Anda di halaman 1dari 13

NAMA : PURNAMA SARI.

S
NIM: P2500213014

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
JAMUR ENDOFIT DARI DAUN DAN
RIMPANG BANGLE HANTU (Zingiber
ottensii Val.)

PENDAHULUAN
Jamur endofit merupakan mikroorganisme yang
terdapat di dalam suatu sistem jaringan tumbuhan
seperti biji, daun, bunga, ranting, batang dan akar.
Berbagai senyawa fungsional dapat dihasilkan oleh
jamur endofit. Senyawa yang dihasilkan jamur
endofit tersebut dapat berupa senyawa anti kanker,
antivirus, antibakteri, antifungi, hormone
pertumbuhan tanaman, insektisida dan lain-lain
Tumbuhan yang banyak digunakan oleh masyarakat
sebagai bahan baku obat-obatan tradisional antara
lain dari suku Zingiberaceae. Salah satu jenis yang
banyak digunakan adalah Bangle hantu (Zingiber
ottensii Val.). Tumbuhan tersebut memiliki
kandungan senyawa utama yang dikenal dengan
minyak atsiri dan memiliki aktivitas sebagai
antimikroba yang berspektrum luas. Tanaman
tersebut biasanya digunakan sebagai analgetik, obat
demam (antipiretik), obat batuk, antikonvulsan (obat
kejang) terutama anak-anak, dan obat untuk ibu
setelah melahirkan

Bakteri uji yang dipakai adalah Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit
yang berkaitan dengan eksotoksin dan produksi enzim
yang dihasilkan.
Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri Gram
negative berbentuk batang yang tidak membentuk
spora dan merupakan flora normal di usus dan sebagai
penyebab penyakit diare, sedangkan Staphylococcus
aureus merupakan bakteri Gram positif

TUJUAN
Memperoleh isolat jamur endofit dari
tanaman Zingiber ottensii Val.


Menguji aktivitas antibakteri dari isolat
jamur endofit hasil isolasi terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.


CARA KERJA
Isolasi Jamur Endofit: Isolasi jamur endofit dilakukan dengan
metode tanam langsung, Kemudian potongan sampel
dikeringkan di atas kertas saring steril selama beberapa menit.
Masing masing potongan sampel kemudian diletakkan di atas
media MEA (Malt Extract Agar) yang telah ditambahkan serbuk
tanaman inang dengan posisi permukaan belahan menempel
pada agar mdium.
Sampel diletakkan di atas mdium dengan diberi tekanan, dan
bagian potongan berada di atas medium. Inokulasi sampel
dilakukan di atas cawan petri dan dilakukan duplo, tiap cawan
berisi 4 potongan sampel. Selama pekerjaan dilakukan di dalam
laminar air flow, dan kemudian inkubasi
selama 2-14 hari hari pada suhu 27- 29oC (suhu ruang). Isolat
endofit yang menunjukkan sifat morfologi jamur dipindahkan
ke media MEA .

Fermentasi Jamur Endofit:
Fermentasi jamur endofit dilakukan dengan fermentasi cair
menggunakan media PDY (Potato Dextrose Yeast) .Koloni murni
jamur endofit pada cawan petri MEA yang telah diinkubasi
selama 5-7 hari,dengan menggunakan core borer diambil 3
potongan biakan jamur berukuran 1 x 1 cm.
Potongan jamur tersebut kemudian diinokulasikan ke dalam
media fermentasi cair PDY sebanyak 20 mL dalam labu
Erlenmeyer ukuran 100 mL. Selanjutnya dilakukan fermentasi
goyang menggunakan rotary shaker 130 rpm (kocokan/menit)
pada suhu kamar selama 14 hari.
Dari masing-masing kultur yang telah difermentasi dimasukkan
ke dalam tabung sentrifus ukuran 15 mL yang sebelumnya telah
disterilisasi terlebih dahulu, kemudian di sentrifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm selama 20 menit.
Supernatan diambil dan kemudian disaring menggunakan kertas
saring. Supernatan ini kemudian digunakan untuk uji aktivitas
antibakteri sebagai larutan uji berupa supernatant suspensi
koloni endofit.

Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode
Kirby-Bauer yang dikenal dengan sebutan metode cakram
kertas. Tiap-tiap cakram kertas kosong sebelumnya
dipanaskan dalam oven pada suhu 70C selama 15 menit,
kemudian kertas cakram dicelupkan ke dalam larutan uji.
Cakram yang telah berisi supernatan, kemudian didiamkan
selama 15 menit sebelum diletakkan pada media uji.
Kemudian secara aseptik, setelah kertas cakram menyerap
supernatant tersebut, masing-masing diletakkan pada
permukaan medium yang telah berisi mikroba uji. Jumlah
cakram kertas yang diletakkan tersebut kirakira dalam satu
cawan Petri berisi 6-7 buah, dan masing-masing jarak antara
cakram diatur supaya tidak terlalu dekat.

Sebagai kontrol positif digunakan cakram Ampisilin
10 g dan untuk kontrol negatif digunakan cakram
kosong steril. Pengujian dilakukan dengan tiga
ulangan. Setelah inkubasi pada suhu 370C selama
18-24 jam, dilakukan pengukuran diameter zona
hambat, yaitu zona bening yang terbentuk di sekitar
cakram, dengan menggunakan penggaris milimeter.

HASIL
Isolat Jamur Endofit dari Zingiber ottensii (Bangle
hantu) Jumlah total isolat jamur endofit yang
diperoleh dari daun dan rimpang tanaman Zingiber
ottensii (bangle hantu) adalah 10 isolat dengan
rincian 8 isolat dari daun dan 2 isolat dari rimpang .
Dilihat dari angka tersebut, ternyata jumlah isolat
yang diperoleh dari bagian daun lebih banyak
dibandingkan dari rimpang. Hal ini diduga karena
sumber nutrisi yang terdapat di bagian daun lebih
mendukung keberadaan jamur endofit.
PEMBAHASAN
Berdasarkan bahwa ke sepuluh isolat jamur
endofit hasil isolasi dari tanaman Zingiber
ottensii (bangle hantu) memiliki daya hambat
berbeda-beda terhadap kedua bakteri uji,
tetapi hampir seluruhnya lebih kuat
dibandingkan dengan control positif. Isolat
yang memiliki rata-rata zona hambat tertinggi
terhadap pertumbuhan E. coli adalah isolat
D4 sebesar 19 mm, sedangkan yang memiliki
daya hambat tertinggi terhadap pertumbuhan
S. aureus adalah isolat D1, D2 dan D3
dengan zona hambat masing-masing sebesar
19 mm.


kesim[pulan
Dari daun dan rimpang Zingiber ottensii (bangle
hantu) dapat diperoleh 10 isolat jamur endofit.
2. Kesepuluh isolat jamur endofit tersebut memiliki
sifat antibakteri yang cukup kuat terhadap Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus.
3. Daya antibakteri isolat jamur endofit yang
dihasilkan berbeda-beda. Yang paling tinggi daya
antibakterinya terhadap E. coli adalah isolat D4 yang
diperoleh dari daun, dan yang paling tinggi daya
antibakterinya terhadap S. aureus adalah isolat D1, D2,
dan D3.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai