Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah satu penyakit tertua di dunia yang disebabkan
Mycobacterium tuberculosis dan biasanya mengenai organ paru, walaupun dapat
juga mengenai organ lain.
1
Pada tahun 2011 terdapat .! juta jiwa terjangkit TB
dan 1." juta meninggal karena TB dan merupakan peringkat kedua penyebab
kematian akibat in#eksi di dunia.
2
$ntuk %ndonesia pre&alensi TB tahun 2011
sebanyak 2' per 100.000 penduduk dan angka kematian 2! per 100.000
penduduk.
(
$ntuk penemuan kasus baru dengan basil tahan asam (BT)) positi#
tahun 2011 sebanyak 1'!.!'! atau 2.( per 100.000 penduduk, dana yang
dibutuhkan untuk penanganan TB di %ndonesia tahun 201( ini sebanyak 11! juta
$*+.
"
*angat besar biaya yang dibutuhkan untuk menangani penyakit ini.
,i -alimantan Timur sendiri pada tahun 2011 angka proposi kasus baru
TB dengan sputum BT) positi# adalah ./ lebih ke0il dari target 1./ dan angka
kesembuhannya hanya !(.!/ di bawah dari target ./.
"

*alah satu 0ara untuk menge&aluasi keberhasilan terapi TB adalah dengan
pemeriksaan BT), yang ditandai dengan kon&ersi BT) positi# menjadi negati#,
pada tahun 2011 di %ndonesia angka kon&ersi telah men0apai target yaitu sebesar
"/ dari target 0/, sedangkan di -alimantan Timur sebesar !.1/.
"
$ntuk
Balikpapan angka kon&ersi BT) 0ukup memuaskan yaitu sebesar .!2/.
.
,engan angka kon&ersi yang tidak men0apai 100/ di Balikpapan,
memun0ulkan rasa keingintahuan untuk men0ari #aktor2#aktor apa saja yang
mempengaruhi kon&ersi sputum BT). Tulisan pada makalah ini akan membahas
#aktor2#aktor yang dapat mempengaruhi kon&ersi sputum BT) tersebut pada
pasien TB di 3umah *akit -anujoso ,jatiwibowo. Penulis memilih rumah
sakit tersebut karena merupakan rumah sakit rujukan pro&insi -alimantan
Timur. 4aktor2#aktor tersebut dapat berupa dari jenis kelamin, usia, riwayat
diabetes melitus, riwayat TB paru sebelumnya, riwayat merokok, jumlah
trombosit, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan indeks masa tubuh.
1.2. Rumusan Masalah
5engetahui 1uber02#aktor yang mempengaruhi kon&ersi sputum basil
tahan asam pada pasien 1uber0ulosis paru di 3umah *akit -anujoso ,jatiwibowo.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum6 memper0epat kesembuhan pasien2pasien TB di 3umah *akit
-anujoso ,jatiwibowo.
1
Tujuan khusus6
1. 5engetahui pengaruh riwayat merokok terhadap kon&ersi BT) pada
pasien TB.
2. 5engetahui pengaruh trombosit terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
(. 5engetahui pengaruh penyakit komorbid terhadap kon&ersi BT) pada
pasien TB.
". 5engetahui pengaruh jumlah basil TB terhadap kon&ersi BT) pada pasien
TB.
.. 5engetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kon&ersi BT) pada pasien
TB.
1. 5engetahui pengaruh usia terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
!. 5engetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kon&ersi BT) pada
pasien TB.
. 5engetahui pengaruh tingkat sosio ekonomi terhadap kon&ersi BT) pada
pasien TB.
1.4. Hiptesis
1. 3iwayat merokok berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
2. Trombosit berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
(. ,iabetes melitus berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
". 7umlah basil TB berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
.. 7enis kelamin berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
1. $sia berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
!. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
. Tingkat ekonomi berpengaruh terhadap kon&ersi BT) pada pasien TB.
1.!. Man"aat Penelitian
Bagi pengembangan penelitian
5eningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang #aktor2#aktor yang
mempengaruhi kon&ersi BT).
Bagi pro#esi kesehatan
2
,apat men0egah dan menangani keterlambatan kon&ersi BT).
