Tujuan dari suatu pengukuran adalah untuk mengetahui harga (nilai) yang sesungguhnya dari suatu besaran yang diukur. Secara alamiah hal ini tak mungkin tercapai dengan tepat. Nilai yang kita peroleh selalu berbeda (mempunyai selisih) dengan nilai yang sesungguhnya, meskipun selisihnya mungkin sangat kecil. Dikatakan bahwa di dalam pengukuran selalu ada kesalahan atau ralat atau galat (errors). Jadi usaha kita di dalam pengukuran adalah memperoleh nilai dengan ralat yang sekecilkecilnya. !ngat bahwa pengertian ralat disini tidak sama dengan kekeliruan. "gar penyajiannya sahih dan bermakna, nilai pengukuran selalu dinyatakan sebagai nilai terukur disertai ralatnya. Klasifikasi ralat #erdasarkan $aktor$aktor yang menyebabkan timbulnya ralat, maka ralat atau kesalahan dibagi menjadi % macam yaitu & ". 'alat sistematik (systematic errors). 'alat sistematik adalah ralat yang disebabkan oleh sistem pengukurannya. (leh sebab itu ralat ini dapat dikoreksi bila saja penyebabnya diketahui, baik sebelum, selama atau sesudah percobaan dilakukan. #eberapa $aktor yang dapat menimbulkan kesalahan sistematik adalah & ()). "lat a. *esalahan kalibrasi alat, misalnya pembagian skalanya tidak benar, alatnya telah berubah keadaan, dan lainlain. b. !nteraksi antara alat dengan yang diukur, misalnya bila kita mengukur arus listrik dengan amperemeter, maka kita memasukkan tahanan amperemeter secara seri ke dalam rangkaian yang diukur sehingga arus yang terukur lebih kecil daripada arus yang sesungguhnya yaitu arus sebelum amperemeter dipasang. (+). *ondisikondisi percobaan ,aitu bila kondisi percobaan tidak sesuai dengan kondisikondisi ketika alat dikalibrasi, misalnya pengukuran tekanan udara di Surabaya pada suhu +- ./ dengan barometer yang di kalibrasi di Jerman pada suhu 0 ./, hasil pengukurannya akan salah jika tidak diadakan koreksi terhadap ketinggian tempat dan suhu. (%). Teknik yang kurang sempurna 1isalnya dalam percobaan mengukur panas jenis benda padat. #enda ini mulamula dipanaskan di dalam ruang di atas air yang mendidih, suhu mulamula dianggap sama dengan suhu titik didih air. #enda ini kemudian diangkat dan dimasukkan kedalam kalorimeter dengan cepat. 1eskipun hal ini dilakukan dengan cepat namun selama benda bergerak di udara ada kalor dari benda merambat ke udara, sehingga kalor yang terukur dalam kalorimeter lebih kecil daripada yang sesungguhnya. *ehadiran ralat sistematik sulit diantisipasi pada awal percobaan, kecuali ekperimenter yang melakukannya adalah orang yang berpengalaman. #iasanya ralat sistematik dapat diidenti$ikasi setelah percobaan selesai dilakukan dan diolah datanya. Jika dalam suatu percobaan terdapat ralat sistematik, hasil olahannya akan menunjukkan kesalahan yang teratur (sistematis). 1isalnya hasil yang semestinya konstan akan diperoleh dalam pengolahan data sebagai besaran yang berubah secara sistematik. 'alatralat sistematik seperti yang diterangkan di atas dapat dihilangkan dengan koreksikoreksi atau mengulang percobaan setelah menghilangkan sebabsebab yang menimbulkannya. #. 'alat rambang (accidental errors atau random errors). Jika suatu pengukuran tertentu diulang beberapa kali maka nilainilai yang didapat pada umumnya tidak bersesuaian secara tepat. Sebabsebab ketaksesuaian antara nilainilai yang satu dengan yang lain tentu juga merupakan sebabsebab timbulnya selisih antara nilainilai tadi dengan nilai yang sesungguhnya. *esalahan semacam ini dinamakan 2ralat rambang2, yang wataknya amat bersi$at statistik. 3aktor$aktor yang menyebabkan timbulnya ralat rambang adalah & ()). *esalahan menaksir *ebanyakan alat mengharuskan dilakukannya suatu taksiran terhadap pembagian skala terkecil yang dimilikinya. Taksiran pengamat yang satu mungkin berbeda dengan yang lain dari waktu ke waktu karena berbagai macam sebab. (+). *ondisikondisi yang ber$luktuasi ,aitu keadaan yang selalu berubahubah sedikit demi sedikit. 1isalnya karena tekanan udara ber$luktuasi, maka pengukuran titik didih air selalu berubahubah. (%). 4anguan 1isalnya getaran mekanik dapat menyebabkan goyangan jarum miliamperemeter sehingga arus yang terbaca berubahubah meskipun arus yang sesungguhnya tidak berubah. (5). De$inisi 1isalnya pengukuran diameter suatu pipa. Dalam perhitungan penampang pipa dianggap sebagai lingkaran sempurna, padahal penampangnya tidak mungkin sempurna bulatnya. (leh sebab itu nilai ukur diameter yang didapat bergantung ke arah mana diameter ini diukur. Dalam tiap percobaan, ralat rambang ini selalu ada (tak dapat dihindarkan). 'alat rambang dapat diperkecil dengan melakukan pengamatan berulang kali lalu menghitung harga rataratanya. 'alat rambang ini berhubungkan dengan distribusi statistik dari suatu hasil serangkaian pengukuran, yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut. /. 'alat karena kekeliruan tindakan (blunders). *ekeliruan tindakan dibagi dua yaitu & ()). *ekeliruan 1isalnya kekeliruan dalam membaca alat (kesalahan paralaks), kekeliruan dalam mengatur kondisi, kekeliruan dalam menghitung (sebagai contoh harus diukur waktu untuk )0 ayunan ternyata yang diukur hanya 6 ayunan). (+). *ekeliruan perhitungan 1isalnya kita dapat mengukur panjang sampai lima angka penting, maka akan timbul kesalahan yang besar jika kita menghitung 7olume dengan mistar hitung yang hanya dapat dibaca hanya sampai % angka. 8ntuk ini sebaiknya digunakan desimal atau alat penghitung lain yang lebih teliti. *esalahankesalahan karena kekeliruan tindakan ini tentu saja dapat dihindarkan dan tidak diinginkan dalam eksperimen apapun. Ralat rambang Jika kekeliruan tindakan telah kita hindarkan, kemudian $aktor$aktor yang menyebabkan timbulnya ralat sistematis juga telah kita hilangkan atau koreksi, maka yang tertinggal dan tak dapat kita hindari adalah ralat rambang. *arena tiap pengukuran mempunyai kesalahan rambang maka hasil pengukuran yang dapat dianggap sebagai nilai terbaik (harga yang dapat diterima), atau sebagai harga pendekatan dari harga yang sesungguhnya haruslah diambil dari pengukuran yang diulang beberapa kali. 9asil pengukurannya dinyatakan dengan & dimana ' adalah nilai dengan peluang kejadian terbesar, biasanya disebut nilai ratarata, dan s' adalah taksiran ketidakpastian dari nilai ratarata tersebut juga disebut sebagai deviasi standard. ". #esaran yang diukur secara langsung 8ntuk besaran yang diukur secara langsung yang dianggap sebagai nilai terbaik adalah nilai (harga) ratarata aritmatik dari masingmasing nilai yang terukur. 1isalnya suatu besaran : kita ukur sebanyak N kali dengan nilainilai terukur :),:+,:%,...:N. Nilai yang terbaik adalah : , merupakan nilai ratarata aritmatiknya yang dinyatakan secara aljabar sebagai& Selisih antara nilainilai yang terukur dengan : dinamakan de7iasi. 8ntuk suatu nilai terukur :n maka de7iasinya adalah & Dapat dibuktikan bahwa & n ; 0. 9al ini disebabkan karena de7iaside7iasi terhadap harga sesungguhnya kadangkadang positi$, kadangkadang negati$. Juga dapat dibuktikan bahwa semua hasil pengukuran mengikuti distribusi normal, sehingga jika yang diambil sebagai nilai yang terbaik adalah nilai ratarata aritmatik : dari seluruh nilai yang terukur, jumlah de7iasi de7iasi kuadratnya adalah minimum, ditulis & 8ntuk menunjukkan kesalahan (ralat) rambang secara kuantitati$ dipakai pengertian de7iasi standard. De7iasi standard harga ratarata adalah & sedangkan de7iasi standard $raksional<relati$ harga ratarata & =erhatian bahwa ada empat macam penulisan & S (huru$ besar) s (huru$ kecil) : (tanpa garis) : (dengan garis di atasnya) serta beberapa kombinasinya. 9arga (nilai) rataratanya adalah & De7iasi standard dari harga rataratanya adalah & De7iasi standard $raksional<relati$ dari harga ratarata adalah & 9asil pengukuran yang kita sajikan adalah& #. =erambatan ralat *ita dapat mengukur suatu besaran secara tidak langsung, misalnya saja mengukur massa jenis suatu >at cair dengan menimbang massanya dan mengukur 7olumenya secara langsung. 'alat dalam pengukuran massa dan ralat dalam pengukuran 7olume akan berpadu dan menimbulkan ralat dalam perhitungan massa jenis. =roses perpaduan dari ralatralat seperti ini dinamakan perambatan ralat. 1isalnya kita mengukur suatu besaran 7 secara tidak langsung dengan mengukur secara langsung besaranbesaran : dan y. Jadi 7 ; 7(:,y), untuk pengukuran yang ken & 7n ; 7(:n,yn). 9arga yang terbaik atau nilai dengan kebolehjadian terbesar adalah & 7 7(:, ?y) De7iasinya adalah 7 ; 7 @?7, yang secara matematik dituliskan sebagai di$erensial total & 7 ; (.7<.:)d:A(.7<.y)dy 8ntuk pengukuran : yang gayut terhadap pengukuran y (ralat : terkorelasi dengan ralat y), ralat 7 merupakan jumlahan dari pengaruh ralat kedua 7ariabelnya & s7 ; (.7<.:)s: ?A (.7<.y)sy 'alat : (s:) dan ralat y (sy) dapat terkorelasi, misalnya pengukuran : dan y menggunakan alat ukur yang sama. 8ntuk pengukuran : tak gayut terhadap pengukuran y (ralat : tidak terkolerasi dengan ralat y), karena wataknya yang acak, maka dapat ditunjukkan bahwa perambatan ralatnya adalah & =ersamaan ini tetap berlaku walaupun banyaknya pengukuran : tidak sama dengan banyaknya pengukuran y. =ada umumnya untuk besaran 7 sebagai $ungsi besaranbesaran :,y,>,...dst., yang ditulis sebagai 7 ; 7(:,y,>), maka apabila pengukuran :,y,>,... saling tak gayut & Hal-hal khusus & =erhatikan bahwa perambatan ralat selalu bersi$at akumulati$, sehingga hatihati dengan operasi pengurangan :@y, karena adanya kemungkinan meledaknya ralat relati$ S7 akibat s7 B (:@y) & S7 ; s7<(: @?y). Analisa grafik Di dalam persamaan $isika terdapat hubungan antar besaran. Jenis hubungan yang paling sering dijumpai adalah hubungan kesebandingan. #ila hubungan ini digra$ikkan pada bidang koordinat yang sumbusumbunya mewakili besaranbesaran yang dihubungkan oleh persamaan $isika, akan diperoleh sebuah garis lurus. #ila kedua besaran yang berhubungan adalah y dan :, maka garis lurus ini dapat dinyatakan dengan & y ; " A #: y adalah besaran respons, dan : disebut besaran bebas. Dalam percobaan : sengaja di7ariasi untuk melihat bagaimana respons y yang terjadi. *esebandingan murni mengharapkan " ; 0,dan # sebagai konstanta kesebandingan. =ada kondisi