Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada proses menua biasanya terjadi penurunan produksi cairan sinovial pada
persendian dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum
menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga
mengurangi gerakan persendian. Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya
pemakaian sendi dapat memperparah kondisi tersebut. (Bambang S, dkk, !!").
Stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan
dan kematian nomor dua di #ropa serta nomor tiga di Amerika Serikat. Sebanyak
$!% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan pera&atan. (Batticaca,
'. B, !!( ).
)ange of motion ()*+) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. +enurut Bandy
dan )inggele ($,,,), latihan untuk meningkatkan latihan )*+ dapat dilakukan -
hari dalam setiap minggu selama . minggu yang dilakukan sebanyak $ atau /0 dalam
sehari dengan pergerakan pasif dan statik. (Potter 1 Perry, !!-).
$
$
+enurut 23* ( 2orld 3ealth *rgani4ation ) stroke adalah adanya tanda 5
tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal ( global )
dengan gejala 5 gejala yang berlangsung selama 6 jam atau lebih yang menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Stroke merupakan
penyakit yang sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, ganguan
bicara, proses berpikir daya ingat, dan bentuk 5 bentuk kecacatan yang lain sebagai
akibat gangguan fungsi otak. ( +utta7in., !!( ).
8i 9SA diperkirakan menimpa satu orang diantara $!!! populasi setiap
tahunnya (Armis, !! dalam )ahmasari, !!,). Sedangkan di :ndonesia dari data
yang dikumpulkan oleh 9nit Pelaksanaan ;eknis +akmal ;erpadu
:munoendokrinologi, 'akultas <edokteran :ndonesia ('<9:), pada tahun !!.
terdapat $.,! kasus stroke, ternyata mengalami kelemahan otot. ( Bambang S, dkk,
!!").
+enurut penelitian Bambang S, dkk, !!" menunjukkan bah&a terdapat
peningkatan fleksibilitas sendi lutut setelah latihan )*+ selama . minggu, dengan
dilakukan latihan )*+ sebanyak - kali dalam seminggu. 'leksibilitas sendi diukur
pada sebelum dilakukan latihan )*+, setelah / minggu latihan )*+, dan setelah .
minggu latihan )*+. 'leksibilitas sendi lutut yang mengalami keterbatasan gerak
meningkat setelah melakukan latihan )*+ selama / minggu sebesar /$,(" % dan
selama . minggu sebesar /- %. 9ntuk meningkatkan fleksibilitas sendi lutut yang
memiliki keterbatasan gerak, latihan )*+ harus dilakukan - kali dalam seminggu.
( Bambang S, dkk, !!" ).

)*+ sebagai bentuk latihan untuk mencegah deformitas sendi dan kontraktur
sendi yang dapat menyebabkan fleksi sendi yang permanent. Berdasarkan survei a&al
yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan )*+ belum diimplementasikan secara
optimal oleh pera&at di ruang kepera&atan non bedah syaraf. )s. 8r. +ohammad
3oesin Palembang.
8ari kompleksnya masalah yang ada peneliti menganggap bah&a masalah
latihan )*+ dalam peningkatan kekuatan otot pada stroke merupakan masalah yang
cukup serius yang memerlukan perhatian khusus. *leh karena itu peneliti tertarik
untuk mengangkat masalah tersebut dalam penelitian Yang Berjudul, Pengaruh
Latihan Rom erhada! Peningkatan "ekuatan #tot Pada Pa$ien %troke Di Irna
Non Bedah Ruang %&ara' R$. Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang ahun *+1,.
1.* Rumu$an (a$alah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti merumuskan
masalahnya yaitu apakah ada pengaruh latihan )*+ terhadap pasien stroke yang
dira&at di :rna =on Bedah ruang syaraf )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang
;ahun !$/.
1., Pertan&aan Penelitian
Belum diketahuinya apakah ada pengaruh latihan )*+ terhadap peningkatan
kekuatan otot pada pasien stroke yang dira&at di instalasi ra&at inap non bedah
)S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang ;ahun !$/.
/
1.- ujuan Penelitian
1.-.1 ujuan Umum
9ntuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan )*+ terhadap peningkatan
kekuatan otot pada pasien stroke di rumah sakit 8r. +ohammad 3oesin
palembang.
1.-.* ujuan "hu$u$
a. 9ntuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan )*+ fleksi dan ekstensi
pergelangan tangan terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasein stroke
di ruang syaraf )S9P 8r. +ohammad 3oesin palembang tahun !$/.
b. 9ntuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan )*+ fleksi dan ekstensi
siku terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke di ruang saraf
)S9P 8r. +ohammad 3oesin palembang tahun !$/.
c. 9ntuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan )*+ pronasi fleksi bahu
terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke di ruang syaraf
)S9P 8r. +ohammad 3oesin palembang tahun !$/.
1. . Ruang Lingku! Penelitian
1. .. 1 em!at
;empat penelitian di ruang ra&at inap non bedah rumah sakit umum pusat 8r.
+ohammad 3oesin Palembang.
1. .. * /aktu
2aktu penelitian akan dilakukan pada tanggal 'ebruari 5 . +aret !$/.
6
1. 0 (an'aat Penelitian
1. Bagi Rumah %akit
Sebagai acuan bagi rumah sakit setempat dalam meningkatkan program 5
program pemerintah dalam menurunkan angka kematian dan dapat
meningkatkan kekuatan otot akibat penyakit stroke.
*. Bagi In$titu$i Pendidikan
3asil penelitian ini bisa menjadi bahan atau sumber pengetahuan dan referensi
perpustakaan untuk mengembangkan kegiatan penelitian, dan untuk
menambah pengetahuan mahasis&a Sekolah ;inggi :lmu <esehatan
( S;:<#S ) +uhammadiyah Palembang.
,. Bagi Peneliti
+endapat informasi dan pengalaman dalam meneliti pengaruh latihan rom
terhadap peneingkatan kekuatan otot pada pasien stroke yang dira&at di irna
non bedah ruang syaraf rumah sakit umum pusat 8r. +ohammad 3oesin
Palembang
-
BAB II
IN1AUAN PU%A"A
*.1. "on$e! %e2ara Umum
*.1.1 Range #' (otion
>atihan range of motion ()*+) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter 1 Perry, !!-).
)ange of motion adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh
sendi yang bersangkutan. >atihan range of motion ()*+) merupakan istilah baku
untuk menyatakan batas atau batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar
untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi
yang abnormal ( Arif +ansjoer, !!)
*.1.* "la$i'ika$i Latihan R#( (eli!uti
a. >atihan )*+ pasif
>atihan )*+ pasif adalah latihan )*+ yang di lakukan pasien dengan
bantuan pera&at setiap?setiap gerakan. :ndikasi latihan fasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak
mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan
mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas
.
.
total. )entang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot?otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya
pera&at mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. ( 3idayat, !!.).
b. >atihan )*+ aktif
>atihan )*+ aktif adalah Pera&at memberikan motivasi, dan membimbing
klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan
rentang gerak sendi normal. 3al ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan
otot serta sendi dengan cara menggunakan otot?ototnya secara aktif.
( 3idayat, !!.)
*.1., ujuan R#(
a. +empertahankan atau memelihara kekuatan otot
b. +emelihara mobilitas persendian
c. +erangsang sirkulasi darah
d. +encegah kelainan bentuk tubuh ( <usyati ., !!. ).
*.1.- Perin$i! Da$ar Latihan R#(
a )*+ harus diulang sekitar ( kali dan dikerjakan minimal kali sehari. )*+
di lakukan berlahan dan hati?hati sehingga tidak melelahkan pasien
b 8alam merencanakan program latihan )*+, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda ? tanda vital dan lamanya tirah baring
"
c Bagian?bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan )*+ adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
d )*+ dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian?bagian
yang di curigai mengalami proses penyakit
e +elakukan )*+ harus sesuai &aktunya. +isalnya setelah mandi atau
pera&atan rutin telah di lakukan. ( <usyati, !!. )
*.1.. (an'aat R#(
a. +emperbaiki tonus otot
b. +eningkatkan mobilisasi sendi
c. +emperbaiki toleransi otot untuk latihan
d. +eningkatkan massa otot
e. +engurangi kehilangan tulang. ( <usyati, !!. )
@adi untuk mengatasi hal ini peran pera&at sangan di butuhkan agar pasien
mau dan tidak menolak untuk melakukan mobilisasi. +obilisasi dasar dapat di mulai
melalui Bantu pasien melakukan rentang gerak sendi ()*+ pasif), minta pasien
untuk melakukan rentang gerak sendi secara mandiri ()*+ aktif), dan )entang gerak
fungsional berguna untuk memperkuat otot?otot dan sendi dengan melakukan aktifitas
yang diperlukan. Pasien dapat berjalan mengunakan alat Bantu Pin, sekrup dan
batang yang di gunakan sebagai fiksasi interna di rancang untuk dapat
mempertahankan posisi tulang sampai terjadi penulangan. Alat?alat tersebut di
(
rancang tidak untuk menahan berat badan dan dapat melengkung, longgar, patah bilah
mendapat beban stres. ( +ansjoer, !! ).
*. 1. 0 (a2am 3 (a2am Latihan R#(
a. Leher, $!ina, $er'ikal
$) 'leksiA +enggerakan dagu menempel ke dada, rentang 6-B
) #kstensiA +engembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 6-B
/) 3iperektensiA +enekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, renta 6!?6-B
6) 'leksi lateralA +emiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah
setiap bahu, rentang 6!?6-B
-) )otasiA +emutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
$(!B9langi gerakan berturut?turut sebanyak 6 kali. ( <usyati , !!. )
). Bahu
$) 'leksiA +enaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di
atas kepala, rentang $(!B
) #kstensiA +engembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang $(!B
/) 3iperektensi A+engerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang
6-?.!B
6) AbduksiA +enaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak
tangan jauh dari kepala, rentang $(!B
,
-) AdduksiA +enurunkan lengan ke se samping dan menyilang tubuh sejauh
mungkin, rentang /!B. ( <usyati, !!. ).
2. Rota$i dalam
8engan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang ,!B
d. Rota$i luar
$) 8engan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping
kepala, rentang ,!B
) Sirkumduksi A+enggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang
/.!B9lang gerakan berturut?turut sebanyak 6 kali./.