BAB II
TIN#AUAN PU$TA%A
2.1. Te&i
3
Tuberkulosis adalah penyakit in#eksi yang terutama menyerang organ
paru, disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis.
Penyebaran penyakit ini melalui airbone yang berasal dari droplet. Tuberkulosis
dapat tetap dalam keadaan tidak akti# (dorman) selama bertahun2tahun tanpa
menyebabkan gejala, ketika sistem kekebalan tubuh seorang pasien yang sudah
terin#eksi melemah, TB dapat menjadi akti# dan menyebabkan in#eksi di paru
atau bagian lain dari tubuh.
Mycobacterium tuberculosis merupakan sejenis kuman berbentuk batang
dengan panjang 12"8um dan tebal 0,(20,18um, sebagian besar dinding kuman ini
terdiri atas asam lemak (lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. 9ipid
inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga
disebut bakteri tahan asam (BT)) dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan
kimia dan #isik. -uman dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam
keadaan dingin.
*i#at kuman ini adalah aerob. *i#at ini menunjukan bahwa kuman lebih
menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. ,alam hal ini tekanan
oksigen pada bagian apikal paru2paru lebih tinggi dari bagian lain, sehingga
bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.
Penyakit ini diklasi#ikasikan menjadi dua, yaitu ekstrapulmonal dan
pulmonal. *alah satu 0ara untuk mendiagnosis TB adalah dengan pemeriksaan
sputum untuk semua pasien dengan kriteria TB. dinyatakan TB minimal
didapatkan BT) positi# dua. 7ika ditemukan BT) positi# sudah menunjukan
sangat in#eksius terhadap lingkungan di sekitarnya.
1
Beberapa 0ara mendiagnosis TB selain dari pemeriksaan sputum adalah
dengan melihat klinis pasien, dengan batuk lebih dari 2 minggu, berat badan
turun, ber0ak darah di sputum dan keringat malam. Pemeriksaan sputum dapat
berupa BT) dengan metode :iehl2neelson atau kinyoun, serta dengan kultur.
1
$ntuk kasus TB terdapat de#inisi kasus, seperti suspek TB adalah orang
yang mempunyai gejala dan tanda mengarah ke TB. -eluhan yang dirasakan
pasien tuberkulosis dapat berma0am2ma0am atau malah banyak pasien ditemukan
TB paru tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Pasien
umumnya mengeluhkan demam yang menyerupai in#luen:a tetapi kadang panas
badan dapat men0apai "02"1
0
;, serangan demam pertama dapat sembuh sebentar
tetapi kemudian dapat timbul kembali. -eadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya
tahan tubuh pasien dan berat ringannya in#eksi kuman tuberkulosis yang masuk.
Batuk merupakan gejala yang juga dikeluhkan, batuk terjadi karena adanya iritasi
pada bronkus, si#at batuk dimulai dari batuk kering kemudian setelah timbul
peradangan menjadi produkti#, keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah
karena terdapat pembuluh darah yang pe0ah. *elain itu sesak napas dan nyeri dada
4
juga dirasakan. *esak napas ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
in#iltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru2paru, sedangkan nyeri dada
timbul bila in#iltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan
pleuritis. -eluhan lainnya berupa anoreksia, badan makin kurus, sakit kepala,
meriang, nyeri otot, dan keringat malam.
Pada pemeriksaan #isik pasien sering tidak menunjukan suatu kelainan,
terutama pada kasus2kasus dini atau yang sudah terin#iltrasi se0ara asimptomatik.
Pada kasus TB paru lesi yang paling di0urigai adalah bagian apeks paru. Bila
di0urigai adanya in#iltrat yang luas maka didapatkan perkusi yang redup dan
auskultasi suara napas bronkial, suara napas tambahan berupa ronki basah, keras
dan nyaring. Pada tuberkulosis paru yang lanjut dengan #ibrosis yang luas sering
ditemukan atro#i dan retraksi otot2otot interkostal.
