Anda di halaman 1dari 2

Ateik Zulfah Laila

K7112039

Manajemen Berbasis Sekolah atau School Based Management didefinisikan sebagai
pemberian kewenangan kepada sekolah untuk bebas menata organisasi sekolah,
manajemen persekolahan, pengelolaan kelas, optimalisasi kerjasama (kepala sekolah,
orangtua dan guru) dan pemberian kesempatan yang kreatif dan inovarif kepada sekolah.
Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya
kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan
demikian, upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan
manajemen sekolah, disamping peningkatan kualitas guru dan pengembangan sumber
belajar.
Sedangkan tujuan Manajemen Berbasis Sekolah yang lebih rinci yaitu:
Meningkatkan peran serta warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama;
Meningkatkan tanggungjawab sekolah terhadap orangtua, mayarakat, dan pemerintah;
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai;
Memberikan pertanggungjawaban tentang mutu pendidikan kepada pemerintah, orangtua
peserta didik, dan masyarakat;
Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menyusun kurikulum muatan lokal,
sedangkan kurikulum inti dan evaluasi berada pada kewenangan pusat dan
pengembangannya disesuaikan dengan daerah dan sekolah masing-masing.
Memberikan kesempatan untuk menjalin hubungan kerjasama kepada sekolah baik dengan
perorangan, masyarakat, lembaga dan dunia usaha yang tidak mengikat.

Dalam MBS, pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah agar dapat
mencapai tujuan secara optimal, efektif, dan efisien. Pada sisi lain, untuk membedayakan
sekolah harus pula ditempuh upaya-upaya memberdayakan peserta didik dan masyarakat
setempat, disamping mengubah paradigm pendidikan yang dimiliki oleh para guru dan
kepala sekolah. Dalam strategi implementasi MBS meliputi tahap sosialisasi, tahap piloting,
dan tahap diseminasi.
Diharapkan untuk kedepannya semua sekolah dapat mengatur dan menerapkan MBS ini
dalam kegiatan di sekolah sehingga tercipta tujuan yang efektif dan efisien dalam proses
pembelajaran. Perlu mengembangkan juga pengetahuan tentang konsep-konsep, strategi,
dalam implementasi MBS di sekolah-sekolah. Dengan adanya model-model MBS dari negara
lain dapat dijadikan contoh pelaksanaan MBS yang baik.
Pemberdayaan yang dilakukan Sekolah
1. Menyusun kelompok guru sebagai penerima awal atas rencana progam
pemberdayaan;
2. Mengidentifikasi dan membangun kelompok peserta didik di sekolah;
3. Memilih dan melatih guru dan tokoh masyarakat yang terlibat secara
langsung dalam implementasi MBS;
4. Membentuk dewan sekolah, yang terdiri dari unsur sekolah, unsur
masyarakat di bawah pengawasan pemerintah daerah;
5. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan para anggota dewan sekolah;
6. Mendukung aktivitas kelompok yang tengah berjalan;
7. Mengembangkan hubungan yang harmonis antara sekolah dan masyarakat;
8. Menyelenggarakan lokakarya untuk evaluasi.
Untuk dapat memahami dan menerapkan MBS sebagai proses pemberdayaan terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, seperti berikut ini.
1. Pemberdayaan berhubungan dengan upaya peningkatan kemampuan
masyarakat untuk memegang kontrol (atas diri dan lingkungannya);
2. Adanya kesamaan dan kesepadanan kedudukan dalam hubungan kerja;
3. Menggunakan pendekatan partisipatif
4. Pendidikan untuk keadilan

Anda mungkin juga menyukai