Tanah adalah bagian penting dari sebuah proyek pembangunan. Bangunan
sipil kebanyakan dibangun diatas sebuah tanah. Tanah sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: 1. Tanah Berdasarkan Butiran a. Krikil (Gravel) b. Pasir (Sand) c. Lanau (Silt) d. Lempung (Clay) 2. Tanah Berdasarkan Kandungan Mineral a. Tanah Organik b. Tanah Non Oraganik Tanah yang baik adalah tanah yang dapat menahan beban di atasnya dengan baik. Pada bangunan sipil, peran tanah dalam mendukung beban bangunan sangatlah penting. Bangunan sipil terdiri dari bangunan rumah, gedung, jalan, dan bangunan air. Bangunan tersebut dapat berdiri dengan kokohnya karena peran fondasi yang mampu menyalurkan beban bangunan ke tanah. Pada tugas Teknik Pelaksanaan Perkersaan ini, bangunan yang dimaksud adalah jalan dimana jalan dibangun untuk menambah kenyamanan pengguna kendaraan yang berjalan diatasnya. Jalan dirancang dengan struktur perkerasan menggunakan banyak metode. Di Indonesia jalan dibangun menggunakan metode Bina Marga yang mengacu pada ASSHTO. Jalan dibangun diatas lapisan struktur yang dapat menanggung beban kendaraan diatasnya. Lapis struktur perkerasan pada jalan dibagi menjadi : 1. Lapis Keras Lentur (Flexible Pavement) 2. Lapis Keras Kaku (Rigid Pavement) 3. Lapis Keras Campuran (Composite Pavement) Lapis Keras Lentur (Flexible Pavement) adalah lapis keras yang selama ini digunakan untuk struktur perkerasan pada jalan. Lapis Perkerasan sendiri memiliki 3 lapisan struktur konstruksi, yaitu : 1. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade Course) 2. Lapisan Pondasi Atas (Subbase Course) 3. Lapisan Permukaan (Surface Course) Pengujian pada tugas kali ini merupakan pengujian tanah dasar yang telah dilakukan di Laboraturium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Tanah yang dicampur terdiri dari 2 jenis tanah yaitu tanah pasir dan sedikit tanah lanau. Dari pengujian didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Kerikil : 0,000 % 2. Pasir : 65,042 % 3. Lanau : 32,355 % 4. Lempung : 2,603 % Tanah tersebut adalah jenis tanah pasir kelanauan. Dengan Indeks Plastisitas (IP) 23, 5642 % dengan nilai CBR 12,47%.