Anda di halaman 1dari 5

1

MENINGIOMA
I. PENDAHULUAN
Meningioma adalah tumor yang berasal dari meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel
jaringan penyambung araknoid dan dura. Sebagian besar tumor bersifat jinak,
berkapsul dan tidak menginfiltrasi jaringan di sekitarnya, tetapi agak menekan
struktur yang berada di bawahnya
.1


Meningioma merupakan neoplasma intracranial nomor 2 dalam urutan frekuensi.
Meningioma dianggap sebagai neoplasma yang berasal dari glioblas di sekitar vili
araknoid. Sel di medulla spinalis yang sebanding dengan sel tersebut ialah sel yang
terletak pada tempat pertemuan antara araknoid dan dura yang menutupi radiks.
Sedangkan meningioma di spinal hanya 3% dari seluruh meningioma di susunan
saraf pusat
.2,3

Meningioma lebih sering dijumpai pada wanita (70-80%) daripada pria, dengan
insidensi terutama pada umur antara 50-70 tahun. Pada sebagian besar
meningioma ditemukan reseptor hormone progesterone yang berhubungan dengan
pertumbuhan tumor. Oleh karena itu tumor ini lebih banyak ditemukan pada wanita
.3



II. ANATOMI
Otak dan medulla spinalis terdiri dari tiga membran atau meninges : dura mater,
arachnoidea mater, dan pia mater. Dura mater disebut juga pachymeninx
(membran yang kuat), sedangkan arachnoidea mater dan pia mater disebut
leptomeninges (membran yang tipis, rapuh).
4



2




1. Dura Mater
Dura mater otak terdiri dari dua lapis jaringan fibrosa yang kuat, yaitu lapisan
endosteal dan meningeal. Lapisan endosteal merupakan peristonium yang
menutupi permukaan dalam tulang tengkorak yang melekat paling kuat pada
tulang-tulang di atas basis cranii. Lapisan ini tidak bersambung dengan dura
meter medulla spinalis pada foramen ovale. Lapisan endosteal berlanjut dengan
ligamentum sutura. Lapisan meningeal adalah lapisan dura meter yang
sebenarnya, serta bersambung dengan dura meter medulla spinalis melalui
foramen magnum. Lapisan meningeal ini membentuk selubung tubular untuk
saraf cranial saat saraf cranial tersebut melintasi foramina di tengkorak. Di luar
kranium, selubung ini menyatu dengan epineurium saraf. Lapisan ini membentuk
empat septa ke arah dalam rongga kranium yang mana septa tersebut berfungsi
untuk membatasi pergeseran otak akibat akselerasi dan deselerasi saat kepala
digerakkan.
5

Dura mater pada medulla membungkus medulla spinalis dan cauda equine. Dura
mater tersebut berakhir pada fillum terminale setinggi tepi bawah vertebra
sacralis II. Selubung dura terletak longgar di dalam canalis vertebralis dan
dipisahkan dari dinding canalis oleh ruang ekstradural.
5
3



Persarafan Dura Mater
Cabang-cabang N. Trigeminus, N. Vagus, dan tiga nervus cervicalis bagian atas
serta cabang-cabang truncus sympathicus berjalan menuju dura mater. Dura
mater memiliki banyak ujung-ujung saraf sensorik yang peka terhadap regangan
yang menimbulkan sensasi nyeri kepala. Stimulasi ujung-ujung sensorik N.
Trigeminus di atas tingkat tentorium cerebelli, menimbulkan nyeri alih ke daerah
kulit kepala sisi yang sama. Stimulasi ujung-ujung saraf sendorik dura mater di
bawah tingkat tentorium, menimbulkan nyeri alih ke daerah tengkuk dan
belakang kulit kepala di sepanjang persarafan N. Occipitalis major.
5




4

Vaskularisasi Dura Mater
Arteri yang memperdarahi dura mater yaitu arteria carotis interna, arteria
maxillaries, arteria pharyngea ascendens, arteria occipitalis, dan arteria
vertebralis.
5

Vena-vena meningea terletak di dalam lapisan endosteal dura mater. Vena
meningea media mengikuti cabang-cabang arteria meningea media dan
bermuara ke dalam plexus venosus pterygoideus atau sinus
sphenoparietalis.
5


2. Arachnoidea Mater
Arachnoidea mater merupakan membran yang halus dan bersifat impermeable,
yang menutupi otak dan terletak di antara pia mater dan pia mater. Arachnoidea
mater dipisahkan dari dura mater oleh ruangan subdural yang berisi cairan, dan
dipisahkan dari pia mater oleh ruangan subarachnoid yang berisi cairan
serebrospinal. Sebagian besar trunkus arteriosus yang mendarahi otak dan
sebagian besar saraf kranialis, berjalan di ruang subarachnoid.
5


Permukaan luar dan dalam arachnoid dilapisi oleh sel-sel mesotelial yang
gepeng. Di daerah tertentu, arakhnoid menonjol ke dalam sinus venosus untuk
membentuk villi arachnoidea yang berfungsi sebagai tempat difusi cairan
serebrospinal ke dalam aliran darah.
5



Pada N. Opticus, arakhnoid membentuk selubung saraf ini, yang membentang
ke dalam rongga orbita melalui canalis optikus dan menyatu dengan sklera bola
mata.
4


Membran arachnoidea mater pada medulla spinalis dipisahkan dari pia mater
oleh spatium subarachnoideum yang berisi carian serebrospinalis. Arachnoidea
mater melanjutkan diri sepanjang radix nervus spinalis.
5

5


3. Pia Mater
Pia mater adalah membrane vascular yang diliputi oleh sel-sel mesotelial yang
gepeng. Lapisan ini melekat erat pada otak, menutupi gyrus-gyrus dan turun
hingga mencapai bagian sulcus yang paling dalam. Lapisan ini meluas keluar
hingga mencapai saraf cranial dan menyatu dengan epineriumnya.
5


Pia mater menutupi medulla spinalis dengan erat pada masing-masing sisi di
antara radix saraf menebal membentuk ligamentum denticulatum, yang berjalan
ke lateral untuk saling melekat dengan arachnoidea dan dura mater.
5




REFERENSI

1. Price S.A dan Lorraine M.W, editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta: EGC; 2005.p.1185-6
2. Mardjono, M dan Sidharta P, editors. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat; 2008.p.393-4
3. Satyanegara. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2010.p.415-
6
4. Baehr M dan M Frotscher, editors. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Jakarta:
EGC; 2010.p.357-361
5. Snell, Richard S. Neuroanatomi Klinik. Jakarta: EGC; 2006.p.475-485

Anda mungkin juga menyukai