Anda di halaman 1dari 7

1

Sekilas tentang kanker serviks?


Kanker serviks Artikel kesehatan kali ini berbicara tentang Kanker Serviks. Kanker Serviks
(Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? memang bukan nama yang asing. Terutama bagi kaum
wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang kanker serviks yang wajib
kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks? kenali dah cegah yuk !
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus)
dengan liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher
rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa
menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?

klik untuk zoom
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat
teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di
Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan
negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu
berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi
hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.


3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki
lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan
sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah
virus HPV tipe 16 dan 18.
2


click to zoom : kanker serviks
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat
paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan
berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ
genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.

click to zoom : sisi lain kanker serviks
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh
mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah
melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda
yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun
sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker
stadium lanjut.
3

Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
keputihan yang berlebihan dan tidak normal.
perdarahan di luar siklus menstruasi.
penurunan berat badan drastis.
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung
juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.


6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang
cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai
langkah untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada
perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi,
lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.

click to zoom : sisi lain kanker serviks
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya
risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di
Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta racun lain
yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya
kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia adalah
kondisi awal berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang, ujarnya.
IBN
4

8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun,
terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia
terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan
perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual
yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah
lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker
leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para
penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat,
rendahnya konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat
kekebalan pada tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap
smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis
pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker
leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan
kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya.
Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?
Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang
menjadi penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh
dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi
perempuan dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan
adalah, vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang
belum aktif secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena
kanker serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang
semula Rp 1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
5

Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan
adanya efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam
dan kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini
sendiri tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah
sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah
mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh,
seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia
kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan
kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami
kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan
kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada
mengobatikanker serviks bukan?


Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak nomor tiga di dunia. Bahkan di
Indonesia saja, setiap satu jam seorang wanita meninggal karena kanker ini. Kanker servik
disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi. Perjalanan
dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 10-20 tahun.
Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap pra-kanker tanpa
gejala. Oleh karena itu pengertian kanker serviks mutlak dipahami oleh kaum wanita di
Indonesia.

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV atau virus
papiloma manusia). Sekitar 70% kejadian kanker serviks merupakan akibat dari HPV 16 dan
HPV 18. Awalnya sel kanker berkembang dari serviks / mulut rahim yang letaknya berada di
bawah rahim dan di atas vagina. Oleh sebab itu kanker serviks disebut juga kanker leher
rahim atau kanker mulut rahim. Di mulut rahim ada dua jenis sel, yaitu sel kolumnar dan
sel skuamosa. Sel skuamus ini sangat berperan dalam perkembangan kanker serviks. Lihat
gambar di bawah untuk mendapat gambaran tentang stadium kanker serviks:
6


Kanker serviks dapat terjadi jika infeksi HPV tidak sembuh dalam waktu yang lama. Apalagi
dengan sistem imun atau kekebalan tubuh yang rendah, infeksi akan mengganas dan
menyebabkan sel kanker. Virus ini dapat menyebar melalui sentuhan: misalnya, ada virus
HPV di tangan Anda, lalu Anda menyentuh daerah genital, maka daerah serviks Anda dapat
terinfeksi. Atau bisa juga dari kloset di WC umum yang sudah terkontaminasi virus (jadi
sebelum duduk, Anda harus selalu membersihkan dengan alkohol). Selain itu, ada sejumlah
faktor risiko atau penyebab kanker serviks:
Wanita berusia di atas 40 tahun lebih rentan terkena kanker serviks. Semakin tua
maka semakin tinggi risiko.
Faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Namun hal ini
bukan berarti jika keluarga Anda bebas kanker serviks maka Anda tidak akan
terkena! Anda harus tetap berhati-hati dan melakukan tindakan pencegahan.
Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti-ganti partner seks, atau
berhubungan seks dengan pria yang sering berganti pasangan. Virus HPV
dapat menular melalui hubungan seksual. Seandainya seorang pria berhubungan
seks dengan seorang wanita yang menderita kanker servik, kemudian pria tersebut
7

berhubungan sex dengan Anda, maka virus HPV dapat menular dan menginfeksi
Anda.
Memiliki terlalu banyak anak (lebih dari 5 anak). Pada saat Anda melahirkan
secara alami, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks,
yang dapat memicu aktifnya sel kanker. Semakin sering janin melewati serviks,
semakin sering trauma terjadi, semakin tinggi resiko kanker serviks.
Keputihan yang berlangsung terus-menerus dan tidak diobati. Ada dua macam
keputihan, yaitu normal dan tidak normal. Pada keputihan yang normal, lendir
berwarna bening, tidak bau dan tidak gatal. Jika salah satu dari ketiga syarat
tersebut tidak terpenuhi, artinya keputihan Anda tidak normal. Segera konsultasi
dengan dokter!
Membasuh atau membersihkan genital dengan air yang tidak bersih, misalnya air
sungai atau air di toilet umum yang tidak terawat. Air yang kotor banyak
mengandung kuman dan bakteri.
Pemakaian pembalut wanita yang mengandung bahan dioksin (bahan pemutih
yang dipakai untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas).
Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi vitamin C, vitamin E dan asam
folat. Kebiasaan merokok juga menambah risiko kanker serviks.

Anda mungkin juga menyukai