Anda di halaman 1dari 5

BANK SENTRAL, SISTEM KEUANGAN DAN KEBIJAKAN MONETER

Bank Sentral
Bank sentral merupakan lembaga keuangan pemerintah yang mempunyai tanggung jawab yang diberikan
oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi lembaga keuangan dengan tujuan untuk menstabilkan
perekonomian suatu negara. Pada umumnya bank sentral berfungsi sebagai check clearing, menerbitkan
uang baru, menarik mata uang yang berbahaya dari peredaran, evaluasi unsur merger dan ekspansi
aktivitas bank komersial, administrasi dan memberikan pinjaman pada bank komersial, penghubung antara
masyarakat bisnis dengan bank sentral, memeriksa pemilik perusahaan bank, mengumpulkan data kondisi
bisnis lokal, mengunakan staf ekonom profesional untuk meneliti yang berhubungan dengan pembentukan
kebijakan moneter. Bank sentral pada umumnya independen dalam kebijakan moneter tetapi terbatas
akibat pengaruh legislasi Dewan Perwakilan Rakyat. Dewan Perwakilah Rakyat melalui legislasi membuat
bank sentral untuk lebih bertanggung jawab terhadap tindakannya. Legislasi DPR dapat mempengaruhi
bank sentral untuk membentuk kebijakan moneter.
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam upaya menata ekonomi
secara berkelanjutan. Dalam upayanya bank sentral berusaha mengatur keseimbangan peredaran jumlah
uang dengan peredaran barang agar tidak terjadi inflasi.
Bank sentral dapat dapat mengurangi dan menambah uang yang beredar dengan melakukan kebijakan
moneter. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakan moneter ekspansif merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka
menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan moneter kontraktif merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam rangka
mengurangi jumlah uang yang beredar.

Tujuan kebijakan Moneter
1. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah.
2. Membuat uang dan mengatur peredaran jumlah uang.
3. Mencegah terjadinya inflasi

Neraca Bank Sentral
Pembentukan kebijakan moneter bank sentral mempengaruhi neraca bank sentral, yaitu asset dan
kewajiban bank sentral. Kewajiban moneter dari bank sentral terdiri atas mata uang dalam peredaran dan
cadangan wajib sistem perbankan. Kewajiban ini merupakan bagian penting dari penawaran uang karena
peningkatan kewajiban ini berarti peningkatan jumlah penawaran uang. Jumlah kewajiban moneter bank
sentral dan kewajiban moneter sekuritas pemerintah dinamakan uang inti (monetary base). Uag dalam
peredaran dijual oleh bank sentral dan merupakan jumlah mata uang yang dipegang oleh masyarakat dan
komponen penting dari penawaran uang. Mata uang yang dipegang lembaga deposito juga merupakan
kewajiban bank sentral yang berfungsi sebagai alat tukar.
Cadangan adalah rekening deposito sistem perbankan pada bank sentral ditambah mata uang secara fisik
yang dipegang oleh sistem perbankan karena disimpan pada kas bank. Cadangan merupakan aset sistem
perbankan dan kewajiban bank sentral karena bank dapat meminta pembayaran setiap waktu. Bank sentral
dapat menjual surat berharga bank sentral. Peningkatan cadangan berarti peningkatan deposito sistem
perbankan dan penawaran uang.

Pasar Cadangan dan Tingkat Bunga Bank Sentral
Operasi pasar terbuka mempengaruhi nilai cadangan. Cadangan kemudian akan mempengaruhi tingkat
bunga bank sentral, yaitu tingkat bunga pinjaman dari satu bank ke bank lainnya. Tingkat bunga bank
sentral penting untuk membentuk kebijakan moneter karena bank sentral dapat langsung memengaruhi
tingkat bunga. Operasi pasar terbuka dan pinjaman diskonto merupakan alat kebijakan utama bank sentral
untuk mempengaruhi tingkat bunga bank sentral. Cadangan wajib merupakan alat ketiga, yaitu pengaturan
lembaga deposito dan lembaga tabungan untuk menjaga cadangan wajib tertentu dari deposito sebagai
cadangan sistem perbankan pada bank sentral. Bank sentral juga dapat mempengaruhi tingkat bunga bank
sentral melalui pinjaman diskonto. Peningkatan pinjaman diskonto dari bank sentral akan meningkatkan
penawaran cadangan. Biaya pinjaman diskonto bank sentral adalah tingkat bunga yang dibebankan pada
pinjaman, yaitu tingkat bunga diskonto.




