Anda di halaman 1dari 55

BLOK XIII : PENYAKIT KELAINAN THORAX

MODUL I : INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT


FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2010
1
Disusun o!" : K!o#$o% IV
&"'is(i)n Ris%i Pi')*!
D!s+ Nu' F)(#) S)'i
Bo,,+ &")n*') Kusu#)
R!nn+ T'i U()#i
Ri-) F)"*i)n)()
R)"i#)(u F)*i)"
Pu('i K"u#)i'o(u)on
KATA PEN.ANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nyalah laporan Blok XIII Modul 1 Ineksi Saluran Pernapasan Akut! ini dapat
diselesaikan tepat pada "aktunya# $aporan ini disusun dari %er%a&ai sum%er ilmiah
se%a&ai hasil dari diskusi kelompok ke'il ()**+ kami# $aporan ini se'ara &aris %esar
%erisikan tentan& jenis-jenis penyakit ineksi pada saluran pernapasan#
)alam proses penyusunan laporan ini, kami men&u'apkan terima kasih kepada-
1# )r# Siti *hotimah, M#kes selaku tutor kelompok I. yan& telah
mem%im%in& kami dalam melaksanakan diskusi kelompok ke'il ()**+ 1 di Blok
1/ modul 1#
0# )osen-dosen yan& telah men&ajarkan materi perkuliahan kepada kami
sehin&&a dapat mem%antu dalam penyelesaian laporan hasil diskusi kelompok
ke'il ini#
/# Teman-teman kelompok I. yan& telah men'urahkan pikiran dan
tena&anya sehin&&a diskusi kelompok ke'il (dkk+ 1 dan 0 dapat %erjalan den&an
%aik dan dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok ke'il (dkk+ ini#
)an tentunya kami se%a&ai penyusun men&harapkan a&ar laporan ini dapat
%er&una %aik %a&i penyusun maupun %a&i para pem%a'a di kemudian hari#
Akhirnya, tak ada &adin& yan& tak retak, tentunya laporan ini san&at jauh dari
sempurna# 1leh karena itu saran dan kritik yan& %ersiat mem%an&un san&at penyusun
harapkan demi ter'apainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok ke'il
(dkk+ ini#
Samarinda, 02 A&ustus 0313
2
Penyusun
DAFTAR ISI
*ata pen&antar444444444444444444444444# i
)atar isi44444444444444444444444444## ii
I# Pendahuluan
$atar %elakan&4444444444444444444444#######iii
Manaat44444444444444444444444444#iii
II# Isi
Step 1 4444444444444444444444444#######1
Step 04444444444444444444444444440
Step /4444444444444444444444444440
Step 544444444444444444444444444###6
Step 744444444444444444444444444###2
Step 644444444444444444444444444###8
Step 244444444444444444444444444###8
III# Penutup
*esimpulan dan Saran4444444444444############44##4#i9
3
BAB I
PENDAHULUAN
1/1 LATAR BELAKAN.
Ineksi saluran pernapasan di%a&i menjadi 0 yaitu inspeksi saluran pernapasan
akut (ISPA+ dan inspeksi saluran napas atas (ISNA+# Salah satu penyakit yan& diderita
oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Ineksi Saluran Pernapasan Akut+ yaitu meliputi
ineksi akut saluran pernapasan %a&ian atas dan ineksi akut saluran pernapasan %a&ian
%a"ah# ISPA adalah suatu penyakit yan& ter%anyak diderita oleh anak- anak, %aik
dine&ara %erkem%an& maupun dine&ara maju dan sudah mampu# dan %anyak dari mereka
perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya 'ukup &a"at#
Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa %ayi dan anak-anak dapat pula
mem%eri ke'a'atan sampai pada,masa de"asa# dimana ditemukan adanya hu%un&an
den&an terjadinya :hroni' 1%stru'ti9e Pulmonary )isease# ISPA masih merupakan
masalah kesehatan yan& pentin& karena menye%a%kan kematian %ayi dan %alita yan&
'ukup tin&&i yaitu kira-kira 1 dari 5 kematian yan& terjadi# Setiap anak diperkirakan
men&alami /-6 episode ISPA setiap tahunnya# 53 ; -63 ; dari kunjun&an diPuskesmas
adalah oleh penyakit ISPA# )ari seluruh kematian yan& dise%a%kan oleh ISPA men'akup
03 ; -/3 ;# *ematian yan& ter%esar umumnya adalah karena pneumonia dan pada %ayi
%erumur kuran& dari 0 %ulan
2/1 MANFAAT MODUL
4
)en&an mempelajari dan memahami men&enai ma'am-ma'am penyakit ineksi
saluran pernapasan, diharapkan dapat memahami tentan& deinisi, etiolo&i, pato&enesa,
maniestasi klinik, dia&nosis, dan tatalaksana#
BAB III
PENUTUP
1/1 KESIMPULAN
Pneumonia adalah radan& pada parenkim paru dimana asinus terisi den&an 'airan
radan&, den&an atau tanpa disertai iniltrasi dari sel radan& ke dalam interstinum#
Penye%a% dari pneumonia adalah %akteri, jamur, 9irus, serta proto<oa# )ia&nosis
)ierensial dari pneumonia adalah %ron'hitis, %ronkiolitis, laryn&itis dan arin&itis#
1/2 SARAN
)en&an memahami $1 yan& didapat, penulis menyarankan pem%a'a dapat
termoti9asi untuk mendalami materi yan& kami ulas, sehin&&a nantinya saat diklinik atau
rotasi klinik para mahasis"a dapat menerapkannya# Men&in&at masih %anyaknya
kekuran&an dari kelompok kami, %aik dari se&i diskusi kelompok, penulisan tu&as tertulis
dan se%a&ainya, untuk itu kami men&harapkan kritik dan saran dari dosen dan rekan-
rekan sekalian#
BAB II
5
ISI
STEP 1 T!'#inoo0i Sui(
1# Batuk - releks pertahanan system pernaasan aki%at terpapar iritan pada
saluran napas#
0# )emam - penin&katan suhu tu%uh se%a&ai tanda terjadinya peradan&an
menye%a%kan pelepasan endo&en piro&en sehin&&a menstimulasi hipotalamus
untuk menin&katkan suhu tu%uh#
/# Sesak napas - keluhan kesulitan %ernaas yan& diaki%atkan %aik radan& atau
o%struksi#
5# Nyeri )ada - rasa tidak nyaman pada dada yan& dise%a%kan kelainan pada
parenkim paru, pleura, jantun& maupun otot pernaasan#
7# Iniltrat - hasil dari penumpukan %ahan patho&en, leukosit dan 'airan
6# Serak - terjadi &an&&uan pada larin&, pita suara, maupun arin&#
2# Al9eolus - unit un&sional pada paru yan& %erun&si se%a&ai tempat
pertukaran udara#
8# Interstitial paru- jarin&an un&sional diluar al9eolus di dalam paru
=# >oto ront&en - salah satu penunjan& dia&nosti', men&&unakan sinar X#
STEP II I*!n(i-i%)si M)s))"
6
1# Proses terjadinya dari %atuk sampai sesak %eserta keluhan penyertanya?
0# Interpretasi pemeriksaan yan& dilakukan oleh dokter@
/# Apa kaitan penyakit Pak Tarno den&an pekerjaannya@
5# Apa indikasi Pak Tarno dira"at inap@
7# Penatalaksanaan yan& di%erikan di rumah sakit@
STEP III An)isis M)s))"
1# Penye%a% -
a# Batuk , dise%a%kan oleh %ahan iritasi yan& ada di dalam tu%uh# Mekanismenya
adalah Proses ini terjadi pada saluran pernapasan %a"ah# Bronkus dan trakea
san&at sensiti terhadap sentuhan rin&an, sedan&kan larin&, karina ( tempat
trakea %er'a%an& menjadi %ronkus kanan dan kiri+,%ronkiolus terminalis dan
al9eolus sensiti terhadap ran&san&an %ahan kimia yan& korosi seperti &as
sulur dioksida atau klorin# Impuls aeren yan& %erasal dari saluran
pernapasan terutama %erjalan melalui ner9us 9a&us ke medula otak yan&
menye%a%kan eek se%a&ai %erikut -
1#*uran& le%ih 0,7 liter udara diinspirasi se'ara 'epat
0#Api&lotis menutup dan pita suara menutup erat-erat untuk menjerat
dalam paru
/#1tot-otot a%domen %erkontraksi den&an kuat mendoron& diara&ma
sedan&kan otot-otot ekspirasi lainnya seperti interkostalis internus,ju&a
%erkontraksi den&an kuat#Aki%atnya tekanan dalam paru menin&kat
se'ara 'epat sampai 133 mmB& atau le%ih#
5#Pita suara den&an epi&lotis ter%uka le%ar sehin&&a udara %ertekanan
tin&&i dalam paru ini meledak keluar#
%# Sesak Napas
7
dise%a%kan ke%utuhan oksi&en yan& menin&kat aki%at diusi jarin&an yan&
%erkuran&# )ispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit %ernapas ditandai
den&an napas yan& pendek dan pen&&unaan otot %antu pernapasan# )ispnea
dapat ditemukan pada penyakit kardio9askular, em%oli paru, penyakit paru
interstisial atau al9eolar, &an&&uan dindin& dada, penyakit o%strukti paru
(emisema, %ronkitis, asma+, ke'emasan
'#Nyeri )ada,
Parenkim paru tidak sensiti terhadap nyeri, dan se%a&ian %esar penyakit paru
tidak menye%a%kan nyeri# Pleura parietalis %ersiat sensiti, dan penyakit
peradan&an pada pleura parietalis menim%ulkan nyeri dada#
d# )emam
*etika tu%uh %ereaksi adanya piro&en atau pato&en# Piro&en akan diopsonisasi
(hariahCsiap dimakan+ komplemen dan dia&osit leukosit darah, limosit,
makroa& (sel kuper di hati+# Proses ini melepaskan sitokin, diantaranya
$i'o0!n !n*o0!n interleukin-1D (I$-1D+, I$-1E, 6, 8, dan 11, intereron D0
dan F, Tumor nekrosis factor TN>D (kahektin+ dan TN>E (limotoksin+,
macrophage inflammatory protein MIP1# Sitokin ini didu&a men'apai or&an
sirkumventrikular otak yan& tidak memiliki sa"ar darah otak# Sehin&&a terjadi