/) SikufleksiA mengerakkan siku sehinga lengan bahu bergaerak kedepan sendi
bahu lengan tangan sejajar denagn bahu $-!B
6) #ktensiA +eluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang $-!B
( <usyati, !!. )
e. Lengan )a4ah
$) SupinasiA +emutar lengan ba&ah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang "!?,!B
) PronasiA +emutar lengan ba&ah sehingga telapak tangan menghadap ke
ba&ah, rentang "!?,!B9lang gerakan berturut?turut sebanyak 6 kali.
$!
'. Pergelangan tangan
$) 'leksiA +enggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan ba&ah,
rentang (!?,!B
) #kstensiA +engerakan jari?jari tangan sehingga jari?jari, tangan, lengan ba&ah
berada dalam arah yang sama, rentang (!?,!B
/) 3iperekstensi A +emba&a permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang (,?,!B
6) AbduksiA +enekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang /!B
-) AdduksiA +enekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang /!?
-!B9lang gerakan berturut?turut sebanyak 6 kali. ( <usyati, !!. )
g. 1ari5 jari tangan
$) 'leksiA +embuat genggaman, rentang ,!B
) #kstensiA +eluruskan jari?jari tangan, rentang ,!B
/) 3iperekstensiA +enggerakan jari?jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang /!?.!B
6) AbduksiA +ereggangkan jari?jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang
/!B
-) AdduksiA +erapatkan kembali jari?jari tangan, rentang /!B9lang gerakan
berturut?turut sebanyak 6 kali. ( <usyati, !!.).
$$
h. I)u jari
$) 'leksiA mengerakkan ibu jari menyialng permukaan telapak tangan rentang
,!B
) #kstensiA menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang ,!B
/) AbduksiA +enjauhkan ibu jari ke samping, rentang /!B
6) AdduksiA +engerakan ibu jari ke depan tangan, rentang /!B
-) *posisiA +enyentuhkan ibu jari ke setiap jari?jari tangan pada tangan yang
sama9lang gerakan berturut?turut sebanyak 6 kali. ( 3idayat, !!. )
i. Panggul
$) 'leksiA +engerakan tungkai ke depan dan atas, rentang ,!?$!B
) #kstensiA +enggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang ,!?
$!B
/) 3iperekstensiA +engerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang /!?-!B
6) AbduksiA +enggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang /!?-!B
-) AdduksiA +engerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang /!?-!B
.) )otasi dalamA +emutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang ,!B
") )otasi luarA +emutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang ,!B
() SirkumduksiA +enggerakan tungkai melingkar. 9lang gerakan berturut?turut
sebanyak 6 kali. ( 3idayat, !!. )
$
j. Lutut
$) 'leksiA +engerakan tumit ke arah belakang paha, rentang $!?$/!B
) #kstensiA +engembalikan tungkai kelantai, rentang $!?$/!B ulang gerakan
berturut turut sebanyak 6 kali
k. (ata kaki
$) 8orsofleksiA mengerakkan kaki sehingga jari 5 jari kaki menekuk keatas
rentang ! ? /!B
) 'lantarfleksiA +enggerakan kaki sehingga jari?jari kaki menekuk ke ba&ah,
rentang 6-?-!B ulang gerakan berturut 5 turut sebanyak 6 kali.
/) <akiinfersiA emutar telapak kaki ke samping dalam, rentang $!B
6) #versiA +emutar telapak kaki ke samping luar, rentang $!B. 9lang gerakan
berturut?turut sebanyak 6 kali.
l. 1ari5jari kaki
$) 'leksiA +enekukkan jari?jari kaki ke ba&ah, rentang /!?.!B
) #kstensiA +eluruskan jari?jari kaki, rentang /!?.!B
/) AbduksiA +enggerakan jari?jari kaki satu dengan yang lain, rentang $-B
6) AdduksiA +erapatkan kembali bersama?sama, rentang $-B. 9lang gerakan
berturut?turut sebanyak 6 kali. ( )umahorbo dkk, !!! )
$/
*.1.0 Pemerik$aan onu$ #tot Dan "ekuatan #tot
;onus terdeteksi sebagai tahanan otot saat ekstermitas rileks secara pasif,
digerakkan melalui rentang geraknya. Periksalah tiap kelompok otot dengan menguji
kekuatan otot dan membandingkannya pada kedua sisi tubuh. ;onus dan kekuatan
otot dapat diperiksa selama pengukuran rentang gerak sendi.
( )umahorbo, dkk, !!! )
Cara pemeriksaanA
a +intalah klien untuk membentuk suatu posisi yang stabil.
b +inta klien untuk memfleksikan otot yang akan diperiksa, kemudian suruh
klien untuk menahan tenaga dorongan yang pera&at lakukan terhadap
fleksinya.
c Periksa seluruh kelompok otot mayor, kemudian bandingkan kekuatan secara
bilateral.
Pada saat melakukan tahananA
a +inta klien untuk membentuk posisi kuatnya
b Beri peningkatan tenaga dorong secara bertahap terhadap kelompok otot
c +intalah klien untuk menahan dorongan, untuk menggerakkan sendi
berla&anan dengan dorongan tersebut
d <lien menjaga tahan sampai diminta untuk menghantikannya
e Sendi yang normal biasanya bergerak saat pemeriksaan memberi fariasi
kekuatan tenaga
$6
f Bila otot klien lemah, maka ukurlah otot dengan pita pengukur, kemudian
bandingkan dengan sisi yang berla&anan. ( )umahorbo, dkk, !!! )
ingkat 6rada$i "ekuatan #tot
Ciri ? ciri Skala lovet derajat
Persentasi
normal
Paralisis otot, tak ada
bukti kontraktilotas
=ol ! !
;idak ada gerakan,
terabaDterlihat adanya
kotraksi otot sedikit
<ecil $ $!
Eerakan otot penuh
menentang gravitasi
dengan sokongan
Buruk -
)entang gerak lengkapD
normal menentang
gravitasi
Sedang / -!
Eerakan normal penuh,
menetang gravitasi dengan
sedikit tahanan
Baik 6 "-
Eerakan mormal penuh
menentang gravitasi
dengan penahanan penuh
normal - $!!
( )umahorbo, dkk., !!! )
Eerakan
Eerakan merupakan koordinasi aktifitas neuromuskuloskletal. Pergerakan
diatur oleh saraf cranial, oleh karena itu pengkajian disarankan pada fungsi saraf
cranial.
$-
;ingkat kekuatan otot yaitu sbbA
a Skala !, kekuatan !% F paralisis total
b Skala $, kekuatan $!% F terlihat hanya kontraksi otot, tanpa gerakan
c Skala , kekuatan -% F gerakan otot menentang gravitasi, tanpa mencapai
)*+
d Skala /, kekuatan -!% F gerakan otot menentang gravitasi, mencapai )*+,
tanpa tahanan
e Skala 6, kekuatan "-% F gerakan otot menentang gravitasi, mencapai )*+,
dengan tahanan
f Skala -, kekuatan $!!% F gerakan otot menetang gravitasi, mencapai )*+,
dengan tahanan. ( &ayanpuja, !!" )
8erajat kekuatan motorik
- A <ekuatan penuh untuk dapat melakukan aktifitas
6 A Ada gerakan tapi tidak penuh
/ A Ada kekuatan bergerak untuk mela&an gravitas bumi
A Ada kemampuan bergerak tapi tidak dapat mela&an gravitasi bumi.
$ A 3anya ada kontraksi
! A tidak ada kontraksi sama sekali. ( &ayanpuja, !!" )
$.
3asil normal
a ;onus otot normal menyebabkan tahanan ringan dan datar terhadap gerakan
pasif selama rentang geraknya
b <ekuatan otot secara bilateral simetris terhadap tahanan tenaga dororng
c >engan dominan kemungkinan sedikit lebih kuat dari lengan yang tidak
dominan. ( )umahorbo, dkk, !!! )
$"
*. * "on$e! %e2ara "hu$u$
*. *. 1 De'ini$i %troke
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga
menyebabkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. Sedangkan menurut
3udak $,,., stroke adalah defisit neurolgis yang mempunyai serangan mendadak dan
berlangsung 6 jam sebagai akibat dari cardiovascular disease ( CG8 ). ( Batticaca,
'.B, !!( ).
*. *. * Etiologi
a.<ekurangan suplai oksigen yang menuju otak
b. Pecahnya pembuluh darah diotak karena kerapuhan pembuluh darah otak
c.Adanya sumbatan bekuan darah diotak
d. 3ipoksia umum
$) Beberapa penyebab yang berhubungan hipoksia umum adalahA
a) 3ipertensi yang parah
b) 3enti jantung 5 paru
c) Curah jantung turun akibat aritmia
e.hipoksia setempat
$) Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempatA
$(
a) Spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subaracnoid
b) Gasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migran.
*. *. , 7ato'i$iologi
Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi darah pada otak
akan menyebabkan keadaan hipoksia. 3ipoksia yang berlangsung lama dapat
menyebabkan iskemik otak. :skemik yang berlangsung dalam &aktu yang
singkat kurang dari $! 5 $- menit dapat menyebabkan defisit sementara dan
bukan defisit permanen. Sedangkan iskemik yang terjadi dalam &aktu lama
dapat menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infrak pada otak.
(Batticaca, 'B, !!( )
Pembuluh darah yang paling sering mengalami iskemik adalah arteri
serebral tengah dan arteri karotis interna. @ika aliran darah ketiap otak terhambat
karena trombus atau emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplai oksigen
kejaringan otak. <ekurangan oksigen dalam satu menit dapat menunjukkan
gejala yang dapat pulih seperti kehilangan kesadran. Sedangkan kekurangan
oksigen dalam &aktu yang lebih lama menyebabkan nekrosis mikroskopik
neuron 5 neuron . area yang mengalami nekrosis disebut infrak.
( Batticaca, 'B, !!( )
@umlah darah yang keluar menentukan prognosis. @ika volume darah
lebih dari .! cc maka resiko kematian sebesar ,/ % pada perdarahan dalam dan
"$ % pada perdarahan lobar. Sedangkan jika terjadi perdarahan serebral dengan
$,
volume antara /! 5 .! cc diperkirakan kemungkian kematian sebesar "- %,
namun volume darah - cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal.
( +utta7in Arif, !!( )
*. *. - 7aktor Re$iko %troke
Beberapa faktor penyebab stroke antara lainA
a. 3ipertensi, merupakan faktor resiko utama
b. Penyakit kardiovaskuler 5 embolisme serebral berasal dari jantung
c. <olesterol tinggi
d. *besitas
e. Peningkatan hematokrit menigkatkan resiko infrak serebral
f. 8iabetes, terkait dengan anterogenesis terakselerasi
g. <ontrasepsi oral ( khususnya dengan hipertensi, merokok, dan kadar
estrogen tinggi
h. +erokok
i. Penyalahgunaan obat
j. <onsumsi alkohol. ( +utta7in, !!( )
Adapun faktor resiko yang tidak dapat diubah antara lainA jenis kelamin,
ras, ri&ayat keluarga, ri&ayat ;:A atau stroke Penyakit jantung koroner,
fibrilasi atrium, dan hetero4igot atau homo4igot untuk homosistinura. 8an
faktor risiko yang dapat dirubahA hipertensi, 8+, merokok, penyalahgunaan
obat, kontrasepsi oral, hematrokrit meningkat, hiperurisemia.
(Arief +ansjoer, dkk, !!! )
!
*. *. . "la$i'ika$i
a. Stroke iskemik (infark atau kematian jaringan). Serangan sering terjadi pada
usia -! tahun atau lebih dan terjadi pada malam hingga pagi hari.
$) ;rombosis pada pembuluh darah otak ( trombosis of cerebral vessels )
) #boli pada pembuluh darah otak (embolism of cerebral vessels).
b. Stroke hemoragik (pendarahan). Serangan sering terjadi pada usia !?.! tahun
dan biasanya timbul setelah beraktivitas fisik atau karena psikologis (mental).
$). Perdarahan intraserebral ( Parenchymatous Hemorrhage ),
Eejalanya A
a) ;idak jelas, kecuali nyeri kepala yang hebat karena hipertensi.
b) Serangan terjadi pada siang hari, saat beraktivitas, dan emosi atau
marah
c) 3emiparesis atau hemiplegia terjadi sejak a&al serangan
d) +ual dan muntah pada serangan
e) <esadaran menurun dengan cepat dan menjadi koma ( .-% terjadi
kurang dari H jam 5 jam F I % terjadi setelah jam 5 $, hari ).
( sayoga dan 'A+, !!- ).
). Pendarahan subarakhnoid ( subarachnoid hemorrhage )
Eejalanya A
$
a. =yeri kepala hebat dan mendadak.
b. <esadaran sering terganggu dan sangat bervariasi
c. Ada gejala atau tanda meningeal
d. Papiledema terjadi bila ada pendarahan subarakhnoid karena pecahnya
aneurisma pada arteri komunikan anterior atau arteri karotis interna.
( Batticaca '. B, !!( )
*.*.0 6ejala "lini$
Eejala klinis yang timbul tergantung dari jenis stroke.
a. Eejala klinis pada stroke hemoragik, berupa A
$) 8efisit neurologist mendadak, didahului gejala prodromoral yang terjadi
pada saat istirahat atau bangun pagi
) <adang tidak terjadi penurunan kesadaran
/) ;erjadi terutama pada usia J -! tahun
6) Eejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan
pembuluh darah dan lokasinya.
b. Eejala klinis pada stroke akut berupa A
$) <elumpuhan &ajah atau anggota badan ( biasanya hemiparesis ) yang
timbul mendadak.
) Eangguan sensibilitas pada satu anggota badan ( gangguan hemisensorik )
/) Perubahan mendadak pada status mental
6) Afasia ( ;idak lancar atau tidak dapat bicara )

-) 8isartia ( Bicara pelo atau cadel )


.) Ataksia ( ;ungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran )
") Gertigo ( +ual dan muntah atau nyeri kepala ). ( Batticaca '.B, !!( ).
*.*.8 Pemerik$aan Diagno$i$
a. Pemerik$aan klini$ melalui anamne$i$ dan !engkajian 'i$ik
9 neurologis :
$) )i&ayat penyakit sekarang ( kapan timbulnya, lamanya serangan, gejala
yang timbul )
) )i&ayat penyakit dahulu (Hipertensi, jantung, DM, distritmia, ginjal,
pernah mengalami trauma kepala )
/) )i&ayat penyakit keluarga ( Hipertensi, jantung, DM )
6) Aktivitas ( Sulit beraktivitas, kehilangan sensasi penglihatan, gangguan
tonus otot, gangguan tingkat kesadaran )
-) Sirkulasi ( 3ipertensi, jantung, disritmia, gagal ginjal kronis )
.) +akanan D cairan ( =afsu makan berkurang, mual, muntah pada fase akut,
hilang sensasi pengecap pada lidah, obesitas sebagai fakor resiko )
") =eurosensorik ( Sinkop atau pingsan, vertigo, sakit kepala, penglihatan
berkurang atau ganda, hilang rasa sensorik kontralateral, afasia motorik,
reaksi pupil tidak sama ).
() <enyamanan ( Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda, tingkah laku
yang tidak stabil, gelisah, ketergantungan otot )
,) Pernapasan ( +erokok sebagai factor resiko, tidak dapat menelan karena
/
batuk )
$!) :nteraksi sosial ( masalah bicara , tidak mampu berkomunikasi )
( Batticaca., '.B, !!( ).
). Pemerik$aan !enunjang
$) Angiografi serebral, membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
misalnya pertahanan atau sumbatan arteri
) Sken ;omografi <omputer ( Computer Tomografi Scan CT scan ).
+engetahui adanya tekanan normal dan adanya trombosis, emboli serebral,
dan tekanan intracranial ( T! ). Peningkatan ;:< dan cairan yang
mengandung darah menunjukan adanya pendarahan subarakhnoid dan
pendarahan intracranial. <adar protein total meningkat, beberapa kasus
trombosis disertai proses inflamasi.
/) Magnetic "esornance maging ( M" ).+enunjukan daerah infark,
perdarahan, malformasi arteriovena ( MA#
6) $ltrasonografi Doppler ( $S% Doppler ).+engidentifikasi penyakit
arteriovena ( +asalah Sistem Arteri <arotis Aliran darah atau timbulnya plak
dan arteriosclerosis.
-) &le'troensefalogram ( #lectroencephalogram 5 ##E ).+engidentifikasi
masalah pada gelombang otak dan memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
.) Sinar teng'ora'(+enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pienal daerah
yang berla&anan dari masa yang meluas,kalsifikasi karotis interna terdapat
6
pada trombosis serebral F kalsifikasi pasrial dinding aneurisma pada
perdarahan subarakhnoid. ( Batticaca '.B, !!( ).
2. Pemerik$aan la)oratorium
$). 8arah rutin,
). Eula darah
/). 9rine rutin
6). Cairan serebrospinal
-). Analisa gas darah ( A%D )
.). Biokimia darah
"). #lektrolit. ( Batticaca, '.B, !!( ).
..( "om!ila$i
a. Eangguan otak berat
b. <ematian bila tidak dapat mengontrol respon pernafasan atau
kardiovaskular. ( Batticaca '.B, !!( ).
*.*.; Penatalak$anaan (edi$
a. Penatalak$anaan %troke Hemoragik
1:. era!i $troke hemoragik !ada $erangan akut
a) Saran operasi diikuti dengan pemeriksaan.
-
b) +asukkan klien ke unit pera&atan saraf untuk dira&at di
bagian bedah syaraf
c) Penatalaksanaan umum di bagian saraf.
d) Penatalaksanaan khusus pada kasus A
$). Subarachnoid hemorrhage dan intraventricular hemorrhage
). <ombinasi antara parenchymatous dan subarachnoid hemorrhage
/). Parenchymatous hemorrhage.
e) =eurologis
$). Penga&asan tekanan darah dan konsentrasinya.
). <ontrol adanya edema yang dapat menyebabkan kematian jaringan
otak.
f) ;erapi perdarahan dan pera&atan pembuluh darah.
$) Antifibrinolitik untuk meningkatkan mikrisirkulasi dosis kecil
) Aminocaproid acid $!!?$-!ml% dalam cairan isotonic kali
selama /?- hari, kemudian $ kali selama $?/ hari
/) Antagonis untuk pencegahan permanent A Eordo0 dosis pertama
/!!.!!! :9 kemudian $!!.!!! :9 6 0 per hari :GF Contrical dosis
pertama /!.!!! A;9, kemudian $!.!!! A;9 0 per hari selama
-?$! hari
6) =atrii #tamsylate (8ynoneK) -! mg 0 6 hari :G sampai $! hari
-) <alsium mengandung obatF )utiniumK, GicasolumK,
AscorbiumK
.
.) <ontrol adanya edema yang dapat menyebabkan kematian jaringan
otak
") Penga&asan tekanan darah dan konsentrasinya. (+utta7in arif,
!!( )
*:. Pera4atan umum klien dengan $erangan $troke akut
a) Pengaturan suhu, atur suhu ruangan menjadi $(?!LC
b) Pemantauan (monitoring) keadaan umum klien (#<E, nadi, saturasi
*, P*, PC*)
c) Pengukuran suhu tubuh tiap jam.
d) >atihan )*+ dilakukan setelah / 5 - hari ra&at ( +utta7in Arif,!!()
*.*.1+ Pen2egahan %troke
a. 3indari merokok, kopi, dan alcohol
b. 9sahakan untuk dapat mempertahankan berat badan ideal (cegah kegemukan)
c. Batasi intake garam bagi penderita hipertensi.
Diagram -51. aha! Penanganan %troke I$kemik Akut
"
d. Batasi makanan berkolesterol dan lemak (daging, durian, alpukat, keju, dan
lainnya.
e. Pertahankan diet dengan gi4i seimbang (banyak makan buah dan sayuran)
f. *lahraga teratur. ( Batticaca '. B, !!( )
*.*.11 Penanganan Dan Pera4atan %troke Di Rumah
a. Secara teratur ke dokter.
b. @angan menghentikan atau mengubah dan menambah dosis obat tanpa
petunjuk dokter.
c. +inta bantuan petugas kesehatan atau fisioterapi untuk memulihkan kondisi
tubuh yang lemah atau lumpuh.
Pusat rehabilitasi
)uang ra&at
)uang pemeriksaan saraf.
?6 minggu setelah
serangan.
Pengkajian status
neurologist jika
diperlukan tindakan
pembedahan.
Pemeriksaan berkala (follo& up) secara
teratur di bagian ra&at jalan penyakit saraf
(
#mergensi ( tim darurat neurologis)
9nit pera&atan intensif
Stroke )uang Saraf
/?- hari pertama setelah
serangan
d. Perbaiki kondisi fisik dengan latihan teratur di rumah.
e. Bantu kebutuhan klien.
f. +otivasi klien agar tetap bersemangat dalam latihan fisik.
g. Periksa tekanan darah secara teratur.
h. Segera ba&a klien ke dokter atau rumah sakit jika timbul tanda dan gejala
stroke. ( +utta7in Arif, !!( ).
