BELAJAR Disusun oleh: Andri Atun Nimah (111!"#$ Erti%a Nuru& Huda (111!"1'$ (itria D)*i (111!"++$ Ir,an A-du& Ga,ar (111!"+.$ PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 2012 1 PERANAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN P)n/)rtian0 Prin1i20 Tu3uan dan (un/1i P)r)n4anaan P)m-)&a3aran A5 P)n/)rtian P)r)n4anaan P)m-)&a3aran Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh ana dan Sukirman !"##$%. &engan demikian Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah. Perencanaan sebagai program pembelajaran memiliki beberapa pengertian yang memiliki makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur dan merumuskan unsur- unsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi atau isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran. Perumusan dan pengelolaan setiap unsur atau komponen pembelajaran tersebut diarahkan sebagai suatu jawaban atas empat pertanyaan pokok yaitu ' (. )pa yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan* ". )pa yang harus diberikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut* +. ,agaimana atau dengan cara apa proses pembelajaran dilakukan agar sasaran pembelajaran dapat dicapai* -. ,agaimana untuk mengetahui ketercapaian sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan* 2 .awaban keempat pertanyaan tersebut diformulasikan dalam suatu sistem perencanaan pembelajaran, yaitu mengembangkan tujuan, isi, metode dan media serta mengembangkan evaluasi pembelajaran, sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, saling mempengaruhi dan menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, berkenaan dengan perencanaan /illiam 0. ewman dalam bukunya Administrative Action Techniques o !rgani"ation and #anagementmengemukakan bahwa' Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan . Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan proedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jad$al sehari-hari. Sedangkan menurut asumsi 1erry !2ajid, "##3'(3% ia menyatakan bahwa%perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan.& Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat kedepan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang. Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. &engan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana menyiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. &alam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada saat tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh ,anghart dan 1rull !0ernawan, "##4% bahwa' Perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi $aktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2aka dapat ditarik benang merah bahwa perencanaan pembelajara merupakan proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu baik berupa penyusuna materi pengajaran, peggunaan media, maupun model pembelajaran lainnya yang dimaksudkan agar pelaksanaannya berjalan optimal. 3 B5 Prin1i2 P)r)n4anaan P)m-)&a3aran Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala !0ermawan, "##4% yang meliputi ' (% 2enetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. "% 2embatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran. +% 2engembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. -% 2engumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5% 2empersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan. .ika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun. Sedangkan berdasarkan asumsi .umhana !"##3%. Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur ' (. 6lmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan. ". 7elevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajianya. +. Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi. -. Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. 6ndicator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. 5. 2emadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 4 3. )ktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi. 4. 8leksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajraan harus dapat mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat. $. 2enyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi !kognitif, afektif, psikomotor%. C5 Tu3uan dan (un/1i P)r)n4anaan P)m-)&a3aran 1ujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. 7umusan kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut dalam pembelajaran trsebut dengan 9perubahan perilaku: !change of behavior%. )dapun jenis perubahan perilaku terebut ecara garis besarnya meliputi bidang pengetahuan !kognitif%, sikap !apektif% dan keterampilan !pikomotor%. 1ujuan pembelajaran adalah rumusan perilaku siswa !pengetahuan, sikap maupun keerampilan% yang harus terjadi pada setiap selesainya proses pembelajaran. ;leh karena itu, rumusan pembelajaran harus mencerminkan perubahan yang spesifik, mudah dikontrol dan terukur dalam setiap jenis perubahan yang telah dimiliki oleh siswa dari hasil belajar yang telah dilakukannya. 1ercapainya tujuan pembelajaran dengan indikator perubahan yang terukur baik dari segi pengetahuan, sikap maupun keterampilan, tidak berarti bahwa hanya sebatas itulah tujuan pembelajaran tersebut. 1ercapainya tujuan pembelajaran, merupakan merupakan tahap awal atau sebagai perantara untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih luas, komplek dan lebih tinggi lagi. &engan demikian tujuan pembelajaran dalam urutan tujuan, merupakan penjabaran dari tujuan yang ada diatasnya, yaitu tujuan kurikuler, tujuan lembaga, atau institusional, dan tujuan pendidikan nasional. 1ujuan pembelajaran adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang lebih spesifik menyangkut dengan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang harus siswa setelah mengikuti setiap pokok atau materi pembelajaran. 1ujuan diatasnya adalah tujuan kulikuler, yaitu rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah selesai mempelajari mata-mata pelajaran atau bidang studi. )dapun tujuan yang lebih tingginya lagi 5 dari tujuan kulikuler yaitu tujuan lembaga atau institusional, yaitu rumusan kualifikasi yang harus dimiliki atau dicapai setelah siswa menyelesaikan program satuan pendidikan. )dapun tujuan terkahir yang paling tinggi yang harus menjadi muara dari tujuan-tujuan yang ada dibawahnya yaitu tujuan pendidikan nasional. Selain dari memiliki tujuan, perencanaan pembelajaranpun memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut' (. 2engorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien. ". ,erpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa< yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. &engan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas. +. 2enetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran< melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana menelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang lebih efektif. -. 2emetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya< yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. &engan demikian guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai setiap indicator tersebut. 5. 2erancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik< yaitu melalui perencanaa, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya. 3. 2engkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran< yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak mayarakat !stake holder%. Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala !0ernawan, "##4% bahwa' 6 Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip undamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positi terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran. 'ecara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi $aktu yang tersedia dan membelajarkan sis$a sesuai yang diprogramkan. 1ujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. ,agi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. 0al ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. &engan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum. 1erdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh ;emar 0amalik !0ernawan, "##4% bahwa pada garis besarnya perencanaan pembeljaran berfungsi berikut' (. 2emberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu. ". 2embantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan. +. 2enambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan. -. 2embantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar. 5. 2engurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat. 3. 2embantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan- bahan yang up-todate pada siswa. 2aka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan fungsi dari perencanaan adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak 7 dicapai, dan membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar LANG6AH 7 LANG6AH PENGEMBANGAN SILABUS Lan/%ah8&an/%ah P)n/)m-an/an Si&a-u1 15 M)n/%a3i Standar 69m2)t)n1i dan 69m2)t)n1i Da1ar 2engkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar 6si, dengan memperhatikan hal-hal berikut' a%.Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan=atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di S6 b%.Keterkaitan antara Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran c%.Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antara mata pelajaran +5M)n/id)nti,i%a1i Mat)ri P9%9%:P)m-)&a3aran 2engidentifikasi materi pokok=pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan' a%.Potensi Peserta &idik b%.7elevansi dengan karakteristik daerah c%.1ingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik. d%.Kebermanfaatan bagi peserta didik e%.Struktur keilmuanf%. f%.)ktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran g%.7elevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan h%.)lokasi waktu !5M)n/)m-an/%an 6)/iatan P)m-)&a3aran Kegiatan Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, pesera didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 8 0al-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut' a%.Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik , khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional. b%.Kegiatan pembelajaran memuat ragkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. c%.Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d%.7umusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. ;5M)rumu1%an Indi%at9r P)n4a2aian 69m2)t)n1i 6ndikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 6ndikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata Pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan=atau dapat diobservasi. 6ndikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. "5P)n)ntuan J)ni1 B)&a3ar Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan=atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. 0al-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian' a%.Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi 9 b%.Penilaian menggunakan acuan kriteria' yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seorang terhadap kelompoknya. c%.Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. ,erkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. d%.0asil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. 1indak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. e%.Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. 2isalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi diberikan baik pada proses !keterampilan proses% misalnya teknik wawancara, maupun produk=hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. .5M)n)ntu%an A&9%a1i <a%tu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasaan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. )lokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik beragam. #5M)n)ntu%an Sum-)r B)&a3ar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan=atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.> Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar dan kompetensi dasar serta materi pokok=pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 10 PELA6SANAAN PEN=USUNAN 6TSP Pelaksanaan Penyusunan K1SP A5 Ana&i1i1 69nt)%1 (. 2engidentifikasi S6 dan SK? sebagai acuan dalam penyusunan K1SP. ". 2enganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program. +. 2enganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar' komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. B5 M)%ani1m) P)n>u1unan 15 Tim P)n>u1un 1im penyusun K1SP pada S&, S2P, S2) dan S2K terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. &i dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. di Supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten=kota untuk S& dan S2P dan tingkat provinsi untuk S2) dan S2K. 1im penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan 26, 21s, 2) dan 2)K terdiri atas guru, konselor, dan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota. &i dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama. 1im penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus !S&?,,S2P?,, dan S2)?,% terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. &i dalam kegiatan tim penyusun melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Supervisi dilakukan oleh dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. +5 6)/iatan Penyusunan K1SP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah= madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan=atau lokakarya sekolah=madrasah dan=atau 11 kelompok sekolah=madrasah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. 1ahap kegiatan penyusunan K1SP secara garis besar meliputi' penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian. ?angkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim penyusun. !5 P)m-)r&a%uan &okumen K1SP pada S&, S2P, S2), dan S2K dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten=kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk S& dan S2P, dan tingkat propinsi untuk S2) dan S2K &okumen K1SP pada 26, 21s, 2), dan 2)K dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari komite madrasah dan diketahui oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama. &okumen kurikulum tingkat satuan pendidikan S&?,, S2P?,, dan S2)?, dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. 12 DA(TAR PUSTA6A http'==hyuga-hd.blogspot.com="#((=((=pelaksanaan-penyusunan-ktsp.html http'==dheanurulagustina.blogspot.com="#((=("=pengertian-prinsip-tujuan-dan- fungsi.html http'==wawan-junaidi.blogspot.com="#(#=#-=langkah-langkah-pengembangan- silabus.html 13