Anda di halaman 1dari 21

1

NAMA : SRI RAHAYU


NIM : 1203410012
PRODI : KIMIA


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas cokroaminoto palopo
2012 / 2013
KATA PENGANTAR
2


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada waktunya. Maksud dan
tujuan dari makalah ini tidaklah lain untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen.
Tak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada segenap pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan kami untuk bisa
memperoleh masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari siapapun yang
membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Sekian dan terima kasih.























DAFTAR ISI
3

Halaman judul.........................................................................................................

Kata pengantar........................................................................................................
BAB 1..
PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................
D. Manfaat Penelitia..............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................
A. Pengertian metode ilmiah....
B. Pengertian perkecambahan..
C. Manfaat kacang hijau.....
D. Kandungan gizi kacang hijau..

BAB III HIPOTESIS..............................................................................................
A. Hipotesis Nol (H0)............................................................................................
B. Hipotesis Alternatif (H1).................................................................................
BAB IV METODE PENILITIAN........................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................
B. Alat dan Bahan................................................................................................
C. Cara Kerja........................................................................................................
E. Variabel...........................................................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................
A. Tabel Hasil Penelitian......................................................................................
B. Pembahasan......................................................................................................
BAB VI PENUTUP................................................................................................
A. Simpulan.......................................................................................................
B. SARAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

4

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan
oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian
tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan
hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden
terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal
adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga
ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kapri.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya.
Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin
(suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat
berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu
gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran
lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas
hormon fitokrom dalam tumbuhan. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom
berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan.
5

Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom
mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya
merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red
(730 nm) disingkat Pfr.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh cahaya matahri terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2. Bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau di tempat yang terang dan di tempat yang
gelap?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau

















6

BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengertian metode ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan
serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang
dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses
penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan
pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam
suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang
tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses
pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop,
atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan
peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam
tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan
statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga
disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut
sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Langkah-langkah metode ilmiah

1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah
adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya.
Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita,
baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan
7

mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan,
mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?
Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi
masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi.
Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai
berikut :
Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami.Rumusan
masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok
permasalahan.
Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari
cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya
dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.
2. Perumusan hipotesis
Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya
pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih
meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk
mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan
sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis
penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan
jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena
berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita
harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita
buat.

3. Perancangan penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan
penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus
dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian
eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran
8

secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki.
Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan
komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok
pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan
pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di
tempat yang gelap.
Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan.
Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan
sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi
merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan
penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam
penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah
dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).
Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur
(dipengaruhi oleh variabel bebas).
Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak
mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.


4. Pelaksanaan penelitian
langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian.
Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan
dengan baik.

Pelaksanaan
1. Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan
dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra
penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga),
9

dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan
pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh
adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau
aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran
sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data
mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
2.Pengolahan data.
Setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan
selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita
peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table,
grafik dan diagram.
3. Menarik kesimpulan.
Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat
mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau
mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari
penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil
penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang
kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi
penelitian.

4. Pelaporan penelitian
Sistematika penyusunan laporan penelitian
Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil
penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang
berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan
hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai
dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode
10

penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan
data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang
berhasil kumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan
dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.Kesimpulan dan saran, berisi tentang
kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah
diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihakn, yaitu pembaca dan bagi
peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-pene.litian selanjutnya.
B. Pengertian perkecambahan
. Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai
untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang
berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar
dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum
peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.Air
2.Suhu
3.Oksigen
4.Cahaya
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media
reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman
kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi.
Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat
dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,
suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk
tumbuhan adalah 30C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan,
maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga
proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah
memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang
tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam
tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman
tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen
berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara.
Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan
11

terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang
diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua,
pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya
besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat
yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun
hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya
lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan
tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan,
perpanjangan.batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun,
pembukaan bunga dan dominasi tunas.

