ensil Jarum ose 5ap halus 5ampu bunsen Tabung reaksi Untuk menutup objek yang diamati Untuk menyimpan objek yang diamati Untuk menggambar Untuk menulis Untuk penanaman jamur dan bakteri Untuk membersihkan alat Untuk memanaskan alat yang berisi jamur dan bakteri Untuk tempat memanaskan jamur dan % $. B. $ 0 ?awan petri Autoklaf Bahan 8 Alkohol A@uades mikroba Untuk menyimpan penanaman jamur dan bakteri Untuk mensterilkan benda yang berisi jamur dan bakteri. Untuk membersihkan tangan dari jamur dan bakteri Untuk mencuci alat sterilisasi 64Prosed"r Ker5a )rosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut 8 , Membersihkan alat sterilisasi dari debu , Menggambar alat sterilisasi #autokalaf( , Menulis bagian,bagian autoklaf beserta kegunaannya , Menggambar lampu Bunsen, cawan petri, tabung reaksi dan jarum ose. I)4 1A#IL ,AN P.MBA1A#AN A4 1asil Pen*amatan <ambar 0. Autoklaf 7eterangan 8 $. Tombol onDoff 0. krup penguapan :. )engunci tutup 1. )enutup '. 4adah 3. )engukur tekanan B. )egangan penutup <ambar :. ?awan )erti <ambar 1. Jarum Ese <ambar '. 5ampu Bunsen <ambar 3. Tabung =eaksi <ambar B. 7aca Ebjek B4 Pem$ahasan terilisasi adalah suatu proses untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. uatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk 2egetatif walaupun bentuk non2egetatif #spora(. ?ara,cara sterilisasi terdiri atas cara fisis pemanasan basah, cara mekanis dengan penyaringan, cara fisis pemanasan kering, cara kimia , teknik aseptik. ?ara fisis pemanasan basah terbagi dua yaitu pemanasan dengan autocla2e dan pemanasan bakterisida. )emanasan dengan autoklaf yaitu alat ini terdiri dari suatu tempat yang tahan terhadap tekanan tinggi yang dilengkapi dengan barometer termometer dan klep. ?ara menggunakan autocla2e isilah tempat air dengan air sampai angsang kemudian dimasukan alat atau bahan kedalam autocla2e. Atur kran pengatur tempat keluar air ditutup sehingga tekanan uap didalam otoklaf mencapai 0 atm dan suhu $0$F? dan biarkan sterilisasi berlangsung $'C:. menit. Untuk sediaan obat steril yang 2olumenya kurang dari $..ml dilakukan sterilisasi $$',$$3F? selama :. menit sedangkan untuk sediaan yang 2olumenya lebih dari $.. ml dilakukan sterilisasi dilakukan sampai seluruh isi berada dalam suhu $$',$$3F? dengan waktu :. menit. etelah sterilisasi selesai biarkan otoklaf sampai dingin sampai tekanan menunjukan angka . kemudian kran pengatur dibuka dan terakhir tutup bejana dibuka. edangkan )emanasan bakterisida yaitu cara ini dilakukan dengan cara melarutkan atau mensuspensi bahan obat dalam air proinjeksi dan ditambah 7lorkresol .,0G bD2 atau larutan bakterisida yang lain lalu diisikan dalam wadah kedap. Untuk 2olume kurang dari :. ml dipanasi pada suhu %&F? sampai $..F? selama :. menit. ?ara mekanik dengan penyaringan yaitu larutan disaring dengan penyaring bakteri steril dan diisikan ke dalam wadah yang steril dan tertutup kedap. MacamCmacam penyaring bakteri adalah 6ilter gelas <', 6ilter asbes, 6ilter eit+, 6ilter berkefeld, 6ilter Mandler ?ara fisis pemanasan kering yaitu alat yang digunakan berupa o2en. uhu yang digunakan pada sterilisasi adalah $B. o C$&. o ? paling sedikit selama 0 jam. ?ara kimia dengan menggunakan formaldehida dalam bentuk gas dan menggunakan etilen oksida dalam bentuk gas dalam bentuk campuran $.G etilen oksida dengan %.G gas ?o 0 . edangkan cara teknik aseptik merupakan cara penyeterilan dengan teknik yang dapat memperkecil pencemara bakteri pada alat dan bahan. !al ini sesuai dengan pernyataan *ur #0..B( yang menyatakan bahwa sterilisasi yang umum digunakan ada tiga cara yaitu secara fisik, mekanik dan kimia. terilisasi fisik adalah sterilissi dengan menggunakan panas yang dibadakan atas panas basah dan panas kering. terilissi mekanik adalah sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar dengan cara penyulingan. terilisasi kimia adalah sterilisasi dengan menggunakan bahan kimia dimana sterilisasi ini menggunakan untuk bhan,bahan yang tidak dapat disterilkan pada suhu tinggi mislnya alkohol. Alat yang sering digunakan dalam sterilisasi adalah autocla2e. Tipe autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam,macam, mulai dari yang sederhana sampai digital #terprogram(. Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. )emanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. "engan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. 7elemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan panas secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan8 sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara, negara yang sedang berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf. Bagian,bagian dari autocla2e adalah panci luar, panci dalam tempat meletakkan botol dengan alur tempat saluran uap, tutup beserta penunjuk tekanan dan saluran uap, katup pengeluaran uap, pengunci atau klem. )4 #IMPULAN ,AN #ARAN A4 #im("lan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut 8 terilisasi adalah suatu proses pembebasan alat, bahan kimia atau makanan dari semua organisme baik yang bersifat patogen maupun yang non patogen. edangkan cara aseptik adalah suatu cara kerja untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroba atau unsur lain yang tidak dikehendaki. B4 #aran ebagai praktikan mengharapkan agar saat praktikum berlangsung diharapkan untuk tertib dalam melakukan praktek. ,A0TAR PU#TAKA Anonim,0..&.terilisasi.http8DDelearning.unram.ac.idD7ulJarDBABG0.-H G0.T9=-5-A-D-H0G0.terilisasiG0.Alat.htm. "iakses pada tanggal #0&,$.,0..&( )ukul $1... hari elasa. *ur dan Asnani., 0..B. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik. Uni2ersitas !aluoleo. 7endari. Michael, $%&&, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Uni2ersitas -ndonesia, Jakarta. )rayetno,0..&.http8DDdprayetno.wordpress.comDsterilisasiD."iakses pada tanggal #0&,$.,0..&( )ukul $1... hari elasa.