yang memang " .?0 persamaannya disebut persamaan linier. Setiap data pengukuran dapat digambarkan sebagai sebuah titik (:,y) pada gra$ik. Dengan adanya ralat pengukuran, titiktitik data tidak membentuk garis lurus, tetapi tersebar di sekitar sebuah garis lurus yang kita cari. Secara statistik, garis ini dapat dicari dengan menggunakan asas kuadrat terkecil, yakni penarikan garis lurus selalu diusahakan agar melalui atau menghampiri sebanyak mungkin titik data. "sas kuadrat terkecil enghendaki agar garis itu ditarik sedemikian rupa sehingga jumlah kuadrat simpangan titiktitik data terhadap garis yang dibuat bernilai minimum. "sumsi yang dipakai dalam analisa regresi ini adalah bahwa 7ariabel bebas : tidak memiliki ralat ukur yang signi$ikan sehingga dapat diabaikan terhadap ralat ukur y. Dengan menurunkan jumlah simpangan kuadrat di atas terhadap parameter " dan # secara berturutturut, diperoleh dua persamaan yang memberikan kedua parameter itu & dengan ralatnya masingmasing & 3ungsi$ungsi non linier dapat pula dibuat linier, misalnya y ; /:+ dapat dibuat linier dengan memasang y)<+ sebagai 7ariabel responsnya, dan persamaan garis lurus yang dicari menjadi & y)<+ ; " A #:. Sebenarnya jika terjadi modi$ikasi persamaan seperti itu, persamaanpersamaan (C) s<d ()0) harus pula dimodi$ikasi menjadi persamaan dengan pembobotan yang terkait dengan ralat ukur 7ariabel y. Tetapi untuk tingkat dasar dalam praktikum ini, modi$ikasi lanjutan boleh ditunda pemakaiannya. Identifikasi ralat sistematik Seperti yang telah dijelaskan di depan, ralat sistematik dapat terdeteksi keberadaannya pada saat pengolahan data dilakukan. "da beberapa peristiwa yang seringkali dapat dipakai sebagai pertanda adanya syarat sistematik. ). =erubahan yang disebabkan 7ariasi parameter dan<atau 7ariabel bebas /ontoh & y ; ab: dimana a dan b adalah parameter konstan. #ila b di7ariasi semestinya nilai a yang diperoleh tetap tidak berubah. Jika ternyata a juga berubah dengan 7ariasi b, dan perubahannya itu sistematik, artinya keduanya berubah searah (membesar keduanya atau mengecil keduanya) atau berlawanan arah (yang satu membesar dan yang lainnya mengecil atau sebaliknya), ralat sistematik pasti ada di balik perubahan itu. Tetapi jika perubahan a dan b tidak terkorelasi, bersi$at acak, pengukuran a untuk berbagai harga b dikatakan bebas dari ralat sistematik, dan dapat disatukan dengan mencari harga rata ratanya & 9arga ratarata ini diperoleh dengan pembobotan an yang diperoleh dari N kali 7ariasi terhadap parameter b. #obot yang dipakai adalah 7ariansi masingmasing karena an boleh jadi berasal dari populasi parental yang berbedabeda. 'alat untuk a dapat diperoleh dari persamaan 7ariansinya & +. 4ra$ik berbeda dengan yang diharapkan Semua persamaan yang akan digra$ikkan dimodi$ikasi sedemikian agar gra$iknya berupa garis lurus. 4aris lurus dipakai karena penyimpangannya amat mudah terlihat. *ejanggalan yang bisa menjadi indikasi keberadaan ralat sistematik antara lain adalah & a. gra$ik tidak berbentuk garis lurus 1isal yang diharapkan adalah garis lurus y ; /:, gra$ik dapat menyimpang dari bentuk linier bila ternyata / merupakan $ungsi : pula. Dalam hal ini sudah terjadi kesalahan model pada peristiwa $isisnya. =endekatan linier tetap boleh dilakukan, asal selang : dibatasi. Dalam gambar (a) di bawah, y;"A#: masih boleh dipakai untuk pendekatan