demam pada or&an ini atau yan& %erdekatan den&an area preoptik dan organ
vaskulosa lamina terminalis (1.$T+ (daerah hipotalamus+ melalui
pem%entukan prosta&landin PGA#
*etika demam menin&kat (karena nilai se%enarnya menyimpan& dari set le9el
yan& ti%a-ti%a nenin&kat+, pengeluaran panas akan dikurangi melalui kulit
sehin&&a kulit menjadi din&in (perasaan dingin+, produksi panas ju&a
8
menin&kat karena men&&i&il (termor+# *eadaan ini %erlan&sun& terus sampai
nilai se%enarnya mendekati set le9el normal (suhu normal+# Bila demam turun,
aliran darah ke kulit menin&kat sehin&&a oran& terse%ut akan merasa
kepanasan dan men&eluarkan kerin&at yan& %anyak#
0# Interpretasi hasil pemeriksaan -
a# Tekanan )arah 113?83 mmB&, 'enderun& normal
%# HH /0 kali?menit, takipneu
'# T C /=, 7 :, men&alamai kenaikan suhu tu%uh#
d# Pemeriksaan >oto Hont&en, adanya iniltrate pada al9eoli dominan dari ada
interstitial, menandakan pneumonia, %ron'hitis, %ronkiolitis#
/# Pekerjaan Pak Parno se%a&ai pasukan kunin& yan& kesehariannya %ekerja di jalan
raya, memun&kinkan mudanya mikroor&anisme atau %enda asin& masuk ke dalam
tu%uh Pak Parno# Seperti yan& kita ketahui, %ah"a %ahan I %ahan iritan dapat
mempen&aruhi kondisi salurann pernaasan kita#
5# Indikasi ra"at inap pak Tarno -
a# *eluhan semakin %erat, suhu tu%uh semakin tin&&i, keadaan umum melemah,
%atuk %ertam%ah %erat, nyeri dada dan terasa sesak %ila %ernapas#
7# Penatalaksanaan yan& di%erikan adalah
a# Per%aikan kondisi umum -
1# Pem%erian 1ksi&en
0# Pem%erian 'airan melalui inuse
9
%# Pem%erian anti%ioti', jika penye%a% %akteri sudah dapat dipastikan#
STEP IV SKEMA
In9asi mikroor&anisme
Batuk, )emam, Nyeri Ten&&orokan, Serak
10
Sesak Napas, Nyeri )ada
Takipneu dan penin&katan suhu tu%uh
)ierensial )ia&nosis-
a# $arin&itis
%# >arin&itis
'# Bronkitis
d# Bronkiolitis
Pemeriksaan penunjan& ( >oto thoraks, &ram,kulitur+

)ia&nosis
Penatalaksanaan dan Pen'e&ahan#
STEP V LEARNIN. OB1E&TIVE
0# )apat men&enali dan menjelaskan patomekanisme - Batuk, Sesak Napas,
)emam, Nyeri )ada#
/# Mampu menjelaskan Pneumonia-
11
a# )einisi
%# Atiolo&i
'# *lasiikasi
d# Pato&enesis
e# Maniestasi klinis
# )ierensial )ia&nosa
&# Pemeriksaan Penunjan&
h# )ia&nosis
i# Penatalaksaan
j# Pen'e&ahan
5# Mampu menjelaskan )ierensial )ia&nosa Pneumonia-
a# $arin&itis
%# >arin&itis
'# Bronkitis
d# Bronkiolitis
STEP VI BELA1AR MANDIRI
Pada lan&kah ke enam ini mahasis"a di%eri "aktu untuk %elajar mandiri
men&enai learnin& o%je'ti9es yan& di dapat pada diskusi kelompok pertama &una untuk
menam%ah pen&etahuan dan penjelasan dan nantinya akan di diskusikan kem%ali pada
diskusi kelompok kedua untuk mem%ahas point I point pentin& dan memperjelas
men&enai materi pem%elajaran yan& di dapat pada diskusi pertama#
12
STEP VII PEN1ELASAN MATERI
Mekanisme dan patofisiologi gejala gejala umum
BATUK
Batuk adalah suatu ekspirasi paksa yan& terkoordinasi, yan& diaki%atkan oleh
ran&san&an mekanik atau kimia"i pada reseptor %atuk yan& %anyak terdapat di larin& dan
per'a%an&an trakeo%ronkial#Pola dasar terjadinya %atuk dapat di%a&i menjadi 5, yaitu - 1#
Inspirasi dalam se'ara 'epat# 0# *ontraksi 1tot-otot ekspirasi mela"an &lottis yan&
tertutup, yan& men&hasilkan tekanan tin&&i dalam paru# /# Pem%ukaan &lottis se'ara ti%a-
ti%a, sehin&&a arus udara eksplosi keluar# 5# Helaksasi otot-otot ekspirasi# Batuk dapat
9olunter, namun %iasanya in9olunter,dapat produkti atau nonprodukti (kerin&+# Batuk
produkti adalah %atuk yan& men&eluarkan lendir atau %ahan lain# Batuk kerin& adalah
%atuk yan& tidak men&hasilkan sekret apapun# %iasanya %erkuran& pada saat tidur, tetapi
saat %an&un pa&i, %atuk 'enderun& produkti untuk mem%ersihkan saluran pernapasan#
Batuk dapat pula psiko&enik# Batuk non produkti ini terjadi pada oran& den&an
stress emosional# Bila perhatian ditujukan pada stress itu %atuknya menin&kat Selama
tidur atau se"aktu perhatian pasien dialihkan, %atuknya %erhenti# Batuk psiko&enik
adalah dia&nosis pereksklusionam#
M!%)nis#! B)(u%
Bronkus dan trakea sedemikian sensitinya terhadap sentuhan halus, sehin&&a
%enda asin& dalam jumlah %erapa pun atau penye%a% iritasi lainnya akan menim%ulkan
%atuk# Impuls aeren yan& %erasal dari saluran napas terutama %erjalan melalui ner9us
9a&us ke medula# )i sana, suatu ran&kaian peristi"a otomatis di&erakkan oleh lintasan
neuronal medula, menye%a%kan eek se%a&ai %erikut#
13
*ira-kira 0,7 liter udara diinspirasi# Api&lotis dan pita suara menutup erat-erat
untuk menjerat udara dalam paru# $alu, otot-otot perut dan otot ekspirasi lainnya
%erkontraksi den&an kuat mendoron& diara&ma# Aki%atnya, tekanan dalam paru
menin&kat sampai 133 mmB& atau le%ih# Selanjutnya, pita suara dan epi&lotis ti%a-ti%a
ter%uka le%ar, sehin&&a udara %ertekanan tin&&i dalam paru meledak keluar# Jdara yan&
men&alir den&an 'epat terse%ut %iasanya mem%a"a pula %enda asin& yan& terdapat dalam
%ronkus atau trakea#
1))nn+) I#$us
Heseptor C %ronkus dan trakea sensiti terhadap sentuhan halus, larin&
dan karina palin& sensiti, %ronkiolus terminalis dan al9eoli
sensiti terhadap ran&san&an %ahan kimia yan& korosi
eK-S1
0
dan :l
14

Sera%ut sara Aeren C ner9us 9a&us, &losoarin&eus, tri&erminus, renikus
Pusat Batuk C medula dekat pusat muntah dan pernapasan
Susunan sara Aeren C mem%a"a impuls ke eektor
Aektor C otot-otot larynK, m# Inter'ostalis, trakea, %ronkus
DEMAM
)emam atau e%ris merupakan suatu keadaan dimana terjadi penin&katan suhu
tu%uh yan& mele%ihi dari suhu tu%uh normal# Proses peru%ahan suhu yan& terjadi saat
tu%uh dalam keadaan sakit le%ih dikarenakan oleh <at toksin yan& masuk kedalam tu%uh#
Jmumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradan&an (inlamasi+ di dalam
tu%uh# Proses peradan&an itu sendiri se%enarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar
tu%uh terhadap adanya seran&an yan& men&an'am keadaan isiolo&is tu%uh#
15
Proses peradan&an dia"ali den&an masuknya <at toksin (mikroor&anisme+
kedalam tu%uh kita# Mikroor&anisme (M1+ yan& masuk kedalam tu%uh umumnya
memiliki suatu <at toksin tertentu yan& dikenal se%a&ai piro&en ekso&en# )en&an
masuknya M1 terse%ut, tu%uh akan %erusaha mela"an dan men'e&ahnya den&an
memerintahkan tentara pertahanan tu%uh antara lain %erupa leukosit, makroa&, dan
limosit untuk memakannya (a&ositosit+# )en&an adanya proses a&ositosit ini, tentara-
tentara tu%uh itu akan men&eluarkan senjata, %erupa <at kimia yan& dikenal se%a&ai
piro&en endo&en (khususnya I$-1+ yan& %erun&si se%a&ai anti ineksi# Piro&en endo&en
yan& keluar, selanjutnya akan meran&san& sel-sel endotel hipotalamus untuk
men&eluarkan suatu su%stansi yakni asam arakhidonat# Asam arakhidonat dapat keluar
den&an adanya %antuan en<im osolipase A0# Asam arakhidonat yan& dikeluarkan oleh
hipotalamus akan pema'u pen&eluaran prosta&landin (PGA0+# Pen&eluaran prosta&landin
di%antu oleh en<im siklooksi&enase (:1X+# Pen&eluaran prosta&landin akan
mempen&aruhi kerja dari termostat hipotalamus# Se%a&ai kompensasinya, hipotalamus
akan menin&katkan titik patokan suhu tu%uh (di atas suhu normal+# Adanya penin&katan
titik patokan ini dikarenakan termostat tu%uh (hipotalamus+ merasa %ah"a suhu tu%uh
sekaran& di%a"ah %atas normal# Aki%atnya terjadilah respon din&in? men&&i&il# Adanya
proses men&i&il ( per&erakan otot ran&ka+ ini ditujukan untuk men&hasilkan panas tu%uh
yan& le%ih %anyak dan terjadilah suatu keadaan yan& dinamakan demam#
SESAK NAPAS
Sesak naas atau naas pendek merupakan suatu keluhan yan& menunjukan ada
&an&&uan atau penyakit kardiorespirasi# >a'tor-aktor yan& dapat menye%a%kan keluhan
sesak naas , se'ara umum dikelompokan di %a"ah ini-
1# >aktor psikis
16
keadaan emosi tertentuL saat menan&is terisak-isak atau terta"a ter%ahak- %ahak#
Sesak naas karena a'tor emosi terjadi melalui mekanisme hiper9entilasi#
0# >aktor penin&katan kerja pernaasan
0#1# penin&katan 9entilasi
latihan jasmani, hiperkapnia, hipoksia hipoksik, asidosis meta%olik
0#0# siat isik yan& %eru%ah
tahanan elastis paru menin&kat seperti pada pneumonia
tahanan elastis dindin& toraks menin&kat, seperti pada o%esitas
penin&katan tahanan %ronkial selain dari tahanan elastis# Seperti pada
asma %ronkial dan %ronMuitis#
jika kemampuan men&em%an& dindin& toraks maupun paru %erkuran& sedan&kan
tahanan saluran naas menin&kat, maka tena&a yan& diperlukan otot pernaasan &una
mem%erikan peru%ahan 9olume serta tena&a yan& diperlukan akan %ertam%ah# Nika
paru tidak dapat memenuhi ke%utuhan oksi&en maka akan terjadi sesak naas#
/# 1tot pernaasan yan& a%normal
/#1 penyakit otot
kelemahan otot, kelumpuhan otot, dan otot yan& distroi
/#0 un&si mekanis otot %erkuran&
saat inspirasi maupun saat ekspirasi
*elelahan yan& terjadi pada otot ter&antun& dari jumlah ener&i yan& tersimpan dalam
otot serta ke'epatan pemasokan ener&i#
Patofisiologi sesak nafas dapat dibagi sebagai berikut:
17
1+ oksi&enasi jarin&an menurun
Penyakit atau keadaan tertentu dapat menye%a%kan ke'epatan pen&iriman oksi&en ke
jarin&an menurun, seperti perdarahan anemia, peru%ahan hemo&lo%in dapat
menye%a%kan sesak naas#
0+ ke%utuhan oksi&en menin&kat
Penyakit atau keadaan tertentu seperti ineksi akut yan& mem%utuhkan oksi&en le%ih
%anyak karena penin&katan meta%olisme akan menye%a%kan sensasi sesak naas
/+ kerja pernaasan menin&kat
penyakit parenkim paru seperti pneumonia, sem%a% paru akan menye%a%kan
elastisitas paru %erkuran& serta penyakit yan& menye%a%kan penyempitan saluran
naas dapat menye%a%kan 9entilasi paru menurun# Jntuk men&im%an&i keadaan ini
otot pernaasan %ekerja le%ih keras, keadaan ini menim%ulkan penin&katan
meta%olisme#
5+ ran&san&an pada sitem sara pusat
penyakit yan& menyeran& sistem sara pusat dapat menim%ulkan seran&an sesak naas
se'ara ti%a-ti%a# Belum diketahui mekanisme pasti %a&aimana hal ini dapat terjadi#
7+ penyakit neuromuskuler
%anyak penyakit yan& dapat menye%a%kan &an&&uan sistem pernaasan jika men&enai
diara&ma, seperti miastenia &ra9is dan amiotropik lateral sklerosis# Tetapi
ekanismenya %elum diketahui se'ara jelas#
K)si-i%)si s!s)% n)-)s:
Sesuai den&an %erat rin&annya keluhan, sesak naas dapat di%a&i menjadi 7 tin&kat-
a+ Sesak naas tin&kat I
Tidak ada ham%atan dalam melakukan ke&iatan sehari-hari# Tetapi sesak naas terjadi
%ila penderita melakukan aktiitas yan& %erat dari %iasanya#
18
%+ Sesak naas tin&kat II
Sesak naas terjadi %ila penderita melakukan aktiitas yan& %erat dari %iasanya# Tetapi
tidak terjadi %ila melakukan aktiitas yan& %iasa# Seperti naik tan&&a dan %erlari#
'+ Sesak naas tin&kat III
Sesak naas sudah tim%ul saat penderita melakukan ke&iatan sehari-hari, tetapi
penderita masih dapat melakukan tanpa %antuan oran& lain#
d+ Sesak naas tin&kat I.
Penderita sudah sesaki napas pada "aktu melakukanh ke&iatan sehari-hari seperti
mandi, %erpakaian, dll# Sehin&&a memerlukan %antuan oran& lain untuk
melakukan ke&iatan sehari-hari# Sesak napas %elum tampak pada "aktu penderita
istirahat#
e+ Sesak naas tin&kat .
Penderita harus mem%atasi diri dalam melakukan ke&iatan dan akti9itas sehari-
hari yan& pernah dilakukan se'ara rutin# *eter%atasan ini menye%a%kan penderita
le%ih %anyak %erada di tempat tidur# Jntuk memenuhi se&ala ke%utuhannya,
penderita san&at %er&antun& pada oran& lain#
SUARA SERAK
Bi'ara dimun&kinkan oleh 0 proses terpisah# Suara diproduksi oleh larin& dan
kemudian dimodiikasi oleh %i%ir,&i&i,lidah dan palatum# Proses yan& pertama dise%ut
onasi sedan&kan yan& kedua dise%ut artikulasi#
19
Se"aktu onasi,pita suara kanan dan kiri harus mampu %ertemu satu sama lain#
Apa%ila hal ini tidak terjadi, maka akan tim%ul suar serak yaitu suara yan& kasar# Ini
harus di%edakan dari kelainan artikulasi dan aoni, yan& men&aki%atkan suara hilan&
sama sekali#
Suara serak adalah &ejala yan& san&at pentin& dari suatu penyakit pada larin&#
Suara serak ini selalu %erasal dari larin&,sehin&&a setiap penderita yan& men&alam suara
serak dapat dipastikan mempunyai kelainan pada larin&nya#
Pertemuan kedua pita suara yan& normal se"aktu onasi dapat ter&an&&u oleh
adanya edema aki%at adanya peradan&an, oleh a'tor mekanik seperti tumor, atau oleh
kuran&nya &erakan pita suara yan& dise%a%kan oleh kerusakan pada sara rekurens#
Penye%a% lain suara serak ialah pen&&uanaan suara yan& tidak "ajar, hal ini dise%ut
disonia# Be%erapa petunjuk untuk men'ari penye%a% suara serak dapat diperkirakan dari
anamnesa# Apa%ila dise%a%kan oleh proses peradan&an di larin&, suara serak %erlan&sun&
se%entar disertai &ejala-&ejala umum peradan&an seperti panas, malaise, dan se%a&ainya#
Apa%ila dise%a%kan oleh tumor, maka tidak disertai &an&&uan sistemik, suara seraknya
%erlan&sun& lama dan keadaan seraknya makin lama makin %ertam%ah serak#
PNEUMONIA
D!-inisi
20
Pneumonia merupakan suatu penyakit peradan&an parenkim paru yan& dimana
asinus paru %erisi 'airan radan&, den&an atau tanpa iniltart pada al9eoli# Sedsan&kan
se'ara klinis, dideinisikan se%a&ai suatu peradan&an paru yan& dise%a%kan oleh
mikroor&anisme (%akteri, 9irus, jamur dan parasit+#
Pneumonia adalah peradan&an yan& men&enai parenkim paru, distal dari
%ronkiolus terminalis yan& men'akup %ronkiolus respiratorius dan al9eoli, serta
menim%ulkan konsolidasi jarin&an paru dan &an&&uan pertukaran &as setempat# Pada
pemeriksaan histolo&is terdapat pneumonitis atau reaksi inlamasi %erupa al9eolitis dan
pen&umpulan eksudat yan& dapat ditim%ulkan oleh %er%a&ai penye%a% dan %erlan&sun&
dalam jan&ka "aktu yan& %er9ariasi# Istilah pneumonia la<im dipakai %ila peradan&an
terjadi oleh proses ineksi akut yan& merupakan penye%a% terserin&, sedan&kan istilah
pneumonitis serin& dipakai untuk proses non ineksi# Bila proses ineksi teratasi, terjadi
resolusi dan %iasanya struktur paru kem%ali normal# Namun, pada pneumonia nekrotikans
yan& dise%a%kan oleh Staphylo'o''us atau kuman &ram ne&ati9e ter%entuk jarin&an parut
atau i%rosis
Insi*!nsi
Penyakit saluran napas menjadi penye%a% an&ka kematian dan ke'a'atan yan&
tin&&i di seluruh dunia# Sekitar 83; dari seluruh kasus %aru praktek umum %erhu%un&an
den&an ineksi saluran napas yan& terjadi di masyarakat ( pneumonia komunitas + atau di
dalam rumah sakit ( pneumonia nosokomial +# Pneumonia yan& merupakan %entuk ineksi
saluran napas %a"ah akut di parenkim paru yan& serius dijumpai sekitar 17-03 ;#
Pneumonia nosokomial di I:J le%ih serin& daripada pneumonia nosokomial di ruan&an
umum, yaitu 50; - 1/; dan se%a&ian %esar, yaitu sejumlah 52; terjadi pada pasien yan&
men&&unakan alat %antu mekanik# *elompok pasien ini merupakan %a&ian ter%esar dari
pasien yan& menin&&al di I:J aki%at pneumonia nosokomial#
E(ioo0i
1# Bakteri
a# Pneumokokkus
21
%# Streptokokkus
'# Stilokokkus
d# Baemophilus inluen<a
e# *el%siela
# mikoplasma
0# .irus
a# Adeno 9irus
%# Parainluen<a 9irus
'# Inluen<a 9irus
/# Namur
a# *andida al%i'ans
%# Istoplasma
'# *aksidioides
Ineksi saluran napas %a"ah akut dpaat dise%a%kan oleh %er%a&ai
mikroor&anisme, terserin& dise%a%kan oleh %akteri# *uman penye%a% pneumonia yan&
terserin& dijumpai %er%eda jenisnya di suatu ne&ara dan antara satu daerah den&an daerah
lain pada satu ne&ara, di luar rumah sakit dan di dalam rumah sakit, antara rumah sakit
%esar?tersier den&an rumah sakit yan& le%ih ke'il# *arena itu perlu diketahui den&an %aik
epidemiolo&i kuman di suatu tempat#
)ia&nosis kuman penye%a% akan le%ih 'epat terarah %ila dia&nosis pneumonia
yan& di%uat, dikaitkan den&an interaksi aktor-aktor terjadinya ineksi dan 'ara pasien
terineksi, misalnya ineksi melalui droplet serin& dise%a%kan Streptococcus pneumonia,
melalui selan& inus oleh Staphylococcus aureus sedan&kan ineksi pada pemakaian
9entilator oleh P. aeruginosa dan Enterobacter# Pada masa kini terjadi peru%ahan
keadaan pasien, seperti &an&&uan keke%alan dan penyakit kronik, polusi lin&kun&an dan
pen&&unaan anti%ioti' yan& tidak tepat yan& menim%ulkan peru%ahan pada karakteristik
kuman# Terjadinya penin&katan pato&enitas?jenis kuman, serta resistensi yan& dise%a%kan
22
oleh S# aureus, B# 'atarrhalis, B# inluen<a dan entero-%a'teri'ea yan& men&hasilkan %eta
laktamase#
*ejadian kuman penye%a% yan& %iasa terdapat pada pneumonia nosokomial
ataupun pneumonia komunitas di ne&ara %arat %er9ariasi# Penye%a% pneumonia
komunitas terserin& dilaporkan di tahun 1=82 adalah S. pneumonia (63-23;+, H.