*.*.1* Penatalak$anaan Pa$ien %troke
Pasien yang koma dalam pada saat masuk rumah sakit
dipertimbangkan mempunyai prognosis buruk. Sebaliknya, pasien sadar
penuh menghadapi hasil yang lebih dapat diharapkan. 'ase akut biasanya
berakhir 6( sampai " jam. 8engan mempertahankan jalan napas dan ventilasi
adekuat adalah prioritas dalam fase akut ini.
a. Pasien ditempatkan pada posisi lateral atau semi telungkup dengan kepala
tempat tidur agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang.
b. :ntubasi endotrakea dan ventilasi mekanik perlu untuk pasien dengan stroke
massif, karena henti pernapasan biasanya faktor yang mengancam kehidupan
pada situasi ini.
c. Pasien dipantau untuk adanya komplikasi pulmoral (aspirasi, atelektasis,
pneumonia), yang mungkin berkaitan dengan kehilangan refleks jalan napas,
imobilitas, atau hipoventilitas.
,
d. @antung diperiksa untuk abnormalitas dalam ukuran dan irama serta tanda
gagal jantung kongestif. ( Brunner 1 Suddarth, !! ).
*.*.1, Penatalak$anaan (edi$
;indakan medis terhadap pasien stroke meliputi diuretic untuk
menurunkan edema serebral, yang mencapai tingkat maksimum / sampai -
hari setelah infark serebral. Antikoagulan dapat diresepkan untuk mencegah
terjadinya atau memberatnya trombosit atau embolisasi dari tempat lain dalam
system kardiovaskuler. +edikasi anti trombosit dapat dirsepkan karena
trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan
embolisasi. ( Brunner 1 Suddarth, !! ).
BAB III
"ERAN6"A "#N%EP, DE7INI%I #PERA%I#NAL
DAN HIP#E%I%
,.1 "erangka "on$e!
Stroke merupakan salah satu masalah utama dalam kepera&atan. <elemahan
otot timbul atau disebabkan oleh tidak mengikuti kegiatan senam yang dilaksanakan
setiap hari dan tidak melakukan latihan untuk memperbaiki keadaannya setiap hari
dan tidak melakukan latihan untuk memperbaiki keadaannya. 9paya untuk
meningkatkan kekuatan otot merupakan aspek yang diutamakan untuk meningkatkan
/!
keefektifan pergerakan otot. Salah satu upaya meningkatkan kekuatan otot adalah
latihan )*+, adapun fungsi dari rom adalah untuk kelenturan otot?otot, merangsang
sirkulasi darah, memperbaiki tonus otot dan meningkatkan mobilitas sendi.
(Bambang S, dkk, !!" )
<erangka konsep penelitian
<eteranganA
M Nang diteliti
????????? M Nang tidak diteliti
,.* De'ini$i #!era$ional
1. "ekuatan otot $e)elum dilakukan latihan R#(
8efinisi *perasional A ;ingkat kekuatan otot yang diperoleh dengan skala
lovert ( !!! )
Cara ukur A *bservasi 8an 2a&ancara
/$
)*+ ekstermitas atas
? 'leksi dan ekstensi
pergelangan tangan
? 'leksi dan ekstensi siku
? Pronasi fleksi bahu
<ekuatan otot
sebelum dilakukan
)*+
<ekuatan otot
setelah
dilakukan
)*+
? Eerakan jari 5 jari
tangan
? Pronasi supinasi siku
? Abduksi dan adduksi
bahu
? )otasi bahu
/!
Alat ukur ACheck list, derajat kekuatan otot menurut
lovert ( !!! )
Skala 9kur A *rdinal
3asil 9kur A Skala kekuatan otot lovert ( !!! )
a. ! M =ol
b. $ M <ecil
c. M Buruk
d. / M Sedang
e. 6 M Baik
f. - M =ormal
*. "ekuatan otot $etelah dilakukan latihan R#(
8efinisi *perasional A ;ingkat kekuatan otot diperoleh dengan menggunakan
pengukuran skala lovert ( !!!)
Cara 9kur A *bservasi dan &a&ancara
Alat 9kur A Check list, derajat kekuatan otot menururt lovert
( !!! )
Skala 9kur A *rdinal
3asil 9kur A Skala kekuatan otot lovert ( !!! )
a. ! M =ol
b. $ M <ecil
/
c. M Buruk
d. / M Sdang
e. 6 M Baik
f. - M =ormal
,., Hi!ote$i$
3
$
diterima A Ada pengaruh latihan )*+ dapat meningkatkan kekuatan otot
pada pasien stroke.
3
!
A ;idak ada pengaruh latihan )*+ terhadap peningkatan kekuatan otot
pada pasien stroke
3
$
A Ada pengaruh latihan )*+ terhadap peningkatan kekuatan otot
padapasien stroke
BAB I<
(E#DE PENELIIAN
-.1 De$ain Penelitian
8esain penelitian ini yaitu pre?eksperimen dengan rancangan one group
pretest? postest ( pra latihan )*+ dalam satu kelompok ) secara kuantitatif. ciri dari
penelitian ini adalah mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan satu
kelompok subjek. <elompok subjek diobservasi sebelum intervensi kemudian
diobservasi lagi setelah intervensi. ( =ursalam, !!( )
bentuk rancangan ini adalah sebagai berikutA
//
Pre Inter=en$i Inter=en$i Po$t Intr=en$i
:ntervensi yang diberikan adalah tekhnik latihan )*+ dengan terlebih dahulu
dilakukan pengajaran dan didemonstrasikan oleh peneliti tentang tehnik latihan )*+
yang baik pada stroke. Pada pretest dilakukan pengukuran tingkat kekuatan otot pada
pasien stroke dengan menggunakan skala lovert glasgo& coma scale (!!!), pada
post tes dilakukan pengukuran kembali tingkat kekuatan otot setelah dilakukan
latihan )*+ dengan menggunakan pengukuran yang sama yaitu skala lovert glasgo&
coma skill ( !!! )
-.* "erangka "erja
a <erangka kerja yaitu langkah 5 langkah kerja yang kita lakukan selama
penelitian secara umum.
*$ 0 !
/6
//
;ingkat kekuatan
otot sebelum
dilakukan latihan
)*+
>atihan )*+
;ingkat kekuatan
otot setelah
dilakukan latihan
)*+
Populasi
Sampel dengan
kriteria inklusi
Pengumpulan data
( observasi )
Analisa data
pengolahan data
3asil D kesimpulan
/-
b Prosedur pelaksanaan penelitian
Setelah mendapatkan i4in dari institusi pendidikan dan direktur )S9P
8r. +ohammad 3oesin Palembang, peneliti menetapkan responden yang akan
dilakukan latihan )*+. 8alam hal ini responden yang dipilih adalah stroke
non hemoragi tanpa komplikasi, yaitu responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi yang ditetapkan. <emudian peneliti melakukan pendekatan kepada
responden, setelah responden menyetujui untuk menjadi responden maka
peneliti meminta responden untuk menandatangani inform concent(
)esponden kemudian diajarkan teknik latihan )*+ dengan metode
fleksi dan ekstensi pergelangan tangan, fleksi dan ekstensi siku, fleksi dan
pronasi bahu menurut #ni <, !!.. Pertama dengan instruksi dan demonstrasi
peneliti kemudian responden diminta untuk mendemonstrasikan dengan
bimbingan peneliti. Selain itu peneliti menjelaskan skala kekuatan otot
/.
numeric yang digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan otot, dimana !,
paralisis total, $ terlihat hanya kontraksi otot, tanpa gerakan, gerakan otot
menentang gravitasi, tanpa mencapai )*+, / gerakan otot menentang
gravitasi, mencapai )*+, tanpa tahanan, 6 kekuatan gerakan otot menentang
gravitasi, mencapai )*+, dengan tahanan, - gerakan otot nomal penuh
dengan tahanan penuh. )esponden diminta untuk melakukan gerakan sesuai
kemampuan yang dirasakan responden.
Pengukuran fleksibilitas sendi dilakukan sebelum dilakukan latihan )*+
,setelah minggu latihan )*+. >atihan )*+ dilakukan - kali dalam seminggu
selama minggu pada minggu pertama latihan dilakukan sebanyak . kali untuk
setiap gerakan dan selanjutnya pada minggu kedua dilakukan " kali setiap gerakan.
>atihan )*+ dilakukan pada ekstermitas atas yaitu pergelangan tangan, siku, dan
bahu dengan posisi yang nyaman. 9ntuk melihat adanya perbedaan peningkatan
yang bermakna antara pengukuran pertama dan kedua , kedua dan ketiga, pertama
dan ketiga dilakukan uji analisis )ilco'son signed ran' test(
8alam mengobservasi peneliti dibantu oleh pera&at non bedah lainnya untuk
mengamati tingkat kekuatan otot pasien sebelum dilakukan latihan rom dan setelah
dilakukan latihan rom. Pada umunya pasien mengalami keterbatasan gerak. Pada saat
itulah peneliti meminta responden untuk mengggerakkan tangannya pada skala
kekuatan otot lovert ( !!! ). <emudian peneliti melakukan latihan )*+ terhadap
/"
responden, intervensi dilakukan diruangan responden sendiri, diruang kelas tiga,
kelas dua. 8alam penga&asan respon pasien setelah intervensi peneliti dibantu oleh
pera&at pelaksana di :)=A =on Bedah )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang.
Setelah - kali dilakukan latihan untuk setiap gerakan kemudian peneliti
kembali meminta klien untuk menggerakkan tangannya, kemudian penelti
mendokumentasikan kegiatan. >atihan )*+ dilakukan pada pukul !" 5 $$. /! 2:B.
-., Po!ula$i Dan %am!el
-.,.1 Po!ula$i
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti yaitu seluruh
pasien stroke non hemoragi yang mengalami keterbatasan gerak dan
mobilisasi terbatas yang dira&at diruang ra&at inap non bedah ruang syaraf
)S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang tahun !$/.
