Anda di halaman 1dari 27

4

http://doddys.wordpress.com/2006/10/06/batuan-batuan-
di-bumi-jenis-dan-terbentuknya/
http://inani.tripod.com/batu.htm
http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/05/08/batuan/
BATUAN
OLEH GEOMANI A






33 Votes

Oleh : Suretno
BATUAN BEKU
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, api) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma
yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari
batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses
pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di
bawah permukaan kerak bumi.(id/Wikipedia)


5

proses pembekuan magma
Terdiri dari :
1. Batuan beku dalam (Intrusiva)
Contoh : Granit, Gabro, Diorit, Sienit.

GAMBAR BATUAN BEKU

Batu Granit

obsidian

gabbro

Diorit


6

peridotite

pegmatit

Batuan beku dalam (intrusiva) dibedakan mjd:
1) Diskordan (batun beku dalam yang memotong struktur lapisan batuan disekitarnya.
Bentuk dari diskordan antara lain :
a. Batolith : Dapur magma yang membeku.
b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.
c. Apofisa : Cabang dari gang.
d. Diatrema : Lubang kawah gunung api
2) Konkordan (batun beku dalam yang searah dengan struktur lapisan
batuan di sekitarnya.
Bentuk dari konkordan antara lain :
Sill: batuan beku dlm yg tipis dan pipih.
Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.


7

intrusi magma

2. Batuan beku luar (Ekstrusiva)
Batuan yg terbentuk dari magma yg membeku diluar bumi.
Contoh : Riolit, Traktit, Andesit, Basalt, Dasit, Scoria, Bumice (batu apung).
GAMBAR BATUAN BEKU LUAR

riolit

Pumice (Batu Apung)


8

Batu Andesit

Batu Basalt
Jenis batuan beku menurut kandungan silikat dan kuarsa dalam magma:
1) Batuan Beku Asam (Granitis)

yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa
(SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.
2) Batuan Beku Intermediet (Andesitis)

yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida
Magnesium (MgO) relatif seimbang.

3) Batuan Beku Basa (Basaltis)

yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida
Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.
BATUAN SEDIMEN
Merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian bagian
yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser
yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan
tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Macam-macam batuan sedimen :
a) Menurut tenaga yang mengangkut


9
1) Batuan Sedimen Aeolis / Aeris :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan tenaga/ media angin.
Contoh : Barchan, tanah loss.
2) Batuan Sedimen aquatis :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan media air.
Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta

GAMBAR BATUAN SEDIMEN

BATU PASIR

KONGLOMERAT

BREKSI

BATU GARAM
3) Batuan Sedimen Glassial : Batuan sedimen yg terbentuk dengan
media gletsyer/es.
Contoh : Morena

4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media


10
gelombang laut.
Contoh : Gosong.
b) Menurut tempat pengendapan
1) Batuan sedimen teristris:

batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.
2) Batuan sedimen marine :
batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.
3) Batuan sedimen limnis :
batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.
4) Batuan sedimen fluvial :
Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.
5) Batuan sedimen glassial :
Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan es
b) Menurut akumulusi material sedimen
1) Batuan sedimen klastik seperti breksi, batupasir, konglomerat, dan serpih, yang terbentuk dari endapan puing-
puing pelapukan mekanik
2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari endapan bahan
terlarut
3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan
sisa-sisa tanaman atau hewan.
BATUAN METAMORF
Batuan metamorf (malihan) terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami perubahan akibat
panas dan tekanan.
Macam-macam batuan metamorf :
1) Metamorf kontak:
Terbentuk akibat suhu yg sangat tinggi. Batuan yg letaknya dekat dg dapur magma, seperti batuan kapur akan
berubah menjadi batu pualam. Tumpukan vegetasi / fosil tumbuhan akan berubah menjadi batu bara.
2) Metamorf dinamo/ kinetis:
Terbentuk akibat tekanan kuat dalam waktu lama.
Contoh : Batu sabak dan batu bara


11
3) Metamorf Pneumatolitis Kontak:
Terbentuk akibat pengaruh panas dan kemasukan unsur lain, seperti gas fluor dan bor.
Contoh : Batu akik
GAMBAR BATUAN METAMORF