Pemeriksaan penunjang awal adalah #oto toraks P). Pemeriksaan atas
indikasi seperti #oto apikolordotik, oblik, ;T *0an. Tuberkulosis memberikan
gambaran berma0am2ma0am pada #oto toraks. <ambaran radiologis yang
ditemukan dapat berupa6
= Bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apikal lobus bawah
= Bayangan berawan atau berber0ak
= Terdapat ka&itas tunggal atau ganda
= Bayangan ber0ak milier
= Bayangan e#usi pleura, umumnya unilateral
= ,estroyed lobe sampai destroyed lung
= -alsi#ikasi
= *0hwarte
Pewarnaan sediaan dengan metode >iehl ? @ielsen. Bahan ? bahan yang
diperlukan 6
1. Botol gelas berwarna 0oklat berisi larutan ;arbol 4u0hsin0,(/
1. Botol gelas berwarna 0oklat berisi akohol (A;l2)l0ohol (/)
2. Botol 0oklat berisi larutan 5erhylen Blue 0,(/
(. 3ak untuk penge0atan slide
". Baskom untuk ditempatkan di bawah rak
.. ;orong dengan kertas #ilter
1. Pipet
!. Pinset
. Pengukur waktu (timer)
'. )pi spiritus
10. )ir yang mengalir berupa air ledeng atau botol berpipet berisi air.
11. Beberapa rak 0adangan
Perwarnaan sediaan yang telah di#iksasi, maksimum 12 slide. )ntar
sediaan harus ada jarak untuk men0egah terjadinya kontaminasi antar sediaan.
;ara Pewarnaan 6
5
1. 9etakkan sediaan dahak yang telah di#iksasi pada rak dengan
hapusan dahak menghadap ke atas.
2. Teteskan larutan ;arbol 4u0hsin 0,(/ pada hapusan dahak sampai
menutupi seluruh permukaan sediaan dahak.
(. Panaskan dengan nyala api spiritus sampai keluar uap selama ( ? .
menit. >at warna tidak boleh mendidih atau kering. )pabila
mendidih atau kering maka ;arbol 4u0hsin akan terbentuk kristal
(partikel ke0il) yang dapat terlihat seperti kuman TB
". *ingkirkan api spiritus, diamkan sediaan selama . menit.
.. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai :at warna yang
bebas terbuang.
1. Teteskan sediaan dengan asam alkohol (A;l )l0ohol (/) sampai
warna merah 4u0hsin hilang
!. Bilas dengan air mengalir pelan
. Teteskan larutan 5ethylen Blue 0,(/ pada sediaan sampai
menutupi seluruh permukaan
'. ,iamkan 10 ? 20 detik
10. Bilas dengan air mengalir pelan
11. -eringkan sediaan di atas rak pengering di udara terbuka (jangan
dibawah sinar matahari langsung)
Bbat2obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah
isonia:id (A), 3i#ampisin (3), Ctambutol (C), Pyra:inamide (>), dan *treptomisin
(*). $ntuk kasus TB baru diberikan obat kategori % 3A>C selama 2 bulan (#ase
intensi#) diteruskan 3A selama " bulan sisanya. $ntuk #ase intensi# diminum
setiap hari sedangkan #ase lanjutan seminggu ( kali.
1
1. 3i#ampisin
3i#ampisin merupakan obat semisintetik deri&at dari Stretomyces
mediteranei. 3i#ampisisn memegang peranan utama dalam pengobatan
tuberkulosis. *elain itu, ri#ampisin juga memiliki spe0trum luas, sehingga
dapat mengatasi baik bakteri gram positi#, maupun bakteri gram negati#.
3i#ampisin memiliki akti&iti bakterisidal di intraseluler dan ekstraseluler.
3i#ampisin menghambat sintesa 3@) dengan mengikat dan menghambat
polymerase ,@) dependant 3@).
3i#ampisisn dapat menyebabkan urin berwarna merah kekuningan. *elain
itu, e#ek samping yang dapat ditimbulkan oleh ri#ampisisn adalah
gangguan gastrointestinal, hepatitis, rash atau kemerahan pada kulit,
anemia hemolitik, trombositopenia dan juga imunosupresi.
2. %sonia:id (%@A)
%@A harus diberikan pada setiap pengobatan tuberkulosis, ke0uali jika
terdapat resistensi. %@A memiliki e#ek bakteriostatik dan juga bakterisidal.