-.,.* %am!el
8alam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara non
random * non probabiliti sampling + dengan menggunakan metode acidental
sampling( Pengambilan secara accidental ini dilakukan dengan kasus atau
responden yang ada atau tersedia. ( =otoatmodjo, !!- )
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikutA
/(
$. <riteria :nklusiA
a. Pasien stroke non hemoragi, memiliki keterbatasan gerak, mengalami
kelemahan otot pada ekstermitas atas
b. +engalami penurunan aktivitas,
c. Setelah / 5 - hari ra&at
d. Pasien sadar penuh
e. Bersedia menjadi responden
. <riteia eksklusiA
a. Pasien stroke hemoragi dan mengalami kontraktur otot atau sendi,
mengalami kelumpuhan
b. Pasien yang tidak mengalami kelemahan otot ekstermitas atas
c. +engalami kelemahan otot selain ekstermitas atas ( kaki )
d. Pasien coma
e. ;idak bersedia menjadi responden
-.- eknik Pengum!ulan Data
8ata dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan dari hasil
pengukuran skala kekuatan otot Skala >overt ( !!! ) diobservasi dan &a&ancara
langsung saat meneliti pasien stroke yang dira&at diruang syaraf non bedah
)S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang tahun !$/.
/,
-.. Pengolahan Data 9Data Processing:
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data
dibagi menjadi . tahap, yaitu A
$. &diting D memeriksa
Adalah memeriksa hasil data yang telah dikumpulkan. Pemeriksaan daftar
yang telah selesai ini dilakukan terhadap A
a. <elengkapan ja&aban, apakah tiap pertanyaan sudah ada ja&abannya,
meskipun ja&aban hanya berupa tidak tahu atau tidak menja&ab.
b. <eterbatasan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit
pengolahan data atau berakibat pengolah data salah membaca.
c. )elevansi ja&aban, bila ada ja&aban yang kurang atau tidak relevan maka
editor harus menolaknya.
. Coding
Adalah menklasifikasikan ja&aban 5 ja&aban dari para responden kedalam
katagori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda D kode
berbentuk angka pada masing 5 masing pengukuran
/. Sorting
Adalah mensortir dengan memilih atau mengelompokkan data menurut jenis
yang dikehendaki ( klasifikasi data )
6. &ntry
6!
ja&aban 5 ja&aban yang sudah diberi kode katagori kemudian dimasukkan
dalam tabel dengan cara manual atau melalui pengolahan komputer.
-. Cleaning
Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum.
.. +engeluarkan informasi
8isesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
-.0 Penilaian <aria)el
Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala ordinal yaitu
himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
( =otoatmodjo, !!- )
9ntuk memperkaya penelitian ini, peneliti menggunakan skala numerik dan
skala kategorik dalam penyajian data.
-.8 Anali$a Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dua macam analisa
data yaitu A analisa univariat dan analisa bivariat
-.8.1 Anali$a Uni=ariat
6$
Adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh gambaran distribusi dan frekuensi dari variabel yang diteliti.
Analisis ini dimulai dengan perhitungan frekuensi dan mempersentasikan
nilai masing 5 masing variabel. 9ntuk data numerik menggunakan nilai
mean, median dan standar devisi. 3asil analisis univariat ini disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.
-.8.* Anali$i$ Bi=ariat
Adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk
mengetahui pengaruh dari intervensi terhadap variable penelitian yaitu
untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan )*+ terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke dengan melihat perbedaan
mean (rata?rata) kelompok data yang dependent dengan menggunakan
program computer, analisa data dihitung dengna memakai uji ;
dependent dua sample berpasangan, dengan derajat kepercayaan ,-%.
;ampilan data disajikan dalam bentuk table. Sebelum dilakukan uji ;,
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut A
$. +emeriksa syarat uji ; yang berpasangan
a. Sebaran data harus normal
b. Ganians data tidak perlu di uji karena kelompok data berpasangan
. @ika memenuhi syarat (sebaran data normal), maka dipilih uji ;
perpasangan
6
/. @ika tidak memenuhi syarat (sebaran data tidak normal dilakukan lebih
dahulu transformasi data)
6. @ika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang
normal maka dilakukan uji ; berpasangan
-. @ika variabel baru hasil tranformasi mempunyai sebaran data yang
tidak normal maka dilakukan uji 2ilco0on
-.> Pengum!ulan Data
Setelah mendapatkan i4in dan institusi pendidikan dan 8irektur )S9P 8r.
+ohammad 3oesin Palembang, peneliti mengadakan pendekatan kepada responden.
8ata didapatkan dengan cara &a&ancara dan observasi terhadap responden. 8an
subyek penelitian adalah pasien stroke yang sesuai dengan kriteria inklusi yang
ditetapkan di :rna =on Bedah )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang tahun !$!.
Cara observasi dilakukan pada saat pasien berada di ruang syaraf :rna =on
bedah )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang tahun !$/.
-.; eknik Anali$a Data
Pengolahan data dilakukan dengan teknik pengolah data secara manual.
>angkah?langkah persiapan pengolahan data secaraA
$. Penilaian lembar observasi
6/
>embar observasi yang telah terkumpul diperiksa ulang untuk
mengetahui kelengkapan datanya, setelah data lengkap data dikelompokkan
menjadi kriteriaA
a. Sub variabel tingkat kekuatan oto pada pasien sebelum dilakukan latihan
)*+
b. Sub variabel tingkat kekuatan otot setelah dilakukan latihan )*+
;iap?tiap sub variabel mempunyai penilaian yang sama dimana lembar
observasi terdapat skala penilaian kekuatan otot yang digunakan.
9ntuk mengukur keseluruhan observasi, hasil dikelompokkan menjadi
A ! paralisis total, $ adanya konstraksi otot sedikit, gerakan otot penuh
menentang gravitasi dengan sokongan, / rentang gerak legkap menentang
gravitasi normal, 6 gerakan normal penuh, menentang gravitsi tahanan, -
gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penuh tahanan.
a. Paralisis total A !
b. Adanya kontraksi otot sedikit A $
c. Eerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan A
d. )entang gerakan lengkap menentang gravitasi normal A /
e. Eerakan normal penuh menentang gravitasi sedikit tahanan A 6
f. Eerakan normal penuh menentang ravitasi dengan penuh tahanan A -
. Analisa Statistik
66
Setelah data terkumpul selanjutnya diproses untuk mOnganalisa dengan uji
statistik 2ilco0on Signed )anks ;est dengan tingkat konfidensi ,-%. Artinya
bila hasil uji statistik menunjukkan p value I!,!- maka 3a gagal ditolak yang
berarti bah&a latihan )*+ dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien
stroke.
-.1+ Etika Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh
bertentangan dengan etik. ;ujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus
dilindungi. Pada penelitian ini, maka peneliti mendapatkan pengantar dari Sekolah
;inggi :lmu <esehatan (S;:<#S) +uhammadiyah Palembang. <emudian
menyerahkan kepada 8irektur )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang. 9ntuk
mendapatkan persetujuan penelitian bagi pasien?pasien yang akan dilakukan latihuan
)*+. Setelah mendapatkan persejuan, baru melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika meliputi A
$. >embar Persetujuan Penelitian (nformed Concent)
>embar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar responden
mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang akan terjadi selama
dalam pengumpulan data. @ika responden bersedia diteliti mereka hams
menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika tidak peneliti hams
menghormati hak?hak respenden.
. ;anpa =ama(Anonimity)
6-
9ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data. 8ata tersebut akan
diberi kode tertentu.
/. <erahasiaan (Confidentiality)
<erahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan subyek dijamin
kerahasiaannya. 3anya kelornpok data tertentu saja yang akan disajikan atau
dilaporkan pada hasil riset.
BAB <
HA%IL PENELIIAN
A. HA%IL
Pada bab ini akan dikemukakan beberapa hasil data yang dianalisa dan
dilakukan secara univarit. 3asil analisa data akan dilampirkan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
..1 6am)aran Umum R%UP. Dr (ohammad Hoe$in Palem)ang
6.
)umah sakit 8r. +ohammad 3oesin Palembang didirikan pada tahun
$,-/ atas prakarsa mentri kesehatan ): 8r. +ohammad Ali (8r. >ei <iat ;eng)
dengan biaya pemerintah pusat. Pada tanggal / @anuari $,-" rumah sakit ini mulai
oprasional, yang dapat melayani masyarakat Sumatera bagian selatan, Saat itu
)S+3 Palembang baru memiliki pelayanan laboraturium, apotik, radiologi, dan
emergency serta pelayanan penunjang lainnya.
;ahun $,,/?$,,6 )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang mengubah
dari status )umah sakit Gertikal menjadi )umah Sakit S&adana. ;anggal !6
*ktober $,," dengan surat keputusan menteri kesehatan ):
$,"D+enkesDS<DP:D$,,", )umah Sakit 9mum Palembang resmi dengan nama
)S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang
;ahun !!! dengan PP =o $D!!!, )S+3 Palembang ditetapkan
menjadi salah satu dari $/ )umah Sakit pemerintah menjadi )umah Sakit
Perusahaan @a&atan di :ndonesia dan operasionalnya dimulai tanggal !$ @anuari
!!. sebagai )S Perjan scara operasional )S+3 Palembang masih tetap
melaksanakan fungsi.
;erakhir pada tahun !!- adanya pembangunan pemerintah terhadap $/
)umah Sakit Gertikal termasuk )umah Sakit 9mum Pusat 8r. +ohammad
3oesin Palembang berdasarkan S< +enkes ): =o A$/6D+enkesDS<DG:::D !!-,
tentang penetapan $/ #ks )umah Sakit Perusahaan @a&atan (P#)@A=) menjadi
9nit Pelaksana ;eknis (9P;), 8epartemen <esehatan ): dengan menerapkan
pola pengecekan keuangan badan pelayanan umum.
6"
6-
)umah Sakit 9mum pusat 8r. +ohammad 3oesin Palembang sebagai Badan
Pelayanan 9mum (B>9) diatur dengan permenkes ): =o A
$.(!D+enkesDPekDP::D!!-, tanggal " 8esember !!-, sedangkan untuk
fasilitas patologi anatomi dan rehabilitasi medis akan ditempatkan pada
bangunan lain direnovasi pada tahun !!", dengan demikian juga pembuatannya
akan dilengkapi sesuai dengan standar pelayanan.
Pengembangan yang dilakukan pada a&al tahun !!"
a. <ontruksi A Eedung C*;, Po&er 3ouse, 2ater ;o&er, serta renovasi
gedung lainnya
b. nfrastru'tur A @alan lingkar, listrik, air bersih telekomunikasi lagi.
c( &,uiment A Peralatan C*;, CSS8, )adiologi, Patologi anatomi, dan
patologi klinik.
d. 3+:S A Hospital Management nformation System.