Batu Marmer

Batu Kwarsa

Batu Sabak

Batu Gneiss

PERBEDAAN PROSES TERBENTUNYA BATU METAMORF
PERBEDAAN MARMER SABAK KWARSA
CARA
TERJADINYA
Terbentuk dari batu
kapur (karst) yang
mengalami tekanan dan
Lava panas yang mendingin dengan
cepat dipermukaan bumi
Pembekuan magma yang
mendingin dalam waktu


12
panas tinggi lama dipermukaan bumi
MANFAAT
Bahan bangunan (lantai,
perhiasan)
Untuk media tulis (digunakan sebelum
kertas digunakan secara masal.
Dindonesia tahun 60-an masih
digunakan di sekolah-sekolah pedesaan
Bahan baku kaca
Sumber : geology.com

Batuan-batuan di bumi (Jenis
dan terbentuknya)
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada
bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati
langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas.
Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous
rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut
berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk
akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh
batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku
vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga
mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite

Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau
lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment
ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan
sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami


13
proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk
sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment
kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks)
hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-
sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah
batugamping terumbu.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan
dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan
berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan
tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan
dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya
terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi
batuan-batuan baru lagi.

Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam
dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau
seperti diungkapkan oleh ahli geologi JAMES HUTTON dengan teorinya THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST
Referensi :
PELBAGAI JENIS BATUAN

[ Batuan igneus Batuan enapan Batuan metamorfosis ]




14
Bagaimana batuan di kelaskan ?



LAPORAN AMALI 1
TAJUK : Mengenal Pasti Batuan.
TUJUAN :Mengenalpasti dan mengelaskan 6 jenis batuan
mengikutspesifikasi.
TEORI:
Kerak bumi terdiri daripada beraneka jenis batu-batan. Tiap-tiap batu-batan ini berbeza daripada yang
lainnya, baik tentang corak, bentuk rupa, warna, ketelusan air, cara terjadinya, mahupun kekuatannya
menahan kuasa gondolan. Bagi ahli-ahli geologi yang mengkaji kandungan dan perkembangan bumi secara
fizikal, pengetahuan tentang batu-batan ini sangatlah penting. Begitulah juga bagi ahli-ahli Geografi. Mereka
perlu mempunyai pengetahuan asas tentang jenis jenis batu-batan yang biasa terdapat dan juga
hubungannya dengan rupa bumi. Batu-batan juga menjadi asas bagi tanah-tanih dan sedikit sebanyaknya
menentukan jenis jenis tumbuhan dan penggunaan tanah-tanih di sesuatu kawasan. Oleh itu kita perlu
mengetahui dan mengenal batu-batan yang terdapat di sekeliling kita.
Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan
(a) kandungan mineral iaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
(b) tekstur batuan, iaitu saiz dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batuan;
(c) struktur batuan, iaitu susunan hablur mineral di dalam batuan.
Secara umum, batu-batan boleh digolongkan kepada tiga kumpulan yang besar iaitu:
(a) batuan igneus;
(b) batuan enapan;


15
(c) batuan metamorfosis.




