Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.
Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi
yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien
sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar
atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap
dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan
seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap
halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-
kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.
Persepsi merupakan respon dari reseptor sensoris terhadap stimulus
esksternal ,juga pengenalan dan pemahaman terhadap sensoris yang
diinterpretasikan oleh stimulus yang diterima. ika diliputi rasa kecemasan yang
berat maka kemampuan untuk menilai realita dapat terganggu. Persepsi mengacu
pada respon reseptor sensoris terhadap stimulus. Persepsi juga melibatkan
kognitif dan pengertian emosional akan objek yang dirasakan. !angguan persepsi
dapat terjadi pada proses sensori penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan
dan pengecapan.
"
#enurut #ay $urant %homas &"''"( halusinasi secara umum dapat
ditemukan pada pasien gangguan jiwa seperti) *ki+oprenia, $epresi, $elirium
dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan alcohol dan substansi
lingkungan. &*iti *aidah ,asution *.Kp, -../(
Hasil penelitian menyatakan "0 persen dari populasi penduduk di
1ndonesia terdeteksi mengalami gangguan kesehatan jiwa atau sekitar /2./0.....
jiwa dan persentase itu juga berlaku di semua daerah,3 kata !erald, &dalam
symposium dan workshop tentang deteksi dini gangguan jiwa khusus para
dokter, yang digelar di #ataram tahun -..4( $iperkirakan jumlah penduduk
1ndonesia pada tahun -..4 berjumlah --' juta. jiwa. !angguan jiwa
mengakibatkan bukan saja kerugian ekonomis, material dan tenaga kerja , akan
tetapi juga penderitaan yang sukar dapat digambarkan besarnya bagi
penderitanya, maupun bagi keluarganya dan orang yang dicintainya, yaitu seperti
kegelisahan, kecemasan, keputus-asaan, kekecewaan, kekhawatiran dan
kesedihan yang mendalam. &www.cpddokter.com(.
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi.
Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi
yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan mengenai keadaan pasien
sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar
atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti bersikap
dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaan
-
seseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap
halusinasi datang dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-
kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.
Halusinasi dapat terjadi pada salah satu dari 0 modalitas sensori utama
penglihatan, pendengaran, bau, rasa, dan perabaan persepsi terhadap stimulus
eksternal dimana stimulus tersebut sebenarnya tidak ada. (Rowling & Heacock,
1993)
5umah *akit jiwa Pusat kendari adalah satu-satunya 5umah *akit iwa
yang ada di kendari. Berdasarkan data pada tahun -..4 jumlah pasien dengan
gangguan jiwa sebanyak -.0 orang dengan kriteria laki-laki sebanyak "2' orang
&6-,748( perempuan sebanyak 07&-6,/"8( orang sedangkan jumlah klien
halusinasi 6. orang dengan kriteria laki-laki 00 &64,068( perempuan "0 &-",2-8(
&sumber buku registrasi ruangan rekam medik(.
B. Batasan Masalah
*ehubungan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti secara empiris, mengenai Karakteristik penderita halusinasi dirumah
sakit jiwa pusat kendari.
C. Rumusan Masalah
Halusinasi merupakan keadaan yang sering ditemukan pada klien dengan
gangguan kejiwaaan, halusinasi timbul melalui keadaan seseorang mengalami
tekanan atau beban mental yang berat, sehingga berdampak mencenderai diri
sendiri dan orang lain berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah
/
dengan pertanyaaan sebagai berikut 3 bagaimana karakteristik pada penderita
halusinasi pendengaran diruang rawat inap 5* pusat kendari tahun -..'
D. Tujuan penelitian
". %ujuan 9mum
9ntuk mengetahui karakteristik pada penderita halusinasi pendengaran
diruang rawat inap 5* pusat kendari periode januari : juni tahun -..'
-. %ujuan Khusus
a. 9ntuk mengetahui gambaran karakteristik pada penderita halusinasi
pendengaran berdasarkan usia
b. 9ntuk mengetahui gambaran karakteristik pada penderita halusinasi
pendengaran berdasarkan jenis kelamin
c. 9ntuk mengetahui gambaran karakteristik pada penderita halusinasi
pendengaran berdasarkan pekerjaan
d. 9ntuk mengetahui gambaran karakteristik pada penderita halusinasi
pendengaran berdasarkan pendidikan
E. Manfaat Penelitian
". Bagi institusi kesehatan
$iharapkan dapat menambah informasi pada pihak dirumah sakit dalam
mengambil kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dirumah
sakit jiwa tersebut
2
-. Bagi ilmu pengetahuan
$iharapkan dapat menambah informasi yang ada khususnya bagi
keperawatan jiwa tersebut dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan
dengan halusinasi.
/. Bagi Peneliti
$iharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dalam hal ini bagaimana
melaksanakan pelayanan keperawatan terutama dalam menangani klien
dengan gangguan halusinasi pendengaran.
2. Bagi 1nstitusi Akper Pemda Konawe
merupakan bahan masukan bagi institusi pendidikan terutama dalam
mengetahui dan memahami tentang pasien dengan haluisinasi pendengaran
sehingga dapat lebih dipahami.
0. Bagi #asyarakat
penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi masyarakat khususnya
mengenai penyakit gangguan jiwa pada masyarakat terutama yang terkait
dengan halusinasi
0
BAB II
GAMBARAN UMUM LKA!I PENELITIAN
A. Leta" Ge#$%afis
rumah sakit jiwa pusat kendari adalah rumah sakit jiwa %ype B, berdiri
secara resmi pada tahun "'47. rumah sakit jiwa pusat kendari berdiri diatas tanah
seluas "2..... #; dengan luas bangunan 0.''- #;, dengan status kepemilikan
pemerintah daerah. <okasi rumah sakit jiwa terletak di jl. 5umah sakit jiwa ,o.-'
kelurahan tobuuha kecamatan mandonga kendari dengan betas :batas wilayah
sebagai berikut )
a. sebelah utara berbatasan dengan kecamatan soropia
b. sebalah barat berbatasdan dengan kecamatan sampara
c. sebelah timur berbatasan dengan laut banda
d. sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan ranomeeto
B. Kea&aan Dem#$%afi
wilayah kerja rumah sakit jiwa pusat kendari meliputi seluruh daerah =kota
se pro>insi sulawesi tenggraa dengan jumlah penduduk ".7/..7"7 jiwa. umlah
kunjungan rawat jalan rata-rata perhari adalah -. sampai dengan -0 orang
pengunjung. *edangkan rata-rata pasien rawat inap perhari ".. sampai dengan
""0 orang. 5umah sakit jiwa pusat kendari merupakan pusat rujukan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat dangan sumber daya yang ada sesuai >isi, misi
dan budaya kerja yang telah ditetapkan.
