Anda di halaman 1dari 25

PETUNJUK PRAKTIKUM

ANALISIS
URIN & SPERMA
*
*
*
*
*
*
*
Laboratorium Patologi Klinik
FK UnMul / RSUD Abul !a"ab
S#a"rani$ Samarina
%&&'
PETUNJUK PRAKTIKUM ANALISIS URIN
Urinalisis (analisis urine) dikatakan sebagai pemeriksaan rutin atau penyaring,
karena pemeriksaan ini terdiri atas beberapa macam pemeriksaan yang dianggap
dasar bagi pemeriksaan selanjutnya dan dilaksanakan tanpa indikasi khusus.
Jenis pemeriksaan berbeda-beda setiap rumah sakit tergantung fasilitas yang
dimilikinya (kalau menggunakan reagents strip carik celup parameter yang dapat
diperiksa jauh lebih banyak).
Urinalisis untuk praktikum mahasiswa adalah:
1. emeriksaan makr!sk!pi "arna
#ejernihan
$erat jenis
%erajad keasaman (p&)
'. emeriksaan kimiawi r!tein
(luk!sa
$ilirubin Ur!bilin
#et!n b!dies
). emeriksaan mikr!sk!pi (*edimen)
1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPI
1.1 . Warna
$iasanya warna, n!rmal urine berkisar antara kuning muda sampai kuning
tua. +ergantung besarnya diuresis, makin besar diuresis makin muda
warnanya dan sebaliknya.
"arna urine diuji dengan cara mengisi tabung reaksi , penuh dan ditinjau
dalam sikap ser!ng dengan cahaya terang.
-yatakanlah warna urine:
- tidak berwarna
- kuning muda
- kuning kemerahan
- merah
- putih serupa susu dll.
1.2. Kejernihan
.ara menguji kekeruhan sama seperti menguji warna. -yatakanlah hasil
pengamatan dengan:
-jernih
-agak keruh
-keruh
-sangat keruh
%alam keadaan n!rmal urine baru adalah jernih.
#ekeruhan urine dapat disebabkan lek!situria, hematuria, bakteriuria,
mucus dari /agina atau presipitasi f!sfat. 0nterpretasi klinik atas kekeruhan
urine sangat terbatas.
1.3. Berat jenis
enetapan $J urine dengan urin!meter.
.ara:
+uanglah urine (suhu kamar) ke dalam gelas ukur yang cukup besar
agar urin!meter bebas terapung.
$usa yang mungkin terjadi dibuang memakai kertas saring.
1asukkan urin!meter sambil memutar dengan menggunakan ibu jari
dan telunjuk.
2leh putaran tadi urin!meter akan terapung dan tidak menempel pads
dinding gelas.
3matilah berat jenis setinggi meniskus bawah.
#!reksi untuk urin!meter:
+ambahlah 4,441 kepada berat jenis yang dibaca pada urin!meter
untuk setiap )5. perbedaan diatas suhu tera atau dikurangi 4,441
untuk setiap )5. perbedaan dibawah suhu tera.
1.4. Derajad keasaman !"#
emeriksaan p& urine bermakna jika yang diperiksa sampel urine baru.
emeriksaan cukup menggunakan reagen strip, yang menggunakan dua
indikat!r yaitu br!mthym!l blue dan methyl red yang ditempelkan pads
reagent strip.
2. PEMERIKSAAN KIMIAWI
2.1 Pr$tein
Urine yang jernih b!leh langsung dipakai, jika urine keruh harus dipusing
dulu lalu digunakan filtratnya.
3. emanasan dengan asam asetat.
r!tein yang ada dalam keadaan k!l!id dipresipitasikan dengan asam
asetat untuk mencapai titik is!elektrik pr!tein, dan pemanasan selanjutnya
akan menyebabkan denaturasi dan terjadilah presipitasi.
.ara:
%ua tabung reaksi masing-masing diisi dengan ' ml urine (satu
tabung untuk k!ntr!l).
1asukkan )-6 tetes asam asetat )-78 kedalam salah satu tabung.
anasilah diatas nyala api sampai mendidih.
3matilah kekeruhan yang terjadi dan dibandingkan dengan k!ntr!l.
$. %engan asam sulf!salisilat.
.ara:
%ua tabung reaksi diisi masing-masing dengan ' ml urine
*alah satu tabung ditambahkan 9 tetes lar. 3sam *ulf!
salisilat '48, k!c!klah.
$andingkan isi kedua tabung (antara tes dan k!ntr!l)
enilaian hasil
enilaian ini berlaku untuk kedua tes diatas.
Untuk menguji adanya kekeruhan, periksalah periksalah dengan cahaya
berpantul dan dengan latar belakang hitam.
-egatip (-): tidak ada kekeruhan (: k!ntr!l)
!sitip 1; : ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir, (pr!tein ; 4,41-4,468).
!sitip '; : kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir, (pr!tein ;
4,46-4,'8).
!sitip );: kekeruhan jelas tampak berkeping-keping, (pr!tein ; 4,'-4,68).
!sitip <; : kekeruhan bergumpal-gumpal ataupun memadat, (pr!tein lebih
dari 4,68).
.. r!tein $ence J!nes
r!tein pat!l!gik ini bersifat larut pads suhu didih urine, dan kekeruhan akan
mulai terlihat pads suhu 745. dan akan menjadi lebih jelas pada suhu lebih
rendah. #alau urine didihkan lagi kekeruhan !leh pr!tein $ence J!nes
menghilang lagi.
.ara
+uangkan 6 ml urine kedalam tabung reaksi dan tambahkan )-6 tetes
asam asetat )-78
%idihkan urine dan bila tampak kekeruhan segera disaring, agar
filtratnya jernih
*ambil mendinginkan tabung, amatilah filtratnya pads suhu <6-745.
akan tampak kekeruhan bila terdapat pr!tein $ence J!nes.
=ap!ran:
r!tein $ence J!nes : p!sitif atau negati/e
2.2.%&'k$sa
(luk!sa bersifat sebagai redukt!r akan mereduksi .u2 (cupri) berwarna
biru menjadi .U'2(cupr!) berwarna merah bata.
.ara $enedict
>eagen: .U*2<. 6a? 1@,) g
-atrium citrate 1@) g
3tau
--a'.2)-14a?
3?uadest ad 144 g
.ara:
1asukkan 6 ml reagens $enedict kedalam tabung reaksi
+eteskan sebanyak 9 tetes urine kedalam tabung itu
anaskan tabung itu diatas nyala api sampai mendidih isinya atau
dimasukkan kedalam air mendidih selama 6 menit.
*etelah tabung dingin k!c!klah dan amatilah perubahan yang terjadi.
enilaian hasil:
-egatip (-) : tetap biru atau sedikit kehijauan keruh
!sitip 1; : hijau kekuningan dan keruh
!sitip '; : kuning keruh
!sitip ); : jingga atau warna lumpur keruh
!sitip <; : merah bata
=ap!ran:
+es $enedict (>eduksi): - (neg) atau <; (merah bata)
.atatan:
Aat-Bat redukt!r lainnya: lakt!sa, asam salisilat, /it.., galakt!sa, dapat
menimbulkan p!sitip palsu.
emeriksaan yang serupa diatas adalah +es Cehling.
2.3. Bi&ir'(in
.ara &arris!n
$ilirubin urine dipekatkan diatas kertas saring dengan jalan mempresipitasikan
f!sfat urine dengan $a.l' 148 dan bilirubin akan melekat pads presipitat itu.
$ilirubin yang terkumpul di!ksidasi dengan reagen C!ucet menjadi bili/erdine
berwarna hijau.
>eagen: 1. =ar. $a.1' 148
'. >eagens C!ucet
asam trichl!racetat '6 g
3?uadest 144 ml
Cerrichl!rida (Ce.1)) 148 14 ml
.ara:
#!c!klah urine, masukkan 6 ml kedalam tabung reaksi
+ambahkan 6 ml $a.1' 148, campurlah lalu disaring
#ertas saring yang berisi presipitat diangkat dari c!r!ng dan dibuka
lipatannya dan ditaruh mendatar diatas c!r!ng itu. $iarkan sampai agak
kering.
+eteskan '-) tetes reagen C!ucet keatas presipitat diatas kertas
saring itu.
$ila timbul warna hijau, menunjukkan ada bilirubin.
=ap!ran:
+es &arris!n ($ilirubin): negatip atau p!sitip
2.4 )r$(i&in
.ara *chlesinger
%alam urine segar ur!bilin tidak ada, dan baru ada jika sudah terjadi !ksidasi
ur!bilin!gen. %alam pemeriksaan ini digunakan lar. =ug!l sebagai
!ksidat!rnya. Ur!bilin dengan reagen *chlesinger akan membentuk senyawa
yang memberi flu!resensi hijau.
>eagen:
=ar. =ug!l
J!dium 1 g
#J ' g
3?uadest ad )44 ml =ar. *chlesinger
Binc acetat 14 g
alk!h!l D68 144 ml
$ilirubin urine mengganggu pemeriksaan ini, maka harus dibuang lebih dulu
dengan .a(2&)' atau kita memakai filtrat dari pemeriksaan &arris!n (bilirubin)
.ara:
1asukkan ) ml filtrat dari tes &arris!n kedalam tabung reaksi.
+ambahkan ' tetes lar. =ug!l, campurlah dan ditunggu 6 menit.
+ambahkan ) ml reagen *chlesinger, campur lalu saring
eriksalah adanya flu!resensi dalam filtrat, dilihat dengan sinar matahari
berpantul dengan latar belakang hitam.
$ila terdapat flu!resensi hijau dilap!rkan sebagai 1; atau ';.
2.*. Ket$n
.ara >!thera
erc!baan ini berdasar pads reaksi antara
nitr!prussida dan asam acet!-acetat atau acet!n yang
menimbulkan warna. ungu.
*edang dengan asam beta-hidr!Eibutirat tidak dapat dinyatakan dengan
reaksi ini.
>eagen:
0. >eagen >!thera:
-atrium-nitr!prussida 6 g
3m!nium-sulfat '44 g
#eduanya digerus dan dicampur, serbuk
disimpan dalam b!t!l tertutup rapat.
3m!nium-hidr!ksida pekat ('98)
.ara:
1asukkanlah 6 ml urine kedalam tabung reaksi
+ambahkan 1 g (seujung pisau) reagens >!theraFk!c!k sampai larut
eganglah tabung dalam sikap miring dan alirkan atau
+eteskan 1-'ml am!nium-hidr!ksida('98) melalui dinding keatas
urine,sehingga menyusun lapisan atas terhadap cairan di dalam tabung
=etakkan tabung dalam sikap tegak,dan dibaca hasilnya setelah )
menit
$ila terdapat warna ungu-kemerahan pada perbatasan kedua lapisan
cairan, menunjukkan adanya Bat-Bat ket!n.
&asilnya dilap!rkan: p!sitip atau negatip.
3. PEMERIKSAAN MIKROSKOPI SEDIMEN#
*ampai sekarang kita belum memakai cara standard untuk pemeriksaan
mikr!sk!pi urine, sehingga pemeriksaan sedimen masih ber/ariasi diantara
lab!rat!rium klinik.
*alah satu fakt!r yang sangat penting di dalam pemeriksaan ini adalah
dalam penanganan sampel urine dan cara pemeriksaannya harus k!nsisten.
.atatan:
Urinalisis standard telah dibuat !leh #!/a *ystem yang meliputi tabung sentrifus
berskala, pipet transfer, cat, slide mikr!sk!p dari plastik beserta penutupnya
dengan luas tertentu sehingga pasti kedalamannya.
.ara
.ampurlah sampel urine agar sedimen teresuspensi
+uangkan 14 ml urine kedalam tabung sentrifus berskala
Urine dipusing <44 E g atau '444 rpm selama 6 menit
isahkan supernatannya D ml dan disisakan 1 ml, lalu endapannya
diresuspensi, k!nsentrasinya sama dengan 14 kali.
+eteskan dengan pipet asteur satu tetes bebas pada kaca !bjek dan
ditutup dengan kaca penutup
eriksalah dibawah mikr!sk!p dengan !bjektip 12G dan !kuler 14G,
cahaya yang masuk dikurangi agar sedimen mudah dilihat.
Jelajahi seluruh area, terutama daerah pinggiran kaca penutup karena
silinder sering terdampar disitu.
eriksalah minimal 14 lapangan pandang, dan hitunglah jumlah rata-rata
silinder atau (minimal - maksimal)H=pk (lapangan pandang kecil).
Ipitel dan kristal dilap!rkan: sedikit (1;), sedang (';) atau banyak ();)H=pk.