Batuan Igneus
Batuan igneus terjadi akibat daripada penyejukan dan pembekuan magma dari dalam kerak bumi.
Batu ini biasanya berbentuk hablur, tidak berlapis-lapis dan tidak mengandungi fosil. Batu igneus boleh
dikelaskan berdasarkan kandungan bahan-bahan logam di dalamnya. Jikalau batuan ini mengandungi
lebih banyak silika maka batu itu digolongkan sebagai batuan asid. Sebagai batuan granit, batuan igneus
jenis asid ini tidaklah padat dan lebih muda warnanya daripada batuan bes. Batuan bes pula lebih padat dan
lebih hitam warnanya kerana banyak mengandungi oksid bes, seperti besi, aluminium dan magnesium. Dari
segi asal kejadiannya, batuan igneus boleh dikelaskan kepada dua jenis iaitu :
l. Batuan Igneus Plutonik atau Rejahan - Batu ini adalah batu igneus yang terjadi di bahagian bawah kerak
bumi. Penyejukan dan pembekuan cecair ini berlaku secara perlahan-lahan. Oleh kerana itu terjadilah
hablur-hablur kasar yang mudah dikenal. Batu jalar dalam ini, umpamanya granit, diorit dan gabro terdedah
di permukaan bumi akibat daripada proses gondolan dan hakisan.
2. Batu Gunung Berapi atau Terobosan - Batu gunung berapi adalah batu cecair yang telah melimpah
keluar dari gunung berapi sebagai lava. Lava ini membeku dengan cepat di permukaan bumi dan hablur
yang dihasilkannya berbentuk halus.
Batu gunung berapi atau batu jalar luar yang biasa terdapat ialah batu basol. Batu basol ini menghasilkan
hanyutan lava, litupan lava dan daratan tinggi lava. Setengah-setengah batu basol membeku dengan cara
yang luar biasa dan menghasilkan menara-menara batu. Sebahagian daripada lava cair itu mungkin
mengalir keluar melalui rekahan-rekahan. Lava cair itu kemudian membeku dalam bentuk daik yang tegak
dan sil yang datar.


16
Kebanyakan batu igneus keras lagi kukuh. Oleh kerana itulah batu igneus biasanya dipecahkan untuk
kegunaan membuat jalan raya, tugu-tugu peringatan dan batu-batu nisan yang berukir.

Batu granit batu obsidian

batu
pumis(batu apung) Batu basalt
Rajah 1: contoh batu igneus


Batuan Enapan
Batu enapan terjadi daripada enapan yang terkumpul di kawasan perairan. Kejadiannya memakan
masa yang panjang. Batuan ini dapat dibezakan daripada batuan jenis lain oleh sifat-sifatnya yang berlapis-
lapis. Oleh sebab itu batuan ini disebut batu-batan berlapis. Tebal lapisannya berbeza-beza dari beberapa
sentimeter hingga ke beberapa meter. Bentuknya kasar atau berbiji-biji halus, mungkin juga lembut atau
keras. Bahan-bahan yang membentuk batuan enapan ini mungkin telah diangkut oleh sungai-sungai,
glasier, angin atau binatang-binatang. Batuan enapan tidak berhablur dan seringkali mengandungi fosil-fosil


17
binatang, tumbuh-tumbuhan dan hidup-hidupan halus. Batuan enapan inilah yang paling berbeza sekali cara
kejadiannya jika dibandingkan dengan batuan lain, batuan enapan dapat dikelaskan berdasarkan umurnya.
Berbagai-bagai jenis batu-batan yang terjadi dalam jangka waktu yang sama telah dijeniskan ke dalam satu
golongan. Mengetahui sifat-sifat pelbagai jenis batu-batan itu sangatlah penting. Batuan enapan boleh
dikelaskan kepada tiga jenis utama dengan berdasarkan kepada asal kejadiannya dan kandungannya iaitu :
l. Batuan enapan yang terjadi secara mekanik - Batuan jenis ini terjadi daripada pemaduan bahan-bahan
yang terkumpul daripada batuan yang lain. Batu pasir merupakan batuan enapan yang paling banyak
terdapat. Batuan ini terjadi daripada pasir dan kadang-kadang serpihan batu kuarza. Susunan, kandungan
dan warnanya sangatlah berbeza-beza. Batu pasir banyak dipecahkan di kuari-kuari untuk kegunaan
membuat rumah atau membuat batu penggiling. Batu pasir yang lebih besar dikenal sebagai grit. Apabila
batu-batu kelikir yang lebih besar berpadu dengan kukuhnya sehingga menjadi batu besar, maka batuan itu
disebut konglomeret (sekiranya bulat) dan brekia (sekiranya bersegi-segi). Batuan enapan yang lebih halus
menjadi tanah liat yang banyak digunakan untuk membuat bata, syil atau batu lodak. Pasir dan batu kelikir
mungkin terdapat dalam bentuk yang tidak berpadu.
2. Batuan enapan yang terjadi secara organik - Batu ini terjadi daripada bangkai hidup-hidupan yang halus.
Contohnya, organisma seperti karang dan kerang yang telah reput dagingnya akan meninggalkan kulit-kulit
yang keras. Kebanyakan batu yang terjadi secara ini terdiri daripada jenis kalkeria antaranya termasuklah
batu kapur dan kapur. Batu yang mengandungi karbon juga terjadi secara organik. Batuan ini terjadi
daripada pemendapan tumbuh-tumbuhan yang telah reput seperti yang terdapat di kawasan paya dan
hutan. Batuan di atas memberikan tekanan kepada tinggalan tumbuh-tumbuhan itu dan memampatkannya
menjadi jisim karbon yang padat. Akhirnya tinggalan ini menjadi gambut, lignit atau arang batu. Semua
bahan-bahan ini sangat tinggi nilainya dari segi ekonomi.
3. Batuan enapan yang terjadi secara kimia - Batu jenis ini terenap melalui tindakan kimia larutan yang
berbagai jenis. Natrium klorid (garam batu) berpunca daripada lapisan yang pada satu masa dahulu berada
di dasar laut atau tasik. Gipsum atau kulsium sulfat didapati dari penyejatan yang berlaku di tasik-tasik
masin seperti Laut Mati yang sangat masin airnya itu. Kalium karbonat dan nitrat juga terjadi dengan cara


