Bergantung kepada penggunaan mesin, banyak service yang tidak akan Anda butuhkan. Apakah mesin hanya digunakan untuk desktop? Jika ya, maka Anda tidak akan membutuhkan sendmail, httpd, dan service lainnya yang berhubungan dengan server. Jika mesin hanya digunakan untuk web server, maka Anda bisa mematikan service lainnya yang tidak berhubungan dengan web server. Disable Modul Kernel yang Tidak Perlu Jika komputer dihubungkan ke Ethernet, maka Anda tidak perlu menjalankan modul kernel untuk wireless. Pekerjaan ini sedikit lebih sulit dan kernel perlu di-compile ulang. Untuk melakukannya, Anda perlu source kernel. Selanjutnya, ikuti langkah standar yang biasa dilakukan untuk meng-compile kernel. Namun, perbedaannya di sini adalah Anda hendak mengecek sistem dan men-disable semua modul yang tidak akan diperlukan. Cara terbaik untuk mengetahui modul kernel yang sekarang diinstalasi dan dijalankan pada sistem Anda adalah dengan menginstalasi Bootchart. Program tidak hanya menampilkan daftar modul, tapi juga menggambarkan apa yang terjadi ke- tika sistem Anda boot. Anda juga bisa menggunakan perintah chkcong list | grep 3:on untuk mengetahui service yang berjalan. Setelah tahu modul yang tidak diperlukan, Anda bisa menghapus mereka ketika kernel di-compile ulang. Selagi melakukannya, compile juga kernel supaya sesuai dengan arsitektur Anda (jika belum). Gunung Sarjono Gunakan Windows Manager yang Lebih Ringan Window manager yang lebih kecil bisa mengurangi waktu boot secara signikan. Daripada menunggu 30 sampai 60 detik lebih lama jika Anda menggunakan GNOME atau KDE, mengapa tidak menggunakan Enlightenment atau XFCE? Ini tidak hanya akan menghemat waktu boot Anda, tapi juga akan menghemat memory. Gunakan Login Teks Ketika login dalam mode teks, Anda hanya perlu login dan mengetik startx untuk menjalankan desktop. Login dalam mode gras akan memperlama waktu boot, belum lagi sakit kepala yang ditimbulkan jika X Window bermasalah. Gunakan Distribusi yang Lebih Ringan Daripada menjalankan distribusi kelas berat seperti Fedora, mengapa tidak mencoba Gentoo, Arch, atau Puppy Linux? Waktu boot distribusi kecil seperti mereka jauh lebih cepat dibanding yang berat seperti Fedora (dan bahkan Ubuntu). Di antara distribusi yang berat, OpenSuSE diklaim mempu- nyai waktu boot paling cepat. Di antara Fedora dan Ubuntu, Ubuntu mempunyai waktu boot yang jauh lebih lama diban ding Fedora. Gunakan OpenBIOS Jika Anda cukup yakin untuk meng-upgrade rmware PC, coba beralih ke BIOS open source. Salah satu keuntungan MEMBUAT BOOT LINUX LEBIH CEPAT Linux jarang perlu di-reboot. Namun ketika dilakukan, sering kali prosesnya lambat. Untungnya, ada cara supaya Linux bisa boot lebih cepat. Beberapa tidak terlalu sulit (meskipun ada juga yang bisa). Mari kita lihat. LINUX pcm_know-how_03.indd 95 21/01/2009 11:11:27 03/2009 96 KNOW-HOW menggunakan rmware open source adalah supaya Linux bisa benar-benar menginisialisasi hardware ketika boot (bukannya bergantung pada BIOS). Selain itu, banyak BIOS open source yang dibisa dikongurasi sesuai dengan kebutuhan khusus mesin Anda. Jika tidak ingin menggunakan BIOS open source, Anda bisa mengongurasi BIOS supaya tidak mencari oppy drive yang tidak ada atau boot langsung dari hard pertama (bukan dari drive CD dulu). Hindari DHCP Jika Anda bekerja pada jaringan rumah (atau jaringan SOHO) di mana penggunaan alamat IP tidak terlalu masalah, gunakan alamat IP statis. Ini supaya mesin Anda tidak mencari DHCP server untuk mendapatkan alamat IP. Pada waktu menggunakan alamat IP statis, jangan lupa untuk memasukkan alamat IP DNS server Anda ke dalam /etc/resolve.conf. Hilangkan Hotplug Hotplug merupakan sistem yang memungkinkan Anda untuk memasang perangkat baru dan langsung menggunakannya tanpa perlu mematikan mesin. Jika server Anda tidak akan mem- butuhkan tur tersebut, maka hilangkan saja. Ini akan mengurangi waktu boot. Pada sebagian besar sistem, hotplug memakan ba- nyak waktu ketika boot. Cara menghilangkan hotplug bervariasi bergantung kepada distribusi yang Anda gunakan. Coba initng Sistem initng berfungsi sebagai pengganti sistem sysvinit dan menjanjikan pengurangan waktu boot yang signikan pada operating system UNIX. Jika Anda ingin melihat initng beraksi, coba livecd Pingwinek. Hack Debian Jika Anda menggunakan Debian, ada hack sederhana yang bisa lakukan supaya script startup dijalankan secara paralel. Jika Anda lihat script /etc/init.d/rc, di situ terdapat CONCURRENCY=none (sekitar baris 24). Ubah baris tersebut menjadi CONCURRENCY=shell dan Anda akan merasakan berkurangnya waktu boot. Menginstalasi Linux dengan Aman Menginstalasi Linux tidak seperti dulu. Berikut adalah kesalahan yang perlu Anda hindari supaya lebih sederhana dan aman. Banyak pengguna Linux yang tidak mengetahui bahwa rpm (atau dkpg) memonitor semua yang terinstalasi pada sistem. Namun, sistem tersebut (rpm, apt, dan dkpg) hanya bisa memonitor paket yang mereka instalasi. Jadi ketika Anda menginstalasi paket dari source code, package manager tidak akan mengetahui apa yang harus dilakukan terhadapnya. Oleh karena itu, buat le .rpm atau .deb dari source code tersebut dan instalasi paket dengan package manager sehingga sistem akan tahu semua yang telah Anda instalasi. Melupakan Tampilan Gras yang Disediakan untuk Paket Manager Banyak orang yang tidak menyadari bahwa package manager juga mempunyai tampilan gras yang bisa mempermudah proses instalasi paket. Untuk yum, Anda bisa menggunakan Yumex (instalasi dengan perintah yum install yumex). Untuk apt-get, Anda bisa menggunakan Synaptic atau Adapt (ins- talasi dengan perintah apt-get install synaptic atau apt-get install adept). Lupa Meng-update Paket yang Tersedia Ketika menggunakan apt-get atau yum, pastikan Anda meng- update paket yang tersedia. Jika tidak, sistem Anda tidak akan ter-update dengan paket rilis terbaru. Untuk meng-update dengan apt-get, jalankan perintah apt-get update. Untuk meng- update dengan yum, jalankan perintah yum check-update. Tidak Menambahkan Repositories Package manager mengunakan repositories untuk mengetahui lokasi paket. Namun, repositories default tidak mencakup semua paket yang dikenal Linux. Jadi ketika Anda men- jalankan perintah untuk menginstalasi suatu paket, dan yum (atau apt-get) tidak bisa menemukannya, kemungkinan besar Anda harus menambahkan repositories ke daftar source. Un- tuk yum, source ada di /etc/yum.conf. Untuk apt-get, ada di /etc/apt/source.list. Lakukan update setelah menambahkan repositories. Tidak Memanfaatkan Fasilitas Instalasi dari Browser Seperti halnya Windows, ketika sistem melihat bahwa Anda hendak men-download aplikasi, Anda akan ditanya apakah ingin package manager yang menginstalasi le atau menyim- pannya ke hard disk. Keuntungan dari metode ini adalah Anda tidak perlu repot mencari atau menambahkan dependencies. Biasanya, metode ini hanya bekerja ketika Anda men-download le yang relevan dengan sistem. Jika Anda men-download le rpm pada sistem Debian, Anda tidak akan mendapatkan opsi untuk menginstalasi le. Anda bisa selangkah lebih maju dengan mencentang Always do this pada popup Firefox sehingga setiap kali Anda men- download le yang berhubungan dengan package manager, ia otomatis akan meminta password root dan menginstalasi paket. Ini akan membuat proses lebih esien.
Melupakan Command Line Misalkan Anda menginstalasi server dengan Ubuntu atau Debian (biasa digunakan untuk server Linux) dan tidak menginstalasi satu pun interface gras atau desktop. Untuk melakukan main- tenance, Anda harus masuk lewat ssh (karena tidak ada admin yang masuk lewat telnet) dan hanya bisa menggunakan com- mand line. Meskipun demikian, Anda bisa menjaga sistem tetap up-to-date dan menginstalasi aplikasi baru dengan meng- gunakan yum atau apt-get. Pada sistem Debian, Anda punya opsi lain: Aptitude. Dari command line, jalankan perintah aptitude dan Anda akan di sambut dengan antarmuka yang menarik, yang mudah digu- nakan dan memberikan banyak opsi untuk mengelola server yang tidak mempunyai GUI. Aptitude menampilkan Security LINUX pcm_know-how_03.indd 96 21/01/2009 11:11:28 03/2009 97 KNOW-HOW http://albertomilone.com/nvidia_scripts1.html http://home.gna.org/pingwinek/download.html http://openbios.info/Welcome_to_OpenBIOS http://www.bootchart.org/ http://www.initng.org/ LEBIH LANJUT LINUX Updates, Upgradeable Packages, New Packages, Not Installed Packages, Obselete Packages, Virtual Packages, dan Tasks. Ketika melihat daftar, Anda tidak hanya melihat paket yang terinstalasi dan rilis barunya tapi juga deskripsi paket. Setelah menggunakan aptitude, Anda akan melihat betapa mudahnya meng-update Linux meskipun dari command line. Meng-unpack Paket Tar Sembarangan Mungkin banyak dari kita yang men-download paket tar dan tanpa berpikir langsung meng-untar paket tanpa mengetahui isinya. Biasanya ini tidak masalah. Namun, kadang-kadang pem- buat/pengelola paket lupa menyebutkan bahwa keseluruhan isi paket tidak ditempatkan pada direktori parent. Jadi bukannya membuat direktori baru sebagai tempat isi le tar (yang bisa berisi ratusan le/direktori), le tersebut malah ditempatkan ke dalam direktori tempat Anda meng-untar-nya. Untuk menghindari hal itu, buatlah direktori sementara dan pindahkan paket tar ke situ. Dengan demikian, ketika meng- untar paket, tidak masalah apakah isinya ditempatkan ke dalam direktorinya sendiri atau tidak. Dengan menggunakan cara ini, Anda tidak harus melakukan banyak bersih-bersih jika pem- buat paket tidak menempatkan isi paket ke dalam direktorinya sendiri. Menghapus File Make Ketika menginstalasi dari source, Anda mungkin menjalankan make clean untuk menghapus semua le source yang tidak dibutuhkan. Tapi jika Anda menghapus Makefile, proses uninstall akan sulit. Jika disimpan, Anda bisa meng-uninstall program dengan menjalankan make uninstall dari direktori tempat Makele berada. Jangan tempatkan semua Makele Anda ke dalam satu direktori. Pertama ganti nama mereka supaya Anda tahu buat aplikasi mana. Ketika Anda hendak meng-uninstall suatu ap- likasi, pindahkah Makele ke direktori lain, ganti namanya ke yang asli, dan kemudian jalankan perintah uninstall. Setelah meng-uninstall aplikasi, Anda bisa menghapus Makele. Menginstalasi Untuk Arsitektur yang Salah Anda mungkin melihat banyak le rpm dengan tambahan i386, i586, i686, PPC, 64, dan sebagainya. Ada alasan untuk itu. File rpm didesain untuk arsitektur tertentu, kecuali jika tidak ada tambahan apapun pada namanya. Dan ketika le tersebut didesain untuk suatu arsitektur, mereka dioptimasi untuk itu, supaya bisa berjalan lebih baik. Apakah itu berarti Anda tidak bisa menginstalasi rpm i586 pada mesin i386? Tentu saja bisa, tapi paket tidak akan berjalan seesien seperti pada arsitektur yang didesain untuknya. Anda tidak bisa menginstalasi rpm PPC pada arsitektur x86. Arsitektur PC adalah untuk chipset Motorola. Demikian juga Anda tidak bisa menginstalasi rpm 64 bit pada mesin 32 bit. Namun, Anda bisa menginstalasi rpm 32 bit pada 64 bit (misal- kan Anda ingin menjalankan Firefox pada mesin 64 bit). Tidak Bisa Mengatasi Masalah Ketika Meng-upgrade Kernel Dulu meng-upgrade kernel diserahkan ke orang yang tahu betul tentang IT. Tetapi, kini tidak lagi. Dengan package manager yang sekarang, semua orang bisa meng-upgrade kernel. Namun ada beberapa hal yang perlu diketahui. Salah satu isu adalah kapasitas. Setiap meng-upgrade kernel, kernel yang lama tetap disimpan. Jika Anda meng-upgrade kernel secara rutin, kapasitas hard disk bisa cepat habis. Ada baiknya untuk mengecek kernel mana yang bisa dihapus. Jika Anda menggunakan rpm, jalankan perintah rpm qa | grep kernel untuk melihat apa yang telah Anda instalasi. Anda bisa meng- hapus semua kecuali dua yang terakhir. Tidak ada salahnya menyimpan dua terakhir untuk berjaga-jaga jika salah satu bermasalah. Isu lain adalah mengenai driver nVIDIA. Jika menggunakan repositories livna, Anda akan terkunci ke kernel rilis livna. Ini tidak selalu bagus. Ada dua hal yang bisa dilakukan: Upgrade kernel Anda dan kemudian download instalasi driver nVIDIA yang berhubungan dengan kernel. Anda harus mencari le rpm driver nVIDIA yang sesuai, dengan demikian Anda tidak harus menggunakan kernel livna. Tentu saja jika menggunakan Ubuntu Anda bisa menghindari perangkap NVIDIA dengan menggunakan Envy (http://albertomilone.com/nvidia_scripts1. html). Dengan tool ini, Anda bisa menginstalasi driver NVIDIA tanpa harus mengacaukan kernel. Jangan lupa reboot setelah meng-upgrade kernel. Inilah satu-satunya saat di mana Anda harus me-reboot mesin Linux. Meskipun mesin tetap dapat terus bekerja walau tidak di-reboot, ia akan menggunakan kernel yang lama dan tidak memanfaatkan tur baru atau peningkatan sekuriti (atau apapun yang ditawar- kan) kernel yang baru. Bootchart pada Debian (sesudah). Bootchart pada Debian (sebelum). pcm_know-how_03.indd 97 21/01/2009 11:11:28