C. Manfaat kacang hijau
Manfaat kacang hijau cukup banyak, kacang hijau menyenangkan pecinta vegetarian
untuk kualitas dan gizi di dalamnya. Kacang hijau banyak mengandung serat sehingga
baik untuk pencernaan, vitamin C dan vitamin B. Kandungan lain yang baik untuk tubuh
diantaranya adalah protein, kalsium yang tinggi dan rendah kalori.

Kacang yang baik untuk dikonsumsi adalah kacang hijau segar, hindari kacang lemas atau
terlalu matang. Untuk menyimpan, tempatkan dalam kantong plastik berlubang dan tetap
dalam kulkas dengan kelembaban relatif tinggi supaya tetap memiliki kualitas yang baik
sampai seminggu. Berikut ini adalah manfaat kacang hijau
Kacang hijau segar sangat rendah kalori (31 kkal per 100 g biji mentah) dan tidak
mengandung lemak jenuh. Banyak mengandung vitamin, mineral, dan zat gizi mikro
tanaman yang diturunkan.

Sangat kaya serat makanan (RDA per100g 9%) yang bertindak sebagai pencahar (pencuci
perut) massal yang membantu melindungi selaput lendir usus dengan mengurangi waktu
paparan terhadap zat-zat beracun serta mengikat bahan kimia penyebab kanker dalam
usus. Serat dalam jumlah yang cukup juga telah terbukti mengurangi kadar kolesterol
darah dengan mengurangi reabsorpsi kolesterol-mengikat asam empedu di usus besar.

Kacang hijau mengandung kadar vitamin A yang sangat baik, fenolik flavonoid
antioksidan poli seperti lutein, zea-xanthin dan beta-karoten dalam jumlah yang baik.
12

Senyawa ini membantu bertindak sebagai perlindungan dari radikal bebas dan spesies
oksigen reaktif (ROS) yang berperan dalam penuaan dan proses berbagai penyakit.
Zea-xanthin, suatu karotenoid makanan penting dalam kacang-kacangan, selektif diserap
ke dalam lutea makula retina di mata di mana menyediakan antioksidan dan fungsi
pelindung sinar ultra violet. Oleh karena itu, kacang hijau menawarkan perlindungan
dalam mencegah penyakit terkait makula (ARMD) pada orang tua.

Sumber folates. 100 g kacang segar memberikan 37 mg atau 9% dari folates. Folat
bersama vitamin B-12 adalah salah satu komponen penting dari sintesis DNA dan
pembelahan sel. Kacang hijau baik untuk ibu hamil karena membantu mencegah kecacatan
neural tube-cacat pada bayi yang dikandung.
Banyak mengandung vitamin B6 (pyridoxine), thiamin (vitamin B-1), dan vitamin-C.
Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C membantu tubuh mengembangkan
resistensi terhadap agen infeksi dan dan melindungi dari radikal bebas.

Kacang-kacangan mengandung jumlah mineral yang sehat seperti besi, kalsium,
magnesium, mangan, dan kalium, yang sangat penting untuk metabolisme tubuh. Mangan
adalah co-faktor untuk enzim antioksidan, dismutase superoksida, yang merupakan
pembersih radikal bebas yang sangat kuat. Kalium merupakan komponen penting dari sel
dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
Kacang hijau), juga dikenal sebagai choroko (dalam bahasa Swahili), kacang, Mongo,
moong, Moog (penuh) / Moog dal (split) (dalam bahasa Bengali, Marathi), kacang mash,
munggo atau monggo, gram hijau, gram emas, dan kedelai hijau, adalah benih Vigna
radiata yang berasal dari Bangladesh, India, dan Pakistan. Kacang split dikenal sebagai
moong dal, Pesara (Telugu), yang hijau kulitnya, dan kuning ketika dikuliti. Kacang kecil,
bulat telur dalam bentuk, dan hijau dalam warna. Kata "hijau" Bahasa Inggris berasal dari
moongHindi.
Kacang hijau adalah salah satu dari banyak spesies baru saja pindah dari genus Phaseolus
Vigna dan masih sering terlihat dikutip sebagai Phaseolus aureus atau Phaseolus radiatus.
Variasi ini tata nama telah digunakan mengenai spesies tanaman yang sama.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
13

pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai
tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam
bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau,
disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai
soun. Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian,
kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun
demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur,
kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang,
sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan
menurunkan khasiat pengobatannya.
lihat juga.
D. Kandungan kacang Hijau
Kacang hijau, biji matang, mentah Nilai Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 g (3.5 oz)
Energi 1.452 kJ (347 kcal)
Karbohidrat 62,62 g
Gula 6,60 g
Dietary fiber 16.3 g
Lemak 1,15 g
Protein 23,86 g
Vitamin C 4.8 mg (8%)
Kalsium 132 mg (13%)
Magnesium 189 mg (51%)
Fosfor 367 mg (52%)
Kalium 1246 mg (27%)
Sodium 15 mg (1%)
Sumber: USDA Nutrient



14

BAB III
HIPOTESIS
A. Hipotesis Nol (H0)
Biji kacang hijau yang diberi media kapas yang di perciki air akan tumbuh lebih cepat.
Biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan biji kacang hijau yang diletakkan di tempat terang

B. Hipotesis Alternatif (H1)
Ada pengaruh cahaya matahri terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

























15

BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian Pertumbuhan Tanaman kacang hijau dilakukan di :
- Alamat : BTN.Arakeke
- Hari/Tanggal : Minggu, tanggal 11 Desember 2012
- Pukul : 11:15 WITA.


B. Alat dan Bahan
Alat :
o 2 buah gelas aqua
o Kapas secukupnya
o Penggaris
o Benang
Bahan :
o Biji kacang hijau
o Air
C. Cara Kerja
1. Rendam biji kacang hijau 12 jam.
2. Pilih biji kacang yang tenggelam untuk ditanam.
3. Siapkan 2 buah gelas aqua (gelas A dan gelas B).
4. Letakkan kapas dengan tinggi 1 cm dan percikkan air secukupnya.
5. Tanam biji kacang hijau pada gelas A dan gelas B, masing-masing gelas 2 biji.
6. Letakkan gelas A di tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan gelas B di
tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).
7. Sirami gelas A dan gelas B dengan jumlah air yang sama secara rutin selama 7 hari.
8. Amati dan ukur pertumbuhan kedua tanaman tersebut, dan masukkan dalam tabel
pengamatan.
D. Variabel
1. Variabel bebas : cahaya matahari.
2. Variabel terikat : tinggi tanaman kacang hijau dan warna daun.
3. Variabel kontrol : kapas, kacang hijau dan air.

16

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Hasil Penelitian
Hari ke-
Tinggi tanaman kacang hijau (cm)
Tempat Terang Tempat Gelap
1 0 0,5
2 1 2,5
3 2 4
4 3,5 6
5 5 11
6 7,5 14
7 8 16

B. Pembahasan
Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila
dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan dari percobaan I, II dan III menunjukkan banyak
perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada
tanaman kacang hijau pada percobaan 2 dan 3. Tanaman kacang hijau pada percobaan
pertama tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan
ukuran batangnya lebih besar . Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau pada
percobaan 1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sedangkan tanaman kacang hijau
pada percobaan 2 tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup karena terhalang oleh
plastik mika. Karena itu tanaman kacang hijau pada percobaan 2, tidak tumbuh secara
normal seperti tanaman pada percobaan 1 seperti daunnya tidak melebar dan pertumbuhan
daunnya abnormal ( seringkali ukurannya menyusut ), selain itu batangnya berwarna hijau
kemerahan dan batangnya loyo, ukuran batangnyapun lebih kurus daripada tanaman pada
percobaan 1. Akan tetapi perkecambahannya lebih cepat. Berbeda dengan percobaan 1 dan
2, tanaman pada percobaan ketiga tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Meskipun
begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan 3 lebih cepat daripada
pekecambahan pada percobaan 1 dan 2 . Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi
tanaman kacang hijau pada percobaan 3 tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan
daunnya abnormal dan tidak melebar . Selain itu, ada pula perbedaan pada masing-masing
5 kacang hijau yang terdapat pada cawan petri pertama (kacang hijau yang dibiarkan
17

terkena sinar matahari secara langsung).
Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada cawan petri pertama dengan
tanaman kedua belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang batangnya
karena selisih antara kedua tanaman tersebut hanya 0,1 cm saja. Pada tanaman lainnya di
cawan petri pertama juga begitu. Namun, tanaman keempat dan kelima merupakan
tanaman yang panjang batangnya paling panjang yaitu 1,65cm. Tidak hanya ada perbedaan
saja pada 5 kacang hijau yang terdapat di cawan petri pertama pada hari pertama, namun
terdapat pula kesamaannya yaitu sama-sama belum memiliki daun dan akarnya belum
terlalu terlihat. Pada hari kedua pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang.
Misalnya pada tanaman pertama yang pada hari pertama panjangnya 1,2cm dan pada hari
kedua panjangnya menjadi 1,45cm. Kacang hijau yang paling panjang, panjang batangnya
yaitu kacang hijau yang ke-4 sepanjang 1.9cm. Pada hari ketiga pun juga sama. Kacang
hijau yang paling panjang adalah kacang hijau ke-4 pada cawan petri pertama. Namun
berbeda dengan hari ke-4. Pada hari ke-4, kacang hijau yang pertama tumbuh dengan cepat
sebanyak 1,8cm dari haru sebelumnya. Jadi panjang batangnya adalah 3,6 cm. Dari hari
pertama sampai hari keempat, tidak ada daun pada tumbuhan kacang hijau. Namun pada
hari ke-5, daun pada tumbuhan kacang hijau mulai tumbuh pada kacang hijau pertama,
kedua dan kelima. Masing-masing banyak daun berjumlah 2 buah. Terjadinya perbedaan
pada tumbuhan kacang hijau yang telah berdaun dengan yang belum berdaun dikarenakan
posisi kacang hijau di dalam petri tersebut. Posisi kapas yang tidak rata karena saling
tumpang tindih sehingga ketebalan kapas juga berbeda-beda dan oleh karena itu, kacang
hijau yang letak kedalamnya berbeda-beda. Karena semakin dalam kedalamannya akan
menyebabkan tanaman itu mendapatkan air yang lebih banyak karena pada percobaan kali
ini, bila permukaannya lebih rendah, maka akan digenanggi banyak air. Sampai pada hari
ke-6, pertumbuhan tanaman kacang hijau semakin cepat dan mengakibatkan bertambahnya
panjang batang dan munculnya daun pada tanaman kacang hijau ke-3 dan ke-4 pada cawan
petri pertama yang sebelumnya belum berdaun namun jumlah daunnya tetap sama yaitu
tetap 2 lembar. Berbeda dengan hari ke-7, pertumbuhan tanaman kacang hijau bukannya
bertamabah malah menyusut/berkurang.Mungkin ini dikarenakan pada hari ke-7, akar dan
batang usdah dapat di bedakan sehingga panjang batang dulunya diukur, sebenranya itu
termasuk panjang akar juga, tapi karena belum terlalu terlihat mana yang bagian akar dan
batang, maka diukur dari ujung akar sampai ujung batang. Penyusutan terlihat pada
tanaman ke-1 sampai ke-4 yang panjang batangnya berkurang sebanyak 1cm. Berbeda
dengan lebar pada daun. Lebar pada daun tetap berkembang dan ukurannya juga semakin
18

lebar (besar/luas).
Tanaman kacang hijau yang ditutupi dengan mika (pada cawan petri ke-2) pada hari
pertamanya panjang batangnya sudah mencapai 2 cm namun belum berdaun. Daun pada
tanaman kacang hijau rata-rata tumbuh pada hari ke-2. Hanya tanaman kacang hijau ke-3
yang belum berdaun. Bila dilihat jumlah daun pada tanaman kacang hijau ke-4 berbeda
dengan tanaman kacang hijau yang lain pada cawan petri ke-2 karena daun yang baru
tumbuh hanya 1 buah tetapi pada hari ke-3 nya, daunnya sudah berjumlah 2 buah. Pada
hari ke-3, ada panjang batang tanaman kacang hijau yang berkurang. Sebenarnya belum
tahu juga mengapa hal ini bisa terjadi. Apa dikarenakan kesalahan dalam menghitung
maupun faktor-faktor lain. Selain itu, pada tanaman kacang hijau ke-3 menunjukkan
bahwa tanaman itu sudah mulai mati dan membusuk yang terlihat dari warnanya yang
mencoklat dan juga baunya yang tidak enak. Maka dari itu, pada saat
pendataan/penghitungan dan pengamatan pada hari ke-4 sampai seterusnya tidak di hitung
lagi perubahannya karena tanaman kacang hijau itu telah mati. Setelah itu, dari dari ke-5
sampai ke-6 tanaman terus berkembang dan tumbuh. Panjang batang yang paling panjang
pada hari ke-6 pada tanaman kacang hijau ke-2. Pada hari ke-7, terulang kembali hal yang
sama juga seperti yang dialami oleh cawan petri pertama yaitu berkurangnya panjang
batangnya yang dikrenakan ada beberapa bagian yang telah berubah menjadi akar dan juga
daun pada tanaman kacang hijau yang ke-4 putus karena secara tidak sengaja terpegang
dan tertarik pada saat proses pengukuran tanaman itu dan juga dikarenakan terlalu layunya
daun tanaman kacang hijau itu sendiri.
Terdapat 1 cawan petri yang berisi 5 buah kacang hijau yang ditutupi oleh box. Cawan
petri ini disebut cawan petri ke-3 agar mudah untuk membahasnya. Tanaman kacang hijau
pada cawan petri yang ke-3 pada hari pertama ini, sama hal dengan tanaman kacang hijau
di cawan petri yang ke-2 pada hari pertama yaitu sama-sama belum tumbuh daun dan rata-
rata panjang batangnya 2 cm. Pertumbuhan panjang batang ini terus terjadi sampai ke-2
saja. Karena pada hari ke-2, tanaman kacang hijau yang ke-2 mengalami pengurangan
panjang. Lalu setelah hari ke-3, tanaman kacang hijau yang ke-2 ini mati.Lalu setelah itu
dari hari ke-4 sampai hari ke-7, sebagian besar pertumbuhan panjang batang terus
bertambah dan lebar daunnya juga semakin lebar. Namun hari ke-7 pada tanaman kacang
hijau ke-3, panjangnya berkurang sebanyak 1 cm dan begitu juga lebar daun pada tanaman
kacang hijau ke-4 dan ke-5. Dari hari ke-2 sampai hari ke-7, jumlah daun pada tumbuhan
kacang hijau ke-1 sampai ke-5 tetap sama yaitu 2 buah.
Pada saat percobaan ini berlangsung/dilakukan, pada hari ke-3 terjadi pergantian kapas/
19

media pada kacang hijau di cawan petri 1, 2 dan 3. Penggantian ini dilakukan karena pada
cawan petri yang ke-2 dan ke-3, airnya telah menggenang dan ditakutkan bila hal ini
dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan kematian pada tanaman kacang hijau karena
tanaman kacang hijau yang berada di dalam cawan petri ini secara teratur setiap 1 kali
akan disirami air sebanyak 30mL.





























20

BAB VI
PANUTUP
A. Simpulan
Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.
Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat &
mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung
`tidak kokoh.
Cahaya merupakan faktor eksternal atau luar yang mempengaruhi pertumbuha &
perkembangan pada tumbuhan.

B. Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah
dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar
dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan
pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil
penelitian.
3. Kodisi kapas dan air harus steril.















21

DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya
:Yudhistira.

Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://
catatanzhamal.blogspot.com/

Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman. http://soearga.wordpress.com/

www.kamusilmiah.com

id.answers.yahoo.com

www.trubus-online.co.id

Anda mungkin juga menyukai