(antilah lensa !bjektip <6G, jelajahi 14 =pb (lapangan pandang besar), dan
dilap!rkan jumlah rata-rata atau minimal-maksimal) eritr!sit, lek!sit H =pb
IDEN+I,IKASI SEDIMEN )RINE
*I%01I- .0>0-.0>0 3*3=
1. Iritr!sit $erbentuk cakram-bic!nca/ 7-@J, hijau
pucat jernih (urine baru). $erbentuk cincin
transparan !k &b hilang : (h!st cell
(urine lama) $erbentuk krenasi (urine
pekat)
$erbentuk bulat cembung (urine encer)
+raktus ur!genitalis
'.=ek!sit
(netr!fil)
$esarnya ' E eri (14-1'J), warna abu-abu
muda, bulat, sit!plasma bergranula, inti
berl!bi. $ila urine hip!t!nik sel bengkak
granula menunjukkan gerak $r!wn
disebut (litter cell
+ranktus
ur!genitalis
). Ipitel
tubulus renalis
*el bergranula, abu-abu muda, sedikitK
leuk!sit, inti satu besar bulat atau !/al,
letak eksentrik
arenkim ginjal
(tubulus)
<.2/al
fat- b!dies
Ipitel tubuli penuh titik-titi lipid, dinding
sel tidak jelas, tampak refraktil.
+imbul keb!c!ran
lipid karena
gl!meruli rusak,
kemudian
diabs!rbsi sel tubuli
6. LeastHfungi $entuk !/al,)-6J, tak berwarna, sering
tampak budding
#!ntaminasi
kulitudara, bisa dari
U+0
7.$akteri $atang atau c!cci sangat kecil, tunggal
atau berantai
#!ntaminasi atau
dari U+0 (urinary
tract infecti!n)
K-ASI,IKASI .AS+ DA-AM SEDIMEN )RINE
+ipe .ast .iri dan #212*0*0 3+2(I-I*0*
1. &ialin *ilinder terdiri atas pr!tein +amm-
&!rsfal,h!m!gen, transparan, ujung
tumpul, indeks refraksi rendah
3liran urine kurang atau
stasis, p& urine asam,
derajat pr!teinuria, kadar
s!lut pekat.
'. =ek!sit *ilinder hialin dipenuhi sel-sel netr!fil >adang ginjal dengan
eksudasi netr!fil ke dalam
nefr!n
).Iritr!sit *ilinder hialin dipenuhi sel-sel eritr!sit,
warna kec!klatan
#eradangan pada
basement membrane
gl!meruli ginjal
<.Ipitel
tubulus
renalis
*ilinder hialin dipenuhi sel-sel epitel
tubulus renalis
#eradangan tubulus
renalis yang diikuti
r!nt!knya sel-sel epitel
tubulus renalis
6.(ranular *ilinder hialin yang dipenuhi partikel-
partikel kasar atau halus
$erasl dari cellular cast
yang mengalami
degradasi. (ranular bisa
dari agregat pr!tein plama
7. "aEy *ilinder terdiri atas pr!tein +amm-
&!rsfall,h!m!gen,seperti kaca tepinya
tajam, ujungnya tak rata,sangat
r!ses panjang dari
degenerasi
cellularHgranular cast
refraktil akibat !bstruksi nefr!n
pada disfungsi ginjal yang
parah.
@. Catty *ilinder hialin yang dipenuhi titik-titik
lipidH!/al fat b!dies.
#eb!c!ran lipid akibat
kerusakan gl!meruli
PRINSIP PEMERIKSAAN DEN%AN REA%EN+ S+RIP
!"
+es p& berdasarkan ' indikat!r p& yang ditempelkan pads strip
yaitu br!mthym!l blue dan methyl red.
Pr$tein
*trip ditempeli tetrabl!mphen!l, bila pr!tein negatip
berwarna: kuning, bila p!sitip: hijau-biru.
%&'k$sa
(luk!sa ditentukan secara ' tahap yaitu:
+ahap 1. (luc!se ; 4' < gluc!nic acid ; &'4'
((luc!se !Eidase)
(per!Eidase)
+ahap '. &'4' ; chr!m!gen !EidiBed chr!m!gen ; &'4
$ila hasilnya p!sitip, warna yang terjadi
tergantung jenis chr!m!gen yang digunakan.
"aktu baca tergantung pabrik pembuat.
Ket$ne
3cet!, acet!acetic acid ; nitr!prusside, glycine < k!mplek warna /i!let.
"aktu baca tergantung pabrik pembuat.
Bi&ir'(in
bilirubin ; diaB! k!mplek warna c!klat (c!klat-ungu)
"aktu baca tergantung pabrik pembuat.
"(
%arahH&b &'4' ; chr!m!gen !EidiBed chr!m!gen ; &'4 (highly c!l!red)
(per!Eidase)
$ila reaksi negatip : berwarna kuning $ila reaksi p!sitip: berwarna hijau-biru
Ur!bilin!gen : p-dimethyl-amin!benBaldehyde ; ur!bilin!gen k!mplek berwarna
c!klat-kuning.
