Anda di halaman 1dari 36

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-Nya kami dapat
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012. LAKIP disusun sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas tahun 2012.

LAKIP ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan
sasaran strategis perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan yang tercantum di
dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012, yaitu:
terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani,
meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul
bersertifikat, tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar dan Benih Pokok, dan
terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Diharapkan hasil evaluasi
tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan
peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan LAKIP ini,
oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan untuk
penyempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat,
dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan
ini.

Jakarta, Januari 2013
Direktur Perbenihan


Bambang Budhianto
Nip.196105261985031002
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL iv
RINGKASAN EKSEKUTIF v
BAB I. PENDAHULUAN . 1
1.1. Latar Belakang ........................................................ 1
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan . 2
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ..... 2
1.4. Sumber Daya Manusia ... 6
1.5. Dukungan Anggaran ... 6
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8
2.1. Rencana Strategis 2010-2014 .. 8
2.1.1. Visi .. 8
2.1.2. Misi . 8
2.1.3. Tujuan dan Sasaran . 9
2.1.4. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan ...

9
2.1.5. Program dan Kegiatan . 9
2.2. Rencana Kinerja Tahunan 11
2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012 .. 12
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ....... 14
3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran . 14
3.2. Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan Tahun 2012

14
3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012 .

15
3.3.1. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk
Kawasan SL-PTT dan Non SL-PTT ..

15
3.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih . 18
3.3.3. Perbanyakan Benih Sumber .. 19
3.3.4. Optimalisasi Balai Benih/Seed Center. 21
3.3.5. Pengawasan dan Sertifikasi Benih .. 23


Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


Halaman


3.4. Akuntabilitas Keuangan . 26
3.5. Hambatan dan Kendala .. 27
3.6. Upaya dan Tindak Lanjut ...... 27
BAB IV. PENUTUP 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN



















Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012
15
Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) ) . .
16
Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012 di
banding Tahun 2011
17
Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih
19
Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber .
20
Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di banding
Tahun 2011 .......
21
Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber .
22
Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih .
24









Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan yang merupakan
sektor industri hulu mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada faktor
ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi
aspek kualitas dan kuantitas, dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan
sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan. Berkaitan dengan upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan,
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melibatkan semua unsur terkait, baik
teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder
lainnya.

Untuk mengetahui keberhasilan pengembangan perbenihan tanaman pangan
beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2012, dilakukan Evaluasi
Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan
digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun
berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan
tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis
dituangkan dalam Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2010-
2014. Visi tersebut adalah Terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul
bersertifikat secara berkesinambungan. Visi tersebut kemudian diterjemahkan ke
dalam misi Direktorat Perbenihan, yaitu meningkatkan ketersediaan benih unggul
bersertifkat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih serta
memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan
penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung
peningkatan produksi tanaman pangan.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) tahun 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1) Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan berpedoman
pada program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam peningkatan
produksi, produktivitas, dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada
dan swasembada berkelanjutan, dan Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan tahun 2010-2014.
2) Pencapaian kinerja kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman
pangan pada tahun 2012 dengan rata-rata sebesar 91,12% dari 5 (lima) indikator
kinerja sasaran strategis. Kinerja tertinggi ditunjukkan oleh indikator kegiatan
pengawasan dan sertifikasi benih 100,00% dan kinerja terendah ditunjukkan
pada indikator kegiatan perbanyakan benih sumber sebesar 82,21%.
3) Pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan tahun 2012 sebesar Rp.1.141.028.463.000,00 (satu trilyun seratus
empat puluh satu milyar dua puluh delapan juta empat ratus enam puluh tiga ribu
rupiah) atau 81,24% dari total pagu anggaran sebesar Rp.1.404.534.008.000,00
(satu trilyun empat ratus empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan
ribu rupiah).
4) Sesuai dengan indikator sasaran kegiatan utama pengelolaan sistem penyediaan
benih tanaman pangan yang ingin dicapai pada tahun 2012 memperoleh rata-
rata capaian kinerja sasaran sebesar 91,12%, dengan rincian sebagai berikut :
a) Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat
petani melalui indikator kinerja Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)
untuk kawasan SLPTT dan non SLPTT mencapai 91,33%.
b) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih
unggul bersertifikat melalui indikator kinerja pemberdayaan penangkar benih
mencapai 90,38%.
c) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)
melalui indikator kinerja perbanyakan benih sumber mencapai 82,21%.
d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih
unggul bersertifikat melalui indikator kinerja optimalisasi balai benih/seed
center mencapai 91,67%.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

vii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


e) Terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui indikator
kinerja pengawasan dan sertifikasi benih mencapai 100%.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting
dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
Sistem manajemen pemerintah yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas
dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome)
dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem
AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assessment oleh masing-
masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri
merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta
melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Hal tersebut berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk mengetahui sejauh
mana instansi pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya, maka perlu
dilakukan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pada Tahun Anggaran 2012, Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan merencanakan dan melaksanakan program kegiatan
pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Program tersebut
bertujuan untuk mendukung program peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman pangan, untuk mencapai surplus 10 juta ton beras, swasembada
jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai pada tahun 2014. Dalam
rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, maka
dilakukan program kegiatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dan
pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui kebijakan-kebijakan yang
tertuang dalam program maupun kegiatan.

Kebijakan untuk mendorong pencapaian sasaran produksi adalah
mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul, meningkatkan produksi
dan distribudi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih
serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang
dalam program kegiatan Direktorat Perbenihan diantaranya ketersediaan benih
varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih,
peningkatan peran kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan,
monitoring dan evaluasi. Implementasi peran tersebut difasilitasi oleh Anggaran
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2012 dan sifatnya sebagai
stimulan yang berorientasi pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang
perbenihan.