8irektur )umah Sakit 8r. +ohammad 3oesin Palembang sejak tahun $,"-
sampai dengan sekarang A
a. 8r. +ohammad 3oesin Periode $,-6?$,-,
b. 8r. #. 2inne Periode $,-,?$,.,
c. 8r. :rsan P. )adjamin periode $,.,?$,",
d. 8r. 3. Seno Sutedjo,Sp. B Periode $,",?$,(,
e. 8r. 3. Sulaiman. AS.+.Sc.+BA Periode $,(-?$,,-
f. 8r. +gs. @ohan. ;. Saleh,+.sc Periode $,,-?!!$
6(
g. 8r. 3@. )atna 8e&i 9mar, +.<es Priode !!$?!!-
h. 8r. 3.+.Basir Palu, Sp.A. +3A Priode !!-?!!(
i. 8r. 3. Bayu 2ahyudi, +P3+.SP*E (Priode @uli !!(?Sekarang)
Gisi )umah Sakit 8r. +ohammad 3oesin Palembang adalah A +enjadi
)umah Sakit pusat pelayanan kesehatan yang terbaik dan bermutu se?sumatera
bagian Selatan,
Sedangkan misi perjan )S 8r. +ohammad 3oesin Palembang adalah A
a. +enyelanggarakan pelayanan kesehatan yang komprensif dan berkualitas
tinggi
b. +enyelenggarakan jasa pendidikan dan penelitian dalam bidang kedokteran
dan kesehatan
c. +enjadi pusat promosi kesehatan
Standar pelayanan )umah Sakit meliputi administrasi manajemen, pelayanan
medis, pelayanan ga&at darurat, pelayanan kepera&atan, rekam medik, farmasi,
keselamatan, dan kesehatan kerja, radiology, laboratorium, kamar operasi,
pengendalian infeksi di )umah Sakit, perinotologi resiko tinggi.
Pada tahun !!- di )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang akan diadakan
akreditasi kembali oleh komite Akreditasi )umah Sakit (<A)S) untuk $.
pelayanan yaitu $ diatas ditambah pelayanan darah, pelayanan gi4i, pelayanan
rehabilitasi medik dan pelayanan intensif.
@enis pelayanan yang ada di )S+3 Palembang, terdiri dari pelayanan special
bedah, pelayanan special penyakit dalam, pelayanan spcial penyakit anak,
6,
pelayanan special penyakit kulit dan kelamin, pelayanan specialistik penyalit
;3;, pelayanan spesialis penyakit mata, pelayanan spesialis anastesi pelayanan
spesialis radiologi, pelayanan laboratrium, pelayanan special patologi anatomi,
dan pelayanan pemulangan jena4ah dan kedokteran kehakiman *forensic+
9raian keterangan A
a. 8okter Spesialis A - orang
b. 8okter Spesialis 8asar A (/ orang
c. 8okter Spesialis Penunjang A / orang
d. 8okter 9mum A " *rang
e. 8okter PP8S A .$ *rang
f. 8okter Eigi A " *rang
g. Sarjana kesehatan lain A $( *rang
h. Pera&at A .6, *rang
i. Para medis non kesehatan A $-/ *rang
j. @umlah pega&ai A $($- *rang
(bagian kepega&aian )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang tahun !!,)
8ari keterangan di atas tenaga kerja tertinggi adalah pera&at dengan jumlah
total .6, *rang, sedangkan tenaga kerja yang terendah adalah dokter gigi yang
hanya berjumlah " *rang. (Profil )S9P 8r. +ohammad 3oesin Palembang,
!!,).
..* "arakteri$tik Re$!onden
-!
Setelah peneliti mendapatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi
yang ditetapkan maka didapatkan karakteristik responden sebagai berikutA
=o 9mur @enis kelamin @enis penyakit jumlah Persentase(%)
$

/
6
-
-,
-,
-,
-,
6-
>aki?laki
>aki?laki
Perempuan
Perempuan
>aki?laki
CG8, kelemahan
lengan de0tra dan
tungkai de0tra.
CG8, kelemahan
lengan sinistra dan
de0tra,kedua
tungkai
CG8, kelemahan
lengan sinistra dan
kedua tungkai.
CG8, kelemahan
lengan sinistra,
hipertensi.
CG8, kelemahan
lengan
$ orang
$ orang
$ orang
$ orang
$ orang
!,!!
!,!!
!,!!
!,!!
!,!!
total - orang
.., Anali$a Uni=ariat
8ari hasil analisis disimpulkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
persentase dari hasil penelitian tentang skala kekuatan otot sebelum dilakukan
intervensi. Pelaksanaan latihan )*+ dan skala kekuatan otot setelah dilakukan
intervensi 8i :rna =on Bedah )uang Syaraf Ba&ah )umah Sakit 8r. +ohammad
3oesin Palembang diperoleh gambaran sebagai berikutA
..,.1 %kala kekuatan otot $endi !ergelangan tangan $e)elum dilakukan
latihan R#(
-$
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolaan data didapatkan nilai mean
sendi pergelangan tangan /,6!, sendi siku /,6! dan sendi bahu /,! dari
kekuatan otot sebelum dilakukan intervensi teknik latihan )*+ pada pasien
stroke di :rna =on Bedah )uang Syaraf Ba&ah )umah Sakit 8r. +ohammad
3oesin Palembang.
a)el ..,.1
Di$tri)u$i 7rekuen$i "ekuatan #tot %endi Pergelangan angan %e)elum
Dilakukan eknik Latihan R#( !ada Pa$ien %troke di Irna Non
Bedah Ruang %&ara' Ba4ah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
No
%kala kekuatan otot
$e)elum inter=en$i
1umlah
9orang :
Per$enta$e
9?:
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
-
/ Buruk ! ! %
6 Sedang / .! %
- Baik 6! %
. =ormal ! ! %
;otal - $!! %
Berdasarkan tabel -./.$ diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang / orang
(.!%), kekuatan otot baik orang (6!%), kekuatan otot normal ! orang(!%).
..,.* "ekuatan #tot %endi %iku %e)elum eknik Latihan R#(
a)el ..,.*
Di$tri)u$i 7rekuen$i %kala "ekuatan #tot %endi %iku Re$!onden %e)elum
Dilakukan eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di Irna Non
Bedah Ruang %&ara' Ba4ah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
No
"ekuatan otot $e)elum
inter=en$i
1umlah
9orang:
Per$enta$e
9?:
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
/ <urang ! ! %
6 Sedang / .! %
-/
- Baik 6! %
. =ormal ! ! %
;otal - $!! %
Berdasarkan tabel -./. diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang / orang
(.!%), kekuatan otot baik orang (6!%), kekuatan otot normal ! orang(!%).
..,., "ekuatan #tot %endi Bahu %e)elum Dilakukan eknik Latihan R#(
a)el ..,.,
Di$tri)u$i 7rekuen$i %kala "ekuatan #tot %endi Bahu Re$!onden %e)elum
Dilakukan eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di Irna Non
Bedah Ruang %&ara' Ba4ah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
=o
Skala <ekuatan *tot
Sebelum :ntervensi
@umlah
(orang)
Persentase
(%)
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
/ Buruk ! ! %
6 Sedang 6 (! %
- Baik $ ! %
. =ormal ! ! %
;otal - $!! %
-6
Berdasarkan tabel -././ diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang 6 orang
((!%), kekuatan otot baik $ orang (!%), kekuatan otot normal ! orang(!%).
..,.- "ekuatan #tot %endi Pergelangan angan %etelah eknik Latihan
R#(
ta)el ..,.-
Di$tri)u$i 7rekuen$i %kala "ekuatan #tot %endi Pergelangan angan
Re$!onden %etelah Dilakukan eknik Latihan R#( Pada
Pa$ien %troke Di Irna Non Bedah Ruang %&ara' Ba4ah
Rumah %akit Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
No
%kala "ekuatan #tot
%etelah Inter=en$i
1umlah
9orang:
Per$enta$e
9?:
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
/ Buruk ! ! %
6 Sedang 6! %
- Baik / .! %
. =ormal ! ! %
otal . 1++ ?
Berdasarkan tabel -./.6 diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
--
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang orang
(6!%), kekuatan otot baik / orang (.!%), kekuatan otot normal ! orang(!%).
..,.. "ekuatan #tot %endi %iku %etelah eknik Latihan Rom
a)el ..,..
Di$tri)u$i 7rekuen$i %kala "ekuatan #tot %endi %iku Re$!onden %etelah
Dilakukan eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di Irna
Non Bedah Ruang %&ara' Ba4ah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
No
%kala "ekuatan #tot
%etelah Inter=en$i
1umlah
9orang:
Per$enta$e
9?:
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
/ Buruk ! ! %
6 Sedang 6! %
- Baik $ ! %
. =ormal 6! %
otal . 1++ ?
Berdasarkan tabel -./.- diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang orang
(6!%), kekuatan otot baik $ orang (!%), kekuatan otot normal orang(6!%).
-.
..,.0 "ekuatan #tot %endi Bahu %etelah eknk Latihan Rom
a)el ..,.0
Di$tri)u$i 7rekuen$i %kala "ekuatan #tot %endi Bahu Re$!onden %etelah
Dilakukan eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di Irna
Non Bedah Ruang %&ara' Ba4ah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
No
%kala "ekuatan #tot
%etelah Inter=en$i
1umlah
9orang:
Per$enta$e
9?:
$ =ol ! ! %
<ecil ! ! %
/ Buruk ! ! %
6 Sedang $ ! %
- Baik 6 (! %
. =ormal ! ! %
;otal - $!! %
Berdasarkan tabel -./.- diatas didapatkan distribusi frekuensi dari -
responden yang mengalami paralisis total ! orang ( !%), kekuatan otot kecil !
orang (!%), kekuatan otot buruk ! orang (!%), kekuatan otot sedang $ orang
(!%), kekuatan otot baik 6 orang ((!%), kekuatan otot normal ! orang(!%).
-"
..,.8 %kor %kala "ekuatan #tot %e)elum Dan %e$udah Dilakukan eknik
Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di IRNA Non Bedah Ruang %&ara'
Ba4ah R%. Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
a)el ..,.8
%kor %kala "ekuatan #tot %endi Pergelangan angan %e)elum Dan %e$udah
Dilakukan eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di IRNA Non Bedah
Ruang %&ara' Ba4ah R%. Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang ahun *+1+
<aria)le
1umlah
Re$!onden
Rata5
Rata
9(ean:
Nilai
engah
9 (edian:
%tandar
De=ia$i
(in5
(a@
;.?