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis Urine 1akr!sk!pi
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis Urine #imiawi (luk!sa
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis Urine #imiawi r!tein
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis Urine #imiawi $ilirubin
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis Urine #imiawi Ur!bilin

rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis urine #imiawi #et!n
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis urine 1ikr!sk!pi
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan
-APORAN "ASI- PEMERIKSAAN )RINA-ISIS -EN%KAP#
-!. =ab : NNNNNNNNNNN -!. >eg. :
NNNNNNNNNNNNN.
-ama asien : ....NNNNNNNNN. >uang :
NNNNNNNNNNNNN
engirim : drNNNNNNNNNN +anggal :
NNNNNNNNNNNNN
3lamat : NNNNNNNNNNN..
"ASI- PEMERIKSAAN )RINA-ISIS
1akr!sk!pi
"arna :
#ejernihan :
$J :
p& :
#imiawi
(luk!sa :
r!tein :
$ilirubin :
Ur!bilin :
#et!n :
1ikr!sk!pi
*ilinder :
&ialin : Hlpk
(ranular : Hlpk
=ek!sit : Hlpk
Iritr!sit : Hlpk

=ek!sit : Hlpb
Iritr!sit : Hlpb
Ipitel : Hlpk
#ristal : Hlpk
=ain-lain :
#esimpulan:.........................
emeriksa, %!kter,
tt. tt.
(nama terang) (nama terang)
PE+)N/)K PRAK+IK)M ANA-ISIS SPERMA
*eluruh cairan ejakulat yang berasal dari se!rang pria berupa cairan kental
dan keruh, berisi sekret dari kelenjar pr!stat, kelenjar-kelenjar lain dan termasuk di
dalamnya spermat!B!a disebut cairan mani (semen), namun pemeriksaan atau
analisis mani (semen) ini lebih dikenal dengan analisis sperma.
3nalisis sperma terdiri dari pemeriksaan makr!sk!pis, mikr!sk!pis, kimia,
immun!l!gy, bakteri!l!gi, dll. ada praktikum mahasiswa yang dilakukan adalah
pemeriksaan makr!skp!is dan mikr!sk!pis tertentu.
PEN%AMBI-AN SAMPE-0
3bstinensia minimum <9 jam F tidak lebih dari @ hari
%engan cara masturbasi, tidak dianjurkan cara coitus interruptus.
1enggunakan k!nd!m spesial yang tidak mengandung bahan t!ksik yang
akan mengganggu /iabiliBas sperma.
&arus dicatat nama, lamanya abstinensia, tanggal dan waktu sampel
diambil, /!lume sampel yang tidak tertampungHterbuang, kesulitan
mendapatkan sampel, inter/al waktu antara pengambilan sampel sampai
waktu analisis.
$isa diambil di rumah dan sampai di =ab (dianalisis) dalam waktu P 1 jam
+ampung pada tempat bersih (steril jika untuk analisis mikr!bi!l!gical),
mulut lebar, gelasHplastik berpenutup alur. %iperlukan suhu hangat ('4-
<4!.) untuk mencegah penurunan m!tilitas sperma.
Jelaskan pada subjek bahwa sangat penting penampungan sampel harus
lengkap tertampung semua
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
1.Pen1airan &i2'e3a1ti$n#
1ani n!rmal sangat kental seperti jelly. 1ani n!rmal akan mencair dalam 16-74
menit stelah ejakulasi.
2. Warna dan keker'han
1ani n!rmal tampak h!m!gen, putih abu-abu atau kekuning-kuningan dan
kelihatan keruh.
#elihatan merah kec!klatan jika mengandung darah
#uning bila pasien ikterus atau minum /itamin tertentu
3. 4$&'me
O!lume baru dapat diukur setelah mani mencair
indahkan ejakulat ke dalam gelas ukur.
.atatlah /!lume sampai ketepatan 4,' ml
4. 4is1$sitas
*etelah pencairan
%engan pipet 6 ml aspirasi dengan hait-hati dan biarkan keluar pipet menetes
jatuh (!leh gra/itasi) dan !bser/asi panjangnya.
-!rmal jatuh dengan tetesan kecil
3bn!rmal bila tetesan memeanjang(m!l!r) K ' cm.
&al ini akan mengganggu pemeriksaan selanjutnya (m!tilitas, k!nsentrasi dan
antib!dy c!ating !f spermat!B!a).
*. !"