6
%@A dianggap obat yang aman, e#ek samping utamanya antara lain
hepatitis dan neuropati peri#er karena inter#erensi #ungsi biologi &itamin
B1 atau piridoksin.
(. Pira:inamid
Pira:inamid merupakan deri&ate asam nikotinik. Pira:inamid memiliki
e#ek bakterisidal. C#ek samping yang paling sering dijumpai pada
pemberian pira:inamid adalah hepatotoksik dan juga hiperurisemia.
Pira:inamid hanya diberikan untuk 2 bulan pertama pengobatan.
". Ctambutol
Ctambutol memiliki e#ek bakteriostatik. C#ek samping yang paling berat
dari etambutol adalah neuritis opti0 retrobulbar, yang biasanya mun0ul
setelah beberapa bulan mengkonsumsi etambutol.
.. *treptomisin
*treptomisin merupakan suatu antibioti0 golongan aminoglikosida yang
harus diberikan se0ara parenteral dan bekerja men0egah pertumbuhan
organisme ekstraseluler. *treptomisin dapat diberikan se0ara
intramuskular. *treptomisisn memiliki e#ek bakterisidal. C#ek samping
obat ini adalah toksik pada sara# 0ranial kedelapan yang dapat
menyebabkan dis#ungsi &estibular dan atau hilangnya pendengaran, selain
itu obat ini juga toksik bagi ginjal.
1

*elain de#inisi dari kasus TB terdapat juga de#inisi untuk hasil pengobatan
TB, seperti pasien sembuh adalah pasien yang mendapatkan hasil BT) atau kultur
negati# di akhir bulan masa pengobatan, pengobatan lengkap berarti pasien telah
menjalani pengobatan lengkap, tetapi hasil BT) atau kultur belum negati# diakhir
masa pengobatan, pengobatan dinyatakan gagal jika hasil BT) atau kultur tetap
positi# setelah . bulan pengobatan atau di akhir masa pengobatan, dinyatakan
meninggal jika pasien dalam masa pengobatan dengan berbagai alasan meninggal
dunia, sedangkan drop out adalah pasien yang berhenti minum obat selama 2
bulan berturut2turut atau lebih.
1

BT) yang masih ditemukan positi# diakhir #ase intensi# mengindikasikan
rendahnya pengawasan minum obat, rendahnya kualitas obat TB, luasnya ka&itas,
resistensi obat.
1,!
Beberapa penelitian menyatakan jenis kelamin, diabetes melitus,
merokok dan tingkat keparahan hasil pemeriksaan sputum dapat mempengaruhi
hasil kon&ersi kultur dan BT), dimana terdapat (0/ pasien TB setelah 2 bulan
pengobatan hasil kultur negati#, tetapi BT) tetap positi#.


7
-on&ersi BT) dide#inisikan sebagai hasil pemeriksaan BT) semuanya
negati# dalam tiga sampel. *edangkan keterlambatan kon&ersi (delayed
conversion sputum) dide#inisikan BT) masih positi# setelah 2 bulan pengobatan.

BT) D berarti ditemukan 12'8100 lapang pandang, DD berarti ditemukan 102''8
100 lapang pandang, DDD berarti 1002'''8 100 lapang pandang.
'
Pernah dilakukan penelitian di Bman, dimana didapatkan hasil !.1/
terjadi kon&ersi BT) setelah 2 bulan menjalani terapi dengan ,BT* (Directly
Observed Treatment Short Course), berbeda jauh dengan kon&ersi sputum pada
bulan pertama yang hanya (.1/, walaupun gula darah tidak terkontrol dan nilai
platelet yang tinggi dapat memperlama kon&ersi BT), tetapi belum ada hasil yang
signi#ikan jika dilihat dari kon&ersi BT) 2 bulan setelah pengobatan.
'

Penelitian lain menyatakan usia E .0 tahun, laki2laki, bacillary load F (D
mempunyai risiko mengalami keterlambatan kon&ersi sputum setelah 2 bulan
pengobatan #ase inisial.