pada y;$(:) asal : berada dalam selang b. gra$ik tidak memotong di (0,0) pada persamaan kesebandingan 1isal yang diharapkan adalah garis lurus y ; #:, sudah tentu " diharapkan ; 0 melalui persamaan (C). Dalam praktek, sudah pasti " 0, walaupun demikian asalkan s " yang diperoleh melalui persamaan (6) lebih besar daripada ", model kesebandingan y ; #: dapat diterima dengan baik. Dain halnya jika s " E ", berarti gra$ik betulbetul tidak melalui (0,0) seperti pada gambar (b) di atas. #ila model liniernya sudah benar, pasti ada ralat sistematik yang bekerja di balik penyimpangan itu. Tetapi perlu dicatat bahwa permodelan bisa saja salah dan perlu dimodi$ikasi, jika kemudian setelah diteliti ternyata tidak ditemukan adanya ralat sistematik. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan ). *adangkadang pengukuran terhadap suatu besaran hanya dilakukan sekali, karena pengulangan pengukuran tidak mungkin atau tidak ada gunanya dilakukan. Dalam hal ini ralat ukurnya la>im diambil setengah dari harga skala terkecil dari alat ukurnya atau sesuai dengan keyakinan pengamatnya. "da kasuskasus pengukuran yang hanya dilakukan sekali & a. keterbatasan presisi alat suatu besaran hanya diukur sekali saja karena keteracakan pengukurannya tidak terdeteksi oleh alat ukurnya. 1isalnya mengukur panjang tali dengan mistar. *etidakrataan ujung tali tidak mungkin terlihat oleh mistar yang satuan terkecilnya milimeter. b. proses pengukuran yang kontinu Dalam suatu proses pengukuran yang kontinu, misalnya pengukuran kenaikan suhu dengan termometer terhadap berjalannya waktu, pengukuran ini tidak mungkin diulang. +. /ara penyajian data yang benar .??'alat ukur disajikan hanya dengan satu angka penting saja, kemudian cacah desimal harga rataratanya diambil sama dengan cacah desimal ralatnya. /ontoh data yang diperoleh & Tampak dalam contoh bahwa angka F di belakang koma masih mempunyai arti yang real, walaupun angka F tersebut sudah mengandung ketidakpastian sebesar .+ satuan. #erarti bahwa G di belakang F sudah tidak mempunyai arti sehingga tidak perlu ditulis dalam penyajian hasil akhirH apalagi angka % di belakang angka G, lebih tidak berarti lagi, jadi penyajiannya & #ila ralat ukurnya berawalkan angka ), biasanya diambil dua angka penting, karena angka penting di belakang ) nilainya cukup besar dibandingkan ). /ontoh & 0,)%+G menjadi 0,)% "turan pembulatan a. Jika suatu angka diikuti oleh angka FHCHGH6 maka angka tersebut dibulatkan ke atas. /ontoh & +,FGC dibulatkan menjadi +,F6. b. Jika suatu angka diikuti oleh angka 5H%H+H)H0 maka angka tersebut dibulatkan ke bawah./ontoh +,FG5 dibulatkan menjadi +,FG. c. Jika suatu angka diikuti oleh angka -, maka angka itu dibulatkan arah angka genap yang terdekat. /ontoh & +,5G- dibulatkan menjadi +,5GH tetapi +,5%- dibulatkan menjadi +,55. =erhatikan bahwa angka terakhir dari dua bilangan adalah genap. 'alat relati$ dituliskan dengan dua angka penting. /ontoh & ralat relati$ ),-% I menjadi ),- I. #ilanganbilangan yang besar sekali atau yang kecil sekali hendaknya dinyatakan dalam bentuk baku (dengan perkalian terhadap )0 berpangkat kelipatan %). %. Scientific calculator Semua $ungsi statistik yang dibicarakan di atas sudah terprogram dalam scientific calculator. =ersamaan (+) dan (%) berada pada kelompok statistik (SD), sedangkan persamaan (C) s<d ()0) ada di bagian linear regression (D').