influenza (7;+, Mycoplasma (7-03 ;+# Bila disertai &an&&uan imunitas atau terdapat
penyakit dasar paru kronik dapat dise%a%an oleh S. aureus, kuman &ram ne&ati, seperti
K. pneumonia, P. aeroginosa atau kuman-kuman yan& %iasa menye%a%kan pneumonia
nosokomial#
Pneumonia nosokomial ju&a terserin& dise%a%kan oleh %akteri# *uman
penye%a%nya serin& %er%eda jenisnya antara di ruan&an %iasa den&an ruan& pera"atan
intensi ( I:J+# Pneumonia nosokomial %akterial dapat di%a&i atas pneumonia
nosokomial a"itan a"al dalam "aktu kuran& dari / hari yan& kumannya serin& pula
didaptkan di luar rumah sakit, %iasanya dise%a%kan oleh Streptococcus pneumoniae ( 7-
13;+, M. catarrhalis (O7;+ dan H. influenza# Pneumonia nosokomial a"itan lanjut %ila
le%ih dari / hari serin& dise%a%kan oleh kuman &ram ne&ati aero% se%esar 63;, %erupa
P. aeruginosa, Enterobacter spp#, K. pneumoniae, Serratia spp#, S. aureus ( 03-07;+#
*elompok kedua ini %iasanya merupakan kuman yan& resisten terhadap anti%iotik#
*uman anaero% dapat menjadi penye%a% pada kedua kelompok (/7;+#
Pada "aktu akhir-akhir ini sejumlah kuman %aru?oportunis telah menim%ulkan
ineksi pada pasien den&an keke%alan tu%uh yan& rendah, misalnya egionella!
"hlamydia trachomatis! M. atypical! %er%a&ai jenis jamur ( ". albicans! #spergillus
furnigatus+ dan 9irus#
P)(o0!n!s)
23
)alam keadaan sehat, tidak terjadi pertum%uhan mikroor&anisme di paru# Apa%ila
terjadi ketidakseim%an&an antara daya tahan tu%uh, mikroor&anisme dan lin&kun&an,
maka mikroor&anisme dapat %erkem%an& %iak dan menim%ulkan penyakit#
Hesiko ineksi di paru san&at ter&antun& pada kemampuan mikroor&anisme untuk
sampai dan merusak epitel saluran naas# Ada %e%erapa 'ara mikroor&anisme men'apai
permukaan saluran naas -
1# inokulasi lan&sun&
0# penye%aran melalui pem%uluh darah
/# inhalasi %ahan aerosol
5# kolonisasi pada permukaan mukosa
dari keempat 'ara terse%ut di atas, yan& ter%anyak adalah se'ara kolonisasi# Se'ara
inhalasi terjadi pada inhalasi 9irus, mikroor&anisme atipik, miko%akterial atau jamur#
*e%anyakan %akteri den&an ukuran 3,7 I 0 um melalui udara dapat men'apai %ronkus
terminal atau al9eolus dan selanjutnya terjadi ineksi# Bila terjadi kolonisasi pada saluran
naas atas (hidun&L oroarin&+ kemudian terjadi aspirasi ke saluran naas %a"ah dan
terjadi inokulasi mikroor&anisme, hal inimerupakan permulaan ineksi dari se%a&ian
%esar ineksi paru# Aspirasi dari se%a&ian ke'il sekret oroaron& terjadi pada oran&
normal pada "aktu tidur (73;+ ju&a pada keadaan penurunan kesadaran, peminum
alkohol dan pemakai o%at (dru& a%use+#
Sekresi oroarin& men&andun& konsentrasi %akteri yan& tin&&i, sehin&&a aspirasi
dari se%a&ian ke'il sekret (3,331 I 1, 1 ml+ dapat mem%erikan titer inokulum %akteri yan&
tin&&i dan terjadi pneumonia#
Basil yan& masuk %ersama sekret %ronkus kedalam al9eoli menye%a%kan reaksi
radan& %erupa edema seluruh al9eolidisusul den&an iniltrasi sel-sel PMN dan diapedesis
eritrosit sehin&&a terjadi permulaan a&ositosis se%elum ter%entuk anti%odi# Sel sel PMN
mendesak %akteri ke permukaan al9eoli dan den&an %antuan leukosit yan& lain melalui
pseudopedesis sitoplasmik men&elilin&i %akteri terse%ut kemudian dimakan# Pada "aktu
24
terjadi peperan&an antara host dan %akteri akan nampak 5 <ona pada daerah parasitik
terse%ut, yaitu-
1# <ona luar
0# <ona hepatisasi merah
/# <ona hepatisasi kela%u
5# <ona resolusi
K)si-i%)si
1# %erdasarkan klinis dan epidemiolo&is
pneumonia komuniti
pneumonia nosokomnial
pneumonia aspirasi
pneumonia pada pasien imunucompromised
0# %erdasarkan %akteri penye%a%
pneumonia %akterial
pneumonia atipik
pneumonia 9irus
pneumonia jamur
/# %erdasarkan predileksi ineksi
pneumonia lo%aris
%ronkopneumonia
pneumonia interstisial
K)si-i%)si Kinis
1+# *lasiikasi tradisional, meninjau 'iri radiolo&is dan &ejala klinis, se%a&ai %erikut -
a+ Pneumonia tipikal, %er'irikan tanda-tanda pneumonia lo%aris yan& klasik antara
lain %erupa a"itan yan& kuat den&an &am%aran radiolo&is %erupa opasitas lo%us
25
atau lo%ularis, dan dise%a%kan kuman yan& tipikal terutama S. pneumonia!
Klebsiella pneumonia atau H. influenza#
%+ Pneumonia atipikal, ditandai oleh &an&&uan respirasi yan& menin&kat lam%at
den&an &am%aran iniltrat paru %ilateral yan& dius# Biasanya dise%a%kan
or&anism yan& atipikal dan termasuk My'oplasma pneumoniae, 9irus, $e&ionella
pneumophila, :hlamydia psitta'i dan :oKiella %urnetti# )i ne&ara Barat
mikroor&anisme Mikoplasma adalah prototype penye%a% pneumonia atipikal, di
sampin& menye%a%kan penyakit saluran napas atas dan penyakit di luar paru
antara lain pada kulit, susunan sara pusat, darah jantun& dan sendi-sendi#
Mikoplasma menjadi penye%a% pada 17-03; pneumonia, %ahkan men'apai 63;
pada usia sekolah dan de"asa muda# )apat ju&a terjadi pada usia di atas 63 tahun#
*lasiikasi ini praktis tidak di&unakan la&i karena disadari %ah"a &am%aran klinis
radiolo&is, atau la%oratorium dari %er%a&ai pneumonia salin& tumpan& tindih dan
pada klasiikasi ini tidak ter'akup pneumonia yan& &am%arannya tidak khas#
0+# *lasiikasi pneumonia %erdasarkan lin&kun&an dan penjamu
a+ Pneumonia komunitas - sporadi' atau endemi'L muda atau oran& tua#
%+ Pneumonia nosokomial - didahului pera"atan di HS#
'+ Pneumonia rekurens - terdapat dasar penyakit paru kronik#
d+ Pneumonia aspirasi - alkoholik, usia tua#
e+ Pneumonia pada &an&&uan imun - pada pasien transplantasi, onkolo&i, AI)S
/+# Sindrom klinis
a+ Pneumonia %a'terial ( sindrom klinis pneumonia %a'terial +
1+ Pneumonia %a'terial tipe tipikal terutama men&enai parenkim paru dalam
%entuk %ronkopneumonia dan pneumonia lo%ar#
0+ Pneumonia %a'terial tipe 'ampuran (miKed type+ den&an presentasi klinis
atipikal, yaitu perjalanan penyakit yan& le%ih rin&an dan jaran& disertai
konsolidasi paru
26
%+ Pneumonia non %a'terial
)ikenal pneumonia atipikal yan& dise%a%kan oleh Mycoplasma! "hlamydia
pneumoniae atau egionella# *emudian istilah sindrom pneumonia atipikal
dipakai untuk meran&kum pula %entuk lain den&an 'iri-'iri &am%aran klinis yan&
%eraneka ra&am dan &am%aran klinis yan& %eraneka ra&am dan &am%aran
radiolo&is yan& menyimpan& dari normal, rerakter terhadap terapi anti%ioti'
standar, lam%at dalam penyem%uhannya dan mempunyai tendensi utuk kam%uh,
yaitu yan& dise%a%kan oleh miko%akterium, jamur, 9irus atau mikrooor&anisme
lain dan penyakit peradan&an paru yan& %ukan ineksi, termasuk tumor#
K)si-i%)si E(ioo0i
a+ Bakterial - Streptococcus pneumonia! H. influenza! Klebsiella.
%+ Non%akterial - tu%er'ulosis, 9irus, un&i dan parasit#
Di)0nos)
(a+ &am%aran klinis
a+ anamnesis
Gam%aran klinik %iasanya ditandai den&an demam, men&&i&il, suhu tu%uh
P 53
3
:, %atuk den&an dahak mukoid atau purulen kadan& disertai darah,
sesak naas, nyeri dada#
%+ pemeriksaan isik
temuan pemeriksaan isik dada ter&antun& dari luas lesi di paru# Pada
inspeksi dapat terlihat %a&ian yan& sakit tertin&&al saat %ernaas, pada
palpasi remitus dapat men&eras, perkusi redup, saat auskultasi terden&ar
suara naas %ronko9esikuler sampai %ronkial yan& mun&kin disertai ronki
%asah halus, yan& kemudian menjadi ronki %asah kasar pada stadium
resolusi#
27
(%+ pemeriksaan penunjan&
(a+ &am%aran radiolo&is
oto toraK merupakan pemeriksan penunjan& utama# Gam%aran
radiolo&isdapat %erupa iniltrat sampai konsolidasi den&an air
%ron'ho&ram!, penye%aran %ronko&enik dan interstisial serta &am%aran
ka9iti# >oto toraK saja tidak dapat se'ara khas menentukan arah dia&nosis
etiolo&i#
(%+ pemeriksaan la%oratorium
pada pemeriksaan la%oratorium terdapat penin&katan jumLah leukosit,
%iasanya le%ih dari 13#333?ul, kadan&-kadan& men'apai /3#333?ul, dan
pada hitun& jenis leukosit terdapat per&eseran ke kiri serta terjadi
penin&katan $A)# Jntuk pene&akan dia&nosa etiolo&i, perlu dilakukan
pemeriksaan dahak, kultur darah dan serolo&i# Analisis &as darah
menunjukkan hipoksemia dan hipokar%ia, pada stadium lanjut dapat terjadi
asidosis respiratorik#
P!n0o,)()n
pen&o%atan terdiri dari anti%iotik dan pen&o%atan suporti# Pem%erian anti%iotik
pada pneumonia se%aiknya %erdasarkan data mikroor&anisme dan hasil uji kepekaannya#
Se'ara umum pemilihan anti%iotik %erdasarkan %akteri penye%a% pneumonia dapat dilihat
se%a&ai %erikut -
1# penisilin sensiti strepto'o''us pneumoniae
&olon&an penisilin
TMP-SMQ
makrolid
0# penisilin resisten strepto'o''us pneumonia
%etalaktam oral dosis tin&&i
seotaksim, setriakson dosis tin&&i
makrolid %aru dosis tin&&i
28
luorokuinolon respirasi
$. peseudomonas aeruginosa
amino&likosid
seta<idim, seoperason, seepim
tikarsilin, piperasilin
kar%apenem
siproloksasin, le9oloksasin
5# methi'ilin resistent staphylo'o''us aureus
9ankomisin
teikoplanin
line<olid
7# hemophilus inlueen<a
HMP-SMQ
a<itromisin
sealosporin &en# 0 atau /
luorokuinolon respirasi
6# le&ionella
makrolid
luorokuinolon
riampisin
2# my'oplasma pneumoniae
doksisiklin
makrolid
luorokuinolon
8# 'hlamydia pneumoniae
doksisiklin
makrolid
luorokuinolon
29
Ko#$i%)si
1# eusi pleura
0# empiema
/# a%ses paru
5# pneumotoraK
7# &a&alnaas
6# sepsis
PNEUMONIA KOMUNITI
Pneumonia komuniti adalah pneumonia yan& didapat di masyarakat# Pneumonia
komuniti ini merupakan masalah kesehatan yan& menye%a%kan an&ka kematian tin&&i di
dunia#
E(ioo0i
Menurut kepustakaan penye%a% pneumonia komuniti %anyak dise%a%kan %akteri
Gram positi dan dapat pula %akteri atipik# Akhir-akhir ini laporan dari %e%erapa kota di
Indonesia menunjukkan %ah"a %akteri yan& ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita
pneumonia komuniti adalah %akteri Gram ne&ati#
Berdasarkan laporan 7 tahun terakhir dari %e%erapa pusat paru di Indonesia (Medan,
Nakarta, Sura%aya, Malan&, dan Makasar+ den&an 'ara pen&am%ilan %ahan dan metode
pemeriksaan mikro%iolo&i yan& %er%eda didapatkan hasil pemeriksaan sputum se%a&ai
%erikut -
o Klebsiella pneumoniae 57,18;
o Streptococcus pneumoniae 15,35;
30
o Streptococcus viridans =,01;
o Staphylococcus aureus =;
o Pseudomonas aeruginosa 8,76;
o Steptococcus hemolyticus 2,8=;
o Antero%a'ter 7,06;
o Pseudomonas spp 3,=;
Di)0nosis
)ia&nosis pneumonia komuniti didapatkan dari anamnesis, &ejala klinis pemeriksaan
isis, oto toraks dan la%olatorium# )ia&nosis pasti pneumonia komuniti dite&akkan jika
pada oto toraks trdapat iniltrat %aru atau iniltrat pro&resi ditam%ah den&an 0 atau le%ih
&ejala di %a"ah ini -
R Batuk-%atuk %ertam%ah
R Peru%ahan karakteristik dahak ? purulen
R Suhu tu%uh P /83: (aksila+ ? ri"ayat demam
R Pemeriksaan isis - ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas %ronkial dan ronki
R $eukosit P 13#333 atau O 5733
P!ni)i)n *!')2)( Ki$)')")n $!n+)%i(
Penilaian derajat kerahan penyakit pneumonia kumuniti dapat dilakukan den&an
men&&unakan sistem skor menurut hasil penelitian Pneumonia Patient 1ut'ome Hesear'h
Team (P1HT+ seperti ta%el di %a"ah ini -
31
T),! 1/ Sis(!# s%o' $)*) $n!u#oni) %o#uni(i ,!'*)s)'%)n PORT
Menurut ATS kriteria pneumonia %erat %ila dijumpai Ss))" s)(u )()u !,i"S kriteria di
%a"ah ini#
*riteria minor-
R >rekuensi napas P /3?menit
R Pa30?>i10kuran& dari 073 mmB&
R >oto toraks paru menunjukkan kelainan %ilateral
R >oto toraks paru meli%atkan P 0 lo%us
R Tekanan sistolik O =3 mmB&
R Tekanan diastolik O 63 mmB&
32
*riteria mayor adalah se%a&ai %erikut -
R Mem%utuhkan 9entilasi mekanik
R Iniltrat %ertam%ah P 73;
R Mem%utuhkan 9asopresor P 5 jam (septik syok+
R *reatinin serum P 0 m&?dl atau penin&katan P 0 m&?dI, pada penderita ri"ayat penyakit
&injal atau &a&al &injal yan& mem%utuhkan dialisis#
B!'*)s)' %!s!$)%)()n PDPI3 %'i(!'i) +)n0 *i$)%)i un(u% in*i%)si ')4)( in)$
$n!u#oni) %o#uni(i )*))" :
1# Skor P1HT le%ih dari 23
0# Bila skor P1HT kuran& O 23 maka penderita tetap perlu dira"at inap %ila dijumpai
salah satu dari kriteria di%a"ah ini#
R >rekuensi napas P /3?menit
R Pa30?>i10 kuran& dari 073 mmB&
R >oto toraks paru menunjukkan kelainan %ilateral
R >oto toraks paru meli%atkan P 0 lo%us
Tekanan sistolik O =3 mmB&
Tekanan diastolik O 63 mmB&
/# Pneumonia pada pen&&una NAPQA
33
K'i(!'i) $!')4)()n in(!nsi-
Penderita yan& memerlukan pera"atan di Huan& Ha"at Intensi adalah penderita
yan& mempunyai palin& sedikit 1 dari 0 &ejala mayor tertentu (mem%utuhkan 9entalasi
mekanik dan mem%utuhkan 9asopressor P 5 jam Tsyok sptikU+ atau 0 dari / &ejala minor
tertentu (Pa30?>i10 kuran& dari 073 mmB&, oto toraks paru menunjukkan kelainan
%ilateral, dan tekanan sistolik O =3 mmB&+# *riteria minor dan mayor yan& lain %ukan
merupakan indikasi untuk pera"atan Huan& Ha"at Intensi#
Pn!u#oni) )(i$i%
Pada pneumonia selain ditemukan %akteri penye%a% yan& tipik serin& pula
dijumpai %akteri atipik# Bakteri atipik yan& serin& dijumpai adalah My'oplasma
pneumoniae, :hlamydia pneumoniae, $e&ionella spp#
Penye%a% lain :hlamydiapsittasi, :oKiella %urnetti, 9irus Inluen<a tipe A V B,
Adeno9irus dan Hespiratori syn'itial 9irus#
Di)0nosis $n!u#oni) )(i$i%
a#Gejalanya adalah tanda ineksi saluran napas yaitu demam, %atuk nonprodukti dan
&ejala sistemik %erupa nyeri kepala dan mial&ia# Gejala klinis pada ta%el di %a"ah ini
dapat mem%antu mene&akkan dia&nosis pneumonia atipik#
%#Pada pemeriksaan isis terdapat ronki %asah terse%ar, konsolidasi jaran& terjadi#
'# Gam%aran radiolo&is iniltrat interstitial#
d#$a%olatorium menunjukkan leukositosis rin&an, pe"arnaan Gram, %iarkan dahak atau
darah tidak ditemukan %akteri#
34
e#$a%oratorium untuk menemukan %akteri atipik#
R Isolasi %iarkan sensiti9itinya san&at rendah
R )eteksi anti&en en<yme immunoassays (AIA+
R Polymerase :hain Hea'tion (P:H+
R Jji serolo&i
R :old a&&lutinin
R Jji iksasi komplemen merupakan standar untuk dia&nosis M#pneumoniae
R Mi'ro immunoluores'en'e (MI>+# Standard serolo&i untuk :#pneumoniae
R Anti&en dari urin untuk $e&ionella untuk mem%antu se'ara klinis &am%aran per%edaan
&ejala klinis atipik dan tipik dapat dilihat pada ta%el 0, "alaupun tidak selalu dijumpai
&ejala-&ejala terse%ut#
35
P!n)())%s)n))n
)alam hal men&o%ati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan klinisnya#
Bila keadaan klinis %aik dan tidak ada indikasi ra"at dapat dio%ati di rumah# Nu&a
diperhatikan ada tidaknya a'tor modiikasi yaitu keadaan yan& dapat menin&katkan
risiko ineksi den&an mikroor&anisme patho&en yan& spesiik misalnya S# pneumoniae #
yan& resisten penisilin# Wan& termasuk dalam a'tor modiikasis adalah-
a#Pneumokokus resisten terhadap penisilin
R Jmur le%ih dari 67 tahun
R Memakai o%at-o%at &olon&an P laktam selama ti&a %ulan terakhir
R Pe'andu alkohol
R Penyakit &an&&uan keke%alan
R Penyakit penyerta yan& multiple
%#Bakteri enterik Gram ne&ati
R Pen&huni rumah jompo
R Mempunyai penyakit dasar kelainan jantun& paru
R Mempunyai kelainan penyakit yan& multipel
R Hi"ayat pen&o%atan anti%ioti'
36
'#Pseudomonas aeru&inosa
R Bronkiektasis
R Pen&o%atan kortikosteroid P 13 m&?hari
R Pen&o%atan anti%iotik spektrum luas P 2 hari pada %ulan terakhir
R Gi<i kuran&
Penatalaksanaan pneumionia komuniti dibagi men%adi&
a#Penderita ra"at jalan
R Pen&o%atan suporti ? simptomatik
- Istirahat di tempat tidur
- Minum se'ukupnya untuk men&atasi dehidrasi
- Bila panas tin&&i perlu dikompres atau minum o%at penurun panas
- Bila perlu dapat di%erikan mukolitik dan ekspektoran
Pem%erian anti%lotik harus di%erikan (sesuai %a&an+ kuran& dari 8 jam
%#Penderita ra"at inap di ruan& ra"at %iasa
Pen&o%atan suporti ? simptomatik
- Pem%erian terapi oksi&en
- Pemasan&an inus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit
- Pem%erian o%at simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
Pen&o%atan anti%iotik harus di%erikan (sesuai %a&an+ kuran& dari 8 jam
37
'#Penderita ra"at inap di Huan& Ha"at Intensi
R Pen&o%atan suporti ? simptomatik
- Pem%erian terapi oksi&en
- Pemasan&an inus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit Pem%erian o%at
simptomatik antara lain antipiretik, mukolitik
R Pen&o%atan anti%iotik (sesuai %a&an#+ kuran& dari 8 jam
R Bila ada indikasi penderita dipasan& 9entilator mekanik
Penderita pneumonia %erat yan& datan& ke JG) dio%ser9asi tin&kat ke&a"atannya, %ila
dapat dista%ilkan maka penderita dira"at map di ruan& ra"at %iasaL %ila terjadi
respiratory distress maka penderita dira"at di Huan& Ha"at Intensi#
38
Bila den&an pen&o%atan se'ara empiris tidak ada per%aikan ? mem%uruk maka
pen&o%atan disesuaikan den&an %akteri penye%a% dan uji sensiti9iti#
P!n0o,)()n $n!u#oni) )(i$i%
Anti%iotik masih tetap merupakan pen&o%atan utama pada pneumonia termasuk atipik#
Anti%iotik terpilih pada pneumonia atipik yan& dise%a%kan oleh M#pneumoniae,
:#pneumoniae dan $e&ionella adalah
&olon&an -
Makrolid %aru (a<itromisin, klaritromisin, roksitromisin+
>luorokuinolon respiness
)oksisiklin
T!')$i Sui" 5s4i(6" ("!')$+7
Masa pera"atan di rumah sakit se%aiknya dipersin&kat den&an peru%ahan o%at suntik ke
oral dilanjutkan den&an %ero%at jalan, hal ini untuk men&uran&i %iaya pera"atan dan
men'e&ah ineksi nosokomial# Peru%ahan o%at suntik ke oral harus memperhatikan
ketersediaan anti%iotik yan& di%erikan se'ara i9 dan anti%iotik oral yan& eekti9itinya
mampu men&im%an&i eekti9iti anti%iotik i9 yan& telah di&unakan#
Peru%ahan ini dapat di%erikan se'ara seMuential (o%at sama, potensi sama+, s"it'h o9er
(o%at %er%eda, potensi sama+ dan step do"n (o%at sama atau %er%eda, potensi le%ih
rendah+#
R :ontoh terapi sekuensial- le9oioksasin, moksiloksasin, &atiloksasin
R :ontoh s"it'h o9er - setasidin i9 ke siproloksasin oral
R :ontoh step do"n amoksisilin, seuroksim, seotaksim i9 ke 'eiksim oral#
39
1%at suntik dapat di%erikan 0-/ hari, palin& aman / hari, kemudian pada hari ke 5 di&anti
o%at oral dan penderita dapat %ero%at jalan#
*riteria untuk peru%ahan o%at suntik ke oral pada pneumonia komuniti -
R Tidak ada indikasi untuk pem%erian suntikan la&i
R Tidak ada kelainan pada penyerapan saluran 'erna
R Penderita sudah tidak panas X 8 jam
R Gejala klinik mem%aik (mis - rekuensi pernapasan, %atuk+
R $eukosit menuju normal?normal
P'o0nosis
Pada umumnya pro&nosis adalah %aik, ter&antun& dari aktor penderita, %akteri penye%a%
dan pen&&unaan anti%iotik yan& tepat serta adekuat# Pera"atan yan& %aik dan intensi
san&at mempen&aruhi pro&nosis penyakit pada penderita yan& dira"at# An&ka kematian
penderita pneumonia komuniti kuran& dari 7; pada penderita ra"at jalan , sedan&kan
penderita yan& dira"at di rumah sakit menjadi 03;# Menurut Ine'tious )isease So'iety
1 Ameri'a ( I)SA + an&ka kematian pneumonia komuniti pada ra"at jalan %erdasarkan
kelas yaitu kelas I 3,1; dan kelas II 3,6; dan pada ra"at inap kelas III se%esar 0,8;,
kelas I. 8,0; dan kelas . 0=,0;# Bal ini menunjukkan %ah"a menin&katnya risiko
kematian penderita pneumonia komuniti den&an penin&katan risiko kelas#
)i HS Persaha%atan pneumonia ra"at inap an&ka kematian tahun 1==8 adalah 1/,8;,
tahun 1=== adalah 01;, sedan&kan di HSJ) )r# Soetomo an&ka kematian 03 -/7;#
P!n6!0)")n
R Pola hidup se%ut termasuk tidak merokok
R .aksinasi (9aksin pneumokokal dan 9aksin inluen<a+ sampai saat ini masih perlu
dilakukan penelitian tentan& eekti9itinya# Pem%erian 9aksin terse%ut diutamakan untuk
40
&olon&an risiko tin&&i misalnya usia lanjut, penyakit kronik , dia%etes, penyakit jantun&
koroner, PP1*, BI., dll# .aksinasi ulan& direkomendasikan setelah P 0 tahun# Aek
sampin& 9aksinasi yan& terjadi antara lain reaksi lokal dan reaksi yan& jaran& terjadi
yaitu hipersensiti9iti tipe /#
PNEUMONIA NOSOKOMIAL
Pneumonia nosokomial adalah pneumonia yan& terjadi setelah pasien 58 jam di
rumah sakit dan disin&kirkan semua ineksi yan& inku%asinya terjadi se%elum masuk
rumah sakit#
P!n+!,),
1# *uman %ukan multi dru& resistan'e (M)H+, seperti- Strepto'o''us pneumoniae,
Baemophilus inluen<ae, Methi'illin Sensiti9e Staphylo'o''us aureus (MSSA+#
0# *uman multi dru& resistan'e (M)H+, seperti- Pseudomonas aeru&inosa, As'heri'hia
'oli, *le%siella pneumoniae, A'ineto%a'ter spp, dan &ram positi seperti Methi'illin
Hesistan'e Staphylo'o''us aureus (MHSA+#
Pneumonia nosokomial yang disebabkan oleh %amur! kuman anaerob! dan virus %arang
ter%adi.
F)%(o' Risi%o
1# >aktor yan& %erhu%un&an den&an daya tahan tu%uh, seperti-
a# penyakit menahun (penyakit jantun&, PP1*, dia%etes, ds%+#
%# Pera"atan di rumah sakit yan& lama#
'# Waktu operasi yan& lama#
d# *oma, sepsis#
e# Syok hemora&ik#
# Pemakaian o%at tidur#
&# Perokok#
h# Intu%asi endotrakeal#
i# Malnutrisi#
41
j# Jsia lanjut#
k# Terapi steroid, anti%iotik#
l# Ineksi %erat di luar paru-paru#
m# :edera paru-paru akut (a'ute lun& injury?A$I+#
n# Bronkiektasis#
0# >aktor ekso&en, seperti-
a# Nenis pem%edahan yan& dilakukan, seperti- torakotomi, operasi perut %a&ian
atas?%a"ah#
%# Pen&&unaan anti%iotik, seperti- &olon&an penisilin#
'# *ontaminasi pada peralatan terapi pernaasan#
.)#,)')n Kinis
Biasa terjadi pada penderita %erusia P 63 tahun, den&an penyakit yan& mendasari, aktor
ke%iasaan hidup, dan kondisi akut#
Di)0nosis
)ia&nosis pneumonia nosokomial menurut The :enters or )isease :ontrol (:):+-
1# 1nset terjadi 58 jam setelah dira"at di rumah sakit#
0# Semua ineksi yan& inku%asinya terjadi saat masuk rumah sakit harus disin&kirkan#
/# Pada oto rYnt&en dada (toraks+ ditemukan iniltrat %aru atau pro&resi#
5# )itam%ah 0 kriteria %erikut- suhu tu%uh P /8Z:, sekret purulen (dahak kental atau
%ernanah, %er%au %usuk+, leukositosis (penin&katan jumlah sel darah putih+#
P!#!'i%s))n P!nun2)n0
)apat dilakukan pe"arnaan &ram dan kultur dahak yan& di%atukkan, analisis &as darah,
dan pemeriksaan in9asi jika keadaan mem%uruk, seperti- men&am%il %ahan kultur
melalui %ilasan %ronkoskopi, %ron'hoal9eolar la9a&e (BA$+, aspirasi transtorakal#
T!')$i
Pilihan anti%iotik yan& dapat di%erikan-
1# Sealosporin antipseudomonal, misalnya- seepim, setasidim, sepirom#
0# *ar%apenem, misalnya- meropenem, imipenem#
42
/# Betalaktam atau pen&ham%at %eta laktamase, misalnya- piperasilin-taso%aktam#
5# Amino&likosida, misalnya- &entamisin, to%ramisin, amikasin#
7# *uinolon antipseudomonal, misalnya- le9oloksasin, siproloksasin#
6# .ankomisin
2# $inesolid
8# Teikoplanin
P!n6!0)")n
1# Bindari pemakaian anti%iotik yan& tidak tepat#
0# Berhenti merokok#
/# Posisikan kepala le%ih tin&&i (/3-53Z+ untuk men'e&ah aspirasi isi lam%un&#
5# Mem%erikan makanan se'ara kontinyu dan sedikit demi sedikit melalui selan&
makanan#
7# Melakukan 'u'i tan&an sesuai prosedur untuk men&hindari ineksi silan&#
6# Men&&anti se'ara %erkala alat-alat yan& di&unakan oleh pasien, misalnya- selan&
makanan, jarum inus#
2# Men&&unakan tempat tidur yan& dapat diu%ah-u%ah posisinya#
Tahukah #nda'
Sebaiknya tidak mengganti antibiotik sebelum () %am! kecuali %ika keadaan klinis
memburuk. Petugas rumah sakit yang mencuci tangan tidak sesuai prosedur merupakan
salah satu faktor risiko ter%adinya pneumonia nosokomial.