Penelitian se0ara metaanalisis menyatakan belum ada bukti kuat rokok


dapat menghambat kon&ersi BT), tetapi penelitian lain menyatakan dari 1."
kasus TB dengan merokok kurang dari 20 dus per tahun mengakibatkan .(/
mengalami delayed conversion sputum), sedangkan dari 12" pasien TB yang
merokok lebih dari 20 dus setahun mengakibatkan 22.(/ mengalami delayed
conversion sputum.
!
%ni menunjukkan semakin banyak rokok yang dihisap
menyebabkan keterlambatan kon&ersi BT).
Penelitian di %ndia setelah menjalani pengobatan kategori % selama 1 bulan
didapatkan 10 pasien TB dengan riwayat TB sebelumnya mempengaruhi lama
kon&ersi sputum dengan ( diantaranya mengalami kon&ersi setelah 10 minggu
sedangkan sisanya hanya " minggu, selain itu pasien TB dengan A%G positi#
mengalami kon&ersi setelah 20 minggu.
10

2.2. %e&an'(a Te&i
8
*osiodemogra#i
7enis kelamin
$sia
Tingkat pendidikan
Tingkat ekonomi
l
BAB III
%ERAN)%A %*N$EP+ ,ARIABEL+ DE-INI$I *PERA$I*NAL
9
7umlah platelet
,BT* H P5B
3iwayat merokok
,iabetes 5elitus
-on&ersi BT)
7umlah basil
3.1 %e&an'(a %nsep
Gariabel Bebas Gariabel Tergantung
3.2 ,a&ia.el
3.2.1 ,a&ia.el Te&'antun'
-on&ersi sputum BT)
3.2.2 ,a&ia.el Be.as
1. 5erokok
2. %ndeks masa tubuh
(. 7umlah trombosit
". 7umlah BT)
.. ,iabetes 5ellitus
3.3 De"inisi *pe&asinal
10
-A%T*R DEM*)RA-I%
1. $sia
2. Pendidikan
(. Pekerjaan
-A%T*R
1. 5erokok
2. %ndeks masa
tubuh
(. 7umlah
trombosit
". 7umlah BT)
-on&ersi sputum BT)
Gambar 8. Kerangka konsep variable yang
berhubungan engan konversi spu!um "#$
@
@o
Gariabel ,e#inisi
)lat dan 0ara
ukur
Aasil $kur
*kala
$kur
Bebas
1. 5erokok 7umlah batang
rokok yang
dihisap
pertahun
-uesioner
;ara 6
Iawan0ara
@umerik
2. %ndeks
masa
tubuh
Aasil
perhitungan
berat badan
dalam kilogram
yang dibagi
dengan tinggi
badan dalam
meter yang
dikuadratkan
Timbangan injak
dan mikrotoar
;ara 6
Pengukuran berat
badan
menggunakan
timbangan injak
dan tinggi badan
menggunakan
mikrotoar
@umerik
(. 7umlah
Trombosit
7umlah
trombosit
berdasarkan
pemeriksaan
lab
3ekam medis
pasien
;ara 6
Pengambilan
darah &ena yang
dilanjutkan
dengan
pemeriksaan
menggunakan......
@umerik
". 7umlah
BT)
7umlah BT)
pada
pemeriksaan
sputum
3ekam medis
pasien
;ara 6
Penggunaan
mikroskop untuk
menghitung
jumlah basil
tahan asam per
lapang pandang
besar sediaan
sputum yang
1. 1D (102'' BT) dalam
1 lapang pandang
besar
2. 2D (1210 BT) dalam
1 lapang pandang
ke0il)
(. (D (lebih dari 10 BT)
dalam 1 lapang
pandang ke0il)
3atio
11
telah diwarnai
dengan metode
>iehl2@eelsen
.. ,iabetes
5ellitus
-ondisi
dimana <,* E
200 mg8dl atau
<,P E 121
mg8dl atau
<,PP E 200
mg8dl
*tik gula darah
;ara6 5engabil
sedikit sampel
darah dari ujung
jari tengah atau
jari manis
@umerik
Gariabel Tergantung
1
.
-on&ersi
sputum
BT)
Perubahan
hasil
pemeriksaan
sputum BT)
dari positi# ke
negati# yang
diperiksakan
pada awal
pengobatan,
akhir bulan ke2
2, dan akhir
pengobatan.
