13/346047/PN/13145 Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UGM 1. Latara Belakang Masalah Istilah hidroponik (hidroponic) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal sebagain bercocok tanam tanpa tanah. Di sini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan bahan lainnya, seperti pecahan genting, kerikil, gabus, serabut kelapa maupun udara. Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari- hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Pertanian itu penting bagi kebutuhan pangan nasional, tanpa pertanian kebutuhan pangan nasional tidak mungkin terpenuhi. Di indonesia lahan pertanian tiap tahunnya berkurang akibat terjadinya konversi lahan dari lahan pertanian menjadi kawasan industri dan perumahan. Hal ini dapat mengakibatkan masalah pangan bagi negara indonesia, lahan semakin sempit dan para petani bingung mau bertanam dimana. Berdasarkan hal tersebut sistem hidroponik adalah solusi utama bagi para petani, karena dengan sistem ini para petani akan terbantu, karena pada pertanian hidroponik ini tidak menggunakan media tanah sebagai media tanam melainkan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut : (1) Mengapa harus sistem hidroponik (2) Bagaimana cara bertanam sistem hidroponik (3) Apakah keuntungan dari sistem hidroponik 3. Tujuan Berdasarkan informasi di atas memiliki tujuan meliputi (1) Untuk menguraikan sebab akibat dari sistem hidroponik (2) Untuk menguraikan tips dan trik cara bertanam hidroponik (3) Untuk menguraikan keuntungan dari pelaksanaan sistem hidroponik 4. Mengapa harus sistem hidroponik Di jaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic, dimana hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai arti tersebut, bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. Tak jarang bertanam hidroponik dijadikan hobi pengisi waktu luang bagi sebagian orang. Bahkan tak sekedar hobi, ada juga kemudian yang melanjutkan hingga menjadi bisnis. Hidroponik biasanya digunakan untuk menanam sayur dan buah. Bahkan beberapa tanaman sayur dan buah telah umum ditanam secara hidroponik. Sebut saja paprika, timun mini, tomat, dan sayuran hijau. Bercocok dengan sistem hidroponik tidak merusak lingkungan, walaupun menggunakan pupuk kimia sebagai pupuk utam, karena pada sistem ini menggunakan sistem sirkulasi tertutup, sehingga tidak mencemari lingkungan alam sekitar. Dengan menggunakan sistem hidroponik tidak perlu khawatir dengan serangan hama, dan penyakit. Dengan menggunakan sistem ini para petani juga dapat bertanam di lahan yang sempit dengan menghasilkan produksi yang melimpah dan di dijual dengan harga yang tinggi, karena pada pelaksanaan bercocok tanam hidroponik tidak menggunakan pestisida. 5. Bagaimana cara bertanam sistem hidroponik Ada berbagai teknik hidroponik yang bisa dipilih untuk menanam secara hidroponik. Apa saja yang perlu disiapkan untuk menanam tanaman secara hidroponik?? cara menanam hidroponik prinsipnya adalah menggunakan media selain tanah salah satu media lain, yaitu menggunakan media air dengan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Tahap pertama untuk memulai bertanam secara hidroponik adalah menyemai benih tanaman, pada tahap ini dilakukan semai benih tanaman untuk menjadi bibit tanaman yang siap pindah tanam. Persiapan ini sebisa mungkin 2 minggu sebelum tanam dan sistem hidroponik dipilih. Untuk tahap selanjutnya adalah memilih sistem hidroponik. Ada 6 tipe dasar sistem hidroponik, yaitu Wick, Budaya Air, Ebb dan Flow (Flood & Drain), Drip (pemulihan atau non- recovery), N.F.T. (Nutrient Film Technique) dan Aeroponik. Ada ratusan variasi pada tipe-tipe dasar dari sistem, tetapi semua metode hidroponik adalah variasi (atau kombinasi). Jika diawal masih skala hobi paling mudah menggunakan sistem wick / sumbu. mudah dan murah. Sistem Wick adalah jauh jenis yang paling sederhana dari hidroponik sistem. Ini adalah sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke pertumbuhan dalam menengah dari reservoir dengan sumbu. Sistem ini dapat menggunakan berbagai media tumbuh, seperti perlite, Vermiculite, Pro-Mix and serabut kelapa adalah yang paling populer. Untuk tahap berikutnya adalah menyiapkan dan memilih media tanam yang akan digunakan. Untuk menanam hidroponik tentu saja memerlukan media sebagai tempat tumbuh tanaman, ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang perlu disiapkan sebelum memulai berhidroponik, pertama adalah Media tanam, anda bisa menggunakan media tanam seperti rockwool, cocopeat, sekam bakar, pasir, kedua adalah set hidroponik, anda bisa membeli starter kit untuk wick sistem ini atau anda juga bisa membuatnya sendiri. Setelah media tanam dan peralatan penunjanag sistem hidroponik telah disiapkan, untuk tahap berikutnya yaitu membuat nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik sangat penting untuk keberhasil dalam menanam hidroponik, karena tanpa nutrisi hidroponik tanaman tidak tumbuh . Nutrisi hidroponik merupakan hara makro dan mikro yang wajib ada untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisi hidroponik dapat dibeli di toko atau dapat dibuat sendiri. Setelah larutan nutrisi telah dibuat selanjutnya larutan nutrisi tersebut ditaruh diwadah galoon yang diberi sumbu yang menghubungkan larutan nutrisi dengan media media tanamhidroponik. Setelah itu tahap yang paling penting dalam pelaksanaan bertanam secara hidroponik adalah Pemeliharaan. Jika semua sudah siap, bibit siap ditanam secara hidroponik tahapan selanjutnya adalah masa pemeliharaan tanaman. Usahakan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman supaya pertumbuhan optimal seperti yang diharapkan. Dan diusahakan suhu ruangan dijaga tetap stabil Serta menjaga pH larutan nutrisi agar tetap konstan. Setelah pemeliharaan dilakukan secara intensif, maka tahap yang terakhir adalah Panen Hidroponik. 6. Apakah keuntungan dari sistem hidroponik Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu, penggunaan pupuk dan air lebih efisien tidak ada kegiatan yang memerlukan tenaga intensif untuk pekerjaan berat seperti pengolahan tanah dan pemberatasan gulma, larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhan tanaman dapat diusahakan di lahan tidak subur maupun di lahan yang sempit kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasal dari tanah, budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim. Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kandungan mineral yang terdapat dalam hasil budidaya hidroponik, karena jika pengusaha hidroponik tersebut benar-benar memikirkan aspek- aspek penting tentang cara pengolahan yang benar dalam budidaya tanaman hidroponik, seperti pengadaan larutan nutrisi, maka hasilnya pun dapat jauh lebih baik daripada budidaya dengan media tanah. ada satu lagi keuntungan hidroponik yang saat ini bahkan sampai masa ke depannya, yaitu sebagai bisnis yang menarik dan menjanjikan keuntungan yang memadai. Sering sekarang kita menjumpai hasil-hasil tanaman dari budidaya hidroponik, seperti, sawi putih, pakchoy, caysim, bayam, kangkung, seledri, kubis, tomat, timun jepang, paprika, terung, brokoli, kubis bunga, stroberi, melon, semangka, krisan,poinsettia, anggrek, gerberra, kaktus dll. 7. Penutup Sistem hidropnik memungkinkan kita bercocok tanam di mana saja dan dengan media apa saja. Ke depan sistem hidroponik merupakan solusi pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah perkotaan (solusi untuk mewujudkan agropolitan). Hidropnik merupakan jawaban atas permasalahan lahan, baik penyempitan lahan maupun permasalahan lahan-lahan marginal yang belum dikelola dengan baik. 8. Daftar Pustaka Lingga,P, 2003. Hidroponik, Bercocok Tanam Tanpa Tanah, Yogyakarta: penebar swadaya, halaman 13. Haryoto, 2009. bertanam seledri secara hidroponik, yogjakarta : penerbit kanisius, halaman 3-15.