Instrumen Kebijakan Moneter
Dalam menjalankan tugasnya bank sentral mempunyai fungsi kebijakan moneter didalamnya, untuk
menjalankan fungsi tersebut dibutuhkan instrumen kebijakan moneter untuk menjalankannya, instrumen
kebijakan moneter ini antara lain:
1. Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka merupakan cara mengendalikan uang yang beredar dengan cara
menjual dan membeli surat berharga yang beredar. Apabila bank sentral ingin menambah jumlah
uang yang beredar, maka bank sentral akan membeli surat berharga yang beredar. Dan juga
sebaliknya apabila jumlah uang yang beredar terlalu sedikit, maka bank sentral akan menjual surat
berharga. Surat berharga yang diperjual belikan adalah SBI, SBPU,SUN, dll.
Ada dua tipe operasi pasar terbuka, yaitu operasi pasar terbuka dinamis dan operasi pasar
terbuka bertahan. Operasi pasar terbuka dinamis merupakan operasi pasar terbuka yang bertujuan
mengubah tingkat cadangan wajib, sedangkan operasi pasar terbuka bertahan merupakan operasi
pasar terbuka yang bertujuan untuk menutup factor-faktor yang mempengaruhi cadangan,
misalnya dengan mengubah deposito pemerintah bank sentral. Bank sentral membentuk operasi
pasar terbuka melalui pembelian atau penjualan obligasi pemerintah.
2. Operasi Discount Window
Fasilitas pinjaman diskonto bank sentral disebut Discount Window. B hBank sentral dapat
mempengaruhi volume pinjaman dengan dua cara, yaitu melalui tingkat bunga pinjaman dan
melalui jumlah pinjaman diskonto. Mekanisme harga jual pinjaman diskonto adalah perubahan
secara langsung tingkat bunga pinjaman, artinya jika tingkat bunga tinggi maka permintaan
pinjaman turun dan sebaliknya. Pinjaman diskonto bank sentral terdiri atas tiga tipe, yaitu kredit
penyesuaian, kredit musiman, dan kredit yang diperluas.
3. Pemberi Pinjaman Terakhir
Pemberi pinjaman ini berfungsi sebagai peralatan kebijakan moneter untuk mempengaruhi
penawaran uang dan tingkat bunga dan bertujuan untuk mencegah kepanikan keuangan. Tugas
bank sentral adalah memberi pinjaman kepada kreditor, tujuan dari pinjaman ini adalah mencegah
bank dari kegagalan akibat kepanikan keuangan.

4. Penetapan Tingkat Diskonto (Discount policy)
Kebijakan ini merupakan kebijakan yang mengubah tingkat bunga yang harus dibayar dari hasil
meminjam dana yang dilakukan oleh bank umum kepada bank sentral. Kebijakan ini bertujuan
untuk mempengaruhi tingkat diskonto yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap jumlah uang
yang beredar melalui perubahan tingkat bunga. Hal ini akan mengakibatkan uang yang beredar
dapat ditekan atau dikurangi.
























Daftar Rujukan
Manurung, J dkk. 2009. Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta: Salemba Empat.
Mishkin, F. 2008. The Economic of Money, Banking and Financial Markets: Economi Uang, Perbankan, dan
Pasar keuangan. Edisi 8. Yogyakarta: Salemba Empat.
Siamad, D. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi 5. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai