nya lalu
menimbang berat tabung plastik berpeluru di udara dengan neraca pegas,
misalnya berat peluru sebesar w. Kedua, menurunkan balok pendukung
sehingga alas tabung plastic berpeluru tercelup ke air sedalam 2 cm. Ketiga,
mengamati dan mencatat hasil yang ditunjukkan neraca pegas tersebut.
Mengulangi langkah kedua dan ketiga untuk keadaan alas tabung berpeluru
tercelup ke dalam air sedalam 4 cm, 6 cm, 8 cm, dan 10 cm.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
Penunjuk neraca pegas wadah berpeluru di udara W = 1 N
Saat wadah berpeluru tercelup ke air se dalam
2 cm
(N)
4 cm
(N)
6 cm
(N)
8 cm
(N)
10 cm
(N)
Penunjukkan neraca pegas
(Wa)
0,8 0,7 0,6 0,6 0,6
Gaya angkat Fa = W - Wa 0,2 0,3 0,4 0,4 0,4
B. Analisis
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan diperoleh bahwa pada
saat wadah berpeluru tercelup ke air sedalam 2 cm neraca pegas menunjukkan
Wa sebesar 0,8 N dan memiliki gaya angkat sebesar 0,2 N yaitu dari
pengukuran menggunakan neraca pegas diudara sebesar 1 N dikurangi
dengan Wa 0,8 maka gaya angkatnya adalah 0,2 N. Pada saat wadah
berpeluru tercelup ke air sedalam 4 cm penunjukkan neraca pegas Wa sebesar
0,7 N dan gaya angkat sebesar 0,3 N yang diperoleh dari pengukuran di udara
dikurangi dengan Wa yaitu 1 N diudara dikurangi 0,7 N maka diperoleh gaya
angkat sebesar 0,3 N. Pada saat wadah berpeluru tercelup ke air sedalam 6 cm
neraca pegas menunjukan Wa sebesar 0,6 N dan gaya angkat sebesar 0,4 N
yang diperoleh dari pengukuran di udara dikurangi dengan Wa yaitu 1 N
diudara dikurangi Wa 0,6 N maka diperoleh gaya angkat sebesar 0,4 N. Pada
saat wadah berpeluru tercelup ke air sedalam 8 cm penunjukkan neraca pegas
Wa sebesar 0,6 N dan gaya angkat sebesar 0,4 N yang diperoleh dari
pengukuran di udara dikurangi dengan Wa yaitu 1 N diudara dikurangi 0,6 N
maka diperoleh gaya angkat sebesar 0,4 N. Pada saat wadah berpeluru
tercelup ke air sedalam 10 cm penunjukkan neraca pegas Wa sebesar 0,6 N
dan gaya angkat sebesar 0,4 N yang diperoleh dari pengukuran di udara
dikurangi dengan Wa yaitu 1 N diudara dikurangi 0,6N maka diperoleh gaya
angkat sebesar 0,4 N.
C. Grafik
Grafik Gaya Angkat Zat Cair
Saat wadah berpeluru tercelup ke air sedalam
2 cm (N) 4 cm (N) 6 cm (N) 8 cm (N) 10 cm (N)
Penunjukan neraca pegas Wa 0,8 0,7 0,6 0,6 0,6
Gaya angkat Fa = W - Wa 0,2 0,3 0,4 0,4 0,4
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
2 4 6 8 10
g
a
y
a
a
n
g
k
a
t
F
a
(
N
)
kedalaman wadah tercelup air (cm)
Grafik gaya angkat zat cair
BAB V
PEMBAHASAN
A. Diskusi
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh bahwa ketika
wadah berpeluru di timbang di udara, beratnya 1 N. sedangkan ketika
berada di air dengan kedalaman 2, 4, 6, 8, dan 10 cm diperoleh hasil
berturut turut 0,8 N, 0,7 N, 0,6 N, 0,6 N, dan 0,6 N. Maka gaya angkat
yang dihasilkan berturut turut juga 0,2 N, 0,3 N, 0,4 N, 0,4 N, dan 0,4 N.
Hasil penimbangan yang berbeda antara penimbangan di udara dan air
disebabkan karena ketika di dalam air, tidak hanya gaya berat yang
berpengaruh. Tapi juga gaya angkat dari zat cair, yang menyebabkan
beratnya ketika di air berkurang.
Berdasarkan teori, gaya apung berbanding lurus dengan kedalaman
benda. Semakin dalam benda itu masuk ke dalam zat cair, maka semakin
besar gaya yang diberikan. Hal ini terbukti, pada saat kedalaman benda 2
cm, gaya angkat yang terjadi sebesar 0,2 N sedangkan pada kedalaman 3
cm, gaya angkat fluida sebesar 0,3 N.
Pada data hasil timbngan kedalaman 6, 8, dan 10 cm di dapatkan gaya
angkat yang sama besar yaitu 0,4 N. ini tidak sesuai dengan teori yang
menyatakan gaya apung berbanding lurus dengan kedalaman. Hal ini
dikarenakan pada kedalaman ini, tidak lagi terjadi gaya apung. Benda tidak
lagi terapung, namun keseluruhan volume benda sudah masuk ke dalam
fluida. Sehingga yang berlaku adalah hukum archimedes yang sesuai
dengan data yang diperoleh. Yaitu gaya angkat yang sama besar ketika
benda yang masuk memiliki volume yang sama besar pula.
B. Menjawab Pertanyaan
Soal :
Sebuah batu memiliki berat 30 N jika ditimbang di udara. Jika batu
tersebut ditimbang di dalam air beratnya 21 N. jika massa jenis air adalah
1 g/cm
3
, hitung massa jenis batu tersebut!
Jawaban :
Diket : :
Dit :
Jawab :
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya angkat zat
cair pada benda dipengaruhi oleh kedalaman benda. Semakin dalam benda masuk
ke dalam zat cair, maka gaya angkat yang diberikan semakin besar. hal ini berlaku
ketika benda terapung (sebagian volume benda saja yang masuk, bukan
keseluruhan). Namun jika benda telah masuk keseluruhan ke dalam fluida, maka
yang berpengaruh adalah volume benda, selama bendanya bervolume dan berat
sama, maka gaya angkatnya akan sama walaupun kedalamannya berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. 2001. Fisika Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Tim. 2014. Panduan Praktikum Fluida. Surabaya : Pendidikan Sains
______. 2011. Hukum Archimedes. http://www.crayonpedia. org/mw/
HukumArchimedes. Diakses tanggal 19 April 2014
LAMPIRAN GAYA ANGKAT ZAT CAIR
Gambar 1. Mengukur kedalaman (h)
Gambar 2. Mengukur gaya angkat zat
cair ketika dicelupkan