3ekam medis
pasien
;ara6
Iawan0ara
1. Tidak tertunda (hasil
pemeriksaan hanya positi#
di awal)
2. Tertunda (hasil
pemeriksaan positi# hingga
akhir bulan ke dua)
(. <agal kon&ersi (hasil
pemeriksaan positi# hingga
akhir pengobatan)
Brdinal
BAB I,
MET*DE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
12
,esain penelitian ini bersi#at obser&ational analitik dengan pendekatan
kohort retrospekti# yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh merokok,
%ndeks 5asa Tubuh (%5T), jumlah trombosit, jumlah basil tahan asam, ,iabetes
5ellitus (,5), dengan kon&ersi sputum bta pada penderita Tuber0ulosis (TB)
paru di 3*$, ,r. -anudjoso ,jatiwibowo
4.2 Tempat /an 0a(tu Penelitian
Penelitian dilakukan di 3*$, ,r. -anudjoso ,jatiwibowo yang
dilakukan selama periode 7uni 201( ? *eptember 201(.
4.3 Ppulasi /an $ampel
Populasi terjangkau adalah seluruh penderita TB paru yang datang berobat
di 3*$, ,r. -anudjoso ,jatiwibowo periode 7anuari 2012 2 ,esember 2012
sebanyak (0" orang, subjek penelitian adalah seluruh penderita TB paru yang
termasuk ke dalam populasi terjangkau dan memenuhi kriteria penelitian
sebanyak .( orang.
4.4 Besa& $ampel
*esuai dengan ran0angan penelitian yaitu penelitian kohort, maka besar
sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian
kohort
-eterangan
1. P2 J Perkiraan proporsi paparan pada kontrol
2. 33 J 3isiko relati#
(. P1 J Proporsi paparan pada kelompok kasus
". K J *tandar de&iasi pada tingkat kesalahan ./ (1,'1)
..L J Power yang ditetapkan peneliti yaitu sebesar './ (0,"2)
13
5enurut data dari penelitian sebelumnya jumlah lansia laki2laki yang
kualitas hidupnya buruk adalah sebesar !' / (nilai p).
,itetapkan besarnya kesalahan tipe % (K) J ./ (J0,0.), maka nilai >
adalah 1,'1. Besarnya kesalahan tipe %% (L) adalah 20/ (J0,2) power penelitian
0/, > J0,"2. Perkiraan proporsi paparan pada kontrol (P2) sebesar (!,./.
Besarnya risiko relati# (33) yang diharapkan sebesar 2. ,ari perhitungan
sampel di atas jumlah besaran sampel adalah 2. orang.
,ari populasi terjangkau yang berjumlah (0" orang, maka besarnya
sampel yang dibutuhkan adalah sebesar 1(! orang. Besarnya sampel yang
dibutuhkan adalah sebesar 1(! orang lansia laki ? laki.
;ara pemilihan sampel dilakukan dengan metode non probability
sampling jenis simple random sampling. *etelah dihitung, jumlah populasi
terjangkau yang ada sebanyak (0" orang dengan jumlah sampel yang akan diteliti
adalah 1(! orang. ,ari (0" orang jumlah populasi terjangkau tersebut diberi
nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel angka random atau
dengan bantuan program komputer untuk dijadikan sampel penelitian.
4.! %&ite&ia Penelitian
4.!.1 %&ite&ia In(lusi
9aki ? laki maupun perempuan yang menderita TB paru baru
Aasil pemeriksaan sputum BT) awal positi#
Telah menjalani pengobatan TB paru kategori % se0ara lengkap
4.!.2 %&ite&ia e(s(lusi
*ubyek menolak berpartisipasi
*ubyek yang menderita A%G2)%,*
*ubyek tidak dapat memba0a dan memiliki pendengaran yang
buruk
*ubyek mengalami demensia atau gangguan kejiwaan
14
4.1 Inst&umen Penelitian
3ekam medik dari 3*$, ,r. -anudjoso ,jatiwibowo
-uesioner
4.2 Pen'umpulan Data
,ata yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu
data yang diambil dari sumbernya langsung yang dikumpulkan melalui kuesioner
(angket), dan diisi langsung oleh sumbernya (responden) dan data sekunder yaitu
data yang didapatkan dari rekam medik 3*$, ,r. -anudjoso ,jatiwibowo.