AI
:ntensitas
<ekuatan
otot
sebelum
dilakukan
intervensi
- /,6! /,!! !,-6( / ? 6 ,"?
6,!(
:ntensitas
kekuatan
otot
setelah
dilakukan
intervensi
- /,.! 6,!! !,-6( / ? 6 ,,?
6,(
8ari hasil analisis didapatkan skor rata 5 rata intensitas kekuatan otot
sendi pergelangan tangan sebelum dilakukan intervensi adalah /,6!, median
/,!! dengan standar deviasi !,-6(. terlihat bah&a skor skala kekuatan otot
sebelum dilakukan intervesi terendah nilai minimum / tertinggi maksimum 6.
-(
dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a ,-% rata 5 rata skala
kekuatan otot setelah intervensi antara (,"?6,!().
)ata 5 rata intensitas kekuatan otot sendi pergelangan tangan setelah
dilakukan intervensi adalah /,.!, median 6,!! dengan standar deviasi !,-6(
terlihat bah&a skor skala kekuatan otot setelah dilakukan intervensi nilai
minimum / maksimum 6. dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a
,-% rata 5 rata skala kekuatan otot setelah intervensi antara (,,?6,().
a)el ..,.>
%kor %kala "ekuatan #tot %endi %iku %e)elum Dan %e$udah Dilakukan
eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di IRNA Non Bedah Ruang
%&ara' Ba4ah R%. Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang ahun *+1+
<aria)le
1umlah
Re$!onden
Rata5
Rata
9(ean:
Nilai
engah
9(edian:
%tandar
De=ia$i
(in5
(a@
;.?
AI
:ntensitas
<ekuatan
otot
sebelum
dilakukan
intervensi
- /,6! /,!! !,-6( / ? 6 ,"?
6,!(
:ntensitas
kekuatan
otot
setelah
dilakukan
intervensi
-

6,!! 6,!! $,!!! / ? - ,".?
-,6
8ari hasil analisis didapatkan skor rata 5 rata intensitas kekuatan otot
sendi pergelangan tangan sebelum dilakukan intervensi adalah /,6!, median
-,
/,!! dengan standar deviasi !,-6(. terlihat bah&a skor skala kekuatan otot
sebelum dilakukan intervesi terendah nilai minimum / tertinggi maksimum 6.
dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a ,-% rata 5 rata skala
kekuatan otot setelah intervensi antara ( ,"?6,!().
)ata 5 rata intensitas kekuatan otot sendi pergelangan tangan setelah
dilakukan intervensi adalah 6,!!, median 6,!! dengan standar deviasi $,!!!.
terlihat bah&a skor skala kekuatan otot setelah dilakukan intervensi nilai
minimum / maksimum -. dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a
,-% rata 5 rata skala kekuatan otot setelah intervensi antara (,".?-,6).
a)el ..,.;
%kor %kala "ekuatan #tot %endi Bahu %e)elum Dan %e$udah Dilakukan
eknik Latihan R#( Pada Pa$ien %troke Di IRNA Non Bedah Ruang
%&ara' Ba4ah R%. Dr (ohammad Hoe$in Palem)ang ahun *+1+
<aria)le
1umlah
Re$!onden
Rata5
Rata
9(ean:
Nilai
engah
9 (edian:
%tandar
De=ia$i
(in5
(a@
;.? AI
:ntensitas
<ekuatan
otot
sebelum
dilakukan
intervensi
- /,! /,!! !,66" / ? 6 ,.6?
/,".
:ntensitas
kekuatan
otot
setelah
dilakukan
intervensi
- /,(! 6,!! !,66" / ? 6 /,6?
6,/.
.!
8ari hasil analisis didapatkan skor rata 5 rata intensitas kekuatan otot
sendi pergelangan tangan sebelum dilakukan intervensi adalah /,!, median
/,!! dengan standar deviasi !,66". terlihat bah&a skor skala kekuatan otot
sebelum dilakukan intervesi terendah nilai minimum / tertinggi maksimum 6.
dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a ,-% rata 5 rata skala
kekuatan otot setelah intervensi antara (,.6?/,".).
)ata 5 rata intensitas kekuatan otot sendi pergelangan tangan setelah
dilakukan intervensi adalah /,(!, median 6,!! dengan standar deviasi !,66".
terlihat bah&a skor skala kekuatan otot setelah dilakukan intervensi nilai
minimum / maksimum 6. dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bah&a
,-% rata 5 rata skala kekuatan otot setelah intervensi antara (/,6?6,/.).

..- Anali$a Bi=ariat
Analisa bivariat ini adalah untuk melihat pengaruh teknik latihan
)*+ terhadap peningkatan kekuatan otot dan melihat adanya perbedaan
antara kekuatan otot sebelum intervensi dan kekuatan otot setelah intervensi.
Adapun hasil analisa bivariat dengan menggunakan 9ji Statistic 2ilco0on
Signed )anks ;est untuk melihat pengaruh teknik latihan )*+ terhadap
peningkatan kekuatan otot, dengan tingkat konfidensi ,- % disebabkan
sebaran data berdistribusi tidak normal.
.$
..-.1 Uji Normalita$ Data
Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan metode
analisis <olmogorov?Smirnov sebelum dilakukan intervensi (latihan )*+)
diperoleh nilai p M !,!!. (sendi pergelangan tangan), setelah )*+ p M !,!!..
sendi siku diperoleh p M !,!!. setelah )*+ p M !,$$,. dan sendi bahu
diperoleh p M !,!!! setelah )*+ p M !,!!! dan nilai p value yang didapatkan
sendi pergelangan tangan J!,!- sendi siku J!,!- dan sendi bahu I !,!- maka
dapat disimpulkan bah&a rata 5 rata skala kekuatan otot sebelum dan setelah
intervensi ( latihan )*+ ) pasien stroke ada berdistribusi tidak normal dan
berdistribusi normal.
..-.* Uji /il2o@on Rank$
ta)el ..-.1
Di$tri)u$i Rata 3 Rata Pengukuran %kala "ekutan #tot %endiPergelangan
angan %e)elum Dan %etelah Dilakukan eknik Latihan Rom
Pada Pa$ien %troke Di IRNA Non Bedah Rumah %akit
Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang ahun *+1+
Per)andingan
$e)elumdan$etelah R#(
1umlah
9orang:
Per$enta$e 9?: !. =alue
dilakukan setelah dilakukan )*+
I sebelum )*+ sendi
pergelangan tangan
! !
setelah dilakukan )*+ J
sebelum dilakukan )*+ sendi
pergelangan tangan
$ !
.
!./$"
sebelum dilakukan )*+ M
setelah dilakukan )*+ sendi
pergelangan tangan
6 (!
;otal - $!!
*ut ranks menunjukkan perbedaan intensitas kekuatan otot sebelum
dan setelah intervensi terdapat $ orang pada kelompok setelah intervensi
intensitas kekuatan otot meningkat dari pada kelompok sebelum intervensi
pada skala (sedang, baik, normal), 6 orang tetap sama intensitas kekuatan otot.
8an tidak seorang pun pada kelompok setelah intervensi skala kekuatan otot
lebih rendah dari pada kelompok sebelum intervensi.
a)el ..-.*
Di$tri)u$i Rata 3 Rata Pengukuran %kala "ekutan #tot %endi %iku %e)elum
Dan %etelah Dilakukan eknik Latihan Rom Pada Pa$ien %troke
Di IRNA Non Bedah Rumah %akit Dr. (ohammad Hoe$in
Palem)ang ahun *+1+
Per)andingan
$e)elumdan$etelah R#(
1umlah
9orang:
Per$enta$e 9?: !. =alue
dilakukan setelah dilakukan )*+
I sebelum )*+ sendi siku
! !
!.!(/
setelah dilakukan )*+ J
sebelum dilakukan )*+ sendi
siku
/ .!
Sebelum dilakukan )*+ M
setelah dilakukan )*+ sendi siku
6!
;otal - $!!
./
*ut ranks menunjukkan perbedaan intensitas kekuatan otot sebelum
dan setelah intervensi terdapat / orang pada kelompok setelah intervensi
intensitas kekuatan otot meningkat dari pada kelompok sebelum intervensi
pada skala (sedang, baik, normal), orang tetap sama intensitas kekuatan otot.
8an tidak seorang pun pada kelompok setelah intervensi skala kekuatan otot
lebih rendah dari pada kelompok sebelum intervensi.
a)el ..-.,
Di$tri)u$i Rata 3 Rata Pengukuran %kala "ekutan #tot %endi Bahu
%e)elum Dan %etelah Dilakukan eknik Latihan Rom Pada Pa$ien %troke
Di IRNA Non Bedah Rumah %akit Dr. (ohammad Hoe$in
Palem)ang ahun *+1+
Per)andingan
$e)elumdan$etelah R#(
1umlah
9orang:
Per$enta$e
9?:
!. =alue
dilakukan setelah dilakukan )*+
I sebelum )*+ sendi bahu
! !
!.!(/
setelah dilakukan )*+ J
sebelum dilakukan )*+ sendi
bahu
/ .!
Sebelum dilakukan )*+ M
setelah dilakukan )*+ sendi
bahu
6!
;otal - $!!
*ut ranks menunjukkan perbedaan intensitas kekuatan otot sebelum
dan setelah intervensi terdapat / orang pada kelompok setelah intrvensi
intensitas kekuatan otot meningkat dari pada kelompok sebelum intervensi
.6
pada skala (sedang, baik , normal), orang tetap sama intensitas kekuatan
otot. 8an tidak seorang pun pada kelompok setelah intervensi skala kekuatan
otot lebih rendah dari pada kelompok sebelum intervensi.
..-.- Pengaruh Dari eknik Latihan R#( erhada! Peningkatan
"ekuatan #tot Pada Pa$ien %troke
Pada bagian statistik menunjukkan hasil uji 2ilco0on. 8engan uji
2ilco0on, diperoleh nilai yang tidak signifikan p-alue M /,$", !,!(/, !,!(/
karena nilai p-alue lebih dari !,!- ( pJ!,!-)
B. PE(BAHA%AN
... "eter)ata$an Penelitian
8esain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen
dengan rancangan one group pretest ? postest rancangan ini kelemahannya yaitu tidak
ada jaminan bah&a ada perubahan setelah post ? treatmen, setelah itu penelititan ini
hanya untuk mengetahui gambaran efek dari intervensi sebelum dan setelah adanya
perlakuan (program) dan pengambilan data saat melakukan intervensi.
