Anda di halaman 1dari 17

A.

Judul
Pengaruh Variasi Jenis Air dan Massa Jenis terhadap Tegangan Permukaan Zat Cair
B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh variasi zat cair atau larutan terhadap tegangan permukaan
2. Mengetahui pengaruh jenis uang logam (massa jenis) terhadap tegangan permukaan zat cair
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh variasi jenis zat cair atau larutan terhadap tegangan permukaan?
2. Bagaimana pengaruh jenis uang logam(massa jenis) terhadap tegangan permukaan zat cair?
D. Hipotesis
1. Uang logam akan terapung pada air biasa dan akan tenggelam pada air yang telah
ditambahkan zat terlarut(sunlight, sampoo, sabun cair)
2. Semakin besar massa jenis benda yang diletakkan di atas permukaan zat cair maka tegangan
permukaan zat cair semakin berkurang dan menyebabkan benda tenggelam.
E. Tinjauan Pustaka
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan zat cair adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi
oleh suatu lapisan elastis. Contoh yang menarik tetes air cenderung berbentuk seperti balon
(yang merupakan gambaran luas minimum sebuah volum) dengan zat cair berada di
tengahnya. Hal yang sama terjadi pada jarum baja yang memiliki rapat massa lebih besar dari
air tapi dapat mengambang di permukaan zat cair. Fenomena ini terjadi karena selaput zat
cair dalam kondisi tegang, tegangan fluida ini bekerja paralel terhadap permukaan dan timbul
dari adanya gaya tarik menarik antara molekulnya.
Pnyebab terjadinya tegangan permukaan dapat digambarkan sebagai berikut: Partikel A
dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar ke segala arah oleh partikel-partikel di
dekatnya.Partikel B di permukaan zat cair hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan
dibawahnya,hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan ke bawah.
Salah satu sifat permukaan adalah tegangan permukaan. Tegangan permukaan
disebabkan adanya kecenderungan permukaan cairan untuk memperkecil luas permukaan
Secara spontan. Pada tingkat molecular hal ini dapt dijelaskan sebagai berikut: molekul yang
ada di dalam cairan akan mengalami gaya tarik menarik (gaya van der walls)yang sama
besarnya ke segala arah.tetapi, molekul [pada permukaan cairan akan mengalami gaya
resultan yang mengarah ke dalam cairan dan akibatnya molekul di permukaan cenderung
untuk meninggalkan permukaan masuk ke dalam cairan sehingga permukaan cairan
cenderung untuk menyusut. Hal ini pulalah yang menyebabkan butiran cairan atau
gelombang gas cenderung untuk membentuk lingkaran.Tegangan permukaan yang dapat
diukur bukan hanya tegangan permukaan antara permukaan gas dan cairan,tetapi juga
tegangan permukaan antara permukaan dua cairan.Tegangan permukaan merupakan sifat dari
cairan terhadap udara sehingga membuatnya bertindak seolah-olah dilapisi oleh selaput
tipis.Molekul di dalam cairan saling berinteraksi satu sama lain dengan molekulmolekul lain
dari segala sisi, sedangkan molekul di sepanjang permukaan hanyadipengaruhi oleh molekul
yang berada di bawahnya
Tegangan permukaan juga merupakan sifat fisik yang berhubungan dengan gaya
antarmolekul dalam cairan dan didefinisikan sebagai hambatan peningkatan luas permukaan
cairan. Awalnya tegangan permukaan didefinisikan pada antarmuka cairan dan gas. Namun,
tegangan yang mirip juga ada pada antarmuka cairan-cairan, atau padatan dan gas. Tegangan
semacam ini secara umum disebut dengan tegangan antarmuka. Tarikan antarmolekul dalam
dua fas dan tegangan permukaan di antarmuka antara dua jenis partikel ini akan menurun bila
tempeartur menurun. Tegangan antarmuka juga bergantung pada struktur zat yang terlibat.
Molekul dalam cairan ditarik oleh molekul di sekitarnya secara homogen ke segala arah.
Namun, molekul di permukaan hanya ditarik ke dalam oleh molekul yang di dalam dan
dengan demikian luas permukaan cenderung berkurang. Inilah asal mula teori tegangan
permukaan. Bentuk tetesan keringat maupun tetesan merkuri adalah akibat adanya tegangan
permukaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energi kinetik molekul.
Zat terlarut (Solut)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan
akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan caiaran membentuk
lapisan monomolekular, maka akan menurunkan tegangan permukaan. Zat tersebut biasa
disebut dengan surfaktan.
Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang
jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari
surfaktan.
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zar cair cenderung untuk menegang,
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya
lebih kecil daripada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah
satu model peralatan tang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zar cair
adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut
kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut
kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya
tarik-menarik antara molekul zar yang berbeda (adesi).
Molekul cairan biasanya saling tarik-menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya, tetapi di permukaan cairan
hanya ada molekul-molekul caoran di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka
terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan.
Sebaliknya, molekul cairan yang terletak di permukaan ditarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang
berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat
mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh
selaput elastis yang tipis
Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan.Sebaliknya
solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
Cara menentukan tegangan permukaan dengan metode cincin
Metode ini digunakan untuk mengukur tegangan permukan atau tegangan
antarmuka, dimana yang diukur adalah tarikan maksimum cincin pada
permukaan cairan atau gaya yang dibutuhkan untuk mengangkut cincin dari permukaan
cairan. Gaya ini diukur dengan jalan mencelupkan cincin yang digantungkan pada lengan
neraca dan perlahan-lahan mengangkatnya sampai cincin tersebut meninggalkan cairan
tersebut. Metode ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan
cairan udara, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan cairan-cairan
seperti tegangan permukaan benzen-air.
Adapun alat yang digunakan pada metode ini adalah tensiometer, yaitu alat dengan cincin
platinumiridium yang bergerak secara vertikal terhadap cairan dalam tabung. Cincin
digantung dan dibenamkan dalam zat cair kemudian ditarik ke atas perlahan
melalui permukaan zat cair. Tegangan permukaan diukur berdasarkan gaya
maksimum yang dibutuhkan untuk menarik cincin keluar dari permukaan
cairan.
Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat cincin dari permukaan air dapat dihitung dari
persamaan:
(13.5)
Keterangan:
R=Jari-jari rata-rata cincin
F= Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkut cincin dari permukaan
= Faktor koreksi yang dapat dihitung dengan persamaan 13.5 dimana:
0.725
b=0.090 75 m-1 det2
c=0.045 34 1.679 /R
r=Jari-jari kawat yang digunakan untuk membuat cincin
R=Jari-jari rata-rata lingkungan
1=massa jenis cairan yang berada di bawah
2=massa jenis cairan yang berada di atas
Ketika mengukur tegangan permukaan cairan-cairan, harus diperhatikan bahwa cairan yang
ada di bawah benar-benar membasahi cincin. Jadi, bila hendak mengukur tegangan
permukaan antara benzene dan air, harus digunakan cincin platina (hidrofilik). Tetapi, kalau
yang hendak diukur adalah tegangan permukaan air-karbontetraklorida, harus digunakan
cincin yang terbuat dari bahan yang hidrofobik atau bila digunakan cincin platina, cincin
tidak diangkat melainkan
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja
tegak lurus pada setiap garis di permukaan fluida.

Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang meliputi permukaan luar dan dalam
(selaput cairan sangat tipis tapi masing jauh lebih besar dari ukururan satu molekul
pembentuknya), sehingga untuk cincin dengan keliling L yang diangkat perlahan dari
permukaan fluida, besarnya gaya F yang dibutuhkan untuk mengimbangi gaya-gaya
permukaan fluida 2L dapat ditentukan dari pertambahan panjang pegas halus penggantung
cincin (Dinamometer). Sehingga tegangan permukaan fluida memiliki nilai sebesar,

dimana, = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (Newton)
L = panjang permukaan selaput fluida (m)
Penurunan Rumus
Rumus tegangan permukaan
= F/ d
Dalam kasus ini d = 2l, sehingga
= F /2 * l
Keterangan:
=perbandingan antara gaya tegangan permukaan
F=tegangan permukaan
d=dimana gaya itu bekerja
Satuannya = N/m (atau N m-1)
Percobaan yang Terkait
Untuk lebih memahami Tegangan permukaan zat Dapat diamati pada percobaan
dengan menggunakan gelas yang berisi air kemudian Diletakkan jarum diatasnya,maka jarum
akan mengapung.Apabila dicampur dengan deterjen,maka jarum akan tenggelam. Dan juga
dapat diamati pada percobaan dengan menyiapkan gabus yang dibentuk menyerupai
perahu.Kemudian,apabila diletakkan sabun dilekukan perahu tersebut,maka perahu akan
bergerak.
Pengertian gejala kapiler:
Gejala yang disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi
antara zat cair dan tabung kaca.
Penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari:
-mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan air yang bersuhu normal
-antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat mengobati luka juga dapat
membasahi seluruh luka.
Surfaktan
Surfaktan adalah zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk
terkonsentrasi pada permukaan (antar muka), atau zat yang dapat menaik dan menurunkan
tegangan permukaan.
Tegangan permukaan adalah gaya dalam dyne yang bekerja pada permukaan sepanjang 1
cm dan dinyatakan dalam dyne/cm, atau energi yang diperlukan untuk memperbesar
permukaan atau antarmuka sebesar 1 cm
2
dan dinyatakan dalam erg/cm
2
. Surface tension
umumnya terjadi antara gas dan cairan sedangkan Interface tension umumnya terjadi antara
cairan dan cairan lainnya atau kadang antara padat dan zat lainnya (namun hal ini belum
diteliti).
Beberapa kegunaan surfaktan antara lain yaitu : Deterjen, pelembut kain, pengemulsi,
cat, adesif, tinta, anti fogging, remidiasi tanah, pendispersi, pembasah, Ski wax dan
snowboard wax, daur ulang kertas, pengapungan, pencuci, zat busa, penghilang busa,
laxatives, formula agrokimia, herbisida dan insektisida, coating, sanitasi, sampo, pelembut
rambut, spermicide, pemipaan pemadam kebakaran, pendeteksi kebocoran, dsb.
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.
Molekul surfaktan yang bersifat amfifil yaitu suatu molekul yang mempunyai dua ujung
yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrofobik) . Sifat surfaktan
yang amfifil menyebabkan surfaktan diadsorpsi pada antar muka baik itu cair/gas ataupun
cair/cair (yang tidak saling bercampur).
Surfaktan akan selalu berapa pada antarmuka suatu cairan (berbeda jenis), bila jumlah
gugus hidrofil dan lipofilnya seimbang. Tapi, apabila suatu surfaktan memiliki gugus hidrofil
> lipofil, maka surfaktan akan lebih berada pada fase air dan sedikit berada pada antarmuka.
Sebaliknya, bila suatu surfaktan memiliki gugus hidrofil < lipofil, maka surfaktan akan lebih
berada pada fase minyak dan sedikit berada pada antarmuka.
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu surfaktan yang larut
dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.
F. Alat dan bahan
1. Wadah buah
2. Uang logam 4 versi
3. Gelas ukur
4. Larutan sabun
5. Air
6. Kertas
7. Gunting
8. Jangka sorong
9. Neraca digital
G. Metode Percobaan
Waktu : Kamis, 1 Desember 2011
Tempat : Laboratorium IPA 2
Prosedur :



H. Hasil Pengamatan
No. Jenis Larutan
Jenis Uang
Logam Kuningan Logam Alumunium
1. Air biasa Tenggelam Terapung
2. Air Hangat Tenggelam Terapung
3. Air es Tenggelam Terapung
4. Air sampo Tenggelam Tenggelam
5. Larutan sabun Tenggelam Tenggelam
6. Larutan sunlight Tenggelam Tenggelam

I. Pembahasan
Pada percobaan yang berjudul pengaruh jenis-jenis air terhadap tegangan permukaan
air bertujuan untuk mengetahui Mengidentifikasi adanya gejala permukaan dan untuk
mengetahui pengaruh zat tertentu terhadap tegangan permukaan. Variabel kontrol dalam
percobaan ini yaitu jenis benda (uang logam), vairabel bebasnya adalah jenis-jenis air,
sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan jenis air dalam membasahi benda.
Langkah-langkah dalam percobaan ini yaitu mengisi 2 botol aqua dengan air biasa kemudian
memasukkan dengan menggunakan secarik kertas kecil uang logam kuningan pada aqua A
dan uang alumunium pada aqua B secara perlahan. Mengamati kejadian yang terjadi.
Kemudian mengganti botol aqua dengan jenis larutan yang lain. Larutan yang lain ang
digunakan yaitu adalah air hangat, air es, air sabun, larutan sampo, dan larutan sunlight.
Hal-hal yang dapat diamati dari percobaan ini yaitu keadaan berbagai jenis air dalam
membasahi benda. Dalam percobaan ini diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tegangan permukaan.
Pada jenis larutan pertama, yaitu air biasa uang logam alumunium jika diletakkan
dengan cepat akan tenggelam, namun jika dimasukkan perlahan-lahan menggunakan kertas,
uang logam alumunium terapung pada permukaan air. Hal tersebut terjadi karena pada
permukaan, gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara
molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan. Hal
ini dapat digambarkan pada gambar berikut ini.

Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin meregang, sehingga permukaannya seolah- olah
ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Molekul di permukaan menerima gaya yang kuat dari
samping, bawah, depan, dan belakang dan molekul di bagian dalam menerima gaya yang
lebih lemah dari segala arah. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik menarik antara partikel
sejenis di dalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh
molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Sedangkan
pada permukaan cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul sejenis di dekatnya dengan arah
hanya kesamping dan ke bawah. Akibat terdapat perbedaan gaya tarik, sehingga ada sisa gaya
yang bekerja pada lapisan atas cairan. Gaya tersebut mengarah ke bawah karena molekul
dibawah permukaan jumlahnya lebih banyak dan jarak antara molekul lebih rapat. Adanya
gaya atau tarikan ke bawah menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan berada dalam
keadaan tegang. Sehingga menyebabkan adanya kecenderungan permukaan cairan untuk
memperkecil luas permukaan secara spontan, sehingga permukaan cairan cenderung untuk
menyusut. Oleh karena itulah uang logam alumunium dapat terapung pada permukaan air.
Sedangkan untuk uang logam kuningan mengalami tenggelam karena terdapat gaya adhesi
yang lebih besar dari gaya kohesi akibat pengaruh dari kuningan yang mempunyai massa
jenis lebih besar dari air. Kemudian menyebabkan logam kuningan tenggelam.
Untuk cairan selanjutnya yaitu menggunakan air hangat. Pada percobaan tersebut, uang
logam kuningan tenggelam dan uang logam alumunium terapung. Hal ini dapat terjadi karena
dipengaruhi oleh suhu. Pada prinsipnya yaitu, Suhu dapat menurunkan tegangan permukaan
cairan, karena suhu secara langsung mempengaruhi energi kinetik molekul dalam cairan.
Energi kinetik berbanding lurus dengan suhu, setiap kenaikan suhu akan menyebabkan
peningkatan kecepatan rata-rata dari molekul. Jika energi kinetik meningkat, gaya antar
molekul tarik-menarik akan memiliki lebih sedikit dari efek pada semua molekul,sehingga
menyebabkan penurunan nilai tegangan permukaan (Sukardjo, 2002). Namun pada percobaan
ini dengan menggunakan air hangat juga masih terapung. Hal ini disebabkan suhu pada air
tersebut hampir sama dengan suhu air biasa, dalam artian tidak mengalami kenaikan suhu
secara signifikan.
Untuk larutan selanjutnya yaitu mnggunakan air es. Pada percobaan ini yang terjadi
adalah uang logam alumunium terapung. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energi
kinetik molekul. Begitu juga sebaliknya bahwa semakin rendah suhu maka dapat
meiningkatkan tegangan permukaan.
Selajutnya yaitu larutan sampo. Larutan ini dapat menenggelamkan uang logam
alumunium maupun uang logam kuningan. Pada sampo terdapat suatu zat yaitu surfakatan
yang bersifat sebagai pembasah. Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan
turunnya tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan
permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan ditingkatkan. Jadi, seberapapun
tigkatan surfaktan pada suatu larutan akan tetap membasahi. Selain itu dikarenakan juga oleh
faktor gaya kohesi. Surfaktan (surface active agents), adalah suatu zat yang dapat
mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar
muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus.
Berikut adalah cara kerja sampo:
Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air meningkatkan kemampuan air untuk
membasahi kotoran yang melekat (Makin kecil nilai tegangan permukaan air, makin besar
kemampuan air membasahi benda).
Surfaktan bergerak di bawah lapisan berminyak mengangkat dan permukaan partikel
berbentuk bola.
Kemampuan sampo dalam membasahi kotoran semakin besar jika konsentrasinya juga
semakin besar, yang pada percobaan ini membuat permukaan air menjadi mudah menerima
benda apapun yang ada di atasnya, sehingga koin logam tidak dapt terapung di permukaan air
sampo.
Jika dicontohkan pada dinding laveolus kita yang kerjanya adalah Molekul surfaktan
mengalir di antara molekul cairan dan mengurangi gaya kohesi mereka, memungkinkan
alveolus tetap mengembang.
Selanjutnya yaitu adala larutan sabun dan larutan sunlight. Karena pada kedua produk
ini terdapat zat yang bernama surfaktan mak cara kerjanya sama dengan penjelasan
sebelumnya yang terdapat sampo, yaitu penambahan surfaktan akan menyebabkan turunnya
tegangan permukaan. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan
ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi
permukaan air. Sabun dapat membentuk misel (micelles), suatu molekul sabun mengandung
suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun
bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik
dan larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara
keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di
dalam air.
Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak pada
daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh
pembentukan agregat atau penggumpalan dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu,
yaitu pada konsentrasi kritik misel (KMK) .
Apabila zat (surfaktan) yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan
monomolekular, maka akan menurunkan tegangan permukaan. Adanya surfaktan pada
permukaan menyebabkan gaya adhesi antara zat cair dan udara meningkat, sehingga tegangan
permukaannya menurun. Surfaktan (surface active agents) cenderung untuk terkonsentrasi
pada permukaan atau antar muka. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan
mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh
kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang
menjauhi permukaan air.











Pada praktikum
kali ini mengenai tegangan
permukaan. Tujuan
dari praktikum kali ini
adalah untuk mengetahui
gejala tegangan permukaan yang terjadi pada berbagai jenis zat cair.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dari dua jenis
bahan uang logam menunjukkan hasil yang berbeda. Dua buah bahan uang logam yang
digunakan adalah alumunium dan kuningan. Menurut literatur yang ada, massa jenis kedua
bahan tersebut adalah secara berurutan adalah 2,7 gr/cm
3
dan 8.4 gr/cm
3
.
Nama zat dalam kg/m
3
dalam gr/cm
3

Air (4 derajat Celcius) 1.000 kg/m
3
1 gr/cm
3

Alkohol 800 kg/m
3
0,8 gr/cm
3

Air raksa 13.600 kg/m
3
13,6 gr/cm
3

Aluminium 2.700 kg/m
3
2,7 gr/cm
3

Besi 7.900 kg/m
3
7,9 gr/cm
3

Emas 19.300 kg/m
3
19,3 gr/cm
3

Kuningan 8.400 kg/m
3
8,4 gr/cm
3

Perak 10.500 kg/m
3
10,5 gr/cm
3

Platina 21.450 kg/m
3
21,45 gr/cm
3

Seng 7.140 kg/m
3
7,14 gr/cm
3

Udara (27 derajat Celcius) 1,2 kg/m
3
0,0012 gr/cm
3

Es 920 kg/m
3
0,92 gr/cm
3

Pada beberapa kejadian yang sama dalam percobaan menunjukkan bahwa uang logam
dengan bahan alumunium dapat terapung sedangkan uang logam berbahan kuningan tidak.
Menurut hukumnya, seharusnya seluruh benda dengan massa jenis yang lebih besar dari
massa jenis air akan tenggelam. Tetapi pada contoh ketika uang logam alumunium
dimasukkan ke dalam air biasa, air hangat dan air dingin masih bisa terapung. Kejadian
tersebut menunjukkan bahwa massa jenis suatu benda yang dimasukkan tidak mempengaruhi
tegangan permukaan secara langsung. Air (zat cair) memiliki tegangan permukaan zat cair
yang berdefinisi kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga pemukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Sedangkan uang logam (zat padat) tidak. Sehingga
jika air dalam keadaan diam (tak begelombang) dapat menahan benda di atasnya dalam
jumlah massa tertentu (sangat kecil). Dikatakan hanya mampu menahan benda dalam jumlah
massa kecil karena ketika benda dengan massa jenis besar, air tidak mampu menahan. Contoh
dalam percobaan ini adalah uang logam kuningan yang tidak mampu terapung dalam kondisi
yang sama pada saat uang logam alumunium terapung. Alasannya karena massa untuk tiap
satuan volume antara alumunium dan kuningan lebih besar kuningan. Oleh karena itu, massa
kuningan tersebut berada pada batas yang tidak mampu tertahan oleh tegangan permukaan zat
cair. Besarnya massa tersebut juga membuat gaya berat yang memiliki arah ke bawah
semakin besar sehingga membuat uang tersebut cenderusng tenggelam. Jadi, untuk kedua
kondisi tersebut tegangan permukaan tetap ada tetapi pada kejadian kedua, tegangan
permukaan lebih kecil dan terkalahkan dengan gaya berat ke bawah uang logam kuningan.
Oleh karena itu, untuk selanjutnya logam kuningan tidak dibahas lebih lanjut untuk tiap jenis
zat cair.
Pada percobaan menggunakan air hangat, air biasa(kran), dan air yang diberi
es(dingin) terdapat perbedaan hasil secara kualitatif. Secara keseluruhan hasilnya
menunjukkan bahwa uang (alumuium) dapat terapung di permukaan atau gejala tegangan
permukaan terlihat jela. Kertas yang digunakan sebagai alat bantu untuk meletakkan uang di
atas permukaan air dingin ketika akan ditarik membutuhkan waktu yang cukup lama
dibandingkan pada air biasa dan air hangat. Waktu yang paling singkat adalah pada air yang
hangat. Jika menggunakan uang logam sebagai parameter pengamatan maka hasil yang
diperoleh secara kualitatif adalah sama yaitu semua uang (alumunium) terapung maka
sebagai pembandingnya dilihta dari kertas yang digunakan pada saat meletakkan uang. Pada
dasarnya tegangan permukaan berhubungan dengan kemampuannya membasahi benda. Oleh
karena itu kertas dapat digunakan sebagai obyek pengamatan yang berkaitan dengan
kemampuan air untuk membasahinya. Dari ketiga kondisi air yang ada tersebut dapat terlihat
adanya perbedaan suhu. Suhu air biasa lebih besar dibanding dengan air yang ditambah
dengan es. Sedangkan air hangat suhunya lebih tinggi dibanding suhu air biasa. Oleh karena
itu, hal lain yang berpengaruh pada tegangan permukaan adalah suhu zat cair atau pelarut.
Suhu yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan energi kinetik molekul air. Energi
kinetik yang semakin besar akan menimbulkan gaya tarik antar molekul air (kohesi) semakin
berkurang dan membuat permukaan air seperti sudah tidak tertutupi oleh suatu lapisan elastis.
Pada saat itulah tegangan permukaannya menurun. Kejadian seperti di atas dapat dijelaskan
lebih lanjut dengan tabel hasil pengamatan besar tegangan permukaan yang didapat dari
literatur dibawah ini.
Angka angka percobaan
dari tegangan permukaan
Cairan yang berhubungan
ke air
Temperatur
(
o
C )
Tegangan Permukaan
(m N/m atau dyne/cm)
Benzena 20 28.9
Karbon Tetraklorida 20 26.8
Etanol 20 22.3
Gliserin 20 63.1
Air raksa 20 465.0
Minyak zaitun 20 32.0
Sabun cair 20 25.0
Air 0 75.6
Air 20 72.8
Air 60 66.2
Air 100 58.9
Oksigen -193 15.7
Neon -247 5.15
Helium -269 0.12

Tegangan permukaan akan semakin berkurang dengan bertambahnya suhu zat
pelarutnya(air). Suatu benda akan lebih cepat terbasahi dalam air dalam suhu yang lebih
tinggi(panas). Oleh karena itu, tegangan permukaan berbanding terbalik dengan suhu.
Apabila dibuat grafik hubungan tegangan permukaan terhadap suhu maka terbentuk garis
persamaan yang condong ke kiri. Kemampuan uang logam (jenis alumunium) untuk tetap
dapat terapung dalam air (tanpa zat terlarut) adalah karena gaya kohesi antar molekul air
yang besar.

J. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa
1. Pada air sabun, sunlight, dan shampoo terdapat satu jenis zat yang sama yaitu surfaktan yang
mampu menurunkan tegangan permukaan air. Sedangkan air dengan suhu yang semakin
tinggi menyebabkan tegangan permukaan semakin berkurang sehingga benda akan lebih
mudah terbasahi.
2. Massa jenis benda tempat gaya bekerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap tegangan
permukaan. Massa jenis benda hanya berpengaruh pada gaya tekan ke atas yang diberikan
suatu zat cair. Sedangkan tegangan permukaan adalah berupa gaya ke arah bawah yang
dimiliki pada permukaan zat cair.





TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar permukaan
untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut karena gaya adhesi lebih
kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya gaya kedalam
pada permukaan cairan.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan
a. Jenis cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti
air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin
karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.
b. Suhu
Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya
suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara
molekul berkurang sehingga tegangan permukaannya menurun.
c. Adanya zat terlarut
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti
sukrosa dan gliserin menaikkan tegangan permukaan. Sedangkan adanya zat- zat
seperti sabun, detergen, dan alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan
permukaan ( Yazid, 2005).
d. Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung
untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang
jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari
surfaktan.
e. Konsentrasi zat terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa
solut yang ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan.Sebaliknya
solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.

Macam-macam metode tegangan permukaan

Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :
-
a. 1. Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui suatu
kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur
tegangan antar muka.
-
2. Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan
suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau
tegangan antar muka dari cairan tersebut.
(Atfins. 1994)

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase
cair yang tidak bercampus. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada tengangan
permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampus lebih besar dari pada adhesi
antara cairan dan udara

Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi:

1. Dalam mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat
2. penetrasi molekul melalui membrane biologis
3. pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair
untuk membentuk sediaan suspensi



egangan permukaan dari suatu cairan adalah gaya per satuan panjang pada permukaan yang
menurunkan pemanjangan daerah permukaan. Defenisi ini diilustrasikan berdasarkan percobaan,
dimana perpindahan pembatas didorong oleh gaya F untuk memperluas film cairan yang
diperpanjang seperti film gelembung sabun dalam suatu bingkai wayar.
= F/2l
l = panjang pembatas,
faktor 2 karena terdapat dua permukaan larutan, satu pada bagian depan dan satu lagi pada bagian
belakang.

Tegangan permukaan air pada suhu 25 C = 71,97 x 10 N/m
72 mN/m
Tegangan permukaan alkohol pada suhu 25 C = 21,97 x 10 N/m
22 mN/m

Besarnya tegangan permukaan air dan alkohol akan menyebabkan perbedaan ketinggian di dalam
pipa kapiler.
Tegangan permukaan yang dapat diukur bukan hanya tegangan permukaan antara permukaan
cairan dan gas, tetapi juga tegangan permukaan antara permukaan dua cairan (kadang-kadang
disebut juga tegangan antarpermukaan). Nilai tegangan permukaan antara permukaan dua cairan
biasanya terletak antara nilai tegangan permukaan cairan-gas masing-masing cairan.

Cairan \ Tegangan permukaan cairan dengan udara (N/m) \ Tegangan permukaan dengan air (N/m)
Air \ 72,75 \ -
Benzena \ 28,88 \ 35,0
CCl4 \ 26,80 \ 45,1
Air raksa \ 485 \ 375
(Bird, 1993)



Gliserin adalah satu bahan kimia yang paling bernilai diketahui manusia. Gliserin mempunyai 1500
kegunaan, dengan fungsi sebagai bahan ramuan dan bahan bantuan proses di dalam kosmetik,
'toiletries', barangan kegunaan peribadi, ubat-ubatan dan produk makanan. Mempunyai sifat seperti
jernih, tidak berbau, pekatan cecair yang mempunyai rasa manis.

Ia juga merupakan cecair yang agak pekat yang boleh membeku jika disejukkan. Ia akan melarut di
dalam air atau alkohol tetapi tidak di dalam minyak. Gliserin boleh diperoleh daripada sumber
semulajadi (lemak tumbuhan dan haiwan) iaitu semasa penghasilan asid lemak, sabun dan lemak
alkohol. Walaubagaimanapun ia boleh dihasilkan secara sintetik daripada petrokimia.

Gliserin digunakan sebagai emollient (agen pelembap) dalam krim pelembap tangan. Antara produk
yang menggunakan gliserin sebagai bahan ramuan seperti ubat gigi, krim muka, krim pencukur,
produk dandanan rambut dan sabun.

Bagi produk yang dihasilkan di Malaysia kebanyakannya menggunakan gliserin daripada kelapa sawit
terutamanya untuk produk makanan dan kosmetik.

KELEBIHAN GLISERIN
Melembutkan kulit
Melembapkan kulit
Selamat
Sesuai untuk semua peringkat umur dan semua jenis kulit

Anda mungkin juga menyukai