7
C. !a%ana Dan P%asa%ana
". sarana gedung
a(. Kantor " unit
b(. Auditorium " unit
-. jenis pelayanan
a(. unit rawat jalan
". poliklinik umum
-. poliklinik psikiatri
/. poliklinik psikologi
2. poliklinik psioterapi
0. poliklinik gigi
7. unit laboratorium
6. unit instalasi farmasi
4. catatn medik
b(. 9nit rawat inap
". kelas ?1P
-. kelas 1
/. kelas 11
2. kelas 1,11,dan 111
c(. 9!$ Psikiatri
d(. 9nit rehabilitasi
e(. 9nit rehabilitasi pasien narkoba.
6
BAB III
TIN'AUAN PU!TAKA
A. Tinjauan Umum Halusinasi
(. Pen$e%tian Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu gangguan persepsi, dimana terjadi
pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan sensorik &persepsi indra
yang salah(. #enurut @ook dan Aotaine &"'46(, halusinasi adalah persepsi
sensorik tentang suatu objek, gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan
&pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan atau pengecapan(,
sedangkan menurut Bilson &"'4/(, halusinasi adalah gangguan
penyerapan=persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang
dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran
indi>idu itu penuh dan baik. #aksudnya rangsangan tersebut terjadi pada saat
klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari indi>idu. $engan kata lain
klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan
oleh klien dan tidak dapat dibuktikan.
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa
adanya rangsang &stimulus( eksternal &@ook C Aontain, Dssentials of #ental
Health ,ursing, "'46(.
4
). Eti#l#$i
#enurut #ary $urant %homas &"''"(, Halusinasi dapat terjadi pada
klien dengan gangguan jiwa seperti ski+oprenia, depresi atau keadaan
delirium, demensia dan kondisi yang berhubungan dengan penggunaan
alkohol dan substansi lainnya. Halusinasi adapat juga terjadi dengan epilepsi,
kondisi infeksi sistemik dengan gangguan metabolik. Halusinasi juga dapat
dialami sebagai efek samping dari berbagai pengobatan yang meliputi anti
depresi, anti kolinergik, anti inflamasi dan antibiotik, sedangkan obat-obatan
halusinogenik dapat membuat terjadinya halusinasi sama seperti pemberian
obat diatas. Halusinasi dapat juga terjadi pada saat keadaan indi>idu normal
yaitu pada indi>idu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti
kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada
pembicaraan.
Penyebab halusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui
namun banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor biologis ,
psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya adalah stress lingkungan ,
biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanisme koping.
*. Psi"#pat#l#$i
Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan
persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau
mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam
bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi membicarakan
'
mengenai keadaan pasien sendiri atau yang dialamatkan pada pasien itu,
akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa
pula pasien terlihat seperti bersikap mendengar atau bicara-bicara sendiri atau
bibirnya bergerak-gerak.
Psikopatologi dari halusinasi yang pasti belum diketahui. Banyak teori
yang diajukan yang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik,
fisiologik dan lain-lain.Ada yang mengatakan bahwa dalam keadaan terjaga
yang normal otak dibombardir oleh aliran stimulus yang yang datang dari
dalam tubuh ataupun dari luar tubuh.1nput ini akan menginhibisi persepsi
yang lebih dari munculnya ke alam sadar.Bila input ini dilemahkan atau tidak
ada sama sekali seperti yang kita jumpai pada keadaan normal atau
patologis,maka materi-materi yang ada dalam unconsicisus atau preconscius
bisa dilepaskan dalam bentuk halusinasi.
Pendapat lain mengatakan bahwa halusinasi dimulai dengan adanya
keinginan yang direpresi ke unconsicious dan kemudian karena sudah
retaknya kepribadian dan rusaknya daya menilai realitas maka keinginan tadi
diproyeksikan keluar dalam bentuk stimulus eksterna.
+. Manifestasi Klini"
%ahap 1
#enyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
#enggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
".
!erakan mata yang cepat
5espon >erbal yang lambat
$iam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikkan
%ahap 11
Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan ansietas misalnya
peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah
Penyempitan kemampuan konsenstrasi
$ipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas
%ahap 111
<ebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasinya
dari pada menolaknya
Kesulitan berhubungan dengan orang lain
5entang perhatian hanya beberapa menit atau detik
!ejala fisik dari ansietas berat seperti berkeringat, tremor,
ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk
%ahap 1?
Prilaku menyerang teror seperti panik
*angat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain
Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk,
""
agitasi,menarik diri atau katatonik
%idak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks
%idak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang &www.rafani.co.cc(
,. Klasifi"asi halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya )
a. Halusinasi pendengaran ) karakteristik ditandai dengan mendengar suara,
teruatama suara : suara orang, biasanya klien mendengar suara orang
yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan
memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan ) karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan
dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan =
atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan
atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu ) karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk,
amis dan bau yang menjijikkan seperti ) darah, urine atau feses. Kadang :
kadang terhidu bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor,
kejang dan dementia.
"-
d. Halusinasi peraba ) karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau
tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. @ontoh ) merasakan sensasi listrik
datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap ) karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu
yang busuk, amis dan menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik ) karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi
tubuh seperti darah mengalir melalui >ena atau arteri, makanan dicerna
atau pembentukan urine.&Eosep 1yus, -..6(
-. P%#ses te%ja&in.a halusinasi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa &schi+oprenia(. Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara : suara bising atau mendengung. %etapi
paling sering berupa kata : kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons
tertentu seperti ) bicara sendiri, bertengkar atau respons lain yang
membahayakan. Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi
tersebut dengan mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak
bicara atau pada benda mati.
Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor dari gangguan
schi+oprenia dan satu syarat diagnostik minor untuk metankolia in>olusi,
psikosa mania depresif dan syndroma otak organik.2004 Digitized by UU
digital lib!a!y /
"/
/. 0a"t#% 1 fa"t#% pen.e2a2 halusinasi
a. Aaktor predisposisi
". Biologis
!angguan perkembangan dan fungsi otak, susunan syaraf :
syaraf pusat dapat menimbulkan gangguan realita. !ejala yang
mungkin timbul adalah ) hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat
dan muncul perilaku menarik diri.
-. Psikologis
Keluarga pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi
respons psikologis klien, sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah ) penolakan atau
tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
/. *osial budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi
realita seperti ) kemiskinan, konflik sosial budaya &perang, kerusuhan,
bencana alam( dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
b. Aaktor Presipitasi
"2
*ecara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan
setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan
tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya.
%ahap-tahap tampilan klien perilaku yang diperlihatkan adalah )
%ahap 1
- #emberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum,
halusinasi merupakan suatu kesenangan.
- #engalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan.
- #encoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan
ansietas
- Aikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol
kesadaran, nonpsikotik.
- %ersenyum, tertawa sendiri
- #enggerakkan bibir tanpa suara
- Pergerakkan mata yang cepat
- 5espon >erbal yang lambat
- $iam dan berkonsentrasi
%ahap 11
- #enyalahkan
"0
- %ingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan
perasaan antipati
- Pengalaman sensori menakutkan
- #erasa dilecehkan oleh pengalaman sensori tersebut
- #ulai merasa kehilangan kontrol
- #enarik diri dari orang lain non psikotik
- %erjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah
- Perhatian dengan lingkungan berkurang
- Konsentrasi terhadap pengalaman sensori kerja
- Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dengan realitas
%ahap 111
- #engontrol
- %ingkat kecemasan berat
- Pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagi
- Klien menyerah dan menerima pengalaman sensori &halusinasi(
- 1si halusinasi menjadi atraktif
- Kesepian bila pengalaman sensori berakhir psikotik
- Perintah halusinasi ditaati
- *ulit berhubungan dengan orang lain
- Perhatian terhadap lingkungan berkurang hanya beberapa detik
"7
- %idak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan
berkeringat
%ahap 1?
- Klien sudah dikuasai oleh halusinasi
- Klien panik
Pengalaman sensori mungkin menakutkan jika indi>idu tidak
mengikuti perintah halusinasi, bisa berlangsung dalam beberapa jam
atau hari apabila tidak ada inter>ensi terapeutik.
- Perilaku panik
- 5esiko tinggi mencederai
- Agitasi atau kataton
- %idak mampu berespon terhadap lingkungan
Hubungan *khi+oprenia dengan halusinasi
Halusinasi pendengaran adalah paling utama pada ski+oprenia,
suara : suara biasanya berasal dari %uhan, setan, tiruan atau relatif.
Halusinasi ini menghasilkan tindakan=perilaku pada klien seperti yang
telah diuraikan tersebut di atas &tingkat halusinasi, karakteristik dan
perilaku yang dapat diamati
Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, disini
peran keluarga sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan
di BPK 5* Propinsi Bali dan klien dinyatakan boleh pulang sehingga
"6
keluarga mempunyai peranan yang sangat penting didalam hal
merawat klien, menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif dan
sebagai pengawas minum obat &#aramis,-..2(
3. Penatala"sanaan Me&is
.a Pengobatan harus secepat mungkin harus diberikan, disini peran keluarga
sangat penting karena setelah mendapatkan perawatan di 5* klien
dinyatakan boleh pulang sehingga keluarga mempunyai peranan yang
sangat penting didalam hal merawat klien, menciptakan lingkungan
keluarga yang kondusif dan sebagai pengawas minum obat
&#aramis,-..2(
." Aarmakoterapi
.a ,euroleptika dengan dosis efektif bermanfaat pada penderita
ski+oprenia yang menahun, hasilnya lebih banyak jika mulai
diberi dalam dua tahun penyakit.
.b ,euroleptika dengan dosis efektif tinggi bermanfaat pada
penderita dengan psikomotorik yang meningkat.
.- %erapi kejang listrik
%erapi kejang listrik adalah pengobatan untuk menimbulkan
kejang grandmall secara artificial dengan melewatkan aliran listrik
melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples, terapi
"4
kejang listrik dapat diberikan pada ski+oprenia yang tidak mempan
dengan terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik
2-0 joule=detik.
./ Psikoterapi dan 5ehabilitasi
Psikoterapi suportif indi>idual atau kelompok sangat
membantu karena berhubungan dengan praktis dengan maksud
mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, selain itu terapi kerja
sangat baik untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien
lain, perawat dan dokter. #aksudnya supaya klien tidak
mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang kurang
baik, dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama,
seperti therapy modalitas yang terdiri dari )
.a %herapy akti>itas
". %herapy musik
Aocus ) mendengar,memainkan alat musik, bernyanyi.
Eaitu menikmati dengan relaksasi musik yang disukai klien.
-. %herapy seni
Aocus ) untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai
pekerjaan seni.
/. %herapy menari
"'
Aocus pada ) ekspresi perasaan melalui gerakan tubuh
2. %herapy relaksasi
Belajar dan praktek relaksasi dalam kelompok
5asional ) untuk koping = prilaku mal adaptif = deskriptif,
meningkatkan partisipasi dan kesenangan klien dalam
kehidupan.
.b %herapy sosial
Klien belajar bersosialisasi dengan klien lain
.c %herapy kelompok
!roup therapy &therapy kelompok(
". %herapy group &kelompok terapiutik(
-. Adjuncti>e group acti>ity therapy &therapy akti>itas
kelompok(
.d %herapy lingkungan
*uasana rumah sakit dibuat seperti suasana di dalam keluarga
&home like atmosphere( &www.blogskripsiperawat.com(
B. Tinjauan umum tentan$ "a%a"et%isti" pen&e%ita halusinasi
(. Usia
9sia disini dimaksud adalah masa pada keadaan tertentu yang dapat
mendukung terjadinya gangguan jiwa antara lain )
a. usia bayi
-.
Eang dimaksud masa adalah menjelang usia --/ tahun, dasar
perkembangan yang dibentuk pada masa tersebut adalah sosialisasi dan
pada masa ini timbul dua masalah yang penting yaitu )
- cara mengasuh bayi
cinta dan kasih sayang ibu akan memberikan rasa hangat aman= bagi
bayi dan dikemudian hari menyebabkan kepribadian yang hangat,
terbuka dan bersahabat. *ebaliknya, sikap ibu yang dingin acuh tak
acuh bahkan menolak dan dikemudian hari akan berkembang
kepribadian yang bersifat menolak dan menentang terhadap
lingkungan.
- @ara memberi makanan
*ebaiknya dilakukan dengan tenang, hangat yang akan memberi rasa
aman dan dilindungi, sebaliknya, pemberian yang kaku, keras dan
tergesa-gesa akan menimbulkan rasa cemas dan tekanan.
b. 9sia prasekolah & antara --6 tahun(
Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuh displin dan
otoritas, hal-hal yang penting pada fase ini adalah )
- hubungan orang tua- anak
penolakan orang orang tua pada masa ini, yang mendalam atau ringan,
akan menimbulkan rasa tidak aman dan ia akan mengembangkan cara
-"
penyerahan penyesuaian yang salah, dia mungkin menurut, menarik
diri atau malah menentang dan memberontak.
- Perlindungan yang berlebihan
#enunukkan anak atau memaksakan kehendak=mengatur dalam segala
hal, mengakibatkan kepribadian si anak tidak berkembang secara
wajar ketika dewasa memiliki kepribadian yang mantap, cenderung
mementingkan diri sendiri dan akibatnya kurang berhasil sebagai
orangtua.
- Perkawinan tidak harmonis dan kehancuran rumah tangga.
Anak tidak mendapat kasih sayang. %idak dapat menghayati displin
tidak ada panutan, pertengkaran dan keributan membingungkan dan
menimbulkan rasa cemas serta rasa tidak aman. Hal tersebut
merupakan dasar yang kuat untuk timbulnya tuntutan tingkah laku dan
gangguan kepribadian pada anak dikemudian.
- Ftoritas dan disiplin
$isiplin diberikan sesuai dengan kemampuan dan tingkat kematangan
anak, diberikan dengan cara yang baik, tegas, dan konsisten, sehingga
anak menerima sebagai hal yang wajar. $isiplin yang diluar
kemampuan sianak , dipaksakan dengan cara yang keras kaku,
menyebabkan anak akan melawan memberontak atau menuntut
berlebihan. *ebaliknya disiplin yang tidak tegas secara mental, latihan
--
keras, akan menyebabkan rasa cemas, rasa tidak aman dan kemudian
hari mungkin menjadi nakal, keras kepala dan selalu ingin
kesempurnaan &perfeksionios(.
- Perkembangan seksual
Pendekatan yang sehat, kesediaan untuk memberi jawaban secara
jelas, terus terang wajar dan obyektif terhadap masalah seksual pada
anak akan mengembangkan sikap positif. 5eaksi orang tua yang
menyebabkan anak menganggap seks adalah tabu, menjijikan,
memalukan dan sebagainya akan merupakan awal kesulitan seksual
dikemudian hari.
- Agresi dan permusuhan
#erupakan hal yang wajar seorang anak akan mengembangkan pola-
pola yang berguna. Pengawasan yang berlebihan, menyebabkan anak
akan mengekang, sehingga timbul tingkah laku mengganggu. Agresi
dan permusuhan yang diterima anak akan menyebabkan sikap defend
dan mau menang sendiri. *edangkan sikap yang longgar akan
menyebabkan anak menjadi nakal dan terbiasa dengan perbuatan-
perbuatan yang mengganggu ketertiban.
- Hubungan kakak : adik
Persaingan yang sehat antara adik-kakak merupakan hal yang wajar
dan menjadi dasar untuk tumbuh dan berkembang secara baik.
-/
Persaingan yang tidak sehat dan berlebihan &pilih kasih, menghukum
tanpa meneliti, prasangka, kompensasi berlebihan, dan sebagainya(
akan merupakan dasar terbentuknya sifat-sifat yang merugikan.
- Kekecewaan dan pengalaman yang menyakitkan
Kematian, kecelakaan, sakit perut, perceraian, perpindahan yang
mendadak, kekecewaan yang berlarut-larut dan sebagainya, akan
mempengaruhi perkembangan kepribadian, tapi juga tergantung pada
keadaan sekitarnya &orang, lingkungan atau suasan saat itu( apakah
mendukung atau mendorong dan tergantung pada pengalamannya
dalam menghadapi masalah tersebut.
c. 9sia anak sekolah
#asa ini tandai oleh pertumbuhan jasmaniah dan intelektual yang pesat.
Pada masa ini, anak mulai memperluas lingkungan pergaulannya. Keluar
dari batas-batas kelurga
d. 9sia remaja
*ecara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang
penting yaitu timbulnya tanda-tanda sekunder &ciri-ciri diri kewanitaan
atau kelaki-lakian( sedang secara kejiwaan, pada masa ini pterjadi
pergolakan yang hebat. Pada masa ini, seorang remaja mulai &hak-hak
seperti orang dewasa(, sedang dilain pihak belum sanggup dan belum
ingin menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya. Dgosentrik
-2
bersifat menentang terhadap otoritas, senang berkelompok, idealis adalah
sifat-sifat yang sering terlihat. *uatu lingkungan yang baik dan penuh
pengertian akan sangat membantu proses kematangan kepribadian di usia
remaja.
e. 9sia dewasa muda
*eorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia
akan cukup memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan umunya ia
akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini. *ebaliknya
yang mengalami banyak gangguan pada masa sebelumnya, bila
mengalami masalah pada masa ini mungkin akan mengalami gangguan-
gangguan jiwa. #asalah-masalah yang penting pada masa ini adalah )
". hubungan dengan lawan jenisG masa ini dimulai dari masa pancaran.
#enikah dan menjadi
-. beberapa faktor yang mungkin menyulitkan suatu perkawinan )
o perasaan takut yang bersalah mengenai perkawinan dan kehamilan
o perasaan takut untuk berperan sebagai orang tua, ketidak
sanggupan mempunyai anak.
o Perbedaan harapan akan berperan masing-masing &tak ada
penyesuaian baru dalam tingkah laku=berpikir(
o #asalah-masalah keuangan
-0
o Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan.
f. 9sia dewasa tua
*ebagai patokan, masa ini dicapai apabila status pekerjaan dan sosial
seseorang sudah mantap. #asalah-masalah yang mungkin timbul )
- menurunnya keadaan jasmaniah
- perubahan susunan keluarga &anak yang mulai berumah tangga atau
bekerja ( maka orang tua sering kesepian.
- %erbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan yang baru dalam
bidang pekerjaan atau perbaikan kesalahan yang lalu.
