Anda di halaman 1dari 14

VISKOSITAS

Proses Kimia : Pemisahan campuran (komponen)


Contoh : Distilasi, Ektraksi, Fermentasi, absorpsi dll
FENOMENA PERPINDAHAN
Dinamika fluida perpidahan momentum
Perpindahan massa
Perpindahan panas perpindahan energi
Peristiwa perpindahan disebut sifat transport.
Sifat transport suatu zat adalah kemampuan zat untuk memindahkan
bahan (massa), energi, momentum atau sifat lain yang ditetapkan dari
satu tempat ke tempat lain.
Viskositas : Ukuran dari laju dimana momentum linier
dipindahkan melalui fluida.
Kecepatan perpindahan properti molekuler diukur oleh fluksnya,
FLUKS : Jumlah properti yang dipindahkan per satuan waktu per
satuan luas.

Kecepatan proses perpindahan

(3.1)
hambatan
penggerak gaya
=
Hukum ini mirip hukum Ohm, Arus listrik berbanding lurus dengan
Beda tegangan (gaya penggerak) dan berbanding terbalik dengan
Hambatan.
Persamaan Matematika untuk transport molekuler atau difusi
sebuah properti :
(3.2)
dx
d
x
I
= o

x
adalah fluks properti, o adalah tetapan yang disebut difusivitas,
I adalah konsentrasi, dan x adalah jarak dalam arah aliran.
proses pada keadaan tunak maka fluks
x
adalah konstan.
(3.3)
} }
I
I
I =
2
1
2
1
d dx
x
x
x
o
( )
(3.4)
1 2
2 1
x x
x

I I
=
o

Plot konsentrasi lawan jarak pada transport molekuler properti.


Cons Vs jarak : Garis lurus.
Arah 1 2 : Konsentrasi turun : gradien dI/dx adalah negatif,
dan tanda negatif dalam persamaan 3.2 memberikan fluks positif
pada arah 1 ke 2.
Untuk Perpindahan momentum :
( )
(3.5)
dy
v d
x
yx

q
t =
q/ = difusivitas momentum, y = jarak perpindahan,
V
x
= komponen kecepatan arah x, = densitas
dan q = koefisien viskositas

Persamaan 3.5 disebut sebagai hukum Newton tentang viskositas,
dan untuk konstan dapat ditulis sebagai :
y arah pada
x komponen momentum fluk :
yx
t
dy
dv
x
yx
q t = (3.6)
Hukum Fourier :
( )
dx
T c d
A
q
p
x

o =
q
x
/A = fluks panas
o (= k/cp) = difusivitas thermal,
cpT = konsentrasi thermal atau energi panas,
k = konduktivitas panas.
(3.7)
Untuk densitas dan kapasitas panas cp konstan :
dx
dT
k
A
q
x
=
(3.8)
Jika ada gradien konsentrasi dalam fluida, molekul dengan jumlah
yang sama berdifusi ke segala arah antara daerah panas dan
daerah yang lebih dingin. Dengan cara ini energi dipindahkan kearah x.
Hukum Fick untuk transport molekuler massa dalam fluida
atau padatan untuk konsentrasi total konstan adalah :
dx
dC
D J
A
AB Ax
=
*
: adalah fluks A,
D
AB
= difusivitas molekuler dari molekul A dalam B
C
A
= konsentrasi A.
VISKOSITAS
Adalah salah satu sifat transport dan didefinisikan sebagai
ukuran kemudahan fluida untuk mengalir.
q/ : difusivitas momentum. Dalam mekanika fluida disebut :
viskositas kinematika (v).
Satuan viskositas : pers (3.6)
1
) (

=
=
dy
dv
dy
dv
x
yx
x
yx
t q
q t
Satuan adalah N/m2 = Pa,
v
x
adalah m/s dan y adalah m,
Maka :
:
yx
t
(Pa)[(m / s)(m
1
)] = Pas
Viskositas fluida bervariasi dalam rentang yang lebar, viskositas
udara pada 20C adalah 1,8 105 Pas dan viskositas glycerol
kira-kira 1 Pas, silicone bahkan lebih kental lagi.
PERKIRAAN VISKOSITAS ZAT CAIR
Menurut Erying dkk, Viskositas zat cair pada suhu T dapat
diperkirakan sbb :
( ) T T
V
h N
b
A
8 , 3 exp = q
N
A
= bilangan Avogadro,
h = tetapan Boltzmann dan Planck,
V = volume molar cairan dan
T
b
= titik didih cairan.
PENGUKURAN VISKOSITAS VISKOMETER
Viskometer pipa kapiler : rumus Hagen-Poiseuille
untuk laju alir fluida melalui pipa berjari-jari r:
( )
q
t
L
r P P
dt
dV
L
8
4
0

=
V adalah volume fluida yang mengalir,
P
0
dan P
L
adalah tekanan pada masing-masing
ujung pipa yang panjangnya L.
( )
0
4 2 2
0
16 P L
r P P
dt
dV
L
q
t
=
Untuk GAS IDEAL :
Viskositas gas tidak tergantung pada tekanan
pada kisaran tekanan yang lebar :0,001100 atm.
Contoh :
Hubungan antara viskositas argon dan udara terhadap: (a) tekanan dan (b) suhu.
Viskosimeter Oswald
Zat cair dimasukkan kedalam viskometer dan
kemudian dihisap keatas kedalam bola 1 sampai
permukaan zat cair berada diatas tanda A.

Zat cair kemudian dibiarkan turun secara gravitasi
dan waktu t
1
yang diperlukan bagi permukaan zat
cair turun dari A ke B diukur.

Viskometer dibersihkan dan zat cair kedua, yang
viskositas dan densitasnya diketahui, dimasukkan
dan pengukuran diulangi lagi untuk mendapatkan
waktu turun t
2
.

Zat cair kedua ini disebut sebagai zat cair acuan
dan yang sering digunakan adalah air.
Persamaan Hagen-Poiseuille :
2 2
1 1
2
4
2
1
4
1
2
1
8
8 dt P
dt P
dt r P
LV
LV
dt r P
A
A
=
A
A
=
t
t
q
q
2
1
2
1

~
A
A
P
P
2 2
1 1
2 2
1 1
2
1
t
t
dt P
dt P

q
q
=
A
A
=
Jika waktu awal pengukuran pada t =0,
maka :
Viskosimeter BOLA JATUH : Hukum Stokes
( )
t
s
v
g r
9
2
2

q

=
Jika sebuah bola kecil dibiarkan jatuh dari keadaan diam dalam suatu
fluida, bola akan dipercepat sampai mencapai kecepatan konstan,
yang disebut kecepatan akhir.

s
= densitas bola padat
= densitas fluida
g = percepatan gravitasi.
q = viskositas fluida
v
t
= kecepatan akhir
r = jari-jari bola
Viskosimeter bola jatuh terdiri atas tabung silinder vertikal yang diisi dengan
zat cair yang diukur viskositasnya. Sebuah bola baja, densitasnya
s
dan
diameternya disesuaikan agar menghasilkan kecepatan jatuh yang lambat,
dijatuhkan melalui leher tabung, dan waktu jatuh antara dua tanda diukur.
Jika proses diulangi dengan zat cairyang diketahui densitas dan
viskositasnya, maka akan menghasilkan nisbah dua viskositas.
( )
( )
2 2
1 1
2
1
t
t
s
s


q
q

=
t = waktu yang didapatkan dari pengamatan
t
1
= waktu untuk zat yang telah diketahui densitasnya
t
2
= waktu untuk zat yang akan dihitung viskositasnya.

Anda mungkin juga menyukai