Anda di halaman 1dari 2

Berbicara tentang bahaya rokok terhadap kesehatan, kita harus merujuk langsung pada pendapat para

dokter, karena mereka adalah Ahl al-Dzikir (orang yang berpengetahuan) dalam masalah ini. Sudah
banyak para dokter di dunia ini yang menjelaskan tentang bahaya rokok terhadap kesehatan. Alasannya,
karena rokok mengandung bahan-bahan racun yang membahayakan, di antaranya yang paling ganas
adalah zat nikotin.
Seandainya satu tetes saja dari zat nikotin ini diletakkan pada kulit kelinci, maka dengan cepat zat
tersebut akan membinasakannya. Seandainya dua tetes nikotin ini diletakkan pada lidah kucing atau
anjing, maka kucing atau anjing tersebut akan mati seketika. Begitu pula seandainya lima tetes dari zat
nikotin yang ada di dalam rokok ini diletakkan pada mulut unta, maka zat tersebut akan menghabisi
nyawanya.
Bahaya rokok juga berpengaruh pada jantung dan membentuk sebuah penyakit khusus yang oleh para
dokter disebut dengan Jantung Rokok. Istilah ini dihubungkan pada jantungm yang sudah terkena
penyakit akibat merokok. Hampir semua orang yang kecanduan merokok dalam volume yang besar
mengalami penyakit ini.
Para ahli medis telah meneliti sekitar 1.346 jaringan tubuh pada mayat manusia yang sudah dibedah.
Mereka menemukan bahwa dinding-dinging pada pembuluh-pembuluh darahnya telah menggelembung
besar dan kantong udara yang terdapat pada paru-parunya pun telah rusak. Fakta ini terdapat pada
tubuh-tubuh manusia yang (ketika hidupnya) sering merokok. Dalam sebuah penelitian tentang penyakit
jantung yang melibatkan sekitar 4.000 pasien, ternyata prosentase para pasien perokok yang terkena
serangan jantung tiga kali lebih besar dibanding prosentase para pasien yang bukan perokok.
Merokok juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. Dalam Buletin al-Madinah al-Munawwarah,
tanggal 27/7/1370 H ada sebuah editorial yang dipublikasikan oleh Majalah News Week yang berbasis di
Amerika, yang berbunyi: Adanya hubungan merokok dengan kanker paru-paru tetap ditetapkan oleh
sebuah kajiana yang luas dengan sample para pecandu rokok dalam jumlah yang besar. Kajian ini
dilakukan selama setahun penuh untuk mengetahui banyaknya orang yang meninggal karena merokok
dan kanker paru-paru.
Dalam hal ini, penelitian yang telah dilakukan oleh dr Hammond dan dr Daniel Horn. Keduanya adalah
anggota Lembaga Kanker Amerika. Mereka berdua meneliti sekitar 1.870.783 orang sehat yang usianya
berkisar antara 50 s.d 66 tahun. Pada kisaran usia ini, seseorang rentan terkena penyakit kanker paru-
paru. Keduanya terus mengawasi jumlah sample yang besar ini selama kurang lebih empat tahun.
Hasil penelitian yang besar ini, sebagaimana yang diumumkan oleh dua orang dokter di atas,
mengungkapkan bahwa prosentase terkena penyakit kanker paru-paru di antara para perokok jauh lebih
besar sepuluh kali lipat dibanding prosentase penyakit yang sama di antara orang-orang yang bukan
perokok. Kemungkinan terkena penyakit kanker bagi perokok akan terus bertambah setiap kali jumlah
batang rokok yang dihisapnya bertambah.
Tidak dapat disangkal, selain yang kami sebutkan di atas, masih ada lagi bahaya-bahaya lainnya terhadap
kesehatan yang disebabkan oleh rokok. Cukup bagi kita untuk memperteguh keyakinan bahwa rokok itu
berbahaya, yaitu dengan melihat apa yang dilakukan oleh sebagian besar negara di dunia. Mereka
menempelkan kalimat peringatan secara resmi pada bungkus rokok, di samping papan-papan reklame
dalam ukuran raksasa yang ditempatkan di ruas-ruas jalan protokol, seperti yang ada di Kota Jakarta.
Peringatan itu berbunyi: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker; Serangan Jantung dan Gangguan
Kehamilan dan Janin.
Tidak ada seorang pun dokter yang memprotes iklan peringatan ini. Hal ini menunjukkan adanya ijma
(kesepakatan) di antara para dokter atas bahaya merokok. Inilah argumentasi yang paling kuat bahwa di
dalam rokok terkandung zat-zat yang membahayakan.
Jika demikian, apakah setelah itu kita masih membutuhkan penjelasan tambahan bahwa merook itu
berbahaya? Apakah setelah itu semua, kita masih memerlukan uraian bahwa merokok termasuk hal-hal
yang tidak dibahas oleh syara? Apakah setelah fakta di atas, kita masih mengikuti pendapat al-Syaukani
yang mengatakan bahwa merokok tidak berbahaya baik cepat maupun lambat? Apakah setelah semua
fakta di atas, kita masih mengekor pada pendapat al-Syaukani yang mengatakan bahwa merokok
termasuk hal-hal yang tidak dibhas oleh syara? Bagaimana ia memahami sabda Rasulullah Saw, Tidak
boleh berbahaya (pada diri sendiri) dan tidak boleh membahayakan (pada orang lain)

Anda mungkin juga menyukai