Anda di halaman 1dari 2

Visi dan Kontinuitas

Pentingnya Visi
Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya masuk dalam lobang, demikian kata Tuhan
Yesus dalam (Matius 15 : 14)
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang engkau
berikan kepadaku untuk melakukannya. ( Yohanes 17: 4)
Kontinutitas Visi
Matius 28 :19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
2Tim 2:2 apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
Tanpa visi persekutuan mahasiswa hanya sebuah duplikasi kegiatan rohani yang berulang tanpa kontinuitas
PMK menjadi kehilangan Visi awal yang menginspirasi, memotivasi dan mengendalikannya
One of the great dangers of student work, as of many other aspects of Christian activity, is that it may become an
institution in which the vision is lost and new generations continue with the motions but without the spirit of the
movement. There is a name, there is financial support, there is programme, but people are not possessed by the
same vision of the founders.(Samuel Escobar)
continuity is not the continuity of activities or organizations. Rather, it is the continuity in having people with vision
and commitment to purpose. (Koichi Ottawa)
Visi pelayanan Mahasiswa
Kutipan dari tulisan Isabello Magalit I Have a dream
Saya punya sebuah impian.... Saya memimpikan bahwa dari dunia mahasiswa bangsa ini akan muncul secara
terus-menerus pria dan wanita yang mengasihi Tuhan Yesus lebih dari apapun dan membenci dosa lebih dari
apapun. Pria dan wanita yang mengenal Allah mereka dan menaruh perhatian pada zaman mereka sehingga
dapat melayani Allah yang hidup dalam generasi mereka. Pertama-tama mereka harus mengenal Allah mereka.
Mengenal-Nya bukan hanya dengan kepala mereka tetapi juga dalam pengalaman hidup sehari-hari. Tahu
dengan yakin bahwa Allah itu hidup dan bahwa Dia adalah Allah yang bertindak. Ia bukanlah berhala yang bisu
atau produk sia-sia dari khayalan manusia. Ia adalah satu Pribadi yang begitu jelas bekerja dalam hidup mereka
sehingga menjadi satu satunya alasan yang cukup dapat menjelaskan mengapa mereka begitu berbeda dengan
semua orang lain di dunia. Mereka berbeda sebab mereka mengenal Allah secara pribadi. Orang-orang ini
bukanlah pertapa-pertapa yang hidup selamanya di biara untuk merenungkan misteri-misteri Ilahi. Mereka
adalah pria dan wanita sejati yang hidup di tengah kenyataan masa kini yang sulit dihadapi: kemiskinan,
penderitaan, ketidakadilan. Dalam situasi hidup sehari-hari itulah, bukan dalam atmosfir religius, mereka
mengalami realitas kehadiran Kristus dan dapat membagikannya kepada orang lain. Mereka dapat membagikan
kabar baik tentang Kristus dalam bentuk yang bermakna bagi orang-orang sezamannya dalam bentuk yang
mudah dimengerti, Mereka mengenal Allah dan menaruh perhatian kepada zamannya, sehingga mereka terus
terkait dengan pelayanan pendamaian dua pihak yang bermusuhan: makhluk yang berdosa dan mementingkan
diri sendiri di satu pihak dan Allah yang kudus yang mengasihi mereka di pihak yang lain. Sebagian mereka
dalam impian saya akan menjadi pendeta, mengisi mimbar-mimbar Injili terkenal di kota-kota besar. Mereka juga
akan ada di tempat-tempat terpencil. Dari dunia mahasiswa juga akan muncul orang-orang profesional- dokter,
insinyur, ahli hukum, pelaku bisnis. Dokter , pelaku bisnis Kristen ,orang-orang Krsiten yang terjun di dunia
perfilm,juga jurnalis,hakim, gubernur, anggota Dewan, industrialis, kepala daerah, dan pekerja sosial.........
Akhirnya impian saya adalah melihat rumah tangga Kristen yang tidak terhitung banyaknya Tempat dimana
calon-calon warganegara di masa datang dididik, sementara tetangga menerima pemberitaan Injil dari orang-
orang Kristen yang sungguh-sungguh memperhatikan mereka.............Pendeta, teolog, profesor, profesional,
penulis, politikus, keluarga Kristen yang kesetiaan tertingginya adalah kepada Kristus dan Injilnya
Mewariskan pelayanan mahasiswa
Merupakan apa saja yang dikerjakan mewujudnyatakan visi pelayanan mahasiswa. Ini merupakan isi dan sifat
gerakan yang harus di pelihara dan diperjuangkan
Kontiunitas Penginjilan : Ketika ada mahasiswa yang dapat bertobat dan menjadikan Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan.
Kontinuitas mempelajari dan menaati Firman Tuhan : Firman Tuhan dapat terus menjadi isi pemberitaan,
mahasiswa dapat terus diajarkan dan belajar kedalaman firman Tuhan.
Kontiuitas kehidupan doa : Mahasiswa terus mendasari hidup dan pelayanannya dalam doa.
Kontinuitas pemuridan : Mahasiswa dapat terus menerus untuk bertumbuh dalam karakter, wawasan dan skill.
Terlihat pada kegiatan pembinaan-pembinaan yang dilakukan PMK (KK dll. )sehingga regenerasi tetap berjalan
baik .
Kontinuitas kepemimpinan mahasiswa : Mahasiswa terus memotori gerakan pelayanan di kampus, ada
pemimpin-pemimpin kampus yang dibentuk dari pelayanan mahasiswa.
Kontinuitas inisiatif dan tanggungjawab mahasiswa : Mahasiswa terus punya inisiatif untuk memikirkan
penyusunan program, program pembinaan dan mengusahakan anggaran
Kontinuitas semangat interdenomisasi : Ketika pelayanan mahasiswa tetap sadar bahwa pelayanan mahasiswa
bukan gereja dan bukan untuk denominasi gereja tertentu.
Pelayanan Mahasiswa bagi Transformasi Bangsa
Amsal 14:34 berkata Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa. Kemajuan dan
kemunduran bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas hidup para pemimpinnya. Apabila pelayanan mahasiswa
di dunia ini sungguh-sungguh melakukan panggilannya dengan maksimal, sehingga banyak mahasiswa
dimenangkan bagi Kristus dan bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29, Ef. 4:13-16), maka tidak
bisa tidak, tansformasi dan reformasi sejati akan mewarnai perjalanan kehidupan bangsa-bangsa, karena
kebenaran yang dijunjung tinggi merupakan panggilan hidupnya. Demikian pula dengan negeri tercinta
Indonesia. Saat ini Indonesia tidak kekurangan pemimpin yang cerdas. Kecerdasan bagi mereka cenderung
digunakan untuk mengeksploitasi kekayaan negeri ini bagi kepentingan pribadi dan kelompok. Kepedulian
terhadap rakyat sangat sulit diperoleh dari para pemimpin negeri saat ini. Indonesia membutuhkan pemimpin
cerdas yang takut akan Tuhan, yang menjunjung nilai-nilai mulia seperti belas kasihan (bela rasa), keadilan dan
kebenaran. Nilai-nilai inilah yang diperjuangkan dalam pelayanan mahasiswa.Indonesia juga membutuhkan para
pemimpin bangsa yang dapat membimbing bangsanya untuk mengenal Tuhan yang sejati. Sehingga setiap
orang yang hidup di dalamnya dapat menikmati shalom Allah.Berbahagialah bangsa yang memiliki
mahasiswa-mahasiswa yang cerdas dan takut akan Tuhan. (Flaviana Tagung/Makalah pelayanan
mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai