Anda di halaman 1dari 6

Pengukuran Trafik

Eka Juliantara
10. Pengukuran Trafik
Teori Trafik Secara sederhana trafik dapat diartikan sebgaai pemakaian. Pemakaia
n yang diukur denganwaktu (berapa lama, kapan), yang tentunya dikaitkan dengan a
pa yang dipakai dan dari mana, ke mana. Dalam sistem telepon, permintaan/panggil
an yang datang biasanya tak dapat ditentukan terlebih dahulu tentang kapan dan b
erapa lama suatu pembicaraan telepon berlangsung atau berapa lama suatu perlengk
apan/saluran diduduki. Nilai trafik dari dari suatu berkas saluran adalah banyak
nya (lamanya) waktu pendudukan yang diolah oleh berkas saluran tersebut. Mengena
i trafik ini dikenal : Volume trafik Intensitas trafik : Jumlah waktu pendudukan
: Jumlah waktu pendudukan per satuan waktu
Pada perencanaan suatu sistem seluler kita perlu mengetahui besarnya intensitas
trafik yang dapat ditawarkan pelanggan. Intensitas trafik (E) dapat dihitung seb
agai berikut : E = .th Erlang dimana : = jumlah panggilan yang datang (panggilan/
jam) th = waktu pendudukan rata-rata (jam/panggilan) 1 Erlang = 1 kanal digunaka
n secara kuantinu contoh : asumsikan terdapat 100 user yang mempunyai trafik pen
ggunaan telepon berikut : (Danish Mathematician)
20 user 1 panggilan/jam selama 6 menit 20 user 3 panggilan/jam selama 0.5 menit
60 user 1 panggilan/jam selama 1 menit
20x1x(6/60) = 2E 20x3x(/60) = E 60x1x(1/60) = 1E
sehingga total trafik 3.5 Erlang 100 user menggunakan 3.5 Erlang = 35 mE per use
r
Karakteristik Trafik Mobil Pada telepon seluler jumlah trafik rata-rata user ada
lah 25 35 mE. Pengukuran trafik ini dilakukan pada jam sibuk. Secara umum jam si
buk berlaku dari jam 10.00 sampai 12.00 dan 13.00 sampai 15.00. dalam kontek ini
jam tidak berarti 60 menit tetapi berarti periode. Kenaikan trafik tiap user la
mbat. User lebih lama menggunakan telepon dalam keadaan diam dari pada bergerak.
-
-
Mengapa kita perlu mengetahui trafik ? Dengan mengetahui trafik puncak pada jam
sibuk, kita dapat mengukur dimensi sistem wireless yang akan dibangun, terutama
Grade of service (GOS) sistem. Jika dimensi sistem tidak mendukung trafik maka u
ser akan mengalami bloking pada saat pemanggilan. Grade of service (GOS) adalah
probabilitas panggilan yang diblok selama jam sibuk. Pada sistem wireless, targe
t disain biasanya 2% (0.02) atau kurang. Jika ingin bersaing dengan bisnis wirel
ine (misalnya loe-tier PCS) maka GOS yang ditawarkan harus 1% atau kurang. Dari
tabel trafik kita dapat menentukan jumlah kanal minimum yang diperlukan untuk GO
S yang telah ditentukan.
-
-
Tabel trafik Ada tiga tipe tabel yang dapat digunakan pada sistem wireless Tabel
Erlang B Tabel Erlang C Tabel Poisson Panggilan yang diblok tidak akan diproses
Panggilan yang diblok akan diantrikan dengan jangka waktu yang tidak tentu. Pan
ggilan yang diblok akan diantrikan selama waktu yang sama dengan rata-rata waktu
yang digunakan untuk pemanggilan.
-
Pada sistem mobil wireless biasanya menggunakan tabel Erlang B.
Distribusi Erlang B Distribusi Erlang didapat dari keadaan : Sumber panggilan ya
ng tak terhingga, jadi rate rata-rata datangnya panggilan = a (konstan) atau den
gan kata lain kedatangan panggilan yanga cak (random arrival), yang berarti meru
pakan distribusi Poisson (Exponensial negatif). Pola waktu pendudukan : Distribu
si Exponensial (negatif) Jumlah saluran (rangkaian) yang menampung (melayani) te
rbatas, sehingga panggilan yang datang pada waktu semua saluran sedang melayani
panggilan (sedang sibuk), akan tak dapat dilayani oleh saluran (jadi berarti hil
ang). Berkas saluran yang melayani panggilanpanggilan merupakan berkas sempurna
(setiap saluran yang bebas selalu dapat diduduki oleh panggilan yang datang).
-
Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Berkas Masukan V1 = ~ Jadi distribusi Erlang B didapat bila : kedatangan acak
g
Berkas keluar V2 = N (terbatas)
waktu pendudukan : distribusi exponensial negatif disiplin operasi : V2 terbatas
, berkas sempurna panggilan yang datang pada waktu semua saluran sibuk, dihilang
kan.
Nilai-nilai pada tabel Erlang B di dapat dari persamaan berikut :
AN B = N N! i A i! i 0
dimana : N A = total jumlah kanal yang ada = intensitas trafik = .t
Dari rumus di atas kita dapat menentukan jumlah kanal yang diperlukan dari total
trafik yang dibutuhkan dengan kondisi GOS tertentu. Atau sebaliknya kita dapat
menentukan besar trafik yang dapat disediakan dengan jumlah kanal yang tersedia
dan kondisi GOS yang sudah ditentukan juga. Penentuan jumlah kanal atau besar tr
afik ini dapat dilakukan dengan melihat tabel Erlang. Berikut ini contoh penentu
an jumlah kanal yang diperlukan dari total trafik yang dibutuhkan dengan kondisi
GOS tertentu. Atau sebaliknya kita dapat menentukan besar trafik yang dapat dis
ediakan dengan jumlah kanal yang tersedia dan kondisi GOS yang sudah ditentukan
juga. Penentuan jumlah kanal atau besar trafik ini dapat dilakukan dengan meliha
t tabel Erlang. Berikut ini contoh penentuan jumlah kanal yang diperlukan dari b
esar trafik yang telah ditentukan : Berapa jumlah kanal yang dibutuhkan untuk me
ndukung 100 user dengan GOS 2%, jika rata-rata besar trafik tiap user 30 mE??. D
ari total 100 user maka : 100x30mE = 3 Erlang dengan melihat tabel Erlang B Trun
ks P(B)= 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.01 0.010 0.153 0.456 0.870 1.361 1.913 2.503 3.1
29 3.783 4.462 0.015 0.015 0.780 0.030 0.992 1.524 2.114 2.743 3.406 4.996 4.808
0.02 0.020 0.223 0.603 1.092 1.657 2.297 2.936 3.627 4.346 5.084 0.03 0.031 0.2
82 0.715 1.259 1.877 2.544 3.250 3.987 4.748 5.529
jadi jumlah kanal yang dibutuhkan : 8 kanal

Anda mungkin juga menyukai