Anda di halaman 1dari 4

Sapta Pesona

19.13 | Author: joey


SAPTA PESONA


Makna logo Sapta Pesona dilambangkan dengan Matahari yang bersinar sebanyak 7 buah yang terdiri atas unsur
Kemanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan. Tujuan diselenggarakan
program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat,
baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke
suatu daerah atau wilayah di Negara kita. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu aman, tertib, bersih, sejuk,
indah, ramah tamah dan kenangan. Kita harus menciptakan suasana indah dan mempesona, dimana saja dan
kapan saja. Khususnya ditempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan.
Dengan kondisi dan suasana yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama, merasa puas
atas kunjungannya dan memberikan kenangan indah dalam hidupnya.










Sapta Pesona Pariwisata

Sapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata
di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:

1. Aman.
2. Tertib.
3. Bersih.
4. Sejuk.
5. Indah.
6. Ramah.
7. Kenangan.

1. Aman (Keamanan).
Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan
kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya.

Bentuk Aksi:

Tidak mengganggu wisatawan.
Menolong dan melindungi wisatawan.
Bersahabat terhadap wisatawan.
Memelihara keamanan lingkungan.
Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.

2. Tertib (Ketertiban)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.

Bentuk Aksi:

Mewujudkan budaya antri.
Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan yang berlaku.
Disiplin/tepat waktu.
Serba teratur, rapi dan lancar.
Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukkan keteraturan yang tinggi.

3. Bersih (Kebersihan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
memberikan layanan higienis bagi wisatawan.

Bentuk Aksi:

Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.
Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya tarik wisata.
Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih.
Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi.

4. Sejuk (kesejukan)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang
mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa betah bagi wisatawan, sehingga
mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang.

Bentuk Aksi:
Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur wisata.
Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, alat transportasi dan
tempat lainnya.


5. Indah (Keindahan)
Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan,
sehingga mendorong promosi ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.

Bentuk Aksi:

Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami.
Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib, dan serasi serta menjaga karakter
lokal.
Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan
yang bersifat natural.
6. Ramah (Keramah tamahan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di rumah sendiri bagi wisatawan, sehingga
mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.


Bentuk Aksi:

Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.
Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji.
Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.

7. Kenangan.
Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman
perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan
menumbuhkan motivasi untuk berkunjung ulang.

Bentuk Aksi:

Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik.
Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas serta mudah dibawa.


Wisata Indonesia Urutan Bawah di Asean
Dililihat dari jumlah kunjungan wisatawan asing yang berkunjung, Indonesia masuk peringkat bawah di
antara negara Asean. Meski tahun ini ada trend jumlah wisman meningkat tapi peringkat Indonesia di
sesama negara ASEAN ketinggalan dari Malaysia, Singapura dan Thailand.


Pemerintah Indonesia akan terus berupaya merebut pasar pariwisata di kawasan Asia Tenggara, terutama
menjaring para Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang diperkirakan mencapai 55 - 60 jutaorang setiap
tahunnya. Pemerintah, melalui Departemen Pariwisata dan Kebudayaan (Depbudpar) akan menaikkan
biaya promosi tahun 2010 mendatang untuk mencapai target jumlah wisman yang datang ke Indonesia.
"Anggaran promosi tahun 2010 sekitar USD24 juta. Sebelumnya (tahun 2009) hanya sekitar USD15 juta.
Dengan kenaikan anggaran tersebut, paling tidak kita menjaga angka kunjungan wisman yang sudah ada,
yaitu 4.619.483 orang per bulan Januari - September, dengan devisa hampir USD6,5 miliar," kata Diyak
Mulahela, Direktur Lembaga Pengembangan dan Informasi Pariwisata (Lepita) dalam wawancara
eksklusif dengan Business News (25/11).
Sebagai perbandingan dengan negara-negara anggota ASEAN, ternyata pemerintah Malaysia yang paling
tinggi mengeluarkan anggaran biaya promosi pariwisatanya, yaitu sekitar USD150 juta. Dengan anggaran
sekian, Malaysia berhasil mendatangkan 20 juta wisman ke negaranya. "Sedangkan Singapura berhasil
mendatangkan sekitar 9 juta wisman, Thailand sekitar 8 juta. Dan anggaran promosi kedua negara juga
masih lebih besar dibanding Indonesia."
Dibanding dengan perkembangan sebelumnya di mana Indonesia hanya kalah dari Thailad, ini tentu
merupakan warning. Sebab sebetulnya Indonesia merupakan negara yang sangat kaya potensi wisatanya.
Terbentang dari Sabang sampai Merauke, tak terhitung banyaknya tempat pariwisata yang begitu indah
dan menarik untuk dikunjungi. Namun dari lima pulau besar dan ribuan pulau kecil yang ada
di Indonesia, pulau Jawa dan Bali lah yang setiap tahunnya banyak menarik minat pengunjung. Bahkan
selama ini 94% wisatawan mancanegara masih menjadikan kedua pulau tersebut tujuan utama wisata
di Indonesia. Padahal masih banyak kekayaan alam Indonesia yang tak tersentuh oleh pemberitaan media
sebagai objek wisata yang menarik, seperti Danau Maninjau di Sumatera Barat, Baliem Valey di Papua
Barat, Pantai Morotai di Maluku Utara, Jembatan Tenggarong di Kalimantan Timur dan masih banyak
lagi. Kita tentunya berharap tempat-tempat wisata tersebut dapat diberitahukan ke seluruh dunia agar
mereka dapat mengetahui betapa indahnya Tanah Air Indonesia.


Perbandingan jumlah wisatawan yang mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2007
adalah sebagai berikut :
Jumlah Wisatawan Pada Tahun 2007
Indonesia 3.355.281
Thailand 13.574.786
Malaysia 37.822
Singapura 55.000
Vietnam 200.000

Anggaran pariwisata yang disediakan beberapa negara di Asia Tenggara pada tahun 2007 adalah sebagai
berikut :
Anggaran Pariwisata Pada Tahun 2007
Indonesia Rp.300 Milyar
Thailand 105,7 Milyar Ringgit
Malaysia 10 Juta Dollar Singapura
Singapura 2,5 Milyar Baht
Vietnam 13 Juta U$D

Anda mungkin juga menyukai