*ebelum pengisian kuesioner dimulai, diberikan penjelasan terlebih
dahulu mengenai maksud dan tujuan pengumpulan data, serta menjelaskan tata
0ara pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden dan
begitu responden menyatakan selesai, peneliti memeriksa kembali bahwa
kuesioner telah terisi dengan baik dan kuesioner dikumpulkan.
15
Penjelasan tata0ara isi kuisioner
-uisioner diisi
responden
Peneliti memastikan kuisioner
terisi dengan baik
-uisioner
dikumpulkan
3ekam medis pasien di 3* ,r.
-anudjoso ,jatiwibowo
,ata primer ,ata sekunder
Penjelasan tata0ara
isi kuesioner
Penjelasan maksud dan
tujuan pengumpulan data
4.3 Ren4ana Pen'lahan /an Analisis Data
,ata yang telah berhasil diperoleh diolah se0ara elektronik setelah melalui
proses penyuntingan, pemindahan data ke komputer dan tabulasi. ,ata yang
terkumpul dari hasil kuesioner diolah, dianalisis dan dimasukkan dalam program
0omputer 5i0roso#t o##i0e eM0el 200! dan *P** 1!.0.
)dapun langkah2langkah pengolahan data dilakukan seperti tahap2tahap
dibawah ini 6
1. ;leaning
5emeriksa kelengkapan data, kelengkapan kuesioner, apakah
semua pertanyaan telah dijawab dengan lengkap dan benar.
5emeriksa kesinambungan data, dalam arti tidak ditemukannya
data atau keterangan antara satu dengan yang lainnya.
5emeriksa keseragaman data, apakah ukuran yang digunakan
dalam mengumpulkan data sudah seragam atau tidak.
2. ;oding
Pengkodean data (data 0oding) yaitu mengklasi#ikasikan data dan memberi
kode atau simbol tertentu, misal berupa angka untuk setiap jawaban.
(. Cditing
Pengeditan data (editing) yaitu mengeluarkan data yang dianggap janggal,
yaitu dengan melihat distribusi #rekuensi dari &ariabel2&ariabel dan melihat
kelogisannya. *etelah di0ek kembali untuk memastikan data tersebut telah bersih
dari kesalahan, maka data tersebut siap untuk dianalisa.
". Cntry
Pemasukan data (data entry) yaitu memasukkan data kedalam program
0omputer yaitu *P** untuk kemudian dianalisa.
4.5 Analisa Data
16
,ata Penelitian
4.5.1 Analisa Uni6a&iat
)nalisa menggunakan distribusi #rekuensi data berdasarkan nilai rata2rata
(mean) terhadap &ariabel2&ariabel yang diteliti.
4.5.2 Analisa Bi6a&iat
)nalisa bi&ariat yang digunakan adalah uji statistik regresi logistik, untuk
men0ari pengaruh yang bermakna se0ara statistik antara &ariabel dependen dengan
&ariabel independen yang menga0u pada nilai p2&alue N0,0.. $ntuk uji beda
dengan lebih dari dua kategori menggunakan uji ano&a dengan p2&alue N0,0..
4.17 Pen8ajian Data
Tekstural, hasil penelitian disajikan dalam bentuk kalimat.
Tabulasi, hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel.
<ra#ik, hasil penelitian disajikan dalam bentuk diagram pie dan diagram
batang
4.11 Pe&(i&aan Bia8a Penelitian
Penggandaan -uesioner (.( M O2000) 3p. 101.000,2
Transportasi 3p. 1..00.000,2
-ertas )" (1 M O .0.000) 3p .0.000,2
Tinta Printer (1M O 200.000) 3p. 200.000,2
Biaya #otokopi dan jilid proposal dan hasil 3p. .00.000,2
Biaya tak terduga6 3p. (00.000,2
3p. 2.1.1.000,2
4.12 #a/9al %e'iatan Penelitian
Tahapan -egiatan
Iaktu ,alam 5inggu
1 2 ( "
1
2
1
"
1
1
1

2
0
17
) Peren0anaan
1

Brientasi dan %denti#ikasi
5asalah
2 Pemilihan Topik
( Penelurusan kepustakaan
" Pembuatan Proposal
.