- Penurunan fungsi seksual dan reproduksi
*ebagian orang berpendapat perubahan ini sebagai masalah ringan
seperti rendah diri dan pesimis. Keluhan psikomatik sampai berat
seperti murung, kesedihan yang mendalam disertai kegelisahan hebat
dan mungkin usaha bunuh diri.
g. 9sia tua
Ada dua hal yang penting yang perlu diperhatikan masa ini berkurangnya
daya tanggap, daya ingat, berkurangnya daya belajar, kemampuan
jasmaniah dan kemampuan sosial ekonomi menimbulkan rasa cemas dan
rasa tidak aman serta sering mengakibatkan kesalah pahaman orangtua
terhadap orang dilingkungannya. Persaan terasing karena kehilangan
-7
teman sebaya, keterbatasan gerak, dapat menimbulkan kesulitan
emosional cukup hebat &Eosep 1yus, -..6(
$idalam mendapatkan laporan umur atau usia pada masyarakat
pedesaan yang masih banyak didapatkan buta huruf. 9ntuk keperluan
perbandingan maka BHF mengajurkan pembagian pembagian umur
sebagai berikut)
- #enurut tingkat kedewasaan yakni bayi dan anak-anak &.-"2 tahun(
- 1nter>el 0 tahun yakni "-2 dan 0-' dan seterusnya.
9ntuk mempelajari penyakit anak &Budiarto, Dko. -../(.
). 'enis Kelamin
*ecara umum setiap penyakit dapat menyerang manusia baik laki-laki
maupun perempuan. %etapi pada beberapa penyakit terdapat perbedaan
frekuensi antara laki-laki dan perempuan. Hal ini antara lain disebabkan
perbedaan pekerjaan, kebiasaan hidup, genetika atau kondisi fisiologis.
Angka-angka diluar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih
tinggi dikalangan perempuan, sedangkan angka kematian lebih tinggi pada
pria. *ebab-sebab adanya angka kematian yang lebih tinggi dikalangan
wanita. $i Amerika *erikat dihubungankan dengan kemungkinan bahwa
wanita lebih bebas untuk mencari perawatan &Budiarto, Dko. -../(.
Hal tersebut menggambarkan adanya perbedaan tingkat kejadian suatu
penyakit pada masing-masing jenis kelamin laki-laki dan perempuan
demikian pula dalam hal penyakit kejiwaan .
-6
*. Pe"e%jaan
#asalah pekerjaan merupakan sumber stress yang kedua setelah masa
perkawinan. Banyak orang menderita depresi dan kecemasan karena masalah
pekerjaan ini, misalnya pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok,
mutasi, jabatan, kenaikan pangkat, pensiun kehilangan pekerjaan &PHK(, dan
lain sebagainya.
Pekerjaan sebaiknya dipilih berdasarkan bakat dan minat sendiri,
pemilihan yang semata-semata dipaksa =disuruh=kompensasi atau karena
Hkesempatan dan kemudahanI sering mempermudah gangguan penyesuaian
dalam pekerjaan. !angguan berupa rasa malas, sering bolos, timbul
bermacam keluhan jasmani &sering sakit( sering mengalami kecelakaan dalam
pekerjaan dan terlihat ketegangan-ketegangan dalam keluarga karena jadi
pemarah dan mudah tersinggung. &Eosep 1yus, -..6(.
Kebanyakan pekerjaan dengan waktu yang sangat sempit ditambah
lagi dengan tuntutan yang harus serba cepat dan tepat membuat orang hidup
dalam keadaan ketegangan &stress(. *uatu penelitian dikalangan karyawan
amerika yang tergolong w"ite colla! e#$loyee%& #enyebutkan bahwa 228
dari mereka termasuk yang dibebani pekerjaan yang terlampau berat &o>er
load(. #ereka menunjukkan berbagai kelainan yang dapat dikelompokkan
dalam i#$ai#ent o' be"a(io! atau e#otional di%t)!bance%& $alam pada itu
para pemimpin perusahaan dikejutkan oleh besranya ongkos yang dikeluarkan
untuk biaya pengobatan = perawatan dan kehilangan jam kerja. $alam suatu
-4
penelitian nasional yang dilakukan, dikemukakan bahwa kerugian dari sektor
ini saja diperkirakan meliputu jimlah antara 0. hingga sampai 60 miliar dollar
setahunnya. Hal ini berati lebih dari 60. dollar amerika untuk siap rata-rata
karyawan amerika.
Pengangguran membawa pengaruh bagi kesehatan jiwa. *umber stress
terpenting bukanlah hakikat kehilangan pekerjaan itu sendiri tetapi lebih
bersifat perubahan-perubahan domesti psikologis yang berjalan secara
perlahan-lahan. Hal ini lambat laun mambahayakan kesehatan indi>idu yang
bersangkutan .
+. Pen&i&i"an
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan
diluar faktor dalam diri meliputi semua potensi indi>idu sejak lahir , setiap
manusia mempunyai potensi yang mengembangkan pikiran, perasaan segi
sosial bakat dan minat dalam potensi ini akan tetep terpendam jika tidak
dikembangkan melalui pendidikan, sehingga ditinjau dari potensi pendidikan
mempunyai tugas untuk mengaktualisasikan potensi tersebut. #elalui
pendidikan diharapkan terbentuk kepribadian seseorang yang boleh dikatakan
hampir semua kelakuan indi>idu dipengaruhi dan pada orang lain &,asution
"''0(
#enurut %irtaraharja &-...(, pendidikan dapat diklasifikasikan dalam /
bentuk yaitu )
". Pendidikan formal & lingkungan sekolah (
-'
dilingkungan sekolah, peserta didik untuk memeperluas bekal yang telah
diperoleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Bekal dimaksud baik berupa bekal dasar lanjutan
&dari *$ dan sekolah lanjutan( ataupun bekal kerja yang langsung dapat
digunakan secara aplikatif &sekolah menengah kejuruan dan perguruan
tinggi(. Kedua macam bekal tersebut dipersaipkan secara formal dan
berguna sebagai sarana penunjang pembangunan diberbagai bidang.
-. Pendidikan 1nformal &lingkungan keluarga(
didalam lingkungan keluarga anak dilatih bertbagai kebiasaan yang baik
&habit information( tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan,
kesopanan dan moral. $isamping itu, kepada mereka ditanamkan
keyakinan-keyakinan yang penting utamnya hal-hal yang bersifat religius.
Hal-hal tersebut sangat tepat dilakukan pada masa kanak-kanak sebelum
perkembangannya rasio mendominasi perilakunya. Kebiasaan baik dan
dan keyakinan-keyakian penting yang mendarah dading merupakan
landasan yang sangat diperlukan untuk pembangunan
/. pendidikan non formal &lingkungan masyarakat(
dilingkungan masyarakat, peserta didik memperoleh bekal praktis untuk
berbagai jenis pekerjaan khususnya mereka yang tidak sempat
melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal. Pada masyarakat kita
&sebagai masyarakat yang sedang berkembang(. *istem pendidikan non
formal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bertalian erat
/.
dengan semakin berkembangnya sektor swasta yang menunjang
pembangunan. $isegi lain, hal tersebut dapat diartikan bernilai positif
karena dapat mengkonpensasikan keterbatasan lapangan kerja formal
dilembaga-lembaga pemerintah. $isamping itu juga dapat memperbesar
jumlah angka kerja tingkat dan menengah yang sangat diperlukan untuk
memelihara proporsi yang selaras antara pekerja rendah, menengah dan
tinggi. Hal demikian dapat dipandang sebagai upaya untuk menciptakan
kestabilan nasional.
#enurut 9nesco yang dikutip oleh lunardi, pendidikan orang
dewasa apapun isi tingkatan serta metodenya baik formal maupun
informal merupakan lanjutan atau pengganti pendidian disekolah ataupun
diluar sekolah hasil pendidikan orang dewasa adalah perubahan atau
adanya perubahan kemampuan , penampilan atau perilaku, selanjutnya
perubahan perilaku didasari oleh adanya perubahan penambahan
pengetahuan, sikap atau keterampilan namun demikian perubahan sikap
dan pengetahuan ini belum tentu merupakan jaminan terjadinya
perubahan perilaku sebab perilaku baru tersebut kadang-kadang
memerlukan dukungan materil misalnya seorang ibu memerlukan uang
untuk dapat mengelola dan memberikan makanan yang bergi+i pada anak-
anaknya &,otoatmodjo, -../(
/"
BAB I4
KERANGKA KN!EP
A. K#nsep Pemi"i%an 4a%ia2el 5an$ &i Teliti
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi pada klien dengan gangguan jiwa &schi+oprenia(. Bentuk
halusinasi ini bisa berupa suara : suara bising atau mendengung. %etapi paling
sering berupa kata : kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang
mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga klien menghasilkan respons tertentu
seperti ) bicara sendiri, bertengkar atau respons lain yang membahayakan. Bisa
juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan
mendengarkan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada benda
mati.
9sia disini dimaksud adalah masa pada keadaan tertentu yang dapat
mendukung terjadinya gangguan jiwa
*ecara umum setiap penyakit dapat menyerang manusia baik laki-laki
maupun perempuan. %etapi pada beberapa penyakit terdapat perbedaan frekuensi
antara laki-laki dan perempuan. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan
pekerjaan, kebiasaan hidup, genetika atau kondisi fisiologis
#asalah pekerjaan merupakan sumber stress yang kedua setelah masa
perkawinan. Banyak orang menderita depresi dan kecemasan karena masalah
pekerjaan ini, misalnya pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi,
jabatan, kenaikan pangkat, pensiun kehilangan pekerjaan &PHK(, dan lain
/-
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan diluar
faktor dalm diri meliputi semua potensi indi>idu sejak lahir , setiap manusia
mempunyai potensi yang mengembangkan pikiran, perasaan segi sosial bakat dan
minat dalam potensi ini akan tetep terpendam jika tidak dikembangkan melalui
pendidikan, sehingga ditinjau dari potensi pendidikan mempunyai tugas untuk
mengaktualisasikan potensi tersebut. #elalui pendidikan diharapkan terbentuk
kepribadian seseorang yang boleh dikatakan hampir semua kelakuan indi>idu
dipengeruhi dan pada orang lain sebagainya.
B. Ba$an 4a%ia2el .an$ Diteliti &an ti&a" &iteliti
Kete%an$an 6
) ?ariabel yang diteliti
) ?araibel yang tidak diteliti
//
9sia
enis
kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
Halusinasi
Pendengaran
Dkonomi
<ingkungan
C. Definisi #pe%asi#nal &an "%ite%ia #2.e"tif
(. Halusinasi Pen&en$a%an
Halusinasi adalah gangguan penyerapan=persepsi panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan
dimana terjadi pada saat kesadaran indi>idu itu penuh dan baik
). Usia
9sia adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai
kunjungan pada saat pemeriksaan &,otoatmodjo, -../(
Kriteria Fbyektif )
.-"0 tahun
"0--2 tahun
-0-22 tahun
20-72 tahun
J 70 tahun
*. 'enis Kelamin
enis kelamin adalah pengelompokkan jenis kelamin yang dibedakan
atas laki-laki dan perempuan
Kriteria obyektif )
" K <aki-laki
- K Perempuan
/2
+. Pe"e%jaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin dalam
kehidupan sehari-hari &*imonguntong, -..2(
Kriteria Fbyektif )
Bekerja ) apabila pasien memiliki pekerjaan profesi yang pernah di
tekuni
%idak bekerja) apabila pasien tidak memiliki pekerjaan
,. Pen&i&i"an
pendidikan adalah suatu ilmu merupakan sumber pengetahuan dari
seseorang yang dicapai secara berjenjang dalam bentuk formal
&*imonguntong, -..2(
Kriteria Fbyektif )
Pendidikan 5endah ) %idak *ekolah, *$
Pendidikan menengah ) *#P. *#9
Pendidikan %inggi ) $iploma, perguruan tinggi
/0
BAB 4
METDE PENELITIAN
A. 'enis Penelitian
enis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan sur>ey
yang bertujuan untuk mengetahui kejadian halusinasi berdasarkan 9sia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
B. 7a"tu &an Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai tanggal "7 - /" Fktober tahun
-..' di 5* pusat kendari
C. P#pulasi &an !ampel
(. P#pulasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien halusinasi periode
anuari-uni -..' di 5* pusat kendari yang berjumlah 7. pasien.
). !ampel
*ampel adalah seluruh pasien halusinasi pendengaran di ruang rawat inap
5* pusat kendari Periode anuari - uni %ahun -..' yang berjumlah 07
%eknik sampel dalam peneltian ini adalah purposi>e sampling yaitu
teknik pengambilan sampling berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu dari
populasi &a+is Alimul H. -..4(

/7
D. 'enis &ata
&an Pen$umpulan Data
$ata yang digunakan dalam penelitian ini meliputi )
". data primer yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan lembar
obser>asi yang telah disediakan oleh peneliti
-. data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tempat penelitian yaitu data
jumlah penderita halusinasi pendengaran 5* pusat Kendari
E. Pen$#lahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual yang selanjutnya disajikan
dalam bentuk master tabel), umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
dikelompokkan berdasarkan hasil obser>asi
0. Analisis Data
Analisis uni>ariat, adalah analisis satu >ariabel tertentu yang akan
mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan responden dari semua
>ariabel dengan menggunakan rumus.
f
L K M k
,
Keterangan )
f ) awaban 5esponden
n ) jumlah sampel
k ) konstanta &"..8(
L ) persentase hasil yang dicapai
/6
&@andra , "''0 ) 0/(
G. Pen.ajian
Data
$ata disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang kemudian
dinarasikan.