Peneliti menyadari bah&a dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna dan
terdapat banyak keterbatasan diantaranya adalah fokus penelitian ini terbatas hanya
pada satu &ilayah yaitu :)=A =on Bedah )uang Syaraf Ba&ah )umah Sakit 8r.
+ohammad 3oesin Palembang sampel yang diambil pasien stroke non hemoragic
peneliti menemukan hambatan karena hanya sedikit pasien yang boleh dilakukan
.-
)*+ ada juga mereka menolak untuk menjadi responden, dan responden terdapat
jad&al rehabilitasi sehingga peneliti harus melatih )*+ ditempat rehabilitasi sesuai
dengan &aktu yang direncanakan pada saat pelaksanaan penelitian, latihan )*+ ini
tidak dapat dilakukan secara bersamaan dikarenakan kondisi dan tempat yang
berbeda
..0 Ha$il Anali$i$ Uni=ariat
..0.1 %kala "ekuatan #tot %e)elum Dilakukan eknik Latihan R#(
8ari tabel -./.$ 5 -././ didapatkan distribusi frekuensi dari - respondan tidak
ada responden yang mengalami paralisis total, kecil, buruk dan normal responden
berada ditingkat sedang dan baik.
Perbedaan hasil ini menurut +utta7in Arif (!!(), dikarenakan tidak semua
orang mempunyai persepsi kelemahan otot yang sama, hal ini dimungkinkan karena
berbagai faktor yang bisa mempengaruhi intensitas kekuatan otot seperti faktor
pengalaman masa lalu dengan kelemahan otot, jenis kelamin, usia seseorang.
@ika dilihat dari teori +utta7in dan Batticaca (!!() tentang stroke
menyebutkan bah&a stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan
cacat berupa kelumpuhan anggota gerak dan kecacatan lain sebagai akibat dari
gangguan peredaran darah diotak sehingga terjadi kematian jaringan pada otak, dan
menurut Galery (!!.) mengatakan bah&a apabila terjadi kerusakan jaringan pada
otak maka tidak dapat untuk pulih seperti semula dan dapat berpengaruh pada sistem
syaraf motorik yang dapat merangsang pergerakan atau aktivitas sehari 5 hari.
..
Berdasarkan hasil penelitian dengan teori yang ada, peneliti berpendapat
bah&a kelemahan otot pada pasien stroke tidak semua berada pada skala ! 5 atau
pada tingkat paralisis total. 3al ini disebabkan oleh besar kecilnya tingkat kerusakan
atau kematian jaringan pada sistem syaraf dan juga kesiapan mental pasien terhadap
penerimaan kelemahan otot itu, sendiri
..0.* %kala "ekuatan #tot %etelah eknik Latihan R#(
8ari tabel -././ 5 -./.. didapatkan distribusi frekuensi dari - responden tidak
ada responden yang mengalami paralisis total, kecil, buruk dan normal responden
berada ditingkat sedang dan baik.
Perbedaan hasil ini +enurut mansjoer (!!!) aktivitas pada pasien stroke
harus dimobilisasi dan dilakukan fisioterapi sedini mungkin, latihan gerak sendi
anggota badan secara pasif 6 kali sehari untuk mencegah kontraktur. Adanya
kesulitan untuk beraktivitas karena kelemahan, kehilangan sensori atau paralisis serta
mudah lelah menyebabkan masalah pada pola aktivitas dan istirahat. >atihan )*+
adalah salah satu alternatif bagi lansia yang akan melalui program latihan yang lebih
tinggi (Bambang S, dkk !!").
3al ini terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan bambang
(!!") yang menyimpulkan bah&a terdapat peningkatan kekuatan otot yang
bermakna antara pengukuran pertama dan kedua setelah dilakukan )*+ selama /
."
minggu sudah dapat meningkatkan kekuatan otot pada sendi yang mengalami
keterbatasan gerak.
Sedangkan menurut Bandi 1 Bringgle dalam buku Bambang S(!!"), latihan
untuk meningkatkan kekuatan otot )*+ dapat dilakukan - hari dalam setiap minggu
selama . minggu yang dilakukan sebanyak / kali sehari dengan latihan pergerakan
pasif dan statik. <emudian menurut =elson 1 Bandy dalam buku Bambang S(!!")
terdapat peningkatan )*+ fleksi sendi setelah dilakukan pergerakan statik atau
latihan eksentrik selama . minggu, sedangkan peneliti hanya melakukan $ kali dalam
sehari dan " kali setiap gerakan selama minggu sehingga belum terlihat peningkatan
kekuatan otot yang signifikan.
+enurut asumsi peneliti bah&a intensitas kekuatan otot yang mengalami
kelemahan otot yang diakibatkan oleh serangan stroke peningkatan kekuatan otot
belum dapat dilihat setelah dilakukan teknik latihan )*+ selama minggu, tetapi
harus dilakukan teknik latihan )*+, latihan pergerakan statik dan fisioterapi selama
/ minggu sampai . minggu, teknik )*+ harus diajarkan secara teratur pada pasien
sehingga pasien mudah untuk melakukan latihan )*+ dengan aktif sehingga teknik
ini dapat efektif meningkatkan kekuatan otot yang mengalami keterbatasan gerak.
..0., %kor %kala ingkat "ekuatan #tot %e)elum Dan %etelah Dilakukan
eknik Latihan Rom Pada Pa$ien %troke di IRNA Non Bedah Rumah
%akit Dr. (ohammad Hoe$in Palem)ang
.(
8ari tabel skor sebelum dan setelah latihan )*+, dari nilai
minimumdan maksimum responden tetap berada ditingkat skala kekutan otot
sedang dan baik.
3al ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan bambang ( !!")
yang menyimpulkan bah&a fleksibilitas sendi pada lansia yang memiliki keterbatasan
gerak meningkat setelah melakukan latihan )*+ selama / minggu secara berturut 5
turut selama . minggu sedangkan penelitihanya melakukan latihan )*+ selama
minggu dengan responden yang mengalami serangan stroke non hemoragik dan
setelah hari ra&at lebih dari satu minggu, sehingga belum terlihat peningkatan
kekuatan otot yang signifikan.
..8 Ha$il Anali$a Bi=ariat
Pengaruh latihan )*+ terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke
di :)=A =on Bedah )uang Syaraf Ba&ah )umah Sakit 8r. +ohammad 3oesin
Palembang.
8ari hasil uji statistic didapatkan nilai p value M !,/$" (sendi pergelangan
tangan), p value M !,!(/ (sendi siku), p valueM !,!(/ (sendi bahu) lebih besar dari
!,!- hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan belum dapat diterima.
+enurut :rfan (!!,), gerakkan semua sendi pada lengan dan tungkai secara
perlahan yaitu lurus dan menekuk dilakukan sebanyak - 5 " kali dan gerakan yang
diberikan harus secara perlahan agar pasien dapat ikut aktif melakukanya.
<eberhasilan latihan bagi pasien stroke dengan berbagai metode apapun hanya dapat
.,
dicapai jika pasien akti' dan )ukan !a$i' melakukan gerakan, dan 'i$iotera!i
mem'a$ilita$i agar !ola gerak $e$uai dan normal.
+enurt Abdullah (!!,) dalam teorinya mengatakan gerak pasif Pada pasien
stroke dan fisioterapi yang dilakukan minimal . kali pada dan Setiap gerakan
dilakukan ( kali pengulangan minimal selama / minggu. secara sistematis dan
bertahap diperoleh adanya kondisi yang mulai membaik dibandingkan dengan kondisi
sebelumnya, Adanya kemajuan ini juga tidak lepas dari peran serta keluarga dan
tenaga medis lain yang telah mera&at dan menjaga pasien dengan sebaik?baiknya.
Beberapa teori menunjukkan bah&a )*+ adalah salah satu alternatif yang
dapat dilakukan oleh lansia dengan keterbatasan gerak sendi. >atihan gerak sendi
anggota badan secara pasif 6 kali sehari untuk mencegah kontraktur, rentang gerak
pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot 5 otot dan persendian. )*+ juga
harus diulang sekitar ( kali dan dikerjakan minimal kali sehari.
Berdasarkan hasil penelitian dengan teori yang ada, maka peneliti berpendapat
bah&a teknik latihan )*+ yang dilakukan " kali dalam setiap gerakan dan
dikerjakan $ kali sehari selama minggu belum telihat efektifitasnya terhadap
peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. 3al ini disebabkan oleh
keadaan pasien yang masih lemah dan adanya keterbatasan &aktu.
"!
BAB <I
"E%I(PULAN DAN %ARAN
8.1 "e$im!ulan
Berdasarkan hasil penelitian dari - responden yang mengalami kelemahan
otot 8i :)=A =on Bedah )umah Sakait +ohammad 3oesin Palembang didapatkan A
$. 8iidentifikasi skala kekuatan otot sebelum dilakukan )*+ pada pasien stroke
didapatkan tidak ada responden yang kekuatan otot normal.
. 8iidentifikasi skala kekutan otot setelah dilakukan )*+ pada pasien stroke
terdapat responden yang mengalami peningkatan kekuatan otot hingga
kekuatan otot baik
/. 8iidentifikasi skala kekuatan otot sebelum dan setelah dilakukan latihan )*+
terdapat responden yang mengalami kekuatan otot tetap.
6. Belum terlihat efektifitas signifikan latihan )*+ yang diberikan pada pasien
stroke 8i :)=A =on Bedah )umah Sakit +ohammad 3oesin Palembang.
8.* %aran
8.*.1 Bagi Rumah %akit
8iharapkan kepada semua pera&at, khususnya diinstalasi non
bedah untuk memberikan pendidikan kesehatan berupa latihan teknik
"$
"!
)*+ kepada pasien stroke yang mengalami kelemahan otot dan
membimbing pasien untuk melakukan teknik )*+ untuk meningkatkan
fleksibilitas sendi pada lansia khususnya pada pasien stroke non
hemoragik sehingga pasien dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari
5 hari dengan lebih mandiri
8.*.* In$titu$i !endidikan
8iharapkan pada tahun yang akan datang institusi pendidikan
dapat melengkapi referensi buku yang mengenai konsep khususnya
mengenai )*+ dan pengaruhnya terhadap peningkatan kekuatan otot
khususnya pada pasien stroke yang mengalami kelemahan otot.
8.*., Peneliti %elanjutn&a
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih
besar dan karakteristik pasien yang sama, kelompok kontrol dan &aktu
penelitian yang lebih lama dan terhadap pasien dengan kelemahan sendi
otot lain misalA kelemahan pada tungkai
"

Anda mungkin juga menyukai