Bab Xii: Capacity Design Dan Performance Based Design
Bab Xii: Capacity Design Dan Performance Based Design
dimana : " D ? ,.7 b
: rasio tulangan tarik
D : rasio tulangan tekan
b : rasio tulangan tarik dalam keadaan seimbang +balance-
+
=
y y
c
f f
f
b
600
600 85 . 0
'
1
9. (ualitas Pendetailan
(onsep desain (apasitas hanya akan berhasil menjamin struktur untuk
berperilaku memaskan saat terjadi gempa kuat apabila disertai dengan
pendetailan yang baik pada elemen"elemen struktur dan join"joinnya.
aerah"daerah sendi plastis perlu didetail secara khusus agar mampu
derde1ormasi secara inelastis cukup besar sesuai dengan daktilitas yang
dituntut. !amun daerah"daerah di luar sendi plastis harus diusahakan agar
sedapat"dapatnya tetap elastis, tergantung dari intensitas gempa yang
terjadi. Pada daerah"daerah di luar sendi plastis ini tidak perlu dilakukan
pendetailan khusus.
2umber utama pemencaran energi suatu portal beton bertulang rangka terbuka
adalah sendi"sendi plastis pada balok"balok di seluruh lantai dan pada
penampang kolom terbawah yang berhubungan dengan pondasi. 4agam
keruntuhan portal dapat dilihat pada $ambar %&&.<.
Pusat Pengembangan /ahan Ajar " 0./ Ria Catur Yulianti ST.MT
REKAYASA GEMPA
%&&"',
Gambar XII./. Mekanisme Plastis +an" $i*arapkan Ter&adi $ari Suatu Prtal
Ran"ka Terbuka Bertin"kat Tin""i dan $aera*0daera* Elastis +an"
Memerlukan Per*atian K*usus
2edangkan respon dari penampang"penampang lainnya seperti penampang
tengah bentang, kolom"kolom di atas kolom"kolom dasar dan join balok kolom
harus masih dalam keadaan elastis. Perencanaan dengan ragam keruntuhan
yang telah ditentukan dan tempat"tempat sumber pemencaran energi yang telah
dipilih, sedangkan penampang"penampang lainnya direncanakan lebih kuat dari
sendi"sendi plastis yang dapat terjadi, disebut Perencanaan (apasitas atau
Eapacity esign.
XII.%. $esain Kiner&a Struktur Ta*an Gempa 'Per1rman!e Based $esi"n(
2etelah struktur beton bertulang tahan gempa didesain sesuai dengan 2!& ,5"
3=9>"3,,3 dengan tingkat daktilitas tertentu, maka perlu diperiksa dengan
analisis pusho)er untuk )eri1ikasi desain. Analisis pusho)er adalah analisis
lateral statik non linier dimana struktur dibebani oleh gaya lateral +untuk
mempresentasikan gaya gempa- dengan distribusi sesuai dengan asumsi
design, sampai struktur runtuh akibat gaya lateral tersebut. /eban lateral
diberikan secara bertahap +incremental- sehingga proses urutan sendi plastis
pada struktur dapat terbentuk secara bertahap pula. 0rutan terjadinya sendi
plastis merupakan )eri1ikasi dalam desain. Pada umumnya sendi plastis pada
Pusat Pengembangan /ahan Ajar " 0./ Ria Catur Yulianti ST.MT
REKAYASA GEMPA
%&&"''
balok terbentuk terlebih dahulu dan urutan terakhir adalah sendi plastis pada
kolom dasar, sehingga daktilitas maksimum struktur tercapai. /ila ternyata
perilaku struktur tidak seperti yang diharapkan pada desain maka desain struktur
harus diulang sedemikian rupa sehingga terjadi proses iterasi pada desain
sampai iterasi kon)ergen. Aasil akhir dari analisis pusho)er adalah berupa plot
anatara $aya $eser asar +/ase 2hear- dan de1ormasi atap struktur +%roo1-.
Pada peraturan 2!& ,5"'>3<"3,,5 besaran yang harus di)eri1ikasi antara lain :
1. aktilitas 2truktur +-
3. Faktor 4eduksi $empa +4-
3. Faktor kuat lebih 1', 13, . Faktor 1', 13, diperlukan untuk mendesain
pondasi agar pondasi harus tetap berperilaku elastis selama sendi plastis
terbentuk pada kolom dasar.
Parameter yang diperiksa sesuai dengan ketentuan 2!& ,5"'>3<"3,,3 adalah
parameter pada saat struktur pada kondisi tepat sebelum runtuh. (ondisi ini tidak
selalu berhubungan dengan gempa kuat rencana. Pada saat gempa kuat
rencana terjadi, struktur dapat mengalami baik kondisi :under predict; atau :o)er
predict;. :0nder predict; berarti struktur sudah runtuh pada saat gempa kuat
rencana terjadi karena masalah :under design;, sedangkan :o)er predict; terjadi
sebaliknya yaitu struktur :o)er design;. 0ntuk mengetahui parameter struktur
dengan mekanisme pembentukan sendi plastis pada saat terjadinya gempa kuat
rencana, perlu dikembangkan .etoda (inerja 2truktur yang merupakan :state"o1"
the art;.
esain (inerja 2truktur adalah proses kontrol desain untuk mengetahui kinerja
struktur pada saat gempa kuat rencana terjadi dimana struktur tidak boleh
,engalami :under design;. ATE"9, dan !6A4P membagi kinerja struktur dalam
beberapa kategori sesuai dengan parameter rasio antara de1ormasi atap struktur
terhadap tinggi total struktur pada titik :per1ormance point;. :Per1ormance point
adalah titik potong antara :emand 2pectrum; sebagai representasi dari
spektrum gempa kuat dan :Eapacity 2pectrum; sebagai representasi dari
perilaku kekakuan dan kekuatn struktur atau disebut dengan istilah kur)a
kapsitas +Eapacity cur)e-, seperti yang terlihat pada $ambar %&&.>.
Pusat Pengembangan /ahan Ajar " 0./ Ria Catur Yulianti ST.MT
REKAYASA GEMPA
%&&"'3
Gambar XII.2. Per1rman!e Pint
:Eapacity cur)e; dihitung berdasarkan hasil dari analisis pusho)er yang
dimodi1ikasi dari sistem :Multi Dgree of Freedom System; menjadi :Single
Degree of Freedom System;. /aik ATE"9, dan !6A4P membagi kinerja struktur
seperti Tabel %&&.' dan $ambar %&&.=. engan mengetahui kinerja struktur maka
proses iterasi menuju desain yang ekonomis dapat dilakukan sampai kon)ergen
Tabel XII.1. $e1rmatin 3imit ATC ,4
Interstr+ $ri1t
3imit
Per1rman!e 3e5el
Immediate
6!!upan!+
'elastis(
$ama"e
Cntrl
3i1e
Sa1et+
Stru!tural
Stabilit+ 'Cllapse
Pre5entin Sta"e(
.ax. Total ri1t ,.,' ,.,'",.,3 ,.,3
i
i
P
V
33 . 0
.ax. &nelastic ri1t ,.,,7 ,.,,7",.,'7 !o limit !o limit
F Gi : 8ateral 8oad +2tory 2hear- H Pi : 0ltimate Axial 8oad
Pusat Pengembangan /ahan Ajar " 0./ Ria Catur Yulianti ST.MT
REKAYASA GEMPA
%&&"'5
Gambar XII.7. Klasi1ikasi Kiner&a Struktur $aktail
Pusat Pengembangan /ahan Ajar " 0./ Ria Catur Yulianti ST.MT
REKAYASA GEMPA
%&&"'9