H. Pe%s#nalia
Peneliti
Nama peneliti 6 As%ia&i
Nim 6 8-. 8(+
Nama pem2im2in$ 6 !uta%m# !.!t
/4
BAB 4I
HA!IL DAN PEMBAHA!AN
A. HA!IL PENELITIAN
(. Ka%a"te%isti" Resp#n&en
a. Dist%i2usi Be%&asa%"an Usia
%abel 7." $istribusi 5esponden #enurut 9sia Eang #engalami
!angguan Halusinasi Pendengaran $i 5umah *akit iwa Pusat Kendari
9sia &tahun( $istribusi Persentase
.-"0
"7--2
-0-22
20-72
70 J
"
"/
//
'
.
",6' 8
-/, -"8
0' 8
"78
. 8
umlah 07 ".. 8
*umber ) data primer
Berdasarkan tabel 7." diatas menunjukkan bahwa dari 07 orang responden
yang paling banyak pada kelompok usia -0-22 tahun yaitu sebesar //
&0'8( responden kemudian pada kelompok usia "7--2 tahun sebesar "/
&-/8(, pada kelompok usia 20-72 sebsesar ' &"78( paling sedikit pada
kelompok usia .-"0 yaitu sebesar "&-8( responden.
2. Dist%i2usi Resp#n&en Be%&asa%"an 'enis
/'
%abel. 7.- $istribusi 5esponden Berdasarkan enis Kelamin yang
#engalami !angguan Halusinasi Pendengaran $i 5umah *akit iwa
Pusat Kendari
ensi kelamin $istribusi Persentase
<aki-laki
perempuan
/0
-"
7-,0 8
/6,0 8
umlah 07 ".. 8
*umber ) $ata Primer
Berdasarkan tabel 7.- diatas dari 07 responden lebih besar yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu /0orang &7-,0 8( dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak -" orang &/6,08(.
9. Dist%i2usi Resp#n&en 2e%&asa%"an pen&i&i"an
%abel 7./ $istribusi 5esponden Berdasarkan %ingkat Pendidikan
5esponden Eang #engalami !anguan Halusinasi Pendengaran $i 5umah
*akit iwa Pusat Kendari
Pendidikan $istribusi Persentase
5endah
#enengah
%inggi
-'
-2
/
0",64 8
2-,40 8
0,/0 8
umlah 07 ".. 8
*umber ) data primer
Berdasarkan tabel 7./ diatas dari 07 responden yang berpendidikan tinggi
sebanyak / orang &0,/08( dan yang berpendidikan menengah sebanyak
-2 &2-,408( serta yang berpendidikan rendah sebanyak -' &0",648(
&. Dist%i2usi Resp#n&en 2e%&asa%"an pe"e%jaan
2.
%abel 7.2 $istribusi 5esponden Berdasarkan pekerjaan 5esponden Eang
#engalami !anguan Halusinasi Pendengaran $i 5umah *akit iwa Pusat
Kendari
Pekerjaan $istribusi Persentase
%idak Bekerja
Bekerja
/-
-2
06 8
2/ 8
umlah 07 "..8
*umber ) data primer
Berdasarkan tabel 7.2 diatas dari 07 responden yang memiliki pekrjaan
sebanyak -2 orang &2/8( dan yang tidak bekerja sebanyak -2 &2/8(
B. PEMBAHA!AN
Pembahasan analissis tentang karakteristik pada penderita halusinasi pendengaran
di rumah sakit jiwa pusat kendari, berdasarkan hasil penelitian maka dapat
dibahas dengan melihat beberapa >ariabel penelitian yang meliputi ) usia, jenis
kelamin, pekerjaan , pendidikan dapat disajikan sebagai berikut )
a. Usia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada
pada rentang usia -0- 22 tahun yakni sebanyak // &0'8( kemudian pada
kelompok usia "7--2 tahun sebesar "/ &-/8(, pada kelompok usia 20-72 sb '
&"78( paling sedikit pada kelompok usia .-"0 yaitu sebesar "&-8( responden.
9sia responden pada rentang -0-22 tahun merupakan usia produktif ,
sesuai dengan hasil obser>asi yang dilakukan rata-rata mereka yang megalami
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran berada pada rentang usia
produktif.
2"
*ecara teoritis bahwa faktor usia dapat mempengaruhi terjadinya
gangguan jiwa pada seseorang, karena makin bertambahnya usia sesorang
apalagi dalam memasuki usia-usia dewas hingga usia produktif maka semakin
banyak tanggung jawab yang diemban seseorang dalam menjalani hidupnya,
tak ayal jika sesorang yang dalam hidupnya memiliki beban dalam tanggung
jawabnya menghidupi keluarganya sehingga dalam proses menjalani
kehidupannya ia selalu terbebani dan memilki tanggung jawab yang besar.
Hal inilah yang memungkinkan sesorang untuk dapat mengalami gangguan
jiwa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan studi yang yang dilakukan oleh
direktorat kesehatan jiwa $epkes 51, yang menyatakan bahwa penderita
gangguan jiwa saat ini cenderung dialami sesorang semenjak sesorang
menginjak usia dewasa hingga usia produktif, penyebab gangguan jiwa yang
dilaporkan antara lain narkoba, mental retardasi, disfungsi mental, dan
didintegrasi mental. Kemudian data *ur>ey the indonesian Psyciatris
epidemiologic network, menyatakan bahwa angka gangguan jiwa orang
dewasa "4,08 dari jumlah penduduk. Berdasarkan sur>ei satu dari lima orang
dewasa mengalami gangguan jiwa atau satu dari anggota keluarga mengalami
gejala-gejala gangguan jiwa.
2. 'enis Kelamin
2-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran berjenis kelamin laki-laki
yakni sebanyak /0 &7-,08( sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak -"&/",08(.
Berdasarkan pengamatan bahwa sebagian besar penderita gangguan
jiwa khususnya halusinasi pendengaran lebih banyak yang berjenis kelamin
laki-laki dibandingkan yang berjenis kelamin perempuan, hal ini karena pada
seseorang yang berjenis kelamin laki-laki lebih memiliki tanggung jawab
yang besar dalam menjalani kehidupan apalagi didalam kehidupan rumah
tangga, seorang laki-laki harus bisa menjadi kepala keluarga yang
bertanggung jawab untuk memberikan nafkah bagi istri dan anak-anaknya.
Ketika sesorang tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya maka sesorang
akan merasa terbebani sehingga akibat beban tersebut oarang akan merasa
tertekan yang akhirnya dapat menyebabkan gejala depresi yang nantinya akan
menyebabkan gangguan jiwa pada diri seseorang. Hal inilah yang mungkin
dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami gangguan jiwa terutama bagi
laki-laki.
9. Pen&i&i"an
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran yang berpendidikan rendah
sebanyak -'&0",648( reponden. $an yang berpendidikan menengah -2
&2-,408( kemudian yang berpendidikan tinggi sebanyak / &0,/8(.
2/
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebagian besar penderita
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran lebih banyak yang memiliki
pendidikan yang rendah dibandingkan dengan yang berpendidikan menegah
dan berpendidikan tinggi, hal ini dikarenakan pada orang yang memilki
pendiidkan yang rendah sangat rentan terhadap resiko untuk mengalami
gangguan.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh <unardi
dalam ,otoatmodjo,-../ bahwa pendidikan orang dewasa apapun isi
tingkatan serta metodenya baik formal maupun informal merupakan lanjutan
atau pengganti pendidikan disekolah ataupun diluar sekolah hasil pendidikan
orang dewasa adalah perubahan atau adanya perubahan kemampuan,
penampilan atau perilaku, selanjutnya perubahan perilaku didasari oleh
adanya perubahan penambahan pengetahuan, sikap atau keterampilan
&,otoatmodjo, -../(.
*ehingga dari pendapat diatas dapat diuraikan bahwa bagi orang
memiliki pendidikan yang rendah ada kecenderungan untuk bertindak atau
bersikap kurang baik yang akhirnya akan berindikasi pada perilaku yang
negatif misalnya mencoba obat-obat terlarang yang akhirnya akan
meyebabkan gangguan jiwa.
&. Pe"e%jaan
22
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran yang tidak memilki
pekerjaan yakni sebanyak /- &068( sedangkan yang memiliki pekerjaan
sebanyak -2&2/8(.
Berdasakan pengamatan yang dilakukan sebagian besar penderita
gangguan jiwa khususnya halusinasi pendengaran lebih banyak yang bekerja
dibandingkan dengan yang tidak memiliki pekerjaan, hal ini dikarenakan
pada orang yang tidak memiliki pekerjaan tingkat stressornya lebih tinggi
akibat merasa tertekan apalagi dalam masa-masa sulit seperti saat ini dimana
orang-orang yang mencari pekerjaan namun tidak mendapatkannya sehingga
pada saat-saat tertentu orang tersebut akan merasa tertekan sehingga dapat
menyebabkan depresi yang akhirnya berindikasi terhadap terjadinya
gangguan jiwa pada orang yang mengalaminya.
Pekerjaan bagi sesorang sangat penting sebab pekerjaan menunjang
sesorang untuk lebih sejahtera dalam menjalani hidup, seeorang yang tidak
memiliki pekerjaan &penangguran( mungkin akan merasa bahwa dirinya tidak
berguna, tidak produktif dan tidak dapat membahagiakan orang-orang yang
dicintainya, sebab dengan adanya pekerjaan sesorang dapat menghasilkan
materi dari apa yang dikerjakannya.
#enurut 1yus Eosep, -..6 Bahwa Pengangguran membawa pengaruh
bagi kesehatan jiwa. *umber stress terpenting bukanlah hakikat kehilangan
pekerjaan itu sendiri tetapi lebih bersifat perubahan-perubahan domestik
20
psikologis yang berjalan secara perlahan-lahan. Hal ini lambat laun
mambahayakan kesehatan indi>idu yang bersangkutan .
Fleh karena itu pekerjaan sangat penting bagi sesorang sebab dengan
adanya pekerjaan orang akan merasa lebih berguna dan dapat membahagiakan
orang-orang yang dicintainya.

27
BAB 4II
KE!IMPULAN DAN !ARAN
A. Kesimpulan
$ari hasil penelitian yang dilakukan dirumah sakit jiwa pusat kendari dapat
disimpulkan bahwa)
". $ari 07 responden yang diteliti pada kelompok usia -0-22 tahun yaitu sebesar
// &0'8( responden kemudian pada kelompok usia "7--2 tahun sebesar "/
&-/8(, pada kelompok usia 20-72 sebsesar ' &"78( paling sedikit pada
kelompok usia .-"0 yaitu sebesar "&-8( responden
-. $ari 07 responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu /0 orang
&7-,0 8( dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak -" orang &/6,08(.
/. $ari 07 responden sebagian besar tidak bekerja sebanyak -2 &2/8( dan
memiliki pekerjaan sebanyak -2 orang &2/8(
2. $ari 07 responden sebagian besar berpendidikan rendah sebanyak -'
&0",648( berpendidikan menengah sebanyak -2 &2-,408( dan berpendidikan
tinggi sebanyak / orang &0,/08(
B. !a%an
#erujuk pada hasil pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian ini maka dapat
disampaikan beberapa saran berikut )
". Kepada pihak rumah sakit jiwa pusat kendari pro>insi sulawesi tenggara
untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan
angka kesembuhan bagi pasien dan dapat mengurangi angka kesakitan
26
maupun kekambuhan bagi pasien dengan gengguan jiwa khususnya halusinasi
pendengaran.
-. bagi peneliti selanjutnya agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat
lagi tentang karakteristik pada penderita halusinasi pendengaran khususnya
dirumah sakit jiwa pusat kendari.
/. Kepada pihak institusi Akper Pemda Konawe agar dapat memperbanyak
literatur tentang keperawatan jiwa guna mempermudah jalannya penyusunan
penelitian bagi peneliti selanjutnya, sehingga lebih baik dan dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu keperawatan khusunya pada keperawatan jiwa.
2. kepada masyarakat khususnya bagi para orang tua agar lebih memperhatikan
sejak dini tentang kondisi perkembangan remaja putra dan putrinya dalam
mendidik agar tidak terjadi gangguan jiwa yang dapat berimplikasi pada
penyakit jiwa khususnya halusinasi pendengaran
24

Anda mungkin juga menyukai