-onsultasi dengan
pembimbing
1 Pembuatan kuesioner
! Penyerahan proposal dan
menunggu keputusan
B Pelaksanaan
1 $ji0oba Puestionnaire
2
Pengumpulan data dan
*ur&ey
( Pengolahan data
" )nalisis data
.
-onsultasi dengan
Pembimbing
; Pelaporan Aasil
1
Penulisan laporan
sementara
2 ,iskusi
(
Presentasi hasil laporan
sementara
" 3e&isi
. Presentasi Aasil akhir
1 Penulisan laporan akhir
Tabel 2. 7adwal kegiatan
18
DA-TAR PU$TA%A
1. 3a&iglione 5; dan 3i0hard 7B. Tuber0ulosis. AarrisonQs Prin0iples o#
%nternal 5edi0ine. Cdisi ke21. Golume 1. 2012R hal. 1("02.'.
2. IAB. <lobal Tuber0ulosis 3eport 2012. ,apat diakses di
www.who.int8tb. diakses tanggal 2. 5ei 201(.
(. ,epartemen -esehatan. 9aporan *ituasi Terkini Perkembangan
Tuberkulosis di %ndonesia pada 7anuari2,esember 2011. ,apat diakses
pada http688www.tbindonesia.or.id8pd#820128pro#il2tbSth2011.pd#. diakses
tanggal 2. 5ei 201(.
19
". IAB. ;ountry Pro#ile. <lobal Tuber0ulosis 3eport 2012. ,apat diakses
pada http688www.who.int8tb8publi0ations8globalSreport8gtbr12SanneM2.pd#.
diakses tanggal 2. 5ei 201(.
.. ,inas -esehatan Balikpapan. Pro#il -esehatan 2011. ,apat diakses pada
http688dkk.balikpapan.go.id8indeM.phpT
optionJ0omS0ontentHtaskJ&iewHidJ1(!H%temidJ10(. ,iakses tanggal
2. mei 201(.
1. IAB. Ba0teriologi0al 3esult. Treatment o# Tuber0ulosis <uidelines. Cdisi
ke2". 200'. Aal. 2.
!. Babalik ), *ule -, Aulya ), -orma: B, dkk.. 4a0tors )##e0ting *mear
;on&ersion in Tuber0ulosis 5anagement. 5edi0ine *0ien0e. 2012R 1R hal.
(.1212.
. 5ota P;, ;ar&alho ), Galente %, Braga 3 dan ,uarte 3. Predi0tors o#
,elayed *putum *mear and ;ulture ;on&ersion )mong Portuguese
Population Iith Pulmonary Tuber0ulosis. Portuguese 7ournal o#
Pulmonology. 2012R1R hal !22'.
'. Pajankar *, 3aji& -, 5usallam ), 5ohammed 3. 4a0tors %n#luen0ing
*putum ;on&ersion at Bne and Two 5onths o# Tuber0ulosis Treatment.
Bman 5edi0al journal. 200R 2(.
10. Parikh 3, <ita @, *wapna -, Gijay - dan Preeti 5. Time to *putum
;on&ersion in *mear Positi&e Pulmonary TB Patients on ;ategory %
,BT* )nd 4a0tors ,elaying %t. 7ournal )sso0iation Physi0ian %ndia.
2012R 10.
11. *tUppler, 5;. Tuber0ulosis. ,apat diakses di
http688www.medi0inenet.0om8tuber0ulosis8arti0le.htm. ,iakses tanggal 2.
5ei 201(
12. )min > dan )sril B. Tuberkulosis Paru. Buku )jar %lmu Penyakit ,alam.
7ilid (. Cdisi .. 7akarta6%nternaPublishing. 200'. Aal 22(02".
1(. $ni&ersitas *umatera $tara. Pemeriksaan Penunjang TB paru. ,apat
diakses di
http688repository.usu.a0.id8bitstream812(".1!'82'.(08"8;hapter
/20%%.pd#. ,iakses tanggal (0 5ei 201(.
20

Anda mungkin juga menyukai