18
yang sama.

Batu konglemerat batu pasir
Rajah: batu enapan
Batuan Metamorfosis
Tekanan dan haba yang sangat tinggi akan menyebabkan semua batu-batuan, baik batuan igneus
mahupun batuan enapan akan bertukar menjadi batuan metamorfosis. Sifat-sifat asal batuan tersebut
mungkin berubah oleh kuasa-kuasa tersebut di atas taditerutamanya apabila pergerakan bumi yang sangat
kuat berlaku dan dengan cara ini tanah lempung akan berubah menjadi batu loh, batu kapur menjadi batu
marmar, batu pasir menjadi kuarzit, batu granit menjadi gneis, syal menjadi syis, arang batu menjadi grafit
dan grafit menjadi berlian. Batuan metamorfosis seperti batu marmar dan syis banyak dijumpai di Malaysia.
Batu marmar misalnya boleh didapati di Pulau Langkawi dan syis pula boleh didapati di kawasan
pergunungan di Sarawak.
Batuan metamorfosis ialah batuan yang telah mengalami perubahan fizikal dan kimia akibat haba dan
tekanan yang sangat tinggi. Perubahan fizikal dan kimia yang dimaksudkan itu ialah perubahan dari segi
tekstur, struktur dan komposisi mineral batuan. Batuan metamorfosis mungkin berasal daripada batuan
igneus, batuan enapan atau batuan metamorfosis yang lain. Suhu yang diperlukan untuk berlakunya proses
metamorfisma ialah antara 100C hingga 800C. Pada suhu ini batuan masih lagi berkeadaan lembut.
Dalam keadaan yang lembut ini, batuan boleh berubah dari segi susunan mineralnya. Hablur dalam mineral
pula boleh berubah dari segi saiz dan bentuknya. Komposisi batuan juga boleh berubah akibat tindak balas
kimia. Tekanan yang kuat mungkin menghimpit hablur menjadi rata atau panjang. Apabila magma panas
mengalir keluar ke permukaan muka bumi ataupun memasuki celah-celah rekahan, batuan kerak bumi yang
disentuhnya berubah menjadi batuan metamorfosis. Proses ini dikenali sebagai metamorfisma terma. Batu
marmar dan slat bintik terbentuk secara metamorfisma terma ini. Metamorfisma yang berlaku secara besar-