%itentukan menggunakan kertas indikat!r p&
-!rmal @,4-@,9
Jika p& P @,4 dan aB!!Bpermia kemungkinan !bstruksi dari kelenjar ejakulasi
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1. M$ti&itas
+eteskan 1 tetes mani yang sudah mencair di atas kaca !bjek bersih
dan tutup dengan kaca penutup
eriksa dibawah mikr!sk!p dengan lensa !bjektif <4 (pembesaran
<44E)
a. .epat pr!gresif
b. =ambat pr!gresif
c. +idak pr!gresif
d. +idak bergerak
-ilai berapa 8 dari spermat!B!a yang bergerak aktif
-!rmal 1 jam setelah ejakulat mani berisi 64-@48 spermat!B!a aktif
2. K$nsentrasi 5 /'m&ah
#!nsentrasi H Jumlah spermat!B!a dihitung dengan kamar hitung 0mpr!/ed
-eubauer
ipet leuk!sit
engencer a?uadest
.ara:
ipet mani yang sudah mencair sampai garis bertanda 4,6
#emudian a?uadest sampai tanda 11.
&itung spermat!B!a dalam kamar hitung 1 mm'
$isa pada k!tak tengah ('6 besar yang masing' berisi 17 k!tak kecil)
-$ila sampel mengandung P 14Hk!tak besar harus hitung
semua ('6 k!tak besar)
-$ila 14-<4Hk!tak besar hitung 14 k!tak besar saja
-$ila K <4Hk!tak besr hitung 6 besar saja
*perma yang terletak pada garis pemisah antara ' k!tak hitung
sperma yang ada disisi kiri dan atas saja.
Jumlah sperma terhitung E '44.444 : jumlah spermat!B!aHml mani
-!rmal '4-@4 jutaHml
$ila spermat!B!a tidak ditemukan:
- sentrifus 1 ml mani dengan kecepatan )444g selama 16 menit
- eriksa dengan mikr!sk!p
- $ila tetap tidak ditemukan spermat!B!a lap!rkan aB!!spermia
3. 4ita&itas
Untuk membedakan spermat!B!a yang tidak bergerakHn!n aktif tapi masih
hidup dan yang mati
.ampurlah sedikit mani dengan larutan e!sin 4,68 dalam air
*permat!B!a yang mati mendapat warna kemerah-merahan
Lang n!n aktif tapi hidup tidak berwarna
4. A6&'tinasi
3glutinasi berarti sperma yang bergerak saling menempel
=ap!rkan:
3glutinasi kepala-kepala, ek!r-ek!r atau campuran
*emikuantitatif:
- mulai dari tidak ada aglutinasi sampai ;), dimana semua
spermat!B!a m!til terjadi aglutinasi
5. -e'k$sit
-!rmal leuk!sit P 1 E 1 jutaH ml
=ek!sit yang banyak berhubungan dengan infeksi dan kualitas sperma yang
tidak baik.
6. M$r3$&$6i
$uat sediaan apus dari mani sperti apus darah
$iarkan mengering
Ciksasi dengan metil alk!h!l 6 menit
.at dengan (iemsa, "right
erhatikanlah terutama bentuk kepala dan ek!r spermat!B!a
.atat berapa 8 yang memiliki kelainan bentuk
-!rmal P '48 spermat!B!a dengan kelainan bentuk
MOR,O-O%I SPERMA+O7OA ABNORMA-
NI-AI NORMA-
O!lume : K ',4 ml
p& : K @,'
#!nsentrasi sperma : K '4 E 1 juta spermat!B!a H ml
Jumlah t!tal sperma per ejakulat : K <4 E 1 jutaHejakulat
1!tilitas : K 64 8 grade a;b atau
K '6 8 grade a
%alam 74 menit setelah ejakulasi
1!rf!l!gi : P '4 8 kelainan bentuk
Oiatlitas : K @68 hidup
=euk!sit : P 1 E 1 juta H ml
-APORAN PRAK+IK)M
-313 M -01 :NNNNNN..
+anggal :NNNNNNN
+20# : 3nalisis sperma
rinsip:
r!sedur:
000. &asil:
O!lume : ............ ml
p& : ............
#!nsentrasi sperma : ............ spermat!B!a H ml
Jumlah t!tal sperma per ejakulat : ............Hejakulat
1!tilitas : ............ 8 grade a;b atau
............ 8 grade a
%alam .......menit setelah ejakulasi
1!rf!l!gi : ............ 8 kelainan bentuk
Oiatlitas : ............ 8 hidup
=euk!sit : ............ H ml
0O. 0nterpretasi:
embimbing raktikan

Anda mungkin juga menyukai