Anda di halaman 1dari 3

TIPS-TIPS MENJAWAB SOAL READING

Tips-Tips Menjawab Soal Reading


Kalau kita cermati soal-soal Tes Masuk PTN khususnya Bahasa Inggris dari zaman
Proyek Perintis, SKALU, Sipenmaru, UMPTN, hingga zaman SPMB, soal reading
menempati sekitar 20-30% dari jumlah soal Bahasa Inggris. Perubahan drastis terjadi
dua tahun belakangan, dua kali SNMPTN (2009 & 2010), 100% soal Bahasa Inggris
adalah reading. Soal-soal structure yang selalu muncul semisal Conditional, Causative,
Tenses, Parallel Contruction hilang dari peredaran ^_^.

Saya setuju kalau soal-soal structure semisal Conditional dan Causative dihilangkan.
Bukankah dua tema ini tidak dipakai oleh mahasiswa ketika mereka menulis laporan
ilmiah atau tugas akhir, kecuali mungkin oleh mahasiswa yang mengambil jurusan
Sastra Inggris atau Pendidikan Bahasa Inggris. Akan tetapi, untuk soal-
soal Tenses atau Parallel kenapa juga harus dibuang?. Misal, kalau kita membuat
tulisan yang ada keterangan waktu tahun yg sudah lewat, kan jelas gunakan Past
Tense, atau misal membuat kalimat efektif, biar tdk ada pemborosan kata-kata,
gunakan Parallel. Mengapa harus 100% reading?? Bukankah di Perguruan Tinggi
mahasiswa dituntut tidak hanya memahami teks secara pasif, tapi juga dituntut aktif
mampu menyampaikan gagasan, menulis ilmiah, membuat laporan dst dst. Dan itu
butuh ilmu dasar yang mesti dipelajari. Aneh bukan, kalau universitas yg
mengklaim world class university, mahasiswanya tidak bisa menulis abstract dalam
bahasa Inggris, atau malah minta bantuan jasa penerjemah, atau copy paste darigoogle
translate. Salahkah mahasiswa tsb?. Saya pikir, dalam sebuah sistem jangan pernah
menyalahkan Out Put!.

Soal matematika misalnya, statistika, program linear, limit, turunan, ini wajib ada. Ilmu
dasar ini, jelas terpakai (halahsok bisa wae!). Intinya, sesuatu itu dibuat harus ada
filosofi dan relevansinya. Jangan bersikap reaktif, sesuatu sudah terasa baru berbuat.
Misal, jarang ditemukan entrepreuneur lulusan pendidikan formal. Sudah terasa ada yg
salah, baru dibuat kurikulum, dimasukanlah mata kuliah kewirausahaan di Perguruan
Tinggi. Mengapa tidak dari dulu?. Mengapa tidak bersikap antisipatif?.

Jadi ngelantur.

Oke guys, kita lanjut ke materi tips menghadapi soal-soal reading

Pertama, ketika kita menemukan soal reading konsentrasilah ke pertanyaan, garis
bawahi kata kunci (menanyakan apa soal ini). Baru lihat teks. Seringkali kita
menemukan kata-kata baru yang kita belum tahu artinya. Jangan gentar, yang penting
kita dapat menangkap maknanya secara global. Lebih bagus lagi kita bisa menangkap
maknanya per paragraf. Masalahnya, jangankan per paragraph, secara keseluruhan ga
bisa dimengerti, ini teks membahas apa?...hmm..hmmmhmmmmm.

Baiklah kalau begitu, loncat dulu ke pertanyaan berikutnya, siapa tahu soalnya lebih
gampang, mulailah dari yang dianggap mudah, misal model soal yg begini : it refer to,
they refer toKalau soalnya it berarti singular, jika pilihannya ada plural, jelas itu
bukan jawabannya. Kalau They jelas plural, jika pilihannya ada yg singular, pasti bukan
itu jawabannya. Kalau semuanya pilihannya sesuai, mau tdk mau harus memahami.
Jangan lupa pahami juga kedudukannya, Subjek atau Objek dst.

Juga jangan terlalu asyik dengan teks. Misal secara global kita paham maksud teks itu,
dan kita mendapat pengetahuan baru dari teks itu, terus jadi bikin penasaran, saking
penasaran kemudian dibaca ulang lagi sampai detil
Sebaiknya, kalau lagi mengerjakan soal, rasa penasaran dgn informasi yg ada pada
teks tersebut ditahan dulu, konsentrasilah ke soal. Kita sedang berlomba dengan
waktu. Nanti habis ujian, kalau soalnya boleh dibawa, bisa dibaca ulang dan dicari
refernsi yg lebih detail.

Kedua, kalau kita sedikitnya paham maksud pertanyaan dan bisa memahami secara
global teks yang dijadikan acuan pertanyaan, temukan baris-baris kalimat yang
dijadikan pilihan jawaban. Garis bawahi kalimat-kalimat tersebut.

Ketiga, usahakan memahami informasi yang ada pada baris kalimat yang mengandung
kata kunci pertanyaan. Kalimat yang sama maksudnya dengan kata kunci, tetapi
biasanya diungkapkan dgn redaksi berbeda, itu jawabannya.

Keempat, ada model pertanyaan menguji penguasaan vocabulary. Misal, kata anu
pada baris ke sekian Sama artinya dengan.atau Kata anu baris ke sekian lebih baik
diganti dengan kataKalau penguasaan vocabnya bagus, langsung kita bisa
menjawab, tapi biasanya soal bukan menanyakan kata yang biasa kita temukan. Kata-
kata yg ditanyakan biasanya kata yg belum pernah atau baru kali itu kita temukan :-).
Bagaimana menjawabnya?. Garis bawahi kata itu. Temukan kata tersebut di teks.
Untuk menjawab gunakan petunjuk :

Petunjuk pertama adalah Punctuation (tanda baca). Perhatikan kata-kata yang ada
sebelum dan sesudah kata yang ditanyakan. Lihat kata-kata yang ada dalam kurung.
Kalau tidak ada kata yang dikurung, lihat kata-kata yang diapait oleh koma, kalau tidak
ada juga, lihat kata setelah tulisan or, kalau tidak ada juga, lihat kata yang ada diantara
tanda --

Petunjuk kedua adalah Restatment, pengulangan kalimat dengan redaksi yang
berbeda. Perhatikan kata-kata yang ada setelah kata-kata: in other word, atau that is,
atau in example, atau that is to say, atau or bla,bla,bla.

Petunjuk ketiga adalah Example, menunjukan dgn contoh. perhatikan kata setelah
kata-kata: for example, such, such as, especially, as, like, for instance, including dst,dst
semisal ini.

Kelima, model pertanyaan menanyakan tema teks adalah, atau kesimpulan teks
tersebut adalah, atau judul yang tepat untuk tersebut adalah. Cara menjawabnya:

Tema, judul, kesimpulan adalah kata-kata pendek yang mewakili atau mencakup
keseluruhan teks. Kalimat yang mewakili tema bisa umumnya diletakan pada paragraf
pertama (deduktif), atau pada akhir paragraf teks (induktif). Jadi kalau soal menanyakan
tema, perhatikan paragraph pertama dan paragraph terakhir baru membaca ke tengah.
Kata yang mewakili tema utama biasanya diulang-ulang, atau kalaupun tidak diulang-
ulang, temukanlah sebuah kalimat yang mencakup keseluruhan teks.

Anda mungkin juga menyukai