Baligh ( )merupakan istilah dalam hukum Islam yang
menunjukkan seseorang telah mencapai kedewasaan. "Baligh" diambil dari kata bahasa Arab yang secara bahasa memiliki arti "sampai", maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan". Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta telah mencapai usia 15 tahun ke atas dan atau sudah mengalami mimpi basah.(bagi laki-laki) telah mencapai usia 9 tahun ke atas dan atau sudah mengalami "menstruasi". (bagi perempuan)
Penyebab nyeri pada haid: Normalnya, pada rahim wanita terdapat dinding endometrium. Jika pada lapisan terluar tumbuh sebuah jaringan baru, keadaan inilah yang disebut endometriosis. Ketika menstruasi, meluruhlah bagian yang terluar itu dan mengenai lapisan lainnya yang mengakibatkan nyeri. Nyeri ini timbul sebagai reaksi pengeluaran mediator inflamasi (radang) yang dinamakan prostaglandin. Selain saat haid, prostaglandin juga dikeluarkan saat stress maupun saat tubuh mengalami peradangan. Nyeri haid bisa dibagi menjadi dua, yaitunyerifisik dan psikis. Nyeri fisik itu salah satunya akibat endometriosis, sedangkan nyeri psikis bisa karena pengalihan perasaan kedalam fisik yang disebut psikosomatis. Contohnya saat mahasiswa mau ujian atau memiliki suatu masalah saat sedang haid, biasanya ada rasa seperti sakit perut, mencret, dan sebagainya sehingga dialihkan kepada rasa nyeri haid tersebut. Jadi, selain peluruhan biasa yang mengeluarkan prostaglandin, stres yang terjadi akan meningkatkan ambang rangsang nyeris ehingga nyeri semakin bertambah(dismenorea).
Penanganan : hipnotherapy dengan cara menggosok bagian tumit secara perlahan kearah depan dengan pernapasan yang teratur juga bisa meredakan rasa nyeri haid. Namun, fisik juga sangat penting diperhatikan saat haid agar nyeri yang terasa tidak terlalu berlebihan. Kita juga tidak boleh terlalu stres. Minum air putih agar tidak dehidrasi. Olahraga yang cukup akan membuat peluruhan dinding endometrium akan lebih encer sehingga nyeri berkurang. Tetapi lebih baik diimbangi oleh istirahat yang cukup krn tubuh saat haid tidak sepenuhnya baik. Mengkonsumsi makanan spt sayur dan ikan dapat membuat elastis tubuh dan responif sel yang baik. Pemberian analgetik juga dperlukan jiga sudah terjadi dismenorea. Ramuan jahe atau mint jika diminum dapat menghangatkan tubuh dan membuat nyeri menjadi berkurang dan membuat tubuh tambah rileks. Dengan menempatkan handuk hangat dibawah perut juga dapat menghilangkan nyeri. Melakukan peregangan padda pagi hari dapat melancarkan aliran darah dan mengurangi rasa nyeri.
Penyebab Menstruasi Rokok memberikan pengaruh negative yang sangat besar terhadap buruknya kesehatan tubuh dan organ intim. Rokok mengandung zat yang bisa membahayakan organ intim wanita. Rasa nyeri saat menstruasi diakibatkan oleh zat yang terdapat pada rokok. Jadi bagi wanita perokok akan dipastikan saat menstruasi mengalami rasa nyeri yang luar biasa, sekalipun tidak semua wanita perokok mengalaminya. Penelitian terbaru menemukan ada kandungan PAH dalam organ tubuh pecandu rokok. PAH tersebut menempel pada bagian reseptor hidrokarbon aromatic yang terdapat pada sel ovarium. PAH mempengaruhi proses pertumbuhan sel telur, sehingga pertumbuhan sel telur terlambat. Dengan adanya komponen PAH pada sel ovarium, sel telur tidak bisa keluar dan akan terus terjebak dalam folikel non ovulasi. Hal tersebut yang menyebabkan rasa nyeri saat menstruasi. Rasa nyeri saat menstruasi yang berkepanjangan akan mengakibatkan ketidaksuburan pada wanita, bahkan akan mengalami infertilitas. Wanita yang mengalami infertilitas akan dipastikan sulit mendapatkan kehamilan. Selain itu, wanita pecandu rokok pun mempunyai potensi mengalami menopause dini. Menopause dini merupakan gejala terhentinya siklus menstruasi dan produksi sel telur. Jika tidak adanya sel telur yang diproduksi maka pembuahan antara sel telur dan sel sperma tidak akan terjadi. Dan kehamilan hanya sebatas impian belaka. Stres merupakan penyebab paling umum menstruasi tak teratur. Hormon stres, kortisol berdampak pada jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Jumlah hormon yang terlalu banyak dalam darah bisa menyebabkan perubahan siklus menstruasi.
Ciri-ciri Sekunder wanita 1. Pinggul Pinggul yag membesar dan membulat sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan membesarnya lemak bawah kulit
2. Payudara Buah dada dan puting susu semakin tampak menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat lagi.
Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stromal pada kelenjar payudara, pertumbuhan sistem duktus, serta deposisi lemak. Lobulus-lobulus dan alveoli berkembang menjadi lebih luas
3. Rambut Tumbuhnya rambut di kemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan kulit wajah. Semua rambut, kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnany, kemudian menjadi lebih subur , lebih kasar, dan lebih gelap dan agak keriting.
4. Kulit Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah besar.
5. Kelenjar Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi .lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
6. Otot Otot semakin besar dan semakin kuat terutama pada pertengahan dan menjelang akhir,masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki. 7. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggot- anggota badan menjadi panjang).
8. Suara berubah dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu, suara serak dan suara yang pecah jarang terjadi
Ketika dilahirkan normalnya seorang anak wanita telah mempunyai organ reproduksi yang lengkap, akan tetapi belum berfungsi sepenuhnya dengan sempurna. Organ reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas, dimana ditandai dengan perubahan-perubahan pada organ seks, seperti pembesaran payudara, pinggul dan keluar darah haid (menstruasi).
Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina, serviks (cerviks), rahim (uterus), saluran telur (fallopian tube/tuba falopi) dan indung telur (ovary/ovarium).
Vulva Vulva merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia (labia mayora dan labia minora), klitoris, daerah ujung luar vagina dan saluran kemih. Mons pubis : gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut, Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia: Lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis.Terdiri dari dua bibir, yaitu labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan besar dan labium minora (bibir dalam), merupakan bibir yang tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris : merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sebesar kacang polong, penuh dengan sel syaraf sensorik dan pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual. Vagina Vagina merupakan saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda antara tiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dsb.
Serviks Serviks dikenal juga dengan istilah mulut rahim. Disebut demikian karena serviks memang merupakan bagian terdepan dari rahim yang menonjol ke dalam vagina. Sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir (mucus). Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastik, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
Rahim (Uterus) Uterus (rahim) merupakan organ yang memiliki peranan besar dalam reproduksi wanita, yakni dari saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuknya seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu: 1. Lapisan parametrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut. 2. Lapisan myometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi) 3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah. Setelah menstruasi permukaan dalam uterus menjadi tebal karena pengaruh hormon estrogen. Kemudian terjadi ovulasi diikuti dengan keluarnya cairan karena pengaruh hormon progresteron. Bila tidak terjadi pembuahan maka lapisan tadi bersama sel telur akan terlepas (meluruh) dan keluar melalui vagina yang disebut sebagai menstruasi. Waktu antara dua menstruasi disebut siklus menstruasi. Walaupun rata-rata periodenya datang setiap 28 hari, hal ini dapat bervariasi pada setiap perempuan. Periode ini juga sangat tidak teratur pada 2-3 tahun pertama mulai menstruasi.
Saluran Telur (oviduct/tuba fallopii) Tuba falopii adalah organ yang dikenal dengan istilah saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10cm yang menghubungkan uterus dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba falopii akan bermuara di uterus sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium (indung telur). Dari fimbria, telur akan digerakkan oleh rambut- rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim. Fungsi normal Tuba Fallopi yaitu untuk mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus / tempat terjadinya konsepsi (pembuahan) Ketika sebuah ovum berkembang dalam sebuah ovarium, ia diselubungi oleh sebuah lapisan yang di kenal dengan nama follikel ovarium.
Menstruasi a. Definisi Menstruasi Beberapa pengertian menstruasi menurut para ahli dalam berbagai sumber, yaitu: . 1) Sarwono (2007) Menstruasi adalah perdarahansecaraperiodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. . 2) Prasetyaningtyas (2007) mendefinisikan haid menurut logat, haid itu asalnya ialah mengalir, yang dimaksud adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan saat sehat, bukan karena melahirkan anak ataupun robeknya selaput dara. Definisi klinis dari haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari rahim, disertai pelepasan endometrium . 3) Maulana (2008) menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran darah dan sel-sel secara periodik melalui vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. . 4) Menstruasiadalahsituasipelepasan endometrium dalambentuk serpihandanperdarahanakibatpengeluaranhormon estrogen dan progesterone yang turundanberhentisehinggaterjadivasokonstriksipem buluhdarah yang segeradiikutivasodilatasi (Manuaba, 2009). . 5) Kusmiyati, dkk (2008), menstruasi adalah perdarahan secara periodic dimana darah berasal dari endometrium yang nekrotik.
Fisiologi Menstruasi Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Namun perlu di ingat bahwa jiwa remaja masih belum stabil dan belum mampu mandiri secara ekonomi maupun sosial, jadi ia belum siap untuk hamil (Sarwono, 2005). Kejadian menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang mempunyai system tersendiri yaitu system susunan saraf pusat dengan panca inderanya, sisitem hormonal aksi shipotalamo-hipofisis-ovarial, perubahan yang tejadi pada ovarium, perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir, dan rangsangan estrogen dan progesterone langsung pada hipotalamus, dan melalui perubahan emosi (Manuaba, 2009). Selain estrogen dan progesterone, hormon-hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya proses menstruasi yaitu, hormone perangsang folikel (FSH), berfungsi merangsang folikel primordial yang dalam perjalanannya mengeluarkan hormone estrogen untuk pertumbuhan tanda seks sekunder wanita, lueteinizing hormon (LH) berfungsi merangsang indung telur (Proverawati, 2009). Proses menstruasi diawali dengan ovulasi (pelepasan sel telur) yang ditandai dengan peningkatan produksi estrogen, Menyebab kan menebalnya dinding dalam rahim (fase proliferasi). Estrogen tersebut menekan hormon FSH tetapi juga merangsang LH, sehingga LH merangsang folikel De Graaf melepas sel telur. Sel telur ditangka poleh rumbai falopii dan dibungkus oleh korona radiate. FolikelGraaf yang mengalami ovulasi berubah menjadi korpus rubrum dan segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan hormone estrogen juga progesterone. Estrogen menyebabkan endometrium atau dinding dalam rahim menebal dan mengalami fase sekresi, dimana pembuluh darah dominan mengeluarkan cairan.Karena tidak terjadi pembuahan, korpus luteum mati menyebabkan tidak mampu menahan endometrium, oleh karena estrogen dan progesterone berkurang sampai menghilang (fase vasokonstriksi atau pengerutan pembuluh darah). Akhirnya endometrium kekurangan aliran darah diikuti vasodilatasi(penebalan pembuluh darah) dan pelepasaN atau peluruhan endometrium berupa darah dalam bentuk menstruasi (Sarwono, 2005).
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) Gonadotropin releasing hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus yang berdenyut di sepanjang siklus menstruasi. Agar siklus menstruasi berlangsung normal, GnRH harus dikeluarkan dalam denyutan. Rata-rata, frekuensi sekresi GnRH adalah satu kali per 90 menit pada awal fase folikular, meningkat menjadi sekali per 60-70 menit, dan menurun dengan amplitudo yang meningkat selama fase luteal. GnRH menginduksi pelepasan FSH dan LH, namun LH jauh lebih sensitif terhadap perubahan tingkat GnRH. Follicle Stimulating Hormone (FSH) Follicle stimulating hormone (FSH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior dan sangat penting untuk pertumbuhan folikel sampai antrum berkembang. Sekresi FSH mencapai puncaknya dan paling kritis selama minggu pertama dari fase folikular siklus menstruasi. FSH menginduksi sekresi estrogen dan progesteron dari ovarium dengan mengaktifkan enzim aromatase dan p450 dan mengerahkan umpan balik negatif pada sekresi GnRH. FSH lebih lanjut menginduksi proliferasi sel-sel granulosa dan ekspresi reseptor LH di sel-sel granulosa. Luteinizing Hormone (LH) Luteinizing hormone (LH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior dan diperlukan baik untuk pertumbuhan folikel praovulasi maupun luteinisasi dan ovulasi folikel yang dominan. Selama fase folikular dari siklus menstruasi, LH menginduksi sintesis androgen oleh sel-sel teka folikuli; merangsang proliferasi, diferensiasi, dan sekresi sel-sel teka folikuli; dan meningkatkan reseptor LH di sel-sel granulosa. Lonjakan LH praovulasi mendorong oosit melakukan pembelahan meiosis pertama dan memulai luteinisasi sel-sel teka dan granulosa. Korpus luteum yang dihasilkan kemudian memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen. Estrogen Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk pengembangan antrum dan pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan dominan pada akhir fase folikular sampai sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen yang paling ampuh dan berlimpah, terutama berasal dari androgen yang diproduksi oleh sel-sel teka. Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel granulosa, di mana mereka diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase. Sejumlah estradiol juga dapat diproduksi melalui sintesis de novo oleh sel-sel teka. Tindakan estradiol termasuk melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel granulosa, proliferasi dan sekresi sel-sel teka folikular, induksi reseptor LH di sel-sel granulosa, dan proliferasi sel-sel stroma dan epitel endometrium. Pada tingkat sirkulasi yang rendah, estrogen mengerahkan umpan balik negatif terhadap sekresi LH dan FSH, namun pada tingkat yang sangat tinggi estrogen mengerahkan umpan balik positif pada sekresi LH dan FSH. Estrogen selanjutnya menginduksi proliferasi sel-sel granulosa pengkonversi estrogen dan mensintesis reseptor estrogen, sehingga menciptakan umpan balik positif untuk dirinya sendiri. Pada siklus endometrial, estrogen menginduksi proliferasi kelenjar endometrium. Progestin Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi. Tingkat progestin meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan enzim proteolitik dari sel- sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi. Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan sekresi endometrium.