Anda di halaman 1dari 1

Meglitinida

Meglitinida termasuk obat diabetes yang bekerja dengan menstimulasi sel-sel beta
pancreas untuk memproduksi insulin. Yang termasuk golongan meglitinida adalah repaglinida
(prandin), nateglinida (starlix), dan mitiglinida. Repaglinida merupakan derivate asam benzoate.
Obat ini merupakan meglitinida non-sulfonylurea yang pertama diperkenalkan pada 1998. Efek
samping umum golongan meglitinida adalah diare dan sakit kepala. Sama dengan sulfonylurea,
repaglinida memiliki risiko pada jantung. Jenis yang lebih baru seperti nateglinida, memiliki
risiko sama namun lebih kecil.
Thiazolidindion
Obat dari kelas ini dengan kerja farmakologi istimewa disebut insulin sensitivers.
Berdaya mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifer untuk
insulin. Oleh karena ini penyerapan glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat, juga
kapasitas penimbunannya di jaringan ini. Efeknya ialah kadar insulin, glukosa, dan asam lemak
bebas dalam darah menurun, begitupula gluconeogenesis dalam hati. Obat-obat ini misalnya
pioglitazone, sering kali ditambahkan pada metformin bila efek antidiabetik ini kurang
memuaskan.
Penghambat DPP-4 (Dipeptidylpeptidase-4)
Obat-obat kelompok terbaru ini bekerja berdasarkan penurunan efek hormon incretin.
Incretin berperan utama terhadap produksi insulin di pankreas dan yang terpenting adalah GLPI
dan GIP, yaitu glucagon-like peptide dan glucose-dependent insulinotropic polypeptide. Incretin
ini diuraikan oleh suatu enzim khas DPP4 (dipeptidylpeptidase). Dengan penghambatan enzim
ini, senyawa gliptin mengurangi penguraian dan inaktivasi incretin, sehingga kadar insulin akan
meningkat.
Contoh obat golongan ini adalah sitagliptin (Januvia), dan vildagliptin (galvus).
Sitagliptin telah diregistrasi di A.S pada tahun 2006 dengan indikasi DM-2, sebagai monoterapi
atau dalam kombinasi dengan metformin atau pioglitazon, bila obat-obat ini kurang memberikan
efek.

Anda mungkin juga menyukai