43
Diagnosis Differential
FARIN.ITIS
D!-inisi
>arin&itis akut adalah suatu sindrom inlamasi dari arin& dan?atau tonsil yan&
dise%a%kan oleh %e%erapa &rup mikroor&anisme yan& %er%eda# >arin&itis dapat menjadi
%a&ian dari ineksi saluran napas atas atau ineksi lokal di daerah arin&#
1!nis -)'in0i(is
F)'in0i(is Vi'us F)'in0i(is B)%(!'i
Biasanya tidak ditemukan nanah di
ten&&orokan
Serin& ditemukan nanah di ten&&orokan
)emam rin&an atau tanpa demam )emam rin&an sampai sedan&
Numlah sel darah putih normal atau a&ak
menin&kat
Numlah sel darah putih menin&kat rin&an
sampai sedan&
*elenjar &etah %enin& normal atau sedikit
mem%esar
Pem%en&kakan rin&an sampai sedan&
pada kelenjar &etah %enin&
Tes apus ten&&orokan mem%erikan hasil
ne&ati9e
Tes apus ten&&orokan mem%erikan hasil
positi untuk strep throat
44
Pada %iakan di la%oratorium tidak tum%uh
%akteri
Bakteri tum%uh pada %iakan di
la%oratorium
E(ioo0i
>arin&itis akut %aik yan& disertai demam atau tidak, pada umumnya dise%a%kan
oleh 9irus seperti Hhino9irus, Adeno9irus, Parainluen<a9irus, :oksakie9irus,
:orona9irus, A'ho9irus, Apstein-Bar 9irus (mononukleosis+ dan :ytome&alo9irus# )ari
&olon&an %akteri seperti streptokokus %eta hemolitikus kelompok A, merupakan
kelompok %akteri yan& serin& ditemukan, sedan&kan jenis %akteri yan& lain seperti
Neisseria &onorrhoeae, :oryno%a'terium diphtheriae, :hlamydia pneumonia,
streptokokus &roup : dan )# Penye%a% arin&itis yan& lain seperti :andida al%i'ans
(Monilia+ serin& didapatkan pada %ayi dan oran& de"asa yan& dalam keadaan lemah atau
terimunosupresi# Bal-hal seperti udara kerin&, rokok, neoplasia, intu%asi endotrakeal,
aler&i, dan luka aki%at <at kimia dapat ju&a menye%a%kan arin&itis#
P)(o0!n!sis
Penularan terjadi melalui droplet# *uman men&iniltrasi lapisan epitel, kemudian
%ila epitel terkikis maka jarin&an limoid superisial %ereaksi, terjadi pem%endun&an
radan& den&an iniltrasi leukosit polimoronuklear# Pada stadium a"al terdapat hiperemi,
kemudian edema dan sekresi yan& menin&kat# Aksudat mula-mula serosa tapi menjadi
mene%al dan kemudian 'endrun& menjadi kerin& dan dapat melekat pada dindin& arin&#
)en&an hiperemi, pem%uluh darah dindin& arin& menjadi le%ar# Bentuk sum%atan yan&
%er"arna kunin&, putih atau a%u-a%u terdapat dalam olikel atau jarin&an limoid#
Tampak %ah"a olikel limoid dan %er'ak-%er'ak pada dindin& arin& posterior, atau
terletak le%ih ke lateral, menjadi meradan& dan mem%en&kak#
.!2))
Baik pada ineksi 9irus maupun %akteri, &ejalanya sama yaitu nyeri ten&&orokan
dan nyeri menelan# Selaput lendir yan& melapisi arin& men&alami peradan&an %erat atau
45
rin&an dan tertutup oleh selaput yan& %er"arna keputihan atau men&eluarkan nanah#
Gejala lainnya adalah-
)emam
Pem%esaran kelenjar &etah %enin& di leher
Penin&katan jumlah sel dara hputih#
Gejala terse%ut %isa ditemukan pada ineksi karena 9irus maupun %akteri, tetapi
le%ih merupakan &ejala khas untuk ineksi karena %akteri#
Di)0nos) *)n $!#!'i%)s))n $!nun2)n0
Temuan-temuan isik yan& palin& mun&kin ditemukan %erhu%un&an den&an penyakit
yan& dise%a%kan oleh streptokokus adalah kemerahan pada kelenjar-kelenjar tonsil
%eserta tian&-tian& lunak, terlepas dari ada atau tidaknya limadenitis dan eksudasi-
eksudasi# Gam%aran-&am%aran ini "alaupun serin& ditemukan pada arin&itis yan&
dise%a%kan oleh streptokokus, tidak %ersiat dia&nostik dan den&an rekuensi tertentu
dapat pula dijumpai pada arin&itis yan& dise%a%kan oleh 9irus# *onjun&ti9itis, rinitis,
%atuk, dan suara serak jaran& terjadi pada arin&itis yan& dise%a%kan streptokokus dan
telah di%uktikan, adanya 0 atau le%ih %anyak la&i tanda-tanda atau &ejala-&ejala ini
mem%erikan petunjuk pada dia&nosis ineksi 9irus#
Bahan %iakan ten&&orokan merupakan satu-satunya metode yan& dapat diper'aya
untuk mem%edakan arin&itis oleh 9irus den&an streptokokus# Menurut Simon, dia&nosa
standar streptokokus %eta hemolitikus kelompok A adalah kultur ten&&orok karena
mempunyai sensitiitas dan spesiisitas yan& tin&&i ter&antun& dari teknik, sample dan
media# Bakteri yan& lain seperti &onokokus dapat diskrenin& den&an media Thayer-
Martin han&at# .irus dapat dikultur den&an media yan& khusus seperti pada Apstein-Bar
9irus men&&unakan monospot# Se'ara keseluruhan dari pemeriksaan la%oratorium
ditemukan adanya leukositosis#
T!')$i
Terapi arin&itis 9irus adalah aspirin atau asetaminoen, 'airan dan istirahat %arin&#
*omplikasi seperti sinusitis atau pneumonia %iasanya dise%a%kan oleh in9asi %akteri
46
karena adanya nekrosis epitel yan& dise%a%kan oleh 9irus# Anti%iotik di'adan&kan untuk
komplikasi ini# >arin&itis streptokokus palin& %aik dio%ati den&an pem%erian penisilin
oral (033#333-073#333 unit penisilin G, /-5 kali sehari, selama 13 hari+# Pem%erian o%at
ini %iasanya akan men&hasilkan respon klinis yan& 'epat den&an penurunan suhu %adan
dalam "aktu 05 jam# Aritromisin atau klindamisin merupakan o%at lain den&an hasil
memuaskan, jika penderita aler&i terhadap penisilin#
)en&an tam%ahan untuk men'ukupi terapi anti%iotik terhadap pasien-pasien yan&
menderita arin&itis, tanpa men&hiraukan etiolo&inya, seharusnya di%erikan antipiretik
untuk men&atasi nyeri atau demam# 1%at yan& dianjurkan seperti i%uproen atau
asetaminoen# Nika penderita menderita nyeri ten&&orokan yan& san&at he%at, selain terapi
o%at, pem%erian kompres panas atau din&in pada leher dapat mem%antu merin&ankan
nyeri# Berkumur-kumur den&an larutan &aram han&at dapat pula mem%erikan sedikit
kerin&anan &ejala terhadap nyeri ten&&orokan, dan hal ini dapat disarankan pada anak-
anak yan& le%ih %esar untuk dapat %ekerjasama#
Seoran& anak den&an ineksi streptokokus tidak akan menularkan la&i kepada oran&-
oran& lain dalam %e%erapa jam setelah mendapatkan pen&o%atan anti%iotik# Sementara itu
anak-anak den&an ineksi 9irus akan tetap dapat menularkan selama %e%erapa hari#
LARIN.ITIS
$arin&itis adalah peradan&an pada larin& (pan&kal ten&&orok+# $arin& terletak di
pun'ak saluran udara yan& menuju ke paru-paru (trakea+ dan men&andun& pita suara#
E(ioo0i
Penye%a% yan& palin& serin& adalah ineksi 9irus pada saluran pernaasan %a&ian
atas (misalnya 'ommon 'old+# $arin&itis ju&a %isa menyertai %ronkitis, pneumonia,
inluen<a, pertusis, 'ampak dan diteri# $arin&itis %isa terjadi aki%at-
Pen&&unaan suara yan& %erle%ihan
Heaksi aler&i
47
Men&hirup iritan (misalnya asap rokok+#
.!2))
Gejala %iasanya %erupa peru%ahan suara %erupa serak sampai hilan&nya suara#
Ten&&orokan terasa &atal dan tidak nyaman# Gejala lainnya yan& ju&a %isa ditemukan-
demam
tidak enak %adan
kesulitan menelan
sakit ten&&orokan#
Pem%en&kakan larin& menye%a%kan terjadinya &an&&uan pernaasan#
Di)0nosis
)ia&nosis dite&akkan %erdasarkan &ejala dan hasil pemeriksaan isik# )en&an
'ermin ke'il %ersudut seperti yan& di&unakan dokter &i&i, dokter %isa melihat kemerahan
dan pem%en&kakan pada larin&#
P!n0o,)()n
Pen&o%atan pada ineksi oleh 9irus ter&antun& kepada &ejalanya# Penderita
se%aiknya men&istirahatkan pita suaranya den&an tidak %i'ara atau %i'ara den&an
%er%isik# Men&hirup uap %isa merin&ankan &ejala dan mem%antu penyem%uhan daerah
yan& meradan&# Nika penye%a%ny a%akteri, di%erikan anti%iotik#
48
BRONKITIS
D!-inisi
Bronkitis merupakan suatu peradan&an pada bronkus# Pada umumnya %ron'hitis
%ersiat rin&an dan akan sem%uh sempurna# Namun pada penderita usia lanjut atau pasien
den&an penyakit menahun ('ontoh pada penyakit jantun& atau paru+ %ron'hitis dapat
menjadi serius#
E(ioo0i *)n $)(o-isioo0i
Bronkitis akut pada umumnya dise%a%kan oleh 9irus# .irus yan& palin& serin&
menye%a%kan %ron'hitis adalah inluen<a A dan B, parainluen<a, HS., dan 'orona9irus#
Pada %ron'hitis akut, sel I sel yan& melapisi %ronkus men&alami iritasi dan mem%ran
mukosa menjadi hiperemik serta %en&kak (edematous+ sehin&&a menurunkan un&si
mukosilier %ronkus# Bal terse%ut menye%a%kan saluran naas menjadi tersum%at oleh
de%ris dan iritasi semakin %ertam%ah# Se%a&ai respon terhadap keadaan terse%ut maka