19
besaran adalah metamorfisma serantau. Di kawasan kerak bumi yang pernah mengalami proses
pembentukan gunung terdapat batuan metamorfosis seperti syis dan gneis. Hal ini terjadi apabila batuan
yang terdapat jauh di dalam kerak bumi mengalami tekanan yang kuat dan haba yang tinggi. Tekanan dan
haba yang tinggi menyebabkan batuan mertgalami proses penghabluran semula.
Batuan metamorfosis mempunyai ciri-ciri yang jelas. Kesemua batuan metamorfosis mempunyai
struktur berhablur. Batuan metamorfosis mempunyai mineral yang sama seperti batuan igneus, tetapi sering
terdapat juga mineral yang hanya terbentuk pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Sesetengah batuan
metamorfosis mampat dan menjadi lebih padat akibat tekanan yang sangat tinggi yang dialaminya.
Pemadatan batuan menyebabkan molekulnya menjadi lebih rapat dan isipadu batuan lebih kecil.
Sesetengah batuan metamorfosis yang berjalur mempunyai mineral yang tersusun dalam lapisan-lapisan
yang selari. Batuan metamorfosis berjalur ini terjadi apabila mineral dalam batuan itu mengalami
penghabluran semula atau terhimpit akibat tekanan. Jaluran juga terjadi apabila mineral yang mempunyai
kepadatan berlainan terasing lalu membentuk lapisan-lapisan. Contoh batuan berjalur ialah batu loh dan
syis. Batuan ini boleh pecah menjadi lapisan-lapisan yang nipis. Batuan metamorfosis tidak berjalur seperti
batu marmar dan kuarzit pula tidak boleh pecah kepada beberapa lapisan.


Batu marmar batu kwarsa
Rajah: batu metamorphosis
RADAS DAN BAHAN :
Penimbang elektronik,silinder penyukat,bikar,piring petri,kanta pembesar,berus,6 jenis batu,air.
PROSEDUR :


20
1. Sampel batu-batuan yang terdapat di sekeliling telah dibawa ke makmal.
2. Perbincangan tentang perbezaan batu-batuan telah dimasukkan ke dalam jadual 1 dibawah.
3. Dengan menggunakan hubungan antara jisim/isipadu, ketumpatan batuan di cari.
4. Melalui data-data yang telah dikumpulkan, jenis batuan dinamakan.
5. Teknik-teknik lain untuk mengklasifikasi atau menamakan batuan digunakan.
6. KEPUTUSAN :
7. Jadual 1 : Klasifikasi dan ciri-ciri batuan.

BIL

JENIS
BATUAN

WARNA

JISIM

KETUMPATAN

KILAU
AN

KEKERASAN

LAPISAN

TEKSTUR

CORAK



1.

Igneus





Ungu
kehitaman


17.5
g


15 cm





Lembut


Berlapis


-Kasar
-Segi
bersudut


Sekata


2.


Enapan




Putih dan
kelabu


11.5
g


4 cm


X


Keras


Berlapis

-Kasar
-
Berbatua
n
kecil
-Segi
bersudut

Tidak
sekata


3.


Metamorfik





Putih


59.1
g


10 cm





Keras


Tidak
berlapis


-Licin
-Sfera
tidak
bersegi


Tidak
sekata

Jadual 1 : Klasifikasi dan ciri-ciri batuan


21





BIL

JENIS
BATUAN

WARNA

JISIM

KETUMPATAN

KILAU
AN

KEKERASAN

LAPISAN

TEKSTUR

CORAK



4.


Igneus




Perang
kelabu


13.8 g


7 cm





Keras


Tidak
berlapis


-Batuan
kecil
timbul
-Bersudut
-Batu

berongga


Tidak
sekata


5.


Enapan





Merah
jambu
berbintik


13.0 g


5 cm





Lembut


Berlapis


-Berbintik
hitam
-Bersudut


Sekata


6.


Metamorfik





Oren
kemera
han


3.7 g


3 cm





Lembut


Berlapis


-
Berbatua
n
kristal
-Sfera
bersudut


Tidak
sekata


Jadual 1 : Klasifikasi dan ciri-ciri batuan


22
Jadual 2 : Ketumpatan batuan
8.

BIL

JISIM (g)

ISIPADU (cm)
JISIM (g)

ISIPADU (cm)

KETUMPATAN
(gcm)

1.


17.500

15.000

17.500
15.000


1.166

2.


11.500

4.000

11.500
4.000


2.875

3.


59.100

10.000

59.100
10.000


5.910

4.

13.800

7.000

13.800
7.000


1.971

5.

13.000

5.000

13.000
5.000


2.600

6.

3.700

3.000

3.700
3.000


1.233








PERBINCANGAN :
Tiap-tiap batu-batan berbeza daripada yang lainnya, baik tentang corak,
bentuk rupa, warna, ketelusan air, cara terjadinya, mahupun kekuatannya
menahan kuasa gondolan. Bagi ahli-ahli geologi yang mengkaji kandungan
dan perkembangan bumi secara fizikal, pengetahuan tentang batu-batan ini
sangatlah penting.Begitulah juga bagi ahli-ahli Geografi.Mereka perlu


23
mempunyai pengetahuan asas tentang jenis jenis batu-batan yang biasa
terdapat dan juga hubungannya dengan rupa bumi.Batu-batan juga menjadi
asas bagi tanah-tanih dan sedikit sebanyaknya menentukan jenis jenis
tumbuhan dan penggunaan tanah-tanih di sesuatu kawasan.Oleh itu kita
perlu mengetahui dan mengenal batu-batan yang terdapat di sekeliling kita.
Batuan pertama yang kami temui ialah batu igneus.Ianya berwarna ungu
kahitaman,bersifat lembut dan berlapis.Mempunyai tekstur yang kasar dan
segi bersudut.Jisim batu ini ialah 17.5 gram dan mempunyai ketumpatan 15
cm.Batu kedua ialah batu igneus.Ianya berwarna putih dan kelabu. Ianya
tidak berkilau, keras danberlapis-lapis.Dari segi strukturnya, ianya kasar,
berbatuan kecil dan seginyabersudut serta ketumpatannya adalah 4 cm.Batu
yang ketiga dikenalpasti sebagai batu metamorfik, ianya bewarna
putih,berkilau, tidak berlapis, bertekstur licin dan sfera tidak bersegi. Ia
mempunyaiketumpatan 10 cm.
Batu keempat adalah batu igneus dan berwarna kelabu kekuningan. Ciri-
cirinya adalah berkilau, keras dan tidak mempunyai lapisan.Teksturnya
berbatuan kecil yang timbul,bersudut dan berongga.ketumpatannya adalah 7
cm.Batu kelima adalah metamorfik, berwarnamerah jambu serta mempunyai
bintik-bintik hitam kecil. Ianya juga berkilau,lembut dan mempunyai lapisan.
Ciri-cirinya adalah berbintik-bintik hitam sertabersudut. Ketumpatannya pula
adalah 5 cm.Batu yang terakhir ialah batu metamorfik yangberwarna oren
kemerahan. Ianya berkilau, lembut dan mempunyai lapisan. Ciri-cirinya
adalah berbatuan kristal dan bersudut sfera.Ketumpatannya pula ialah 3 cm.
Batuan igneus terjadi akibat daripada penyejukan dan pembekuan magma
dari dalam kerak bumi.Batu ini biasanya berbentuk hablur, tidak berlapis-lapis
dan tidak mengandungi fosil. Batu igneus boleh dikelaskan berdasarkan
kandungan bahan-bahan logam di dalamnya. Jikalau batuan ini
mengandungi lebih banyak silika maka batu itu digolongkan sebagai batuan
asid. Sebagai batuan granit, batuan igneus jenis asid ini tidaklah padat dan
lebih muda warnanya daripada batuan bes. Batuan bes pula lebih padat dan
lebih hitam warnanya kerana banyak mengandungi oksid bes, seperti besi,
aluminium dan magnesium.Batu enapan terjadi daripada enapan yang
terkumpul di kawasan perairan.Kejadiannya memakan masa yang panjang.
Batuan ini dapat dibezakan daripada batuan jenis lain oleh sifat-sifatnya yang


24
berlapis-lapis. Oleh sebab itu batuan ini disebut batu-batan berlapis.Tebal
lapisannya berbeza-beza dari beberapa sentimeter hingga ke beberapa
meter.Bentuknya kasar atau berbiji-biji halus, mungkin juga lembut atau
keras.Bahan-bahan yang membentuk batuan enapan ini mungkin telah
diangkut oleh sungai-sungai, glasier, angin atau binatang-binatang.Batuan
enapan tidak berhablur dan seringkali mengandungi fosil-fosil binatang,
tumbuh-tumbuhan dan hidup-hidupan halus. Batuan enapan inilah yang
paling berbeza sekali cara kejadiannya jika dibandingkan dengan batuan lain,
Tekanan dan haba yang sangat tinggi akan menyebabkan semua batu-
batuan, baik batuan igneus mahupun batuan enapan akan bertukar menjadi
batuan metamorfosis. Sifat-sifat asal batuan tersebut mungkin berubah oleh
kuasa-kuasa tersebut di atas taditerutamanya apabila pergerakan bumi yang
sangat kuat berlaku dan dengan cara ini tanah lempung akan berubah
menjadi batu loh, batu kapur menjadi batu marmar, batu pasir menjadi kuarzit,
batu granit menjadi gneis, syal menjadi syis, arang batu menjadi grafit dan
grafit menjadi berlian.
KESIMPULAN :
Melalui proses ini maka dapat disimpulkan bahawa mineral memainkan peranan
utama dalam kehidupan dan taraf hidup manusia. Ia menjadi semakin penting
dan padamasa ini kita bergantung terhadap mineral dalam pelbagai perkara, dari
pembinaanbangunan pencakar langit hingga kepada pembuatan alatan
elektronik teknologi tinggi.Selain daripada itu batu-batuan ini juga menjadi
penting kepada ahli-ahli geologi terutamanya dalam menentukan umur bumi.










25
JURNAL REFLEKSI
Assalamualaikum wbt .
Pertamanya, saya ingin memanjatkan jutaan rasa syukur ke hadrat Ilahi untuk
segala-galanya.Bagi semester kali ini, SCE 3110Bumi dan Angkasa telah
menjadi salah satu subjek major yang dibimbing oleh seorang pensyarah iaitu En
Chua Chung Sair.Subjek ini adalah salah satu subjek Sains yang berkaitan
dengan kajian bumi dan angkasa.
Bagi menjalani dan memenuhi pembelajaran subjek ini, kami dikehendaki untuk
menyiapkan kerja kursus yang memerlukan beberapa tajuk pengetahuan
pedagogi isi kandungan (PPIK) dan 3 laporan praktikal.Antara tajuk PPIK ialah 1)
Mengenal Pasti batuan. 2) Awan dan Cuaca dan 3)Laporan Bentuk Muka Bumi
Setempat.
Tiga peringkat perlu dikuasai sepenuhnya bagi menyiapkan tugasan projek
ini.Peringkat pertama ialah pemerolehan ilmu dimana saya perlu mendapatkan
sebanyak mana maklumat berkenaan tajuk-tajuk dalam subjek ini.Kemudian,
bagi peringkat kedua, iaitu peringkat penguasaan ilmu. Peringkat ini adalah
ketika menjalani amali secara berkumpulan. Pemerhatian, mengumpul maklumat
dan merekodkan pemerhatian dilakukan sewaktu peringkat ini. Manakala bagi
peringkat ketiga iaitu peringkat pemindahan ilmu, bagaimana saya dan ahli
kumpulan berbincang, menganalisis dan membuat keputusan bagi menghasilkan
pengurusan grafik berkaitan tajuk PPIK, laporan PPIK dan laporan praktikal
secara individu.
Tugasan PPIK memerlukan saya membuat amali dan menjawab soalan yang
berbentuk pedagogi. Setiap tajuk juga memerlukan maklumat yang telah di
proses dalam bentuk pengurusan grafik.
Bagi tugasan PPIK yang pertama iaitu mengenal pasti batuan.Saya
menjawab soalan yang diberi berdasarkan pengetahuan sedia ada dan hasil
analisis daripada maklumat yang telah dikumpulkan. Daripada tajuk ini, saya
telah mempelajari tentang jenis-jenis batuan yang terdapat di bumi kita.
Aktiviti pemerhatian dijalankan supaya pemerolehan ilmu itu lebih berkesan


26
dan akan diingati. Selain itu, kaedah pelaksanaan amali ini boleh memberi
idea kepada saya untuk menjalankan aktiviti ini disekolah nanti.
Tajuk kedua iaitu awan dan cuaca memberikan pengetahuan yang mendalam
berkenaan dengan jenis-jenis awan dan ciri-cirinya.Rekabentuk eksperimen
itu dijalankan secara visual dan perbincangan berikutan ketiadaan bahan
untuk membuat perbandingan mengenai jenis-jenis awan secara
terperinci.Namun begitu, melalui perbincangan, idea dan gambaran
rekabentuk amali itu diperoleh. Oleh itu, pembelajaran secara berkumpulan
adalah salah satu stail pembelajaran yang berkesan.
PPIK terakhir iaitu laporan bentuk muka bumi setempat adalah kesinambungan
daripada tajuk sebelum ini.Bagi tugasan melaksanakan amali Sains, kami
menjalankan tugasan secara koperatif. Perbincangan dalam menganalisis data
dijalankan bagi membolehkan kami bertukar-tukar pandangan dan menerima
pandangan rakan-rakan yang lain. Namun begitu bagi tugasan menulis laporan ,
saya laksanakan secara individu. Sepanjang amali yang ketiga kami mendapat
pelbagai pengalaman dan pengetahuan yang berguna antaranya bentuk muka
bumi kawasan kajian, jenis-jenis hidupan, keadaan sosio ekonomi masyarakat
setempat dan sebagainya.
Secara keseluruhannya, sepanjang proses menyiapkan tugasan projek ini,
saya dapati bahawa kelamahan dalam pengurusan masa memberi impak
yang besar dalam menghasilkan tugasan yang bermutu. Selain itu,
kekurangan berinteraksi dengan orang yang pakar seperti pensyarah
pebimbing juga antara satu faktor, banyak keputusan dibuat dalam keadaan
yang masih ragu-ragu.Oleh itu, saya perlu lebih rajin untuk berjumpa dengan
pensyarah bagi membolehkan saya dibimbing dengan baik dalam
melaksanakan tugasan projek ini.
Selain itu bagi membendung masalah ini sentiasa berlaku, motivasi dalam diri
dan keyakinan terhadap diri sendiri dalam membuat tugasan awal adalah penting
dan perlu dilakukan.Pengurusan masa yang effisen boleh dibuat dengan
menyediakan jadual waktu belajar dalam buku rancangan peribadi.Sikap yang
negatif seperti suka bertanggung hendaklah diperbaiki supaya hasil yang
bermutu dapat dihasilkan tanpa berlaku tekanan.Bagi mengurangkan sikap


27
bertanggunh, saya perlu sentiasa menulis LIST-TO-DO supaya saya sentiasa
ingat dan buat perkara mengikut keutamaanya.
Alhamdulillah, dengan kerjasama yang baik oleh setiap ahli kumpulan
membolehkan kami menyiapkan kesemua tugasan yang diperlukan pada
masa yang telah ditetapkan.Walaupun banyak masalah yang dihadapi, saya
dan rakan berusaha untuk menyiapkan kerja kursus ini dengan upaya yang
ada.Setiap masalah dihadapi bersama dan sokongan serta sikap tolong-
menolong adalah nilai yang membantu kami menghasilkan tugasan ini secara
optimum.Banyak pengajaran yang diperolehi dari tugasan ini, antaranya ialah,
setiap masalah boleh diselesaikan dan kepentingan pengurusan masa. Selain
itu, pemikiran yang kreatif dan kritis dengan sikap menerima pandangan
orang lain adalah salah satu pengajaran yang dapat saya pelajari semasa
menyiapkan tugasan ini. Oleh hal yang demikian, saya cukup berharap agar
tugasan ini diterima seadanya dan semoga ia memberi manfaat kepada
sesiapa sahaja.
Sekian, Terima kasih.

9.
10.








Lampiran.


28

Struktur batuan diperhatikan dengan bantuan kanta pembesar.


Jisim batuan diambil dengan penimbang elektronik.


29

Radas semasa isipadu batu diambil .




Batu-batuan yang telah dikumpul dari tempat yang berbeza.

Rujukan :

Buku :


30
Rusly M. & Nurashikin A. (2006).Geografi Alam Sekitar Fizikal.PearsonLongman.
Selangor Darul Ehsan.

Internet :
http://ms.wikipedia.org/wiki/Batuan_enapan

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT7l6NXkUYTOlvZBOwYLxiwATasLc
wPm5V8VYsiVxKLpFXxE6pn

http://dzakibelajar.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-batuan.html

Anda mungkin juga menyukai