1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/
2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian
keempat Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon
I). Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
perbenihan tanaman pangan.
Dalam melaksanakan tugas dimaksud diatas, Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan menyelenggarakan fungsi :
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan
pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka
kacang dan umbi, dan kelembagaan benih;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu
benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan
kelembagaan benih;
3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian
varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi
benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih;
4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan
pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka
kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; dan
5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki
struktur organisasi yang terdiri dari :
1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih
a. Seksi Penilaian Varietas
b. Seksi Pengawasan Mutu Benih


Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia
a. Seksi Padi
b. Seksi Serealia Non Padi
3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi
a. Seksi Aneka Kacang
b. Seksi Aneka Umbi
4) Subdirektorat Kelembagaan Benih
a. Seksi Kelembagaan Produksi
b. Seksi Kelembagaan Pengawasan
5) Subbagian Tata Usaha
6) Kelompok Jabatan Fungsional


























Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan
Subdirektorat
Penilaian
Varietas dan
Pengawasan
Mutu Benih
Subbagian Tata Usaha
Subdirektorat
Produksi
Benih serealia
Subdirektorat
Produksi Benih
Aneka Kacang
dan Umbi
Subdirektorat
Kelembagaan
Benih
Kelompok Jabatan
Fungsional
Seksi
Penilaian
Varietas
Seksi
Pengawasan
Mutu benih
Seksi Padi
Seksi
Serealia Non
Padi
Seksi
Kelembagaan
Pengawasan
Seksi Aneka
Umbi
Seksi Aneka
Kacang
Seksi
Kelembagaan
Produksi
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut:
1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih
Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :
Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan
mutu benih.
Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan
pengawasan mutu benih;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan
pengawasan mutu benih;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; dan
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian
varietas dan pengawasan mutu benih.

2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia
Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia :
Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih serealia.
Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan
benih serealia non padi;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan
benih serealia non padi;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
produksi benih padi dan benih serealia non padi; dan
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi
benih padi dan benih serealia non padi.


Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi
Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :
Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan
umbi.
Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka
kacang dan umbi;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka
kacang dan umbi;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
produksi benih aneka kacang dan umbi; dan
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi
benih aneka kacang dan umbi.

4) Subdirektorat Kelembagaan Benih
Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih :
Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan benih.
Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih :
a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan
pengawasan benih;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan
pengawasan benih;
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan
d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
kelembagaan produksi dan pengawasan benih.



Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

5) Subbagian Tata Usaha
Tugas Subbagian Tata Usaha :
Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga,
dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan.
6) Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :
Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat
Perbenihan sampai dengan bulan Desember 2012 berjumlah 71 orang yang
berada pada masing-masing Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha.
Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2012 komposisi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit
kerja Direktorat Perbenihan tahun 2012 dapat diklasifikasi sebagai berikut :
Doktor (S3) 1 orang, Magister (S2) 14 orang, Sarjana (S1) 30 orang,
Sarjana Muda (D3) 5 orang, SLTA 17 orang, SLTP 3 orang dan SD 1 orang.
b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji
Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
golongan IV 11 orang, golongan III 46 orang, golongan II 11 orang dan
golongan I sebanyak 3 orang.
c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis
kelamin laki-laki 43 orang dan jenis kelamin perempuan 28 orang.

1.5. Dukungan Anggaran
Pada TA 2012, Diirektorat Perbenihan dalam melaksanakan
pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Surat Pengesahan Revisi ke-1 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun
Anggaran 2012 Nomor : 0325/018-03.1.01/00/2012 tanggal 9 Desember 2011
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.262.247.098.000,00 (satu trilyun dua
ratus enam puluh dua milyar dua ratus empat puluh tujuh juta Sembilan puluh
delapan ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut belum mencakup kegiatan
yang dilaksanakan di daerah yang dibiayai dari APBN melalui dana
dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Sehingga apabila jumlah anggaran
tersebut ditambah dengan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan
menjadi Rp.1.404.534.008.000,00 (satu trilyun empat ratus empat milyar lima
ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah).
















Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis 2010-2014
Benih merupakan titik awal kegiatan budidaya tanaman dan merupakan salah
satu aspek strategis yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman. Dengan adanya perkembangan
lingkungan global dan regional telah mempengaruhi dalam negeri dan
meningkatnya persaingan, termasuk pasar benih tanaman pangan.

Oleh karena itu untuk mewujudkan perbenihan nasional yang mantap dan
berdaya saing serta mampu menyediakan benih tanaman pangan secara
efisien dan berkelanjutan, maka telah disusun Rencana Strategi (Renstra)
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan terkait di bidang perbenihan khususnya tanaman
pangan.

Diharapkan Renstra tersebut dapat memberikan gambaran tentang arah
pengembangan sistem perbenihan tanaman pangan ke depan, sekaligus
sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program perbenihan yang
sedang berjalan saat ini.

2.1.1 Visi
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki visi terwujudnya
peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara ber-
kesinambungan.

2.1.2 Misi
Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan memiliki misi sebagai berikut :
a) Meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifikat;
b) Meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih;
c) Memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi dan misi, telah ditetapkan
tujuan strategis, yaitu :
a) Meningkatkan motivasi petani dalam menggunakan benih unggul
bersertifikat;
b) Meningkatkan produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat;
c) Meningkatkan pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin
mutu benih;
d) Mengoptimalkan peranan kelembagaan benih.
Sesuai dengan tujuan strategik yang ingin dicapai, maka sasaran
strategik Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai berikut :
a) Meningkatnya motivasi petani dalam menggunakan benih unggul
bersertifikat;
b) Meningkatnya produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat;
c) Meningkatnya pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin
mutu benih;
d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih.

2.1.4. Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Meningkatkan kemampuan kelembagaan perbenihan, pemerintah dan
swasta dalam bidang produksi dan penyediaan benih, serta sertifikasi
dan pengawasan peredaran benih sehingga dapat diwujudkan
perbenihan tanaman pangan yang tangguh berdaya saing dan berbasis
potensi nasional, mampu menyediakan benih varietas unggul bermutu
sesuai dengan tingkat kebutuhan petani, dan meningkatkan penggunaan
benih unggul bersertifikat, serta terjaminnya mutu benih yang diproduksi
dan beredar.

2.1.5. Program dan Kegiatan
Program pengembangan perbenihan tahun 2012 merupakan suatu
rangkaian kegiatan perbenihan tanaman pangan serta kelanjutan dari
kegiatan perbenihan pada tahun sebelumnya. Pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dari
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

pengembangan perbenihan tanaman pangan. Dalam rangka
pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan, Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan telah menetapkan rencana dan perjanjian
kerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja. Sebagaimana kita
ketahui bahwa dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan
dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Terkait dengan hal
tersebut, maka secara keseluruhan pelaksanaan program pengelolaan
sistem penyediaan benih tanaman pangan tahun 2012 meliputi program-
program yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga perbenihan baik di
pusat maupun di daerah.

Program/kegiatan pegelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
dengan sasaran utama meningkatnya penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat sehingga dapat mendorong peningkatan produksi. Program
dan kegiatan dimaksud untuk mencapai 3 (tiga) indikator sasaran kinerja
yaitu :
1) Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada
petani.
Penyaluran BLBU kepada petani untuk komoditas padi, jagung dan
kedelai di 33 Provinsi. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Tanaman Pangan Nomor 40/KPA/SK.310/C/2/2012 tentang
Pedoman Teknis Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun Anggaran
2012 disebutkan bahwa kelompok tani penerima BLBU adalah
kelompok tani pelaksana kegiatan SL-PTT dan Non SL-PTT padi,
jagung dan kedelai TA 2012 yang ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Persetujuan Kepala
Dinas Pertanian Provinsi.
2) Pemberdayaan Penangkar Benih
Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi di
165 kab/kota, jagung di 14 kab/kota dan kedelai di 100 kab/kota.
Rencana pemberdayaan penangkar benih untuk komoditas padi
10.000 ha atau 200 unit, komoditas jagung komposit 700 ha atau 14
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

unit dan kedelai 2.500 ha atau 100 unit. Dengan adanya
pemberdayaan penangkar benih bertujuan untuk menumbuh
kembangkan penangkar benih di daerah yang selama ini belum
berkembang kelembagaan penangkar benih, meningkatkan
kemampuan penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan
pemasaran benih varietas unggul bersertifikat.
3) Pengembangan,pembinaan dan pengawalan.
- Melaksanakan koordinasi antar lembaga perbenihan yang meliputi :
pusat (Badan Benih Nasional (BBN) dan Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan), daerah (Dinas Pertanian Provinsi, Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota, BPSBTPH dan Balai Benih),
Produsen/Penangkar (swasta/BUMN/perorangan).
- Melaksanakan pembinaan, pengawalan serta monitoring dan
evaluasi kegiatan perbenihan pada lembaga perbenihan yang
berada di daerah.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan
Pada tahun 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah menyusun
rencana kinerja tahunan yang tercantum pada Penetapan Kinerja Unit Kerja
Eselon III Lingkup Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) disusun dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sesuai
tugas dan fungsi masing-masing Unit Kerja Eselon III sebagai berikut:
a. Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada petani
meliputi padi sawah 67.500 ton, padi hibrida 4.500 ton, padi lahan kering
12.500 ton, jagung hibrida 3.000 ton dan kedelai 14.000 ton.
b. Operasional Balai Benih melalui perbanyakan benih sumber BS-BD padi
115 ha, BD-BP padi 171 ha, BS-BP jagung 35 ha, BD-BP jagung 67 ha, BS-
BD kedelai 53,5 ha, BD-BP kedelai 94,0 ha, BS-BD kacang tanah 28,5 ha,
BD-BP kacang tanah 43,0 ha, BS-BD kacang hijau 11,5 ha, BD-BP kacang
hijau 16,0 ha, BS-BD ubi kayu 4,0 ha, BD-BP ubi kayu 5,0 ha, BS-BD ubi
jalar 3,0 ha dan BD-BP ubi jalar 2,0 ha.
c. Terselenggaranya pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan di 32
BPSB
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

d. Tersalurnya insentif petugas Pengawas Benih Tanaman Pangan sebanyak
817 orang.
e. Terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan Penangkar Benih padi 10.000
ha, jagung komposit 700 ha dan kedelai 2.500 ha.
f. Terselenggaranya revitalisasi/optimalisasi Balai Benih di 4 UPB/BB
g. Terselenggaranya Optimalisasi Balai Benih Palawija di 8 UPB/BB
h. Terlaksananya Bimbingan Teknis di 33 Provinsi.

2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012
Penetapan Kinerja Tahun 2012 merupakan bagian dari dokumen yang
ditetapkan oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dengan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan guna mewujudkan capaian strategis khususnya
meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong
peningkatan produksi. Selanjutnya Penetapan Kinerja Tahun 2012 dijabarkan
lebih lanjut dalam Indikator Kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-
masing program berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun
Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang diulas secara lebih rinci dan mendalam
adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dalam menunjang capaian empat
target sukses tersebut.
Sasaran indikator kinerja utama keberhasilan pelaksanaan program tahun 2012
yaitu meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong
peningkatan produksi melalui : 1) tersalurkannya Bantuan Langsung Benih
Unggul (BLBU) kepada petani : padi inbrida 68.000 ton, padi hibrida 5.000 ton,
padi lahan kering 13.000 ton, jagung hibrida 3.000 ton dan kedelai 14.000 ton;
2) Pemberdayaan Penangkar Benih : padi 10.000 ha, jagung 700 ha dan
kedelai 2.500 ha; 3) Pengembangan, pembinaan dan pengawalan.
Sehubungan dengan adanya perbaikan indikator kinerja utama Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan revisi anggaran Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan SP DIPA 0325/018.03.1.01/00/2012, maka sasaran indikator kinerja
yang telah ditetapkan tersebut mengalami penambahan menjadi : 1)
terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat
petani melalui tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk
kawasan SL-PTT dan non SL-PTT : padi inbrida 67.500 ton, padi hibrida 3.000
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

ton, padi lahan kering 12.500 ton, jagung hibrida 3.995 ton dan kedelai 14.000
ton; 2) meningkatnya perananan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan
benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih : padi 10.000
ha, jagung 700 ha dan kedelai 2.500 ha; 3) tersedianya benih sumber kelas BD
dan BP melalui perbanyakan benih sumber seluas 648 ha; 4) meningkatnya
peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul
bersertifikat melalui Optimalisasi Balai Benih/Seed Center di 12 UPB; 5)
terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui kegiatan
pengawasan dan sertifikasi benih di 32 provinsi. Perubahan atau
penyempurnaan Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012 secara
rinci terdapat pada Lampiran.


























Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012


B BA AB B I II II I
A AK KU UN NT TA AB BI IL LI IT TA AS S K KI IN NE ER RJ JA A


Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses
penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja
mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi
kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis,
evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan
kendala, serta upaya dan tindak lanjut.

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2012 ditetapkan
berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil
(capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian
60 - 79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang
telah ditetapkan.

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Tahun 2012
Dalam rangka meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat,
maka berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2012, Direktorat Perbenihan
Tanaman Pangan menetapkan 5 (lima) sasaran strategis meliputi : 1)
Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat
petani, 2) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka
penyediaan benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih,
3) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), 4)
Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih
unggul bersertifikat melalui optimalisasi balai benih, dan 5) Terselenggaranya
optimalisasi pengawasan mutu benih.
Capaian indikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut
sebagaimana Tabel 1 berikut.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
100.995 ton 92.236 ton 91,33 Berhasil
- Padi Inbrida 67.500 ton 61.288 ton 90,80 Berhasil
- Padi Hibrida 3.000 ton 2.899 ton 96,63 Berhasil
- Padi Lahan kering 12.500 ton 11.328 ton 90,62 Berhasil
- Jagung Hibrida 3.995 ton 3.956 ton 99,02 Berhasil
- kedelai 14.000 ton 12.765 ton 91,18 Berhasil
Pemberdayaan
Penangkar Benih
13.200 ha 11.930 ha 90,38 Berhasil
- Padi 10.000 ha 9.027 ha 90,27 Berhasil
- Jagung 700 ha 571 ha 81,57 Berhasil
- Kedelai 2.500 ha 2.332 ha 93,28 Berhasil
Tersedianya benih
sumber kelas BD dan
BP
Perbanyakan Benih
Sumber 648 ha 532,720 ha 82,21 Berhasil
Optimalisasi Balai
Benih/Seed Center
12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih
32 prov 32 prov 100,00 Berhasil
Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 91,12 Berhasil
Target Realisasi
Meningkatnya peranan
kelembagaan benih
dalam rangka
penyediaan benih
Terselenggaranya
optimalisasi
pengawasan mutu
Bantuan Langsung
Benih Unggul (BLBU)
untuk kawasan
SLPTT dan non
SLPTT
Terselenggaranya
penyediaan benih
varietas unggul
bersertifikat di tingkat
petani
Meningkatnya peranan
kelembagaan benih
dalam rangka
penyediaan benih
unggul bersertifikat

Pada Tabel 1 di atas menunjukan bahwa seluruh capaian kinerja sasaran
strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2012 termasuk dalam
kriteria berhasil (capaian antara 80-100%).

3 3. .3 3. . E Ev va al lu ua as si i d da an n A An na al li is si is s C Ca ap pa ai ia an n K Ki in ne er rj ja a D Di ir re ek kt to or ra at t P Pe er rb be en ni ih ha an n T Ta ah hu un n 2 20 01 12 2
3.3.1. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk Kawasan SL-PTT
dan Non SL-PTT
Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) adalah sejumlah tertentu benih
varietas unggul bersertifikat padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering,
jagung hibrida dan kedelai bantuan Pemerintah yang diberikan secara
gratis kepada petani melalui kelompok tani yang telah ditetapkan. BLBU
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan benih pada kegiatan Sekolah
Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan Non SL-PTT
padi, jagung dan kedelai Tahun Anggaran 2012. Oleh karena itu
pengadaan BLBU padi inbrida dengan volume sebesar 67.500 ton, padi
hibrida 3.000 ton, padi lahan kering 12.500 ton, jagung hibrida 3.000 ton
direvisi menjadi 3.995 ton dan kedelai 14.000 ton harus tepat jumlah,
tepat mutu, tepat lokasi dan tepat waktu sesuai dengan jadwal
pelaksanaan SL-PTT dan Non SL-PTT Tahun Anggaran 2012 di masing-
masing lokasi.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja BLBU dapat
disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil sebanyak 5 indikator
dengan rincian analisis sebagai berikut.

Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) )
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
100.995 ton 92.236,00 ton 91,33 Berhasil
- Padi Inbrida 67.500 ton 61.288,00 ton 90,80 Berhasil
- Padi Hibrida 3.000 ton 2.899,00 ton 96,63 Berhasil
- Padi Lahan kering 12.500 ton
11.328,00 ton 90,62 Berhasil
- Jagung Hibrida 3.995 ton
3.956,00 ton 99,02 Berhasil
- kedelai 14.000 ton
12.765,00 ton 91,18 Berhasil
Target Realisasi
Terselenggaranya
penyediaan benih
varietas unggul
bersertifikat di tingkat
petani
Bantuan Langsung
Benih Unggul (BLBU)
untuk kawasan
SLPTT dan non
SLPTT

Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa realisasi penyaluran
BLBU padi, jagung dan kedelai tahun 2012 mencapai 92.236 ton atau
91,33% (berhasil), secara rinci terdiri dari padi inbrida 61.288 ton atau
90,80% dari target 67.500 ton, padi hibrida 2.899 ton atau 96,63% dari
target 3.000 ton, padi lahan kering 11.328 ton atau 90,62% dari target
12.500 ton, jagung hibrida 3.956 ton atau 99,02% dari target 3.995 ton
dan kedelai 12.765 ton atau 91,18% dari target 14.000 ton. Berdasarkan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) bahwa setelah penandatanganan
kontrak pada tanggal 12 April 2012, maka penyaluran BLBU sudah
dapat dilakukan sampai dengan tanggal 21 Nopember 2012.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Berkaitan dengan hal tersebut bahwa Direktorat Perbenihan Tanaman
Pangan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung capaian
target penyaluran pelaksanaan BLBU tahun 2012 melalui pembinaan,
monitoring dan evaluasi di lokasi penerima BLBU tahun 2012.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Tanaman Pangan Nomor : 40/HK.310/C/6/2012 tanggal 29 Juni
2012 tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Surat Penugasan Direktur
Perbenihan Tanaman Pangan Nomor: 452/Kp.340/C2/03/9/2012 tanggal
21 September 2012.

Pelaksanaan BLBU tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011
menunjukkan bahwa realisasi penyaluran BLBU tahun 2012 mencapai
91,33%, lebih rendah capaiannya jika dibandingkan dengan realisasi
penyaluran BLBU pada tahun 2011 yang mencapai 100%. Secara rinci
pencapaian BLBU tahun 2011 dan tahun 2012 terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012
di banding Tahun 2011

No Komoditas
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut % absolut %
Ton Ton Ton Ton Ton Ton
1 Padi Inbrida
69.203
69.203 100 67.500 61.288 90,80 (1.703) -2,46 (7.915) -11,44
2 Padi Hibrida
5.814
5.814 100 3.000 2.899 96,64 (2.814) -48,40 (2.915) -50,14
3 Padi Lahan Kering
12.175
12.175 100 12.500 11.328 90,62 325 2,67 (847) -6,96
4 Jagung Hibrida
7.626
7.626 100 3.995 3.956 99,04 (3.631) -47,62 (3.669) -48,12
5 Kedelai
12.000
12.000 100 14.000 12.765 91,18 2.000 16,67 765 6,38
106.819 106.819 100 100.995 92.237 91,33 (5.824) -5,45 (14.582) -13,65
Tahun 2011 Tahun 2012 Selisih Realisasi 2012 dibandingkan
Jumlah
Selisih Rencana 2012 dibandingkan
terhadap Rencana 2011 terhadap Realisasi 2011

Berdasarkan Tabel 3, bahwa pada tahun 2011 maupun 2012 rencana
alokasi BLBU dialokasikan pada 5 (lima) komoditas tanaman pangan
yaitu padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering, jagung hibrida dan
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

kedelai. Hanya saja secara keseluruhan volume benih yang dialokasikan
berbeda yaitu pada tahun 2011 volume benih 106.819 ton, sedangkan
tahun 2012 mengalami penurunan volume benih menjadi 100.995 ton
atau turun 5.824 ton (5,45%). Demikian juga dengan capaian realisasi
penyaluran BLBU tahun 2011 sebanyak 106.819 ton (100%), sedangkan
pada tahun 2012 capaian realisasi penyaluran BLBU sebanyak 92.237
ton (91,33%) atau mengalami penurunan sebanyak 14.582 ton atau
13,65%, hal ini disebabkan antara lain waktu penyaluran yang terbatas
yaitu dari tanggal 12 April 2012 (awal kontrak) sampai dengan 21
Nopember 2012 (akhir kontrak) serta adanya perubahan Calon Petani
Calon Lokasi (CPCL) sebagai akibat penyaluran BLBU untuk SL-PTT
periode bulan Maret - April 2012 telah dipenuhi dari Cadangan Benih
Nasional (CBN), sehingga tidak semua kabupaten mampu menyediakan
CPCL perubahan dalam waktu yang singkat dan DIPA BLBU padi
hibrida hasil revisi terlambat, baru terbit bulan Oktober 2012.

3.3.2. Pemberdayaan Penangkar Benih
Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih varietas unggul
bersertifikat di tingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani yaitu
jumlah, varietas, mutu, harga, lokasi dan waktu tanam. Peranan
penangkar benih dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat
sangat penting tetapi disisi lain masih memiliki keterbatasan seperti luas
areal produksi dan sumber daya manusia.
Tahun 2012 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih
padi seluas 10.000 ha, jagung 700 ha dan kedelai 2.500 ha.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pemberdayaan
penangkar benih dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil
sebanyak 3 indikator dengan rincian analisis sebagai berikut.








Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
Pemberdayaan
Penangkar Benih 13.200 ha 11.930 ha 90,38 Berhasil
- Padi 10.000 ha 9.027 ha 90,27 Berhasil
- Jagung 700 ha
571 ha 81,57 Berhasil
- Kedelai 2.500 ha 2.332 ha 93,28 Berhasil
Target Realisasi
Meningkatnya peranan
kelembagaan benih
dalam rangka
penyediaan benih unggul
bersertifikat

Berdasarkan Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa realisasi kegiatan
pemberdayaan penangkar benih padi, jagung dan kedelai sampai
dengan akhir Desember 2012 mencapai 11.930 ha atau 90,38%
(berhasil), secara rinci terdiri dari padi 9.027 ha atau 90,27% dari target
10.000 ha, jagung 571 ha atau 81,57% dari target 700 ha dan kedelai
2.332 ha atau 93,28% dari target 2.500 ha.

3.3.3. Perbanyakan Benih Sumber
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 347/Kpts/OT.210/6/
2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura, tugas pokok Balai Benih adalah melaksanakan produksi
dan penyebarluasan benih varietas unggul bersertifikat kelas Benih
Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), sedangkan fungsi Balai Benih yaitu
melaksanakan Produksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP),
penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)
kepada produsen benih, melaksanakan observasi penerapan teknologi
perbenihan, baik teknologi produksi maupun pasca panen,
melaksanakan pemurnian varietas unggul, melaksanakan pembinaan
teknis kepada produsen benih, melaksanakan penyebarluasan informasi
perbenihan dan melaksanakan pengawasan internal. Untuk memenuhi
kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam upaya peningkatan
produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan pengembangan areal
produksi Benih Sumber padi dan palawija, khusus di Balai Benih sebagai
sumber untuk memproduksi Benih Sebar (BR) dan untuk percepatan
pengembangan varietas unggul sesuai dengan kebutuhan pengguna
benih sumber.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja perbanyakan
benih sumber dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian capaian
kinerja perbanyakan benih sumber berhasil, secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 5.

Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
Perbanyakan Benih Sumber
648,50 ha 540,75 ha 83,38
Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Padi) 110,00
ha
87,00
ha
79,09 Cukup Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Padi) 176,00
ha
143,50
ha
81,53 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Jagung) 34,50
ha
25,50
ha
73,91 Cukup Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Jagung) 67,00
ha
57,00
ha
85,07 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kedelai) 53,50
ha
45,75
ha
85,51 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kedelai) 94,00
ha
80,50
ha
85,64 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Tanah) 28,50
ha
26,75
ha
93,86 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Tanah) 43,00
ha
40,00
ha
93,02 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Hijau) 12,00
ha
9,25
ha
77,08 Cukup Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Hijau) 16,00
ha
13,00
ha
81,25 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Kayu) 4,00
ha
3,50
ha
87,50 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Kayu) 5,00
ha
4,00
ha
80,00 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Jalar) 3,00
ha
3,00
ha
100,00 Berhasil
- Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Jalar) 2,00
ha
2,00
ha
100,00 Berhasil
Target Realisasi
Tersedianya benih
sumber kelas BD
dan BP

Kegiatan perbanyakan Benih Sumber padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar tahun 2012 mencapai 540,75
ha atau 83,38% dari target 648,50 ha (berhasil). Dari 14 indikator kinerja
perbanyakan benih sumber yang berhasil 11 indikator yaitu perbanyakan
BD-BP padi, BD-BP jagung, BS-BD kedelai, BD-BP kedelai, BS-BD
kacang tanah, BD-BP kacang tanah, BD-BP kacang hijau, BS-BD ubi
kayu, BD-BP ubi kayu, BS-BD ubi jalar dan BD-BP ubi jalar. Sedangkan
lainnya, 3 indikator cukup berhasil yaitu perbanyakan BS-BD padi, BS-
BD jagung dan BS-BD kacang hijau.

Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2011 perbanyakan benih
sumber tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 85,20 ha atau 18,69%,
artinya kinerja Balai Benih dalam memproduksi benih sumber semakin
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

meningkat, hal ini karena adanya bantuan sarana dan prasarana serta
infrastruktur Balai Benih meskipun belum semuanya mendapatkan
bantuan. Secara rinci perbandingan capaian kinerja perbanyakan benih
sumber tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di
banding Tahun 2011
Kelas
Benih
Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut %
1 Padi BS-BD 91,00 87,60 96,26 110,00
87,00
79,09
-0,6 -0,68
BD-BP 160,00 153,00 95,63 176,00
143,50
81,53
-9,5 -6,21
2 Jagung BS-BD 33,00 29,00 87,88 34,50
25,50
73,91
-3,5 -12,07
BD-BP 45,00 40,00 88,89 67,00
57,00
85,07
17,0 42,50
3 Kedelai BS-BD 40,50 25,00 61,73 53,50
45,75
85,51
20,8 83,00
BD-BP 71,00 46,00 64,79 94,00
80,50
85,64
34,5 75,00
4 Kacang Tanah BS-BD 32,00 21,00 65,63 28,50
26,75
93,86
5,8 27,38
BD-BP 47,00 30,00 63,83 43,00
40,00
93,02
10,0 33,33
5 Kacang Hijau BS-BD 8,00 6,00 75,00 12,00
9,25
77,08
3,3 54,17
BD-BP 11,00 7,00 63,64 16,00
13,00
81,25
6,0 85,71
6 Ubi Kayu BS-BD 2,00 2,00 100,00 4,00
3,50
87,50
1,5 75,00
BD-BP 2,00 3,00 150,00 5,00
4,00
80,00
1,0 33,33
7 Ubi Jalar BS-BD 3,00 3,00 100,00 3,00 3,00 100,00
0,0 0,00
BD-BP 3,00 3,00 100,00 2,00 2,00 100,00
-1,0 -33,33
8 Sorgum BD-BP 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,0 0,00
549,50 455,60 82,91 648,50 540,75 83,38 85,2 18,69
No
JUMLAH
Komoditas
Tahun Selisih tahun 2012
dibandingkan 2011 2012

3.3.4. Optimalisasi Balai Benih/Seed Center
Dalam rangka peningkatan produksi benih sumber (BD dan BP) TA 2012
dilaksanakan kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/
pengembangan Unit Prosesing Benih (UPB) melalui bantuan sarana dan
prasarana serta pembangunan Unit Prosesing Benih. Optimalisasi Balai
Benih dan penumbuhan/pengembangan UPB dilaksanakan di 12 (dua
belas) provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan
Sulawesi Selatan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja optimalisasi
balai benih/seed center dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

capaian kinerja optimalisasi berhasil, secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 7.

Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
Optimalisasi
Balai Benih/Seed
Center
12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil
Taget Realisasi
Meningkatnya
peranan
kelembagaan benih
dalam rangka
penyediaan benih
unggul bersertifikat

Kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/pengembangan
UPB tahun 2012 mencapai 11 UPB atau 91,67% dari target 12 UPB.
Pencapaian kegiatan optimalisasi Balai Benih belum sesuai dengan
target dikarenakan 1 (satu) UPB/BB tidak melaksanakan kegiatan
tersebut karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi dan telah
dikembalikan ke Kas Negara.
Realisasi kegiatan optimalisasi balai benih dan pembangunan Unit
Prosesing Benih adalah sebagai berikut:
1) Provinsi Aceh pelaksanaan berupa pembangunan dan pengadaan
peralatan UPB di Pidie Jaya.
2) Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan di BBI Palawija Tanjung
Selamat.
3) Provinsi Sumatera Selatan, pembangunan UPB di Kabupaten
Banyuasin tidak dilaksanakan dan anggarannya telah dikembalikan
ke kas Negara.
4) Provinsi Jambi dilaksanakan di BBI Palawija Sebapo
5) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di BBI Palawija Plumbon
Cirebon.
6) Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Kebun Benih Palawija
Bujomartani Wonogiri.
7) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pelaksanaan berupa
pembangunan UPB.
8) Provinsi Jawa Timur dilaksanakan di BBI Palawija Bedali Malang.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

9) Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan di UPB Palawija
Puyung, Lombok Tengah.
10) Provinsi Nusa Tenggara Timur pembangunan UPB jagung di
Kabupaten Nakegeo.
11) Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan di UPB Palawija
Batutungku.
12) Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan di IKB Palawija Panincong.

3.3.5. Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
46/M.PAN/2/2001 tanggal 26 Februari 2001 perihal Penyampaian Daftar
Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen
dan LPND dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 168/Kpts/PL.810/3/
2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Penghapusan Barang Milik/
Kekayaan Negara (BM/KN) Departemen Pertanian yang ditindaklanjuti
dengan pengalihan kepada Pemerintah Daerah, kelembagaan
pengawasan dan sertifikasi benih yang telah diserahkan ke daerah dan
menjadi kewenangan daerah berjumlah 25 BPSB di 25 provinsi. Dalam
perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur atau
Peraturan Pemerintah Daerah, telah terbentuk institusi yang menangani
pengawasan dan sertifikasi benih yang berbentuk UPTD yaitu UPTD
BPSB. Dari hasil inventarisasi kelembagaan pengawasan dan sertifikasi
benih, sampai dengan bulan Desember 2012, dari 33 provinsi di
Indonesia telah terbentuk 32 UPTD Institusi Pengawasan dan Sertifikasi
Benih, sementara 1 provinsi pengembangan yaitu Kepulauan Riau
belum membentuk UPTD BPSB, untuk kegiatan pengawasan dan
sertifikasi benih masih dilaksanakan di provinsi terdekat. Untuk Provinsi
Kepulauan Riau dilaksanakan oleh UPTD Riau.

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura memiliki tugas dan fungsi melaksanakan berbagai kegiatan
sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura, pengujian benih
secara laboratories, penilaian varietas tanaman pangan dan hortikultura,
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

pengawasan peredaran benih, tugas-tugas ketatausahaan dan
pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pengawasan
dan sertifikasi benih dapat disimpulkan penilaian capaian kinerja
berhasil, dari target 32 provinsi tercapai 32 provinsi atau 100%, secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih
Sasaran Startegis Indikator Kinerja % Kategori
Capaian
Pengawasan dan
Sertifikasi Benih
32 prov 32 prov 100,00 Berhasil
Taget Realisasi
Terselenggaranya
optimalisasi
pengawasan mutu
benih

Capaian indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih dalam
rangka terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih di 32
provinsi termasuk kategori berhasil. Hal ini dapat tercapai dikarenakan
peran UPTD BPSBTPH dalam melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan
pengawasan mutu benih yang optimal. Kegiatannya meliputi
pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan
sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada
produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan
usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan
diberikan terhadap benih-benih yang telah memenuhi standar
laboratorium. Agar kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih dapat
berjalan secara efektif maka dilakukan monitoring dan pembinaan dalam
pelaksanaannya. Area/wilayah pengawasan dan sertifikasi di setiap
provinsi sangat luas, untuk itu diperlukan sarana prasarana yang
berfungsi mempermudah dan dapat menjangkau daerah-daerah remote
area. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pengadaan kendaraan
roda-4 yang difungsikan sebagai laboratorium keliling. Modifikasi mobil
diserahkan pada masing-masing daerah, namun harus dapat
mengakomodir peralatan standar pengawasan dan sertifikasi seperti:
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

timbangan analitik, timbangan kasar, thermo-hygrograph, grain moisture
tester, dan lain-lain.

Selama tahun 2012, hasil monitoring pengawasan peredaran/penyaluran
benih baik yang ada di produsen maupun pengedar benih, untuk benih
padi sebesar 150.534,53 ton terdiri dari kelas BD 1.734,79 ton, BP
58.839,18 ton, BR 87.564,45 ton dan F1 2.396,10 ton. Benih jagung
sebesar 34.180,84 ton terdiri dari kelas BD 1.734,50 ton, BP 6.386,24
ton, BR 2.572,56 ton dan F1 23.487,52 ton. Benih kedelai sebesar
7.797,58 ton terdiri dari kelas BD 37,68 ton, BP 765,06 ton dan BR
6.994,83 ton. Benih kacang tanah sebesar 227,70 ton untuk kelas BD
5,34 ton, BP 13,93 ton dan BR 208,42 ton. Kacang Hijau sebesar 28,64
ton untuk kelas BD 2,16 ton, BP 2,36 ton, dan BR 24,11 ton.
Realisasi sertifikasi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP), Benih Sebar
(BR) dan Hibrida yang dilaksanakan di Balai Benih dan Produsen Benih
Swasta dan BUMN selama tahun 2012 sebagai berikut :
1) Luas Areal Sertifikasi Kelas BD, BP, BR dan Hibrida
a) Realisasi luas areal sertifikasi BD untuk benih padi seluas
1.294,44 ha, benih jagung 102,75 ha, benih kedelai 185,15 ha,
benih kacang tanah 47,62 ha dan kacang hijau 31,49 ha.
b) Realisasi luas areal sertifikasi BP untuk benih padi seluas
29.499,54 ha, benih jagung 670,51 ha, benih kedelai 1.069,90 ha,
benih kacang tanah 100,60 ha dan kacang hijau 31,45 ha.
c) Realisasi luas areal sertifikasi BR untuk benih padi seluas
82.749,47 ha, benih jagung 7.730,79 ha, benih kedelai 31.857,37
ha, benih kacang tanah 1.451,53 ha dan kacang hijau 105,94 ha.
d) Realisasi luas areal sertifikasi benih padi hibrida 1.670,67 ha dan
jagung hibrida 2.590,22 ha.

2) Produksi Benih Kelas BD, BP, BR dan Hibrida
a) Realisasi produksi BD untuk benih padi sebanyak 4.085,84 ton,
benih jagung 142,55 ton, benih kedelai 114,41 ton, benih kacang
tanah 28,58 ton dan kacang hijau 21,70 ton.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

b) Realisasi Produksi BP untuk benih padi sebanyak 82.345,25 ton,
benih jagung 1.183,83 ton, benih kedelai 468,99 ton, benih
kacang tanah 102,67 ton dan kacang hijau 31,88 ton.
c) Realisasi produksi BR untuk benih padi seluas 198.892,85 ton,
benih jagung 10.198,56 ton, benih kedelai 18.570,12 ton, benih
kacang tanah 1.072,30 ton dan kacang hijau 66,60 ton.
d) Realisasi produksi benih padi hibrida 5.856,68 ton dan jagung
hibrida 19.281,56 ton.

3 3. .4 4. . A Ak ku un nt ta ab bi il li it ta as s K Ke eu ua an ng ga an n
Pada Tahun Anggaran 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dalam
melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih
tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada
berkelanjutan, mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1.262.247.098.000,00
(satu trilyun dua ratus enam puluh dua milyar dua ratus empat puluh tujuh juta
Sembilan puluh delapan ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut belum
mencakup kegiatan yang dilaksanakan di daerah yang dibiayai dari APBN
melalui dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Sehingga apabila
jumlah anggaran tersebut ditambah dengan dana dekonsentrasi dan dana
tugas pembantuan menjadi Rp.1.404.534.008.000,00 (satu trilyun empat ratus
empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah).
Realisasi serapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2012 mencapai
Rp.1.141.028.463.000,00 (satu trilyun seratus empat puluh satu milyar dua
puluh delapan juta empat ratus enam puluh tiga ribu rupiah) atau 81,24%.
Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah
dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang
maksimal. Namun analisis efisiensi dan efektivitas terhadap pemanfaatan
anggaran masih sulit diukur karena tidak adanya tolok ukur yang pasti tentang
batasan efektif atau efisiensinya sebuah kegiatan. Untuk itu, ke depan perlu
dilakukan perumusan efektivitas dan efisiensi kegiatan.




Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

3 3. .5 5. . H Ha am mb ba at ta an n d da an n K Ke en nd da al la a
Pencapaian kinerja yang difasilitasi APBN tahun 2012 belum seluruhnya
terlaksana dan mencapai hasil secara optimal sesuai yang ditargetkan. Hal ini
disebabkan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1) Kontinuitas ketersediaan benih sumber belum terjamin. Adanya anggapan
bahwa tanaman aneka kacang merupakan secondary crop setelah padi
sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan benih tanaman aneka kacang
masih bersifat musiman.
2) Kurang minatnya petani dalam menangkarkan benih jagung komposit,
karena sulitnya menjual benih jagung komposit yang dihasilkan, sehingga
petani lebih memilih jagung hibrida.
3) Pengadaan benih/bibit aneka umbi masih sangat terbatas, hal ini
disebabkan areal penangkaran di Balai Benih masih didominasi oleh
komoditas palawija lainnya seperti jagung dan aneka kacang.
4) Kesulitan dalam pemasaran baik untuk benih/bibit aneka umbi maupun hasil
produksinya, hal ini terkait dengan masih terbatasnya industri pengolahan
aneka umbi pada daerah sentra produksi. Selain itu belum adanya jaminan
harga jual pada saat musim panen.
5) Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh petani/penangkar
benih untuk kegiatan penangkaran benih.
6) Kurang lancarnya arus informasi/pelaporan baik dari kabupaten ke provinsi
maupun dari provinsi ke pusat antara lain disebabkan : 1) Kurangnya sarana
transportasi para petugas di kabupaten; 2) Beberapa kabupaten belum
memiliki petugas perbenihan dan 3) Sarana pengolah data dan informasi
belum optimal baik jumlah maupun jenisnya.
7) Kelembagaan pengawasan mutu dan sertifikasi benih belum secara optimal
melaksanakan pengawasan mutu benih baik yang diproduksi maupun yang
beredar karena keterbatasan jumlah petugas Pengawas Benih Tanaman
(PBT), sehingga belum konsisten dalam memberikan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan perbenihan.

3 3. .6 6. . U Up pa ay ya a d da an n T Ti in nd da ak k L La an nj ju ut t
1) Pada masa mendatang, agar pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
penangkar benih optimal diperlukan tersedianya stok benih sumber (Benih
Pokok) baik jumlah maupun waktu.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

2) Penangkaran benih jagung komposit sebaiknya dialokasikan pada daerah-
daerah yang masih menggunakan benih jagung komposit, selain
memudahkan untuk mendapatkan benih sumber juga untuk menekan
tingkat persaingan dengan benih jagung hibrida.
3) Balai Benih sebagai penghasil benih sumber perlu dioptimalkan, tidak hanya
memproduksi benih-benih yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), tetapi juga produksi benih sumber aneka umbi, sehingga
ketersediaan benih aneka umbi dapat dipenuhi sesuai dengan permintaan
konsumen.
4) Pengembangan kemitraan untuk menumbuhkan jalinan kerjasama antara
petani dengan swasta atau stakeholder yang bergerak di bidang agribisnis
ubi kayu dan ubi jalar mulai dari hulu hingga hilir (perusahaan saprodi,
penangkar benih/bibit, perusahaan pengolahan hasil serta
perdagangannya).
5) Untuk meningkatkan produksi benih baik secara kuantitas dan kualitas
hendaknya secara bertahap petani penangkar mendapat bantuan
sarana/prasarana produksi benih.
6) Perlu adanya pemenuhan sarana transportasi dan sarana kerja serta
pengolah data agar diupayakan oleh daerah secara bertahap melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
7) Dalam upaya mewujudkan sistem perbenihan yang mantap, perlu didukung
petugas yang handal. Saat ini petugas perbenihan di beberapa provinsi
masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk itu
diharapkan ke depan agar dilakukan penambahan petugas serta melakukan
pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya.











Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012

B BA AB B I IV V
P PE EN NU UT TU UP P

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator
kinerja utama sasaran strategis tahun 2012, secara umum capaian kinerja Direktorat
Perbenihan Tanaman Pangan pada tahun 2012 cukup menggembirakan. Indikator
kinerja sasaran yang ditargetkan pada tahun 2012 sebagian besar realisasinya telah
tercapai dan termasuk dalam kategori berhasil, meliputi: 1) terselenggaranya
penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani, 2) meningkatnya
peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat
melalui pemberdayaan penangkar benih, 3) tersedianya benih sumber kelas Benih
Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), 4) meningkatnya peranan kelembagaan benih
dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui optimalisasi balai benih,
dan 5) terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Namun demikian
upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran dalam rangka tercapainya
sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen,
terutama pada tahap perencanaan.

Keberadaan sistem perbenihan yang kuat sangat diperlukan untuk mendukung
upaya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan.
Pembangunan perbenihan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan benih
varietas unggul bersertifikat melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan
benih bermutu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih sesuai dengan prinsip 6
(enam) tepat. Dalam upaya memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan
penyediaan benih varietas unggul bersertifikat diperlukan langkah-langkah strategis
pengembangan perbenihan antara lain dengan perencanaan yang akurat.
Keberhasilan dalam melaksanakan kinerja perbenihan haruslah didukung oleh
segenap stakeholders untuk mewujudkan sistem perbenihan yang mantap dan
berkesinambungan menuju sistem perbenihan yang tangguh. Diharapkan ke depan
peranan pemerintah semakin berkembang dan peranan dari sektor swasta semakin
meningkat. Peranan pemerintah hanya sebatas pembinaan, koordinasi dan
fasilitator.

Anda mungkin juga menyukai