saluran naas terse%ut akan mensekresikan %anyak mukus sehin&&a menye%a%kan %atuk
yan& khas pada %ron'hitis# Bronkitis akut %iasanya sem%uh dalam "aktu sekitar 13 hari#
Nika inlamasi meluas hin&&a ke %a&ian akhir (%ronkiolus+ dan al9eoli maka akan terjadi
%ronkopneumonia#
Bronkitis kronik merupakan keadaan yan& %erhu%un&an den&an produksi mu'us
trakeo%ronkial yan& %erle%ihan sehin&&a menye%a%kan %atuk %erdahak %erulan& hin&&a
sekitar / %ulan dalam 0 tahun# epitel al9eolus merupakan tar&et dan inisiator inlamasi
pada %ron'hitis akut#
49
Pada %ron'hitis umumnya ditemukan adanya dominasi neutroil dan peru%ahan
i%roti' pada daerah peri%ronkial# Bal terse%ut diaki%atkan oleh akti9itas interleukin 8,
colony*stimulating factors, serta sitokin proinlamasi dan kemotaksik lain# Sel I sel epitel
pada saluran naas melepaskan sitokin terse%ut se%a&ai respon terhadap ran&san&an
kondisi toksik, ineksius, dan inlamatorik#
Bronkitis kronik dapat dikate&orikan dalam %ron'hitis kronik sederhana,
%ron'hitis kronik mukopurulen, serta %ron'hitis kronik den&an o%struksi# Produksi
sputum mukoid merupakan 'irri khusus dari %ron'hitis kronik sederhana# Bronkitis
kronik mukopurulen ditandai den&an produksi sputum purulen yan& persisten atau
rekuren den&an tanpa penyakit supurati seperti %ronkiektasis# Sedan&kan %ronkitis
kronik den&an o%struksi memiliki karakteristik yan& mirip seperti asma kronik sehin&&a
diperlukan pen&amatan yan& jeli untuk mem%edakannya# Pasien yan& men&alami
%ron'hitis kronik den&an o%struksi memiliki ri"ayat %atuk produkti dan +heezing onset
yan& lam%at sedan&kan pasien asma den&an o%struksi kronik memiliki ri"ayat +heezing
yan& lama serta %atuk produkti den&an onset lam%at#
Bronkitis kronik dapat %era"al dari %er%a&ai %ron'hitis kronik yan& residi atau
dapat pula %erkem%an& se'ara perlahan aki%at merokok atau inhalasi udara yan&
terkontaminasi den&an polutan lain di lin&kun&an sehin&&a menye%a%kan erosi epitel
yan& melapisi %ronkus dan menurunkan akti9itas silia# *ondisi terse%ut menye%a%kan
%ronkus menjadi le%ih rentan terhadap ineksi sehin&&a dapat %erkem%an& menjadi
%ron'hitis#
M)ni-!s()si %ini%
Gejala umum %ronkitis %erupa-
Batuk %erdahak (dahaknya %isa %er"arna kemerahan+
Pada a"alnya %atuk tidak %erdahak, tetapi 1-0 hari kemudian akan men&eluarkan
dahak %er"arna putih atau kunin&# Selanjutnya dahak akan %ertam%ah %anyak,
%er"arna kunin& atau hijau#
50
Sesak naas ketika melakukan olah ra&a atau akti9itas rin&an
Serin& menderita ineksi pernaasan (misalnya lu+
Ben&ek
$elah
Pem%en&kakan per&elan&an kaki, kaki dan tun&kai kiri dan kanan
Wajah, telapak tan&an atau selaput lendir yan& %er"arna kemerahan
Pipi tampak kemerahan
Sakit kepala
Gan&&uan pen&lihatan#
Sesak naas terjadi jika saluran udara tersum%at#
Pada %ronkitis %erat, setelah se%a&ian %esar &ejala lainnya mem%aik, kadan& terjadi
demam tin&&i selama /-7 hari dan %atuk %isa menetap selama %e%erapa min&&u#
Di)0nosis
)ia&nosis %ronkitis %iasanya dite&akkan %erdasarkan &ejala, terutama dari adanya
lendir#
Pada pemeriksaan den&an men&&unakan stetoskop akan terden&ar %unyi ronki atau %unyi
pernaasan yan& a%normal#
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan&
- Tes un&si paru-paru
- Gas darah arteri
- Hont&en dada
P!n0o,)()n
51
Pen&o%atan %ronkitis dilakukan untuk men&uran&i demam dan rasa tidak enak
%adan, kepada penderita de"asa %isa di%erikan Aspirin atau asetaminoenL kepada anak-
anak se%aiknya hanya di%erikan asetaminoen#
)ianjurkan untuk %eristirahat dan minum %anyak 'airan# Anti%iotik di%erikan
kepada penderita yan& &ejalanya menunjukkan %ah"a penye%a%nya adalah ineksi
%akteri (dahaknya %er"arna kunin& atau hijau dan demamnya tetap tin&&i+ dan penderita
yan& se%elumnya memiliki penyakit paru-paru#
*epada penderita de"asa di%erikan trimetoprim-sulametoksa<ol, tetra'y'lin atau
ampisilin# Arythromy'in di%erikan "alaupun di'uri&ai penye%a%nya adalah Mycoplasma
pneumoniae# *epada penderita anak-anak di%erikan amoKi'illin# Nika penye%a%nya 9irus,
tidak di%erikan anti%iotik# Nika &ejalanya menetap atau %erulan& atau jika %ronkitisnya
san&at %erat, maka dilakukan pemeriksaan %iakan dari dahak untuk mem%antu
menentukan apakah perlu dilakukan pen&&antian anti%iotik#
BRONKIOLITIS
D!-inisi
Bronkiolitis adalah penyakit o%strukti aki%at inlamasi akut pada saluran naas
ke'il (%ronkiolus+ yan& terjadi pada anak O 0 tahun den&an insidens tertin&&i pada usia
sekitar 0-6 %ulan den&an penye%a% terserin& respiratory sincytial virus (HS.+, diikuti
den&an parainluen<ae dan adeno9irus# Penyakit ditandai oleh sindrom klinik yaitu, napas
'epat, retraksi dada dan "hee<in&#
P)(o-isioo0i
Mikroor&anisme masuk melalui droplet akan men&adakan kolonisasi dan replikasi
di mukosa %ronkioli terutama pada terminal %ronkiolus sehin&&a akan terjadi
kerusakan?nekrosis sel-sel %ersilia pada %ronkioli# Hespon imun tu%uh yan& terjadi
ditandai den&an prolierasi limosit, sel plasma dan makroa&# Aki%at dari proses terse%ut
akan terjadi edema su% mukosa, kon&esti serta penumpukan de%ris dan mukus
52
(plugging+, sehin&&a akan terjadi penyempitan lumen %ronkioli# Penyempitan ini
mempunyai distri%usi terse%ar den&an derajat yan& %er9ariasi (total?se%a&ian+# Gam%aran
yan& terjadi adalah atelektasis yan& terse%ar dan distensi yan& %erle%ihan (hyperaerated+
sehin&&a dapat terjadi &an&&uan pertukaran &as serius, &an&&uan 9entilasi?perusi
den&an aki%at akan terjadi hipoksemia (Pa1
0
turun+ dan hiperkapnea (Pa :1
0
menin&kat+#
*ondisi yan& %erat dapat terjadi &a&al naas#
Di)0nosis
#namnesis
Anak usia di %a"ah 0 tahun den&an didahului ineksi saluran naas akut %a&ian
atas den&an &ejala %atuk, pilek, %iasanya tanpa demam atau hanya su%e%ris# Sesak naas
makin he%at den&an naas dan&kal dan 'epat#
Pemeriksaan fisis
)apat dijumpai demam, dispne den&an e,piratory effort dan retraksi# Naas 'epat
dan&kal disertai den&an naas 'upin& hidun&, sianosis sekitar hidun& dan mulut, &elisah#
Terden&ar ekspirium memanjan& atau men&i (+heezing+# Pada auskultasi paru dapat
terden&ar ronki %asah halus nyarin& pada akhir atau a"al inspirasi# Suara perkusi paru
hipersonor# Nika o%struksi he%at suara naas nyaris tidak terden&ar, napas 'epat dan&kal,
"hee<in& %erkuran& %ahkan hilan&#
Pemeriksaan penun%ang
Pemeriksaan darah tepi tidak khas# Pada pemeriksaan oto dada AP dan lateral dapat
terlihat &am%aran hiperinlasi paru (emisema+ den&an diameter anteroposterior
mem%esar pada oto lateral serta dapat terlihat %er'ak konsolidasi yan& terse%ar# Analisis
53
&as darah dapat menunjukan hiperkar%ia se%a&ai tanda air trapping, asidosis respiratorik
atau meta%olik# Bila tersedia, pemeriksaan deteksi 'epat den&an anti&en HS. dapat
dikerjakan#
Di)0nosis B)n*in0
Asma %ronkial
Aspirasi %enda asin&
Bronkopneumonia
Ga&al jantun&
Miokarditis
>i%rosis *istik
T)())%s)n)
Tata laksana %ronkiolitis yan& dianjurkan adalah -
1# Pem%erian oksi&enasiL dapat di%erikan oksi&en nasal atau masker, monitor den&an
pulse o,ymetry# Bila ada tanda &a&al naas di%erikan %antuan 9entilasi mekanik#
0# Pem%erian 'airan dan kalori yan& 'ukup (%ila perlu dapat den&an 'airan
parenteral+# Numlah 'airan sesuai %erat %adan, kenaikan suhu dan status hidrasi#
/# *oreksi terhadap kelainan asam %asa dan elektrolit yan& mun&kin tim%ul#
5# Anti%iotik dapat di%erikan pada keadan umum yan& kuran& %aik, 'uri&a ineksi
sekunder (pneumonia+ atau pada penyakit yan& %erat#
7# *ortikosteroid - deksametason 3,7 m&?k&BB dilanjutkan den&an 3,7
m&?k&BB?hari di%a&i /-5 dosis#
6# )apat di%erikan ne%ulasi E a&onis (sal%utamol 3,1m&?k&BB?dosis, 5-6 K?hari+
dien'erkan den&an salin normal untuk memper%aiki ke%ersihan mukosilier#
Jntuk menilai ke&a"atan penderita dapat dipakai skor -espiratory .istress
#ssessment /nstrument (H)AI+! yan& menilai distres napas %erdasarkan 0 9aria%el
respirasi yaitu +heezing dan retraksi# Bila skor le%ih dari 17 dimasukkan kate&ori
%erat, %ila skor kuran& / dimasukkan dalam kate&ori rin&an#
54
55

Anda mungkin juga menyukai